SEJARAH PERADABAN ISLAM pada (1)

TUGAS MAKALAH
SEJARAH PERADABAN ISLAM

DISUSUN OLEH :

AHMAD KHAIDIR ALI FULLAH

( 11553100296 )

KELOMPOK 3

JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
PEKANBARU
2015

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirah Allah
Subhanahu wata’ala yang telah menganugerahkan kepada kita, sekian banyak
nikmat, mau’nah, inayah serta hidayah-Nya. Sehingga dengan itu semua kita
mampu menjalankan segala bentuk amanah yang dibebankan kepada kita,
sekaligus kita mampu meningkatkan kwalitas diri dan ujud manusiawi kita yang
nota bene sebagai khalifatullah di muka bumi ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan
kita, nabi Agung Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita bagaimana
seharusnya mengarungi kehidupan ini, sehingga nantinya kita bisa meraih derajat
“sa’adah”,bahagia dunia-akhirat..

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 4
A.
B.
C.
D.
E.

BAB II PEMBAHASAN
Letak geografis Asia Tenggara....................................................................... 5
Sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara.....................................................7
Teori-teori masuknya Islam di Asia Tenggara...............................................10
Cara Penyebaran Islam di Asia Tenggara...................................................... 12
Pengaruh Peradaban Islam di Asia Tenggara................................................ 15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................... 19

3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana Islam telah menyebar dari Timur Tengah menuju Asia
Tengah dan dari Afghanistan menuju India, maka Islam menyebar dari berbagai
wilayah di India dan Arabia ke semenanjung Malaya dan kepulauan Indonesia.
Islam dikenalkan ke wilayah Asia Tenggara dan berkembang dalam bentuk
berbeda jika dibandingkan dengan bentuknya yang berkembang di Timur Tengah
dan anak benua India. Sementara pada beberapa daerah Islam disebarkan melalui
penakhlukan Arab dan Turki, tetapi di Asia Tenggara Islam disebarluaskan melalui
kegiatan kaum pedagang dan Sufi.1
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara
hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan
dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia
Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat
persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin
hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang
dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam
pada warga sekitar pesisir.2
Di Asia Tenggara, Islam merupakan kekuatan sosial yang patut
diperhitungkan,karena hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara

penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya,
Islam menjadi agama resmi Negara federasi Malaysia, Kerajaan Brunei
Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar 90%
beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam), Republik
Filipina, Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik Singapura.
Dari segi jumlah, hampir terdapat 300 juta orang di seluruh Asia Tenggara
yang mengaku sebagai Muslim. Berdasar kenyataan ini, Asia Tenggara merupakan
satu-satunya wilayah Islam yang terbentang dari Afrika Barat Daya hingga Asia
1

Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam. Bagian kesatu dan dua, (Yogyakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II, hlm.717
2

Ibid, hlm. 172

4

Selatan, yang mempunyai penduduk Muslim terbesar. Asia Tenggara dianggap
sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya.Termasuk wilayah

ini adalah pulau-pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai lautan Cina dan
mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
Sebagai seorang muslim yang tinggal di kawasan ASEAN hendaklah kita
mengetahui tentang sejarah masuknya Islam di kawasan ASEAN. Untuk itulah
kiranya makalah yang hendak di bahas ini akan memberikan gambaran sekilas
tentang sejarah peradaban dan pemikiran islam serta pengaruh-pengaruhnya di
asia tenggara.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latarbelakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok
bahasandalam makalah yang berjudul “Peradaban Islam di Asia Tenggara” ini
adalah sebagai berikut:
a.
b.

Bagaimanakah sejarah masuknya Islam di asia tenggara?
Apakah pengaruh peradaban Islam di Asia tenggara?
C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan dan
penulisan makalah ini hendak mencapai hal-hal sebagai berikut:


a. Untuk mengetahui Bagaimanakah sebenarnya sejarah masuknya Islam di asia
tenggara?
b. Untuk menjelaskan Apa sajakah pengaruh peradaban Islam di Asia tenggara?

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Asia Tenggara
Asia Tenggara dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan yaitu:
Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam. Dan Asia Tenggara Maritim yaitu:
Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste.3
Secara geografis, Asia tenggara terletak pada area yang sangat strategis
untuk masuknya peradaban baru, hal ini dikareakan:
a. Letak Asia Tenggara di tengah perjalanan Timur Barat
b. Dihubungkan dengan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan
c. Adanya beberapa bandar seperti: Sriwijaya, Perlak, Pasai, Malaka, Batam,
Cirebon, Makasar, Brunei, dan Pattani.
d. Ada hubungan dengan Lautan Hindi dan Laut China Selatan
e. Angin muson Barat Daya dan Timur Laut, sehingga mempertemukan para

pedagang.4
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka
sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia
Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan
perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China
melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907),
kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia
dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke
negeri China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari
Dinasti Tang, telah dating empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama,
bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga
dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi
3[4]

Ibid,hlm. 35

4[5]


Saifudin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia,
(Bandung: al-Maarif, tth),hlm. 88

6

Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam
sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut
masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi).
Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah
perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat
Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak
orang Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang maupun
mubaligh yang secara khusus melakukan penyebaran Islam. Sejak abad ke-7 dan
abad selanjutnya Islam telah datang di daerah bagian Timur Asia, yaitu di negeri
China, khususnya China Selatan. Namun ini menimbulkan pertanyaan tentang
kedatangan Islam di daerah Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas
Selat Malaka sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting. Karena
itu, boleh jadi para pedagang dan munaligh Arab dan Persia yang sampai di China
Selatan juga menempuh pelayaran melalui Selat Malaka. Kedatangan Islam di

Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang
musafir Budha, yang mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal
Po-Sse di Canton pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke
Bhoga (di duga daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan
tersebut, dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang
menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan Ho-Ling
di bawah pemerintahan Ratu Sima (674)
B. Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara
Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup di Asia
Tenggara adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu
sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai di
Thailand pada 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu tercatat
mulai mengembangkan kehidupannya di Asia Tenggara pada 2500 tahun sebelum
Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum pendatang dari China, khususnya bangsa

7

Yunani dan lembah Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian bangsa India,
Arab, dan Eropa.5
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka

sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia
Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan
perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China
melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907),
kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).6
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan
Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke
negeri China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari
Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama,
bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga
dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi
Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam
sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut
masjid Wa-Zhin-Zi. Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa
langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan
sesudahnya. Makin banyak orang Muslim berdatangan ke negeri China baik
sebagai pedagang maupun mubaligh yang secara khusus melakukan penyebaran

Islam. 7
Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah bagian
Timur Asia dan Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas Selat Malaka
sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting. Karena itu, para
5

Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2000),

hlm. 32
6

Saiful Muzani, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:
Pustaka 3 LP3ES Indonesia, 1993), hlm. 27
7

Ibid,hlm. 29

8

pedagang dan mubaligh Arab dan Persia yang sampai di China Selatan juga
menempuh pelayaran melalui Selat Malaka.8 Kedatangan Islam di Asia Tenggara
dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang
mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di Canton
pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di sekitar
daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut, dalam HsinTing-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang menceritakan orang TaShih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan
Ratu Sima (674).9 Dari sumber tersebut, ada dua sebutan yaitu Po-Sse dan TaShih. Menurut beberapa ahli, yang dimaksud dengan Po-Sse adalah Persia dan
yang dimaksud dengan Ta-Shih adalah Arab. Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan
Arab sudah hadir di Asia Tenggara sejak abad-7 dengan membawa ajaran Islam.10
Sebelum kedatangan Islam agama-agama Hindu dan Budha adalah
kepercayaan utama di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di daratan (semenanjung)
Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama Buddha, sedangkan kerajaankerajaan di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama
Hindu. Beberapa kerajaan yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula
di daerah yang sekarang menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam.
Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu kerajaan-kerajaan agraris dan kerajaan-kerajaan maritim.
Kegiatan utama kerajaan-kerajaan agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan
terletak di semenanjung Asia Tenggara. Contoh kerajaan agraris adalah Kerajaan
Ayutthaya, yang terletak di delta sungai Chao Phraya (Thailand), dan Kerajaan
Khmer yang berada di Tonle Sap. Kerajaan-kerajaan maritim kegiatan utamanya
adalah perdagangan melalui laut. Kerajaan Malaka dan Kerajaan Sriwijaya adalah
contoh dari Kerajaan Maritim.11
8

Subaguk,Op. Cit, hlm. 63

9]

Ibid,.hlm. 64

10

Ibid.,hlm. 65

11

Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos, 2000,
hlm. 143-144

9

Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalah
Sriwijaya di Sumatra. Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota
Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan
(entrepot) pada jalur Rempah-rempah (spice route). Sriwijaya juga merupakan
pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh.
Kemajuan teknologi kelautan membuat pengaruh dan kemakmuran Sriwijaya
memudar. Kemajuan tersebut membuat para pedagang Tiongkok dan India untuk
dapat secara langsung mengirimkan barang-barang diantara keduanya.
Pulau Jawa kerap kali didominasi oleh beberapa kerajaan agraris yang
saling bersaing satu sama lain, termasuk diantaranya kerajaan-kerajaan wangsa
Syailendra, Mataram Kuno dan akhirnya Majapahit. Para pedagang Muslim mulai
mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12 Masehi. Samudera Pasai adalah
kerajaan Islam yang pertama. Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan
akibat perselisihan internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang
pangeran Sriwijaya, berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Tiongkok dan
mengambil alih peranan Sriwijaya sebelumnya. Agama Islam kemudian menyebar
di sekitar kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama
Hindu, dimana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi
sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini. Beberapa kesultanan lainnya, seperti
kesultanan Brunei di Kalimantan dan kesultanan Sulu di Filipina secara relatif
mengalami sedikit hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya.12
C. Teori-teori Masuknya Islam di Asia Tenggara
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di
Asia Tenggara ini, ada 3 teori. Teori kedatangan Islam dari:
a. Teori Semenanjung Arab:
1). Dikemukakan oleh John Crawford disokong Syed Muhamad Naquib l-Attas.
Buktinya:
a) Aktivitis perdagangan meneruskan catatan China yang menyataka orang Arab dan
Parsi mempunyai pertempatan di Canton pada 300M.

12

Ibid,,hlm. 150

10

b) Pedagang Arab dapat menguasai laut dari pelabuhan Iskandariah hingga China.
Telah berdagang di rantau ini terutama setelah kemunculan Islam pada abad 7 M.
c) Pedagang Arab singgah di pelabuhan utama Asia Tenggara sebelum ke China,
tempat menunggu dari angin muson.
d) Menetap beberapa bulan dan mewujudkan perkampungan dan ada urusan jual beli
barang mewah dari China dan India. Perkampungan Islam Ta Shih di Sumatera
Utara pada 650 M menurut catatan China.
e) Perkawinan dengan orang pesisir.
f) Wujud
persamaan tulisan kesusasteraan

di

Asia

Tenggara

dan

Arab.
g) Pengislaman raja-raja melayu oleh syeikh dari Arab seperti dalam Hikayat rajaraja Pasai keturunan sufi. Berjaya mengislamkan Merah Silu ( Malik al-Salih. )
Raja Pattani Phaya Tu Nakpa diislamkan Syeikh Said.13
2). Faktor-faktor yang membuat tertarik dengan Islam:
a) Tertarik dengan nilai Islam yang murni.
b) Amalan pendakwah Islam mengamalkan nilai Islam yang murni seperti kejujuran
pedagang Islam, menjaga kebersihan.14
3). Catatan tempatan tentang pengislaman Raja-raja Melayu:
a) Hikayat Raja-raja Pasai.
b) Hikayat Merong mahawangsa, Raja Kedah diislamkan oleh Syeikh Abdullah alYamani
c) Hikayat Aceh, Syekh Abdullah Arif berusaha mengembangkan Islam.
d) Sejarah Kepulauan Sulu, Sharif Hasan dan menyebarkan Islam di Sulu.
b. Teori China
1) Dikemukakan oleh Emanuel Gadinho antara lain:
a) Khan Fo atau Canton menjadi pusat perdagangan Arab sejak abad 9M
b) Menyebarkan Islam dikalangan peniaga China kemudian sebar ke Asia Tenggara.
2) Menurut Fatimi antara lain dikarenakan: Berpindahahnya pedagang Islam di
Canton ke Asia Tenggara pada 876 M.
3) Bukti lain:

13

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm. 187

14

Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989), hlm. 45

11

a) Penemuan batu nisan bertarikh 1028 M di Permatang Pasir, Pulau Tambun, Pekan
Pahang mempunyai ayat al-Quran dan kalimah Arab, bukti Islam telah sampai
sbelum abad 13M.
b) Dibawa oleh mubaligh Cina menerusi Laut Cina Selatan ke Phang Rang IndoCina
dan Pekan Pahang.
c) Persamaan seni bina China dan seni bina masjid di Kelantan, Malaka dan Jawa. Di
Melaka bentuk bumbung, atap genting, warna merah dan kuning pada kayu kepala
pintu, lantai, dinding, tangga, dan kolam air.15
c.

Teori India
Dari wilayah Gujarat dan Pantai Coromandel. Abad 13M Dikemukan
oleh Snouck Hurgronge:

a) Hubungan Asia Tenggara dan India sudah lama, karena pedagang Islam India
sudah tersebar di Asia Tenggara
b) Gujarat pelabuhan penting pada zaman Alaudin Khinji di India.
c) Batu marmer pada batu nisan Malik al-Salih di pasai mempunyai ciri-ciri India.
D. Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya:
a.
Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan.
Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat
pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam
perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia.
Serta hubungan dengan pelabuhan-pelabuhan di Selat Malaka, Teluk Siam,
IndoChina, Kepulauan Rempah seperti Maluku dan Makasar sebagai pusat
kegiatan manusia dari berbagai tempat. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini
sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil
mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah
mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang
Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat
sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang
15

Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam
di Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989),hlm. 102

12

masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah,
tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan
kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.16
b.

Pernikahan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih
baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteriputeri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum
dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai
keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung,
daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula
wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah
mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih
menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau
anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian
turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden
Rahmat atau Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai
keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.17

c.

Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah
rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa
maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan
Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam
secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.
Contoh: Mega Iskandar Shah Malaka dengan Raja Malik al Salih Pasai.18
16

Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000), hlm. 201

17

Ibid,.

18

Ibid.,hlm. 202

13

d.

Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi mengajarkan teosofi yang bercampur
dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir
dalam hal yang magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan.
Diantara mereka ada juga yang mengawini masyarakat setempat. Dengan tasawuf
bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga
agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang
memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pra Islam
itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di
Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad ke-19 M bahkan di abad ke 20
M ini.

e.

Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok
yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren
atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama.
Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau
berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang
didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.
Keluaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan
Agama Islam.19

f.

Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir
dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi
ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.
Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan
Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam.

19

Ibid.,hlm. 203

14

Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat,
babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.20
E. Pengaruh Peradaban Islam di Asia Tenggara
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Asia Tenggara telah berpegang
pada amalan Hindu, Budha dan roh nenek moyang. Yang terwujud dalam politik,
ekonomi, dan sosial. Setelah Islam masuk, unsur-unsur baru yang diperkenalkan,
diantaranya adalah:
a. Pemerintahan
1. Perubahan dalam sistem pemerintahan raja dalam sistem Islam seperti: Sultan
sebagai Raja/ ketua negara dan kerajaan.
2. Penasihat Sultan dengan sebutan jawatan khadi, khatib, bilal, pemungut zakat,
penyelia baitul mal, dan penjaga harta wakaf.
3. Memupuk semangat persaudaraan di kalangan umat Islam.
4. Raja Malaka diberi gelaran Khalifahtul Mukminin artinya pemimpin orang
mukmin.
5. Islam menjadi agama resmi dalam kerajaan Malaka, Brunei.
6. Penggunaan Konsep Khalifah Allah ialah wakil Allah di bumi. Harus menunaikan
amanah, dan perintah dengan adil serta menerapkan unsur Islam bagi
menggantikan konsep dewa raja Hindu. Contoh : Sultan al-Zahir Samudera Pasai.
7. Undang-undang Syariah diperkenalkan. 21[23]
b. Pendidikan
1) Sistem Pendidikan
 Sebelum Islam pendidikan hanya terbatas kepada golongan bangsawan saja.
 Selepas Islam tersebar luas kepada seluruh masyarakat. Disebarkan melalui:
Istana, Pondok, Pesantren, Madrasah, dan Surau.
2) Pusat pendidikan awal Islam:
 Kerajaan Perlak di Sumatera Utara – melalui Dayah atau Pondok
 Samudra Pasai sebagai pusat terjemahan karya agama dan tempat rujukan
kerajaan Islam lain seperti Malaka.
20

Ibid., hlm. 204

21

Ibid,.hlm.115

15

 Pendidikan Pondok muncul awal kedatangan dan peluasan Islam di Asia
Tenggara. Seperti di Pattani, Aceh, dan Jawa.
3) Wanita juga digalakkan belajar dan diberi peluang yang sama dengan lelaki baik
dalam pemerintahan.
4) Lembaga Pendidikan






Istana: Tempat ulama bicara hukum dengan sultan dan pembesar , juga
sampaikan ilmu dan nasihati sultan.
Surau: Tempat belajar al-Quran secara tidak formal dan gurunya ajar tidak tetap.
Madrasah: Sistem pendidikan formal.
Pondok: Pusat pengajian Islam terutama di Pattani dan Melayu, di Aceh Dayah
dan di Jawa dikenal dengan Pesantren.22

5) Materi ajar
Fikih, Usuludin, Tasawuf, hadis, Tafsir, bahasa pengantar yang digunakan
adalah Melayu dan Arab.23
c. Cara Hidup
Sebelum Islam datang masyarakat dipengaruh oleh animisme, hindu dan
buddha setelah Islam datang
seperti

berkerudung

dan

berangsur-angsir hilang. Cara berpakaian Islam
bersongkok.

Sifat

tolong

menolong,

hormat

menghormati, dan berkerjasama, bersatu padu dan wujud semangat kerjasama.
d. Kesenian
1. Khat pada batu nisan, sebilah mata keris, dan ukiran kayu. Kreativitas masyarakat
tempatan batu nisan semakin menarik seperti Batu nisan Sultan al-Malik Ibrahim
ditulis dengan ayat al-Quran, selain syair dan makam Naina Hisham al-Din
1420M, pengaruh seni Arab Parsi.
2. Seni pada masjid, surau, rumah kediaman guna kaligrafi arab. Seperti Masjid
Ubudiah Kuala Kangsar, Masjid Brunei.24
22

Hanun Asrofah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm.

45
23

Ibid,hlm 55

24

Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Op. Cit, hlm. 130

16

17

BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan makalah diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut:
1. Letak Asia Tenggara sangat strategis dikarenakan: kedudukan Asia Tenggara di
tengah perjalanan Timur Barat, dihubungkan dengan Selat Melaka dan Laut Cina
Selatan, mewujudkan banyak bandar seperti: Sriwijaya, Perlak, Pasai, Malaka,
Batam, Makasar, Brunei, dan Pattani, juga berhubungan dengan Lautan Hindi dan
Laut China Selatan, yang memungkinkan terjadinya pertemuan para pedagang.
2. Tiga teori datangnya Islam Asia Tenggara, yaitu : teori Semenanjung Arab, teori
China, teori India.
3. Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya: Perdagangan, pernikahan,
Politik, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian.
demikianlah, makalah ini dibuat, saran dan kritik yang

membangun

senantiasa kita harapkan demi penyempurnaan makalah sederhana yang penuh
dengan kekurangan ini.
Penulis,

18

DAFTAR PUSTAKA
1. Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam.

Bagian kesatu dan dua,

(Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II,
2. Saifudin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia,
(Bandung: al-Maarif, tth)
3. Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama,
2000)
4. Saiful Muzani, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:
Pustaka 3 LP3ES Indonesia, 1993)
5. Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos,
2000
6. Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008)
7. Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989)
8. Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam
Islam di Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989)
9. Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000)
10. Hanun Asrofah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

19

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22