61 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL

PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP

PENCEGAHAN INFEKSI

  

M. Ikhwan K*, Ika Dewi Anjarsari**

  • *) Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

    **) Perawat RSUD Pare – Kediri

  Health worker have a role in infection control that is to keep the health and safety of themselves and

others consequently need a behavior to prevent infection by a principle of obedience to minimize infection. The

purpose of this research is to know the relation of nurse’s knowledge about Universal Precaution toward

obedience principles of infection prevention.

  The Research design was cross sectional analytic that emphasizes the time of measurement and

observation only once in a while. The population in this research were all the nurses in Seruni and Cempaka

RSUD Pare in 2010 amount to 34 respondents. Sampling method used total sampling. data analysis used

Spearman correlation.

  Results of research about the knowledge of Universal Precaution showed 73.5% had adequate knowledge

about Universal Precaution, 14.7% have less knowledge, and 11.8% had good knowledge, while the results of

research for compliance toward the principles of infection prevention that is 2.4 % moderate and 17.6%

obedience to apply the principles of infection prevention. From the results of research and analysis, there is a

very strong relation between knowledge of the Universal Precaution toward obedience principles of infection

prevention.

  The above matter is possible because of the lack of information for nurses so that nurses should strive to

improve obedience in carrying out the principles of infection prevention and trying to find information about

universal precaution.several factors, including the factors of culture, beliefs and also the resources (facilities,

money, time, and energy) Keywords: Nurse’s Knowledge, Universal Precaution, Principles of Infection Prevention

  Di Indonesia penelitian yang dilakukan di

  Latar Belakang

  Universal Precaution merupakan upaya sebelas rumah sakit DKI Jakarta pada 2004 pencegahan penularan penyakit dari pasien ke tenaga menunjukkan bahwa 9,8 pasien rawat inap kesehatan dan sebaliknya. Beberapa ketidak patuhan mendapatkan infeksi baru selama dirawat. Di rumah perawat yang meningkatkan potensi penularan sakit Abdul Muluk Bandar Lampung pada tahun 2006 penyakit yaitu tidak mencuci tangan, tidak menunjukkan 58% tenaga kesehatan mengalami menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker, paparan terhadap darah dan cairan tubuh (Yusron. kaca mata). Pengamanan benda tajam yang salah 2008). Study pendahuluan yang dilakukan di ruang karena benda tajam sangat beresiko untuk Seruni dan Cempaka RSUD Pare ketika peneliti menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan praktek pada tanggal 7 sampai 14 Desember 2009 terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah, menunjukkan 17,6% kepatuhan prinsip pencegahan teknik dekontaminasi yang tidak adekuat. Petugas infeksi dari 4 perawat dengan observasi menyatakan pelayanan kesehatan harus menerapkan prinsip bahwa 3 (8,8%) perawat yang cuci tangan sebelum pencegahan infeksi tidak hanya untuk melindungi melakukan tindakan keperawatan, 3 (8,8%) perawat terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah yang tidak mencuci tangan tangan sebelum pentingnya terhadap infeksi lain yang lebih parah dan melakukan tindakan keperawatan dan tidak memakai sebetulnya lebih mudah menular missal hepatitis B sarung tangan. dan C (Fauzi .A, 2008).

61 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  urnal Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan

  Kepatuhan seseorang akan dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan serta pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu (Notoatmodjo, 2003). Tenaga kesehatan akan mematuhi prinsip pencegahan infeksi jika tenaga kesehatan memahami tentang instruksi yang diterima. Namun jika tenaga kesehatan tidak memahami instruksi yang diterima maka tidak akan menerapkan prinsip penularan infeksi secara baik dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan yang menimbulkan resiko antara lain : menyuntik, mengambil darah, tindakan bedah, tindakan kedokteran gigi, persalinan, membersihkan darah dan cairan lain. Jika tenaga kesehatan tidak menerapkan prinsip penularan infeksi dapat mengakibatkan penularan penyakit dari tenaga kesehatan ke pasien dan sebaliknya (Fauzi A., 2008).

  b. Mengidentifikasi kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.

  Analisis data dilakukan dengan tahapan editing yaitu menyunting apakah data hasil pengumpulan data telah siap digunakan untuk proses selanjutnya; coding

  Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi, pada penelitian ini variabel independen menggunakan kuesioner dan dependen menggunakan observasi, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu responden hanya memilih jawaban yang disediakan.

  Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sejumlah 34 perawat. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sebanyak 34 perawat. Pada penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada.

  Penelitian diselenggarakan di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare Kabupaten Kediri pada tanggal 20 sampai 23 Mei 2010.

  Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat tentang universal precaution. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

  Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian analitik cross sentional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan depanden hanya satu kali pada satu saat.

  Metode Penelitian

  c. Menganalisa hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.

  a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang Universal Precaution di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.

  Bagi tenaga kesehatan kepatuhan prinsip pencegahan infeksi merupakan pencegahan utama dalam meminimalisasi kejadian kontak darah antara pasien dan tenaga kesehatan. Prinsip universal precaution yang dijalankan berupa mencuci tangan, penggunaan alat pelindung (sarung tangan, masker, penutup kepala, baju pelindung, sepatu pelindung), pengolahan alat (dekontaminasi, pencucian alat, sterilisasi dan penyimpanan alat) dan pegolahan benda tajam secara aman (jarum suntik, pisau bedah, jarum jahit) (Fauzi.A, 2008).

  2. Tujuan khusus

  Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsip- prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.

  1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang

  Tujuan

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “ Adakah hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsip- prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare?”

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi.

  Peran tenaga kesehatan dalam pengendalian infeksi adalah wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang lain serta bertanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan. Tenaga kesehatan juga brtanggung jawab dalam menggunakan sarana yang tersedia dengan baik dan benar serta memelihara sarana agar selalu siap pakai dan dapat dipakai selama mungkin (Anonim, 2005).

62 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  yaitu memberikan kode terhadap jawaban responden, memeluk agam islam, dan sebagian kecil (5,9%) scoring yaitu tahapan penilaian hasil jawaban atau 2 responden memeluk agama kristen. responden dan tabulating adalah kegiatan mentabulasi data sehingga menjadi satu kesatuan utuh sebagai c. Karakteristik Pendidikan Responden bentuk presentasi data penelitian Untuk pengolahan data hubungan antara pengetahuan perawat tentang

  12% 18%

  Universal Precaution terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan menggunakan uji statistik Spearman yang dilakukan dengan menggunakan software komputer dengan dicari koefisien asosiasi dengan p value taraf signifikansi 0,05 setelah data dimasukkan di dalam komputer nilai kooefisiensi

  70%

  asosiasi p value kemudian dibandingkan dengan nilai

  SPK D-III S-1 0,05 jika kooefisien asosiasi p value < 0,05.

  Dari diagram di atas menunjukkan bahwa

  Hasil Penelitian

  lebih dari separoh (70,6%) atau 24 responden

  Data Umum

  dengan pendidikan D III, sebagian kecil (11,8%)

  a. Karakteristik Usia Responden atau 4 responden dengan pendidikan S 1.

  d. Karakteristik Pelatihan tentang Universal

  32% 29%

  Precaution Responden

  9% 39% 21-30 th 31-40 th 41-50 th

  Dari diagram di atas menunjukkan bahwa

  91%

  hampir separoh (38,2%) atau 13 responden berusia

  Belum Sudah

  31 – 40 tahun, sebagian kecil (29,4 %) atau 10 responden berusia 21- 30 tahun Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (91,2%) atau 31 responden belum b. Karakteristik Agama Responden mendapat pelatihan tentang Universal Precaution.

  6% Sebagian kecil (8,8%) atau 3 responden sudah mendapat pelatihan tentang Universal Precaution.

  94% Islam Kristen

  Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (94,1%) atau 32 responden

63 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  urnal

  Data Khusus

  c. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan tentang

  a. Tingkat Pengetahuan Universal Precaution dengan Kepatuhan Prinsip- prinsip Pencegahan Infeksi

  No Kepatuhan Tidak Cukup Patuh Sangat 0% 12%

  15% Patuh Patuh Patuh Total

  Tingkat ∑ ∑ ∑ ∑ Pengetahuan

  1. Kurang

  5

  5 14,7%

  2. Cukup

  22

  3

  25 73,5%

  3. Baik

  1

  3

  4 11,8 73%

  4. Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup Kurang

  34 TOTAL

  28 6 100%

  Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (73,5%) atau 25 responden Dari tabel di atas menunjukkan bahwa memiliki pengetahuan cukup tentang Universal responden yang memiliki pengetahuan kurang

  Precaution, sebagian kecil (11,8%) atau 4 (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada responden yang memiliki pengetahuan baik. prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan b. Kepatuhan Perawat Tentang Prinsip-Prinsip cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian

  Pencegahan Infeksi sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsip- prinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22

  0% 0% 18%

  responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah Patuh.

  Responden yang memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip

  82%

  pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden

  Sangat Patuh Patuh

  tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan

  Cukup Patuh Tidak Patuh

  (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki Dari diagram di atas menunjukkan bahwa pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali sebagian besar (82,4%) atau 28 responden cukup

  (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip responden yang pengetahuannya baik maka tingkat pencegahan infeksi dan sebagian kecil (17,6%) kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh. atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip

  Dari hasil uji statistik Spearman Corelation pencegahan infeksi. menggunakan Software Computer didapatkan hasil p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak , berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Adapun Tingkat korelasi 0,455 berada pada

  Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang

64 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  Universal Precaution Terhadap Kepatuhan

  urnal Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  

65

  rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang.

  Pembahasan

  1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data sebagian besar (73,5%) atau 25 responden memiliki pengetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil (11,8%( atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik.

  Pengetahuan adalah hasil dari ranah tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pendengaran, penciuman, raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengamatan dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

  Pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi faktor umur, pendidikan, pengalaman, ekonomi dan informasi (Nursalam dan Pariani, 2001). Disamping itu, semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik cara menerima informasi, juga semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin tinggi pula pengetahuan (Notoatmojo, 2002).

  Dari hasil penelitian di atas didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahun cukup, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh fakor pendidikan serta sumber informasi yang yang belum memadai sehingga untuk meningkatkan pengetahuan perawat diperlukan pendidikan berkelanjutan dan penyediaan sumber informasi yang cukup yang mungkin bisa dari teman ke teman tentang prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

  2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri

  Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data bahwa sebagian besar 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip- prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

  Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti disiplin dan taat (Sacket, 2002). Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dapat dikategorikan menjadi Faktor internal yaitu karakteristik yang dimiliki oleh perawat itu sendiri. Misal kepribadian. Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Alport, tahun 1971) Jika kepribadian itu baik terhadap keluarga maka akan baik pula terhadap orang lain.. Selain itu motivasi juga mempengaruhi kepatuhan. Motivasi tersebut adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Eko, tahun 2008). Jika seseorang mempunyai motivasi untuk mempertahankan perilaku yang sesuai prosedur, maka kepatuhan akan meningkat Faktor Eksternal yaitu karakteristik yang dimiliki yang dimiliki dari luar diri perawat. Misal Karakteristik organisasi, karakteristik kelompok, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan.

  Untuk meningkatkan kepatuhan sebaiknya seseorang tersebut mempunyai kepribadian yang baik serta motivasi yang besar serta motivasi yang besar dalam menjalankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

  3. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri.

  Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data responden yang memiliki pengetahuan kurang (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsip- prinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah Patuh. Responden yang Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan

  memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau

  2. Bagi institusi pendidikan hendaknya memberikan informasi yang cukup seputar universal precaution dan berusaha mengajak anak didik untuk menerapkannya.

  01 Desember 2009)

  II. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM&PL Anonim. (2008). What Are Universal Precautions. http:www.ccohs.caloshanswers/ prevention/ppe/universal.html (Download :

  Anonim (2005). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan Cetakan

  http://spiritia.or.id (Download tanggal 07 Nopember 2009) Anonim. (2008). Kepatuhan perawat. http://blogspot.com (Download tanggal 07 Nopember 2009)

  DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2002). Konsep Kepatuhan.

  3. Bagi peneliti lain sebaiknya lebih mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pencegahan infeksi.

  1. Bagi perawat hendaknya berusaha untuk meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi serta berusaha mencari informasi tentang universal precaution.

  1 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh.

  Saran

  3. Ada hubungan yang signifikan p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak , berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip- prinsip pencegahan infeksi.

  2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri adalah 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

  1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare tahun 2010 adalah 73,5% atau 25 responden memiliki pngetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil 11,8% atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik.

  Kesimpulan

  Maka hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo yang menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh pengetahuan terbukti berdasarkan tabulasi silang tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh. Sebaiknya untuk meningkatkan pengetahuan dianjurkan untuk pendidikan lebih lanjut dan meningkatkan motivasi.

  Dari hasil uji statistik Spearman Corelation menggunakan Software Computer didapatkan hasil tingkat korelasi 0,455. Adapun tingkat korelasi 0,455 berada pada rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang. Jadi Interpretasi korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksidengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Serta didapatkan tingkat signifikansi 0,007 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

66 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  Anonim (2008). Infeksi Nosokomial dan Kewaspadaan Universal. http://www.spiritia.org (Download : 01 Desember 2009)

  Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

  Alport. (1971). Kosep Kepribadian. http: //kepribadian.com (Download 20 Juni 2010) Eko. (2008). Konsep Penting Motivasi. http://motivasi.com.(Download :21 Juni 2010) Fauzi, A (2008). Konsep Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Download 01 Desember 2009)

  Notoatmodjo, S. (1993). Ilmu kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

  Logcid. (2003). Ilmu kesehatan Masyarakat : Prinsip- Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Logcid (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan.

  Jakarta : Rineka Cipta Nursalam dan Pariani. (2001). Pendekatan Praktis

  Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto

  Logcid. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Lukman, Rohimin. (2008). Faktor-faktor Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Dowload : 20 Juni 2010) Yusron. (2008). Kewaspadaan Universal. http://www.aidsinfonet.org (Download tanggal 07 Nopember 2009)

Dokumen yang terkait

18 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE – KEDIRI TAHUN 2008

0 0 7

12 PENGARUH TEKNIK BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA PASIEN TB PARU (STUDI EKSPERIMENTAL DI POLI PARU RSUD UNIT SWADANA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2008)

0 0 6

6 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DALAM MENGHADAPI PERAWATAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNIT SWADANA PARE

0 1 6

1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI YANG PERNAH MENGALAMI DISMINORE (NYERI HAID)

0 0 5

Keywords: Health Promotion, Posyandu Elderly, Livelines Latar Belakang - PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem)

0 0 7

HUBUNGAN KEGEMUKAN DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA USIA 16-18 TAHUN (Studi Analitik Di SMA Negeri 2 Pare)

0 0 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMERIKSAAN RUTIN (Studi Analitik Di Poli Penyakit Dalam RSUD Pare–Kediri Tahun 2010

0 1 6

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA (Study Quasy Experiment Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jombang di Kediri Tahun 2010)

0 0 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN HANDPHONE PADA REMAJA

0 0 6