Analisis pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi Tahun 2008 -2012.

(1)

ANALISIS PENGARUH GROSS PROFIT MARGIN (GPM),

OPERATING PROFIT MARGIN (OPM), NET PROFIT

MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA)

TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2008 -2012)

Disusun Oleh: Emma Jahrona Batubara

NIM: 106082002592

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Emma Jahrona Batubara

2. Jenis Kelamin : Wanita

3. Tempat & Tanggal lahir : Tapsel, 09 Maret 1988

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Masjid 1 Rt 04/12 No. 30, Depok 6. Nomor Telepon : 081243535656

7. Email : emma_chibi@ymail.com

II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1. SDN Cilandak Timur 01 Pagi : Tahun 1994-2000

2. SLTPN 1 Ciputat : Tahun 2001-2003

3. MAN 7 JAKARTA : Tahun 2003-2006

III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah

2. Tempat & Tanggal lahir 3. Alamat

4. Telepon 5. Ibu


(8)

ii

ANALISIS PENGARUH GROSS PROFIT MARGIN, OPERATING PROFIT MARGIN, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSET TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012)

ABSTRAK

Emma Jahrona Batubara, Pengaruh Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return on Asset terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Sampel penelitian ini sebanyak 10 perusahaan manufaktur sektor industri konsumsi di BEI, dimana metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t secara parsial, uji f secara simultan dengan level of significance 5% dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara bersama-sama atau simultan ada pengaruh signifikan antara Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikansi terhadap harga saham. Operating Profit Margin (OPM) secara parsial berpengaruh signifikansi terhadap harga saham. Besarnya koefisien determinasi atau R2 adalah 0,608 artinya persentase kontribusi variabel Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham sebesar 60,8% sedangkan sisanya 39.2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) ,dan Harga Saham.


(9)

iii

Analysis of The Influence of Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin and Return on Assets of Stock Price (Case Studies on Industrial

Sector Manufacturing Company of Consumer Goods that are listed on The Indonesia Stock Exchange Period 2008-2012)

ABSTRACT

Emma Jahrona Batubara, Analysis of The Influence of Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin and Return on Assets of Stock Price (Case Studies on Industrial Sector Manufacturing Company of Consumer Goods that are listed on The Indonesia Stock Exchange Period 2008-2012.

This research are to perform for knowning the influence of Gross Profit Margin Effect (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), and Return on Assets (ROA) partially or simultaneously to the stock Price On the Company Manufacturing Consumer Goods Industry Sector listed on the Indonesia Stock Exchange period 2008-2012. The sample of this research as many as 10 companies manufacturing industrial sector consumption in the BEI, where the method used is a multiple regression analysis and hypothesis testing using the test t partially, f test simultaneously with the level of significance of 5% and the coefficient determination test.

These results of this research show that there are simultaneous or jointly significant influence between the Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), and the Return on Assets (ROA) against the stock price on the industrial sector manufacturing company of consumer goods that are listed on the Indonesia Stock Exchange. Partially Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) and Return on Assets (ROA) had no effect on share prices of significance. As for the Operating Profit Margin (OPM) partially affect the significance of the stock price. The magnitude of the coefficient of determination or R2 is 0.608 mean the percentage contribution of variable Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), and the Return on Assets (ROA) against the stock price of 60.8% while the rest were 39.2 % is affected by other variables that are not included in this research.

Keywords: Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), and Stock Price


(10)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dan tidak lupa shalawat serta salam teriring pada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu nikmat yang Allah SWT berikan dan terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan doa banyak pihak, untuk itu penulis merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Khairul Imran Batubara dan ibuku Nurholidah terima kasih atas do’a dan dukungan yang tiada henti-hentinya, serta untuk setiap cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Yahya Hamza, MM selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan wawasan, pengarahan dan membimbing saya dengan baik, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Afif Sulfa, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, ilmu serta nasehatnya selama ini.


(11)

v

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan penyelesaian skripsi ini.

5. Para Dosen Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kesempatan untuk penulis melanjutkan skripsi ini.

6. Segenap jajaran akademik FEB yang telah memberikan kesempatan penulis dengan memberi perpanjangan masa studi sehingga skripsi dapat diselesaikan.

7. Bapak/Ibu pimpinan perusahaan yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

8. Uwa ku tersayang yang ada di Jambi yang selalu memberikan doa, semangat serta materi yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bibiku tersayang Emmyda Fachri Hasibuan dan pamanku Fachri Hasibuan

yang selalu membantu baik berupa doa maupun materi, serta selalu memberi nasehat yang memacu semangat penulis.

10.Kedua adikku tersayang, Ida Rahmayani dan Muhammad Adriansyah terima kasih atas do’a dan dukungannya.

11.Sahabat-sahabat terbaikku CApEEDE: Chairunnisa, Apriliana, Endah Nilam Ramadhani, Eneng Fitri Zakiyah, Dina Anggraeni dan Evi Kirana yang telah memberikan semangat dan dukungannya sampai akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(12)

vi

12.Teman spesialku Opi Aji yang selalu menjadi semangatku dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu menyemangatiku dikala penulis merasa pusing.

13.Untuk sahabatku Dede Komala yang telah membantu dengan menjelaskan cara mengerjakan SPSS sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

14.Dan semua pihak keluarga maupun teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dorongan, semangat dan doanya selama ini.

Dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak kelemahan baik mengenai isi, maupun bahasannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama pembuatan hingga terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya, seberapapun kecilnya, insyaAllah.

Hormat Saya,

Penulis


(13)

vii DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup...……… i

Abstract……...………….. ii

Abstrak……...……… iii

Kata Pengantar……...…… iv

Daftar Isi...…….………… vii

Daftar Tabel...……… xii

Daftar Gambar...……… xiii

Daftar Lampiran...…...………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..……….... 1

B. Perumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Penelitian………...………. 7

D. Manfaat Penelitian...………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saham...………. 9

B. Jenis-jenis atau Klasifikasi Saham... 9


(14)

viii

D. Harga Saham………16

E. Laporan Keuangan………...19

F. Tujuan Laporan Keuangan...20

G. Jenis-jenis Laporan Keuangan...21

H. Pihak-pihak yang berkepentingan Atas Laporan Keuangan………....22

I. Analisis Rasio Keuangan………..24

1. Pengertian Analisis Rasio………...24

2. Manfaat Analisis Rasio………...24

J. Macam-macam Analisis Rasio……….25

K. Gross Profit Margin (GPM)……….26

L. Operating Profit Margin (OPM)………..28

M. Net Profit Margin (NPM)……….29

N. Return On Assets (ROA)……….29

O. Penelitian Terdahulu………31

P. Kerangka Pemikiran………33

Q. Pengembangan Hipotesis……….35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian……….……….39

B. Metode Penetuan Sampel………..…….….…....39


(15)

ix

D. Metode Analisis Data………..………..…….….…41

1. Uji Asumsi Klasik……….42

a. Uji Normalitas………42

b. Uji Multikolinearitas………..43

c. Uji Heteroskedastisitas………...43

d. Uji Autokorelasi……….44

2. Analisis Regresi Linear Berganda……….…...44

3. Analisis Koefisien Determinasi……….……...46

4. Uji Hipotesis………...47

a. Uji Parsial (uji-t)……….47

b. Uji Simultan (uji F)……….47

E. Operasional Variabel Penelitian………..48

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)……….48

a. Variabel Gross Profit Margin(GPM)……….48

b. Variabel Operating Profit Margin(OPM)………..49

c. Variable Net Profit Margin(NPM)……….49

d. Variable Return On Assets (ROA)……… 49


(16)

x

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian……….…………51

B. Deskripsi Data………..52

1. Analisis Gross Profit Margin (GMP)……….52

2. Nilai Operating Profit Margin (OPM)………54

3. Net Profit Margin (NPM)………...…56

4. Return On Assets (ROA)………58

5. Harga Saham………..60

C. Analisis Data………62

1. Uji Asumsi Klasik………..62

a. Uji Normalitas………...62

b. Uji Multikolinearitas……….…65

c. Uji Autokorelasi………66

d. Uji Hesteroskedastisitas………67

2. Analisis Koefisien Determinasi………..69

3. Uji Regresi Linier Berganda………...69

4. Pengujian Hipotesis……….74

a. Uji Parsial (Uji-t)………...……74

b. Uji Simultan (uji f)……….77

D. Interpretasi Hasil Penelitian………...79


(17)

xi

b. Pengaruh Operating Profit Marginterhadap Harga Saham…...81 c. Pengaruh Net Profit Marginterhadap Harga Saham…………..82 d. Pengaruh Return On Assetsterhadap Harga Saham…………...84 e. Interprestasi Hasil Penelitian Secara Simultan………85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………87

B. Keterbatasan Penelitian…..………...88

C. Saran………..89

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(18)

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

2.1 Penelitian Terdahulu ... …………31

4.1 Matriks Kriteria Sampel ………..51

4.2 Daftar Nama Perusahaan yang Dijadikan Sampel Pemelitian.….52 4.3 Nilai GrossProfit Margin………53

4.4 Nilai Operating Profit Margin……….55

4.5 Nilai Net Profit Margin………....56

4.6 Nilai Return on Asset ... 58

4.7 Harga Saham ... 60

4.8 Test of Normality ... 64

4.9 Coefficient ... 65

4.10 Model Summary ... 66

4.11 Koefisien Determinasi ... 69

4.12 Variabel Entered/ Removed ... 70

4.13 Coefficient ... 71

4.14 Uji Statistik t ... 75


(19)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal

2.1 Kerangka Pemikiran ... 33

3.1 Hubungan Variabel Dependen dan Variabel Independen……. 45

4.1 Uji Normalitas ... 63

4.2 Kurva Uji Autokorelasi ... 67

4.3 Uji Heteroskedaksitas... 68


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian suatu negara membutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaannya dana dapat dialokasikan sebagai suatu investasi, dimana investasi disini dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan laba untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan atau juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang (Astuti, 2004:20).

Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor sering menggunakan rasio keuangan sebagai alat bantu untuk memprediksi harga saham suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang sering digunakan investor pasar modal yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan rasio aktivitas.

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, harga saham juga selalu dipengaruhi oleh


(21)

faktor-2

faktor internal maupun eksternal. Faktor internal perusahaan meliputi informasi arus kas, informasi laba, dan informasi akuntansi lainnya yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Faktor eksternal meliputi transaksi saham, tingkat bunga deposito, kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, kondisi sosial politik dan kebijaksanaan perekonomian makro lainnya.

Bagi perusahaan yang ingin terus memajukan serta mengembangkan usahanya tentu harus dapat meningkatkan modal usahanya dengan cara melakukan penjualan saham di pasar modal. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif bagi perusahaan disamping bank. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini membutuhkan dukungan informasi yang cepat dan berkesinambungan. Salah satunya adalah informasi kondisi keuangan. Oleh sebab itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan hasil-hasil dari usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar.

Salah satu obyek investasi yang paling banyak diminati dalam perdagangan pasar modal yaitu saham, dan saham merupakan salah satu sekuritas yang memiliki risiko tingkat paling tinggi. Risiko saham biasanya berhubungan dengan keadaan perekonomian, politik, industri, dan keadaan perusahaan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan yang baik membutuhkan manajemen yang handal. Dimana keberhasilan operasi, kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang


(22)

3

tergantung dari keputusan manajemen, dikarenakan manajemen perlu melakukan penilaian atas kinerja keuangannya setiap periode sehingga menjadi landasan penilaian untuk mengetahui keberhasilan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur bagi calon investor dalam menilai kelayakan perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya dalam bentuk pembelian saham.

Pasar modal juga merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk mendapatkan modal serta memperoleh keuntungan dengan biaya yang relatif murah dan juga tempat untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek setiap tahun wajib menyampaikan laporan tahunan baik yang bersifat moneter maupun non moneter kepada Bursa Efek dan para investor.

Pasar modal merupakan lembaga yang sangat berperan bagi perkembangan ekonomi di negara-negara maju. Pasar modal juga mempunyai pengertian pasar yang terorganisir dimana efek-efek atau disebut juga sekuritas perdagangan. Setiap investor yang menanamkan saham di pasar modal memerlukan informasi tentang perusahaan mana yang dapat memberikan keuntungan dikemudian hari. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut, contohnya manajemen sebagai pihak intern perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. Bagi pihak ekstern, seperti investor menggunakan laporan keuangan untuk membantu kegiatan investasi di


(23)

4

pasar modal. Pasar modal merupakan wahana bagi pihak yang memerlukan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (Lender).

Rasio profitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Dan juga merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui sebuah perusahaan dalam priode tertentu untuk menghasilkan laba. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan dan menjanjikan laba di masa mendatang maka akan semakin banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong naiknya harga saham menjadi lebih tinggi.

Ada beberapa pengukuran tinggkat profitabilitas yaitu Gross profit margin (GPM) merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of goods sold) dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan. Operating profit margin (OPM) menggambarkan apa yang biasanya disebut “pure profit” yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban-kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Seperti halnya gross profit margin, maka


(24)

5

semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Net profit margin (NPM) merupakan ratio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Sedangkan ROA (Return On Asset) berpengaruh negatif terhadap harga saham (Syamsudin, 2009:59).

Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Pemakaian rasio keuangan dalam mewakili kinerja keuangan berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan perubahan harga saham, dan kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya memberikan suatu indikasi kinerja perusahaan yang akan datang. Dengan mengetahui bagaimana analisis rasio-rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan, dapat membantu perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya pemenuhan kebutuhan dana harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan


(25)

6

untuk memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham (pemilik) dapat tercapai melalui peningkatan harga saham.

Berdasarkan paparan latar belakang penelitian diatas, maka penulis melakukan penelitian untuk menyajikan skripsi dengan judul Pengaruh

Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2008 -2012)”.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap Harga

Saham.

2. Bagaimana pengaruh Operating Profit Margin (OPM) terhadap Harga Saham.

3. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

4. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.

5. Bagaimana pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.


(26)

7

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti atas hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap Harga Saham.

2. Untuk mengetahui pengaruh Operating Profit Margin (OPM) terhadap Harga Saham.

3. Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

4. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.

5. Untuk mengetahui pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku kuliah dan membandingkan antara teori-teori yang diterima dari bangku kuliah dengan dunia nyata melalui pengaplikasian teori-teori dalam dunia kerja.


(27)

8

2. Bagi Universitas

Untuk memenuhi salah satu prasyarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya dalam pengendalian internal untuk mewujudkan corporate governance serta bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan.

4. Bagi Almamater

Dapat bermanfaat dalam menambah literatur acuan yang membahas mengenai alternatif pembiayaan aktiva tetap yang hemat pajak sebagai karya tulis yang menambah wawasan dan pengetahuan. 5. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menambah wawasan yang berguna dalam aktivitas usaha dan bisnis, serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan pada penelitian selanjutnya.


(28)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Saham

Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas. Saham adalah sekuritas yang paling sering di perdagangkan dan dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk (Astuti, 2004:49).

Saham adalah surat berharga yang menunjukan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham bagian modal suatu peruasahaan (Simatupang, 2010:19). Dari beberapa devinisi yang ada dapat di ambil kesimpulan bahwa saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Adapula yang mendefinisikan saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder) (Samsul, 2006:45).

B. Jenis - Jenis atau Klasifikasi Saham

Saham dapat juga dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock) (Siamat, 2005:507). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:


(29)

10

1. Berdasarkan jenisnya saham terbagi menjadi 2 jenis: a. Saham Biasa (common stock)

1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. 2) Memiliki hak suara (one share one vote).

3) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. b. Saham Preferen (preferred stock)

1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.

2) Tidak memiliki hak suara.

3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus.

4) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham terlebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi.

5) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan diterima secara tetap. 2. Klasifikasi saham menurut Martalena dan Malinda (2011:37), dapat

dibagi berdasarkan nilai kapitalisasinya, terbagi menjadi 3 jenis saham.

a. Big-Cap atau yang sering disebut saham blue chip

Merupakan kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi di atas Rp. 1 triliun. Saham-saham ini diterbitkan oleh perusahaan yang sudah mapan.


(30)

11

b. Mid-Cap

Merupakan kelompok saham yang berkapitalisasi besar antara Rp. 100 milyar sampai dengan Rp. 1 triliun. Saham ini sering disebut juga saham lapis kedua.

c. Small-Cap

Merupakan kelompok saham yang nilai kapitalisasinya di bawah Rp. 100 milyar, bisa disebut saham lapis ketiga.

3. Berdasarkan fundamental perusahaan dan kondisi perekonomian, saham dibagi menjadi :

a. Income stocks

Saham yang mampu memberikan dividen yang lebih besar dari rata-rata dividen yang diberikan saham lain.

b. Growth stocks

Saham yang emitennya perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan dan pendapatan yang lebih tinggi.

c. Speculative stocks

Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya tidak stabil.

d. Cyclical stocks

Saham yang pergerakannya searah dengan pergerakan perekonomian makro dan pendapatannya berfluktuasi bisnis industri.


(31)

12

e. Defensive stocks

Saham yang tak berpengaruh oleh perekonomian makro.

Ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham (Siamat, 2005:508), yaitu :

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat mendapat persetujuan pemegang saham perusahaan dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam priode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapat dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yang artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen saham yang berati kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian saham tersebut.


(32)

13

2. Capital Gain

Capital Gain yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih tinggi rendah dari harga beli Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko (Siamat, 2005:509), antara lain:

1. Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain ,yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli sehingga mengalami kerugian.

2. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika mendapat sisa dari hasil penjualan kekayaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham


(33)

14

dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

C. Nilai Saham

Menurut Simatupang (2010:20), setiap saham yang di perdagangkan di pasar modal memiliki 3 jenis nilai yang melekat pada suatu saham perusahaan go-public. Nilai dari saham tersebut perlu dipahami investor karena akan sangat membantu para investor dalam mempertimbangkan melakukan investasi saham di pasar modal. Adapun nilai saham tersebut yaitu :

1. Nilai Nominal

Nilai nominal saham adalah nilai yang tertera di dalam saham, yang diperoleh dari hasil pembagian total modal perusahaan terhadap jumlah saham yang beredar. Nilai nominal digunakan lebih kepada kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil suatu saham tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor penuh dalam neraca. Sehingga besar kecilnya nilai nominal sangat tergantung dari besarnya modal disetor perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan.

2. Nilai Wajar Saham

Nilai wajar saham adalah nilai yang diberikan oleh para investor atau analisis pasar modal terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek dengan berpedoman kepada masing-masing industri dari


(34)

15

setiap perusahaan tersebut dan penggunaan metode-metode perhitungan nilai/harga suatu saham yang berlaku umum seperti misalnya dengan menggunakan metode Gross profit margin (GPM), Operating profit margin (OPM), Net profit margin (NPM), Return on asset (ROA) dan lain-lain.

3. Nilai Pasar

Nilai pasar atau harga pasar saham suatu perusahaan go-public adalah nilai yang diperdagangkan di bursa efek. Nilai pasar berbeda dengan nilai nominal dan nilai wajar. Nilai pasar terbentuk dari perkiraan para investor terhadap prospek perusahaan. Semakin banyak para investor yang memperkirakan kinerja perusahaan akan semakin baik di masa akan datang, maka semakin banyak para investor melakukan pembelian dan semakin tinggi harga saham dan sebaliknya semakin banyak investor memperkirakan kinerja perusahaan akan menurun maka akan semakin banyak investor yang melakukan penjualan saham dan harga saham akan menurun.

Pendapat lain menurut Martalena dan Malinda (2011:37), Nilai dari suatu saham dapat memiliki 4 konsep yaitu :

1. Nilai Nominal

Merupakan nilai per saham yang berkaitan dengan akuntansi dan hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca perusahaan dan


(35)

16

merupakan modal disetor penuh dibagi dengan jumlah saham yang diedarkan.

2. Nilai Buku

Nilai buku perlembar saham menunjukan nilai aktiva bersih perlembar saham yang merupakan nilai ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham.

3. Nilai Pasar

Nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terbentuk di bursa saham.

4. Nilai Intirinsik

Merupakan harga wajar saham yang mencerminkan harga saham yang sebenarnya. Nilai intirinsik ini merupakan nilai sekarang dari semua arus kas di masa datang (yang berasal dari capital gain dan dividen).

D. Harga Saham

Harga Saham adalah nilai jual saham dalam rupiah pada setiap perusahaan sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga Saham ditentukan berdasarkan harga penutupan yang merupakan harga yang diminta dan ditawarkan oleh penjual dan pembeli.

Harga saham menurut Martono (2007:13) yaitu refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan deviden)


(36)

17

dan pengelolaan asset. Sedangkan menurut Kesuma (2009:40) harga saham adalah nilai nominal penutupan (closing Price) dari penyertaan atau pemilikan seeorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang berlaku secara regular di pasar modal.

Menurut Rusdin (2008:66) harga saham ditentukan menurut hukum permintaan-penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Maka makin banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan bergerak turun.

Menurut Widoatmojo (2001:45) harga saham dibedakan menjadi 8 (delapan) :

1. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal menentukan arti penting saham karena dividen biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

a. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh pinjaman emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat, biasanya untuk menentukan harga perdana.


(37)

18

b. Harga Pasar Saham

Harga pasar merupakan harga jual emisi dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lama. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi ini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi, harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

c. Harga Pembukaan

Setelah saham dicatatkan di bursa, saham ini akan diperdagangkan setiap hari. Jika harga pasar adalah besarnya nilai rupiah yang disepakati oleh penjual dan pembeli saat transaksi, maka harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual dan pembeli pada saat jam bursa dibuka.

d. Harga Penutupan

Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir bursa.

e. Harga Tertinggi

Transaksi atas suatu saham tidak hanya terjadi sekali atau dua kali dalam satu hari bursa, tetapi bisa berkali-kali dan tidak terjadi


(38)

19

pada harga yang sama. Bisa saja pada awal hari bursa, harga satu saham mencapai harga yang tertinggi, kemudian terus menurun pada akhir bursa atau sebaliknya. Harga yang paling tinggi pada satu hari bursa inilah yang dimaksud dengan harga tertinggi.

f. Harga Rendah

Harga ini adalah lawan dari harga tertinggi. g. Harga Rata-rata

Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah. Mengetahui ketiga harga ini (harga tertinggi, harga terendah, dan harga rata-rata) cukup penting, sebab dari sini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari kerja, satu bulan bursa atau satu tahun bursa.

E. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang dihasilkan oleh entitas bisnis sebagai hasil dari proses akuntansi yang terdiri dari laporan posisi keuangan yang menunjukan nilai asset kewajiban dan modal perusahaan, laporan laba rugi yang menunjukan kinerja manajemen dalam usaha menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, laporan arus kas yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi didalam aktivitas perusahaan tersebut pada suatu periode. Laporan-laporan tersebut akan digunakan oleh stakeholder dalam mengambil keputusan-keputusan dimasa yang akan datang dan sebagai dasar diambilnya


(39)

kebijakan-20

kebijakan oleh manajemen dimasa yang akan datang. Selain itu, laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan. Pihak yang berkepentingan tersebut dibagi menjadi dua pihak, yaitu pihak internal dan pihak eksternal.

Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011:2). Definisi lain dari laporan keuangan adalah hasil kinerja akuntan dalam melaporkan realitas ekonomi suatu perusahaan (Prihadi, 2010:4)

Menurut Brigham dan Houston (2010:84), laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada dibalik angka tersebut.

F. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Menyajikan secara wajar dan sesuai dengan pedoman akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan.


(40)

21

3. Perubahan lain dalam posisi keuangan.

Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan, yaitu sebagai berikut :

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan. 2. Memberikan hasil kinerja dalam satu periode, serta

3. Perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

G. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Himayati dalam bukunya Zahir accounting (2007:4-5) beberapa laporan yang biasanya ada dalam laporan keuangan yaitu :

1. Neraca, adalah salah satu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang kekayaan yang dikuasai dan digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba serta utang (kewajiban) dan modal pada saat tertentu.

2. Laba Rugi, adalah laporan yang memberikan informasi tentang hasil usaha dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu, selisih antara pendapatan (hasil usaha) dengan biaya adalah laba atau rugi. Elemen yang termasuk dalam laporan laba rugi adalah elemen pendapatan, biaya, dan elemen laba atau rugi.


(41)

22

3. Laporan Perubahan Modal, adalah laporan yang menginformasikan perubahan modal selama periode tertentu. Elemen yang termasuk laporan ini adalah investasi mula-mula atau modal awal, laba atau rugi selama periode bersangkutan, prive atau penarikan modal dari pemilik.

4. Laporan Arus Kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar akibat adanya transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian: (1) aktivitas operasi, (2) aktivitas investasi, (3) aktivitas pendanaan.

H. Pihak-pihak yang berkepentingan Atas Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:1) pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur, pelanggan, pemerintah, dan lembaga-lembaganya serta masyarakat.

Menurut Sugiono dan Untung (2007:4), pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan pihak eksternal.

1. Pihak Internal

a. Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian


(42)

23

(controlling), pengkoordinasian (coordinatning) dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.

b. Pemilik Perusahaan dengan menganalisa laporan keuangannya, pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.

2. Pihak Eksternal

a. Investor, memerlukan analisa laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman modalnya. Bagi investor, yang penting adalah tingkat imbalan hasil (return) dari modal yang telah atau akan ditanam dalam suatu perusahaan tersebut.

b. Kreditur, mereka merasa berkepentingan terhadap pengembalian atau pembayaran kredit yang telah diberikan kepada perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas), dan profitabilitas perusahaan.

c. Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga oleh lembaga yang lain seperti statistik, dan lain-lain.

d. Karyawan, berkepentingan laporan keuangan dari perusahaan dimana mereka bekerja karena sumber penghasilan mereka tergantung pada perusahaan bersangkutan.


(43)

24

I. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio

Pengertian Rasio itu sendiri menurut Sumastuti dan Laksmiwati (2006:70) adalah menggambarkan hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Sehingga dari pengertian rasio tersebut dikaitkan dengan rasio keuangan adalah sesuatu yang didesain untuk memperlihatkan hubungan atau perimbangan antara item-item pada laporan keuangan yang meliputi neraca dan laba rugi yang meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, (leverange), aktifitas (efisiensi), dan profitabilitas.

Analisis rasio adalah teknik yang dikembangkan dalam analisis laporan keuangan (Prihadi, 2010:98). Seorang analisis perlu mengenali laporan keuangan dengan beberapa teknik dasar. Rasio keuangan sangat popular dalam diskusi manajemen sehari-hari , terutama rasio tentang profitabilitas.

2. Manfaat Analisia Rasio

Menurut Sumastuti dan Laksmiwati (2006:71), analisia rasio mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Bagi manajemen untuk mengetahui kinerja perusahaan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahan perusahaan.


(44)

25

b. Bagi manajemen dapat digunakan sebagai masukan untuk perencanaan perusahaan yang akan datang.

c. Bagi kreditor akan digunakan sebagai salah satu dasar pemberian kredit.

d. Bagi pemegang saham untuk mengetahui pendapatan yang akan diterima dari investasinya.

J. Macam-macam Analisis Rasio

Menurut Hanafi dan Halim (2009:76), analisis rasio dikelompokan ke dalam 5 macam kategori, yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya.

2. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio aktivitas terdiri dari 4 macam, yaitu:

a. Rata-rata umur piutang b. Perputaran persediaan c. Perputaran aktiva tetap d. Perputaran total aktiva


(45)

26

3. Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas terdiri dari 4 macam, yaitu :

a. Rasio total hutang terhadap total aset b. Rasio hutang modal saham

c. Rasio times interest earned d. Rasio fixed charges coverage

4. Rasio Prifitabilitas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Rasio profitabilitas terdiri dari 3 macam, yaitu : a. Profit Margin

b. Return On Total Asset (ROA) c. Return On Equity (ROE)

K. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of goods sold) dibandingkan dengan sales (Syamsudin, 2009:59). Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah


(46)

27

dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.

Gross margin ratio adalah merupakan ratio atau perimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama (Munawir, 2008:99).

1. Gross Profit Margin Ratio

Gross profit margin ratio dapat dihitung dengan rumus:

Gross Profit Margin (GPM) = o o

x 100% Sumber : Munawir (2008:99)

Ratio gross profit margin mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila ratio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. Data gross profit margin ratio dari beberapa periode akan dapat memberikan informasi tentang kecenderungan gross profit margin ratio yang diperoleh dan bila dibandingkan standar ratio akan diketahui apakah margin yang diperoleh perusahaan sudah tinggi atau sebaliknya. Gross Profit Margin digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikenai biaya-biaya (Kasmir, 2010:234).


(47)

28

L. Operating Profit Margin (OPM)

R sio ini mengg m k n p y ng i s ny dise u “pure profit” yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Seperti halnya gross profit margin, maka semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.

Operating Profit Margin (OPM) =

x 100% Sumber : Syamsuddin (2009:59)

Selisih antara net margin ratio (ratio laba bersih dengan penjualan) dengan 100% menunjukan persentase yang tersisa untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya operasi, persentase yang tersisa ini dinamakan operating margin ratio atau ratio antara (harga pokok penjualan + biaya operasi) dengan penjualan bersih (Munawir, 2008:100).

Definisi lain dari Operating Profit Margin (OPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan untuk meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan yang dicapai perusahaan (Sudana, 2011:23).


(48)

29

M. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin adalah merupakan ratio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Net Profit Margin (NPM) dihitung sebagai berikut:

Net Profit Margin (NPM) =

x 100 % Sumber : Syamsuddin (2009:59)

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya (Kasmir, 2010:235).

Sedangkan menurut Harahap (2010:301), Net Profit Margin (NPM) menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.

N. Return On Asset (ROA)

Rasio ini menunjukan kemampuan dari Total aktiva atau jumlah aset untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROA, bisa berarti bahwa perusahaan telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua total aktiva


(49)

30

yang dimilikinya, pada akhinya akan memprediksi pergerakan atau perubahan harga saham perusahaan (Salim, 2010:85).

Menu u B igh m d n Hous on (2001), “R sio l e sih e h d p total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga d n p j k”. Menu u Ho ne d n W chowicz (2005), “Re u n on Asse s (ROA) mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk menghasilkan laba dari modal y ng diinves sik n”. Ho ne d n W chowicz menghi ung Re u n on Assets (ROA) dengan menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva.

Return on assets (ROA) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT = Earning before interest and taxes) dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan, dengan menggunakan data yang ada pada Neraca dan Perhitungan Laba Rugi pada perusahaan tersebut. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Return On Asset =

x 100 % Sumber : Horne dan Wachowicz (2005)

Sedangkan menurut Desmond Wira (2011:45), Return on assets (ROA) adalah rasio keuangan yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan aktiva yang dipergunakan.


(50)

31

O. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Lia

Rosalina

Pengaruh rasio profitabilitas harga saham pada sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI

Secara simultan dapat diketahui bahwa variabel Net

Profit Margin (NPM),

Returnon Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Deviden per Share (DPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan nilai Fhitung = 53,901 > Ftabel = 2,59. Pada pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Earning per Share (EPS) yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham dengan nilai thitung = 6,704 > ttabel =1,980.

2. Indah Nurmala- sari

Analisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham emiten lq45 yang terdaftar di BEI tahun 2005-2008

Variabel Return On Asset (ROA) dan Earning PerShare (EPS) memilki berpengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat sig (0,000 dan 0,004) sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh. Untuk rasio keuangan yang terdiri dari NPM, ROE, ROI dan EPS berpengaruh secara bersama - sama terhadap harga saham pada tahun 2005-2008. 3. Noer

Sasongko

Pengaruh eva

(Economic Value

Added) dan rasio-rasio profitabilitas yang diukur dengan roa (Return on Asset), ROE (Return on Equity), ROS (Return on Sales), EPS

Adanya pengaruh dari ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity),ROS (Return on Sales), EPS (Earning Per Share), BEP (Basic Earning Power),dan

EVA (Economic Value


(51)

32

(Earning Per Share),dan BEP (Basic Earning Power) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ untuk periode 2001-2002

yang signifikan terhadap harga saham

Sumber: Jurnal dan Skripsi

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Waktu penelitian ini dalam rentang waktu antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

2. Pengujian dengan menggunakan 4 variabel bebas yaitu Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi periode 2008-2012.

3. Sampel yang digunakan akan diolah dengan perhitungan secara manual atau diolah sendiri dengan program Microsoft Excel dan hasil olahan tersebut akan diuji kembali dengan mengunakan alat analisis SPSS 20,0 for windows.


(52)

33

P. Kerangka Pemikiran

Uji Hipotesis : Analisis Linier Regresi Berganda ( uji t dan uji F) Proses Deduktif :Identifikasi Masalah,

Hipotesis

Proses Induktif :Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI

Persamaan Regresi : Y =α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 +ε

Hasil Penulisan :

Menjelaskan Analisis Pengaruh Rasio Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return on asset (ROA) terhadap harga saham.

K O N F I R M A S I

Analisis Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Fenomena Teoritis:

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi dapat memberikan banyak informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan, investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yang terkandung dalam laporan keunagan.

Fenomena situasional:

Pergerakan harga dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal perusahaan.Hal ini dikarenakan para investor yang mengharapkan nilai kembalinya investasi tergambar jelas pada kinerja perusahaan.

Jurnal Pendukung:

Lia Rosalina, J. Kuleh, Maryam Nadir (2012) Indah Nurmalasari (2010)

Noer Sasongko & Nila Wulandari

Sri Paryanti (2012)

Variabel Independen (X)

- Gross Profit Margin (X1) - Net Profit Margin (X3) (Syamsuddin (2009:59) (Syamsuddin (2009:59) - Operating Profit Margin (X2) - Return On Asset(X4)

(Munawir, 2008:100) (Horne dan Wachowicz (2005) Variabel Dependen (Y)


(53)

34

Dari gambar diatas ditujukan agar memudahkan pemahaman tentang arah penelitian yang dilakukan dan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti mengenai pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012.

Dari teori tersebut dapat terbentuk suatu fenomena yaitu fenomena teoritis dan fenomena situsional. Fenomena teoritis merupakan fenomena yang didasarkan pada buku, sedangkan fenomena situsional didasarkan pada kenyataan atau realita yang terjadi. Fenomena teoritis dalam penalitian ini adalah ada dua analisis dalam menganalisa harga saham bagi investor diantaranya yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Sedangkan fenomena situsional dalam penelitian ini adalah banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham baik internal maupun eksternal perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor memiliki harapan sejumlah pengembalian atas nilai investasinya tergambar jelas pada kinerja perusahaan. Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Dimana harga saham adalah variabel dependen, sedangkan GPM, OPM, NPM, dan ROA sebagai variabel independen dalam penelitian ini.


(54)

35

Selanjutnya penulis akan melakukan tahap penelitian yang terdiri dari proses deduktif dan induktif. Proses deduktif (proses dari umum ke khusus) dengan melakukan identifikasi masalah dan hipotesis. Sedangkan proses induktif (proses dari khusus ke umum) dengan melakukan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari kedua proses tersebut kemudian penulis melakukan analisis data dengan mengunakan uji regresi linier. Dalam uji regresi linier ini akan menjelaskan adanya pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industry konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Q. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar, 2008:104). Hipotesis juga dapat didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2011:135).

Dari uraian gambar kerangka pemikiran teoritis serta dengan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :


(55)

36

Hipotesis 1 :

Gross Profit Margin Merupakan persentase dari laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profitmargin, semakin kurang baik operasi perusahaan.

HO1: Gross Profit Margin (GPM) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

HA1: Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham.

Hipotesis 2 :

Operating Profit Margin merupakan rasio yang mengukur kemampuan untuk meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan yang dicapai perusahaan, dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Semakin tinggi Operating Profit Margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.

HO2: Operating Profit Margin(OPM) tidak berpengaruh secara signifikan


(56)

37

HA2: Operating Profit Margin(OPM)berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham.

Hipotesis 3 :

Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, dimana kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.

HO3: Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham.

HA3: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham.

Hipotesis 4 :

Return On Asset merupakan perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, bisa berarti bahwa perusahaan telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua total aktiva yang dimilikinya, pada akhinya akan memprediksi pergerakan atau perubahan harga saham perusahaan.


(57)

38

HO4 : Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham.

HA4: Return on Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham.

Hipotesis 5 :

Variabel Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Asset (ROA) merupakan muatan informasi dalam sebuah perusahaan. Hal-hal tersebut dapat merupakan gambaran bagaimana sebuah perusahaan menjalankan kegiatan operasinya. Jika keempat faktor ini memiliki hasil yang baik akan mempengaruhi harga saham tersebut di pasar modal. Maka keempat variabel ini akan memiliki pengaruh terhadap harga saham.

HO5 : Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net

Profit Margin (NPM) dan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

HA5 : Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net

Profit Margin (NPM) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.


(58)

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:2). Dalam penelitian ini diperlukan data dan informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, data dan informasi yang diperoleh harus cukup lengkap dan benar sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam membahas masalah yang ada. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kasual, yaitu metode yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang berkaitan dengan masalah sehingga peneliti dapat menemukan proposisi hepotesis penelitian studi kasus yang ditunjukan kepada pengujian hipotesis.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan adalah Sampling Purposive yang terdapat dalam Nonprobability Sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Peneliti akan meneliti tentang Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham. Sampel sumber data peneliti untuk menganalisis adalah Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang


(59)

40

menerbitkan data keuangan perusahaan yang lengkap tahun 2008 sampai dengan 2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria-kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012. 2. Perusahaan manufaktur yang memiliki laporan keuangan yang

lengkap (laba bersih dan laba kotor) selama periode 2008-2012. 3. Perusahaan manufaktur sektor industry konsumsi yang tidak

mengalami kerugian selama tahun penelitian 2008-2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diteliti merupakan data sekunder. Adapun cara penulis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tersebut maka penulis melakukan berbagai macam kegiatan antara lain :

1. Riset Kepustakaan (Library Research)

Merupakan penelitian yang mendapatkan landasan yang kuat tentang teori, baik berupa rumus-rumus teknis pengumpulan maupun teori-teori yang mendukung objek penelitian. Sumber riset kepustakaan yang dilakukan yaitu melalui buku-buku text book, literatur-literatur, jurnal-jurnal, maupun internet serta sumber lain yang relevan dengan objek permasalahan yang diteliti.


(60)

41

2. Riset Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder untuk keperluan analisis. Adapun data skunder yang dikumpulkan penulis yaitu berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industry konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012, dan dipublikasikan di website BEI serta memiliki data lengkap pada tahun tersebut.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah model regresi linear berganda (Multiple Linear Regression Method) (Sugiyono, 2010: 31). .

Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS sebagai alat untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui keberartian pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, perlu pengujian hipotesis, baik simultan maupun secara parsial. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala penyimpangan asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat diinterprestasikan dengan akurat, efisien dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut. Setelah data yang didapat dianggap cukup memadai untuk diolah, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data hasil penelitian.


(61)

42

Hubungan struktural antara variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam model berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Beberapa hal yang mendasari tentang perlunya uji asumsi klasik atau uji persyaratan regresi linear berganda adalah agar besaran atau koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang memang dapat dipertanggung jawabkan. Pengujian terhadap penyimpangan terhadap asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastistas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak (Duwi Priyanto, 2011:277). Jadi dalam hal ini yang di uji bukan masing-masing variabel independen (bebas) dan dependen (terikat) tetapi nilai resaidual yang dihasilkan dari model regresi tersebut. Model regresi adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Ada dua cara yang digunakan dalam menguji model regresi antara lain dengan menggunakan analisis grafik (normal P-P P-Plot) Regresi dan uji One Sample Kolmogorof-Smimov.

Cara untuk mendeteksi uji normalitas dengan menggunakan metode grafik P-P Plot yaitu dengan melihat penyebaran data


(62)

43

pada sumber diagonal pada grafiknormal P-P Plotof Regression Standarized Residual sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual pada model regresi tersebut berdistribusi secara normal.

Cara yang kedua untuk mendeteksi uji Normalitas dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorof-Smimov yaitu dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas) (Duwi Priyanto, 2011:288). Model regresi yang baik, tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (bebas). Metode pengujian yang biasa digunakan yaitu dengan melihat nilai variance Invlation Factor (VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah data sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homoskedastisitas (Santoso, 2010:207). Dan jika


(63)

44

varians dari pengamatan satu ke pengamatan lain berbeda disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Santoso, 2010:213). Secara praktis, bisa dikatakan bahwa nilai residu yang ada tidak berkorelasi satu dengan yang lain. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Sedangkan model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan X terhadap


(64)

45

perubahan Y apakah positif atau negatif, dan memperkirakan atau meramalkan nilai Y bila variabel X yang berkorelasi dengan Y mengalami kenaikan atau penurunan.

Regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala interval (Uma Sekaran, 2009:299).

Gambar 3.1. Hubungan variabel Dependen dan Variabel Independen

Gambar 3.1

Y = α + + + + + € Keterangan :

Β2X2

Β1X1

Β3X3

Β4X4

Adjusted

Gross Profit Margin (GPM)

(X1)

Operating Profit Margin (OPM)

(X2)

Net Profit Margin (NPM) (X3)

Return On Asset (ROA) (X4)

Harga Saham (Y)


(65)

46

= Pengaruh antrara variabel Gross Profit Margin ( ) terhadap Y (harga saham)

= Pengaruh antara variabel Operating Profit Margin ( ) terhadap Y (harga saham)

= Pengaruh antara variabel Net Profit Margin ( ) terhadap Y (harga saham)

= Pengaruh antara variabel Return on Asset ( ) terhadap Y (harga saham)

Adjusted = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) € = standar error

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Model berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas dan terbebas dari asumsi klasik statistik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return On Asset, sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Model persamaan dapat dilihat pada gambar 3.1.

3. Analisis Koefisien Determinasi (uji )

Digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen


(66)

47

(Duwi Priyanto, 2011:251). Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output model summary dari hasil analisis regresi linear berganda. Untuk regresi dengan lebih dua variabel bebas digunakan Adjusted sebagai koefisien determinasi. Adjusted adalah nilai R Square yang telah disesuaikan.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk itu maka koefisien regresi harus diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu dengan uji t dan uji F.

a. Uji Parsial (uji-t)

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Menurut ingk signifik nsi (α) y i u se es 5% d p dil kuk n deng n berdasarkan nilai profitabilitas, dengan cara pengambilan keputusan, jika nilai profitabilitas > 0,05 maka Ho diterima, dan


(67)

48

Ha ditolak. Jika nilai profitabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima (Duwi Priyanto, 2011:252).

b. Uji Simultan (uji F)

Uji simultan atau uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 5 % dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi > 0,005 maka Ho diterima, dan jika nilai signifikansi < 0,005 maka Ho ditolak (Duwi Priyanto, 2011:258).

E. Operasional Variabel Penelitian

Dalam melakukan analisa dibutuhkan berbagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan 5 variabel yaitu 4 variabel bebas (independen) dan 1 variabel tidak bebas (dependen).

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel tidak bebas baik secara positif maupun secara negatif. Jika terdapat variabel bebas maka variabel tidak bebas pun hadir dan dengan setiap unit kenaikan atau penurunan dari variabel bebas akan mempengaruhi pula kenaikan atau penurunan pada variabel tidak bebas.


(68)

49

Variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi:

a. Variabel Gross Profit Margin (GPM)

Gross margin ratio adalah merupakan ratio atau perimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama (Munawir, 2008:99). Gross Profit Margin Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut :

Gross Profit Margin (GPM) = o o

x 100% Sumber : Munawir (2008:99)

b. Variabel Operating Profit Margin (OPM)

Operating Profit Margin yaitu rasio yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan operasional atau usaha perusahaan dari setiap penjualannya artinya belum memperhitungkan biaya bunga dan pajak perusahaan.

Operating Profit Margin (OPM) =

x 100% Sumber : Syamsuddin (2009:59)

c. Variabel Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin adalah merupakan ratio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh


(69)

50

expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.

Net Profit Margin (NPM) =

x 100 % Sumber : Syamsuddin (2009:59)

d. Variabel Return on Asset (ROA)

Rasio ini menunjukan kemampuan dari Total aktiva atau jumlah aset untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Menurut Joko Salim (2010:85), semakin tinggi nilai ROA, bisa berarti bahwa perusahaan telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua total aktiva yang dimilikinya, pada akhinya akan memprediksi pergerakan atau perubahan harga saham perusahaan.

Return On Asset (ROA) =

x 100 % Sumber : Horne dan Wachowicz (2005)

2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Menurut Duwi Priyanto (2008:8) variabel terikat sering disebut variabel tergantung yaitu variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri.

Dalam hal ini variabel dependen adalah harga saham, yang mana harga saham tersebut di nilai dari harga saham pada akhir tahun (closing price) (Sumber : www.finance.yahoo.com).


(70)

51

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012 yang totalnya berjumlah 34 perusahaan. Dan untuk menentukan perusahaan mana yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, maka peneliti membuat beberapa kriteria penting untuk menentukan perusahaan mana saja yang dapat dijadikan sampel penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Matriks Kriteria Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Jumlah perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012

34

2 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap (laba bersih dan laba kotor) selama periode 2008-2012

(21)

3 Perusahaan manufaktur sector industry konsumsi yang mengalami kerugian selama tahun penelitian 2008-2012

(3) 4 Total perusahaan yang masuk kriteria untuk dijadikan

sampel

10

Berdasarkan dari hasil seleksi diatas, maka jumlah perusahaan yang masuk kriteria dan dapat dijadikan sampel penelitian berjumlah 10 perusahaan.


(71)

52

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian No Kode Emiten Nama Perusahaan Industri

1 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

Sektor Makanan dan Minuman 2 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

3 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 4 STTP PT. Siantar Top Tbk

5 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 6 KAEF PT. Kimia Farma Tbk

Sektor Farmasi 7 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

8 INAF PT. Indofarma Tbk

10 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Sumber : IDX Statistik yang diolah Penulis.

Jumlah perusahaan yang berpotensi sesuai kriteria peneliti dan akan dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012.

B. Deskripsi Data

1. Analisis Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of goods sold) dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin


(1)

Lampiran 5

HASIL-HASIL UJI SPSS

Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20 Sumber: Duwi


(2)

Lampiran 5

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Const ant)

4.426 .449 9.861 .000

GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.24 9 OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.76

1 NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.57

5 ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.68

4 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .800a .640 .608 .94820 2.175

a. Predictors: (Constant), ROA, GPM, OPM, NPM b. Dependent Variable: HARGA SAHAM


(3)

Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20

Correlations HARGA

SAHAM GPM OPM NPM ROA

HARGA SAHAM

Pearson Correlation 1 .208 .767** .583** .466**

Sig. (2-tailed) .146 .000 .000 .001

N 50 50 50 50 50

GPM Pearson Correlation .208 1 .425** .367** .280*

Sig. (2-tailed) .146 .002 .009 .049

N 50 50 50 50 50

OPM Pearson Correlation .767** .425** 1 .612** .415**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .003

N 50 50 50 50 50

NPM Pearson Correlation .583** .367** .612** 1 .787**

Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .000

N 50 50 50 50 50

ROA Pearson Correlation .466** .280* .415** .787** 1

Sig. (2-tailed) .001 .049 .003 .000

N 50 50 50 50 50


(4)

Correlations HARGA

SAHAM GPM OPM NPM ROA

HARGA SAHAM

Pearson Correlation 1 .208 .767** .583** .466**

Sig. (2-tailed) .146 .000 .000 .001

N 50 50 50 50 50

GPM Pearson Correlation .208 1 .425** .367** .280*

Sig. (2-tailed) .146 .002 .009 .049

N 50 50 50 50 50

OPM Pearson Correlation .767** .425** 1 .612** .415**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .003

N 50 50 50 50 50

NPM Pearson Correlation .583** .367** .612** 1 .787**

Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .000

N 50 50 50 50 50

ROA Pearson Correlation .466** .280* .415** .787** 1

Sig. (2-tailed) .001 .049 .003 .000

N 50 50 50 50 50

‘Model Summaryb

M o d e

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .800a .640 .608 .94820 2.175

a. Predictors: (Constant), ROA, GPM, OPM, NPM b. Dependent Variable: HARGA SAHAM


(5)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constan t)

4.426 .449 9.861 .000

GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.249

OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.761

NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.575

ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.684

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 19

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1(Constant )

4.426 .449 9.861 .000

GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.249

OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.761

NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.575

ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.684

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 ROA, GPM, OPM,

NPM

. Enter a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 19


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1(Constant )

4.426 .449 9.861 .000

GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.249

OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.761

NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.575

ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.684

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

ANOVAb Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 71.986 4 17.997 20.016 .000a

Residual 40.459 45 .899

Total 112.445 49

a. Predictors: (Constant), ROA, GPM, OPM, NPM b. Dependent Variable: HARGA SAHAM


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Property &amp; Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 70 97

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Earning Power Of Total Investment Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 231 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan pada Perusahaan Property, Real Estate dan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 70 101

Analisis Perbandingan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) dan Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth) Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 47 78

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90