Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks Di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 - 31 Desember 2011.

(1)

vi

ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK

PENDERITA RAWAT INAP KARSINOMA SERVIKS

DI RSUD KARAWANG

PERIODE 1 JANUARI 2011

31 DESEMBER 2011

Eveline Febrina, 2013 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes.

Karsinoma serviks adalah suatu penyakit keganasan yang terjadi pada leher rahim dan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita di negara berkembang. Menurut data, terdapat 500.000 kasus baru karsinoma serviks per tahun dengan angka kematian mencapai 250.000 setiap tahunnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah angka kejadian karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 dengan karakteristik distribusi menurut rentang usia, pekerjaan, pendidikan, jumlah paritas, stadium kanker, dan jenis histopatologi.

Metode penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif observasional cross sectional dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap data rekam medik pasien rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa selama tahun 2011 didapatkan 78 kasus karsinoma serviks. Dan dapat disimpulkan bahwa rentang usia tertinggi adalah golongan usia 41 – 45 tahun, atau sekitar 23,07 % dari total observasi. Kemudian stadium yang paling banyak ditemui adalah stadium IIIB sekitar 35,90% dari total observasi, dan jenis histopatologi yang paling banyak ditemui adalah non keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 62,82 % dari total observasi.


(2)

vii

ABSTRACT

CHARACTERISTIC OF

CERVICAL CANCER’S

PATIENT

IN RSUD KARAWANG

PERIOD 1 JANUARY 2011

31 DECEMBER 2011

Eveline Febrina, 2013 Tutor I : dr. Dani, M.Kes.

Cervical cancer is a malignant disease that occurs in the cervix and is the highest cause of death in women in developing countries. According to data, there are 500,000 new cases of cervical cancer per year with 250,000 deaths annually. The purpose of this study is to determine how much the incidence of cervical cancer in Karawang’s hospital period 1 January 2011 – 31 December 2011 with distribution characteristics according to age range, occupation, education,

number of parity, stage of cancer, and type of histopathology.

This research method is a descriptive study with a cross-sectional observational study design retrospective of the medical records of inpatients in hospitals Karawang cervical carcinoma period 1 January 2011 – 31 December 2011.

The results obtained show that during the year 2011, found 78 cases of cervical cancer. And the conclusion is the highest age range is the age group 41-45 years, or approximately 23.07 % of the total observations. And then, stages of the most common stage IIIB is approximately 35.90 % of the total observations, and histopathology type is the most common is non- keratinizing epidermoid carcinoma of the cervix as much as 62.82 % of the total observations.


(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

1.6 Metode Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Serviks... 5

2.2 Histologi Serviks ... 8

2.3 Fisiologi Serviks ... 10

2.4 Karsinoma Serviks ... 11


(4)

ix

2.4.2 Insidensi dan Epidemiologi ... 11

2.4.3 Etiologi ... 14

2.4.4 Faktor Risiko ... 16

2.4.5 Klasifikasi dan Staging ... 20

2.4.6 Patogenesis dan Patofisiologi ... 24

2.4.7 Gejala Klinik ... 29

2.4.8 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang ... 30

2.4.9 Penatalaksanaan ... 31

2.4.10 Pencegahan ... 38

2.4.11 Komplikasi ... 39

2.4.12 Prognosis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 42

3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.4 Variabel Penelitian ... 42

3.4.1 Definisi Operasional ... 42

3.5 Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Usia ... 44

4.2 Distibusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pekerjaan ... 45

4.3 Distibusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pendidikan ... 46

4.4 Distibusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Stadium Kanker .. 47

4.5 Distibusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jumlah Paritas ... 49

4.6 Distibusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jenis ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 52


(5)

x

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 58


(6)

xi

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Fungsi Gen HPV...15

Tabel 2.2 Stadium Kasinoma Serviks...…..…... 20

Tabel 2.3 Stadium Karsinoma Serviks Menurut FIGO ...………... 21

Tabel 2.4 Klasifikasi Premalignant Squamous Cervical Lesions ... 22

Tabel 2.5 Hubungan Stadium dengan 5 years Survival Rate menurut AJCC ... 41

Tabel 4.1 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Usia Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 ... 44

Tabel 4.2 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pekerjaan Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011... 46

Tabel 4.3 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pendidikan Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 ... 47

Tabel 4.4 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Stadium Kanker Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 ... 48

Tabel 4.5 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jumlah Paritas Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011... 49

Tabel 4.6 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jenis Histopatologi Penderita Rawat Inap di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 ... 50


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Anatomi Genitalia Wanita tampak Lateral ... 7

Gambar 2.2 Anatomi Rahim .... ... 8

Gambar 2.3 Histologi Serviks ... 9

Gambar 2.4 Mekanisme Molekuler dari Infeksi HPV Onkogenik ... 26

Gambar 2.5 Contoh Perkembangan Kanker Serviks ... 28

Gambar 2.6 Perubahan Sel Serviks ... 29

Gambar 2.7 Total Histerektomi dan Radikal Histerektomi ... 34


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman LAMPIRAN 1 Data Pasien ... 58 LAMPIRAN 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 61 LAMPIRAN 3 Surat Izin Pengambilan Data ... 62


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Karsinoma serviks merupakan salah satu masalah penting dalam bidang obstetri dan ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita dan merupakan penyebab kematian akibat kanker yang tertinggi pada wanita di negara-negara berkembang. Angka kejadian karsinoma serviks di dunia masih terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2009, Laras L dari FKUI menyatakan bahwa tingginya angka kejadian ini terutama disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya dari karsinoma serviks. Dengan dilakukannya deteksi dini dan pencegahan dengan vaksinasi, seharusnya angka kejadian dan angka kematian dari penyakit ini dapat diturunkan. Karsinoma serviks biasanya muncul pada wanita usia 35-55 tahun, namun dapat pula terjadi pada wanita dengan usia yang lebih muda. Diperkirakan terdapat kurang lebih 500.000 kasus kanker serviks dengan angka kematian 250.000 per tahunnya. Hampir 80 % dari penderita karsinoma serviks hidup di negara-negara dengan pendapatan penduduk rendah atau sedang (WHO, 2010).

Di Asia Tenggara, kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara, dengan prevalensi 19,8%. Sedangkan di Indonesia, setiap tahunnya didapatkan lebih dari 15.000 kasus karsinoma serviks baru dan kurang lebih terdapat 8000 kematian. Dan setiap harinya 40-45 wanita terdiagnosis karsinoma serviks serta 20-25 diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, angka kejadian kanker serviks di Indonesia sebesar 11,98 % (YKI, 2012).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukanlah penelitian mengenai prevalensi dan gambaran karakteristik karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 karena diperkirakan pada rumah sakit tersebut banyak didapatkan kasus karsinoma serviks.


(10)

2

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian tersebut, maka dilakukan penelitian pada pasien rawat inap di RSUD Karawang selama periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011, sehingga dapat diidentifikasi beberapa gambaran karakteristik karsinoma serviks sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut identitas 2. Bagaimana gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut stadium

kankernya

3. Bagaimana gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut jenis histopatologi

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

 Untuk mengetahui insidensi karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

 Untuk mengetahui gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut identitas.

 Untuk mengetahui gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut stadium kankernya.

 Untuk mengetahui gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut jenis histopatologi.


(11)

3

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai distribusi dan gambaran karakteristik karsinoma serviks serta memberikan gambaran dan informasi bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya dan paramedis untuk dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan karsinoma serviks.

1.5. Landasan Teori

Menurut WHO, karsinoma serviks adalah jenis kanker yang paling banyak pengidapnya. Setiap tahunnya ada 500.000 kasus baru kanker serviks di dunia. Hampir semua (99%) kanker serviks disebabkan oleh human papiloma virus (HPV). Infeksi HPV sangat mudah terjadi (Romauli, 2009).

Faktor risiko terjadinya kanker serviks meliputi usia pernikahan yang terlalu dini (< 17 tahun), memulai aktivitas seksual pada usia muda, merokok, kebersihan genitalia yang buruk, wanita yang melahirkan lebih dari tiga kali, wanita dengan aktivitas seksual tinggi dan sering berganti-ganti pasangan (Yatim, 2008).

1. Human papiloma virus (HPV) : HPV 16 dan 18 telah lama diduga sebagai etiologi dari karsinoma serviks. Selain itu, ditemukan juga DNA HPV pada 50% perempuan yang menderita Cervical Intraepithelial Neoplasma (CIN) dan 65% dari penderita karsinoma serviks invasif (Prakash, dkk).

2. Merokok : wanita perokok beresiko 2 kali lebih tinggi terserang kanker serviks. Selain itu, merokok juga dapat menurunkan sistem imun tubuh dalam melawan infeksi HPV.

3. Imunosupresi : penurunan daya tahan tubuh dikaitkan dengan infeksi HIV yang menyebabkan AIDS. Pada wanita dengan HIV, pertumbuhan sel pra


(12)

4

kanker menjadi kanker invasif lebih cepat. Disamping HIV, wanita yang sedang terapi imunosupresi dan transplantasi organ juga memiliki faktor risiko lebih tinggi.

4. Kehamilan usia muda : wanita denga kehamilan pertama pada usia kurang dari 17 tahun memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang kehamilan pertamanya pada usia 25 tahun.

5. Riwayat keluarga : jika didapatkan riwayat keluarga dengan kanker serviks, maka akan meningkatkan risiko dua sampai tiga kali lipat (anonymous, 2011).

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif observasional dengan cross sectional yang menggunakan data retrospektif pada pasien rawat inap di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Rekam Medik RSUD Karawang Universitas Kristen Maranatha Waktu : Januari 2013 – November 2013


(13)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa :

 Prevalensi penderita rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 adalah sebanyak 78 kasus.  Gambaran karakteristik karsinoma serviks menurut identitas :

o Kejadian karsinoma serviks yang paling banyak didapatkan adalah

pada kelompok usia 41 – 45 tahun, yaitu sebanyak 23,07%.

o Pekerjaan terbanyak yang didapatkan pada pasien rawat inap

karsinoma serviks adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 76,92%.

o Pendidikan tertinggi dari karsinoma serviks adalah SD (Sekolah

Dasar), yaitu sebanyak 75,64%.

o Jumlah paritas dari karsinoma serviks yang paling banyak didapatkan adalah P3A0 (paritas 3, abortus 0), yaitu sebanyak 17,95%.

 Stadium karsinoma serviks yang paling banyak didapatkan adalah stadium IIIB, yaitu sebanyak 35,90%.

 Gambaran jenis histopatologi yang paling banyak ditemukan adalah non keratinizing epidermoid carcinoma cervix, yaitu sebanyak 62,82%.

5.2 Saran

 Untuk bagian Rekam Medik RSUD Karawang agar data pasien disimpan dengan baik dan rapi agar data tersebut mudah untuk dicari.  Meningkatkan kewaspadaan dokter terhadap gejala dan deteksi dini dari

karsinoma serviks.

 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang karsinoma serviks melalui penyuluhan sehingga masyarakat dapat mengetahui tanda dan


(14)

53

gejala dini serta meningkatkan kesadaran bagi masyarakat (khususnya wanita berisiko tinggi) untuk berobat dan melakukan pemeriksaan dini Pap smear terutama untuk wanita usia reproduksi.

 Disarankan kepada wanita berisiko tinggi terkena karsinoma serviks untuk melakukan pemeriksaan rutin dan tindakan pencegahan dengan vaksin sehingga dapat terhindar dari karsinoma serviks dan menurunkan angka mortalitas akibat karsinoma serviks.


(15)

63

RIWAYAT HIDUP

Nama : Eveline Febrina

Nomor Pokok Mahasiswa : 1010040

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Febuari 1992

Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No 15, Cikampek

Riwayat Pendidikan :

1. 2004 lulus SD Yos Sudarso, Karawang 2. 2007 lulus SMP Yos Sudarso, Karawang 3. 2010 lulus SMA Yos Sudarso, Karawang

4. 2010 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha, Bandung


(16)

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks

di RSUD Karawang Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Eveline Febrina1, Dani2

1.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Karsinoma serviks adalah suatu penyakit keganasan yang terjadi pada leher rahim dan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita di negara berkembang. Menurut data, terdapat 500.000 kasus baru karsinoma serviks per tahun dengan angka kematian mencapai 250.000 setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah angka kejadian karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 dengan karakteristik distribusi menurut rentang usia, pekerjaan, pendidikan, jumlah paritas, stadium kanker, dan jenis histopatologi.

Metode penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif observasional cross sectional dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap data rekam medik pasien rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa selama tahun 2011 didapatkan 78 kasus karsinoma serviks. Dan dapat disimpulkan bahwa rentang usia tertinggi adalah golongan usia 41 – 45 tahun, atau sekitar 23,07 % dari total observasi. Kemudian stadium yang paling banyak ditemui adalah stadium IIIB sekitar 35,90% dari total observasi, dan jenis histopatologi yang paling banyak ditemui adalah non keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 62,82 % dari total observasi.

Kata Kunci : karsinoma serviks, prevalensi

ABSTRACT

Cervical cancer is a malignant disease that occurs in the cervix and is the highest cause of death in women in developing countries. According to data, there are 500,000 new cases of cervical cancer per year with 250,000 deaths annually.

The purpose of this study is to determine how much the incidence of cervical cancer in Karawang’s hospital period 1 January 2011 – 31 December 2011 with distribution characteristics according to age range, occupation,

education, number of parity, stage of cancer, and type of histopathology.

This research method is a descriptive study with a cross-sectional observational study design retrospective of the medical records of inpatients in hospitals Karawang cervical carcinoma period 1 January 2011 – 31 December 2011.

The results obtained show that during the year 2011, found 78 cases of cervical cancer. And the conclusion is the highest age range is the age group 41-45 years, or approximately 23.07 % of the total observations. And then, stages of the most common stage IIIB is approximately 35.90 % of the total observations, and histopathology type is the most common is non- keratinizing epidermoid carcinoma of the cervix as much as 62.82 % of the total observations.


(17)

PENDAHULUAN

Karsinoma serviks merupakan salah satu masalah penting dalam bidang obstetri dan ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita dan merupakan penyebab kematian akibat kanker yang tertinggi pada wanita di negara-negara berkembang. Angka kejadian karsinoma serviks di dunia masih terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2009, Laras L dari FKUI menyatakan bahwa tingginya angka kejadian ini terutama disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya

dari karsinoma serviks. Dengan

dilakukannya deteksi dini dan

pencegahan dengan vaksinasi,

seharusnya angka kejadian dan angka

kematian dari penyakit ini dapat

diturunkan. Karsinoma serviks biasanya muncul pada wanita usia 35-55 tahun, namun dapat pula terjadi pada wanita

dengan usia yang lebih muda.

Diperkirakan terdapat kurang lebih 500.000 kasus kanker serviks dengan angka kematian 250.000 per tahunnya. Hampir 80 % dari penderita karsinoma serviks hidup di negara-negara dengan pendapatan penduduk rendah atau sedang.

Di Asia Tenggara, kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara, dengan prevalensi 19,8%. Sedangkan di Indonesia, setiap tahunnya didapatkan lebih dari 15.000 kasus karsinoma serviks baru dan kurang lebih terdapat 8000 kematian. Dan setiap

harinya 40-45 wanita terdiagnosis

karsinoma serviks serta 20-25

diantaranya meninggal akibat penyakit

tersebut. Berdasarkan data Sistem

Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, angka kejadian kanker serviks di Indonesia sebesar 11,98 %.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui insidensi karsinoma serviks di RSUD Karawang pada tahun 2011 dan ingin mengetahui gambaran karakteristik

karsinoma serviks di RSUD Karawang berdasarkan usia, pekerjaan, pendidikan, jumlah paritas, stadium kanker, dan jenis histopatologi.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional cross sectional dengan bahan penelitian berupa data sekunder berupa rekam medis pasien karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Usia Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Rentang Usia

Jumlah Kasus

Persentase

21 – 25 26 – 30 31 – 35 36 – 40

41 – 45

46 – 50 51 – 55 56 – 60 61 – 65 66 – 70 >70 1 1 2 12 18 17 10 7 7 2 1 1,28 1,28 2,56 15,38 23,07 21,79 12,82 8,97 8,97 2,56 1,28

Total 78 100

Dari tabel 1 didapatkan bahwa

persentase pemderita rawat inap

karsinoma serviks di RSUD Karawang selama periode 1 Januari 2011 – 31

Desember 2011 paling banyak

didapatkan pada rentang usia 41 – 46 tahun yaitu sebanyak 18 kasus dengan persentase 23,07 %. Sedangkan untuk kelompok usia 46 – 50 tahun didapatkan


(18)

17 kasus (21,79%) dan kelompok usia 36 – 40 tahun menempati urutan ketiga dengan jumlah 12 kasus (15,38%).

Dari penelitian lain, insidensi

karsinoma serviks meningkat sejak usia 25 tahun dan menunjukkan puncaknya pada usia 45 – 54 tahun. Laporan FIGO tahun 1998 menunjukkan adanya 2 puncak insidensi karsinoma serviks yaitu pada usia 30 – 39 tahun dan 60 – 69 tahun

(1). Di Indonesia dan Amerika Serikat

rata-rata terdiagnosis pada usia 40 – 59 tahun (2) (3).

Tabel 2 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pekerjaan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Pekerjaan Jumlah

Kasus Persentase IRT Buruh Pegawai Swasta Pegawai Desa Petani 60 14 2 2 1 76.92 17,95 2,56 2,56 1,28

Total 78 100

Dari tabel 2 didapatkan bahwa persentase terbanyak penderita rawat

inap karsinoma serviks di RSUD

Karawang selama periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 60 kasus (76,92%), sedangkan di urutan kedua didapatkan buruh sebanyak 14 kasus (17,95%).

Tabel 3 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Pendidikan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Pendidikan Jumlah

Kasus Persentase Belum Tamat SD SD SMP SMA dan setingkatnya 1 59 11 7 1,28 75,64 14,10 8,97

Total 78 100

Dari tabel 3 terlihat bahwa penderita rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 dengan kasus terbanyak

adalah pasien dengan pendidikan

tertinggi SD sebanyak 59 kasus (75,64%), sedangkan SMP berada di urutan kedua sebanyak 11 kasus (14,10%). Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang dan taraf

pendidikan yang rendah selalu

berhubungan dengan informasi dan pengetahuan yang terbatas. Hal ini sesuai dengan sumber dari Yayasan Kanker Indonesia yang menyatakan bahwa banyak perempuan di Indonesia yang terdeteksi memiliki karsinoma serviks

pada stadium lanjut. Sehingga

penyembuhannya akan menjadi lebih

sulit dan sering berakhir dengan

kematian karena penanganannya yang terlambat.


(19)

Tabel 4 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jumlah Paritas Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Jumlah Paritas Jumlah Kasus Persentase G1P0A0 P0A0 P1A0 P2A0 P3A0 P4A0 P5A0 P6A0 P7A0 P8A0 P9A0 P2A1 P3A1 P4A1 P5A1 P7A1 P2A2 P3A2 P4A2 P5A2 P4A3 2 8 2 8 14 6 6 5 5 1 2 1 2 5 3 1 1 1 3 1 1 2,56 10,26 2,56 10,26 17,95 7,69 7,69 6,41 6,41 1,28 2,56 1,28 2,56 6,41 3,85 1.28 1.28 1.28 3,85 1,28 1,28

Total 78 100

Dari tabel 4 terlihat bahwa penderita rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31

Desember 2011 paling banyak

didapatkan pada P3A0 (partus 3; abortus 0) sebanyak 14 kasus (17,95%) dan menempati urutan kedua P0A0 (partus 0; abortus 0) dan P2A0 (partus 2; abortus 0)

masing-masing sebanyak 8 kasus

(10,26%).

Hal ini menunjukkan bahwa pasien karsinoma serviks di RSUD Karawang rata-rata memiliki jumlah paritas yang optimal, karena setelah kehamilan ketiga memiliki risiko yang semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian di RSHS tahun 2009, yaitu didapatkan jumlah paritas P3A0 pada penderita karsinoma serviks sebanyak 36 orang (15,92%) (4) dan

pada tahun 2010 sebanyak 28 kasus

(18,55%) (5). Pada tahun 2006

Wiknjosastro menyatakan bahwa wanita

dengan banyak anak diperkirakan

serviks pada wanita ini sering mengalami infeksi. Dan dengan terjadinya infeksi

yang terlalu sering akan memicu

terjadinya karsinoma serviks (6).

Tabel 5 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Stadium Kanker Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

Stadium Kanker Jumlah Kasus Persentase I IA IB IIA IIB III IIIB IVB 2 5 2 12 21 1 28 7 2,56 6,41 2,56 15,38 26,92 1,28 35,90 8,97

Total 78 100

Dari tabel 5 didapatkan bahwa penderita rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 terbanyak pada stadium

IIIB sebanyak 28 kasus (35,90%),

sedangkan stadium IIB menempati

urutan kedua dengan 21 kasus (26,92%). Hal ini kemungkinan disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan akan


(20)

pentingnya pemeriksaan dini Pap smear sebagai skrining karsinoma serviks, sehingga banyak pasien datang saat sudah memasuki stadium lanjut (7).

Tabel 6 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jenis Histopatologi Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 Jenis Histopatologi Jumlah Kasus Persentase Non keratinizing epidermoid carcinoma cervix

49 62,82

Non keratinizing squamous carcinoma cervix

10 12,82

Keratinizing epidermoid carcinoma cervix

16 20,51

Adenocarcinoma cervix

3 3,85

Total 78 100

Dari tabel 6 terlihat bahwa gambaran

histopatologi penderita rawat inap

karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember

2011 terbanyak ditemukan pada non

keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 49 kasus (62,82%) dan diurutan kedua didapatkan keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 16 kasus (20,51%).

Robbins pada tahun 2004 menyatakan bahwa gambaran histologik dari 95 %

karsinoma serviks adalah tipe Non

keratinizing squamous cancer cervix well, moderately, poor differentiated yang termasuk didalamnya Epidermoid cancer cervix well, moderately, poor differentiated,

dan sisanya hanya 5 % adalah

Adenocarcinoma cervix uteri well, moderately, poor differentiated (8).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa insidensi karsinoma serviks di RSUD Karawang tahun 2011 sebanyak 78 kasus. Kelompok usia 41 – 45 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan terakhir sekolah dasar (SD) dengan jumlah paritas P3A0 paling banyak didapatkan. Stadium IIIB merupakan stadium terbanyak yang terdiagnosis dan

non keratinizing epidermoid carcinoma cervix adalah jenis histopatologi yang paling banyak ditemukan.

SARAN

Untuk bagian Rekam Medik RSUD Karawang agar data pasien disimpan dengan baik dan rapi agar data tersebut mudah untuk dicari.

Meningkatkan kewaspadaan

dokter terhadap gejala dan deteksi dini dari karsinoma serviks.

Meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang karsinoma

serviks melalui penyuluhan sehingga masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dini serta meningkatkan

kesadaran bagi masyarakat

(khususnya wanita berisiko tinggi)

untuk berobat dan melakukan

pemeriksaan dini Pap smear terutama untuk wanita usia reproduksi.

Disarankan kepada wanita berisiko tinggi terkena karsinoma serviks untuk

melakukan pemeriksaan rutin dan

tindakan pencegahan dengan vaksin sehingga dapat terhindar dari karsinoma

serviks dan menurunkan angka

mortalitas akibat karsinoma serviks.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz MF. (2001). Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran. 2. Prastowo M. (2007). Tumor Ganas Alat


(21)

edition. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: 380-90.

3. Abeloff., Armitage JO., Niederhuber JE., Kastan MB., McKerna WG.(2008). Abeloff's Cllinical Oncology, 4th ed. Churchill Livingstone: Elsevier. chapter 91.

4. Pitaria Rebecca. (2011). Karakteristik Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5. Fadli Firman Fauzi. (2011). Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

6. Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

7. POGI XI. Kumpulan Makalah

Pertemuan Ilmiah Tahunan. Semarang. (1998). Bagian/SMF Onstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat DR Hasan Sadikin Bandung.

8. Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. S. (2007). Buku Ajar Patologi (7 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC.


(22)

54

DAFTAR PUSTAKA

(2010). Diambil kembali dari medscape.com (2013). Diambil kembali dari cancer.org

Abeloff., Armitage JO., Niederhuber JE., Kastan MB., McKerna WG.(2008). Abeloff's Cllinical Oncology, 4th ed. Churchill Livingstone: Elsevier. chapter 91. Anonim. (2009). Cervix Cancer. http://www.cancerhelps.com/seks-kanker-serviks.htm. 30 Mei 2012.

Anonim. (2009). Cryosurgery. http://

my.clevelandclinic.org/services/cryosurgery/‎. 25 November 2013.

Anonim. (2011). Metode Inspeksi Visual Asam Asetat pada Skrining Kanker

Serviks.

http://pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-386-2094425994-bab%201.pdf. 25 Maret 2012.

Anonim. (2012). Cervical Cancer Incidence and Mortality Worldwide in 2008 Summary. http://globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/cervix.asp.21 November 2013.

Anonim. (2013). Bagaimana Pembedahan Menyelamatkan Pasien dari Kanker Serviks. http://kankerserviks.or.id/tag/operasi-laser. 25 November 2013.

Anonim. (2013). Cervical Cancer Prevention.

http://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/prevention.htm. 25 November 2013.

Atalah E, Urteaga C, Rebolledo A, Villegas RA, Medina E, Csendes A. (2001). Diet, Smoking, and Reproductive History as a risk factor cervical cancer. Chile University: PubMed

Aziz MF. (2001). Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran. Berek, J. S. (2007). Novak's Gynecology 14th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Bristow RE. Cervical Cancer. (2002), In: Danforth's Obstetric and Gynecology, 9th ed. New York: Lippincott Williams and Wilkins Publishers: 1264-78.

CP, M., JP, C., & DE, T. (1987). Synopsis of Gynecologic Oncology. New York: Churchill Livingstone.


(23)

55

DEPKES RI. (2008). Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi

Visual Asam Asetat.

http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task. 23 Maret 2012. DEPKES RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Rahim dan Kanker Payudara. http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf. 24 Desember 2011

Eroschenko, V. P. (2008). diFiore's Atlas of Histology. USA: Lippincott Williams & Wilkins.

Fadli Firman Fauzi. (2011). Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Franceschi S. The IARC commitment to cancer prevention: the example of papillomavirus and cervical cancer. Recent Results in Cancer Research 2005; 166:277–297.

Gomez, D. T., & Santos, J. L. (2007). Communicating Current Research and Educational Topics and Trends in Applied Microbiology. HUMAN PAPILLOMAVIRUS INFECTION AND CERVICAL CANCER : PATHOGENESIS AND EPIDEMIOLOGY , 4.

Grulich AE, van Leeuwen MT, Falster MO, et al. Incidence of cancers in people with HIV/AIDS compared with immunosuppressed transplant recipients: a meta-analysis. Lancet 2007; 370(9581):59-67.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

International Collaboration of Epidemiological Studies of Cervical Cancer, Appleby P, Beral V, et al. Cervical cancer and hormonal contraceptives: collaborative reanalysis of individual data for 16,573 women with cervical cancer and 35,509 women without cervical cancer from 24 epidemiological studies. Lancet 2007; 370(9599):1609–1621.

Kuehnel, W. (2003). Color Atlas of Cytology, Histology, Microscopic Anatomy, 4th ed. New York: Thieme.

Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. S. (2007). Buku Ajar Patologi (7 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC.


(24)

56

Koskela P, Anttila T, Bjørge T, et al. Chlamydia trachomatis infection as a risk for invasife cervical cancer. Lancet 2000.

Lembahmanah, L. (2009). Analisa Faktor Pendidikan pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim dengan Pendekatan "See & Trial" untuk Deteksi Dini Prakanker dan Pengobatan Terapi Beku. Fakultas Kedokteran UI.

Moreno V, Bosch FX, Munoz N, et al. Effect of oral contraceptives on risk of cervical cancer in women with human papillomavirus infection: the IARC multicentric case-control study. Lancet 2002; 359(9312):1085–1092.

Nubia Munoz, M.D., F. Xavier Bosch, M.D., Silvia de Sanjosé, M.D., Rolando Herrero, M.D., Xavier Castellsagué, M.D., Keerti V. Shah, Ph.D., Peter J.F. Snijders, Ph.D., and Chris J.L.M. Meijer, M.D. for the International Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group

Pitaria Rebecca. (2011). Karakteristik Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

POGI XI. Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan. Semarang. (1998). Bagian/SMF Onstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat DR Hasan Sadikin Bandung.

Prastowo M. (2007). Tumor Ganas Alat Genital, In: Ilmu Kandungan, 2nd edition. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: 380-90.

Rasjidi, Imam. (2008). Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto.

Rasjidi, Imam. (2009). Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.

Sankaranarayanan R., Budukh AM., Rajkumar R. (2001). Effective Screening Programmes for Cervical Cancer in Low and Middle Income Developing Countries. Bull WHO.

Sasieni, P., & Castanon, A. (2012). Dramatic increase in cervical cancer registrations in young women in 2009 in England unlikely to be due to the new policy not to screen women aged 20-24. England: J Med Screen.

Schorge JO., Schaffer JI., Halvorson LH., Hoffman BL., Bradshaw KD., Cunningham FG. 2008. Cervical Cancer, In: Williams Gynecology. United States. McGraw Hill: Chapter 30 section 4.


(25)

57

Snell, R. S. (2006). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran (6 ed.). EGC. Soegiyanto H.(2008).Paritas Penduduk di daerah Pedesaan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Surakarta.Disertasi Pengukuhan Guru Besar UNS.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu Publishing.

Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

Anatomi Genitalia Wanita tampak Lateral,

http://bioarga.webs.com/organ%20reproduksi%20wanita%20tampak%20samping.jpg. 29 Januari 2013

Anatomi Serviks,

http://4.bp.blogspot.com/-e-i8Q6gKCak/TawyvVCYpTI/AAAAAAAAADE/uqH4eLF1FRI/s1600/sist.reprod uksi+wanita+interna.jpg. 18 April 2011


(1)

pentingnya pemeriksaan dini Pap smear sebagai skrining karsinoma serviks, sehingga banyak pasien datang saat sudah memasuki stadium lanjut (7).

Tabel 6 Distribusi Kasus Karsinoma Serviks Menurut Jenis Histopatologi Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 Jenis Histopatologi Jumlah Kasus Persentase Non keratinizing epidermoid carcinoma cervix

49 62,82

Non keratinizing squamous carcinoma cervix

10 12,82

Keratinizing epidermoid carcinoma cervix

16 20,51

Adenocarcinoma cervix

3 3,85

Total 78 100

Dari tabel 6 terlihat bahwa gambaran histopatologi penderita rawat inap karsinoma serviks di RSUD Karawang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 terbanyak ditemukan pada non keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 49 kasus (62,82%) dan diurutan kedua didapatkan keratinizing epidermoid carcinoma cervix sebanyak 16 kasus (20,51%).

Robbins pada tahun 2004 menyatakan bahwa gambaran histologik dari 95 % karsinoma serviks adalah tipe Non keratinizing squamous cancer cervix well, moderately, poor differentiated yang termasuk didalamnya Epidermoid cancer cervix well, moderately, poor differentiated, dan sisanya hanya 5 % adalah

Adenocarcinoma cervix uteri well, moderately, poor differentiated(8).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa insidensi karsinoma serviks di RSUD Karawang tahun 2011 sebanyak 78 kasus. Kelompok usia 41 – 45 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan terakhir sekolah dasar (SD) dengan jumlah paritas P3A0 paling banyak didapatkan. Stadium IIIB merupakan stadium terbanyak yang terdiagnosis dan non keratinizing epidermoid carcinoma cervix adalah jenis histopatologi yang paling banyak ditemukan.

SARAN

Untuk bagian Rekam Medik RSUD Karawang agar data pasien disimpan dengan baik dan rapi agar data tersebut mudah untuk dicari.

Meningkatkan kewaspadaan dokter terhadap gejala dan deteksi dini dari karsinoma serviks.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang karsinoma serviks melalui penyuluhan sehingga masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dini serta meningkatkan kesadaran bagi masyarakat (khususnya wanita berisiko tinggi) untuk berobat dan melakukan pemeriksaan dini Pap smear terutama untuk wanita usia reproduksi.

Disarankan kepada wanita berisiko tinggi terkena karsinoma serviks untuk melakukan pemeriksaan rutin dan tindakan pencegahan dengan vaksin sehingga dapat terhindar dari karsinoma serviks dan menurunkan angka mortalitas akibat karsinoma serviks. DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz MF. (2001). Masalah pada Kanker

Serviks. Cermin Dunia Kedokteran.

2. Prastowo M. (2007). Tumor Ganas Alat


(2)

Churchill Livingstone: Elsevier. chapter 91.

4. Pitaria Rebecca. (2011). Karakteristik Karsinoma Serviks di Rumah Sakit

Hasan Sadikin Bandung. Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5. Fadli Firman Fauzi. (2011). Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

6. Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu

Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono.

7. POGI XI. Kumpulan Makalah

Pertemuan Ilmiah Tahunan. Semarang.

(1998). Bagian/SMF Onstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat DR Hasan Sadikin Bandung.

8. Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. S. (2007). Buku Ajar Patologi (7 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC.


(3)

54

DAFTAR PUSTAKA

(2010). Diambil kembali dari medscape.com

(2013). Diambil kembali dari cancer.org

Abeloff., Armitage JO., Niederhuber JE., Kastan MB., McKerna WG.(2008). Abeloff's Cllinical Oncology, 4th ed. Churchill Livingstone: Elsevier. chapter 91. Anonim. (2009). Cervix Cancer. http://www.cancerhelps.com/seks-kanker-serviks.htm. 30 Mei 2012.

Anonim. (2009). Cryosurgery. http://

my.clevelandclinic.org/services/cryosurgery/‎. 25 November 2013.

Anonim. (2011). Metode Inspeksi Visual Asam Asetat pada Skrining Kanker Serviks. http://pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-386-2094425994-bab%201.pdf. 25 Maret 2012.

Anonim. (2012). Cervical Cancer Incidence and Mortality Worldwide in 2008 Summary. http://globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/cervix.asp.21 November 2013.

Anonim. (2013). Bagaimana Pembedahan Menyelamatkan Pasien dari Kanker Serviks. http://kankerserviks.or.id/tag/operasi-laser. 25 November 2013.

Anonim. (2013). Cervical Cancer Prevention.

http://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/prevention.htm. 25 November 2013.

Atalah E, Urteaga C, Rebolledo A, Villegas RA, Medina E, Csendes A. (2001). Diet, Smoking, and Reproductive History as a risk factor cervical cancer. Chile University: PubMed

Aziz MF. (2001). Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran. Berek, J. S. (2007). Novak's Gynecology 14th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Bristow RE. Cervical Cancer. (2002), In: Danforth's Obstetric and Gynecology, 9th ed. New York: Lippincott Williams and Wilkins Publishers: 1264-78.

CP, M., JP, C., & DE, T. (1987). Synopsis of Gynecologic Oncology. New York: Churchill Livingstone.


(4)

DEPKES RI. (2008). Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi

Visual Asam Asetat.

http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task. 23 Maret 2012. DEPKES RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Rahim dan Kanker Payudara. http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf. 24 Desember 2011

Eroschenko, V. P. (2008). diFiore's Atlas of Histology. USA: Lippincott Williams & Wilkins.

Fadli Firman Fauzi. (2011). Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Franceschi S. The IARC commitment to cancer prevention: the example of papillomavirus and cervical cancer. Recent Results in Cancer Research 2005; 166:277–297.

Gomez, D. T., & Santos, J. L. (2007). Communicating Current Research and Educational Topics and Trends in Applied Microbiology. HUMAN PAPILLOMAVIRUS INFECTION AND CERVICAL CANCER : PATHOGENESIS AND EPIDEMIOLOGY , 4.

Grulich AE, van Leeuwen MT, Falster MO, et al. Incidence of cancers in people with HIV/AIDS compared with immunosuppressed transplant recipients: a meta-analysis. Lancet 2007; 370(9581):59-67.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

International Collaboration of Epidemiological Studies of Cervical Cancer, Appleby P, Beral V, et al. Cervical cancer and hormonal contraceptives: collaborative reanalysis of individual data for 16,573 women with cervical cancer and 35,509 women without cervical cancer from 24 epidemiological studies. Lancet 2007; 370(9599):1609–1621.

Kuehnel, W. (2003). Color Atlas of Cytology, Histology, Microscopic Anatomy, 4th ed. New York: Thieme.

Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. S. (2007). Buku Ajar Patologi (7 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC.


(5)

56

Koskela P, Anttila T, Bjørge T, et al. Chlamydia trachomatis infection as a risk for invasife cervical cancer. Lancet 2000.

Lembahmanah, L. (2009). Analisa Faktor Pendidikan pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim dengan Pendekatan "See & Trial" untuk Deteksi Dini Prakanker dan Pengobatan Terapi Beku. Fakultas Kedokteran UI.

Moreno V, Bosch FX, Munoz N, et al. Effect of oral contraceptives on risk of cervical cancer in women with human papillomavirus infection: the IARC multicentric case-control study. Lancet 2002; 359(9312):1085–1092.

Nubia Munoz, M.D., F. Xavier Bosch, M.D., Silvia de Sanjosé, M.D., Rolando Herrero, M.D., Xavier Castellsagué, M.D., Keerti V. Shah, Ph.D., Peter J.F. Snijders, Ph.D., and Chris J.L.M. Meijer, M.D. for the International Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group

Pitaria Rebecca. (2011). Karakteristik Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

POGI XI. Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan. Semarang. (1998). Bagian/SMF Onstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat DR Hasan Sadikin Bandung.

Prastowo M. (2007). Tumor Ganas Alat Genital, In: Ilmu Kandungan, 2nd edition. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: 380-90.

Rasjidi, Imam. (2008). Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto.

Rasjidi, Imam. (2009). Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.

Sankaranarayanan R., Budukh AM., Rajkumar R. (2001). Effective Screening Programmes for Cervical Cancer in Low and Middle Income Developing Countries. Bull WHO.

Sasieni, P., & Castanon, A. (2012). Dramatic increase in cervical cancer registrations in young women in 2009 in England unlikely to be due to the new policy not to screen women aged 20-24. England: J Med Screen.

Schorge JO., Schaffer JI., Halvorson LH., Hoffman BL., Bradshaw KD., Cunningham FG. 2008. Cervical Cancer, In: Williams Gynecology. United States. McGraw Hill: Chapter 30 section 4.


(6)

Snell, R. S. (2006). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran (6 ed.). EGC. Soegiyanto H.(2008).Paritas Penduduk di daerah Pedesaan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Surakarta.Disertasi Pengukuhan Guru Besar UNS.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu Publishing.

Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

Anatomi Genitalia Wanita tampak Lateral,

http://bioarga.webs.com/organ%20reproduksi%20wanita%20tampak%20samping.jpg. 29 Januari 2013

Anatomi Serviks,

http://4.bp.blogspot.com/-e-i8Q6gKCak/TawyvVCYpTI/AAAAAAAAADE/uqH4eLF1FRI/s1600/sist.reprod uksi+wanita+interna.jpg. 18 April 2011