Nomor PUT107 KPM.III 19ADVII2012

PUTUSAN

Nomor : PUT/107-K/PM.III-19/AD/VII/2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa :

Terdakwa I :

Nama lengkap

: DODI SAPUTRA

Pangkat/Nrp

: Praka/31040578760782

Jabatan

: Wadanru III Ton II Kompi C

Kesatuan

: Yonif 756/WMS

Tempat tanggal lahir

: Cirebon, 06 Juli 1982

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS, Nengke Kab. Sarmi,

Papua.

Terdakwa II :

Nama lengkap

: UCOK SUGIARSO

Pangkat/Nrp

: Praka/31030731480484

Jabatan

: Wadanru III Ton III Kompi A

Kesatuan

: Yonif 756/WMS

Tempat tanggal lahir

: Palu, 24 April 1984

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS, Nengke Kab. Sarmi,

Papua.

Para Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca

: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif-20/ IJK selaku Papera Nomor : Kep /74/I/2012 tanggal 4 Juni 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/105/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor: TAP/188/PM.III-19/AD/VI/2012 tanggal 11 Juli 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/188/PM.III-19/AD/VI/2012 tanggal 11 Juli 2012 tentang Penetapan Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/105/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh para Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa :

a. Para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, yang dilakukan secara bersama-sama”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 352 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.

b. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar para Terdakwa dijatuhi dengan :

Terdakwa I

: Pidana Penjara selama 2 (dua) bulan

20 (dua puluh) hari.

Terdakwa II : Pidana Penjara selama 2 (dua) bulan.

c. Barang Bukti berupa :

1. Barang : 1 (satu) buah Rotan.

2. Surat

: 1 (satu) lembar Surat Visum Et Repertum.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Mewajibkan kepada para Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar :

Terdakwa I : Sebesar Rp.10.000,- (sepuluhribu rupiah). Terdakwa II : Sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan para Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenanya para Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, para Terdakwa

pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal dua puluh dua bulan Nopember tahun dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun dua ribu sebelas bertempat di Pos Satgas Yonif 756/WMS Nengke Kab. Sarmi Papua atau tempat- tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan ringan yang dilakukan secara bersama-sama”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam III/Siliwangi selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam III/Siliwangi, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31040578760782.

2. Bahwa Terdakwa II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam VII/Wirabuana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31030731480484.

3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) hendak pergi ke tempat kerja dan menumpang kendaraan Truk berwarna kuning Nopol DS 9777 AF di Kampung Wakde II Kab. Sarmi menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan hingga meninggal dunia, lalu Saksi I dan Saksi II berusaha memberitahukan Sopir Truk untuk segera berhenti dengan cara berteriak dan memukul-mukul kaca mobil Truk, akan tetapi sopir Truk tersebut tidak berhenti karena ketakutan dan malah menambah kecepatan menuju pos Satgas 756/WMS.

4. Bahwa sekira pukul 17.00 Wit setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir Truk menghentikan Truknya dan berlari masuk ke dalam Pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi-I berteriak dari atas Truk dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” selanjutnya saat itu Praka Dodi Saputra (Terdakwa I), Praka Ucok Sugiarso (Terdakwa II) bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga Bulu Tangkis dihalaman Pos melihat hal tersebut lalu para Terdakwa memerintahkan Saksi I dan Saksi II yang sedang berteriak-teriak di atas Truk untuk turun dari Truk lalu Terdakwa II mengamankan Parang yang dibawa Saksi I dan Saksi II, selanjutnya tanpa ditanya lagi karena kedua Saksi masih berteriak-teriak dan hendak masuk kedalam Pos, maka Terdakwa I langsung memukul Saksi I dan Saksi II dibagian muka dengan menggunakan tangan mengepal lalu Terdakwa II juga ikut memukul kedua Saksi di bagian punggung sebanyak 3 (tiga) kali dengan tangan dan Rotan, kemudian Saksi I di tendang di bagian rusuk kanan hingga Saksi I terjatuh, setelah Saksi I jatuh para Terdakwa masih saja memukul dan menendang Saksi I, kemudian salah satu 4. Bahwa sekira pukul 17.00 Wit setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir Truk menghentikan Truknya dan berlari masuk ke dalam Pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi-I berteriak dari atas Truk dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” selanjutnya saat itu Praka Dodi Saputra (Terdakwa I), Praka Ucok Sugiarso (Terdakwa II) bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga Bulu Tangkis dihalaman Pos melihat hal tersebut lalu para Terdakwa memerintahkan Saksi I dan Saksi II yang sedang berteriak-teriak di atas Truk untuk turun dari Truk lalu Terdakwa II mengamankan Parang yang dibawa Saksi I dan Saksi II, selanjutnya tanpa ditanya lagi karena kedua Saksi masih berteriak-teriak dan hendak masuk kedalam Pos, maka Terdakwa I langsung memukul Saksi I dan Saksi II dibagian muka dengan menggunakan tangan mengepal lalu Terdakwa II juga ikut memukul kedua Saksi di bagian punggung sebanyak 3 (tiga) kali dengan tangan dan Rotan, kemudian Saksi I di tendang di bagian rusuk kanan hingga Saksi I terjatuh, setelah Saksi I jatuh para Terdakwa masih saja memukul dan menendang Saksi I, kemudian salah satu

5. Bahwa setelah Saksi I dan Saksi II di amankan ke dalam Pos, lalu Terdakwa I bertanya kepada Saksi I dan Saksi II kenapa berteriak-teriak dan berusaha masuk kedalam Pos, kemudian Saksi I dan Saksi II menjawab bahwa Truk yang ditumpanginya telah menabrak seorang anak kecil di kampung Wakde hingga meninggal dunia dan sopir Truk berusaha melarikan diri, dan maksud Saksi I dan Saksi II berteriak adalah untuk menangkap sopir Truk, mendengar hal tersebut maka para Terdakwa merasa bersalah atas perbuatannya dan meminta maaf kepada SaksiI dan Saksi

II, selanjutnya Saksi I dan Saksi II pulang.

6. Bahwa alasan para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II karena kedua Saksi tersebut berteriak-teriak dan berusaha memasuki Pos Satgas tanpa ijin kemudian saat kejadian, para Terdakwa tidak dipengaruhi dengan minuman keras akan tetapi dilakukan dengan sadar, selanjutnya saat penganiayaan tersebut terjadi, Saksi I dan Saksi II tidak melakukan perlawanan, maka oleh karena itu para Terdakwa menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

7. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2095/2011 tanggal

25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi I mengalami :

a. Punggung belakang bagian atas sebelah kanan terdapat luka lecet dengan ukuran panjang dua sentimeter, lebar setengah sentimeter dan terdapat memar dengan ukuran panjang enam sentimeter lebar dua sentimeter.

b. Punggung belakang bagian bawah ditemukan luka lecet dengan ukuran panjang tiga sentimeter lebar setengah sentimeter.

c. Pinggang belakang sebelah kanan ditemukan memar dengan ukuran panjang delapan sentimeter lebar satu setengah sentimeter.

d. Pinggang sebelah kiri ditemukan memar dengan ukuran panjang lima sentimeter lebar satu sentimeter.

8. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Yakson Yani (Saksi II) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2094/2011 tanggal 25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi II mengalami :

a. Bengkak di bibir atas kanan satu sentimeter lebar setengah sentimeter.

b. Luka lecet pada daerah siku dengan ukuran panjang satu setengah sentimeter lebar setengah sentimeter.

c. Memar pada daerah punggung bawah sebelah kanan dengan panjang tiga sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter.

9. Bahwa dengan demikian para Terdakwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 bertempat di Pos Satgas Yonif 756/WMS Nengke Kab. Sarmi, para Terdakwa telah dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II yang mengakibatkan Saksi I dan Saksi II mengalami luka-luka memar, lecet dan bengkak pada bagian tubuh, dan oleh karena itu Saksi I dan Saksi II berharap agar para Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : Pasal 352 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa di sidang para Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan dihadapi para Terdakwa sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-Undang , namun sampai batas waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-Undang nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - I : Nama lengkap : Tidorus Sitawa, Pekerjaan : Swasta, Tempat tgl.lahir : Jayapura, 20 Maret 1980, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Alamat tempat tinggal : Kampung Wakde Kab. Sarmi.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Saksi dan Sdr. Yoksan (Saksi II) hendak pergi bekerja di proyek dan menumpang kendaraan truk berwarna kuning Nopol DS 9777 AF di Kampung Wakde

II Kab. Sarmi dan berangkat menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan, lalu Saksi dan Saksi II berusaha memberitahukan sopir truk untuk segera berhenti dengan cara memukul-mukul kaca mobil Truk, akan II Kab. Sarmi dan berangkat menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan, lalu Saksi dan Saksi II berusaha memberitahukan sopir truk untuk segera berhenti dengan cara memukul-mukul kaca mobil Truk, akan

3. Bahwa setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir truk menghentikan truk dan berlari kedalam pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi berteriak sambil menuju kearah sopir yang lari kedalam pos dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” selanjutnya salah satu anggota di Pos (Saksi tidak mengetahui namanya) menjawab, ”Apa?” dan Saksi berkata lagi ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati”, kemudian anggota tersebut memerintahkan Saksi dan Saksi-II turun dari truk lalu anggota tersebut mengamankan Parang yang dibawa Saksi untuk bekerja tersebut, selanjutnya tanpa ditanya lagi anggota tersebut langsung memukul Saksi dibagian muka dan memukul Saksi menggunakan Rotan di bagian punggung Saksi, lalu Saksi di tendang di bagian rusuk kanan hingga Saksi terjatuh, setelah Saksi jatuh anggota tersebut masih memukul dan menendang Saksi, kemudian salah satu anggota Yonif 756/WMS (Saksi tidak tahu namanya) datang memegang Saksi dan mengamankan Saksi dengan cara menghalangi teman-temannya.

4. Bahwa setelah penganiayaan tersebut, Saksi dan Saksi II dibawah masuk kedalam Pos dan Saksi melihat masyarakat kampung Wakde mendatangi Pos Satgas Yonif 756/WMS dengan membawa korban yang ditabrak oleh Truk untuk meminta pertanggung jawaban Sopir Truk namun anggota Pos tidak mengijinkan sopir Truk keluar, selanjutnya masyarakat dan Saksi beserta Saksi II ikut pulang ke kampung.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebabnya sehingga membuat para anggota Yonif 756/WMS berjumlah 3 (tiga) orang yang Saksi tidak tahu namanya tersebut menganiaya Saksi dan Saksi II, sebab saat itu Saksi dan Saksi II hanya memberitahukan bahwa sopir Truk tersebut telah menabrak anak kecil di Wakde dan melarikan diri, akan tetapi Saksi dan Saksi II langsung di pukul tanpa sebab yang jelas.

6. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa tersebut menyebabkan Saksi mengalami luka memar di bagian pipi kanan dan dibagian pinggang kanan, kelopak mata sebelah kanan merah dan punggung belakang mengalami luka lecet. Oleh sebab itu Saksi berharap agar para Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - II : Nama lengkap : Yoksan, Pekerjaan : Swasta, Tempat tgl.lahir: Wakde, 19 Desember 1987, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Alamat tempat tinggal : Kampung Wakde Kab. Sarmi.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Saksi dan Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) hendak kembali ke tempat kerja dan menumpang kendaraan truk yang kebetulan melintas di Kampung Wakde II Kab. Sarmi yang hendak berangkat menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan, lalu Saksi dan Saksi II berusaha memberitahukan sopir truk untuk segera berhenti dengan cara memukul-mukul kaca mobil Truk, akan tetapi sopir truk tersebut tidak berhenti akan tetapi malah menambah kecepatan menuju pos Satgas 756/WMS.

3. Bahwa setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir truk menghentikan truk dan berlari kedalam pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi I berteriak kepada anggota Satgas Yonif 756/WMS yang saat itu sedang berolahraga dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” namun karena anggota di Pos tidak mendengar perkataan Saksi I sehingga Saksi I berkata lagi ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati”, kemudian salah satu anggota Yonif 756/WMS memerintahkan Saksi dan Saksi I turun dari truk, setelah Saksi dan Saksi I turun dari truk selanjutnya anggota yang Saksi tidak tahu namanya menghampiri Saksi dan mengamankan Parang yang Saksi pegang, lalu anggota tersebut langsung memukul Saksi dibagian punggung dengan menggunakan Rotan sebanyak 3 (tiga) kali dan memukul Saksi dengan tangan mengepal ke arah ulu hati sebanyak 1 (satu) kali sehingga Saksi langsung terjatuh ke tanah, kemudian setelah kejadian pengeniayaan tersebut, datang anggota Koramil Pantai Timur Barat atas nama Serma Motte dan menyuruh Saksi dan Saksi I untuk pulang ke kampung Wakde.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebabnya sehingga membuat para anggota Yonif 756/WMS yang Saksi tidak tahu namanya tersebut berjumlah 2 (dua) orang menganiaya Saksi dan Saksi I, sebab saat itu Saksi I hanya memberitahukan bahwa sopir Truk tersebut telah menabrak anak kecil di Wakde dan melarikan diri, akan tetapi Saksi dan Saksi I langsung di pukul tanpa sebab yang jelas.

5. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Saksi tersebut menyebabkan Saksi mengalami luka sobek di bagian mulut, ulu hati memar, punggung belakang bawah memar dan pipi bagian sebelah kanan memar. Dan oleh karena itu Saksi berharap agar para Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - III : Nama lengkap : Rozikin, Pekerjaan : Wiraswasta, Tempat tgl.lahir : Jawa Tengah, 10 Agustus 1964, Jenis kelamin : Laki- laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Kampung Nengke Kab. Sarmi.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit, saat Saksi sedang melihat teman Saksi yang sedang bermain bulu tangkis dan tiba-tiba Saksi melihat Truk masuk kedalam Pos, lalu melihat sopir truk turun dari truk dan lari ke dalam Pos karena di kejar oleh 2 (dua) orang yang turun dari truk dengan membawa Parang, kemudian 2 (dua) orang yang turun dari truk tersebut di hentikan oleh anggota pos, selanjutnya tanpa bertanya lagi, salah seorang anggota pos yang bernama Praka Uchok Sugiarso (Terdakwa II) langsung memukul kedua orang tersebut menggunakan Rotan lalu Saksi melihat Praka Dodi Saputra (Terdakwa I) memukul kedua orang tersebut dengan menggunakan tangan, selanjutnya para Terdakwa mengamankan Parang yang dibawa oleh kedua orang tersebut.

3. Bahwa setelah berada didalam Pos Satgas Yonif 756/WMS, para Terdakwa bertanya kepada Sopir Truk apa masalahnya sehingga dikejar oleh kedua orang tersebut, lalu Sopir truk menjelaskan bahwa telah menabrak orang, kemudian setelah mengetahui hal tersebut, para Terdakwa meminta maaf kepada kedua orang tersebut lalu kedua orang tersebut keluar dari pos dan pulang ke kampung.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap kedua orang tersebut, namun Saksi berharap agar permasalahan ini diproses sesuai hukum yang berlaku agar perbuatan tersebut tidak terulang lagi.

Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dalam sidang para Terdakwa menerangkan sebagai

berikut :

Terdakwa I.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam III/Siliwangi selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam III/Siliwangi, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31040578760782.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit, Terdakwa bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga bulu tangkis dihalaman Pos dan tiba-tiba sebuah Truk warna kuning Nopol DS 9777 AF mengangkut karang dan 2 (dua) 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit, Terdakwa bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga bulu tangkis dihalaman Pos dan tiba-tiba sebuah Truk warna kuning Nopol DS 9777 AF mengangkut karang dan 2 (dua)

3. Bahwa setelah Saksi I dan Saksi II terdiam, lalu Terdakwa bertanya kepada Saksi I dan Saksi II kenapa berteriak-teriak dan berusaha masuk kedalam Pos, kemudian Saksi I dan Saksi II menjawab bahwa Truk yang ditumpanginya telah menabrak seorang anak kecil di kampong Wakde hingga meninggal dunia dan sopir Truk berusaha melarikan diri, dan maksud Saksi I dan Saksi II berteriak adalah untuk menangkap sopir Truk, mendengar hal tersebut maka Terdakwa dan Terdakwa II merasa bersalah atas perbuatannya dan meminta maaf kepada Saksi I dan Saksi

II, selanjutnya Saksi I dan Saksi II pulang.

4. Bahwa alasan Terdakwa dan Terdakwa II melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II oleh karena kedua Saksi tersebut berteriak-teriak dan berusaha memasuki Pos Satgas tanpa ijin kemudian saat kejadian, Terdakwa dan Terdakwa II tidak dipengaruhi dengan minuman keras akan tetapi dilakukan dengan sadar, maka oleh karena itu Terdakwa menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

Terdakwa II.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam VII/Wirabuana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31030731480484.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit, Terdakwa bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga bulu tangkis dihalaman Pos dan tiba-tiba sebuah Truk warna kuning Nopol DS 9777 AF mengangkut karang dan 2 (dua) orang penumpang yaitu Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) datang dari arah Sarmi dengan 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit, Terdakwa bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga bulu tangkis dihalaman Pos dan tiba-tiba sebuah Truk warna kuning Nopol DS 9777 AF mengangkut karang dan 2 (dua) orang penumpang yaitu Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) datang dari arah Sarmi dengan

3. Bahwa setelah mengamankan parang tersebut dan karena Saksi I dan Saksi II masih berteriak-teriak maka Terdakwa I langsung memukul kedua Saksi dengan menggunakan tangan mengepal lalu Terdakwa juga ikut memukul kedua Saksi sebanyak 3 (tiga) kali dengan menggunakan Rotan, kemudian setelah Saksi I dan Saksi II diam, lalu tidak lama kemudian orangtua korban yang anaknya ditabrak oleh mobil truk tersebut datang ke pos dan meminta sopir truk dikeluarkan, namun Terdakwa tidak mengeluarkan sopir Truk, lalu Saksi I dan Saksi II beserta orangtua korban pulang ke rumah masing-masing.

4. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II Terdakwa berpakaian PDL dan kaos PDL loreng, dan penganiayaan tersebut dilakukan karena Saksi I dan Saksi II berteriak-teriak lalu berusaha masuk kedalam Pos Satgas Yonif 756/WMS tanpa ijin, kemudian Terdakwa melakukan hal tersebut dilakukan dengan keadaan sadar tanpa dipengaruhi oleh minuman keras, selanjutnya saat penganiayaan tersebut terjadi, Saksi

I dan Saksi II tidak melakukan perlawanan.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada

Majelis Hakim berupa :

a. Surat : 1 (satu) lembar Surat Visum Et Repertum Nomor : 359/2095/2011 tanggal 25 Nopember 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Rohati.

b. Barang : 1 (satu) buah Rotan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam III/Siliwangi selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam III/Siliwangi, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP 31040578760782.

2. Bahwa benar, Terdakwa II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam VII/Wirabuana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31030731480484.

3. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) hendak pergi ke tempat kerja dan menumpang kendaraan Truk berwarna kuning Nopol DS 9777 AF di Kampung Wakde II Kab. Sarmi menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan hingga meninggal dunia, lalu Saksi I dan Saksi II berusaha memberitahukan Sopir Truk untuk segera berhenti dengan cara berteriak dan memukul-mukul kaca mobil Truk, akan tetapi sopir Truk tersebut tidak berhenti karena ketakutan dan malah menambah kecepatan menuju pos Satgas 756/WMS.

4. Bahwa benar, sekira pukul 17.00 Wit setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir Truk menghentikan Truknya dan berlari masuk ke dalam Pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi-I berteriak dari atas Truk dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” selanjutnya saat itu Praka Dodi Saputra (Terdakwa I), Praka Ucok Sugiarso (Terdakwa II) bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga Bulu Tangkis dihalaman Pos melihat hal tersebut lalu para Terdakwa memerintahkan Saksi I dan Saksi II yang sedang berteriak-teriak di atas Truk untuk turun dari Truk lalu Terdakwa II mengamankan Parang yang dibawa Saksi I dan Saksi II, selanjutnya tanpa ditanya lagi karena kedua Saksi masih berteriak-teriak dan hendak masuk kedalam Pos, maka Terdakwa I langsung memukul Saksi I dan Saksi

II dibagian muka dengan menggunakan tangan mengepal lalu Terdakwa II juga ikut memukul kedua Saksi di bagian punggung sebanyak 3 (tiga) kali dengan tangan dan Rotan, kemudian Saksi I di tendang di bagian rusuk kanan hingga Saksi I terjatuh, setelah Saksi I jatuh para Terdakwa masih saja memukul dan menendang Saksi I, kemudian salah satu anggota Yonif 756/WMS yaitu Pratu M. Saini (Saksi IV) datang memegang Saksi I dan mengamankan Saksi I dengan cara menghalangi para Terdakwa dan membawa Saksi I dan Saksi II masuk ke dalam Pos.

5. Bahwa benar, setelah Saksi I dan Saksi II di amankan ke dalam Pos, lalu Terdakwa I bertanya kepada Saksi I dan Saksi II kenapa berteriak-teriak dan berusaha masuk kedalam Pos, kemudian Saksi I dan Saksi II menjawab bahwa Truk yang ditumpanginya telah menabrak seorang anak kecil di kampung Wakde hingga meninggal dunia dan sopir Truk berusaha melarikan diri, dan maksud Saksi I dan Saksi II berteriak adalah untuk menangkap sopir Truk, mendengar hal tersebut maka para Terdakwa merasa 5. Bahwa benar, setelah Saksi I dan Saksi II di amankan ke dalam Pos, lalu Terdakwa I bertanya kepada Saksi I dan Saksi II kenapa berteriak-teriak dan berusaha masuk kedalam Pos, kemudian Saksi I dan Saksi II menjawab bahwa Truk yang ditumpanginya telah menabrak seorang anak kecil di kampung Wakde hingga meninggal dunia dan sopir Truk berusaha melarikan diri, dan maksud Saksi I dan Saksi II berteriak adalah untuk menangkap sopir Truk, mendengar hal tersebut maka para Terdakwa merasa

6. Bahwa benar, alasan para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II karena kedua Saksi tersebut berteriak-teriak dan berusaha memasuki Pos Satgas tanpa ijin kemudian saat kejadian, para Terdakwa tidak dipengaruhi dengan minuman keras akan tetapi dilakukan dengan sadar, selanjutnya saat penganiayaan tersebut terjadi, Saksi I dan Saksi II tidak melakukan perlawanan, maka oleh karena itu para Terdakwa menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

7. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2095/2011 tanggal

25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi I mengalami :

a. Punggung belakang bagian atas sebelah kanan terdapat luka lecet dengan ukuran panjang dua sentimeter, lebar setengah sentimeter dan terdapat memar dengan ukuran panjang enam sentimeter lebar dua sentimeter.

b. Punggung belakang bagian bawah ditemukan luka lecet dengan ukuran panjang tiga sentimeter lebar setengah sentimeter.

c. Pinggang belakang sebelah kanan ditemukan memar dengan ukuran panjang delapan sentimeter lebar satu setengah sentimeter.

d. Pinggang sebelah kiri ditemukan memar dengan ukuran panjang lima sentimeter lebar satu sentimeter.

8. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Yakson Yani (Saksi II) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2094/2011 tanggal

25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi II mengalami :

a. Bengkak di bibir atas kanan satu sentimeter lebar setengah sentimeter.

b. Luka lecet pada daerah siku dengan ukuran panjang satu setengah sentimeter lebar setengah sentimeter.

c. Memar pada daerah punggung bawah sebelah kanan dengan panjang tiga sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter.

9. Bahwa benar, dengan demikian para Terdakwa pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 bertempat di Pos Satgas Yonif 756/WMS Nengke Kab. Sarmi, para Terdakwa telah dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan Saksi II yang mengakibatkan Saksi I dan Saksi II mengalami luka-luka memar, lecet dan bengkak pada bagian tubuh, dan oleh karena itu Saksi I dan Saksi II berharap agar para Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, tentang terbuktinya para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer namun Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusan yang akan dijatuhkan demikian juga mengenai pidananya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan yang dijatuhkan.

Menimbang : Mengenai permohonan keringanan hukuman yang diajukan

oleh

Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam hal - hal yang memberatkan dan meringankan.

para Terdakwa

secara lisan,

Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaannya mengandung unsur-

unsur sebagai berikut :

Bahwa oleh karena tidak ditemukan adanya pengertian Penganiayaan dalam pasal KUHP, maka Majelis Hakim akan mengambil pengertian Penganiayaan menurut Yurisprudensi.

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, itu adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka.

Dengan demikian unsur-unsurnya adalah :

Unsur Pertama : “ Barang siapa ” Unsur Kedua

: “ Dengan sengaja ”

Unsur Ketiga

: “ Menimbulkan rasa sakit atau luka pada

orang lain ”

Unsur Keempat : “ Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian”

Unsur Kelima

: “ Yang dilakukan secara bersama-sama.”

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur Pertama : “ Barang siapa ”

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa benar, Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam III/Siliwangi selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya a. Bahwa benar, Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam III/Siliwangi selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya

b. Bahwa benar, Terdakwa II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK Gel I tahap I di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam VII/Wirabuana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka, NRP. 31030731480484.

c. Bahwa benar, sebagai Prajurit TNI, para Terdakwa juga sebagai Warga Negara Indonesia, dengan sendirinya para Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia termasuk KUHP dan para Terdakwa sebagai subjek hukum mampu bertanggung jawab.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Pertama “Barang siapa“ telah terpenuhi.

2. Unsur Kedua

: “ Dengan sengaja “

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) hendak pergi ke tempat kerja dan menumpang kendaraan Truk berwarna kuning Nopol DS 9777 AF di Kampung Wakde II Kab. Sarmi menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan hingga meninggal dunia, lalu Saksi I dan Saksi II berusaha memberitahukan Sopir Truk untuk segera berhenti dengan cara berteriak dan memukul-mukul kaca mobil Truk, akan tetapi sopir Truk a. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 22 Nopember 2011 sekira pukul 15.30 Wit, saat Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) dan Sdr. Yoksan (Saksi II) hendak pergi ke tempat kerja dan menumpang kendaraan Truk berwarna kuning Nopol DS 9777 AF di Kampung Wakde II Kab. Sarmi menuju Jayapura, dan setibanya di kampung Wakde I, Truk yang ditumpangi tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Sdr. Yustus Hinwar yang sedang menyeberang jalan hingga meninggal dunia, lalu Saksi I dan Saksi II berusaha memberitahukan Sopir Truk untuk segera berhenti dengan cara berteriak dan memukul-mukul kaca mobil Truk, akan tetapi sopir Truk

b. Bahwa benar, sekira pukul 17.00 Wit setelah sampai di Pos Satgas Yonif 756/WMS, sopir Truk menghentikan Truknya dan berlari masuk ke dalam Pos Yonif 756/WMS, lalu Saksi-I berteriak dari atas Truk dengan berkata ”Bapak, sopir itu menabrak anak kecil di Wakde sampai mati” selanjutnya saat itu Praka Dodi Saputra (Terdakwa I), Praka Ucok Sugiarso (Terdakwa II) bersama beberapa anggota Pos Satgas Yonif 756/WMS dan masyarakat sedang berolahraga Bulu Tangkis dihalaman Pos melihat hal tersebut lalu para Terdakwa memerintahkan Saksi I dan Saksi II yang sedang berteriak-teriak di atas Truk untuk turun dari Truk lalu Terdakwa II mengamankan Parang yang dibawa Saksi I dan Saksi II, selanjutnya tanpa ditanya lagi karena kedua Saksi masih berteriak-teriak dan hendak masuk kedalam Pos, maka Terdakwa I langsung memukul Saksi I dan Saksi II dibagian muka dengan menggunakan tangan mengepal lalu Terdakwa II juga ikut memukul kedua Saksi di bagian punggung sebanyak 3 (tiga) kali dengan tangan dan Rotan, kemudian Saksi I di tendang di bagian rusuk kanan hingga Saksi I terjatuh, setelah Saksi I jatuh para Terdakwa masih saja memukul dan menendang Saksi I, kemudian salah satu anggota Yonif 756/WMS yaitu Pratu M. Saini (Saksi IV) datang memegang Saksi I dan mengamankan Saksi I dengan cara menghalangi para Terdakwa dan membawa Saksi I dan Saksi II masuk ke dalam Pos.

c. Bahwa benar, setelah Saksi I dan Saksi II di amankan ke dalam Pos, lalu Terdakwa I bertanya kepada Saksi I dan Saksi II kenapa berteriak-teriak dan berusaha masuk kedalam Pos, kemudian Saksi I dan Saksi II menjawab bahwa Truk yang ditumpanginya telah menabrak seorang anak kecil di kampung Wakde hingga meninggal dunia dan sopir Truk berusaha melarikan diri, dan maksud Saksi I dan Saksi II berteriak adalah untuk menangkap sopir Truk, mendengar hal tersebut maka para Terdakwa merasa bersalah atas perbuatannya dan meminta maaf kepada SaksiI dan Saksi II, selanjutnya Saksi I dan Saksi II pulang.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua “ Dengan sengaja “ telah terpenuhi.

3. Unsur Ketiga : “Menimbulkan rasa sakit atau luka pada

orang lain ”

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam – macam Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam – macam

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2095/2011 tanggal 25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi I mengalami :

1). Punggung belakang bagian atas sebelah kanan terdapat luka lecet dengan ukuran panjang dua sentimeter, lebar setengah sentimeter dan terdapat memar dengan ukuran panjang enam sentimeter lebar dua sentimeter.

2). Punggung belakang bagian bawah ditemukan luka lecet dengan ukuran panjang tiga sentimeter lebar setengah sentimeter.

3). Pinggang belakang sebelah kanan ditemukan memar dengan ukuran panjang delapan sentimeter lebar satu setengah sentimeter.

4). Pinggang sebelah kiri ditemukan memar dengan ukuran panjang lima sentimeter lebar satu sentimeter.

b. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Yakson Yani (Saksi II) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2094/2011 tanggal 25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi II mengalami :

1). Bengkak di bibir atas kanan satu sentimeter lebar

setengah sentimeter. 2). Luka lecet pada daerah siku dengan ukuran panjang satu setengah sentimeter lebar setengah sentimeter. 3). Memar pada daerah punggung bawah sebelah kanan dengan panjang tiga sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ketiga “ Menimbulkan rasa sakit atau luka “ telah terpenuhi.

4. Unsur Keempat : “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian.”

Bahwa mengenai unsur keempat “tidak menimbulkan atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencarian.”

Bahwa akibat perbuatan pelaku / Terdakwa tersebut tidak menyebabkan orang lain tersebut jatuh sakit dan masih bisa menjalankan pekerjaannya sehari-hari tanpa halangan.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Tidorus Sitawa (Saksi I) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2095/2011 tanggal 25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi I mengalami :

1). Punggung belakang bagian atas sebelah kanan terdapat luka lecet dengan ukuran panjang dua sentimeter, lebar setengah sentimeter dan terdapat memar dengan ukuran panjang enam sentimeter lebar dua sentimeter.

2). Punggung belakang bagian bawah ditemukan luka lecet dengan ukuran panjang tiga sentimeter lebar setengah sentimeter.

3). Pinggang belakang sebelah kanan ditemukan memar dengan ukuran panjang delapan sentimeter lebar satu setengah sentimeter.

4). Pinggang sebelah kiri ditemukan memar dengan ukuran panjang lima sentimeter lebar satu sentimeter.

b. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Sdr. Yakson Yani (Saksi II) maka sesuai Visum Et Repertum Nomor : 359/2094/2011 tanggal 25 Nopember 2011 dari Puskesmas Kab. Sarmi yang di tandatangani oleh dr. Rohati, menerangkan bahwa Saksi II mengalami :

1). Bengkak di bibir atas kanan satu sentimeter lebar

setengah sentimeter. 2). Luka lecet pada daerah siku dengan ukuran panjang satu setengah sentimeter lebar setengah sentimeter. 3). Memar pada daerah punggung bawah sebelah kanan dengan panjang tiga sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter.

c. Bahwa benar, sesuai dengan Visum yang tersebut diatas para Saksi mengalami rasa sakit atau luka, namun akibat luka yang dialami tersebut tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan mencari nafkah/pencarian.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Keempat, “Yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian.” telah terpenuhi.

5. Unsur Kelima : “ Secara Bersama-sama ”

Bahwa yang dimaksud dengan bersama-sama atau sendiri- sendiri yang dalam pengkajian dan pembuktiann tidak perlu membuktikan perbuatan bersama-sama lebih dahulu baru kemudian perbuatan sendiri-sendiri tetapi sekaligus dipilih mana yang terungkap dipersidangan.

Bahwa pengertian sendiri sendiri adalah suatu tindak pidana yang dilakukan satu orang yang pengertiannya cukup jelas tidak perlu diberikan penjelasan, sedangkan pengertian bersama-sama adalah suatu tindak pidana yang dilakukan lebih dari satu orang dalam hubungan penyertaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 55 Ayat(1) Ke-1 KUHP.

Menurut Doktrin bahwa ada 2 syarat yang harus dipenuhi dalam pengertian” Bersama-sama” yaitu pertama harus ada kerja sama secara fisik dalam perbuatan pelaksanaan atau lahiriah artinya para Peserta / Terdakwa itu melakukan tindakan yang dilarang tersebut dengan menggunakan tenaga sendiri secara bersama-sama dan yang kedua harus ada kesadaran melakukan tindak pidana artinya diantara para peserta / Terdakwa yang melakukan tindakan yang dilarang itu harus ada kesadaran bahwa mereka bekerja sama kesadaran disini timbul pada diri para pelaku sebelum tindakan itu dilakukan namun kesadaran itu tidak perlu dirundingkan lebih dahulu.

Pelaku dari suatu tindak pidana adalah yang melakukan perbuatan tersebut yaitu melakukan sendiri semua unsur tindak pidana yang bersangkutan sedangkan turut serta melakukan adalah orang yang menyertai pelaku tapi tidak melakukan seluruh unsur dari seluruh pelaksanaan tindak pidana yang dilakukan tersebut seperti halnya pelaku.