Sektor Industri Jasa Keuangan dalam

ETIKA PROFESI
Sektor Industri Jasa Keuangan

Disusun Oleh:
Salma Hanifah Prameswari
X AK2

SMKN 42 JAKARTA
2014-2015

A. Pengertian Jasa keuangan
Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merunjuk jasa yang
disediakan oleh industri keuangan.

B. Pengertian Sektor Keuangan
sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal
di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para
pelaku bisnis dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dalam pengertian yang lebih luas,
meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa saham (stock exchanges), asuransi, credit
unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (money lender).


C. Pengertian Industri
Suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi
barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.

D. Ciri - ciri sektor industri jasa keuangan
1.
2.
3.
4.

Menyediakan jasa dalam instrumen dana yang bersifat jangka pendek
Yang dijual adalah jasa
Yang menjadi alat transportasinya adalah dana likuid
Aset utamanya adalah aset finansial
5. Mengelola di bidang keuangan

E. Entitas
Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun
tidak harus dalam bentuk fisik, abstrak, misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu
entitas dalam pengembangan system, entitas digunakan sebagai model yang

menggambarkan komunikasi dan pemrosesan internal seperti misalnya membedakan
dokumen dengan pemrosesan pesanan.
1.Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.

2.Heteregonitas

Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu
berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh
satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan
segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
3.Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi
konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses
produksi tersebut.
4.Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual
kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli

jasa.

F. Kepemilikan
1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.