Penaruh Return on Assets, Operationg Profit Margin, dan Gross Profit Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
ABSTRACT
The purpose of this study is to know the influence at Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin on deffered tax assets at manufacturing companies in Indonesia Stock Exhange. Data obtained from manufacturing companies’s financial statements for 2007-2011. Data were analyzed using Multiple Regression Analysis. The result of this research show that partially Return on Assets and Operating Profit Margin have significant impact on deffered tax assets, while Gross Profit Margin do not affect deffered tax assets. Simultaneously, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin impact on deffered tax assets.
Keywords :Deffered Tax Assets, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin
(2)
vii ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin perusahaan terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Data diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2007 sampai tahun 2011. Data dianalisis menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan Return on Assets dan Operating Profit Margin memiliki pengaruh signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, sementara Gross Profit Margin tidak berpengaruh terhadap aktiva pajak tangguhan. Secara simultan, Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan.
Kata kunci : Aktiva pajak tangguhan, Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Pajak ... 8
2.1.1.1 Definisi Pajak ... 8
2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 9
2.1.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 10
2.1.2 Akuntansi... 13
(4)
ix
2.1.2.2 Laporan Keuangan Fiskal ... 15
2.1.2.3 Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal 15 2.1.3 Penyebab Perbedaan Akuntansi Pajak dengan Akuntansi Komersial ... 17
2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 27
2.1.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 27
2.1.4.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 28
2.1.4.3 Teknik-teknik Analisis Laporan Keuangan ... 29
2.1.5 Analisis Rasio Keuangan... 31
2.1.5.1 Rasio Likuiditas ... 32
2.1.5.2 Rasio Aktivitas ... 34
2.1.5.3 Rasio Solvabilitas ... 36
2.1.5.4 Rasio Nilai Pasar ... 38
2.1.5.5 Rasio Profitabilitas ... 38
2.1.6 Return on Assets ... 40
2.1.6.1 Manfaat Return on Assets ... 41
2.1.6.2 Kelemahan Return on Assets ... 41
2.1.7 Operating Profit Margin ... 42
2.1.8 Gross Profit Margin ... 42
2.1.9 Pajak Tangguhan ... 42
2.1.9.1 Pengertian Pajak Tangguhan ... 43
2.1.9.2 Metode Penangguhan Pajak Tangguhan ... 43
2.1.10 Aktiva Pajak Tangguhan ... 45
(5)
2.3 Hipotesis ... 49
Bab III METODE PENELITIAN ... 50
3.1 Objek Penelitian ... 50
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 50
3.3 Jenis Penelitian ... 60
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 61
3.5 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 62
3.6 Populasi dan Sampel ... 65
3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 65
3.7.1 Teknik Analisis Data ... 65
3.7.1.1 Analisis Statistik Deskriptif... 66
3.7.1.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 66
3.7.2 Uji Hipotesis ... 70
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 74
4.1.1 Return on Assets ... 75
4.1.2 Operating Profit Margin ... 76
4.1.3 Gross Profit Margin ... 77
4.2 Teknik Analisis Data ... 77
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 77
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 79
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 79
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 82
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas ... 84
(6)
xi
4.3 Persamaan Model Regresi ... 86
4.4 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 88
4.4.1 Pengaruh Return on Assets (ROA) Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 88
4.4.2 Pengaruh Operating Profit Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 89
4.4.3 Pengaruh Gross Profi Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 90
4.5 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 91
4.6 Koefisien Korelasi Parsial ... 92
4.7 Koefisien Determinasi Simultan ... 94
Bab V Simpulan dan Saran ... 96
5.1 Simpulan ... 96
5.2 Saran ... 98
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...………48
Gambar 2 Histogram………...80
Gambar 3 Grafik P-P Plot………...81
(8)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 64
Tabel II Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 74
Tabel III Data Return on Assets ... 75
Tabel IV Data Operating Profi Margin ... 76
Tabel V Data Gross Profit Margin ... 77
Tabel VI Statistik Deskriptif ... 78
Tabel VII Uji Normalitas ... 82
Tabel VIII Uji Multikolinearitas ... 84
Tabel IX Uji Autokorelasi ... 86
Tabel X Koefisien Regresi ... 87
Tabel XI Pengujian Koefisien Regresi ... 92
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasukan penerimaan dari sektor pajak cukup berarti bagi pendapatan pemerintah. Ini tercermin dari pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah besar, ditambah dengan kondisi negara yang dibebani oleh hutang sehingga diperlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri yang semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan negara harus dibiayai dari pendapatan negara, yaitu dari penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak.
Menurut Waluyo (2011 : 17), sistem pemungutan pajak terdiri dari tiga yaitu official assessment system, self assessment system, dan withholding system. Ketiga sistem ini memiliki ciri khas yang berbeda satu dengan lainnya. Official assessment
system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang. Self assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Withholding system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
(10)
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Bagi pihak yang dipotong atau dipungut, pajak yang sudah dibayarnya itu dapat berfungsi sebagai pengurang pajak diakhir tahun. Inti dari sistem ini adalah adanya pengalihan sebagian wewenang Dirjen Pajak dalam menerapkan besarnya kewajiban pajak kepada wajib pajak. Peran aktif masyarakat sebagai wajib pajak dituntut dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Dengan adanya sistem pemungutan Self Assessment dan reformasi peraturan perpajakan diharapkan dapat meningkatkan penerimaan dalam negeri ke arah kemandirian pembiayaan negara sebagaimana fungsi utama pajak, yaitu fungsi penerimaan (fungsi budgeter) yang diartikan sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah (Waluyo 2011 : 6).
Penjualan merupakan salah satu elemen dalam laporan laba rugi yang dikenakan dari segi Pajak Penghasilan (PPh). Dilihat dari sudut pandang PPh, penjualan adalah kegiatan transaksi ekonomi yang dapat menghasilkan penghasilan, penghasilan tersebut merupakan objek pajak PPh yang nantinya pada akhir tahun harus dilaporkan oleh wajib pajak didalam Surat Pemberitahuan (SPT). Informasi dapat diperoleh dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan secara periodik oleh perusahaan. Dari semua informasi dan analisis laporan keuangan, investor umumnya lebih memperhatikan profitabilitas perusahaan. Hal ini disebabkan karena tingkat return yang diterima oleh investor tergantung pada tingkat profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Makin tinggi laba, makin tinggi return yang diperoleh investor.
Dari semua informasi yang terkait dalam kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba dapat dilihat dari analisis laporan keuangan. Persoalan yang
(11)
Bab I Pendahuluan 3
sering muncul dalam masalah relevansi laporan keuangan adalah penggunaan pendekatan bagi pembuatan keputusan (decision usefulness approach). Terdapat banyak pengguna laporan keuangan yang masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda, biasanya dikelompokkan dalam kategori seperti investor, kreditor manajer, pembuat peraturan, perserikatan, dan pemerintah (kelompok-kelompok tersebut disebut constituancies). Dengan memahami masalah keputusan, akuntan akan lebih baik menyiapkan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi sebagai pengguna. Dengan menyesuaikan informasi laporan keuangan pada kebutuhan pengguna laporan keuangan tersebut akan mengarahkan pada pembutan keputusan yang lebih baik. Dalam cara ini laporan keuangan dapat dikatakan akan lebih berguna (usefull).
Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan akuntansi (komersial) dan laporan keuangan fiskal secara terpisah. Laporan keuangan akuntansi (komersial) disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan khususnya dalam PSAK No 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan perhitungan pajak. Undang-undang pajak tidak mengatur secara khusus bentuk dari laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal-hal tertentu, baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya (Erly Suandy 2011 : 81).
Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi, yaitu penandingan antara pendapatan dengan biaya-biaya terkait (matching cost
(12)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha against revenue), sedangkan dari segi fiskal tujuan utamnya adalah penerimaan negara (Erly Suandy 2011 : 87). Perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keungan fiskal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perbedaan waktu (temporer) dan perbedaan tetap (permanen).
Menurut Endang Kiswara (2007 : 78), aktiva pajak tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih kecil daripada laba fiskal akibat perbedaan temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi daripada laba fiskal mengakibatkan perusahaan dapat menunda pajak terutang tersebut pada periode mendatang. Namun, apabila laba fiskal tidak mungkin tersedia dalam jumlah memadai untuk dapat dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan atau bila dimungkinkan adanya realisasi manfaat pajak di masa depan dengan profitabilitas kurang dari 50 persen, maka aktiva pajak tangguhan tidak diakui dan perusahaan akan mencatat cadangan aktiva pajak tangguhan. Sebaliknya untuk kewajiban pajak tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal akibat perbedaan temporer.
Kristian P. Sitorus (2010) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Rasio Profitabilitas Perusahaan terhadap Aktiva Pajak Tangguhan di Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang diuji dalam penelitian ini
adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan net profit margin. Sampel dari penelitian ini menggunakan 69 sampel perusahaan manufaktur pada periode 2006 sampai 2008 yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel-variabel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan regresi berganda pada tingkat signifikansi 5 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ROA, ROE, net profit margin berpengaruh signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan. Secara parsial variabel ROA dan ROE berpengaruh
(13)
Bab I Pendahuluan 5
signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, sedangkan variabel net profit margin tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti sebelumnya menggunakan variabel ROA, ROE, dan net profit margin, sedangkan peneliti sekarang menggunakan variabel Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin. Peneliti sebelumnya menggunakan semua perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi tahun 2006 sampai tahun 2008, sedangkan peneliti saat ini ingin menggunakan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu dari sektor makanan dan minuman serta sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut dari tahun 2007 sampai tahun 2011.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Kristian P. Sitorus (2010). Adapun judul yang digunakan dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Return on Assets, Operating Profit Margin, dan
Gross Profit Margin Perusahaan Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin berpengaruh secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan?
2. Apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin berpengaruh secara simultan terhadap aktiva pajak tangguhan?
(14)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 3. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan
gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara parsial?
4. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara simultan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin berpengaruh secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan.
2. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin berpengaruh secara simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara parsial.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara simultan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti
(15)
Bab I Pendahuluan 7
Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap aktiva pajak tangguhan
2. Bagi Investor
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor untuk menambah wawasan mengenai pasar modal terutama mengenai profitabilitas dan aktiva pajak tangguhan.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk penelitian selanjutnya. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan teori di masa mendatang.
(16)
96
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 20.00 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.
1. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan.
a. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Assets (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Operating Profit Margin, dan Gross ProfitMargin.
b. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Operating Profit Margin secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Return on Assets dan Gross ProfitMargin.
c. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Gross Profit Margin secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Return on Assets (ROA) dan Operating Profit Margin.
(17)
Bab V Simpulan dan Saran 97 2. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit
Margin secara simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.
Berdasarkan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu dari sektor makanan dan minuman serta sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga menjadi sampel dalam penelitian ini untuk periode 2007 sampai dengan tahun 2011.
3. Besarnya pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin, baik secara parsial maupun simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.
a. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 10.24%.
b. Pengaruh Operating Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 11.8336 %.
c. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 6.9696 %.
d. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin yaitu sebesar 10.2%. Ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap aktiva pajak tangguhan, karena sisanya sebesar 89.8% masih banyak dipengaruhi oleh faktor lainnya.
(18)
Bab V Simpulan dan Saran 98
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
1. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan faktor yang lain selain ROA, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin yang mempengaruhi aktiva pajak tangguhan agar penelitian dapat lebih digeneralisasi. 2. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan semua jenis
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Damodar, Gujarati. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika, Erlangga.
Dwi Prastowo D. Dan Rifka Juliaty (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. UPP STIM YKPN.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP Undip.
Ghozali, Imam. (2010). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP Undip.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba Empat.
Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis : Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BDFE, Yogyakarta.
Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, Yogyakarta, BPFE.
K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Sepuluh, Jakarta, Salemba Empat.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Jakarta, Prenada Media Group.
Kieso, Donal E., Jeery J. Weygant, and Paul D. Kimmel. (2002). Accounting Principles, Sixth Edition, John Wiley and Sons Inc, New York.
Kiswara, Endang. (2007). Aktiva Pajak Tangguhan, Edisi Pertama, Wacana Suara Merdeka, Semarang.
Kristian P. Sitorus. (2010). Penagaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan di Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, PT Bumi Aksara.
(20)
100
Marisi P. Purba. (2009). Akuntansi Pajak Penghasilan, Jakarta, Graha Ilmu. Mulyono, Djoko. (2006). Akuntansi Pajak, Yogyakarta, Andi.
Munawir. (2000). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty. Resmi, Siti. (2009). Perpajakan : teori dan kasus, Jakarta, Salemba Empat. Smeets, MJH. (2002). Akuntansi Perpajakan, Yogyakarta, Andi.
Suandy, Erly. (2011). Perencanaan Pajak. Edisi kelima, Jakarta, Salemba Empat. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan, Bandung, CV.
Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi kedua, Yogyakarta, Andi. Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak, Cetakan Kedua, Jakarta, Salemba Empat. Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat.
(1)
Bab I Pendahuluan 7
Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap aktiva pajak tangguhan
2. Bagi Investor
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor untuk menambah wawasan mengenai pasar modal terutama mengenai profitabilitas dan aktiva pajak tangguhan.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk penelitian selanjutnya. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan teori di masa mendatang.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 20.00 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.
1. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan.
a. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Assets (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Operating Profit Margin, dan Gross ProfitMargin.
b. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Operating Profit Margin secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Return on Assets dan Gross ProfitMargin.
c. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Gross Profit Margin secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi perubahan pada Return on Assets (ROA) dan Operating Profit Margin.
(3)
Bab V Simpulan dan Saran 97 2. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit
Margin secara simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.
Berdasarkan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu dari sektor makanan dan minuman serta sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga menjadi sampel dalam penelitian ini untuk periode 2007 sampai dengan tahun 2011.
3. Besarnya pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin, baik secara parsial maupun simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.
a. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 10.24%.
b. Pengaruh Operating Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 11.8336 %.
c. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah, karena besarnya hanya 6.9696 %.
d. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin yaitu sebesar 10.2%. Ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap aktiva pajak tangguhan, karena sisanya sebesar 89.8% masih banyak dipengaruhi oleh faktor lainnya.
(4)
Bab V Simpulan dan Saran 98 5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
1. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan faktor yang lain selain ROA, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin yang mempengaruhi aktiva pajak tangguhan agar penelitian dapat lebih digeneralisasi. 2. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan semua jenis
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Damodar, Gujarati. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika, Erlangga.
Dwi Prastowo D. Dan Rifka Juliaty (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. UPP STIM YKPN.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP Undip.
Ghozali, Imam. (2010). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP Undip.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba Empat.
Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis : Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BDFE, Yogyakarta.
Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, Yogyakarta, BPFE.
K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Sepuluh, Jakarta, Salemba Empat.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Jakarta, Prenada Media Group.
Kieso, Donal E., Jeery J. Weygant, and Paul D. Kimmel. (2002). Accounting Principles, Sixth Edition, John Wiley and Sons Inc, New York.
Kiswara, Endang. (2007). Aktiva Pajak Tangguhan, Edisi Pertama, Wacana Suara Merdeka, Semarang.
Kristian P. Sitorus. (2010). Penagaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan di Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, PT Bumi Aksara.
(6)
100
Marisi P. Purba. (2009). Akuntansi Pajak Penghasilan, Jakarta, Graha Ilmu. Mulyono, Djoko. (2006). Akuntansi Pajak, Yogyakarta, Andi.
Munawir. (2000). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty. Resmi, Siti. (2009). Perpajakan : teori dan kasus, Jakarta, Salemba Empat. Smeets, MJH. (2002). Akuntansi Perpajakan, Yogyakarta, Andi.
Suandy, Erly. (2011). Perencanaan Pajak. Edisi kelima, Jakarta, Salemba Empat. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan, Bandung, CV.
Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi kedua, Yogyakarta, Andi. Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak, Cetakan Kedua, Jakarta, Salemba Empat. Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat.