EKSTROFI KANDUNG KEMIH PADA BAYI PEREMPUAAN SEBUAH LAPORAN KASUS ipi151069

EKSTROFI KANDUNG KEMIH PADA BAYI PEREMPUAAN
SEBUAH LAPORAN KASUS
Nyoman Gede Prayudi, S.Ked
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali .
ABSTRACT

Three days old newborn female child with supravesical fissure; one of exstrophy bladder
variant which rare to found . Physical examination on abdominal region looks a reddish
bladder and normal external genital. Plain photo abdomen shows opacity in the pelvic
cavity to the below abdominal impress the bladder. The patients did not have surgical
reconstruction because she got cardiac abnormalities in the form of classic TOF so that
surgery was delayed until improved cardiac performance.
Key words: Bladder extrophy, supravesical fissure, TOF, female

ABSTRAK
Seorang bayi perempuan baru lahir berumur 3 hari dengan supravesikal fissure; salah satu
varian dari ekstrofi kandung kemih yang jarang ditemukan. Pada regio abdomen tampak
adanya kandung kemih berwarna kemerahan dan genital eksterna normal. Gambaran foto
polos menunjukkan opasitas di cavum pelvis sampai abdomen bawah mengesankan bulli.
Pada pasien tidak dilakukan bedah rekontruksi karena didapatkan kelainan jantung berupa
classic TOF sehingga pembedahan ditunda sampai performa jantung membaik.

Kata Kunci : Ekstrofi kandung kemih, supravesikal fissure, TOF, female

PENDAHULUAN
Ekstrofi kandung kemih adalah
suatu

kelainan

kongenital

dimana

yang biasanya terjadi pada trimester
kedua

sampai

ketiga.

Defek


ini

terbukanya kandung kemih di dinding

menimbulkan berbagai resiko seperti

abdomen bawah yang terjadi pada bayi

gangguan berkemih, infeksi, pemakaian

beru lahir.. Ratio kejadian kasus ini di

kateter intremitten, refluks vesikoureteral,

dunia

dan masalah kosmetik seperti klitoris

antara


anak

laki-laki

dan

perempuan adalah 2:1.1,2 Kelainan ini

bifida.

disebabkan karena dinding abdomen

dibarengi

infraumbilikal posterior gagal menutup

spinghter kandung kemih sering gagal
1


Adapun
dengan

kelainan
adanya

ini

sering

epispadia,

berkembang. Kelainan ekstrofi kandung

komplek ekstrofi-epispadia, dimana hal

kemih pada bayi perempuan biasanya

tersebut mirip dengan epipadia, ekstrofi


disertai dengan adanya klitoris dan labia

kandung kemih klasik, kloakal ekstrofi,

yang terpisah sedangkan orificium vagina

dan

akan bergeser ke anterior dan stenotic.

Kelainan

1,2,3

trimester pertama yaitu pada saat kloaka

Karena dinding pelvis pada ekstrofi

beberapa
ini


variasi
awalnya

kelainannya.
terjadi

pada

kandung kemih terbatas maka semua

primitive

pasien dengan ekstrofi kandung kemih

urogenital dan hindgut yang pada saat itu

akan mengalami prolaps uterine sampai

juga


penutupan anterior dilaksanakan.4,5

abdomen. Jika lapisan mesenchym gagal

memisah

terjadi

menjadi

maturasi

dari

sinus

dinding

Kasus ini sangat jarang terjadi


atau tidak bisa bermigrasi di antara

dimana sekitar 1:30.000 kelahiran adalah

lapisan endoderm dan ectoderm, hal ini

ratio dari kemungkinan menemui kasus

menyebabkan cloacal membrane menjadi

tersebut. Berbagai disiplin ilmu terlibat

ruptur

dalam kasus ini seperti bedah urologi,

membrane kloaka yang premature pada

anak , dan endokrin. Dimana hal tersebut


saat sebelum terjadinya translokasi kaudal

untuk mencegah terjadinya gangguan

menimbulkan

seperti infertilitas, resiko gangguan ginjal

infraumbilikal. Biasanya kelainan ini

dan gangguan dalam fungsi sexual pada

disertai dengan gagalnya pertumbuhan

masa dewasa. Prognosis dari kasus

dari tulang pelvis seperti pemisahan

ekstrofi kandung kemih biasanya baik,


symphysis pubis dan rotasi eksternal

tergantung dari segi penanganan yang

femur.3

atau

tidak

stabil.

berbagai

Rupturnya

kelainan

di


sudah benar mulai dari diagnosis awal.

Untuk mendiagnosis dari ekstrofi

Sehingga untuk para dokter diharapkan

kandung kemih termasuk mudah karena

kasus ini dapat menambah pengetahuan

kita dapat tegakkan langsung saat melihat

yang bermanfaat bagi para dokter..

kandung kemih yang terekspos pada awal
kelahiran. Penyebab dari kelainan ini

TINJAUAN PUSTAKA
Ekstrofi kandung kemih dibagi
berdasarkan defek embriologinya seperti

masih belum jelas dan tidak bersifat
herediter. Kasus ekstrofi kandung kemih
biasanya lebih banyak didapatkan
2

(a)

(b)

(c)

Gambar 1. Variasi kelainan exstrophy-epispadias complex: (a) Bayi perempuan baru lahir
dengan classic bladder exstrophy dan klitoris bifida ; (b) Bayi laki-laki baru lahir dengan
cloacal extrophy, dengan kandung kemih dan prolaps ileum yang terekspos.(c) Bayi perempuan
baru lahir dengan variant bladder extrophy, superior vesical fissure.2,6

pada bayi laki-laki daripada perempuan
dengan ratio 2:1.

1,2

penis dan tepi proksimal dari glans penis.

Pembagian dari

Biasanya pada tulang simfisis pubis

ekstrofi kandung kemih adalah sebagai

ditemukan lebar dan otot rektus bagian

berikut:

distal divergen.

a.

Kemih

c. Kloakal Ekstrofi: Kelainan ini

Klasik: Kelainan ini didapatkan pada

biasanya didapatkan adanya kandung

dinding perut bawah adanya kandung

kemih yang terbuka dan terpisah menjadi

kemih yang terekspos, umbilicus yang

2 bagian dan biasanya selalu berhubungan

rendah, jarak antara anus dan umbilicus

dengan kelainan omphalochele. Kasus ini

yang

biasanya juga berkaitan dengan kegagalan

Ekstrofi

pendek

Kandung

dan

biasanya

sering

didapatkan adanya hernia inguinalis yang

jantung,

disebabkan karena cincin ingunalis yang

Kelainan yang lain seperti hidrosepalus

lebar. Biasanya pada kelainan ini organ

dan

genital interna biasanya normal.

dijumpai bersama kasus ini.

b.

Epispadia:

Kelainan

ginjal

serta

gastrointestinal.

myelomeningocele

juga

sering

ini

d. Varian - Varian Ekstrofi:

biasanya didapatkan phallus yang pendek

Kelainan ini dibagi menjadi dua varian

dan luas, glans yang datar serta terbuka ,

yaitu supravesical fissure dan patent

meatus uretra yang didapatkan di dorsal

urachus.

Dimana

pada

supravesikal
3

fissure biasanya kandung kemih yang

Fase ini biasanya dilakukan jika bayi

terlihat berada didekat umbilicus dan

sudah berumur 1 tahun. Fase III biasanya

genital eksterna yang normal sedangkan

dilakukan pada saat bayi berumur kira-

pada patent urachus adalah abnormalitas

kira 4 tahun. Fase ini bertujuan untuk

pada musculoskeletal yang terbuka ke

mencapai kontinensia dan mendukung

bagian umbilicus., sedangkan

superior

kepercayaan diri. Pada fase ini dilakukan

vesical

muncul

rekonstruksi pada leher kandung kemih

fissure

infraumbilikal.

biasanya

7

yang bertujuan untuk kontinensia urin

Penatalaksanaan
ekstrofi

dikenal

bedah

dengan

pada

rekontruksi

fungsional yang bertujuan untuk menutup
kandung

kemih,

dan perbaikan refluks vesikoureteral...1,2

rekontruksi

ILUSTRASI KASUS

dinding

Kasus adalah bayi perempuan

perut, rekontruksi alat kelamin dan pada

umur 3 hari, lahir normal, berat badan

akhirnya

3100

mengembalikan

urin.

1,2

tiga

fase.

kontinensia

Penatalaksaanan ini terdiri dari
Fase

I

bertujuan

gram

pada

pemeriksaan

fisik

didapatkan pasien dengan kandung kemih

untuk

yang terekspos di dinding perut bawah.

melindungi saluran kencing bagian atas

Terdapat murmur jantung sistolik pada

dan memudahkan rekontruksi pada tahap

parastrenal line III-IV sinistra. Bentuk

lanjut

genitalia

yang dilakukan biasanya segera

setelah

bayi

Hasil

pemeriksaan penunjang sebagai berikut:

dapat

a) Foto Polos Pelvis menunjukkan Os

dilakukan dalam kurun waktu 72 jam

ischium dan os illium normal, tampak

setelah kelahiran. Jika terlambat, maka

celah symphisis yang membuka ; b)

diperlukan

pemeriksaan

kemih

Penutupan

normal.

awal

kandung

lahir.

externa

diharapkan

tindakan

osteotomi

yang

bertujuan agar kandung kemih dapat
8

Foto

Polos

Abdomen:

menunjukkan opasitas di cavum pelvus

diletakkan didalam cincin pelvis. Fase II

sampai abdomen bawah mengesankan

bertujuan untuk memperbaiki struktur alat

bulli (b) Kontras IVP: ekskresi ginjal

kelamin

dari

kanan-kiri dalam batas normal, ginjal

perkembangan kandung kemih untuk

kanan kiri bentuk, ukuran dan letak

meningkatkan tahanan saluran keluar.

normal

dan

mendukung

4

(a)

(b)

(c)

Gambar 2. (a) tampak supravesical fissure, varian dari bladder extrofi. (b) tampak opasitas di
cavum pelvus sampia abdomen bawah mengesankan bulli. (c) Foto IVP, anatomi dan fungsi
ginjal dan ureter tampak normal

kandung kemih : kesan terletak di luar

PEMBAHASAN

cavum abdomen (c) Menunjukkan adanya

Pada pasien didapatkan adanya

ekstrofi kandung kemih Hasil USG

supravesical fissure yang merupakan

abdomen menunjukkan bahwa hepar,

varian dari bladder ekstrofi yang jarang

vesika felea, lien, pancreas, uterus dan

terjadi. Dimana biasanya pada bladder

ginjal normal. Buli didapatkan tidak

ekstrofi didapatkan juga kelainan pada

tampak terisi urine.. Pada pasien telah

organ

dilakukan pemeriksaan echocardiografi

supravesical fissure organ genital normal

dengan hasil classic TOF. Selama di

yang sesuai dengan penampakan pasien.

rawat oleh bagian bedah urologi tidak

Pada pasien ini sebaiknya dilakukan suatu

muncul masalah yang serius, keadaan

tindakan

umum

rekontruksi fungsional, yang terdiri dari 3

anak

baik,

tidak

panas,,

laboratorium dalam batas normal.

genital

sedangkan

pembedahan

yaitu

pada

bedah

tahap yaitu Tahap I yang bertujuan untuk

dilakukan

rekontruksi dari kandung kemih harus

operasi bedah rekontruksi karena ada

dilakukan 72 jam pertama karena pada

komorbid yaitu Tetralogi of Fallot.

saat ini merupakan waktu yang tepat

Pasien

tidak

layak

untuk kelenturan dari cincin pelvis.
5

Jika

terlambat

melakukan

tindakan tersebut, sebaiknya dilakukan

operasi, fiksasi eksternal dilepas setelah 4
hingga 6 minggu.3
Tahap akhir dari rekonstruksi

tindakan osteotomi agar kandung kemih
dapat diletakkan ditempatnya. Namun,

ekstropi

ketiks terjadi diastasis dari pubis lebih

mekanisme kontinensia yaitu rekonstruksi

dari 4 cm atau kondisi dimana terjadi

bladder neck. Hal biasa dilakukan pada

kegagalan

umur 4 tahun. Kapasitas vesika yang

dalam

penutupan

maka

melibatkan

konstruksi

osteotomi diperlukan untuk penutupan

adekuat

cincin

dilakukan

absolute untuk keberhasilan operasi ini.

bersamaan dengan penutupan kandung

Dibawah anestesi, kapasitas vesika diukur

kemih. Teknik osteotomi pelvis yang

setelah pasien berumur 4 tahun. Jika

banyak

kapasitasnya 85 ml atau lebih, maka

pelvis

dan

digunakan

harus

di

dunia

adalah

merupakan

suatu

dari

transversal dari tulang pinggul dan

rekonstruksi

osteotomi vertical iliaca dan dilakukan

dilakukan.

dari anterior dan memisahkan tulang

mencapai setelah repair epispadia, injeksi

pinggul dari acetabulum. Insisi dilakukan

di sekitar bladder neck atau cytoplasty

pada hubungan antara trunkus dan kaki,

augmentasi dapat dilakukan. Sebagian

kedua sisi dari tulang pinggul diekspos

besar

anak

akan

secara simultan dan osteotomi horizontal.

vesicoureteral

reflux

Osteotomi meluas dari 5 mm dari anterior

antirefluks

inferior spina iliaca ke bagian cranial dari

perbaikan

cekukan

prosedur dapat dilakukan namun teknik

tulang

pinggul.

Pasien

bladder

indikasi

Jika

neck

dapat

kapasitasnya

menunjukkan
dan

dapat
bladder

tidak

prosedur

disarankanpada
neck.

diposisikan pada supine dan dipersiapkan

Young-Dees-Leadbetter

agar penutupan kandung kemih dapat

sering digunakan.1

yang

Beberapa

paling

segera dilakukan. Pin digunakan untuk

Pada pasien ini tidak dilakukan

fiksasi eksternal yang dimasukkan setelah

pembedahan karena ada komorbid yaitu

kandung

didapatkan

kemuh

namun

sebelum

adanya

kelainan

jantung

untuk

berupa classic TOF karena hal ini dapat

memperbaiki jarak simpisis, membuat

meningkatkan resiko pembedahan dan

midline tertutup dengan mudah. Setelah

anestesi. Maka pada pasien ini hendaknya

penutupan

luka.

Hal

ini

6

pertama dilakukan penanganan terhadap

ekstrofi. Penatalaksaan utama pada pasien

tetralogi of fallot dari pasien untuk

ini

meningkatkan performa jantung, setelah

bertujuan untuk menutup kandung kemih,

kondisi membaik maka operasi bedah

rekontruksi abdomen, rekontruksi alat

rekontrusi untuk ekstrofi kandung kemih

kelamin dan pada akhirnya kontinensia

dapat dilaksanakan.

urin. Pada pasien tidak dilakukan bedah

Maka pada pasien ini dilakukan
penatalaksanaan

non

bedah

seperti

adalah

rekontruksi
didapatkan

bedah

rekontruksi

karena
adanya

yang

pada

pasien

kelainan

jantung

menggunakan plastik untuk menutupi

berupa classic tetralogi of fallot yang

kandung kemih yang terlihat. Menjaga

ditakutkan dapat meningkatkan resiko

tetap kering karena jika terdapat titik-titik

pembedahan

air akan mengiritasi mukosa vesika

hendaknya

urinaria yang tipis. Antibiotik profilaksis

penanganan terhadap tetralogi of fallot

juga diberikan pada pasien ini untuk

dari pasien untuk meningkatkan performa

mencegah terjadinya infeksi sekunder.

jantung.

dan

anestesi.

pertama

Maka

dilakukan

Komplikasi yang ditakutkan pada
pasien yang tidak dilakukan pembedahan

DAFTAR PUSTAKA

yaitu terjadinya refluks dari saluran
vesikoereteral

yang

nantinya

dapat

menyebabkan gagal ginjal sekunder.9,10

1. Gearhart, dkk. Pediatric Urology
Second Edition. 2010. Elsevier.
Page 386-415

KESIMPULAN

2. Elizabeth B Yerkes, MD, dkk.

Pasien bayi berempuan berumur 3
hari dengan tampak adanya kandung
kemih

yang

terekspos

pada

Exstrophy

and

Epispadias.

Emedicine Medsacpe 2013

region

abdomen dan genital eksterna normal

3. Sri

Priyantini,

menunjukkan supravesica fissure, salah

Extrophy

and

satu varian dari ekstrofi kandung kemih.

Volume 2. 2010.

Asri.

Bladder

it’s

problem.

Pada hasil foto polos abdomen dan USG
menunjukkan adanya kelainan bladder
7

4. Keith L. Moore. Essential Clinical
Anatomy.1996. Jakarta. Page 145189.
5. Halimun

EM.

perempuan.

Alat

Buku

kelamin

Ajar

Ilmu

Bedah.2011;3;823-847.
6. Sachin

Gajanan

Damke.

Department of Pediatrics, JNMC.
Abdominal

Effect

Imaging.

2012;9

7. Herman, Siegel. Superior Vesical
Fissure.

Imaging

Case

Book.

2007;193-195

8. Siegel,

dkk.

Fissure.

Superior

Imaging

Vesical

Case

Book.

2007;193-195.

9. William Appeadu-Mensah, dkk.
Bladder Exstrophy and Epispadia.
Chapter 92. Page 528-537.

10. Sofia

Barbagadakis.

Exstrophy

and

Bladder
Epispadia

Complex. Essential in Pediatric
Urology. 2012;39-56.

8