persebaran kucing besar di dunia

TUGAS PRAKTIKUM BIOGEOGRAFI
PERSEBARAN KUCING BESAR DI DUNIA

OLEH:
ELFI RAHMI
1210422050
KELOMPOK : V GENAP
ANGGOTA :
1. PUTRI RENO NURUL P

(1210422032)

2. MELYA NISA

(12104230120

3. ANDRI PRIMA P

(1210423040)

LABORATORIUM TEACHING I

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015

PERSEBARAN KUCING BESAR DIDUNIA

1. Kucing besar
Kucing besar merupakan hewan mamalia carnivora yang tergolong kedalam famili
felidae. Felidae pertama kali dikenal pada masa Eocene sekitar 40 juta tahun yang
lalu. Felidae yang paling dikenal adalah kucing peliharaan / kucing domestik (sub
species Felis silvetris catus) yang mulai berassosiasi (akrab) dengan kehidupan
manusia sejak 7.000 sampai dengan 4.000 tahun yang lalu.
Kelompok hewan ini mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. Daun telinga
kebanyakan berbentuk segitiga dan tegak. Taring jelas dan besar karena semua
anggotanya adalah pemakan daging. Penciri khas lainnya adalah kukunya yang
memiliki kantung sehingga dapat dikeluarmasukkan sesuai keperluan. Semua
Felidae, termasuk pula kucing peliharaan, adalah predator sejati dan dalam rantai
makanan kerap kali menempati posisi puncak.
Beberapa jenis Felidae dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan.

Meski kebanyakan mandul (steril) seperti liger dan tigon, ada beberapa yang mampu
menghasilkan keturunan, seperti ras kucing Savannah sebagai hasil persilangan
kucing rumah dengan serval. Ada 37 spesies Felidae yang diketahui di dunia saat ini.

2. PERSEBARAN DAN CENTRAL OF ORIGIN KUCING BESAR
Moyang Felidae diduga berasal dari daratan Asia dan menyebar ke benua lainnya
lewat jembatan darat. Penyebaran beberapa jenis kucing besar didunia berbeda-beda
berdasarkan jenisnya. Salah satunya yaitu harimau. Secara geografis, penyebaran
harimau nyaris menjangkau seluruh asia, yaitu dari Turki timur sampai laut Okhotsk.
Dalam kurun waktu 50 tahun belakangan ini, wilayah hidup mereka telah banyak
berkurang. Namun, harimau masih dapat dijumpai di beberapa macam jenis hutan
termasuk hutan kering (dry deciduous), Hutan lembab (mouist deciduous), hutna
semi hijau ( semi evergreen), hutan hijau basah ( wet evergreen), sungai, rawa-rawa
dan hutan bakau. Mereka juga dapat dijumpai di hutan-hutan bertanaman coniferous
di East Rusia, di habitat berumput tinggi di Himalaya Selatan, serta dihutan-hutan

tropis yang ada di Sumatra dan Malaysia. Harimau-harimau tersebut menunjukan
toleransi yang sama terhadap variasi ketinggian, temperature dan curah hujan.
Harimau yang dijumpai di beberapa jenis hutan dan iklim ini menunjukan
bahwa habitat pada hakikatnya bukanlah element penting dalam sejarah evolusi

harimau. Namun keragaman garis tigris dari macan Phantera ini memungkinkan
besar karena mereka mengikuti penyebaran cervid dan bovid di Asia tenggara pada
jaman Pleistocence. (flerov 1960; Geist 1971). Sebagaimana halnya dengan evolusi
ungulate berukuran besar (Misalnya: Axis, Rusa, Cervus, Bos) yang menciptakan
Wilayah baru bagi hewan pemangsa berbadan besar yang hidup di pinggir hutan
(O’Brien et al., 2003).
Penyebaran dan habitat jagura berbeda dengan harimau atau jenis kucing
besar lainnya . Penyebaran jaguar mencakup Amerika Serikat bagian Selatan dan
Meksiko, sebagian besar Benua Amerika Bagian Tengah dan bagian Selatan hingga
Paraguay dan Argentina Bagian Utara. Namun diperkirakan Jaguar sudah punah di
Amerika Serikat sejak awal abad ke-20. Habitat jaguar yang paling disukai adalah
daerah hutan hujan lebat (dense rainforest).

JENIS-JENIS KUCING BESAR
a. Harimau (Panthera tigris)
Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau pada dasarnya mirip dengan singa
ukurannya, walaupun sedikit lebih berat. Beda subspesies harimau memiliki
karakteristik yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara
180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6
dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang

masih hidup, Harimau Sumatera adalah yang paling terkecil dan Harimau Siberia
yang paling terbesar.
Loreng pada kebanyakan harimau bervariasi dari coklat ke hitam. Bentuk dan
kepadatan lorengnya berbeda-beda subspesies satu dengan yang lain, tapi hampir
semua harimau memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau Jawa yang sekarang sudah
punah kemungkinan memiliki loreng yang lebih banyak lagi. Pola loreng unik setiap
harimau, dan dapat digunakan untuk membedakan satu sama lain, mirip dengan
fungsi sidik jari.

Karakter dari harimau adalah warna dasar kuning hingga kecoklatan; belang
berwarna hitam; warna putih di abdominal; wajah memiliki kumis; tungkai tipe
digitigrade. Karakter pembeda untuk sub-spesies adalah sela-sela jari berselaput;
jantan memiliki janggut dan surai; tingkat warna tubuh; tebal tipisnya belang; pola
lebar warna hitam pada belang. Adapun perilaku dari harimau adalah mengaum
(walau tidak sebanyak singa); tidak tahan panas terik; suka berendam; pandai
berenang; jarang memanjat pohon; menjilati tubuhnya; mondar-mandir ketika lapar;
soliter kecuali musim kawin; masa bunting 95-112 hari; beranak 2-6; anak ikut induk
sampai umur 2 tahun.
b. Jaguar (Panthera Onca)
Jaguar merupakan salah satu jenis kucing besar (Panthera) yang masih eksis saat ini.

Penampilannya memang mirip dengan macan tutul. Jaguar dengan nama latin/ ilmiah
Panthera Onca . Jaguar merupakan satu-satunya spesies Panthera yang ditemukan di
Amerika. Mereka adalah jenis kucing terbesar ketiga setelah Harimau dan Singa.
Dan merupakan yang terbesar di Western Hemisphere.
Jaguar merupakan hewan penyendiri (soliter). Mereka akan berkeliaran
sendirian kecuali jaguar betina yang mengasuh anak-anaknya. Mereka adalah puncak
dari rantai makanan di wilayah mereka. Sehingga mereka memegang peranan
penting dalam menjaga ekosistem hutan untuk menjamin ketersediaan hewan
buruan.
c. Singa ( Panthera leo)
Singa merupakan hewan yang hidup dalam berkelompok. Biasanya terdiri dari
seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini lantas menjaga daerah kekuasaannya.
Berat singa tidak lebih dari 150 Kg (Betina) dan 225 Kg (Jantan). Umurnya 10
sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh lebih aktif dibandingkan dengan singa
jantan. Sekarang habitatnya sangat sedikit di Afrika dan sebagian di India.
Singa habitatnya di padang pasir. Hewan ini tergolong noktural, dalam sehari 20 jam
berbaring di bebatuan atau di bawah pohon yang teduh. Tiap kelompok terdiri dari
jantan 1-6 ekor, betina 4-15 ekor. Wilayah kekuasaan satu kelompok antara 20-400
km2. Jika makanan habis, singa betina sehari penuh mencari makanan sambil
meluaskan wilayah kekuasaan. Tugas singa jantan adalah melindungi betina dari

singa jantan kelompok lain, dan menjaga wilayah kekuasaan. Saat merebut wilayah

kelompok lain, jantan yang merebut kelompok lain akan membunuh anak singa yang
berada di kelompok yang direbut. Kecepatan lari singa jantan adalah 58 km/jam.
Makanannya daging, biasanya memangsa mamalia besar yang beratnya sekitar
50-500 kg. Selain itu, singa juga memangsa mamalia kecil seperti burung, reptil, dan
serangga. Singa biasanya berburu sewaktu malam, tapi kalau di rumput panjang yang
bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Biasanya, singa betina yang berburu dan
hasil buruan dimonopoli singa jantan.
d. Macan tutul ( Panthera pardus)
Macan Tutul berukuran besar dengan panjang satu sampai dua meter.Spesies ini pada
umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecokelatan dengan bintik-bintik
berwarna hitam. Bintik hitam dikepalanya lebih kecil. Daerah sebaran Macan Tutul
adalah di Benua Asia dan Afrika. Spesies ini sempat dianggap memiliki banyak jenis
(lebih dari 30 subspesies)yang ditemukan disegala macam habitat.
e. Cheetah (Acynonyx Jubatus)
Cheetah (Acynonyx Jubatus) adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu
mangsa dengan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol.
Hewan ini adalah hewan yang tercepat diantara hewan darat yang dapat mencapai
110 Km/jam dalam waktu singkat sampai 460 meter dengan akselerasi 0 - 100

km/jam dalam waktu 3,5 detik. lebih cepat dari beberapa supercar. Cheetah juga
dikenal sebagai pemangsa paling effisien di planet bumi. Mengejar dan menerkam
mangsa hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya.
Puma atau Caugar atau Singa Gunung adalah binatang mamalia yang tergolong
dalam kelompok kucing besar. Puma umumnya dijumpai di Benua Amerika. Puma
mempunyai identik yang lebih dekat dengan kucing di bandingkan dengan singa.
Makanan Puma biasanya Rusa, Ikan, Tupai dan lain-lain. Puma menyerang
mangsanya dengan cara menyergap (serangan tiba-tiba) karena staminanya tidak
terlalu bagus jadi Ia harus menghemat energi sama dengan Singa dan Kucing.
f. Macan Tutul Salju (Uncia Uncia)
Macan Tutul Salju (Uncia Uncia) adalah sejenis kucing berukuran besar dengan
panjang tubuh mencapai 130 Cm serta panjang ekor mencapai 100 Cm. Spesies ini
mempunyai bulu tebal berwarna putih keabu-abuan dengan bintik-bintik berwarna

hitam kecokelat-cokelatan. Macan Tutul Salju tidak dapat menggaum atau
mendengkur dan merupakan satu-satunya spesies di dalam marga Tunggal Uncia.
Daerah sebaran spesies ini adalah di pegunungan salju Asia Tengah dari Afganistan
sampai dengan Tibet. Mangsa utamanya adalah Kambing Gunung, Kelinci dan
hewan-hewan lain yang dekat dengan habitat macan tutul salju.
g. Kucing emas (Catopuma temmincki )

Ciri-ciri kucing emas yaitu memiliki bulu berwarna mulai dari pirang coklat muda
sampai hitam. Pada bagian kepala dan bagian bawah ekornya terdapat garis putih
yang dapat dilihat dengan mudah. Beratnya : rata-rata 15 kg dengan panjang dari
kepala sampai ekor mencapai 1,2 meter.
Habitat kucing emas dapat ditemukan mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 2.000 m dpl. Memiliki penyebaran dari Himalaya, Asia Tenggara,
Pulau Sumatera dan Cina selatan. Lokasi yang diperkirakan merupakan habitatnya
di Pulau Sumatera adalah di Tandai dan Gunung Seblat.
Hidupnya tidak sesoliter jenis kucing yang lain dan sering terlihat bergerak
dalam kelompok, keluarga atau berpasangan. Umumnya satwa ini bergerak di
daratan meskipun mereka pandai memanjat dan aktif disiang hari, meskipun mereka
pemburu yang ulung di waktu malam. Mangsa kesukaannya adalah kelinci, tikus,
anak rusa dan burung.

DAFTAR PUSTAKA

Dinata, Y. Jito, S. 2007. Keberadaan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae
Pocock, 1929) dan Hewan Mangsanya di Berbagai Tipe Habitat Hutan di
Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Biodiversitas (9): 222-226
Karanth U.K and M.E Sunguist. 1995. Prey Selection by tiger, leopard and dhole in

tropical florest. Journal of animal ecolgy. 64:439-450
Lancia, R.A., J.D. Nichols, and K.N. Pollock. 1994. Estimation of number of animals
in wildlife populations. In: Bookhout, T (ed.). Research and Management
Techniques for Wildlife and Habitats. Bethesda, Maryland, USA: The
Wildlife Society.
Macdonald, D.W. (ed.). 1984. The Encyclopedia of Mammals. New York: Facts on
File, Inc.
Nowell, K. and P. Jackson. 1996 Wild Cats, Status Survey and Conservation
Action Plan. Cambridge, UK.: IUCN Publication Service Unit.
O’Brien, T.G., M.F. Kinnaird, and H.T. Wibisono. 2003. Crouching Tiger,
Hidden Prey: Sumatran tiger and prey populations in a tropical forest
landscape. Animal Conservation 6: 131-139.
Whitten, A.J., S.J. Damanik, J. Anwar, dan N. Hisjam. 1984. Ekologi
Sumatra. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.