Peranan Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok).

(1)

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan pada Toko Merdeka Baru, bertujuan untuk mengetahui secara signifikan peranan dari strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk. Adapun dalam bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel yakni produk, harga, tempat dan promosi.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Dalam mengumpulkan data primer penulis membagikan kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti responden dan pihak pengelola. Sedangkan dalam pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, untuk menganalisis penulis menggunakan regresi berganda, uji F, dan uji t. Adapun untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan dari strategi bauran pemasaran terhadap minat beli, penulis menggunakan uji koefisien determinasi.

Berdasarkan dari hasil uji pengaruh (uji koefisien determinasi) menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran (independent) yang terdiri dari product, price, place, dan promotion mempengaruhi minat beli sebesar 0,285 atau 28,5%. Sedangkan 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar 4 variabel bauran pemasaran yang diteliti.


(2)

x

ABSTRACT

The research that has been done in Toko Merdeka Baru has a purpose to find out the role significantly from marketing mix strategy in increasing interest in purchasing consumer against products. As for the marketing mix consists of 4 variables: product, price, place and promotion.

The research is using an analytical descriptive. In collecting the primary data, the author distributed questionnaires and interviews with concerned parties as respondents and the Manager. Whereas in secondary data collection is obtained from the study of librarianship that pertains to issues that are examined. In addition, the author uses to analyze multiple regression test, F test, and t test. To find out the influence of the overall marketing mix strategies of interest in purchasing consumer against products, the author uses the test coefficients of determination.

Based on the test results of influence (coefficient determination test) indicates that the marketing mix variables (independent) which consists of product, price, place, and promotion affect an interest in purchasing consumer as much as 0,285 or 28.5%. Whereas 81,5% influenced by factors other than four variables in marketing mix that have been examined.

Key words : Product, Price, Place, Promotion and Interest in Purchasing


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN DARI PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Penelitian... 10

1.5Sistematika Pembahasan ... 10

1.6Batasan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Fashion ... 14

2.2 Pemasaran ... 14

2.2.1 Pengertian Pemasaran ... 14

2.2.2 Unsur-unsur Pemasaran ... 16


(4)

xii

2.2.4 Fungsi dan Tujuan Pemasaran ... 18

2.3 Strategi Pemasaran ... 20

2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran ... 20

2.3.2 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran ... 21

2.3.3 Elemen-elemen Strategi Pemasaran ... 24

2.4 Bauran Pemasaran ... 25

2.4.1 Produk ... 27

2.4.2 Harga (Price) ... 37

2.4.3 Lokasi dan Saluran Distribusi (Place) ... 43

2.4.4 Promosi (Promotion) ... 49

2.5 Minat Beli... 59

2.5.1 Pengertian Minat Beli ... 59

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mina Beli ... 61

2.6 Kerangka Pemikiran, Hipotesis dan Model Penelitian ... 65

2.6.1 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli ... 65

2.6.2 Hipotesis ... 70

2.6.3 Model Penelitian ... 70

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 71

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 71

3.1.2 Aktivitas Perusahaan ... 73

3.1.3 Struktur Perusahaan ... 74

3.2 Jenis Penelitian ... 76

3.3 Populasi dan Sampel ... 79

3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 80

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 82

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 83

3.7 Teknik Pengukuran Variabel... 88

3.8 Teknik Uji Asumsi Klasik ... 89

3.9 Teknik Uji Instrumen Penelitian ... 92

3.9.1 Teknik Uji Validitas ... 92


(5)

3.9.2 Teknik Uji Reliabilitas ... 94

3.10 Teknik Uji Hipotesis Penelitian ... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Bauran Pemasan di Toko Merdeka Baru ... 99

4.1.1 Produk ... 100

4.1.2 Harga ... 101

4.1.3 Tempat (Saluran Distribusi ... 102

4.1.4 Promosi ... 103

4.2 Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Uji Asumsi Klasik ... 105

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 105

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 107

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik... 108

4.3 Karakteristik Responden dan Tanggapan Responden terhadap Item Pertanyaan ... 111

4.3.1 Karakteristik Responden ... 111

4.3.2 Tanggapan Responden terhadap Item Pertanyaan Kuisioner... 114

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 132

4.4.1 Hasil Uji Pengaruh Secara Simultan (Uji F) ... 132

4.4.2 Hasil Persamaan Regresi Berganda ... 132

4.4.3 Pembahasan Hasil Regresi Berganda ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 136

5.2 Saran ... 141

DAFTAR PUSTAKA ... 143 LAMPIRAN


(6)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Saluran Pemasaran Barang Konsumsi... 40

Gambar 2.2 Model Hierarki Tanggapan ... 63

Gambar 2.3 Model Perilaku Pembelian ... 65

Gambar 2.4 Model Penelitian ... 70


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbedaan Metode Saintifik dengan Metode Naturalis... 76

Tabel 3.2 Strategi, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 82

Tabel 3.3 Variabel ... 85

Tabel 3.4 Skala Likert Penelitian ... 89

Tabel 4.1 Hasil Validitas Variabel Product ... 105

Tabel 4.2 Hasil Validitas Variabel Price ... 105

Tabel 4.3 Hasil Validitas Variabel Place ... 106

Tabel 4.4 Hasil Validitas Variabel Promotion ... 106

Tabel 4.5 Hasil Validitas Variabel Minat Beli ... 107

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 108

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 109

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa ... 110

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Coefficientsa ... 110

Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 111

Tabel 4.11 Karakteristik Responden berdasarkan Umur ... 112

Tabel 4.12 Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran Perbulan ... 113

Tabel 4.13 Pernah Tidaknya Responden Melakukan Pembelian ... 113

Tabel 4.14 Product 1 ... 114

Tabel 4.15 Product 2 ... 115

Tabel 4.16 Product 3 ... 115

Tabel 4.17 Product 4 ... 116

Tabel 4.18 Product 5 ... 117

Tabel 4.19 Product 6 ... 117

Tabel 4.20 Price 1 ... 118

Tabel 4.21 Price 2 ... 119


(8)

xvi

Tabel 4.23 Price 4 ... 120

Tabel 4.24 Price 5 ... 121

Tabel 4.25 Place 1... 121

Tabel 4.26 Place 2... 122

Tabel 4.27 Place 3... 123

Tabel 4.28 Place 4... 123

Tabel 4.29 Place 5... 124

Tabel 4.30 Promotion 1... 125

Tabel 4.31 Promotion 2... 125

Tabel 4.32 Promotion 3... 126

Tabel 4.33 Promotion 4... 127

Tabel 4.34 Promotion 5... 127

Tabel 4.35 Promotion 6... 128

Tabel 4.36 Minat Beli 1 ... 129

Tabel 4.37 Minat Beli 2 ... 129

Tabel 4.38 Minat Beli 3 ... 130

Tabel 4.39 Minat Beli 4 ... 131

Tabel 4.40 Minat Beli 5 ... 131

Tabel 4.41 Hasil Uji Signifikan Simultan ANOVAa ... 132

Tabel 4.42 Hasil Uji Persamaan Regresi Coefficientsα ... 133

Tabel 4.43 Hasil Uji Pengaruh Model Summary ... 135


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran KUESIONER PENELITIAN ... I KARAKTERISTIK RESPODEN ... II HASIL KUESIONER PENELITIAN ... III HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS ... IV HASIL UJI ASUMSI KLASIK ... V HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN ... VI


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan pada setiap aspek kehidupan telah ikut mempengaruhi terbentuknya pola pikir manusia akan keinginannya sehingga menjadi tidak sederhana lagi. Aktivitas yang semakin kompleks dalam setiap bidangnya merupakan alasan utama meningkatnya tuntutan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini menjadi indikasi utama yang menyebabkan pesatnya perkembangan struktur perekonomian di Indonesia, yang direalisasikan antara lain melalui pembangunan pusat-pusat pembelanjaan, ruko-ruko, butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota besar maupun kota kecil.

Fashion merupakan salah satu bidang usaha yang banyak diminati oleh para investor yang dinilai sebagai lahan investasi menjanjikan. Ketertarikan investor dalam memilih bidang usaha di bidang fashion diantaranya karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang digunakan semasa hidup dan karena itu memiliki pangsa pasar yang tidak terbatas. Bahkan seiring kemajuan yang terjadi, persepsi bagi kalangan masyarakat tertentu mengenai kebutuhan akan pakaian telah bergeser yang awalnya merupakan kebutuhan primer kini menjadi kebutuhan sekunder yang diekspresikan melalui gaya hidup (life style) mereka. Maka tak heran, apabila perkembangan dalam usaha perdagangan pakaian ini sangat pesat hingga menyebar melalui jejaring sosial yang memudahkan para pelaku bisnis


(11)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 2

(konsumen dan produsen/penjual) dapat melakukan transaksi melalui layanan internet, yang lebih dikenal dengan istilah online shop.

Maraknya bisnis yang muncul pada bidang usaha pakaian, membuat persaingan antara perusahaan sejenis menjadi semakin kompetitif dan perusahaan yang akan tampil sebagai pemenang tentunya perusahaan yang mampu memahami kebutuhan, tuntutan dan keinginan dari pasar dan konsumen, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler (2002:34) yang mengatakan bahwa :

“dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah”.

Jadi, pihak manajemen perusahaan harus dapat berperan aktif dalam menentukan sistem pemasaran yang tepat, agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Pemasaran merupakan kegiatan yang cukup kompleks, bagaimanapun baiknya kegiatan lain dalam perusahaan misalnya kegiatan dalam bidang administrasi, bidang keuangan, bidang sumber daya manusia atau bidang produksi, jika tidak ditunjang oleh sistem pemasaran yang baik maka kelangsungan hidup perusahaan sulit dipertahankan. Demikian pula halnya dalam bidang pemasaran, walaupun sudah baik jika tidak ditunjang oleh kebijaksanaan yang tepat maka perusahaan tersebut tidak akan mencapai tujuan secara maksimal.

Pemasaran diperlukan bagi semua bidang kehidupan termasuk perdagangan produk. Pemasaran berhubungan dengan kegiatan memperkirakan kebutuhan konsumen dan kegiatan mengalirnya produk dari produsen ke konsumen. Aktivitas pemasaran merupakan sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang di


(12)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 3

dalamnya sudah tercakup produk, harga, promosi dan lokasi dari pabrik serta pengecer yang akan diterima pembeli sebagai sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhannya. Gabungan dari beberapa variabel tersebut dikenal sebagai bauran pemasaran yang dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler 2003: 78).

Strategi bauran pemasaran yang dilaksanakan melalui strategi product, price, promotion dan place secara efektif dan efisien akan meningkatkan minat beli calon konsumen maupun memberi dampak dalam pembelian ulang suatu produk oleh konsumen yang sudah ada. Strategi pemasaran melalui salah satu strategi pada produk dapat diterapkan juga kepada usaha dagang yang bergerak di bidang fashion melalui penawaran pakaian yang berkualitas dengan model terbaru yang sedang berkembang di masyarakat. Selain itu, harga yang ditetapkan pada pakaian harus sesuai dengan kualitas produk dan disesuaikan dengan daya beli konsumen. Perusahaan juga dapat melakukan promosi sebagai bujukan yang menarik perhatian konsumen melalui media tertentu seperti iklan pada surat kabar, radio, spanduk dan tak kalah penting perusahaanpun perlu menentukan lokasi yang strategis agar mudah dijangkau oleh konsumen. Terciptanya strategi pemasaran yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, salah satunya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis. Pernyataan ini didukung oleh Kotler (2002:15) yang menyatakan bahwa, pemasaran mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta


(13)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 4

mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka. Hal ini, menjadikan dasar yang baik dalam melakukan kegiatan bisnis yang dapat memicu terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu komunikasi masyarakat dari mulut ke mulut yang mengisyaratkan rekemondasi kepada pihak lain sehingga membawa dampak yang menguntungkan bagi perusahaan. Tentunya merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk menentukan dan menyusun strategi yang dirancang untuk aktivitas pemasaran, serta penerapannya. Karena, semakin baik penerapan konsep dari strategi pemasaran maka semakin besar minat beli konsumen dan calon konsumen terhadap sebuah produk.

Toko Merdeka Baru merupakan usaha dagang yang menjual berbagai model pakaian jadi untuk wanita dan pria dari pakaian balita, remaja, dewasa dan orang tua. Selain menjual pakaian jadi, toko yang terletak di pasar Kecamatan Rengasdengklok ini pun menjual perlengkapan bayi, tas sekolah, kain, bahan, bed cover dan beberapa produk sejenis lainnya. Usaha dagang yang sudah berdiri hampir 200 tahun ini merupakan usaha keluarga turun temurun dari Alm. Thio Cheng Hok yang kini dikelola oleh generasi ke 3 yakni, Bpk. Thio Bun Hin. Dibangun pada perkarangan rumah dan berdiri tanpa nama, dengan menjual tidak hanya pakaian saja, akan tetapi menerima pesanan pembuatan tirai, kasur, serta menjual berbagai kebutuhan sandang lainnya adalah awal terbentuknya usaha keluarga ini. Sampai tahun 1946 setelah kemerdekaan Republik Indonesia 1945, yang saat itu telah dikelola oleh generasi ke 2 yakni Alm. Thio Kiang Tji memutuskan memberi nama “Toko Merdeka”.

Seiring perkembangan dari waktu ke waktu, tanpa disadari karena umumnya melakukan penjualan secara grosir dan bertindak sebagai produsen bagi penjual-penjual keliling, ada beberapa pihak memutuskan membuka usaha di daerah yang


(14)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 5

berdekatan. Melihat hal ini, para pendatang melakukan hal serupa sehingga lokasi yang awalnya terdapat banyak lahan persawahan, satu per satu dibangun pertokoan. Pada akhirnya tahun 1970, lokasi tersebut ditetapkan menjadi pasar pusat di Kecamatan Rengasdengklok. Jadi dapat dikatakan, bahwa Toko Merdeka merupakan salah satu pelopor penjualan pakaian di Rengasdengklok.

Sejak ditetapkan menjadi pasar pusat masyarakat mencari kebutuhan sehari-hari, pasar yang dikenal dengan nama pasar Berdikari bertambah semakin ramai. Tentunya karena berada di lokasi strategis, menjadikan daya tarik kuat bagi para pendatang yang membuka berbagai macam jenis usaha dagang, baik sejenis maupun berbagai kebutuhan lainnya, seperti perhiasaan, buah-buahan, makanan, mainan dan lainnya. Perkembangan yang begitu besar ini, telah membawa banyak perubahan bagi Toko Merdeka. Dengan maksud menjaga kepercayaan konsumen atas kualitas produk dan upaya mempertahankan keuntungan, akhirnya Alm. Thio Kiang Tji memutuskan untuk fokus terhadap satu jenis produk yang selama ini telah menjadi andalan, yakni penjualan pakaian jadi dan sejenisnya.

Tahun 1975, Toko Merdeka diturunkan kepada Bpk. Thio Bun Hin dan merupakan salah satu pusat grosir pakaian di Rengasdengklok. Dengan memperhatikan setiap perkembangan fashion yang selalu berubah dari waktu ke waktu diharapkan mampu mempertahankan konsumen yang ada. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, memberikan pengaruh begitu besar bagi keadaan pasar di tengah kebutuhan hidup yang semakin beragam. Karena melihatnya lokasi yang semakin terbatas dengan tingkat pendatang yang semakin banyak, maka tahun 1990 pasar pusat mengalami perluasan dan dibangun beberapa ruko-ruko lain. Perubahan lain yang tak dapat dihindari ialah masuknya para pesaing yaitu para


(15)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 6

pendatang yang membuka usaha sejenis, tentunya hal ini membuat persaingan semakin kompetitif. Lokasi yang mengalami perluasan pun menyebabkan penyebaran yang awalnya tepat di area Toko Merdeka kini mulai terbagi ke beberapa wilayah lainnya, sehingga pangsa pasar yang awalnya terpusat kini ikut terbagi. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang baik sehingga dapat terus bertahan dalam mempertahankan pangsa pasar yang ada dan menarik minat beli calon konsumen.

Menurut informasi dari pengelola yakni Ibu Sie Liang Nio yang merupakan istri dari Bpk. Thio Bun Hin, karna nama Toko Merdeka sudah banyak dikenal masyarakat sekitar maka dari pihak keluarga besar Thio sepakat memberi nama pada usaha mereka dengan awalan nama “Merdeka” seperti Merdeka Motor, Merdeka Junior, dan beberapa lainnya. Oleh karena itu untuk membedakan dengan yang lain, pada tahun 2010 Bpk. Thio Bun Hin dan keluarga memutuskan untuk berganti nama menjadi “Toko Merdeka Baru”. Hal ini pun dilakukan bersamaan dengan renovasi bangunan toko agar produk yang dijual terlihat lebih menarik, sehingga mampu meningkatkan minat beli dari masyarakat. Dengan demikian, Toko Merdeka Baru dapat bersaing dengan para pendatang.

Untuk menginformasikan mengenai keberadaan usaha dagang dari Toko Merdeka Baru dan berbagai model pakaian yang up-to-date, pihak pengelola sempat melakukan promosi. Adapun kegiatan promosi tersebut melalui pemberitaan media radio dan surat kabar setempat. Namun kegiatan promosi tersebut hanya dilakukan selama satu bulan awal saja, karena beranggapan promosi yang dilakukan sudah cukup menjadi buah bibir diantara masyarakat saat itu dan seiring berjalannya waktu


(16)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 7

proses promosi akan dilakukan oleh konsumennya dari mulut ke mulut (word of mouth) saja.

Sama halnya seperti yang pernah dihadapi oleh pelaku bisnis secara umum, Toko Merdeka Baru mengalami penurunan tingkat penjualan yang cukup signifikan. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pengelola toko, jumlah pelanggan yang pada awalnya mencapai 30 orang/hari dengan jumlah pembelian skala besar (grosir) dalam 3 tahun belakangan mengalami penurunan hingga secara umum per harinya hanya melakukan transaksi berskala kecil (eceran) dengan jumlah pengunjung tidak lebih dari 10 orang. Dapat dikatakan, bahwa minat beli konsumen ataupun calon konsumen telah menurun dan tentunya untuk dapat menghadapi persaingan yang semakin kompetitif hal ini harus segera diselesaikan.

Setiap pelaku bisnis harus menentukan strategi pemasaran yang harus diterapkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh Toko Merdeka Baru, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengetahui keinginan konsumennya agar produk yang dijual oleh toko tersebut dapat meningkatkan minat beli dari konsumen dan calon konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen, pelaku bisnis dapat menerapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari 4 variabel, yakni produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan juga promosi (promotion). Melalui penerapan strategi bauran pemasaran, diharapkan membantu produsen memperoleh informasi mengenai keinginan dari konsumen secara langsung. Hal ini bertujuan agar Toko Merdeka Baru dapat mengevaluasi produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place) dan juga promosi (promotion) untuk meningkatkan minat beli konsumen dan calon konsumen. Dengan meningkatnya daya beli konsumen


(17)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 8

terhadap produk maka volume penjualanpun akan ikut mengalami peningkatan sehingga permasalahan yang dihadapi Toko Merdeka Baru dapat terselesaikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis membuat penelitian dengan judul “Peranan Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli (studi pada Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok)”

1.2 Rumusan Masalah

Untuk dapat mengatasi persaingan yang semakin kompetitif, maka perusahaan perlu melakukan tindakan-tindakan proaktif dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan menentukan strategi pemasaran yang tepat. Pada dasarnya, pemasaran berhubungan dengan kegiatan memperkirakan kebutuhan konsumen dan kegiatan mengalirnya produk barang dari produsen ke konsumen. Dalam pelaksanaannya, bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel yakni ; produk, harga, promosi, dan lokasi yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Strategi bauran pemasaran yang dilaksanakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan minat beli calon konsumen maupun memberi dampak dalam pembelian ulang suatu produk oleh konsumen yang sudah ada sehingga perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengidentifikasi variabel-variabel yang mampu meningkatkan minat beli konsumen di Toko Merdeka Baru, Rengasdengklok.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan produk dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru ?


(18)

BAB I Pendahuluan ___________________________________________________ 9

2. Bagaimana peranan harga dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru ?

3. Bagaimana peranan promosi dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru ?

4. Bagaimana peranan tempat (saluran distribusi) dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru ?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini digunakan untuk penyusunan tugas akhir sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti sidang Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Maranatha.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis peranan produk dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru.

2. Menganalisis peranan harga dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru.

3. Menganalisis peranan promosi dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru.

4. Menganalisis peranan tempat atau saluran distribusi dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang terdapat di Toko Merdeka Baru.


(19)

BAB I Pendahuluan __________________________________________________ 10

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam teori yang telah dipelajari selama perkuliahan dan dalam praktek penerapannya pada kegiatan perusahaan yang sebenarnya.

2. Bagi Perusahaan

Dengan mengetahui besarnya peranan dari setiap variabel yang terdapat dalam strategi bauran pemasaran terhadap minat beli konsumen diharapkan dapat menjadi masukan dan memberikan saran dalam pencapaian tujuan. Sehingga pihak Toko Merdeka Baru dapat menjadikannya sebagai suatu informasi dalam menentukan dan melaksanaan strategi bauran pemasaran agar minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan Toko Merdeka Baru dapat terus mengalami peningkatan.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan sebagai informasi yang bermanfaat yang dapat dijadikan bahan referensi untuk pembanding sesuai dengan bidang yang akan diteliti oleh peneliti lain.

1.5 Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran pembahasan yang lebih jelas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis membagi penulisan skripsi ini ke dalam lima bab. Pembahasan ditulis dengan sistematika sebagai berikut :


(20)

BAB I Pendahuluan __________________________________________________ 11

 Bab I Pendahuluan, terdiri dari pembahasan mengenai latar belakang,

identifikasi masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan, serta batasan penelitian.

 Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis.

Adapun pembahasan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai pedoman dalam penulisan dengan memberikan pengertian dari setiap unsur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, beserta dengan informasi pendukung lainnya. Adapun pembahasan mengenai fashion, pemasaran, bauran pemasaran (X) dan minat beli (Y) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada pembahasan mengenai bauran pemasaran, secara khusus dijelaskan mengenai masing-masing variabel yang terdapat didalamnya yakni variabel produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Selain itu, dalam bab ini memuat pembahasan mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli (hubungan variabel X dan Y) yang didalamnya terdapat kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan model penelitian.

 Bab III Metode Penelitian, memaparan tentang definisi operasional variabel

dan pembahasan mengenai teknik-teknik yang dipergunakan dalam melakukan penelitian. Teknik-teknik tersebut meliputi teknik untuk pengambilan sampel, teknik dalam pengumpulan data, teknik uji asumsi klasik, teknik uji intrumen penelitian (uji validitas dan reliabilitas), serta teknik uji hipotesis penelitian.  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini, memberikan

informasi mengenai hasil dari analisis data yang membantu peneliti menginterpretasi data yang terdiri dari deskripsi statistik mengenai sampel


(21)

BAB I Pendahuluan __________________________________________________ 12

penelitian, karakteristik responden dan hasil pengujian hipotesis mengenai peranan bauran promosi dalam meningkatkan minat beli produk pada Toko Merdeka Baru.

 Bab V Kesimpulan dan Saran, menguraikan tentang intisari dari hasil

penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dibahas pada bab IV. Selain itu, pada bab V menguraikan masukan-masukan pendapat bagi pihak Toko Merdeka Baru

1.6 Batasan Penelitian

Penelitian yang terlalu luas bisa mengakibatkan hasil penelitian tidak memberikan solusi yang tepat sasaran dan ketelitian akurasi penelitian menjadi rendah. Berbeda dengan pembahasan penelitian yang terlalu sempit mengakibatkan hasil dari penelitian menjadi kurang memberikan sumbangan yang berarti. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, maka dari itu penulis perlu menentukan batasan penelitian. Adapun batasan-batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada toko pakaian yang berada di Rengasdengklok, yaitu Toko Merdeka Baru. Pemilihan toko tersebut sebagai bahan penelitian disebabkan karena adanya permasalahan yang sedang dihadapi oleh Toko Merdeka Baru dalam hal penurunan minat beli masyarakat yang berdampak pada penurunan penjualan toko tersebut.

2. Topik pembahasan penelitian dibatasi hanya pada variabel-variabel yang terdapat pada bauran pemasaran (4P), yakni produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan juga promosi (promotion). Selain


(22)

BAB I Pendahuluan __________________________________________________ 13

membatasi variabel bebas (bauran pemasaran), peneliti juga membatasi variabel yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran, yaitu minat beli.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Peranan

Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli (studi pada Toko Merdeka Baru

di Rengasdengklok)”, maka penulis membuat beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Pelaksanaan bauran pemasaran yang dilakukan oleh Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok, yaitu :

Product

Berdasarkan klasifikasi produknya, Toko Merdeka Baru menjual barang konsumsi (shopping goods) dengan aspek daya tahan yang lama karena setiap produk yang dipasarkan merupakan barang dengan daya tahan pemakaiannya lebih dari satu tahun. Adapun penggunaan atribut produk yang diterapkan oleh Toko Merdeka Baru, yaitu : penjualan produk dengan berbagai merek, pengemasan dengan menggunakan plastik transparan, menjaga kualitas produk dengan menekankan pada aspek kenyamanan bahan yang digunakan dan memperhatikan tingkat kerapihan pada pola jahitan, serta memberikan garansi atau jaminan pengembalian barang dengan batas waktu tiga hari dari terjadinya transaksi.

Price

Dalam menentukan harga jual, pihak Toko Merdeka Baru menggunakan kombinasi dari 2 metode, yaitu dengan menggunakan metode mark up


(24)

BAB V Kesimpulan dan Saran 137

pricing dan metode going rate pricing. Sedangkan berdasarkan tujuan penetapan harganya, Toko Merdeka baru lebih fokus terhadap tujuan untuk bertahan hidup (survival) karena mengalami kelebihan kapasitas persediaan barang, persaingan yang ketat, serta dihadapkan pada keinginan konsumen yang berubah-ubah.

Place

Berdasarkan penggolongan tingkat saluran distribusi yang terdapat pada gambar 2.1, Toko Merdeka Baru termasuk dalam penggolongan saluran distribusi dua tingkat. Dalam hal ini, Toko Merdeka Baru bertindak sebagai pengecer yang mendapat supply dari pedagang besar dan selanjutnya barang akan dijual kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Lokasi yang digunakan oleh Toko Merdeka baru termasuk dalam primary trading area, yaitu area dengan tingkat pembelian potensial tertinggi, karena berada di daerah Pasar Induk Rengasdengklok.

Promotion

Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Toko Merdeka Baru diantaranya adalah dengan menggunakan media radio dan surat kabar yang dipublikasikan di daerah Rengasdengklok. Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Toko Merdeka Baru melakukan kegiatan promosi melalui kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung kepada konsumen untuk memperoleh tanggapan langsung dari konsumen. Cara lain yang digunakan oleh Toko Merdeka Baru adalah dengan berfokus pada penjualan personal melalui aktivitas memprospek, berkomunikasi, melayani dan mengumpulkan informasi.


(25)

BAB V Kesimpulan dan Saran 138

2. Hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Seluruh item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner mengenai variabel

bauran pemasaran (independent) dan minat beli (dependent) memiliki nilai r hitung > r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dari variabel bauran pemasaran (independent) dan minat beli (dependent) dapat dinyatakan valid.

Seluruh variabel bauran pemasaran (independent) dan minat beli (dependent)

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 sehingga setiap instrument pertanyaan dapat dinyatakan reliabel yang menunjukan bahwa setiap instrument dapat dipercaya.

Taraf signifikansi yang dapat dilihat dari tabel 4.7, yaitu tabel N-Par Test

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) menunjukan bahwa taraf signifikansinya lebih besar dari 0,05 sehingga, populasi data dapat dikatakan berdistribusi normal.

Hasil uji multikolinearitas menunjukan bahwa seluruh variabel bauran

pemasaran (independent) menghasilkan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolinearitas, yaitu tidak mempunyai hubungan antar variabel independent.

Hasil uji heterokedastisitas menunjukan bahwa seluruh variabel bauran

pemasaran (independent) menghasilkan nilai signifikan diatas 0,05 yang mengartikan bahwa H0 tidak ditolak dan menunjukan bahwa model regresi

yang dihasilkan sudah memenuhi asumsi yang disyaratkan, yaitu terbebas dari heterokedastisitas.


(26)

BAB V Kesimpulan dan Saran 139

3. Hasil dari uji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

a. Terdapat pengaruh secara bersama-sama diantara variabel bauran pemasaran (independent) terhadap variabel minat beli (dependent). Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. pada tabel 4.41 (Anova) yang menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,05.

b. Persamaan regresi yang didapat dari penelitian ini, yaitu :

Y = 5,407 + 0,189X1 + 0,119X2 + 0,347X3 - 0,038X4 Hal ini menunjukan bahwa :

 Ketika variabel independen sebesar 0, maka minat beli sebesar nilai koefisiennya yaitu 5,407.

 Ketika terjadi peningkatan atau penambahan satu jenis produk, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,189.

 Ketika terjadi kenaikan harga sebesar satu rupiah, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,119.

 Ketika terjadi penambahan pembukaan satu toko atau cabang, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,347.

 Ketika terjadi penambahan satu media promosi, maka akan menurunkan minat beli sebesar 0,038.

c. Hasil uji pengaruh secara parsial (uji f) menunjukan bahwa :

Nilai signifikan product yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,011. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel product terhadap minat beli.


(27)

BAB V Kesimpulan dan Saran 140

Nilai signifikan price yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,178. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel price terhadap minat beli. Hal ini menunjukan bahwa konsumen menganggap variabel price tidak menjadi patokan dalam mempengaruhi minat beli pada Toko Merdeka Baru yang disebabkan karna tingkat persaingan harga yang kompetitif pada produk sejenis.

Nilai signifikan place yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel place terhadap minat beli. Nilai signifikan promotion yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai

lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,491. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel promotion terhadap minat beli. Hal ini disebabkan karena minimnya kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Toko Merdeka Baru sehingga konsumen beranggapan bahwa variabel promotion tidak mempengaruhi minat beli terhadap Toko Merdeka Baru.

d. Hasil uji pengaruh (uji koefisien determinasi) menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran (independent) yang terdiri dari product, price, place, dan promotion mempengaruhi minat beli sebesar 0,285 atau 28,5%. Sedangkan 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar 4 variabel bauran pemasaran yang diteliti.


(28)

BAB V Kesimpulan dan Saran 141

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi pengelola atau pemilik Toko Merdeka Baru dalam memperbaiki strategi pemasaran yang berhubungan dengan bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Adapun saran-saran yang penulis ajukan, diantaranya :

1. Jika ditinjau dari variabel product, Toko Merdeka baru dapat melakukan penambah produk dengan model yang up-to-date, serta harus mempertahankan kualitas produk nya untuk meningkatkan minat beli konsumen. Selain itu, Toko Merdeka Baru perlu membuat kemasan yang lebih menarik agar nama Toko Merdeka Baru lebih mudah diingat oleh konsumen. Pembuatan tanda pengenal seperti kartu nama juga dapat dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan produk dan mempermudah konsumen dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

2. Jika ditinjau dari variabel price, Toko Merdeka Baru sebaiknya membuat strategi penetapan harga yang baru, untuk beberapa produk tertentu yang tujuannya berorientasi kepada volume penjualan. Strategi penetapan harga yang berorientasi kepada volume penjualan dapat diaplikasikan terhadap produk-produk yang jumlah kapasitasnya berlebihan.

3. Jika ditinjau dari variabel place, Toko Merdeka Baru dapat melakukan pembukaan cabang baru untuk dapat meningkatkan minat beli konsumen dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan penempatan cabang baru pada lokasi yang strategis. Untuk memperbesar kapasitas saluran distribusi, Toko Merdeka Baru perlu menambah saluran distribusinya dengan mengajak


(29)

BAB V Kesimpulan dan Saran 142

kerjasama agen-agen yang mendistribusikan produk sejenis dan bertindak sebagai supplier.

4. Jika ditinjau dari variabel promotion, Toko Merdeka Baru perlu meningkatkan kegiatan promosi dengan menambah beberapa alat promosi penjualan seperti memberikan bingkisan, diskon, dan barang gratis untuk menambah daya tarik konsumen terhadap Toko Merdeka Baru. Promosi intern juga dapat dilakukan sebagai cara untuk memotivasi karyawan agar lebih tertarik terhadap produk dan promosi perusahaan.


(30)

143

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV Alva Beta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Assauri Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran (dalam Konsep dan Strategi). Jakarta : Rajawali Grafindo.

Barnard, Malcolm. Fashion and Communication.

Dennis W.G, 2001. Pemasaran Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta : Yayasan Bumi Putera.

Durianto dan C. Liana. 2004. Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft di Jakarta dengan Consumen Decision Model. Jurnal Ekonomi Perusahaan Vol. 11, No. 1

Djaslim Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Unsur Pemasaran. Bandung : CV. Linda Karya.

Kotler and Miller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I diterjemahkan Benyamin Molan, Ed 12. Jakarta : PT. Indeks

Kotler Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Kotler, P & Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid II, 12th Ed. Jakarta : PT Indeks.

Kotler, P (2006). Marketing Managemen, 12th edition. New Jersey : Pearson Education, Inc

Kotler, P( 2005), Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Hendra Teguh. Ronny, Rusly dan Benjamin Molan. Edisi Millenium, Penerbit : PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, P(2002). Manajemen Pemasaran 1, Edisi millenium, Penerbit : Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P(2003). International Edition Marketing Management 11th Ed. Newyork : Prenticehall.

Kartini, 2003. Metode Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.


(31)

Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, Mc. Daniel, Carl, 2001. Pemasaran, Buku Satu, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

Rossiter and Percy, 2003. Advertising and Promotor Management, Printice Hall. Stanton, W.J,, 2003, Manajemen Pemasaran. Erlangga : Jakarta.

Swastha Basu DH dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty. Yogyakarta

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Subandi, Idi I. (2007). Fashion dan Komunikasi. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bina Aksara, Jakarta.

Soronggalo. 2004. Minat Terhadap Hal yang Tidak Terbatas. Gloria, Yogyakarta. Sunarto. 2007. Manajemen Ritel. Amus, Yogyakarta.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Edisi revisi kelima. Yogyakarta: PT. Rineka cipta.

Wikipedia. (2010). Pengertian Fashion.

Yazid, Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) 2001. Penerbit Ekonosia. FE UII, Yogyakarta.


(1)

3. Hasil dari uji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

a. Terdapat pengaruh secara bersama-sama diantara variabel bauran pemasaran (independent) terhadap variabel minat beli (dependent). Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. pada tabel 4.41 (Anova) yang menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,05.

b. Persamaan regresi yang didapat dari penelitian ini, yaitu :

Y = 5,407 + 0,189X1 + 0,119X2 + 0,347X3 - 0,038X4 Hal ini menunjukan bahwa :

 Ketika variabel independen sebesar 0, maka minat beli sebesar nilai koefisiennya yaitu 5,407.

 Ketika terjadi peningkatan atau penambahan satu jenis produk, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,189.

 Ketika terjadi kenaikan harga sebesar satu rupiah, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,119.

 Ketika terjadi penambahan pembukaan satu toko atau cabang, maka akan meningkatkan minat beli sebesar 0,347.

 Ketika terjadi penambahan satu media promosi, maka akan menurunkan minat beli sebesar 0,038.

c. Hasil uji pengaruh secara parsial (uji f) menunjukan bahwa :

Nilai signifikan product yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,011. Oleh sebab itu dapat


(2)

BAB V Kesimpulan dan Saran 140

Nilai signifikan price yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,178. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel price terhadap minat beli. Hal ini menunjukan bahwa konsumen menganggap variabel price tidak menjadi patokan dalam mempengaruhi minat beli pada Toko Merdeka Baru yang disebabkan karna tingkat persaingan harga yang kompetitif pada produk sejenis.

Nilai signifikan place yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel place terhadap minat beli. Nilai signifikan promotion yang terdapat pada tabel 4.42 memiliki nilai

lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,491. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel promotion terhadap minat beli. Hal ini disebabkan karena minimnya kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Toko Merdeka Baru sehingga konsumen beranggapan bahwa variabel promotion tidak mempengaruhi minat beli terhadap Toko Merdeka Baru.

d. Hasil uji pengaruh (uji koefisien determinasi) menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran (independent) yang terdiri dari product, price, place, dan promotion mempengaruhi minat beli sebesar 0,285 atau 28,5%. Sedangkan 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar 4 variabel bauran pemasaran yang diteliti.


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi pengelola atau pemilik Toko Merdeka Baru dalam memperbaiki strategi pemasaran yang berhubungan dengan bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Adapun saran-saran yang penulis ajukan, diantaranya :

1. Jika ditinjau dari variabel product, Toko Merdeka baru dapat melakukan penambah produk dengan model yang up-to-date, serta harus mempertahankan kualitas produk nya untuk meningkatkan minat beli konsumen. Selain itu, Toko Merdeka Baru perlu membuat kemasan yang lebih menarik agar nama Toko Merdeka Baru lebih mudah diingat oleh konsumen. Pembuatan tanda pengenal seperti kartu nama juga dapat dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan produk dan mempermudah konsumen dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

2. Jika ditinjau dari variabel price, Toko Merdeka Baru sebaiknya membuat strategi penetapan harga yang baru, untuk beberapa produk tertentu yang tujuannya berorientasi kepada volume penjualan. Strategi penetapan harga yang berorientasi kepada volume penjualan dapat diaplikasikan terhadap produk-produk yang jumlah kapasitasnya berlebihan.

3. Jika ditinjau dari variabel place, Toko Merdeka Baru dapat melakukan pembukaan cabang baru untuk dapat meningkatkan minat beli konsumen dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan penempatan cabang baru pada


(4)

BAB V Kesimpulan dan Saran 142

kerjasama agen-agen yang mendistribusikan produk sejenis dan bertindak sebagai supplier.

4. Jika ditinjau dari variabel promotion, Toko Merdeka Baru perlu meningkatkan kegiatan promosi dengan menambah beberapa alat promosi penjualan seperti memberikan bingkisan, diskon, dan barang gratis untuk menambah daya tarik konsumen terhadap Toko Merdeka Baru. Promosi intern juga dapat dilakukan sebagai cara untuk memotivasi karyawan agar lebih tertarik terhadap produk dan promosi perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV Alva Beta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Assauri Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran (dalam Konsep dan Strategi). Jakarta : Rajawali Grafindo.

Barnard, Malcolm. Fashion and Communication.

Dennis W.G, 2001. Pemasaran Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta : Yayasan Bumi Putera.

Durianto dan C. Liana. 2004. Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft di Jakarta dengan Consumen Decision Model. Jurnal Ekonomi Perusahaan Vol. 11, No. 1

Djaslim Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Unsur Pemasaran. Bandung : CV. Linda Karya.

Kotler and Miller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I diterjemahkan Benyamin Molan, Ed 12. Jakarta : PT. Indeks

Kotler Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Kotler, P & Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid II, 12th Ed. Jakarta : PT Indeks.

Kotler, P (2006). Marketing Managemen, 12th edition. New Jersey : Pearson Education, Inc

Kotler, P( 2005), Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Hendra Teguh. Ronny, Rusly dan Benjamin Molan. Edisi Millenium, Penerbit : PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, P(2002). Manajemen Pemasaran 1, Edisi millenium, Penerbit : Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P(2003). International Edition Marketing Management 11th Ed. Newyork : Prenticehall.


(6)

144

Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, Mc. Daniel, Carl, 2001. Pemasaran, Buku Satu, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

Rossiter and Percy, 2003. Advertising and Promotor Management, Printice Hall. Stanton, W.J,, 2003, Manajemen Pemasaran. Erlangga : Jakarta.

Swastha Basu DH dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty. Yogyakarta

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Subandi, Idi I. (2007). Fashion dan Komunikasi. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bina Aksara, Jakarta.

Soronggalo. 2004. Minat Terhadap Hal yang Tidak Terbatas. Gloria, Yogyakarta. Sunarto. 2007. Manajemen Ritel. Amus, Yogyakarta.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Edisi revisi kelima. Yogyakarta: PT. Rineka cipta.

Wikipedia. (2010). Pengertian Fashion.

Yazid, Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) 2001. Penerbit Ekonosia. FE UII, Yogyakarta.