PROSEDUR PEMBUKAAN RAHASIA BANK BERDASARKAN PERMINTAAN AHLI WARIS YANG SAH DARI NASABAH PENYIMPAN YANG TELAH MENINGGAL DUNIA.

ABSTRAK

Panggabean, Yohanes Hercules. 2011. Prosedur Pembukaan Rahasia Bank Berdasarkan
Permintaan Ahli Waris Yang Sah Dari Nasabah Penyimpan Yang Telah Meninggal Dunia.
Skripsi, Ilmu Hukum, Fakultas Hukum. Universitas Negeri Semarang : Pembimbing I Pujiono,
S.H.,M.H., Pembimbing II Nurul fibrianti, S.H., M.H.
Kata Kunci: Rahasia Bank.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang prosedur pembukaan rahasia bank berdasarkan
permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia dan syarat serta
ketentuan dalam pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari
nasabah yang telah meninggal dunia. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam karya tulis
ini adalah penelitian hukum yuridis sosiologis. Penelitian ini bersifat deskriptik-analitik, yaitu
memaparkan secara lengkap tentang prosedur pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan
ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia dari ahli waris datang ke bank
hingga dapat membuka rahasia bank, serta persyaratan yang harus dilesngkapi oleh ahli waris
dan tentang ketentuan yang mengatur prosedur pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan
ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia dan syarat serta ketentuan dalam
pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah
meninggal dunia. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Tehnik pengumpulan yang
digunakan melalui wawancara dengan pihak bank, nasabah bank, dan Bank Indonesia, yang
selanjutnya dilakukan terhadap hal tersebut dengan menggunakan tehnik analisis data nonstatistik dengan pendekatan kualitatif.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis dapat diperoleh kesimpulan bahwa prosedur
pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah
meninggal dunia dan syarat serta ketentuan dalam pembukaan rahasia bank berdasarkan
permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia merupakan kewenangan
dari bank tempat nasabah penyimpan karena aturan itu telah diberikan Bank Indonesia sebagai
otoritas tertinggi dalam lembaga perbankan di Indonesia. Di pihak lain bank indonesia tidak
mengatur secara detail tentang prosedur pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli
waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia dan syarat serta ketentuan dalam
pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah
meninggal dunia baik dengan mengeluarkan SOP (standart operasional prosedur) ataupun
dengan mengeluarkan aturan khusus untuk proses pembukaan rahasia bank berdasarkan
permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia dan syarat serta
ketentuan dalam pembukaan rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari
nasabah yang telah meninggal dunia semaunya diserahkan kepada pihak bank tempat nasabah
penyimpan.
Implikasi penelitian ini di lapangan tidak adanya aturan yang detail baik dari Bank Indonesia
maupun antar bank yang mengakibatkan adanya perbedaan aturan antar asatu bank dengan bank
lain dalam menentukaan aturan tersebut. Sehingga tidak ada pengawasan dari pemerintah untuk

menjaga rahasia bank berdasarkan permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah

meninggal dunia dan syarat serta ketentuan dalam pembukaan rahasia bank berdasarkan
permintaan ahli waris yang sah dari nasabah yang telah meninggal dunia. Hal ini mengakibatkan
setiap orang yang sesuai dengan persyaratan dari bank tempat nasabah penyimpan dapat
membuka rahasia bank tersebut.