PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD.RK.SERDANG MURNI LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD RK Serdang Murni Lubuk Pakam

T.A 2012/2013

Skripsi

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan PPSD S-1

Oleh :

DEWI LESTARI. A. TURNIP

NIM : 071211920103

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmad kepada penulis sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan masalah pada pelajaran IPA materi “Peristiwa Alam di Indonesia”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD) S1, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

Penulis menyadari banyak kendala ddan rintangan dalam penulisan skripsi ini. Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bpk. Prof. Dr. Ibnu hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Pembantu Rektor dan stafnya.

2. Bpk. Drs. Nasrun , Ms selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan beserta para Pembantu Dekan dan Stafnya.

3. Bpk. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP UNIMED beserta Bpk. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Ketua Prodi PPSD FIP UNIMED

4. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk Drs. Rahim Sitompul sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.


(3)

5. Ibu Drs. Sariana marbun.M.Pd, Bpk.Drs. Khairul Anwar. M.Pd, Ibu Drs. Risma. S. M.Pd selaku dosen penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen FIP Universitas Negeri Medan beserta Staf administrasinya.

7. Terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Ibu Sarmauli Siallagan.S.Pd, selaku kepala sekolah SD. RK. Serdang Murni Lubuk Pakam serta Bapak dan Ibu guru terkhusus Ibu Kasni.J.Purba. S.Pd selaku guru kelas ddan guru mata pelajaran IPA kelas V yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian di sekolah.

8. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada orang tua saya Bpk. J.A.Turnip(+) dan Ibu L.Br. Haloho yang telah banyak mendukung saya baik dari segi moril maupun materil, dalam suka maupun duka dan selalu mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa juga saya ucapkan terimakasih banyak buat abang saya tercinta Kennedy.K.Turnip dan istriny B.Br. Simamora yang sudah bersusah payah membiayai/menyekolahkan saya dari SLTP sampai saya dapat menyelesaikan skripsi ini walau beliau sekarang masih dalam kondisi sakit (STROKE)

10. Teristimewa juga buat abang ipar saya N. Sinabariba (+) yang semasa hidupnya selalu mendengarkan keluhan-keluhan saya, memperhatikan sekolah saya dan memberi semangat dan motivasi kepada saya semasa saya kuliah. Juga special thanx buat kakak saya M.Br. Turnip yang mengerti persoalan-persoalan yang saya


(4)

hadapi, selalu membuat saya tersenyum menghilangkan segala beban jiwa, memperhatikan dan mendengarkan segala keluhan saya.

11. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada kepada kakak-kakak saya, abang dan adek saya serta kelima keponakan saya yang selalu memberi penguatan-penguatan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Terkhusus ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat penulis Romega Haloho yang selalu membantu penulis dalam segala hal apapun baik dalam suka maupun duka dan selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Friska Pasaribu, Medina Simanjuntak, Teman-teman PPL, Teman-teman seminar dan teman-teman dari kelas N angkatan’07 yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu.

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak tercantum dalam ucapan ini yang telah banyak membantu penulis baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Semoga Tuhan membalas kebaikan saudara/I semua.


(5)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis masih menyadari banyak kekurangannya baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Kiranya Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua sekarang, selalu, dan sepanjang masa. Amin.

Medan, Maret 2013 Penulis

DEWI LESTARI A. TURNIP NIM : 071211920103


(6)

ABSTRAK

DEWI LESTARI.A.TURNIP.NIM. 071211920103. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Kelas V SD.RK.Serdang Murni lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi hasil belajar dan penguasaan siswa tentang materi daur air dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri atas II siklus yaitu siklus I dan siklus II dan tiap-tiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 40 orang dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Lokasi penelitian ini adalah SD.RK.Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012-2013, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2013. Alat pengumpul data yang di gunakan adalah tes dan observasi.

Model membelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai model pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa, dimana nilai rata-rata kelas pada pre-test adalah 38,5 dan siswa yang tuntas belajar hanya 6 orang (15%). Pada post-test siklus I nilai rata-rata siswa adalah 63,25 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 23 orang siswa (57,5%). Pada post-test siklus II nilai rata-rata kelas adalah 86,5 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 38 orang siswa (95%). Siswa yang belum tuntas adalah 2 orang siswa (5%).

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapatnya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada siswa kelas V SD .RK. Serdang Murni Lubuk Pakam. Dengan demikian, guru atau tenaga pendidik dapat menggunakan model pembelajaran berdasakan masalah ini pada mata pelajaran IPA ataupun mata pelajaran lainnya guna meningkatkan hasil belajar siswa maupun prestasi siswa yang bagus disekolah maupun diluar sekolah.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

2.1 Kajian Teoritis ... 8

2.1.1. PEMBELAJARAN ... 8

2.1.1.1 Pengetian Pembelajaran ... 8

2.1.1.2 Pengertian Model Pembelajaran ... 9

2.1.2 Model PBM ... 10

2.1.2.1 Pengertian PBM ... 10


(8)

2.1.2.3 Tujuan PBM ... 13

2.1.2.4 Keunggulan dan Kelemahan PBM... 14

2.1.2.5 Peranan Guru Dalam PBM ... 15

2.1.2.6 Peranan Siswa Dalam PBM ... 16

2.1.2.7 Langkah-Langkah PBM ... 17

2.1.3. HASIL BELAJAR ... 18

2.1.3.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .. 21

2.1.4. Pembelajaran IPA di SD ... 22

2.1.5. Analisis Materi Daur Air ... 24

2.2. Kerangka Berfikir ... 24

2.3. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan ... 27

3.2 Subjek Penelitian ... 27

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 28

3.5 Desain Penelitian ... 29

3.6 Prosedur Penelitian ... 30

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.8 Analisi Data ... 34

3.9 Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 38


(9)

4.1. Siklus I ... 40

4.2. Siklus II ... 51

B. Pembahasan Hasil penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65


(10)

Daftar Tabel

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan masalah ... 17

Tabel 2. Kategori Presentase Nilai ... 35

Tabel 3. Jadwal Penelitian ... 37

Tabel 4. Pengontrolan pada tahap observasi awal ... 38

Tabel 5. Hasil Tes Siklus I ... 43

Tabel 6. Tingkat Keberhasilan hasil tes siklus I ... 44

Tabel 7. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 49

Tabel 8. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 50

Tabel 10. Hasil tes Siklus II ... 55

Tabel 11. Tingkat Keberhasilan hasil tes siklus II ... 56

Tabel 12. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 59

Tabel 13. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 60


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2. Grafik Tingkat Keberhasilan Hasil Tes Siklus I Grafik 3. Grafik Tingkat Keberhasilan Hasil Tes Siklus II Grafik 4. Grafik Persentase Ketuntasan Kelas Tiap


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus I (1 dan 2) Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II (1 dan 2) Lampiran 4. Lembar Observasi Siklus I dan II untuk Siswa

Lampiran 5. Lembar Observasi Siklus I dan II untuk guru(peneliti) Lampiran 6. Surat penelitan dari Fakultas


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah ditetapkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SLTP, SLTA). Salah satu tuntutan KTSP adalah adanya perubahan paradigma atau reorientasi terhadap proses pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar siswa. Perubahan paradigma yang dimaksud adalah perubahan dari pembelajaran mekanistik ke pembelajaran yang kreatif. Pembelajaran yang kreatif merupakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif. Mendorong siswa untuk menemukan kembali, serta membangun pengetahuan dan pengalaman siswa secara mandiri. Dalam evaluasi hasil belajar dituntut adanya reorientasi, yaitu evaluasi yang dapat menilai kinerja secara kontinue dan menyeluruh yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ilmu Pengetahuan Alam yang sekarang lebih dikenal dengan SAINS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD. IPA mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, yang berkaitan dengan makhluk dan alam. Tujuan IPA secara umum membantu agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian IPA tidak saja sebagai produk tetapi juga sebagai proses. IPA merupakan suatu program pendidikan yang pembelajarannya mengenai hubungan antar makhluk hidup dengan alam sekitarnya. Namun pada kenyataannya otak anak dipaksa


(15)

untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kahidupan sehari-hari. Akibatnya hasil belajar anak tidak memuaskan dan ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Kenyataan banyak dijumpai di kelas-kelas, interaksi pembelajaran dalam kelas hanya berlangsung satu arah dimana pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru di tempatkan sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, cara penyampaian di dominasi dengan metode ceramah yang hanya menuntut siswa untuk mendengarkan saja, kurang mengembangkan aktivitas yang lain seperti bertanya, diskusi dan memberikan pendapatnya.

Hal yang sama juga terjadi ketika penulis melaksanakan PPL, kebanyakan guru kurang menggunakan variasi dalam mengajar. Kondisi belajar menunjukkan bahwa siswa hanya menerima materi dari pengajar, mencatat dan menghafalkannya. Guru jarang menggunakan variasi dalam mengajar baik dalam penggunaan strategi, mentode. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, lalu mengerjakan soal-soal latihan.

Siswa juga cenderung tidak menyelesaikan perkerjaan rumah(PR) yang diberikan guru. Dengan berbagai alasan, ada yang mengatakan lupa, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat dibutuhkan. Dengan memberikan sedikit waktu untuk mendampingi anak ketika belajar dirumah. Dengan menanyakan


(16)

aktifitasnya disekolah. Tidak menyerahkan anak kepada guru di sekolah ataupun guru privatnya.

Permasalahan yang paling mendasar adalah metode dan model pembelajaran yang kurang tepat sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Ketika ulangan diadakan hanya 10 orang siswa yang memperoleh nilai 85, sedangkan 30 orang siswa lainnya memperoleh nilai <65. Hasil yang sangat mengecewakan.

Oleh sebab itu guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Mengatasi permasalahan tersebut di tawarkan suatu model pembelajaran. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya pola berpikir (pengetahuan dan pemahaman) siswa dalam menghadapi masalah adalah Pembelajaran berdasarkan masalah. Metode ini lebih menekankan pada keaktifan belajar siswa untuk mencari sendiri informasi pelajaran yang sedang di pelajari melalui bahan-bahan yang ada.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok yang sistematis, sehingga siswa dapat mengasah, mengembangkan kemampuan kognitif berfikirnya secara berkesinambungan.

Namun pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut. Maka dari itu perlu adanya bahan kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana Pembelajaran Berdasarkan Masalah ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran yang akan dibahas pada bab selanjutnya.


(17)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganggap penting melakukan suatu penelitian dengan membuat perbaikan pengajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan mencoba menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan masalah guna meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam pelajaran IPA dengan mengangkat judul ” Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Kelas V SD. RK. Serdang Murni Lubuk Pakam”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pola berfikir siswa masih dominan kepada hafalan 2. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.

3. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas

4. Guru kurang memberikan variasi dalam mengajar. Baik pendekatan, metode, model maupun strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa ( hanya menggunakan metode ceramah)

5. Siswa cenderung tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah yang diberikan guru 6. Perhatian orang tua dalam mendampingi anak anak belajar dirumah masih kurang. 7. Hasil belajar siswa yang masih rendah. Dimana 30 orang siswa memperoleh nilai

<65

8. Siswa pasif dalam belajar dan merasa bosan.

9. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah belum pernah diterapkan di sekolah ini.


(18)

10.Tidak semua guru memahami konsep model PBM.

1.3. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi masalah penelitiannya dengan ” Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA ”Materi daur air” Kelas V SD. RK. Serdang Murni Lubuk Pakam” T.A 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

Apakah model pembelajaran bedasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD pada pelajaran IPA khususnya pada materi ”Materi daur air”?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah pada ”Materi daur air”.

1.6. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang akan diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi guru :


(19)

a. sebagai bahan masukan ataupun pedoman dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. sebagai bahan pertimbangan dan umpan balik guru terutama guru mata pelajaran IPA dalam rangka meningkatkan mutu proses belajar mengajar.

2. Bagi siswa :

a. sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. mengubah cara belajar anak menjadi lebih aktif dan kreatif 3. Bagi sekolah :

a. sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa.

b. Sebagai bahan pedoman untuk menciptakan sekolah yang berkualitas dalam mengembangkan kreatifitas dan hasil belajar siswa.

4. Bagi Peneliti.

a. Sebagai bahan acuan bagi diri sendiri untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar.

b. Sebagai sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

c. Agar dapat menerapkan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah guna memperpaiki metode pembelajaran yang selama ini kurang baik


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Aisyah, W, dkk. 2007. Pembelajaran Melalui Metode PBL (Problem Basic Learning) dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineke Cipta. Arikunto, S,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Asih

Dasna, I. W. dan Sutrisno. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Basic Learning). http://pbl.htm

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooverative Learning.Yogyakarta : Pustaka Pelajar


(1)

untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kahidupan sehari-hari. Akibatnya hasil belajar anak tidak memuaskan dan ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Kenyataan banyak dijumpai di kelas-kelas, interaksi pembelajaran dalam kelas hanya berlangsung satu arah dimana pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru di tempatkan sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, cara penyampaian di dominasi dengan metode ceramah yang hanya menuntut siswa untuk mendengarkan saja, kurang mengembangkan aktivitas yang lain seperti bertanya, diskusi dan memberikan pendapatnya.

Hal yang sama juga terjadi ketika penulis melaksanakan PPL, kebanyakan guru kurang menggunakan variasi dalam mengajar. Kondisi belajar menunjukkan bahwa siswa hanya menerima materi dari pengajar, mencatat dan menghafalkannya. Guru jarang menggunakan variasi dalam mengajar baik dalam penggunaan strategi, mentode. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, lalu mengerjakan soal-soal latihan.

Siswa juga cenderung tidak menyelesaikan perkerjaan rumah(PR) yang diberikan guru. Dengan berbagai alasan, ada yang mengatakan lupa, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat dibutuhkan. Dengan memberikan sedikit waktu untuk mendampingi anak ketika belajar dirumah. Dengan menanyakan


(2)

aktifitasnya disekolah. Tidak menyerahkan anak kepada guru di sekolah ataupun guru privatnya.

Permasalahan yang paling mendasar adalah metode dan model pembelajaran yang kurang tepat sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Ketika ulangan diadakan hanya 10 orang siswa yang memperoleh nilai 85, sedangkan 30 orang siswa lainnya memperoleh nilai <65. Hasil yang sangat mengecewakan.

Oleh sebab itu guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Mengatasi permasalahan tersebut di tawarkan suatu model pembelajaran. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya pola berpikir (pengetahuan dan pemahaman) siswa dalam menghadapi masalah adalah Pembelajaran berdasarkan masalah. Metode ini lebih menekankan pada keaktifan belajar siswa untuk mencari sendiri informasi pelajaran yang sedang di pelajari melalui bahan-bahan yang ada.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok yang sistematis, sehingga siswa dapat mengasah, mengembangkan kemampuan kognitif berfikirnya secara berkesinambungan.

Namun pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut. Maka dari itu perlu adanya bahan kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana Pembelajaran Berdasarkan Masalah ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran yang akan dibahas pada bab selanjutnya.


(3)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganggap penting melakukan suatu penelitian dengan membuat perbaikan pengajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan mencoba menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan masalah guna meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam pelajaran IPA dengan mengangkat judul ” Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Kelas V SD. RK. Serdang Murni Lubuk Pakam”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pola berfikir siswa masih dominan kepada hafalan 2. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.

3. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas

4. Guru kurang memberikan variasi dalam mengajar. Baik pendekatan, metode, model maupun strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa ( hanya menggunakan metode ceramah)

5. Siswa cenderung tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah yang diberikan guru 6. Perhatian orang tua dalam mendampingi anak anak belajar dirumah masih kurang. 7. Hasil belajar siswa yang masih rendah. Dimana 30 orang siswa memperoleh nilai

<65

8. Siswa pasif dalam belajar dan merasa bosan.

9. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah belum pernah diterapkan di sekolah ini.


(4)

10. Tidak semua guru memahami konsep model PBM.

1.3. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi masalah penelitiannya dengan ” Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA ”Materi daur air” Kelas V SD. RK. Serdang Murni Lubuk Pakam” T.A 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

Apakah model pembelajaran bedasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD pada pelajaran IPA khususnya pada materi ”Materi daur air”?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah pada ”Materi daur air”.

1.6. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang akan diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi guru :


(5)

a. sebagai bahan masukan ataupun pedoman dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. sebagai bahan pertimbangan dan umpan balik guru terutama guru mata pelajaran IPA dalam rangka meningkatkan mutu proses belajar mengajar.

2. Bagi siswa :

a. sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. mengubah cara belajar anak menjadi lebih aktif dan kreatif 3. Bagi sekolah :

a. sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa.

b. Sebagai bahan pedoman untuk menciptakan sekolah yang berkualitas dalam mengembangkan kreatifitas dan hasil belajar siswa.

4. Bagi Peneliti.

a. Sebagai bahan acuan bagi diri sendiri untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar.

b. Sebagai sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

c. Agar dapat menerapkan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah guna memperpaiki metode pembelajaran yang selama ini kurang baik


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Aisyah, W, dkk. 2007. Pembelajaran Melalui Metode PBL (Problem Basic Learning) dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineke Cipta. Arikunto, S,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Asih

Dasna, I. W. dan Sutrisno. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Basic Learning). http://pbl.htm

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooverative Learning.Yogyakarta : Pustaka Pelajar


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG TAHUN 2012/2013.

0 6 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 4 KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 36

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI DALAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 33

PENERAPAN MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 03 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 45 78

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER II SD 2 BULUNGKULON JEKULO KUDUS TAHUN AJARAN 20122013

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN BUGEL 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V MANDURIAN KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

0 2 17