Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Menilai Prestasi Pada PT "X",Tbk.

(1)

ABSTRAK

Penilaian prestasi perusahaan bertujuan mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menjalankan operasinya, dan untuk itu diperlukan laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan, dengan kata lain laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai kondisi keuangan perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan, mulai dari investor sampai pihak-pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan untuk membantu mengambil keputusan. Berdasarkan dari argumen di atas, penulis telah mengangkat PT. X, yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi di Indonesia, sebagai objek penelitian. Dan seperti telah diulas sebelumnya, penelitian memfokuskan pada kepentingan analisis bagi perusahaan yang dibatasi dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Setelah dilakukan analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada periode tahun 2004 hingga tahun 2006, maka dapat dilakukan penilaian prestasi perusahaan. Melalui data keuangan yang diperoleh dan hasil analisisnya, dapat diketahui gambaran mengenai kondisi perusahaan dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaannya terjamin.

Secara keseluruhan kinerja PT. X dapat dinilai kurang baik. Dari segi Likuiditas perusahaan, PT. X berada dalam posisi yang kurang baik, dimana keadaan perusahaan dapat dikatakan tidak likuid. Hal ini ditunjukkan dari Current Ratio yang di bawah standar yaitu 200% maupun dari penurunan Current Ratio dan Quick Ratio dari tahun ke tahun Dari segi Aktivitas, PT X dapat dikatakan cukup baik dalam menggunakan sumber dayanya, karena seluruh perputaran dana yang tertanam dalam perusahaan berputar tidak lebih dari 1 (satu) tahun, baik dari Receivable Turnover, maupun Total Assets Turnover. Dari segi Solvabilitas, PT. X berada pada posisi yang kurang baik, keadaan perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan kurang solvable (di bawah standar), yang berarti bahwa modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat menutupi seluruh hutang perusahaan ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio solvabilitas yang rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2004 hingga tahun 2006. Dari segi Profitabilitas PT. X dapat dikatakan dalam keadaan yang kurang baik, hal ini dapat dilihat pada penurunan baik dari nilai net profit margin, ROI dan ROE dari tahun 2004 hingga tahun 2006.

Berdasarkan analisis rasio yang dilakukan, maka PT. X memiliki likuiditas keuangan yang kurang baik. Oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan aktiva lancarnya diimbangi dengan menekan kewajiban lancarnya agar dapat mempertahankan nilai rasio likuiditas yang tinggi.


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepad Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas bimbingannya yang menyertai penulis hingga terselesaikannya skripsi berjudul PERANAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MENILAI PRESTASI PT “X”.

Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana strata – 1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih karena selama penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan dan saran-saran, dan bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak, maka penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Tatik Budiningsih, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

2. Bapak Tedy Wahyusaputra, S.E., M.M., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Dr. Marcellia Susan, S.E., M.T selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranaha. 4. Ibu Herlina S.E.,M.T selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis.


(3)

5. Ibu Nur,S.E. selaku dosen wali yang telah mengawasi dan memberikan petunjuk untuk menyelesaikan studi ini.

6. Seluruh staf pengajar, staf perpustakaan, dan staf tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu, mendidik, dan memberikan dukungan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Kepada Ibu Magda selaku staff PT.X yang telah mengijinkan dan membantu penulis dalam pencarian data dan melakukan penelitian.

8. Kepada ayah dan ibunda yang selalu memberikan dukungan baik secara batin dan moril kepada penulis untuk mengenyam pendidikan S1.

9. Teman – teman selama perkuliahan terutama Mg – B angkatan 2004.

10. Untuk Thopik, Teddy, Yustin, Yurika, Chandra dan kawan – kawan lainnya , terima kasih untuk dukungannya.

11. Semua pihak yang telah membentu penulis baik dorongan moril maupun materil yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat terselasaikan tepat pada waktunya.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(4)

Bandung, 4 Januari 2008

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……….... ii

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR TABEL ………... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitan ……….... 1

1.2. Identifikasi Masalah ………... 3

1.3. Tujuan Penelitian …………...………... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ……....……… 4

1.5. Kerangka Pemikiran ………...………... 5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian …...………... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Laporan Keuangan ………...….. 8

2.1.1. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan………... 8

2.1.2. Manfaat Laporan Keuangan ………...…………. 11

2.1.3. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan ... 14

2.2. Analisis Laporan Keuangan ... 19

2.2.1 Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 19


(6)

2.3.1. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ... 21

2.3.2. Jenis Rasio ... 23

2.3.2.1. Liquidity Ratios ... 24

2.3.2.2. Activity Ratios ... 25

2.3.2.2. Debt Ratios ... 27

2.2.3.4. Profitability Ratios ... 29

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Objek Penelitian ... 31

3.1.1. Sejarah Singkat PT. X ... 31

3.1.2. Visi dan Misi PT. X ... 33

3.1.1. Struktur Organisasi PT. X ... 33

3.2. Metode Penelitian ... 34

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.2. Teknik Pengolahan Data ... 35

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Pembahasan Laporan Keuangan PT.X ... 36

4.2. Analisis Rasio Keuangan tarhadap Laporan Keuangan PT.X ... 38

4.2.1. Analisis Rasio Likuiditas ... 38

4.2.2. Analisis Rasio Aktivitas ... 43

4.2.3. Analisis Rasio Hutang ... 47

4.2.4. Analisis Rasio Keuntungan ... 53

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61


(7)

5.2. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran ... 7 Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. X ... 33


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Tabel Current Ratio ... 39

Tabel 4.2 : Tabel Quick Ratio ... 41

Tabel 4.3 : Tabel Receivable Turn Over ... 43

Tabel 4.4 : Tabel Average Collection Period ... 44

Tabel 4.5 : Tabel Total AssetsTurn Over ... 46

Tabel 4.6 : Tabel Debt Ratio ... 48

Tabel 4.7 : Tabel Debt to Equity Ratio ... 50

Tabel 4.8 : Tabel Long Term Debt to Equity Ratio ... 52

Tabel 4.9 : Tabel Gross Profit Margin ... 54

Tabel 4.10 : Tabel Net Profit Margin ... 55

Tabel 4.11 : Tabel Return on Investment ... 57


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan bisnis yang semakin ketat, maka perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki perencanaan dan pengendalian secara terpadu dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, sehingga perusahaan mampu untuk bertahan dan bertumbuh dalam pasar domestik maupun global. Untuk mencapai keefektifan dan efisiensi tertentu maka perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, sumber daya manusia, produksi, serta keuangan dan administrasi. Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dan programnya masing-masing. Misalnya, bidang keuangan yang harus mengusahakan dan mengatur arus dana yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Dalam hal ini kegiatan-kegiatan di bidang keuangan; disamping beberapa kegiatan di bidang lainnya; merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan suatu perusahaan. Yang dimaksud dengan kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh pihak manajemen perusahaan. Dimana hal tersebut merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut keefektifan pemanfaatan modal, efisiensi, rentabilitas perusahaan, dan nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul dari pihak ke tiga. Penilaian kinerja ini akan berarti jika dilihat dari sudut pandang pihak-pihak yang berkepentingan atas keberhasilan perusahaan, yaitu dari sudut pandang manajemen, pemilik perusahaan, buruh, kreditur, pemerintah, dan pihak lainnyadalam masyarakat. Masalah yang sering


(11)

terjadi dalam perusahaan adalah mengenai masalah keuangan. Dan masalah keuangan ini tidak bisa dilepaskan dari masalah keseimbangan dan perputaran dana. Dana tersebut haruslah dikelola dengan efektif dan efisien guna mencapai suatu prestasi tertentu dan teIjaminnya kehidupan perusahaan di masa depan. Salah satu alat untuk menilai prestasi perusahaan adalah dengan melakukan analisa laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan suatu perusahaan pada umumnya terdiri dari :

1. Laporan Neraca (Balance Sheet), yaitu suatu ringkasan posisi atau keadaan keuangan perusahaan yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu.

2. Laporan Rugi-Laba (Income Statement), yaitu laporan yang menunjukkan penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga mencerminkan perusahaan dalam keadaan laba atau rugi pada periode tertentu.

Ada banyak teknik analisis terhadap laporan keuangan, salah satunya adalah analisis rasio seperti yang akan digunakan oleh penulis untuk melakukan penilaian terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Dengan analisis rasio keuangan dapat diketahui hubungan-hubungan dari posisi tertentu dalam laporan neraca dan laporan rugi-laba. Selain itu kita juga dapat melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dipandang dari segi likuiditas, solvabilitas, aktifitas, dan profitabilitas (rentabilitas) dalam menganalisis laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan dan menganalisis dua atau lebih periode dari laporan keuangan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap


(12)

cukup baik yang juga dapat berguna bagi penentuan penyusunan strategi yang akan dilakukan untuk perusahaan dimasa yang akan datang.

Adapun alasan penulis memilih PT.X, tbk adalah karena pesatnya pertumbuhan yang dialami oleh PT tersebut. Harga saham PT.X, tbk pada tahun 2004 berkisar Rp 4.000,- kini telah mengalami peningkatan yang signifikan yaitu berkisar pada harga Rp 8.500,- Untuk itu amat menarik bagi penulis untuk menganalisis kondisi fundamental PT.X, Tbk dengan menggunakan analisis rasio, apakah kenaikan harga saham PT. X, Tbk tersebut diiringi oleh peningkatan kondisi fundamental PT. X, Tbk.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa penilaian prestasi perusahaan dapat dilakukan dengan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Oleh karena itu, penulis dalam menyusun skripsi ini akan membahas lebih lanjut mengenai Judul : "PERANAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MENILAI PRESTASI PADA PT "X"”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam menganalisa kinerja suatu perusahaan diperlukan suatu sarana Analisis Rasio sebagai tolak ukur untuk mengetahui sampai sejauh mana kirnerja keuangan perusahaan tersebut.

Berdasarkan hal ini, maka masalah-masalah yang akan dibahas untuk penulis di dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana posisi keuangan perusahaan pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 ? 2. Bagaimana kinerja perusahaan ditinjau dari segi analisis rasio ?

3. Apakah prestasi perusahaan mengalami peningkatan atau penuruna berdasarkan


(13)

perhitungan rasio keuangan ?

1.3 Tuiuan Penelitian

Penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan dengan cara menganalisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Analisis Rasio Keuangan.

2. Untuk mengetahui prestasi perusahaan ditinjau dari beberapa segi yang berhubungan dengan Analisis Rasio.

3. Untuk mengetahui apakah prestasi perusahaan mengalami peningkatan ataukah mengalami penurunan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil pene1itian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yaitu : 1. Perusahaan;

dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan yaitu sebagai masukan informasi yang mungkin berguna bagi perusahaan.

2. Penu1is;

menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen keuangan, khususnya mengenai ana1isis rasio keuangan serta mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama ini.

3. Pihak lain;

diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang keuangan dan dapat dijadikan masukan untuk bahan studi perbandingan.


(14)

1.5 Kerangka Pemikiran

Manajemen Keuangan merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. Manajemen keuangan yang baik akan membawa peningkatan efektivitas dan efisiensi pada perusahaan. Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang memberikan ikhtisiar mengenai keadaan keuangan perusahaan yang terdiri dari:

1. Neraca

2. Laporan Rugi Laba

Kini analisis laporan keuangan menjadi sangat penting artinya bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi akan tingkat profitabilitas, tingkat kesehatan dan tingkat resiko dari perusahaan finansial yang akan mereka pilih.

Adapun tujuan analisis keuangan adalah :

1. Mengetahui kelemahan dari kondisi keuangan perusahaan sehingga menunjukan permasalahan yang mungkin muncul.

2. Mengetahui kekuatan yang dimiliki penelitian ini menggunakan teknik analisis rasio dalam menyajikan informasi dari laporan keuangan.

Analisis ini menggabungkan angka-angka antara neraca dan laparan rugi-laba. Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam empat macam kategori:

1. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Aktivitas


(15)

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat aktivitas asset.

3. Rasio Solvabilitas

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas

Adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Keempat rasio diatas digunakan untuk menganalisis laparan keuangan dan hasilnya akan menunjukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil yang muncul setiap tahunnya akan menunjukan sejauh mana peningkatan atau penurunan kinerja yang telah diraih perusahaan dilihat dari sudut pandang manajemen.


(16)

Neraca Laporan Laba-Rugi

Rasio Likuiditas

Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas

Penilaian Kinerja Perusahaan Laporan Keuangan

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak Bulan Oktober 2007 hingga Desember 2007.


(17)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan analisis terhadap Laporan Keuangan suatu perusahaan, maka dapat dilakukan penilaian prestasi perusahaan. Melalui data keuangan yang diperoleh dan hasil analisisnya, maka dapat diketahui gambaran mengenai kondisi perusahaan dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaannya terjamin.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap Laporan Keuangan PT X, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari segi Likuiditas perusahaan, PT X berada dalam posisi yang kurang baik, dimana keadaan perusahaan dapat dikatakan tidak likuid. Hal ini ditunjukkan dari

Current Ratio yang di bawah standar yaitu 200% maupun dari penurunan Current Ratio dan Quick Ratio dari tahun ke tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa

perusahaan kurang mampu menutupi atau dengan kata lain akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya pada saat hutang-hutangnya tersebut ditagih atau jatuh tempo.

2. Dari segi Aktivitas, PT X dapat dikatakan cukup baik dalam menggunakan sumber dayanya, karena seluruh perputaran modal kerja dan dana yang tertanam dalam perusahaan berputar tidak lebih dari 1 (satu) tahun, baik dari segi


(18)

Receivable Turnover, maupun Total Assets Turnover. Hal itu ditunjukkan oleh

nilai Receivable Turnover yang tinggi maupun Total Asset Turnover yang membaik dari tahun ke tahun.

3. Dari segi Solvabilitas, PT X berada pada posisi yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio solvabilitas yang rata-rata mengalami kenaikkan dari tahun 2004 hingga tahun 2006. Juga Debt Ratio tahun 2004,2005 dan 2006 yang di atas standar yaitu 50%. Debt to Equity Ratio tahun 2004,2005 dan 2006 yang di atas standar yaitu 100%.

4. Dari segi Profitabilitas PT "X" dapat dikatakan dalam keadaan yang kurang baik, hal ini dapat dilihat pada penurunan, baik dari nilai gross profit atau net profit

margin rationya dari tahun 2004 hingga tahun 2006, dan juga hal ini dapat dilihat

dari analisis ROI dan analisis ROE-nya bahwa nilai rasio ROI dan ROE perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

5.2. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

• Meningkatkan posisi likuiditas perusahaan menjadi lebih baik dengan usaha menjaga agar hutang lancar yang ada dapat ditekan atau dikurangi dan berusaha untuk meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara menambah jumlah kas.

• Mempertahankan atau meningkatkan posisi aktivitas perusahaan agar perputaran piutang, persediaan barang, dan aktiva lainnya yang dimiliki oleh perusahaan tidak lebih dari 1 (satu) tahun.


(19)

• Meningkatkan posisi solvabilitas perusahaan dengan berusaha untuk mengurangi hutang perusahaan yang ada. Dan juga berusaha untuk meningkatkan modal perusahaan dan laba yang diterima oleh perusahaan agar modal yang dimiliki perusahaan dapat menjamin hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

• Meningkatkan posisi profitabilitas perusahaan dengan cara meningkatkan pendapatan dari penjualan tetapi dilain pihak berusaha untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus dapat mengatur keseimbangan antara pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan.

• Sebaiknya perusahaan membuat suatu batasan-batasan rasio yang dapat digunakan sebagai bahan pembanding mengenai nilai-nilai rasio yang wajar bagi suatu perusahaan / industri tertentu. Batasan ini juga sebaiknya selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha perindustrian.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Awat, Napa J., Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.

Djarwanto, Drs., Ps., Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-2, Cetakan ke-1, BPFE, Yogyakarta, 2004.

Gitman, Lawrence J., Principles of Managerial Finance, 11th Edition, Addison Wesley, 2006.

Hanafi, Mamduh M., Drs., MBA; Halim, Abdul, Drs., MBA, Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-1, Cetakan ke-l, UPP-AMP YPKN, Yogyakarta, 1996.

Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi ke-1 Cetakan ke-4 , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Agustus 2004.

Helfert, Erich A., D.B.A., Teknik Analisis Keuangan, Edisi ke-8, Erlangga, Jakarta, 1996.

Home, Van C., James; John M. Wachowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi ke-9, Salemba Empat, Jakarta, 1997.

Irawati, Susan, Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung, 2006. Munawir, S., Drs., Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-4, Cetakan ke-13.

Standar Akuntansi Keuangan 1999, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta 1999. Riyanto, Bambang, Prof., Dr., Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke-4, Cetakan

ke-7, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Weston, J., Fred, Brigham, Eugene F., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi ke-9, Cetakan ke-3, Erlangga, Jakarta, 1998.


(1)

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat aktivitas asset.

3. Rasio Solvabilitas

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas

Adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Keempat rasio diatas digunakan untuk menganalisis laparan keuangan dan hasilnya akan menunjukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil yang muncul setiap tahunnya akan menunjukan sejauh mana peningkatan atau penurunan kinerja yang telah diraih perusahaan dilihat dari sudut pandang manajemen.


(2)

Neraca Laporan Laba-Rugi

Rasio Likuiditas

Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas

Penilaian Kinerja Perusahaan Laporan Keuangan

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak Bulan Oktober 2007 hingga Desember 2007.


(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan analisis terhadap Laporan Keuangan suatu perusahaan, maka dapat dilakukan penilaian prestasi perusahaan. Melalui data keuangan yang diperoleh dan hasil analisisnya, maka dapat diketahui gambaran mengenai kondisi perusahaan dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaannya terjamin.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap Laporan Keuangan PT X, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari segi Likuiditas perusahaan, PT X berada dalam posisi yang kurang baik, dimana keadaan perusahaan dapat dikatakan tidak likuid. Hal ini ditunjukkan dari Current Ratio yang di bawah standar yaitu 200% maupun dari penurunan Current Ratio dan Quick Ratio dari tahun ke tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu menutupi atau dengan kata lain akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya pada saat hutang-hutangnya tersebut ditagih atau jatuh tempo.

2. Dari segi Aktivitas, PT X dapat dikatakan cukup baik dalam menggunakan sumber dayanya, karena seluruh perputaran modal kerja dan dana yang tertanam dalam perusahaan berputar tidak lebih dari 1 (satu) tahun, baik dari segi


(4)

Receivable Turnover, maupun Total Assets Turnover. Hal itu ditunjukkan oleh nilai Receivable Turnover yang tinggi maupun Total Asset Turnover yang membaik dari tahun ke tahun.

3. Dari segi Solvabilitas, PT X berada pada posisi yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio solvabilitas yang rata-rata mengalami kenaikkan dari tahun 2004 hingga tahun 2006. Juga Debt Ratio tahun 2004,2005 dan 2006 yang di atas standar yaitu 50%. Debt to Equity Ratio tahun 2004,2005 dan 2006 yang di atas standar yaitu 100%.

4. Dari segi Profitabilitas PT "X" dapat dikatakan dalam keadaan yang kurang baik, hal ini dapat dilihat pada penurunan, baik dari nilai gross profit atau net profit margin rationya dari tahun 2004 hingga tahun 2006, dan juga hal ini dapat dilihat dari analisis ROI dan analisis ROE-nya bahwa nilai rasio ROI dan ROE perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

5.2. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

• Meningkatkan posisi likuiditas perusahaan menjadi lebih baik dengan usaha menjaga agar hutang lancar yang ada dapat ditekan atau dikurangi dan berusaha untuk meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara menambah jumlah kas. • Mempertahankan atau meningkatkan posisi aktivitas perusahaan agar perputaran piutang, persediaan barang, dan aktiva lainnya yang dimiliki oleh perusahaan tidak lebih dari 1 (satu) tahun.


(5)

• Meningkatkan posisi solvabilitas perusahaan dengan berusaha untuk mengurangi hutang perusahaan yang ada. Dan juga berusaha untuk meningkatkan modal perusahaan dan laba yang diterima oleh perusahaan agar modal yang dimiliki perusahaan dapat menjamin hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

• Meningkatkan posisi profitabilitas perusahaan dengan cara meningkatkan pendapatan dari penjualan tetapi dilain pihak berusaha untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus dapat mengatur keseimbangan antara pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan.

• Sebaiknya perusahaan membuat suatu batasan-batasan rasio yang dapat digunakan sebagai bahan pembanding mengenai nilai-nilai rasio yang wajar bagi suatu perusahaan / industri tertentu. Batasan ini juga sebaiknya selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha perindustrian.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Awat, Napa J., Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.

Djarwanto, Drs., Ps., Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-2, Cetakan ke-1, BPFE, Yogyakarta, 2004.

Gitman, Lawrence J., Principles of Managerial Finance, 11th Edition, Addison Wesley, 2006.

Hanafi, Mamduh M., Drs., MBA; Halim, Abdul, Drs., MBA, Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-1, Cetakan ke-l, UPP-AMP YPKN, Yogyakarta, 1996.

Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi ke-1 Cetakan ke-4 , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Agustus 2004.

Helfert, Erich A., D.B.A., Teknik Analisis Keuangan, Edisi ke-8, Erlangga, Jakarta, 1996. Home, Van C., James; John M. Wachowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi

ke-9, Salemba Empat, Jakarta, 1997.

Irawati, Susan, Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung, 2006. Munawir, S., Drs., Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-4, Cetakan ke-13.

Standar Akuntansi Keuangan 1999, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta 1999.

Riyanto, Bambang, Prof., Dr., Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke-4, Cetakan ke-7, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Weston, J., Fred, Brigham, Eugene F., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi ke-9, Cetakan ke-3, Erlangga, Jakarta, 1998.