PERENCANAAN PORTOFOLIO APLIKASI metode MENDATAN

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

PERENCANAAN PORTOFOLIO APLIKASI MENDATANG BERDASARKAN
STRATEGI BISNIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA POLITEKNIK
SWASTA DI SUMATERA SELATAN
Mariana Purba, M.Kom1) dan Eko Supriyo, S.Kom2)
Politeknik Anika Palembang
E-mail:purbamariana@yahoo.co.id
polika_anika@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk membuat perencanaan fortofolio aplikasi mendatang
berdasarkan strategi sistem dan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan
lembaga pada Politeknik Swasta di Sumatera Selatan. Perencanaan fortopolio aplikasi
mendatang ini dilakukan dengan memahami kondisi internal/eksternal bisnis dan SI/TI yang
ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan bisnisnya sehingga diperlukan suatu
perencanaan strategi mendatang yang lebih terstruktur, inovatif, dan terintegrasi dengan baik
dan memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian strategi. Populasi yang menjadi
objek penelitian adalah tenaga pendidik dan pengambil keputusan pada Politeknik swasta
Sumatera Selatan . Analisa data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan alat

analisis SWOT, IFAS dan EFAS, PEST yaitu analisis yang memaksimalkan strengths dan
opportunities, yang cara bersamaan juga dapat meminimalkan weaknesses dan threats dan
melihat faktor eksternal yaitu Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. Hasil akhir dari perencanaan
fortopolio aplikasi ini berupa daftar-daftar aplikasi yang dibutuhkan sekarang, dimasa depan
dan pemetaan setiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau bagian
organisasi, objektif.
Kata Kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, SI/TI, Portofolio Aplikasi, Efas, Ifas,
Swot
I. PENDAHULUAN

ketidakakuratan informasi. Hal ini
menghambat keputusan para divisi yang
terlibat,
terutama
pada
waktu
merumuskan perencanaan strategis
yang diperlukan untuk pengembangan
lembaga dimasa depan. Sehingga
diperlukan

penelitian
untuk
mengembangkan sebuah Perencanaan
fortofolio
aplikasi
mendatang
berdasarkan strategi bisnis sistem dan
teknologi informasi pada perguruan
tinggi swasta kota Palembang.

a. Latar Belakang
Perencanaan strategi yang bersifat
dinamis dan fleksibel, sebuah lembaga
pendidikan dapat melihat secara
objektif kondisi-kondisi internal dan
eksternal
yang
terjadi
guna
mengantisipasi perubahan lingkungan

bisnis dan mampu bertahan pada
persaingan bisnis yang semakin ketat.
Sistem informasi yang berjalan pada
sebagian besar perguruan tinggi saat ini
belum dapat menghubungkan antara
divisi yang satu dengan divisi lainnya
sehingga menyebabkan informasi yang
dihasilkan tidak dapat terintegrasi
dengan baik dan sering terjadi duplikasi
data
yang
menyebabkan

Pada dasar itulah ada tiga sasaran
utama yang harus dicapai dari upaya
penerapan SI/TI dalam suatu perguruan
tinggi. Pertama, membenahi keefisienan
kerja seperti melakukan otomasi
berbagai proses yang mengelola
informasi.

Kedua
yaitu
dengan
40

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

yang saling terkait untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan (Oetomo,
2002). Stephanie, seperti yang dikutip
Umar (2001: 31) dari Sukristono,
mendefinisikan strategi sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai


meningkatkan keefektifan manajemen
serta memuaskan kebutuhan informasi
dalam pengambilan keputusan. Ketiga
yaitu dengan cara membenahi daya
saing untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif organisasi dengan merubah
gaya dan cara berbisnis.
Menurut Rangkuti (2000, p7),
strategi bisnis adalah strategi yang
beorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen,
misalnya
strategi
pemasaran, strategi produksi atau
operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi, dan strategi- strategi yang
berhubungan dengan keuangan.

B. Pengertian Portofolio Aplikasi

Portofolio aplikasi adalah sebagai hasil
dari perencanaan strategi SI, dapat
dikategorikan menjadi empat jenis
berdasarkan kontribusinya terhadap
bisnis dan dampaknya terhadap
organisasi. Aplikasi strategis adalah
aplikasi yang kritis terhadap Strategi
Bisnis di masa datang. Aplikasi
operasional utama adalah aplikasi yang
digunakan saat ini oleh organisasi dan
menentukan keberhasilan bisnisnya.
Aplikasi berikutnya adalah aplikasi
potensi tinggi, yaitu aplikasi inovatif
yang mungkin bisa menciptakan
peluang untuk meraih keuntungan di
masa datang, tetapi masih belum
terbukti. Sedangkan aplikasi pendukung
adalah aplikasi yang bermanfaat tetapi
tidak kritis terhadap keberhasilan
bisnis.(Umar 2001:40)


Menurut Tozer (1996, p7), strategi
bisnis adalah sesuatu yang harus
dibuat dan dipikirkan terlebih dahulu
dan akan mendasari segala hal. Strategi
tersebut tidak harus formal tetapi cukup
mempunyai arah dan visi yang jelas,
yang akan menjelaskan tentang maksud
dan
tujuan
dari
bisnis,
serta
menjelaskan
bagaimana
cara
menjalankan dan mencapai tujuan
bisnis tersebut
Sebagaimana Gartner juga menyatakan
Pemanfaatan SI/TI di perusahaan terus

mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun yang ditandai dengan pada tahun
2005 investasi dalam belanja SI/TI ratarata akan meningkat lebih dari 10 persen
dari pendapatan perusahaan/Perguruan
Tinggi

C.
Model
Strategi
Sistem
Informasi/Teknologi Informasi

II. Landasan Teori
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses di
mana manajer secara matang dan
bijaksana memikirkan dan menetapkan
sasaran serta tindakan berdasarkan
beberapa metode yang diperlukan untuk
mencapainya serta proses itu sendiri

merupakan suatu cara sistematik yang
ditetapkan untuk malakukan kegiatan.
Dengan definisi di atas, maka
manajemen adalah suatu proses yang
menekankan keterlibatan dan aktivitas

Model
strategi
adalah
dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan
internal,
lingkungan
eksternal,
lingkungan industri perusahaan dan
selanjutnya disusun strategi yang tepat
dan sesuai. Ada banyak model yang
dapat digunakan untuk penyusunan
strategi perusahaan, namun dalam tesis
ini akan digunakan model strategis

SI/TI yang akan
dikembangkan
terdiri dari beberapa input seperti
pada Gambar 2.1, yaitu (Ward, J. and
Peppard, J., 2003: 153-154):
41

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

1. Lingkungan bisnis internal: strategis
bisnis sekarang, tujuan (objektif),
sumber
daya,
proses,
dan
kebudayaan serta nilai dari suatu
bisnis
2. Lingkungan
bisnis
eksternal:

ekonomi, lingkungan
industri,
iklim persaingan dimana organisasi
beroperasi.
3. Lingkungan
SI/TI
internal:
perspektif SI/TI sekarang di bisnis,
kematangannya,ruang lingkup dan
kontribusi bisnis, skill, sumber
daya
dan infrastruktur teknologi.
Portfolio aplikasi dari sistem yang
ada sekarang dan sistem yang
sedang dikembangkan, atau sudah
dianggarkan tapi belum selesai juga
merupakan bagian dari lingkungan
SI/TI Internal.
4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren
teknologi dan kesempatan serta
kegunaan yang dihasilkan oleh SI/TI
pihak lain, terutama customer,
pesaing dan supplier

ISSN :2407-1730

III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian ini adalah analisa
kualitatif dan analisisnya menggunakan
analisis SWOT. Rangkuti (2001),
analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan
strategi
perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan strengths dan
opportunities, namun secara bersamaan
dapat meminimalkan weaknesses dan
threats. Strength, weakness, opportunity
dan threat
merupakan faktor-faktor
strategis
perusahaan
yang
perlu
dianalisis dalam kondisi yang ada saat
ini. Hal ini disebut pula analisis situasi
dengan model analisis SWOT.
Cara melakukan analisis SWOT adalah
melakukan identifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal, setelah faktorfaktor teridentifikasi maka dilakukan
pembobotan serta ranking.
1. Pembobotan tetap menggunakan
skala1 (sangat penting) hingga 0
(tidak penting), akan tetapi penentuan
nilai skala untuk masing-masing
situasi total berjumlah 1 dengan cara:
a. urutkan faktor situasi berdasarkan
skala prioritas (SP) (tertinggi nilainya
4 dari 4X4, urutan 2 nilainya 3X4=12
dan terendah nilainya 4 dari 1X4) lalu
dikalikan dengan konstanta(K) nilai
tertinggi yaitu 4
b. masing-masing
nilai
situasi
tersebut dibagi dengan total nilai SP
X K.
2. Peringkat tetap menggunakan skala 1
(rendah)-4(tinggi) untuk kekuatan dan
peluang. Sedangkan skala 4 (rendah)1(tinggi) untuk kelemahan dan
ancaman, namun karena tidak ada
pembanding, maka nilai skala
ditentukan berdasarkan prioritas dari
masing-masing situasi(misalnya skala
4 untuk peluang yang paling utama)
3. Nilai tertinggi untuk bobot X
peringkat adalah 1-2 (kuat) dan
terendah
adalah
0-1(lemah)
Berdasarkan kondisi yang ada dewasa

D. Analisa SWOT
Analisa SWOT Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (ancaman) dilakukan
dengan mengidentifikasi kekuatan dan
faktor-faktor positif yang berasal dari
internal organisasi; kelemahan dan
faktor-faktor negatif dari internal;
peluang
atau
kesempatan
dan
keuntungan dari faktor eksternal dan
ancaman atau resiko yang dipengaruhi
oleh faktor eksternal.
Analisis SWOT merupakan salah
satu metode analis dalam manajemen
strategis yang sudah terbukti sangat
berguna
untuk
mengidentifikasi
komputensi suatu organisasi dan
mengidentifikasi peluang yang ada
namun belum dapat dimanfaatkan
karena keterbatasan sumber daya yang
dimiliki organisasi tersebut maupun
ancaman yang ada.
42

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

strength dan Weakness selalu bertolak
belakang,
begitu
juga
dengan
Opportunity dan Threat. Hasil analisis
dari IFAS dan EFAS Selanjutnya Bobot
dikalikan
rating
setiap
faktor
mendapatkan skor untuk faktor-faktor
tersebut.
Bobot dihitung 0.0 (tidak penting)
sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah
bobot untuk opportunity dan threat
adalah 1.00, demikian pula jumlah bobot
strength dan weaknes juga 1.00. Ratting
opportunity
mulai dari angka 1
(dibawah rata-rata), 2 (rata-rata), 3
(diatas rata-rata), dan 4 (sangat baik),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai rating opportunity
dan threat selalu bertolak belakang,
misalnya apabila faktor threat nya lebih
besar, diberi nilai 4. Begitu pula
pemberian nilai untuk strength dan
weaknes. Dalam analisis SWOT,
berdasarkan score yang didapat apakah
ada opportunity (nilai positif) atau threat
(negatif), dan apakah faktor strength
mengungguli (+) weakness (-) maka
didapat 4 kwadran rekomendasi.

ini maka lembaga ingin menentukan
strategi kedepan tentang apa yang
harus diperhatikan dan diwaspadai
untuk menghadapi persaingan dan
kelanjutan lembaga. Untuk itu perlu
dilakukan pengumpulan dan analisis
data dengan menggunakan analisis
SWOT
dimana
data
dapat
dikumpulkan
berdasarkan
hasil
pengamatan langsung, observasi dan
wawancara.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal
dengan IFAS dan EFAS
Tahap-tahap dalam menyusun tabel
Internal Factor Analysis Summary
(IFAS) dan Eksternal Factor Analysis
Summary (EFAS) dengan menentukan
faktor-faktor yang menjadi Strength
serta weakness Politeknik Swasta di
Sumatera
Selatan,
selanjutnya
memberikan bobot masing–masing
faktor dari skala mulai dari 0,0 (tidak
penting) sampai dengan 1,0 (sangat
penting) dimana semua bobot tersebut
jumlahnya tidak melebihi skor total 1,00.
Menghitung rating untuk masing–
masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 1 (dibawah rata–rata) sampai
dengan 4 (sangat baik). Nilai ranting

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Swot 6 Politeknik di Sumatera Selatan
4.1.1 Analisis SWOT Politeknik Anika
diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.342 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.169. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.1.
Opportunity (+1.955)

II. Stabilitas

I. Growth
(+)0.342

(+)0.169
Weakness (-0.984)

Strength (+1.326)

III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.786)

43

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

Gambar 4.1. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Anika.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga
digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS

Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.326 + 1.955
= 3.281
Strategi (ST) :
= 1.326 +1.786
= 3.112

Opprtunity (O)

Threat (T)

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 0.984 + 1.955
= 2.939
Strategi (WT) :
= 0.984 +1.786
= 2.77

Tabel 4.2.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
EFAS

Strength(S)

Weakness(W)

IFAS
Opportunity(O)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=3.281
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi
ancaman=3.112

Threat(T)

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
opportunity=2.939
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.77

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).
4.1.2 Analisis SWOT Politeknik Palcomtech
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.342 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.166. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.2
Opportunity (+1.909)

I. Growth
(+)0.342

II. Stabilitas

(+)0.166
Weakness (-0.984)

Strength (+1.326)

III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.743)

Gambar 4.2. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Palcomtech.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga
digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Opprtunity (O)

Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.326 + 1.909

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 0.984 + 1.909

44

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

= 3.235
Strategi (ST) :
= 1.326 +1.743
= 3.069

Threat (T)

= 2.893
Strategi (WT) :
= 0.984 +1.743
= 2.727

Matrik SWOT Politeknik Palcomtech
Tabel 4.4.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S)

Weakness(W)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=3.235
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi ancaman=
3.069

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
opportunity=2.893
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari
ancaman=2.727

EFAS
IFAS
Opportunity(O)

Threat(T)

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).
4.1.3 Analisis SWOT Politeknik Darusalam
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.85 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.166. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.3
Opportunity (+1.909)

I. Growth
(+)0.85

II. Stabilitas

(+)0.166
Weakness (-0.976)

Strength (+1.826)

III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.743)

Gambar 4.3. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Darusalam.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga
digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Opprtunity (O)

Threat (T)

Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.826 + 1.909
= 3.735
Strategi (ST) :
= 1.826 +1.743
= 3.569

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 0.976 + 1.909
= 2.885
Strategi (WT) :
= 0.976 +1.743
= 2.719

Matrik SWOT Politeknik Darusalam
45

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

Tabel 4.6.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S)

Weakness(W)

EFAS
IFAS
Opportunity(O)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=3.735
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi
ancaman=3.569

Threat(T)

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
opportunity=2.885
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari
ancaman=2.719

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).
4.1.4 Analisis SWOT Politeknik Sekayu
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.61 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.12. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.4.
Opportunity (+1.59)

I. Growth
(+)0.61

II. Stabilitas

(+)0.12
Weakness (-0.946)

Strength (+1.556
III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.47)

Gambar 4.4. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Sekayu.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga
digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.31
Tabel 4.7. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS

Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.556 + 1.59
= 3.146
Strategi (ST) :
= 1.556 +1.47
= 3.026

Opprtunity (O)

Threat (T)

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 0.946 + 1.59
= 2.536
Strategi (WT) :
= 0.946 +1.47
= 2.416

Matrik SWOT Politeknik Sekayu
Tabel 4.8.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
EFAS

Strength(S)

Weakness(W)

IFAS
Opportunity(O)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan

46

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

peluang=3.146
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi
ancaman=3.026

Threat(T)

opportunity=2.536
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari
ancaman=2.416

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).
4.1.5 Analisis SWOT Politeknik Muara Dua
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.64 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.568. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.5
Opportunity (+1.924)

I. Growth
(+)0.64

II. Stabilitas

(+)0.568
Weakness (-1.06)

Strength (+1.7)

III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.356)

Gambar 4.5. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Muara Dua.
Tabel 4.9. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Opprtunity (O)

Threat (T)

Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.7 + 1.924
= 3.624
Strategi (ST) :
= 1.7 +1.356
= 3.056

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 1.06 + 1.924
= 2.984
Strategi (WT) :
= 1.06 +1.356
= 2.416

Matrik SWOT Politeknik Muara Dua
Tabel 4.10.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S)
Weakness(W)
EFAS
IFAS
Opportunity(O)

Threat(T)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=3.624
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi
ancaman=3.056

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
opportunity=2.984
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari
ancaman=2.416

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
47

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).
4.1.6 Analisis SWOT Politeknik Muara Dua
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.64 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.568. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.6.
Opportunity (+171)

I. Growth
(+)1.042

II. Stabilitas

(+)0.6
Weakness (-0.904)

Strength (+1.946)

III. Defence

IV. Difersifikasi
Threat (-1.11)

Gambar 4.6. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik YPBB Belitang.
Tabel 4.11. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
Strength (S)
Strategi (SO) :
= 1.946+1.71
= 3.656
Strategi (ST) :
= 1.946 +1.11
= 3.056

EFAS
Opprtunity (O)

Threat (T)

Weakness (W)
Strategi (WO) :
= 0.904 + 1.71
= 2.614
Strategi (WT) :
= 0.904 +1.11
= 2.014

Matrik SWOT Politeknik YPBB Belitang
Tabel 4.12.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S)

Weakness(W)

EFAS
Opportunity(O)

IFAS

Threat(T)

Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=3.656
Strategi ST
Menggunakan strength
untuk mengatasi
ancaman=3.056

Strategi WO;
Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
opportunity=2.614
Strategi WT:
Meminimalkan kelemahan
menghindari
ancaman=2.014

Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang
dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategi).

48

ISSN :2407-1730

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

4.2 Strategi Growth pada 6 Politeknik Swasta di Sumatera Selatan
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran 6 Politeknik Swasta di Sumatera Selatan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesarbesarnya. yaitu :
a. Memiliki sistem akademik kartu hasil studi dan Pengajar/Dosen dari jenjang S3/S2 dan
minimal dari S2, dapat dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang dalam menciptakan
lulusan yang handal dan profesional (S,a,b,OF)
b. Program beasiswa yang bermanfaat bagi mahasiswa, Mahasiswa mahasiswi yang terus
meningkat pertahunnya, Lokasi kampus berada di dalam kota dapat dijadikan kekuatan
untuk menangkap peluang membuat permintaan akan tambahan program studi pun
bertambah, perguruan tinggi memiliki peluang lebih untuk menambah program studi dan
tingkatanya. (S c,j,k,Oe)
c. Memiliki sistem penggajian dosen, Semua komputer sudah terhubung dengan jaringan
internet, Arah pendidikan yang berbasis kompetensi di bidang teknologi informasi,
Tersedianya fasilitas personal web, alamat e-mail dan kartu mahasiswa yang berfungsi
sebagai identitas bagi setiap mahasiswa, Gedung dilengkapi dengan Wireless Access
Points, Banyaknya komunitas open source yang mengembangkan aplikasi-aplikasi
pendidikan dapat dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang Perkembangan teknologi
informasi yang semakin pesat memungkinkan lembaga untuk mengembangkan cyber
university, Mengembangkan pendidikan berbasis IT dengan biaya rendah, Semakin
luasnya jaringan internet yang dapat diakses seluruh kota maupun kabupaten guna
mendapatkan informasi, Adanya software open source sehingga menyebabkan turunnya
harga sofware yang dibutuhkan untuk pendidikan dan pengembangan teknologi informasi
(S d,e,f,g,h,i) (O a,b,c,d)
Tabel 4.2.1 Kebutuhan SI/TI dari Analisis PEST
Faktor yang mempengaruhi

Kebutuhan SI/TI

Kebijakan
pemerintah
mengonlinekan semua pangkalan
data dan evaluasi perguruan
tinggi seperti SIMLITABMAS
menuntut
sistem
informasi
pendidikan
/akademik
yang
berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) memberikan
pengaruh langsung di 6 Politeknik
Swasta di Sumatera Selatan
Adanya
kenaikan
BBM
menyebabkan
semua
harga
produksi meningkat termasuk
harga hardware dan software
sebagai penunjang teknologi
informasi
dan
komunikasi
sehingga menyebabkan lembaga
harus menaikan biaya kuliah
sedangkan hal ini bertentangan
dengan keinginan masyarakat
yang menginginkan biaya kuliah
ringan
Karena kecanggihan teknologi
dan faktor sosial yang semakin
memadai membawa pengaruh

Sistem informasi yang mampu
menyajikan evaluasi Politeknik
di Sumatera Selatan

Sistem
Informasi
Penelitian
Pengabdian Masyarakat

Memperbesar alokasi anggaran
untuk pengembangan SI/TI
dalam mendukung kegiatan
akademik

Pembangunan infrastruktur jaringan dan
sistem informasi yang terintegrasi
SIMKEU, SIAKAD,
SIMPEG, Dan lain lain

Melakukan Sosialisasi rutin ke
sekolah siswa menengah atas
yang ada disekitar maupun di

Website,
Sms Gateway

49

Solusi SI/TI
dan

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

seperti kebutuhan masyarakat
untuk
membeli
handphone,
laptop,ipad,android
untuk
menikmati fasilitas jejaring sosial
seperti facebook dan twiter
membuat
Perguruan
Tinggi
mudah untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat
untuk memberikan informasi
tentang Politeknik tersebut
Adanya fasilitas cloud computing
sebagai pihak ketiga sebagai
pengelola software dan hardware
semakin membantu perguruan
tinggi
untuk
meningkatkan
pemanfaatan teknologi informasi

ISSN :2407-1730

daerah serta ke perusahaanperusahaan disekitar Politeknik
tersebut baik lewat jejaring
sosial maupun secara langsung

Membangun Sistem Informasi
Berbasis Teknologi Informasi
dan Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana dengan
membangun
teknologi
informasi
yang
terintegrasi
untuk meningkatkan kualitas
layanan

Infrastruktur jaringan yang mendukung
sistem informasi yang dibutuhkan dan
yang terintegrasi dengan jaringan

4.3 Perencanaan Strategis SI/TI mencakup Strategis SI /TI Politeknik Swasta di
Sumatera Selatan
Dari sisi implikasi manajemen, kesuksesan proses organisasional tergantung dari
banyak faktor. Pemfokusan pada teknologi saja atau aspek bisnis saja, tidak cukup
membawa kesuksesan bagi keseluruhan rencana strategis. Sebagian besar dari
strategi-strategi TI yang ada, kuat dalam hal teknologi dan terminologi teknis
namun lemah pada pengidentifikasian kebutuhan aplikasi dan aspek bisnisnya. Cara
yang tepat untuk mencapai keuntungan strategis dari SI/TI adalah dengan
mengkonsentrasikan atau memikirkan ulang bisnis dengan menganalisa permasalahan
bisnis yang ada sekarang dan perubahan lingkungan dan menjadikan TI sebagai salah
satu resep solusi (WAR-2002).. Penentuan perencanaan strategis ini didapat dari
asumsi strategis yang dihasilkan antara lain :
a.Aplikasi Strategis
Aplikasi strategis yaitu apilkasi yang sangat diperlukan untuk berjalannya strategi bisnis
organisasi dimasa depan. Aplikasi-apilkasi strategis yang diperlukan Politeknik Swasta
di Sumatera Selatan adalah:
Tabel 4.3.1 Daftar Aplikasi Strategis
No

1

2
3
4
5

Kebutuhan Sistem

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem
Informasi
Pengelolaan
Manajemen Terpadu
Sistem
Informasi
Penelitian
dan
Pengembangan
Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa
Baru
Sistem Penilaian Kinerja Dosen

Keterangan
memperluas
kemampuan
pengambil
keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya; membantu pengambil
keputusan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat
kompleks dan tidak terstruktur; menghasilkan
solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan
Diperlukan untuk mengelola pengambilan
keputusan dalam organisasi
Sebagai pengelola data dosen dalam membuat
penelitan
Diperlukan untuk penerimaan mahasiswa baru agar
lebih efisien dan efektif
Untuk menilai kinerja dosen dan dalam
menjalankan tridharma perguruan tinggi

50

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

b Aplikasi Operasional Utama
Aplikasi Operasional Utama adalah Aplikasi yang digunakan saat ini dan diperlukan
untuk keberhasilan dimasa sekarang. Aplikasi-apilkasi operasional utama yang
diperlukan Politeknik Swasta di Sumatera Selatan adalah:
Tabel 4.3.2 Daftar Aplikasi Operasional Utama
No

Kebutuhan Sistem

1

Sistem Informasi Akademik

2

Sistem Informasi Praktek Kerja Industri

3

Keterangan
Digunakan untuk keperluan proses belajar
mengajar
Digunakan untuk praktek kerja industri dan
magang kerja
Membantu
pengawasan
dan
pembinaan disiplin pegawai

Sistem Absensi Online

c. Aplikasi Pendukung
Aplikasi Pendukung adalah Aplikasi yang bermanfaat tapi tidak kritis terhadap
keberhasilan, biasanya diperlukan untuk efisiensi dan mempertahankan mutu disebut
aplikasi pendukung. Aplikasi pendukung yang berguna untuk Politeknik Swasta di
Sumatera Selatan adalah
Tabel 4.3.3 Daftar Aplikasi Pendukung
No
Kebutuhan Sistem
Keterangan
1
SMS Gateway
Untuk mendukung promosi
Sistem Informasi Laboratorium
Untuk mendukung penjadwalan dan sda
3
yang ada dilaboratorium
Sistem
Informasi
Kegiatan Untuk mendata kegiatan mahasiswa/ekstra
4
Mahasiswa
kulikuler
d. Aplikasi Potensi Tinggi
Aplikasi Potensi Tinggi adalah Aplikasi yang mungkin sangat penting dalam
pencapaian keberhasilan Politeknik Swasta di Sumatera Selatan di masa depan.
Tabel 4.3.4 Daftar Aplikasi Potensi Tinggi
No
Kebutuhan Sistem
Keterangan
Sistem Informasi Pengelolaan
1
Untuk meningkatkan mutu akademik
Mutu Akademik
Meningkatkan kuantitas dan kualitas
2
Sistem Monitoring SIM
kinerja Sistem Informasi Politeknik Anika
Mendukung basis teknologi intranet dan
3
Aplikasi Web
internet
strategi dengan dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan
peluang
sebesarbesarnya.
2. Hasil dari perencanaan strategis SI/TI
ini
menjawab
permasalahan
pemanfaatan SI/TI Politeknik Anika,
adapun hasil dari identikasi dari
perencanaan strategis sistem informasi

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Setelah dianalisa menggunakan matriks
IFAS
(Internal
Factor
Analysis
Summary) dan EFAS (Eksternal Factor
Analysis Sumary), kemudian dianalisis
dengan SWOT Semua Politeknik
Swasta di Sumatera Selatan Masuk pada
kuadran 1 atau strategi growth yaitu
51

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

adalah terbentuknya portofolio aplikasi
SI/TI.
5.2 SARAN
Hendaknya semua perguruan tinggi
menerapkan semua aplikasi strategis yang
ada guna mendapatkan hasil yang
maksimal dalam proses di perguruan tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Oetomo, Budi Sutejo Dharmo. 2002.
Perencanaan dan pengembangan
sistem informasi. Yogyakarta: Andi,
Porter, Michael E.1997. Competitive
advantage.
Techiques
For
Analysing
Industries
and
competitors. New York : The Free
Press
Sugesti
Nuranisak,
Noorholik.
Perencanaan Portofolio Aplikasi
Mendatang Berdasarkan strategi
bisnis program studi sistem
informasi ITS. SNATI 2006
Tozer, E.E, Strategic IS/IT Planning.
Profesional Series, ButterworkHeinemann,1996
Umar,
Husein.2001
Strategic
management in action konsep, teori,
dan teknik menganalisa manajemen
strategis strategic business unit
berdasarkan
konsep.Jakarta:
Gramedia pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis:
Berorientasi konsep Perencanaan
Strategis Untuk Menghadapi Abad
21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama,.
Ward, John. And Peppard, Joe. WAR2002. Strategi Planning For
Information System. Bedforshire.
UK : John Willey & Son’s Ltd
Cranfield,
52

ISSN :2407-1730