EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENIN

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDA
BERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2017

PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH
BERKELANJUTAN
Tim Penyunting:

Priyono, Yuli Priyana, Choirul Amin,
Alif Noor Anna, Agus Anggoro Sigit

Terselenggara atas kerjasama:

Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta


Ikatan Geograf Indonesia
(IGI)

Diterbitkan oleh:

2017

i

Kementrian Lin
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Balai Penelitia
itian dan Pengembangan Teknologi
Pengelol
lolaan DAS (BPPTDAS) Solo

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN


ISBN: 978–602–361–072-3

Data Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH
BERKELANJIUTAN
Tim Penyunting: Priyono, Yuli Priyana, Choirul Amin, Alif Noor Anna, Agus Anggoro Sigit.

ISBN: 978–602–361–072-3

Surakarta: Muhammadiyah University Press
xi, ii, 8ϴϴ hal, 9 cm

Copyright @2017
Hak penerbitan ada pada Muhammadiyah University Press

Semua hak dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memproduksi dan menyebarluaskan dalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari penerbit.

ii


Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

Kata Pengantar
Dekan Fakultas Geografi UMS
Peserta Seminar Nasional Geografi UMS 2017 yang kami hormati dan
banggakan. Pembangunan selalu memiliki dua sisi dampak: positif dan negatif. Dampak
negatif misalnya kerusakan lingkungan karena tindakan eksploitasi sumberdaya wilayah
secara besar-besaran. Karena itu, dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya wilayah
harus berkelanjutan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan menjaga
kelestarian ekosistem.
Penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan/Millenium Development
Goals (MDGs) dalam pengelolaan sumberdaya wilayah menjadi sebuah keniscayaan agar
teraih pemerataan pembangunan, penghematan energi, pelestarian lingkungan,
pembangunan ekonomi, dan pengembangan sumberdaya manusia serta menyerap
peran serta masyarakat dalam proses pembangunan secara maksimal. Dengan demikian,
pembangunan yang dilaksanakan tidak merugikan masyarakat baik dalam lingkup lokal,

regional, maupun global
Pemikiran tersebut mendorong Fakultas Geografi UMS
untuk
menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Pengelolaan Sumberdaya Wilayah
Berkelanjutan”. Kegiatan ini merupakan ajang komunikasi antar peneliti, akademisi, dan
pendidik di Indonesia, sehingga didapatkan penelitian dan pengabdian pada masyarakat
yang berkualitas dan memiliki daya guna untuk pengelolaan sumberdaya wilayah yang
berkelanjutan.
Alhamdulillah, Seminar Nasional ini memperoleh sambutan yang hangat dari
para geograf dan peneliti. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah abstrak yang masuk,
yaitu 101 judul abstrak yang dikirim dari berbagai penjuru tanah air, seperti Sulawesi,
Papua, Kalimantan, Sumatera, NTT, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY dan Jawa Tengah.
Setelah melalui proses blind review (tanpa nama) oleh tim review yang terdiri
dari Dr. Langgeng Wahyu Santosa, M.Si. (Fakultas Geografi UGM) dan Dr. Kuswadji Dwi
Priyono, M.Si. (Fakultas Geografi UMS) terdapat 78 judul abstrak yang lolos untuk
dipresentasikan dalam seminar ini.
Seperti pepatah mengatakan: tak ada gading yang tak retak. Begitu pula kami
sebagai penyelenggara tak sempurna dalam melayani para peserta sekalian. Oleh karena
itu, dengan setulus hati Kami mohon maaf jika ada kekurangan. Kami juga sampaikan
apreasiasi dan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah

membantu terselenggaranya seminar ini.
Semoga Prosiding Seminar Nasional Geografi 2017 ini bermanfaat baik bagi
masyarakat umum maupun bagi pengembangan keilmuan, terutama dalam menambah
khasanah literatur tentang pengelolaan sumberdaya wilayah yang berkelanjutan.

Surakarta, 10 Juli 2017
Dekan Fakultas Geografi UMS
Drs. Priyono, M.Si.

iii

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

SUSUNAN PANITIA
Penanggung Jawab
Tim Pengarah


: Drs. Priyono, M.Si
: 1. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si
2. Dr. Ir. Imam Harjono, M.Si
3. Drs. Yuli Priyana, M.Si.
4. Dra. Alif Noor Anna, M.Si

Ketua
Sekretaris
Bendahara

: Choirul Amin, S.Si., M.M.
: Rudiyanto, S. Si.
: Dodi Purwanto, SE.

Tim Review Makalah

: 1. Dr. Langgeng Wahyu Santosa, M.Si.
2. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si.

Moderator Seminar


: Choirul Amin, S.Si., M.M.

Moderator Sidang Komisi

: 1. Drs. Munawar Cholil, M.Sc.
2. Dra. Umrotun, M.Si.
3. Dra. Alif Noor Anna, M.Si
4. Dr. Nur Sumedi
5. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si
6. Drs. Suharjo, M.S

1. Sie Makalah

: 1. Nurul Hidayah
2. Rahma Annisa
3. Bagus Mia Syahputra

2. Sie Persidangan


:1. Agus Anggoro Sigit, S. Si, M. Sc.
2. Trya Desiana
3. Puspa

3. Sie Pubdekdok

: 1. Radistya
2. Aji Perdana

4. Sie Acara

: 1.Iin Sulistyowati
2. Irfandi

5. Sie Among Tamu

: 1. Ir. Taryono, M.Si.
2. Bruce Maldi P

6. Sie Konsumsi


: Catering Hotel Pramesthi Solo

7. Tempat dan Perlengkapan : 1. Rahmat (TU)
2. Agus Sutanto (TU)
8. Tim Kesekretariatan

: 1. Suprihdiono
2. Mukhlis Akbar
3. Yuniar
4. Yasmin

iv

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................
Halaman Katalog Dalam Terbitan (KDT)..................................................................................
Kata Pengantar Dekan Fakultas Geografi UMS ......................................................................
Susunan Panitia Seminar.........................................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................................................

i
ii
iii
iv
v

MAKALAH PEMBICARA UTAMA
1. Agenda Kebijakan Pengembangan Wilayah di Era Digital dan Global ............. ..................... a
Oleh: Prof. Dr. M. Baiquni, M.A (Guru Besar Geografi Regional, Fakultas Geografi UGM;
Penulis Buku “Pembangunan Tidak Berkelanjutan: Refleksi Kritis Pembangunan di
Indonesia)
2. Praktek Sederhana Pemberdayaan Masyarakat dan Membangun Kesejahteraan Berbasis
Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Kreatif ........................................................................
p

Oleh: dr. H. Hasto Wardoyo, SPOG (K) (Bupati Kulon Progo Periode 2017-2021)

MAKALAH PESERTA
KOMISI A
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PENYEDIAAN INFORMASI GEOSPASIAL
SUMBERDAYA WILAYAH
1. Pemetaan Risiko Bencana Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. ................................... 1
Oleh: Rosalina Kumalawati dan Farida Angriani (Prodi Geografi, Jurusan IPS, FKIP
UNLAM dan Pusat Studi Kebencanaan UNLAM; Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
2. Pemetaan Lahan Terbangun Perkotaan Menggunakan Pendekatan NDBI dan Segmentasi
Semi-automatik ..................................................................................................................... 19
1
2
2 1
Oleh: Iswari Nur Hidayati , Suharyadi , Projo Danoedoro ( Program Doktor pada
2
Program Studi Geografi UGM, Fakultas Geografi UGM)
3. Zonasi
Wilayah
Pinggiran
Kota
Metropolitan
Bandung
Raya .................................................................................... .................................................. 29
1
2 1
2
( Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas
Oleh: Jupri dan Asep Mulyadi
Pendidikan Indonesia)
4. Geometric Network Analysis pada SIG untuk Mengetahui Pola Distribusi SMP di Sebagian
Kecamatan Wonogiri ............................................................................................................. 44
Oleh: Kwawa Qoirum M, Ana Nur Hanifah, Kiky Rizki A.K, Faqieh Zulfikar A.K,
Muhammad Reiza Y (Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP, UMS)
5. Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kelurahan Wonoboyo Menggunakan Sistem Informasi
Geografis ............................................................................................................................... 54
Oleh: Andi Jafrianto, Ayu Sekartaji, Isfi Natunazah, Fajar Anisa (Program Studi
Pendidikan Geografi FKIP UMS)
6. Pemetaan Kerusakan Mangrove Menggunakan Citra Landsat OLI di Delta Mahakam,
Kalimatan Timur... ................................................................................................................. 67
Oleh: Ratri Ma’rifatun Nisaa’, Nurul Khakhim (Prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh,
Fakultas Geografi UGM)
7. Proyeksi Daya Dukung Lahan dan Kebutuhan Pertanian Kabupaten Deli Serdang Tahun
2029 Berbasis Sistem Informasi Geografis.... ........................................................................ 78
Oleh: Muhammad Farouq Ghazali Matondang (Fakultas Geografi UGM)

v

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

8. Evaluation of New Yogyakarta International Airport (NYIA) in Temon District Based on
Tsunami Disaster Risk Using Geographic Information System (GIS)...................................... 90
Oleh: Azzuhfi Ilan Tinasar, Roni Haryadi Saputra, Sahid (Geoinformation for Spatial
Planning and Disaster Risk Management, UGM)
9. Dinamika Temporal Tutupan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Indeks Fungsi Lindung
Daerah Aliran Sungai (DAS) Jlantah Hulu Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 – 2016 . .... 103
Oleh: Rahning Utomowati (Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS dan Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup (PPLH) LPPM UNS)

KOMISI B
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN
1. Tradisi Menyalukut Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Kebakaran Lahan di Sub DAS
Amandit ................................................................................................................................ 118
1
2
1
Oleh: Adnan Ardhana dan Pranatasari Dyah Susanti ( Balai Penelitian dan
Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan;
2
Balai Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Solo)
2. Multi-Hazard Risk Assessment of Kulon Progo Regency........................................................ 125
Oleh: ’Azmiyatul ‘Arifati, Ratri Ma’rifatun Nisaa’, Azzuhfi Ilan Tinasar (Student of
Geoinformation for Spatial Planning and Disaster Risk Management,UGM)
3. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Bencana Gempabumi dan
Tsunami di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya ................................................... 134
Oleh: Ruli As’ari (Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya)
4. Hidup Selaras Bersama Gunung Api: Kajian Dampak Positif dari Letusan Gunung Api Kelud
Tahun 2014 Sebagai Modal Pembangunan Berkelanjutan.................................................... 147
Oleh: Syamsul Bachri, Sugeng Utaya, Farizki Dwitri Nurdiansyah, Alif Erfika Nurjanah,
Lela Wahyu Ning Tyas, Denny Setia Purnama, Akhmad Amri Adillah (Jurusan Geografi,
Universitas Negeri Malang)
5. Kajian Pemanfaatan Wilayah Rawan Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten
Banjarnegara Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2007
dengan Modifikasi ................................................................................................................. 159
Oleh: Thema Arrisaldi dan Rokhmat Hidayat (Balai Sabo, Puslitbang Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
6. Evaluasi Rencana Pengembangan Aerotropolis Terhadap Bahaya Tsunami di Pesisir
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ..................................................... 171
Oleh: Randy Alihusni Wardana, Reosa Andika Firmansyah, Indra Laksana (Mahasiswa
Magister Geoinformation for Spatial Planning and Disaster Risk Management; UGM)
7. Karakteristik Debit Banjir pada DAS Kecil, Kasus di DAS Sempor, Sleman ............................ 179
1
2
2 1
Oleh: Baina Afkril , M. Pramono Hadi , Slamet Suprayogi ( Program Pasca Sarjana Ilmu
2
Geografi UGM, Universitas Papua; Manokwari; Fakultas Geografi UGM)
8. Identifikasi Perubahan Iklim Perkotaan (Studi Kasus Kota Jakarta) ...................................... 193
Oleh: Dadang Subarna (Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN Bandung)
9. Kajian Tingkat Pengetahuan Sistem Peringatan Dini Individu dan Rumah Tangga dalam
Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Wonogiri................................................ 207
Oleh: Febriyana Niken Yuliartika, Dheya Amalia Larasati, Septia Mahadeka Putri Sehan,
Angel Okctaviana, dan Septian Briantama Alfredo (Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi
FKIP UMS)

vi

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

10.Dinamika Urban Sprawl Terhadap Kerentanan Bencana Banjir pada Wilayah Kecamatan
Kartasura ............................................................................................................................... 219
Oleh: Dahroni, Suharjo, Miftahul Arozaq, dan Baharudins Syaiful A. (Program Studi
Pendidikan Geografi FKIP UMS)
11.Pendugaan Tingkat Sedimen di Dua Sub DAS dengan Persentase Luas Penutupan Hutan
yang Berbeda......................................................................................................................... 226
Oleh: Esa Bagus Nugrahanto (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS); Surakarta)
12. Drought Risk Assessment for Resource Management Towards Resilient Development in
Eromoko District, Wonogiri Regency, Central Java ............................................................... 233
Oleh: Fatah Yogo Yudhanti (Programme Geo-information for Spatial Planning and Risk
Management, Faculty of Geography, UGM)
13.Dampak Penyedotan Air Telaga dalam Usahatani Kentang di Telaga Pengilon Dieng,
Wonosobo.............................................................................................................................. 241
Oleh: C. Yudi Lastiantoro, Pamungkas B. Putra, dan S. Andy Cahyono (Balai Penelitian
dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Solo)

KOMISI C
KONSTRIBUSI BIDANG PENDIDIKAN UNTUK PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH
BERKELANJUTAN
1. Hubungan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah
Longsor di Kelurahan Giritirto Kecamatan Wonogiri............................................................. 255
Oleh: Setty Maryanti, Endang Lestari, Wahyu Putri, Astria Risa Wardani, dan Faza Haris
(Program studi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
2. Tingkat Pengetahuan Parameter Mobilisasi Sumberdaya Terhadap Bencana Banjir, Tanah
Longsor, dan Gempa Bumi di Kecamatan Wonogiri .............................................................. 264
Oleh: Latifah Widya Asri, Muhammad Farid Prakosa, Eva Yunita Damastuti, dan Al
Verdad Cadhika Agustino (Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
3. Analisa Kualitas Pendidikan dan Pendekatan Multidispliner Pendidikan
dalam
Pembangunan Wilayah Berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri ............................................ 279
Oleh: Marhaendra Des’a Arba’a, Indri Yuniarsih, Herdana Nurfitriani, Aprilia Euis
Fathimah, Evana Agustin (Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
4. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir, Gempa Bumi, dan Tanah
Longsor di Kecamatan Wonogiri............................................................................................ 291
Oleh: Yunita Larasati, Mayantika Humairoh Utami, Rosa Dwi Pramita, Roisyah, dan Dicky
Surya (Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
5. Partisipasi Pendidikan Siswa SD, SMP, SMA di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014 – 2016 .... 305
Oleh: Dea Astriana, Wiwin Daryanti, Novita Sari Putri, Eldiana Eisha Putri, dan Ahsanun
Nisak Ninda Kusumaning Tiyas (Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Bencana dengan Kesiapsiagaan Masyarakat di Kecamatan
Wonogiri dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi............................................................ 319
Oleh: Aris Riski Fauzi, Arini Hidayati, Dea Octarisma Subagyo, Sukini, dan Nizar Latif
(Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
7. Perempuan, Pendidikan dan Kemiskinan di Kalimantan Selatan (Analisis Data Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012) ............................................................... 331
Oleh: Norma Yuni Kartika (Prodi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung
Mangkurat; Banjarmasin)

vii

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

8. Tingkat Pengetahuan Kebencanaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Desa Karang
Tengah ................................................................................................................................. 338
Oleh: Siti Azizah Susilawati, Hasna Nisrina, Arif Fauzan, Ghufron Abidin, Novi Yuli Lestari
(Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS)
9. Analisa Pendekatan Sistem Pendidikan pada Pembangunan Sumberdaya Manusia
Kabupaten Wonogiri.............................................................................................................. 345
Oleh: Rahmat Riandi Suparno, Ayuk Onita Sari, Alwi Mubarok, Listi Vianita, Ayun Trilas I
(Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS)

KOMISI D
PENGELOLAAN SUMBERDAYA FISIK WILAYAH (#1)
1. Analisis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kecamatan dalam Kawasan Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut.................................................................................... 361
1
2 1
Oleh: Adnan Ardhana dan Pranatasari Dyah Susanti ( Balai Litbang Lingkungan Hidup
2
dan Kehutanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan; Balai Litbang Teknologi Pengelolaan
DAS Solo, Jawa Tengah)
2. Analisis Daya Dukung dan Kebutuhan Lahan Pertanian di Kabupaten Madiun
Tahun
2032....................................................................................................................................... 370
Oleh: Rama Dwi Setiyo Kuncoro (Fakultas Geografi UGM)
3. Penataan dan Pengelolaan Terpadu Potensi Sumberdaya Tambang Kawasan Karst
Kabupaten Pacitan................................................................................................................. 381
Oleh: Hendrik Boby Hertanto dan Windi Hartono (SMA MTA Surakarta)
4. Analisis Daya Dukung dan Kebutuhan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun
2035....................................................................................................................................... 396
Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda, Melly Heidy Suwargany, Diyah Sari Anjarika
(Fakultas Geografi UGM)
5. Prioritas Pengembangan Kawasan Permukiman di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa
Tengah ................................................................................................................................... 406
Oleh: Jaka Suryanta dan Irmadi Nahib (Badan Informasi Geospatial (BIG))
6. Pengembangan Potensi Pariwisata Situ Sanghyang di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten
Tasikmalaya ........................................................................................................................... 417
Oleh: Nandang Hendriawan (Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi;
Kota Tasikmalaya)
7. Kajian Kinerja DAS di KHDTK Cemoro Modang dalam Mendukung Pengelolaan DAS .......... 431
Oleh: Nur Ainun Jariyah (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Surakarta)
8. Makroinvertebrata Sebagai Bioindikator Pengamatan Kualitas Air ..................................... 439
Oleh: Pranatasari Dyah Susanti dan Rahardyan Nugroho Adi (Balai Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Surakarta)
9. Basis Data Potensi Sosial Ekonomi Masyarakat untuk Pengelolaan Wilayah Perkotaan
Tepian Sungai (Kasus: Tipologi Permukiman Kumuh Kota Banjamasin)................................ 448
1
2
2 1
Oleh: Arif Rahman Nugroho , Su Rito Handoyo , Lutfi Muta’ali ( Mahasiswa Program
2
Doktor Ilmu Geografi UGM dan Dosen FKIP ULM Banjarmasi; Dosen Fakultas Geografi
UGM)
10. Penataan Pemukiman Kumuh Berbasis Lingkungan di Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya ........................................................................................................................... 468
Oleh: Siti Fadjarajani dan Ruli As’ari (Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas
Siliwangi Tasikmalaya)

viii

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

11. Kajian Kemampuan Lahan untuk Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Bone
Bolango Provinsi Gorontalo................................................................................................... 483
Oleh: Sri Maryati, Sunarty Eraku, Muhamad Kasim (Jurusan Ilmu dan Teknologi
Kebumian, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo; Gorontalo)
12. Implikasi Kebutuhan Ruang Fasilitas Pelayanan Menyongsong Bonus Demografi di
Kecamatan Purbalingga ......................................................................................................... 492
Oleh: Sakinah Fathrunnadi Shalihati dan Anang Widhi Nirwansyah (Prodi Pendidikan
Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
13. Evaluasi Tata Air DAS Palung, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ..................................... 508
Oleh: Irfan Budi Pramono dan Endang Savitri (Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Pengelolaan DAS, Surakarta)
14. Daya Dukung DAS Brantas Berdasarkan Evaluasi Kriteria Tata Air....................................... 522
Oleh: Rahardyan Nugroho Adi dan Endang Savitri (Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta)
15. Tinjauan Kinerja DAS Aspek Tata Air di sub DAS Lowokawuk, Kabupaten Kebumen............ 533
Oleh: Rahardyan Nugroho Adi dan Pamungkas Buana Putra (Balai Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta)

KOMISI E
PENGELOLAAN SUMBERDAYA FISIK WILAYAH (#2)
1. Pengelolaan Ekosistem Lahan Gambut dengan Mempertahankan Biodiversitas Vegetasi di
Hilir DAS Kampar Riau Sumatera ........................................................................................... 539
1.2
3
3 1
Oleh: Wirdati Irma , Totok Gunawan , dan Suratman ( Program Doktor pada Program
2
Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana UGM; FMIPA Universitas Muhammadiyah
3
Riau; Fakultas Geografi UGM)
2. Simpanan Karbon dalam Biomassa Pohon di Hutan Kota Kebun Binatang Bandung............ 550
Oleh: Yonky Indrajaya dan Soleh Mulyana (Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Agroforestry, Ciamis)
3. Produktifitas Serasah Sengon (Paraserianthes Falcataria) dan Sumbangannya Bagi Unsur
Kimia Makro Tanah................................................................................................................ 561
Oleh: Aris Sudomo dan Ary Widiyanto (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Agroforestry, Ciamis)
4. Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap Ekonomi Kabupaten Purworejo Tahun 2008 2012....................................................................................................................................... 570
Oleh: Ary Widiyanto dan Aris Sudomo (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Agroforestry, Ciamis)
5. Identifikasi Potensi Sumber Daya Alam Pertanian dan Kehutanan di Kabupaten Sigi
Provinsi Sulawesi Tengah ...................................................................................................... 581
Oleh: Bambang Riadi (Badan Informasi Geospasial; Cibinong)
6. Sebaran dan Potensi Wisata Air Terjun di Kabupaten Tasikmalaya ...................................... 592
Oleh: Erni Mulyanie (Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sliwangi Tasikmalaya)
7. Kajian Potensi Airtanah untuk Kebutuhan Domestik Air Masyarakat di Kecamatan
Mantrijeron, Kota Yogyakarta ............................................................................................... 606
Oleh: Sekar Langit Adesha Paramita dan Yuli Priyana (Fakultas Geografi UMS)
8. Analisis Kesesuaian Lahan Pesisir di Kabupaten Brebes untuk Pengembangan Budidaya
Tambak Udang....................................................................................................................... 613
Oleh: Suwarsito dan Anang Widhi Nirwansyah (Prodi Pendidikan Geografi, FKIP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ix

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

9. Pengelolaan Lahan Gambut dengan Pendekatan Kesatuan Hidrologi Ggambut (KHG) ........ 625
Oleh: Turmudi (Pusat Penelitian Promosi dan Kerjasama, Badan Informasi Geospasial)
10. Kuantitas dan Kualitas Air dari Sub Daerah Aliran Sungai Berhutan Pinus yang Berbeda
Luasnya .................................................................................................................................. 636
Oleh : Tyas Mutiara Basuki (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan
DAS, Surakarta)
11. Kajian Kualitas Air Tanah pada Hutan Alam dan Hutan Rakyat di Daerah Tangkapan Air
Waduk Rawapening, Kabupaten Semarang .......................................................................... 644
Oleh: Ugro Hari Murtiono dan Agus Wuryanta (Peneliti Madya pada Balai Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS (BPPTPDAS) Surakarta)
12. Kapan Terbentuknya Danau Laut Misool Raja Ampat? ........................................................ 655
1,2
1
1 1
Oleh: Gandi Y.S. Purba , Eko Haryono , Sunarto ( Program Doktor Geografi Fakultas
2
Geografi UGM, Yogyakarta; Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Negeri Papua, Manokwari)
13. Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari
Ekstraksi Peta Geologi ........................................................................................................... 663
Oleh: Yatin Suwarno (Badan Informasi Geospasial (BIG) Cibinong – Jawa Barat)
14. Kualitas Air Tanah untuk Irigasi di DTA Rawa Pening ........................................................... 671
2
2 1
Oleh : Alvian Febry Anggana dan Ugro Hari Murtiono ( Peneliti Pertama pada Balai
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Kemen LHK;
2
Peneliti Madya pada Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai Kemen LHK)
15. Pengembangan Masyarakat Karst untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Desa Pucung
Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri ........................................................................... 680
Oleh: Agus Mardiko S. dan Iin Sulistiyowati (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA)
Giri Bahama, Fakultas Geografi UMS)
16. Evaluasi ODTW Pantai Kolbano untuk Peningkatan Ekonomi Lokal Masyarakat di Desa
Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan ........................................ 685
1,3
2
2
Oleh: Edwin Maulana , Wiwin Ambarwulan , Theresia Retno Wulan , Guridno Bintar
2
1,2
1,6
Saputro , Nicky Setiawan , Fajrun Wahidil Muharram , Wico Nandianta Mulia1,
1,4
1,5
1,5
Bernike Hendrastuti1, Farid Ibrahim ,Mega Dharma Putra , Dwi Sri Wahyuningsih ,
17 1
2
Gianova Anfika Putri ( Parangtritis Geomaritime Science Park, DIY; Badan Informasi
3
Geospasial, Bogor; Program Studi Magister Manajemen Bencana,Sekolah Pascasarjana,
4
5
UGM; Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, UMS; Program Studi Geografi dan
6
Ilmu Lingkungan, UGM; Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas
7
Geografi, UGM; Program Studi Pemanfaatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Keluatan, Undip)

KOMISI F
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Ritel Modern di Kota Kendari ........... 695
1)
2)
2) 1
Oleh: Fitriani , Jul Hasan , Muhamad Azharuddin ( Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi
2
Kebumian UHO; Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian UHO)
2. Membangun Kemitraan Pemerintah dan Masyarakat: Remediasi Danau Rawapening untuk
Menjamin Kelestariannya...................................................................................................... 705
Oleh: Nana Haryanti (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS)

x

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

3. Produktivitas dan Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Boyolali................ 716
Oleh: Yetti Anita Sari (Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta)
4. Pemberdayaan Ibu Hamil Melalui Perawatan Diri Sebagai Upaya Pengurangan Risiko
Kematian Maternal di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung ..................................... 728
Oleh: Ariyani Indrayati dan Nur Izzatul Hikmah (Pengajar pada Jurusan Geografi, FIS
UNNES Semarang)
5. Persepsi Masyarakat dalam Upaya Konservasi pada Geopark Gunung Sewu Sebagai Aset
Geowisata di Kabupaten Pacitan ........................................................................................... 740
Oleh: Hana Widawati, Moh. Gamal Rindarjono, H. Soegiyanto (Universitas Sebelas
Maret; Surakarta)
6. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Tradisi Lombe di Pulau Kangean Kabupaten
Sumenep................................................................................................................................ 750
Oleh: Misbahul Ulum, Kartika Hardiyati, Irfan (Universitas Negeri Malang; Malang)
7. Pemanfaatan Potensi Daerah Berbasis Geopark Sebagai Upaya Peningkatan Masyarakat
Lokal di Desa Cibuniasih Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya......................... 761
Oleh: Erwin Hilman Hakim (Universitas Siliwangi, Tasikmalaya)
8. Analisis Kerentanan Sosial Gempabumi di Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten ........ 772
Oleh: Dwi Puji Hastutui dan Kuswadji Dwi Priyono (Fakultas Geografi UMS)
9. Analisis Spasial Pelayanan Fasilitas Sosial Ekonomi di Kelurahan Giripurwo ........................ 788
Oleh: Amiriyah Umi Marfu’ah, Ardian Siswono, Iffan Hanif Syaifullah, Muhammad Abdul
Habib, Rustam Affandi (Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS; Surakarta)
10. Pertumbuhan Bidang Ekonomi di Perbatasan Indonesia - Malaysia ..................................... 803
1
2
2 1
Oleh : Robby Irsan , Luthfi Muta'ali , Sudrajat ( Program Studi Doktoral Ilmu Lingkungan
2
Sekolah Pascasarjana UGM; Fakultas Geografi UGM)
11. Identifikasi Tingkat Kerentanan Sosial Ekonomi Kelembagaan untuk Perencanaan
Pengelolaan DAS Duriangkang, Bata ..................................................................................... 813
Oleh: S. Andy Cahyono (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai, Surakarta.)
12. Evaluasi Kondisi Komunitas Konservasi Mangrove: Studi Kasus Lembaga Pelestari
Mangrove dan Pesisir Wana Tirta Kulon Progo DIY............................................................... 824
Oleh: Arie Budiyarto (Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Kulon Progo DIY)
13. Karakteristik Sumberdaya Manusia di Bidang Jasa Transportasi Kota Salatiga..................... 837
Oleh: Nurul Hidayah, Iin Sulistyowati, Choirul Amin, Umrotun (Fakultas Geografi UMS)
14. Hubungan Pemilihan Pola Pemanfaatan Lahan dengan Sosial Ekonomi Masyarakat di
Wilayah Hulu DAS: Kasus di Sub DAS Naruan, Kabupaten Wonogiri..................................... 845
Oleh : Syahrul Donie (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS,
Surakarta.)
15. Analisis Potensi Sumberdaya Transportasi Tradisional: Studi Kasus Pemanfaatan Andong
Sebagai Wisata Kreatif di Kota Salatiga ................................................................................. 855
Oleh: Setyo Ari Wibowo, Ilyas Ayub Ariseno, Heri Widodo Saputro, Choirul Amin,
Umrotun (Fakultas Geografi UMS)
16. Model Konservasi Airtanah Daerah Lereng Gunung Merapi Berbasis Budaya Lokal di
Kabupaten Klaten Jawa Tengah............................................................................................. 862
Oleh: Siti Taurat Aly, Suharjo, Ari Diniyati, Miftahul Arozaq (Prodi Pendidikan Geografi
FKIP UMS)
17. Analisis Kerentanan Bangunan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Gantiwarno
Kabupaten Klaten .................................................................................................................. 870
Oleh: Imam Hardjono, Nivo Prayogo (Fakultas Geografi UMS)

xi

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO
UNTUK PENINGKATAN EKONOMI LOKAL
MASYARAKAT DI DESA KOLBANO, KECAMATAN
KOLBANO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Edwin Maulana1,3, Wiwin Ambarwulan2, Theresia Retno Wulan2,
Guridno Bintar Saputro2, Nicky Setiawan1,2, Fajrun Wahidil Muharram1,6,
Wico Nandianta Mulia1, Bernike Hendrastuti1, Farid Ibrahim1,4,
Mega Dharma Putra1,5, Dwi Sri Wahyuningsih1,5, Gianova Anfika Putri17
1
Parangtritis Geomaritime Science Park, DIY
2
Badan Informasi Geospasial, Bogor
3
Program Studi Magister Manajemen Bencana,Sekolah Pascasarjana, UGM
4
Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, UMS
5
Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan, UGM
6
Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, UGM
7
Program Studi Pemanfaatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, Undip
Email: edwinmaulana35@yahoo.com

ABSTRAK
Pantai Kolbano merupakan salah satu pantai di Desa Kolbano, Kecamatan
Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor.
Pantai Kolbano memiliki landkap yang indah, namun belum dapat
dimaksimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Objek
Destinasi Tujuan Wisata (ODTW) Pantai Kolbano sehingga dapat
memaksimalkan nilai ekonomi yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan
dengan metode survei terestris dan pemotretan udara dengan
menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Data hasil survei lapangan
dianalisis dengan metode deskriptif eksploratif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pantai Kolbano memiliki potensi landskap berupa
material pantai, bentuklahan marin, perbukitan karst serta bukit sisa yang
menyerupai kepala singa. Aksesibilitas menuju Pantai Kolbano sudah bagus
namun amenitas yang ada masih sangat terbatas. Pembenahan terhadap
amenitas mutlak harus dilakukan masyarakat bersama dengan pemerintah
setempat sehingga pengunjung merasa nyaman saat berwisata ke Pantai
Kolbano. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan membuat
simbol ikonik maupun landmark yang menjadi simbol dari Pantai Kolbano.
Kata kunci: Kolbano, Timor Tengah Selatan, Pariwisata

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pantai Kolbano merupakan salah satu pantai yang terletak di Kabupaten
Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timor (NTT) Pantai Kolbano
685

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

memiliki landskap yang sangat indah. Keunikan Pantai Kolbano terdapat pada
hamparan batu yang berwarna merah, hijau, kuning, hitam, dan percampuran
warna yang lain (Gambar 1). Batu ornamen berbentuk lonjong, pipih,
membundar tanggung sampai bundar di Pantai Kolbano merupakan hasil
pelapukan dari batuan yang lebih tua. Batuan ornament ini perkirakan berasal
dari Formasi Ofu (Tko) dan Formasi Wailuli (Jw) (Sayekti, 2011). Pantai Kolbano
memiliki ombak yang cukup tenang sehingga sangat cocok untuk digunakan
sebagai kawasan wisata bahari. Pantai Kolbano merupakan tempat sempurna
untuk melihat matahari terbit dan melihat langit memerah saat senja.
Permasalahan yang timbul adalah masih belum banyaknya masyarakat
sekitar yang terlibat aktif dalam kegiatan wisata di Pantai Kolbano. Tingkat
kesadaran masyarakat pedesaan terhadap potensi ekonomi lokal, khususnya di
bidang pariwisata masih tergolong rendah (Jaafar dkk., 2015). Keterlibatan
masyarakat lokal dan stakeholder menjadi faktor penting dalam pengembangan
kawasan wisata (Rasoolimanesh dkk, 2017; Byrd, 2007; Easterling, 2004). Potensi
alam yang dipadukan dengan keterlibatan komunitas lokal dapat membuat
aktivitas ekonomi lokal meningkat secara drastis (Financial Times, 2016).

Gambar 1. Batuan ornament di Pantai Kolbano
Sumber: Peneliti, 2017
Pantai Kolbano sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut,
karena potensi keindahaan alamnya bisa menjadi magnet bagi wisatawan.
Pemanfaatan wisata Pantai Kolbano harus dimaksimalkan agar memberikan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Evaluasi Objek Destinasi Tujuan
Wisata (ODTW) Pantai Kolbano perlu dilakasanakan guna memaksimalkan
pelayanan bagi pengunjung, sehingga pengunjung memberikan kesan yang baik
setelah berwisata ke Pantai Kolbano. Evaluasi ODTW Pantai Kolbano perlu
dilakukan karena masih banyak kritik terkait kenyamanan wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Kolbano. Pengembangan ODTW yang baik akan dapat
meningkatkan ekonomi lokal secara langsung maupun secara tidak langsung
(Saarinen, 2003).
Keberadaan dimensi 4A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi dan Ansiliari)
mutlak harus ada dan memadai dalam sebuah destinasi wisata. Pembenahan 4A
harus dilakukan agar kenyamanan pengunjung dapat terpenuhi sehingga
686

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDA
BERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

keberlanjutan destinasi wisata yang potensial ini tetap terjaga bahkan
meningkat. Peningkatan wisatawan inilah yang akan memberikan dampak positif
bagi masyarakat sekitar karena secara otomatis akan ada peningkatan
perekonomian dari adanya Objek Wisata Pantai Kolbano.
METODE
Penelitian dilaksanakan di Pantai Kolbano (Gambar 2). Pantai Kolbano
merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano,
Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Jarak Pantai
Kolbano dengan Kota Kupang sekitar 149 km atau dapat ditempuh dengan
perjalanan darat kurang lebih selama 3,5 jam. Letak geografis Pantai Kolbano
yaitu pada 10.0204° Lintang Selatan dan 124.5385° Bujur Timur.
Pengambilan data dilakukan secara triangulasi atau menggabungkan
metode telaah data sekunder, observasi, dan wawancara (Wahyuningsih dkk.,
2016). Peralatan yang digunakan berupa clinometer, UAV, GPS, serta lembar
kuesioner. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik fisik pantai, kondisi
sosial ekonomi masyarakat, data foto dan video. Data karakteristik pantai
dikumpulkan dengan melakukan dokumentasi melalui foto terestris dan foto
udara. Foto terestris digunakan untuk analisis lebih mendalam landskap lokal,
sedang foto udara digunakan untuk analisis landskap secara global. Kemiringan
lereng dan elevasi pantai diukur dengan clinometer dan GPS. Observasi dilakukan
pada aksesibilitas, amenitas dan landskap di sekitar Pantai Kolbano. Wawancara
dilakukan untuk menggali informasi sejarah pantai, kunjungan wisatawan,
kondisi sosial-ekonomi masyarakat serta persepsi masyarakat terhadap
pariwisata di Pantai Kolbano.

Gambar 2. Lokasi Penelitian
687

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

Sumber: Peneliti, 2017
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif eksploratif (Wulan
dkk., 2016). Analisis deskriptif eksploratif digunakan untuk menggambarkan
fenomena yang ada dengan maksud menjajaki semua kemungkinan dalam objek
kajian. Fenomena yang diamati dalam penelitian ini adalah fenomena pariwisata
Pantai Kolbano terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebagai
dasar pengambilan rekomendasi untuk kemajuan ekonomi lokal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi Fisik-Ekonomi-Sosial Pantai Kolbano
Pesisir Pantai Kolbano didominasi oleh dua bentuklahan yaitu karst dan
marine. Bentuklahan karst tersebar di wilayah daratan dengan topografi landai
hingga berbukit yang ditandai oleh adanya perbukitan karst sejajar garis pantai
pada sisi barat barat hingga timur laut (Gambar 3). Petupun lahan di perbukitan
karst secara umum didominasi oleh vegetasi kerapatan tinggi. Beberapa blok
permukiman terdapat di sekitar lembah perbukitan maupun pada wilayah
dengan topografi yang lebih landai.

Gambar 3. Relief di sekitar Pantai Kolbano
Sumber: Google Terrain, 2017
Bentuklahan marine berada di sepanjang garis pantai dengan topografi
datar hingga landai. Penutup lahan pada bentuklahan marine didominasi oleh
kerikil dengan karakteristik khusus dan unik, yaitu berbentuk cenderung bulatlonjong pipih dengan tiga warna berbeda, yaitu putih, putih kemerahan, dan
putih kehijauan. Pada bagian yang berbatasan langsung dengan perairan,
penutup lahan berupa material pasir kasar berwarna cokelat mudah hingga tua.
Sedangkan pada bagian perairannya, Pantai Kolbano memiliki gradasi warna khas
mulai dari bibir pantai hingga laut dalam yaitu hijau muda, hijau tosca, biru tua,
hingga violet, yang memberikan panorama indah terutama saat pagi dan sore
hari. Keunikan lain yang terdapat pada Pantai Kolbano adalah adanya bukit sisa
tepat di garis pantai dengan material batuan beku dan berbentuk menyerupai
688

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDA
BERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

kepala singa yang menengadah. Fenomena ini menjadi hal paling unik yang dapat
menjadi natural landmark dari Pantai Kolbano. Karakteristik fisik tersebut
menjadi suatu potensi bagi pantai Kolbano untuk dapat dikembangkan sebagai
objek wisata dengan panorama lanskap yang menarik.

Gambar 4. Bukit sisa berbentuk kepala singa diPantai Kolbano
Sumber: Peneliti, 2017
Terdapat pula kenyataan yang cukup kontradiktif yang sedang terjadi di
Pantai Kolbano yaitu adanya penambangan kekiril pantai oleh masyarakat sekitar
untuk diangkut dan dijual ke luar daerah. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka
dalam jangka panjang akan muncul dampak negatif berupa berkurang/hilangnya
keberadaan kerikil tiga warna yang cukup unik tersebut. Untuk mencegah
berlanjutnya kegiatan tersebut, maka diperlukan adanya penyadaran kepada
masyarakat bahwa pemanfaatan sumber daya alam Pantai Kolbano, baik kerikil
pantai atau pun yang lainnnya, dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramah
lingkungan, misalkan dengan mengalihkan komoditas ekonomi masyarakat
tersebut dari yang semula mengangkut dan menjual kerikil menjadi penyedia
jasa wisata di sekitar pantai.
Panorama Pantai Kolbano merupakan satu faktor utama yang dapat
mendorong peningkatan perekomonian sekitar. Potensi ekonomi yang dapat
dikembangkan di kawasan Pantai Kolbano salah satunya adalah penyediaan jasa
dalam bidang pariwisata, seperti penyewaan tenda atau gazebo di sepanjang sisi
jalan yang secara langsung menghadap ke pantai maupun di sekitar garis pantai
untuk pengunjung untuk beristirahat sekaligus menikmati panorama pantai. Ini
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar tanpa
mengeksploitasi sumber daya alam.
Potensi sosial masyarakat di sekitar Pantai Kolbano belum terlalu dapat
diamati. Engan kata lain, belum ditemukan adanya usaha oleh masyarakat dalam
mengembangkan potensi wisata pantai secara berkelanjutan. Namun demikian,
689

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDA
BERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

adanya permukiman di sekitar Pantai Kolbano dapat menjadi modal awal dalam
mendukung/mengembangkan kesadaran terhadap potensi wisata di kawasan
tersebut.
Kondisi Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi dan Ansiliari di Pantai Kolbano
Aksesbilitas, jalan menuju Pantai Kolbano cukup mudah. Waktu tempuh
menuju Pantai Kolbano kurang lebih ditempuh selama 3,5 jam. Jalan menuju
Pantai Kolbano sudah cukup baik, namun akses menuju arah pantai berkelok dan
curam. Akses jalan yang curam dan berkelok dapat diimbangi dengan jalan yang
sudah halus dan baik. Kekurangan terkait dengan aksesbilitas menuju Pantai
Kolbano adalah terkait dengan ketersediaan kendaraan umum yang memadahi.
Pengadaan transporatsi umum yang memadahi menuju lokasi wisata akan dapat
meningkatkan jumlah pengunjung. Sarana transportasi yang digunkan
pengunjung berupa kendaraan sewa atau pribadi. Apabila pemerintah
menyediakan sarana transportasi umum yang memadai, akan dapat
memudahkan pengunjung untuk menjangaku tempat wisata.

Gambar 3. Akses Jalan Menuju Pantai Kolbano
Sumber: Peneliti, 2017
Sarana dan prasarana yang tersedia di Pantai Kolbano masih terbatas.
Fasilitas yang telah tersedia di Pantai Kolbano berupa toilet dan gazebo. Toilet
yang tersedia berada di permukiman warga. Fasilitas toilet tersebut masih dirasa
kurang untuk wisatawan. Gazebo diperlukan sebagai tempat berteduh para
pengunjung. Pantai Kolbano di waktu siang hari cukup panas, sehingga
keberadaan gazebo dapat menambah kenyamanan saat berkunjung ke pantai.
Fasilitas yang sudah tersedia sebaiknya ditingkatkan lagi dari segi kualitas dan
kuantitas. Beberapa sarana vital terkait fasilitas umum perlu diupayakan
ketersediannya. Fasilitas umum yang diperlukan berupa toilet umum yang
memadahi, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, rumah makan dan
lahan parkir yang memadai. Sarana air bersih dan toilet akan memberikan
kenyaman pengunjung saat berada di lokasi wisata. Terkait dengan sarana parkir,
akan dapat memfasilitasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atau
sewa.
690

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

Atraksi yang ada di Pantai Kolbano sudah tidak perlu diragukan lagi.
Keberadaan pantai yang indah, batu warna-warni dan landskap yang ada sangat
menarik bagi wisatawan. Sayangnya, keberadaan kelompok sadar wisata
(POKDARWIS) sebagai komponen ansiliari masih belum terlihat. Wisatawan
terlihat seperti tidak ada yang melayani, sehingga saat tiba di ODTW Pantai
Kolbano, wisatawan harus mengeksplorasi sendiri apa yang ingin mereka
nikmati. Keberadaan POKDARWIS sudah banyak di ODTW, khususnya di Pulau
Jawa. Masyarakat di sekitar Pantai Kolbano dapat mengadopsi konsep
POKDARWIS yang ada di Pulau Jawa dengan melakukan beberapa modifikasi
sesuai dengan kearifan lokal di NTT.
Strategi Peningkatan Ekonomi Lokal di Pantai Kolbano
Kegiatan pariwisata yang ada di Pantai Kolbano masih sangat
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal tersebut didukung kondisi
pasar wisata saat ini, yaitu terjadinya kecenderungan pergeseran wisata massal
menjadi ekowisata. Potensi alam Pantai Kolbano yang masih alami adalah
kebutuhan yang sesuai dengan permintaan pasar saat ini. Oleh karena itu,
kealamian kondisi alam Pantai Kolbano menjadi modal terbesar dalam
pengembangan pariwisatanya. Langkah selanjutnya untuk mengembangkan
pariwisata Pantai Kolbano berasaskan ekowisata adalah perencanaan yang turut
melibatkan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagai
regulator dinilai strategis. Dukungan dari masyarakat selaku pelaksana di
lapangan juga tidak kalah penting. Kerja sama ini akan semakin baik apabila
didukung dari pihak penyedia modal, karena biasanya pengembangan pariwisata
terhambat dalam penyediaan modal. Namun, jika menerapkan asas ekowisata
maka bukan jadi masalah yang berarti. Hal ini dikarenakan semakin alami
pariwisatanya maka akan semakin bagus. Pengemasan pariwisata alam
tampaknya tidak membutuhkan fasilitas yang terlewat terlalu mewah.
Mempertahankan kekhasan Pantai Kolbano adalah mutlak diperlukan
dalam penerapan asas ekowisata. Hal ini adalah bagian dari upaya untuk
menciptakan identitas Pantai Kolbano yang unik dan autentik sehingga dapat
menarik wisatawan. Selain itu, hal yang dilakukan setelahnya adalah
mengembangkan unit-unit wisata yang dibutuhkan dengan penyesuaian asas
ekowisata. Hal ini menjadi penting karena perputaran ekonomi diharapkan dapat
berjalan tanpa mengabaikan faktor kelestarian lingkungan. Ekowisata pada
dasarnya merupakan win-win solution bagi pengembangan wisata yang
berkelanjutan. Pasalnya, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan
ekowisata yaitu; tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulai
pariwisata, masyarakat turut dilibatkan sehingga mengembangkan rasa
kepemilikan, masyarakat akan mendapatkan penghasilan sehingga secara tidak
langsung akan teredukasi untuk menjaga lingkungan. Apabila lingkungan menjadi
rusak, tentu masyarakat tidak akan dapat pemasukan lagi. Paradigma inilah yang
coba ditawarkan dengan asas ekowisata.
691

Prosiding Se m ina r N a siona l Ge ogra fi U M S 2 0 1 7
PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

ISBN: 978–602–361–072-3

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan agar pemasaran wisata di
Pantai Kolbano sehingga menghasilkan peningkatan ekonomi lokal, yaitu: 1)
penentuan arah gerak wisata berbasis riset; 2) pemilihan pasar; 3) penetapan
sasaran; dan 4) pencitraan produk. Diharapkan dengan perencanaan yang
holistik dapat menghasilkan langkah-langkah yang efisien sehingga mampu
memberikan hasil yang optimal. Setelah penentuan arah gerak (yaitu ekowisata)
telah ditetapkan, selanjutnya diperlukan riset lebih lanjut untuk melihat ada
potensi pariwisata di Pantai Kolbano dengan memperhatikan daya dukung
lingkungannya. Pengembangan kebijakan berbasis riset menjadi hal yang
menarik untuk diterapkan, terlebih melibatkan antara pemerintah dengan
lembaga riset (Zamroni dkk., 2015). Diharapkan ke depan dengan metode
perencanaan berbasis kebijakan akan mempermudah rencana kebijakan yang
partisipatif dan penerapannya di dalam kehidupan nyata.
Pemilihan pasar menjadi hal penting yang dilakukan selanjutnya.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah demografi, geografi, dan
variabel lainnya. Setelah ditentukan, variabel tersebut perlu diturunkan menjadi
lebih detail. Sebagai contoh adalah variabel demografi yang didetailkan menjadi
umur, jenis kelamin dan lain sebagainya Untuk aspek geografi, dapat diturunkan
dari asal wisatawan, rencana perjalanan wisata, titik wisata favori