Kesiapan Sektor Pertanian Provinsi Jambi Menghadapi MEA 2015
Zulkifli Alamsyah Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Jambi Ketua Umum PERHEPI Komda Jambi
Disampaikan pada Seminar Hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013) Hotel Abadi , Jambi. 25 September 2014
Kesiapan Sektor Pertanian Provinsi Jambi Menghadapi MEA 2015
Sekilas tentang MEA 2015
1. Pada pertemuan Asean Summit di Bali pada tahun
2003, disepakati 3 pilar untuk mewujudkan ASEAN VISION 2020 yaitu :1) Asean Economic Community (AEC)
2) Asean Political-Security Community 3) Asean Economic Community
2. Tujuan dibentuknya AEC adalah meningkatkan daya saing
negara-negara Asean, mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
3. Pelaksanaan AEC atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
dipercepat dari tahun 2020 menjadi 2015 (Cebu Declaration)
4. Blue Print AEC 2015 ditanda-tangani pada tahun 2007 di
Kuala Lumpur yang berisi jadwal strategis untuk masing- masing pilar yang disepakati.LANDASAN UTAMA MEA 2015
Wilayah dengan Perkembangan Ekonomi yang Adil Wilayah yang
Pasar dan Basis Produksi Tunggal Wilayah Ekonomi yang Kompetitif
Terintegrasi Penuh ke Ekonomi Global
- Bebas arus barang
- Bebas arus jasa
- Bebas investasi
- Bebas tenaga kerja
- Bebas arus permodalan
- Priority Integration Sectors (PIS)
- Pengembangan sektor food- agriculture-fore>Kebijakan persaingan
- Perlindungan konsumen, HKI
- Pembangunan infrastruktur
- Kerjasama energi
- Perpajakan • E-comm>Pengembangan UKM dan UMKM
- empersempit kesenjangan pembangunan antar negara A>Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal,
- Partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global
BEBERAPA CONTOH KONSEKUENSI BERLAKUNYA AEC 2015
KONDISI YANG AKAN TERJADI UPAYA PERLINDUNGAN pada AECMembanjirnya barang-barang • Penerapan harmonisasi SNI thd barang sejenis yang diproduksi Indonesia. impor dan kemungkinan beredarnya barang impor bermutu • Labelling semua produk di pasar. rendah di pasar domestik dengan • Pembinaan thd UMKM dan IMKM untuk harga murah yang akan peningkatan daya saing, (CPPOB). berpengaruh terhadap UMKM dan • Pemberian insentif kpd UMKM dan IMKM untuk IMKM di Indonesia. meningkatkan daya saing.
- Sosialisasi untuk mencintai (“wajib”) menggunakan produk dalam negeri.
Pasokan Day Old Chiken (DOC) • Usulan GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak yang akan semakin banyak, Ayam Nasional) memasukkan unggas dalam berkualitas dan lebih kompetitif ‘Sensitive List” (treatment khusus). akan berpengaruh besar terhadap
- Segera membenahi peternak unggas dengan peternak lokal. fasilitasi pemerintah dan pendampingan.
Menuju Kawasan ASEAN yang Memiliki Daya Saing
KOMPETISI GLOBAL Memperkuat Pencapaian Skala
Peluang
Integrasi Ekonomi
Persaingan
ASEAN Pasar
Bebas:
Tunggal dan
Daya
- Antarnegara
Basis anggota
Saing
- Dengan
i
Produks
kawasan lain
Proses Mekanisme Pasar Liberalisasi
Tantangan Membuka Pasar Domestik Negara Anggota (Produk dan Faktor Produksi) Sumber: Sjamsul Arifin, dkk., (2008)
Tantangan yang Akan Dihadapi
- Eksternal:
- – Tingkat persaingan perdagangan barang dan jasa di kawasan ASEAN yang semakin ketat.
- – Tuntutan infrastruktur dan logistik yang semakin baik sebagai daya tarik investasi
- Internal – Rendahnya pemahaman Stakeholder tentang MEA 2015.
- – Belum adanya kerangka regulasi kebijakan atau program
- – Belum optimalnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Sumber: Bappenas (2014)
POSISI INDONESIA DI ASEAN
1. Perdagangan intra-regional ASEAN belum dimanfaatkan secara
optimal oleh Indonesia (23 %), total ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN masih dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand.2. Global competitivenes index dalam hal daya saing produk : Indonesia pada posisi ke-38 dari 148 negara, Singapura (2), Malaysia (24), Thailand (37), Vietnam (70) dan Filipina (59).
3. Peringkat daya saing produk Indonesia unggul pada produk hasil
perkebunan: kelapa sawit, karet dan kakao.
4. Pengembangan potensi SDA, Keanekaragaman Hayati dan SDM
belum optimal.
5. Kesiapan Indonesia (81,3%) dalam menghadapi AEC 2015 yang
dimanifestasikan dalam bentuk masih dibawah score-cardThailand (84,6%), Malaysia (84,3%), Laos (84,3%) dan Singapura (84%).
Sumber: Kadin Indonesia (2014)
NERACA EKSPOR - IMPOR
SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Total
Neraca
Peternakan
Impor
Perkebunan
Ekspor
Hortikultura Pangan US $ Milyar) -10 -5
5
10
15
20
25
30
35
PELUANG INDONESIA
1. Proses integrasi ekonomi dalam rangka AEC 2015
membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia.
2. Populasi penduduk ASEAN yang besar, yaitu berjumlah
600 juta jiwa (8% dari total penduduk dunia), mayoritas berada pada usia produktif.
3. Pertumbuhan Ekonomi ASEAN relatif lebih baik dari
pertumbuhan rata-rata ekonomi dunia.
4. Stabilitas makro ekonomi cukup baik, dengan tingkat inflasi
terkendali.
5. MEA akan mendorong masuknya investasi ke dalam negeri
sehingga menciptakan multiplier effect.
6. MEA akan memudahkan perusahaan dalam negeri
membentuk joint venture dengan perusahaan ASEAN, sehingga akan memudahkan akses bahan baku yang belum dapat dipasok dari dalam negeri.
KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN
PROVINSI JAMBI
Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (yoy)
2011-2013
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi (7,88% , yoy) lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional (5,78%, yoy)(%) Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi .
Pertumbuhan Sektor Pertanian Provinsi Jambi, 2009-2013
- -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 2009 2010 2011 2012 2013 Tan. Pangan Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan TOTAL
Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi
(ribu USD) (ribu ton)
6.000.000 1.400.000 1.200.000 5.000.000 1.000.000 4.000.000 800.000 3.000.000 600.000 2.000.000 400.000 1.000.000 200.000
2012 2013 2012 2013 Nilai Ekspor Nilai Impor Volume Ekspor Volume Impor
Kontribusi Kelompok Pertanian terhadap total ekspor Provinsi Jambi sampai dengan Juni 2013 hanya sebesar 1,68 persen.
Perkembangan Volume Ekspor
Lima Komoditi Utama, 2010-2013
10
20
30
40
50
60
70 2010 2011 2012 2013 Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran Batu Bara, Kokas dan Briket Minyak dan Lemak Nabati Pulp dan Paper Kertas,Kertas Karton dan Olahannya Lainnya
(%)
Share Nilai Ekspor Provinsi Jambi Menurut Negara
Tujuan Utama, Juni 2013
Negara lainnya Taiwan Korea Selatan
Total share ekspor
Australia
ke negara ASEAN
India
45,63%
Amerika Serikat Jepang China Uni Eropa Asean Lainnya Thailand Malaysia Singapura
(%)
10
20
30
40
Jumlah Rumah Tangga Pertanian (RTP)
Berdasarkan Sumber Pendapatan Utama
di Provinsi Jambi
80,5% 10,9%
5,5% 3,0%
Tanaman Perkebunan Tanaman Padi dan Palawija Tanaman Hortikultura Lainnya
Perubahan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) Provinsi Jambi
15
17
19
21
23
25
- -60,00 -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANG HARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO JAMBI SUNGAI PENUH 405 410 415 420 425 430 435 ST2003 ST2013
Persentase
Peningkatan sebanyak 16 603 RTUP
Ribu Juta
27 ST2003 ST2013 JAMBI NASIONAL
Perubahan Jumlah RTUP Provinsi Jambi Menurut Subsektor
Ribu Ribu Ribu
871
900 200
400
764
800 160
700 300
600 120
200 500
80 400
100 300
40 200 100
ST2003 ST2013
Total
ST2003 ST2013 ST2003 ST2013
Jumlah RTUP Menurut Kelompok Umur
75
327.316 104.198
<15 15–54 > 55
Rata-rata Luas Lahan Pertanian yang Dikuasai
2
per RTUP di Provinsi Jambi (m ) SUNGAI PENUH Provinsi
30000
JAMBI
25000
BUNGO TEBO
20000
TANJAB BARAT
15000
TANJAB TIMUR
10000
MUARO JAMBI
5000
BATANG HARI SAROLANGUN
ST2003 ST2013
MERANGIN KERINCI 5000 10000 15000 20000 25000 30000 ST2003 ST2013
Sebaran Persentase RTUP menurut Luas Lahan Pertanian
yang Dikuasai per RTUP di Provinsi Jambi (m2)
≥30000 400000 20000–29999 300000 10000–19999 200000 5000–9999 100000 2000–4999 1000–1999
ST2003 ST2013 <1000 Pengguna Lahan Petani Gurem
0,00 10,00 20,00 30,00
Penurunan jumlah petani gurem dari 25,4% menjadi 15,4%.
25,4% 15,4%
Upaya Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian Oleh RTUP di Provinsi Jambi, ST2013. Persentase RTUP yang melakukan Jumlah RTUP Menurut Subsektor pengolahan hasil Subsektor Jumlah RTUP
Kehutanan Tan. Pangan 133.985
Perikanan Hortikultura 110.566
Peternakan Perkebunan 363.372
Perkebunan Peternakan 112.863 Perikanan 21.621
Hortikultura Kehutanan 21.794
Tan. Pangan (%)
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 No Sumber Pendapatan /Penerimaan Rata-Rata
Pendapatan (000 Rp/Th)
1 Usaha di Sektor Pertanian 23.011,05
2 Usaha di Luar Sektor Pertanian 3.457,87
3 Pendapatan/Penerimaan Lain dan Transfer 1.766,92
4 Buruh Pertanian 3.071,37
5 Buruh di Luar Pertanian 4.805,70 Jumlah 36.112,91 64% 13% 10% 9% 5%
Pertanian Buruh Non Pertanian Non Pertanian Buruh Pertanian Lainnya/transfer
Setara : Rp. 3.009,41 / bulan USD 3.060 / tahun
Rata-rata Pendapatan RTP
Menurut Sumber Pendapatan Utama
di Provinsi Jambi
Catatan: 81.7% pendapatan dari sektor pertanian berasal dari subsektor perkebunan.
Tantangan Sektor Pertanian Provinsi Jambi
Menghadapi MEA 2015
1. Isu keamanan yang cukup mengganggu iklim investasi, antara lain seringnya terjadi konflik penguasaan lahan;
2. Kondisi infrastruktur yang belum menunjang sehingga menyebabkan tingginya biaya logistik.
3. Suku bunga kredit bank tidak kompetitif (10-13%) : Malaysia : 3% dan Thailand: 3%.
4. Kelangkaan pupuk yang sering menyebabkan inefisensi dalam produksi.
5. Rendahnya komitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan mencintai produk lokal (dalam negeri)
6. Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih rendah sehingga menjadi hambatan untuk dapat bersaing.
7. Indeks pembangunan manusia (IPM) yang relatif rendah.
P er kem ba ng a n N TP 2010 -2014 P ro vi ns i J a mbi
80
85
90
95 100 105 Jan-10 Mar-10 Mei-10 Jul-10 Sep-10 Nop-10 Jan-11 Mar-11 Mei-11 Jul-11 Sep-11 Nop-11 Jan-12 Mar-12 Mei-12 Jul-12 Sep-12 Nop-12 Jan-13 Mar-13 Mei-13 NTP P t NTP P NTP R Z
A_ Ag b U N JA
68,00 69,00 70,00 71,00 72,00 73,00 74,00 75,00 76,00 77,00 78,00 2010 2011 2012 2013 Aceh Sumut Sumbar Riau
Jambi
Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri 70,00 71,00 72,00 73,00 74,00 75,00 76,00 77,00 78,00
R ia u Ke p ri S um ut S um ba r B e ng k ul u S u m se l Ja m bi Ba b e l Ace h La m pung Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi dan Provinsi Lainnya di Sumatera, 2010-2013
Sumber: BPS (2014)
Beberapa Tindakan Yang Harus Dilakukan Sektor Pertanian
Provinsi Jambi Menghadapi MEA 2015
PENINGKATAN DAYA SAING Peningkatan Produktivitas tanaman dan tenaga kerja. Memperlancar Distribusi penyaluran sarana produksi Pengembangan Infrastruktur. pertanian
Dukungan Perbankan dengan suku bunga kredit yang
murah dan mudah. Peningkatan efisiensi produksi.
PENINGKATAN EKSPOR
Peningkatan komitmen dan konsistensi dalam hal Kualitas, Kuantitas dan kontinyuitas Ketepatan delivery.
Harga yang kompetitif. Menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
PENINGKATAN PROMOSI TENTANG MEA 2015.
Terima Kasih