Peranan Analisis Rasio Keuangan dalam Menilai Prestasi PT.Bakrie Telecom Tbk.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi PT Bakrie Telecom Tbk. pada tahun 2005 sampai dengan 2008, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menganalisis laporan keuangan dalam menilai prestasinya.

Untuk mengetahui prestasi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan, yang terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi laba. Analisis rasio adalah suatu alat analisis untuk menilai laporan keuangan.Analisis rasio terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Hasil dari analisis rasio diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai gambaran kondisi keuangan perusahaan.

PT Bakrie Telecom Tbk adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi nirkabel di Indonesia. Misi adalah menyediakan konektivitas informasi yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya pada saat diagih, karena perusahaan mempunyai aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya. Dilihat dari sisi rasio solvabilitas yang tidak stabil, namun dapat mampu melunasi seluruh hutangnya dengan mudah karena memiliki aktiva dan modal sendiri yang jauh lebih besar. Rasio aktivitas perusahaan yang menunjukkan peningkatan setiap tahun, berarti perusahaan cukup efektif dan efisien dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan operasi. Profitabilitas perusahaan dalan kondisi yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari Gross Profit Margin, dan Operation Profit Margin perusahaan yang cenderung meningkat setiap tahunnya


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………..i

HALAMAN PENGESAHAN………ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii

KATA PENGANTAR………..iv

ABSTRAK..………..vii

DAFTAR ISI………viii

DAFTAR LAMPIRAN……….xii

DAFTAR GAMBAR………xiii

BAB I PENDAHULUAN………1

1.1Latar Belakang………..…………..1

1.2Identifikasi Masalah………6

1.3Maksud danTujuan Penelitian………...6


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……….…….….8

2.1 Laporan Keuangan……….…….……8

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan………..…..8

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan………....10

2.1.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan………..…10 2.1.4 Pemakai Laporan Keuangan……….….16

2.1.5 Tujuan dan Persyaratan Penyajian laporan Keuangan…….…18

2.1.6 Sifat dan Keterbatasan laporan Keuangan………19

2.2 Analisis Laporan Keuangan………..21

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan………..22

2.2.2 Prosedur Analisis laporan Keuangan………..23

2.3 Metode dan teknik analisis Laporan Keuangan……….24

2.3.1 Metode Analisis Laporan Keuangan……….24

2.3.2 teknik Analisis Laporan Keuangan………26

2.4 Rasio Sebagai salah Satu Alat Analisis laporan Keuangan……….27

2.4.1 Pengertian Rasio Keuangan……….…..28

2.4.2 Tujuan Analisis Rasio Keuangan……….….28

2.4.3 Keunggulan dan Keterbatasan Rasio Keuangan………..29

2.5 Macam-macam Rasio Keuangan………..30

2.6 Pengertian Prestasi Perusahaan……….38


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….…..42

3.1 Objek Penelitian……….42

3.1.1 Visi dan Misi PT Bakrie Telecom Tbk………..42

3.1.2 Produk dan Layanan ………..…………42

3.1.3 Gambaran Singkat tentang PT Bakrie Telecom Tbk...43

3.2 Metode Penelitian……….50

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………....50

3.2.2 Jenis Data dan Metode Penelitian……….….50

3.2.3 Definisi Operasiuonal Variabel………..51

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data……….52

3.2.5 Alat Analisis Data………53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………54

4.1 Analisis Rasio Terhadap Laporan Keuangan PT Bakrie Telecom Tbk…54 4.1.1 Analisis Rasio Likuditas………..54

4.1.2 Analisis Rasio Solvabilitas……….60

4.1.3 Analisis Rasio Aktivitas………..63

4.1.4 Analisis Rasio Profitabilitas………..…………66

4.2 Penilaian Prestasi PT Bakrie Telecom………..73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….78

5.1 Kesimpulan………78

5.2 Saran………..80


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT Bakrie TYelecom Tbk. Per 31 Desember 2005 dan per 31 Desember 2006

Lampiran 2 Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT Bakrie TYelecom Tbk. Per 31 Desember 2006 dan per 31 Desember 2007

Lampiran 3 Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT Bakrie TYelecom Tbk. Per 31 Desember 2007 dan per 31 Desember 2008


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………41


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Berlakang

Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir ini, krisis keuangan global menyebabkan situasi perekonomian di seluruh dunia sangat mengkhawatirkan. Akibatnya pertumbuhan ekonomi diseluruh dunia mengalami penurunan negatif. Oleh karena itu, keadaan ekonomi yang tidak stabil ini mempengaruhi berbagai sektor industri, salah satunya industri telekomunikasi yang mendukung dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Di Indonesia industri telekomunikasi telah dilakukan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Sejak saat ini perkembangan teknologi telekomunikasi sudah semakin maju Masalah jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah dengan adanya perkembangan telekomunikasi yang pesat dalam bidang telekomunikasi. Seperti halnya negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi secara umum di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi layanan telekomunikasi atau teledensitas rasio yang masih terbilang rendah yakni sebesar 14% bila dibandingkan dengan Negara-negera lainnya. Kemudian sejalan dengan


(9)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha pesatnya perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia sebagai akibat dari meningkatnya jumlah populasi serta meningkatnya pendapatan per kapita pada beberapa tahun terakhir ini, tingkat pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia telah menunjukkan suatu peningkatan signifikan dengan pertumbuhan rata–rata di atas 50% per tahun dengan total pelanggan sebanyak 6 juta pada tahun 2001 menjadi 18,5 juta pada tahun 2003 serta berkembang pesat mencapai kira– kira 30 juta pelanggan di tahun 2004 (sumber : Pyramid Research). Berikut ini adalah beberapa tren yang dapat meningkatkan industri telekomunikasi di tahun-tahun mendatang :

a. Pertumbuhan sektor ekonomi yang terus berlanjut. Perseroan berharap industri telekomunikasi dan kebutuhan atas jasa telekomunikasi akan meningkat dalam jangka menengah bersamaan dengan berkembang dan semakin modernnya Indonesia dan juga meningkatnya penetrasi fixed wireless di Indonesia.

b. Perusahaan memprediksikan layanan fixed wireless akan semakin populer akibat dari jangkauan populasi yang lebih luas, meningkatnya kualitas jaringan fixed wireless, semakin terjangkaunya harga ponsel dan semakin banyaknya paket layanan prabayar. Munculnya paket prabayar bagi kelas menengah ke bawah, yang memberikan Penawaran layanan data dan suara dasar dengan harga yang kompetitif dan dalam denominasi kecil, pada khususnya, telah memperluas pasar yang dapat dilayani oleh operator fixed wireless.

c. Stabilnya tingkat pemakaian fasilitas telekomunikasi. Pertumbuhan atas penggunaan layanan data dan SMS diprediksikan akan mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha d. Meningkatnya tingkat kompetisi jasa pelayanan telekomunikasi. Dengan

adanya investasi yang dilakukan operator-operator telekomunikasi asing di Indonesia persaingan akan semakin meningkat dalam jangka menengah apabila para pemain baru yang memasuki pasar mampu menawarkan layanan yang berkualitas.

Sementara teknologi CDMA 2000 1x masih relatif baru di Indonesia dimana persentase pemakaian data akses terutama wireless mobile data access masih termasuk kecil dibandingkan dengan negara–Negara lainnya yang sebanding. Produk fixed wireless dengan teknologi CDMA 2000 1x yang diperkenalkan pada awal tahun 2003 di Indonesia mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat pengguna layanan telekomunikasi, mengingat tarifnya yang lebih murah dibandingkan dengan tarif produk Seluler berbasis teknologi GSM. CDMA (Code Division Multiple Access) adalah teknologi dimana masing– masing user menggunakan kode yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. Teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam layanan telepon rumah (fixed phone), telepon bergerak (mobility) dan layanan limited mobility (telepon bergerak terbatas dalam satu kode area). Teknologi CDMA pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat mulai tahun 1990 dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993.

Teknologi CDMA diperkirakan akan berkembang dengan pesat beriringan dengan teknologi wireless lainnya. Berdasarkan data tim pengembangan CDMA, terdapat 109 operator yang berbasis teknologi CDMA 2000 1x di dunia pada tahun 2004. Jumlah pelanggan CDMA di dunia pada tahun 2004 diperkirakan sudah mencapai hampir 240 juta di mana 150 juta memakai teknologi CDMA


(11)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha 2000 1x. Perkembangan pemakaian teknologi CDMA 2000 1x pada pertengahan 2004 mencapai rata – rata tertinggi dengan kenaikan 30% per tahun dibandingkan dengan 21% peningkatan pada teknologi wireless, 28% pada teknologi GSM. (sumber: CDMA Development Group).

Perkembangan pelanggan yang berbasis CDMA sangat signifikan pada 2,5 tahun terakhir. Pada tahun 2003, pelanggan CDMA hanya 267.705, kemudian pada tahun 2004 meningkat sangat tajam mencapai 1.553.159 pelanggan atau meningkat 5,8 kali dari tahun 2003, sedangkan sampai dengan September 2005 telah mencapai 4.242.560 pelanggan, atau dalam waktu 9 bulan telah terjadi peningkatan mencapai 2,7 kali. Pertumbuhan telekomunikasi CDMA di Indonesia yang meningkat akan membuat persaingan semakin ketat diantara industri telekomunikasi. .

Kondisi tersebut, akan membuat suatu perusahaan lebih merencanakan dan mengendalikan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, sehingga perusahaan dapat mampu untuk bertahan dan bertumbuh dalam keadaan krisis keuangan global. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan keefektifan dan keefisiensian sebagai alat pengukur prestasinya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus melakukan kegiatan-kegiatan fungsional di bidang pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan keuangan. Masing-masing bidang memiliki kegiatan dan program tersendiri. Seperti, dibidang keuangan yang harus mengatur arus dana perusahaan yang diperlukan untuk menjalankan segala aktivitasnya.

Prestasi perusahaan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Penilaian prestasi ini akan berarti jika dilihat dari sudut pandang pihak-pihak yang


(12)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha berkepentingan atas keberhasilan perusahaan, yaitu sudut pandang manajemen, pemilik perusahaan, kreditur, pemerintah, tenaga kerja, dan pihak lainnya dalam masyarakat. Salah satu alat untuk menilai prestasi perusahaan adalah dengan melakukan menganalisis laporan keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kekuatan dan kelemahan dibidang financial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa datang.

Ada banyak teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, salah satunya menggunakan analisis rasio untuk menilai prestasi perusahaaan, seperti rasio likuiditas, solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Rasio tersebut dihitung berdasarkan laporan keuangan yang telah tersedia, terdiri dari : 1. Neraca adalah suatu ringkasan posisi atau keadaan keuangan perusahaan yang

menunjukan aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.

2. Laporan Laba-Rugi adalah laporan yang menunjukan penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga mencerminkan perusahaan dalam keadaan laba atau rugi pada periode tertentu.

PT. Bakrie Telecom adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi nirkabel di Indonesia. Dengan persaingan yang semakin ketat serta adanya krisis keauangan global maka PT. Bakrie Telecom perlu melakukan analisis rasio keuangan dengan melihat dari neraca dan laporan


(13)

laba-BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha rugi dari tahun 2005 sampai dengan 2008, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan agar bila terjadi suatu masalah agar dapat diatasi oleh pihak yang berkaitan.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa menilai prestasi perusahaan dapat dilakukan dengan analisis terhadap laporan keuangan menggunakan analisis rasio. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Menilai Prestasi PT. Bakrie Telecom Tbk”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah :

1. Bagaimana perhitungan rasio keuangan PT. Bakrie Telecom pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2008?

2. Bagaimana prestasi PT. Bakrie Telecom di bidang keuangan yang ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas, aktifitas, dan profitabilitas pada tahun 2005 sampai dengan 2008?

3. Apakah prestasi PT. Bakrie Telecom mengalami peningkatan atau penurunan perhitungan rasio pada tahun 2005 sampai dengan 2008?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perhitungan rasio keuangan PT. Bakrie Telecom pada tahun 2005 sampai dengan 2008.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

7 Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui prestasi PT. Bakrie Telecom yang ditinjau dari segi

likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas dari tahun 2005 sampai dengan 2008.

3. Untuk mengetahui apakah prestasi PT. Bakrie Telecom mengalami peningkatan atau penurunan berdasarkan perhitungan rasio pada tahun 2005 sampai dengan 2008.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Dengan diadakan penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan sebagai masukan informasi dan bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen keuangan, khususnya mengenai analisis rasio keuangan.

3. Bagi Pihak Lainnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut bagi pihak-pihak yang berkepentingan.


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

78 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Bakrie Telecom Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Dilihat dari hasil analisis rasio likuiditas yang telah dilakukan, PT. Bakrie Telecom Tbk. ini berada dalam posisi likuiditas yang cukup baik dan dapat dikatakan perusahaan mengalami peningkatan prestasi likuiditas dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Prestasi perusahaan yang semakin baik dapat dilihat dari persentase angka rasio-rasio likuiditas yang semakin besar setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari Current Ratio, Quick Ratio, dan Networking Capital perusahaan yang berada diatas standar umum, walaupun Cash ratio dalam keadaan menurun setiap tahunnya namun nilai rasionya positif. Artinya bahwa manajer perusahaan mampu mengendalikan hutang lancar perusahaan.

2) Dilihat dari hasil analisis rasio solvabilitas yang telah dilakukan, PT. Bakrie Telecom Tbk. menunjukkan nilai rasionya sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan Debt Ratio dan Debt to Eequity Ratio, dimana


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

79 Universitas Kristen Maranatha nilai rasionya berada dibawah standar umum. Dengan kata lain perusahaan dapat mampu membayar seluruh hutangnya dengan menggunakkan modal sendiri.

3) Dilihat dari hasil analisis rasio aktivitas yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas PT. Bakrie Telecom Tbk. dalam keadaan baik. Hal tersebut dilihat dari Fixed Assets Turnover, Average Collection Period, Account Receivable Turnover, dan Total Assets Turnover. Artinya bahwa perusahaan mampu memanfaatkan modal dan penggunaan dana dalam kegiatan aktivitasnya

4) Dilihat dari hasil analisis rasio profitabilitas yang telah dilakukan, bahwa keadaan PT. Bakrie Telecom Tbk. yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari Gross Profit Margin, dan Operation Profit Margin perusahaan yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, dan Earning Per Share mengalami penurunan tetapi dalam keadaan nllai rasionya positif.

5) Setelah ditinjau dari segi likuditas, segi solvabilitas, segi aktivitas, dan segi profitabilitas, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prestasi PT


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

80 Universitas Kristen Maranatha Bakrie Telecom Tbk pada tahun 2005 sampai dengan 2008 mengalami peningkatan.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Perusahaan hendaknya meningkatkan posisi likuiditas perusahaan menjadi lebih baik dengan berusaha untuk meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara mengendalikan jumlah persediaan yang terlalu banyak dan mengurangi penggunaan uang kas yang tidak efisien, agar dapat menjamin seluruh hutang lancar yang dimiliki perusahaan.

2. Perusahaan hendaknya mempertahankan posisis solvabilitas perusahaan dengan berusaha untuk mengurangi hutang perusahaan yang ada dan berusaha untuk meningkatkan modal kerja perusahaan serta meningkatkan laba yang diterima perusahaan sehingga modal yang dimiliki perusahaan dapat menjamin hutang yang dimiliki perusahaan.

3. Mempertahankan dan meningkatkan posisi aktivitas perusahaan agar perputaran persediaan, piutang, perputaran modal kerja, dan aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan dapat lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

4. Meningkatkan dan menjaga kestabilan posisi profitabilitasnya perusahaandari tahun ke tahun dengan cara meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

81 Universitas Kristen Maranatha penjualan dan mengurangi biaya-biaya produksi yang terlalu besar serta meningkatkan efisiensi dalam menggunakan modal yang diinvestasikan.


(19)

82 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin, Drs, MS. 1993. Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Brigham, Weston Eugene F. dan Joel Houston. 1988. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga.

Gitman, Lawrence J., Principles of Managerial Finance, , Addison Wesley, 2006. Hanafi, mamduh M., Halim, Abdul. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:

UPP AMP YKPM.

Harahap, Sofyan Syafri.1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http///www.bakrietelecom.com

L. Tedjarutjianta, Drs., Romli, M. Kundi, Drs., A.Mubin, Drs. 1982. Financial Management. Bandung: Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Unpad. Munawir, S., Drs. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S., Drs. 2002. Akuntart, Analisa laporan Keuangan, Edisi ke-4, Cetakan Ke-13, Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang, Prof., Dr. 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Standar Akuntansi Indonesia. 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta; Rineka Cipta.

Standar Akuntansi Indonesia. 1995. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Standar Akuntansi Indonesia. 2000. Komite Prinsip Akuntansi Indonesia 1996. Sundjaja S., Ridwan, Inge Barlin. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Jakarta: PT

Prehallindo.


(20)

83 Universitas Kristen Maranatha Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Weston, J. Fred, Copeland, Thomas E. 1996. Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi Ke-8, Cetakan Ke-9, Jakarta: Erlangga.


(1)

78 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Bakrie Telecom Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Dilihat dari hasil analisis rasio likuiditas yang telah dilakukan, PT. Bakrie Telecom Tbk. ini berada dalam posisi likuiditas yang cukup baik dan dapat dikatakan perusahaan mengalami peningkatan prestasi likuiditas dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Prestasi perusahaan yang semakin baik dapat dilihat dari persentase angka rasio-rasio likuiditas yang semakin besar setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari Current Ratio, Quick Ratio, dan Networking Capital perusahaan yang berada diatas standar umum, walaupun Cash ratio dalam keadaan menurun setiap tahunnya namun nilai rasionya positif. Artinya bahwa manajer perusahaan mampu mengendalikan hutang lancar perusahaan.

2) Dilihat dari hasil analisis rasio solvabilitas yang telah dilakukan, PT. Bakrie Telecom Tbk. menunjukkan nilai rasionya sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan Debt Ratio dan Debt to Eequity Ratio, dimana


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

79 Universitas Kristen Maranatha

nilai rasionya berada dibawah standar umum. Dengan kata lain perusahaan dapat mampu membayar seluruh hutangnya dengan menggunakkan modal sendiri.

3) Dilihat dari hasil analisis rasio aktivitas yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas PT. Bakrie Telecom Tbk. dalam keadaan baik. Hal tersebut dilihat dari Fixed Assets Turnover, Average Collection Period, Account Receivable Turnover, dan Total Assets Turnover. Artinya bahwa perusahaan mampu memanfaatkan modal dan penggunaan dana dalam kegiatan aktivitasnya

4) Dilihat dari hasil analisis rasio profitabilitas yang telah dilakukan, bahwa keadaan PT. Bakrie Telecom Tbk. yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari Gross Profit Margin, dan Operation Profit Margin perusahaan yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, dan Earning Per Share mengalami penurunan tetapi dalam keadaan nllai rasionya positif.

5) Setelah ditinjau dari segi likuditas, segi solvabilitas, segi aktivitas, dan segi profitabilitas, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prestasi PT


(3)

80 Universitas Kristen Maranatha

Bakrie Telecom Tbk pada tahun 2005 sampai dengan 2008 mengalami peningkatan.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Perusahaan hendaknya meningkatkan posisi likuiditas perusahaan menjadi lebih baik dengan berusaha untuk meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara mengendalikan jumlah persediaan yang terlalu banyak dan mengurangi penggunaan uang kas yang tidak efisien, agar dapat menjamin seluruh hutang lancar yang dimiliki perusahaan.

2. Perusahaan hendaknya mempertahankan posisis solvabilitas perusahaan dengan berusaha untuk mengurangi hutang perusahaan yang ada dan berusaha untuk meningkatkan modal kerja perusahaan serta meningkatkan laba yang diterima perusahaan sehingga modal yang dimiliki perusahaan dapat menjamin hutang yang dimiliki perusahaan.

3. Mempertahankan dan meningkatkan posisi aktivitas perusahaan agar perputaran persediaan, piutang, perputaran modal kerja, dan aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan dapat lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

4. Meningkatkan dan menjaga kestabilan posisi profitabilitasnya perusahaandari tahun ke tahun dengan cara meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

81 Universitas Kristen Maranatha

penjualan dan mengurangi biaya-biaya produksi yang terlalu besar serta meningkatkan efisiensi dalam menggunakan modal yang diinvestasikan.


(5)

82 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin, Drs, MS. 1993. Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Brigham, Weston Eugene F. dan Joel Houston. 1988. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga.

Gitman, Lawrence J., Principles of Managerial Finance, , Addison Wesley, 2006. Hanafi, mamduh M., Halim, Abdul. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:

UPP AMP YKPM.

Harahap, Sofyan Syafri.1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http///www.bakrietelecom.com

L. Tedjarutjianta, Drs., Romli, M. Kundi, Drs., A.Mubin, Drs. 1982. Financial Management. Bandung: Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Unpad. Munawir, S., Drs. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S., Drs. 2002. Akuntart, Analisa laporan Keuangan, Edisi ke-4, Cetakan Ke-13, Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang, Prof., Dr. 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Standar Akuntansi Indonesia. 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta; Rineka Cipta.

Standar Akuntansi Indonesia. 1995. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Standar Akuntansi Indonesia. 2000. Komite Prinsip Akuntansi Indonesia 1996. Sundjaja S., Ridwan, Inge Barlin. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Jakarta: PT

Prehallindo.


(6)

83 Universitas Kristen Maranatha Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Weston, J. Fred, Copeland, Thomas E. 1996. Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi Ke-8, Cetakan Ke-9, Jakarta: Erlangga.