Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 sebagai wahana pemartabatan bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Harsanti, Natalia Sulistyanti. 2015. Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi
Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Lulusan Tahun 2012/2013 sebagai Wahana Pemartabatan
Bahasa. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini membahas penggunaan kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa
Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun
2012/2013 dalam kaitannya dengan martabat bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah
(1) mendeskripsikan wujud-wujud kebahasaan yang menunjukkan penyimpangan
prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 dan (2)
mendeskripsikan upaya meminimalkan penyimpangan wujud-wujud kebahasaan yang
tidak efektif bagi pemartabatan bahasa Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif. Sumber data

penelitian ini adalah delapan skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 dengan data berupa kalimatkalimat yang ada dalam skripsi-skripsi tersebut. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi. Sementara itu, untuk analisis data, peneliti
mengelompokkan data ke dalam tabulasi berdasarkan prinsip-prinsip efektivitas
kalimat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) adanya penyimpanganpenyimpangan terhadap prinsip efektivitas kalimat yang meliputi penyimpangan
terhadap prinsip kesepadanan struktur, penyimpangan terhadap prinsip kecermatan,
penyimpangan terhadap prinsip kehematan kata, penyimpangan terhadap prinsip
keparalelan bentuk, dan penyimpangan terhadap prinsip kelogisan makna. (2) Upayaupaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi penyimpangan tersebut, salah
satunya adalah melalui pengajaran bahasa Indonesia.

Kata kunci: martabat bahasa, kemampuan berbahasa, kalimat efektif, prinsip-prinsip
efektivitas kalimat.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Harsanti, Natalia Sulistyanti. 2015. The Use of Effective Sentence in the Thesis of
Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta
Graduated in 2012 as the Prestige of Language. Thesis. Yogyakarta:
PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This study discusses the use of effective sentence in students’ theses of
Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta graduated in 2012
related to language prestige. This study is aimed to (1) describe linguistic forms
which show the deviation of sentence effectiveness principles in students’ theses of
Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta graduated in 2012
and (2) describe the impact of linguistic forms which are ineffective for Indonesian
language prestige.
This research is qualitative descriptive research. The resources of this research
are eight theses of Pharmacy Study Program students Sanata Dharma University
Yogyakarta which graduated in 2012 in the form of some sentences which are taken
from that theses. In this study, the researcher did not make the instrument by herself
as there are already the written data, which are taken from students’ theses of

Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta graduated in 2012.
The data collection method used in this study is documentation method. Meanwhile,
for data analysis, the researcher groups the data in tabulation based on principals of
effective sentence.
The conclusion of this study were (1) there are some deviations towards
sentence effectivity principles including the deviations of the structure equivalence
principles, the deviation of accuracy principles, the deviation of frugality said
principles, the deviation of parrarels form principles, and the deviation of logical
meaning principles. (2) Indonesian language be less pristigious which is shown by
the capability of the use of Indonesian language in society, particularly university
students, which is still
low and the emergence of negative attitude towards
Indonesian language. One of the effort to minimize the deviation is Indonesian
teaching.
Keywords: language prestige, language skills, effective sentence, sentence
effectiveness principles.

ix

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SKRIPSI MAHASISWA
PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA LULUSAN TAHUN 2012/2013
SEBAGAI WAHANA PEMARTABATAN BAHASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:
Natalia Sulistyanti Harsanti
101224073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SKRIPSI MAHASISWA
PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA LULUSAN TAHUN 2012/2013
SEBAGAI WAHANA PEMARTABATAN BAHASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:
Natalia Sulistyanti Harsanti
101224073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Seiring dengan ucapan puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kasih
dan karunia dalam setiap langkah saya, karya ini akan saya persembahkan untuk:
Bapak Yohanes Subaryanto, selaku ayah saya yang telah menjadi ayah yang terbaik
dan luar biasa dalam hidup saya. Terima kasih untuk cinta kasih, nasihat, motivasi dan
doa yang tak pernah putus untuk saya.
Ibu Theresia Sukarti, selaku ibu saya yang telah menjadi ibu yang terbaik dan luar
biasa dalam hidup saya. Terima kasih karena tidak pernah bosan mendoakan dan
mendukung saya dengan penuh cinta dalam setiap langkah hidup saya.
Kakak tersayang, Robertus Sulistyo Hardanto, yang tak pernah bosan mendukung dan
memberikan banyak hal terbaik untuk saya.
Kakak-kakak, Agustinus Sulistyo Hardono, Yoshepin Sulistyanti Hardani, Christina
Sulistyanti Hardiningsih, dan Yosse Daniel Rosha, yang selalu memberikan dukungan
dan nasihat untuk saya.
Keponakan-keponakan tersayang, Silvester Andre de Rosario, Maria Christha Dianing
Ratri Susetyo, dan Georgius Chandra Herfanda Nugraha yang selalu memberikan
motivasi untuk saya.
Vanio Praba Pradipa, yang telah memberikan banyak dukungan dan motivasi untuk
saya. Terima kasih karena selalu mendampingi saya dengan sabar.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Maret 2015
Penulis

Natalia Sulistyanti Harsanti

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Natalia Sulistyanti Harsanti
Nomor Mahasiswa : 101224073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SKRIPSI MAHASISWA
PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA LULUSAN TAHUN 2012/2013
SEBAGAI WAHANA PEMARTABATAN BAHASA

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 9 Maret 2015
Yang menyatakan

( Natalia Sulistyanti Harsanti )

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Harsanti, Natalia Sulistyanti. 2015. Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi
Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Lulusan Tahun 2012/2013 sebagai Wahana
Pemartabatan Bahasa. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini membahas penggunaan kalimat efektif dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2012/2013 dalam kaitannya dengan martabat bahasa. Tujuan dari
penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan wujud-wujud kebahasaan yang
menunjukkan penyimpangan prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2012/2013 dan (2) mendeskripsikan upaya meminimalkan
penyimpangan wujud-wujud kebahasaan yang tidak efektif bagi pemartabatan
bahasa Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif. Sumber data
penelitian ini adalah delapan skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 dengan data
berupa kalimat-kalimat yang ada dalam skripsi-skripsi tersebut. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Sementara itu,
untuk analisis data, peneliti mengelompokkan data ke dalam tabulasi berdasarkan
prinsip-prinsip efektivitas kalimat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) adanya penyimpanganpenyimpangan terhadap prinsip efektivitas kalimat yang meliputi penyimpangan
terhadap prinsip kesepadanan struktur, penyimpangan terhadap prinsip
kecermatan, penyimpangan terhadap prinsip kehematan kata, penyimpangan
terhadap prinsip keparalelan bentuk, dan penyimpangan terhadap prinsip
kelogisan makna. (2) Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi
penyimpangan tersebut, salah satunya adalah melalui pengajaran bahasa
Indonesia.

Kata kunci: martabat bahasa, kemampuan berbahasa, kalimat efektif, prinsipprinsip efektivitas kalimat.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Harsanti, Natalia Sulistyanti. 2015. The Use of Effective Sentence in the Thesis
of Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta
Graduated in 2012 as the Prestige of Language. Thesis. Yogyakarta:
PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This study discusses the use of effective sentence in students’ theses of
Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta graduated in
2012 related to language prestige. This study is aimed to (1) describe linguistic
forms which show the deviation of sentence effectiveness principles in students’
theses of Pharmacy Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta
graduated in 2012 and (2) describe the impact of linguistic forms which are
ineffective for Indonesian language prestige.
This research is qualitative descriptive research. The resources of this
research are eight theses of Pharmacy Study Program students Sanata Dharma
University Yogyakarta which graduated in 2012 in the form of some sentences
which are taken from that theses. In this study, the researcher did not make the
instrument by herself as there are already the written data, which are taken from
students’ theses of Pharmacy Study Program Sanata Dharma University
Yogyakarta graduated in 2012. The data collection method used in this study is
documentation method. Meanwhile, for data analysis, the researcher groups the
data in tabulation based on principals of effective sentence.
The conclusion of this study were (1) there are some deviations towards
sentence effectivity principles including the deviations of the structure
equivalence principles, the deviation of accuracy principles, the deviation of
frugality said principles, the deviation of parrarels form principles, and the
deviation of logical meaning principles. (2) Indonesian language be less
pristigious which is shown by the capability of the use of Indonesian language in
society, particularly university students, which is still low and the emergence of
negative attitude towards Indonesian language. One of the effort to minimize the
deviation is Indonesian teaching.
Keywords: language prestige, language skills, effective sentence, sentence
effectiveness principles.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi Mahasiswa Program Studi Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan Tahun 2012/2013 sebagai
Wahana Pemartabatan Bahasa”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan studi dalam kurikulum Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
(PBSI), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing I
yang telah banyak memberikan petunjuk, pengarahan, dan saran yang
sangat besar manfaatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang
telah banyak memberikan pengarahan serta motivasi pada penulis,
sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Para

dosen

PBSI

yang

telah

mendidik

dan

memberikan

pengetahuan yang berguna bagi penulis.
5. R. Marsidiq selaku sekretariat PBSI yang telah membantu
kelancaran s e l a m a perkuliahan.
6. Bapak Yohanes Subaryanto dan Ibu Theresia Sukarti yang telah
memberikan dukungan, doa, dan bantuan baik secara material
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

maupun spiritual.
7. Kakak-kakakku, Robertus Sulistyo Hardanto, Christina Sulistyanti
Hardiningsih, Agustinus Sulistyo Hardono, Yoshepin Sulistyanti
Hardani, dan Yosse Daniel Rosha yang telah memberikan dukungan
dan motivasi.
8. Keponakan-keponakanku, Silvester Andre de Rosario, Maria Christha
Dianing Ratri Susetyo, Georgius Chandra Herfanda Nugraha yang telah
menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi.
9. Vanio Praba Pradipa yang telah memberikan banyak dukungan dan
motivasi, serta perhatian.
10. Sahabat-sahabat tercinta dari PBSI Septi, Dinda, Yuni, Lio, Devi, Etik,
Nanda, Apri, Deni, Wahyu, dan Ade, terima kasih untuk semangat dan
bantuannya.
11. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Yogyakarta, 9 Maret 2015

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... vi
ABSTRAK................................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1

Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5
1.5 Batasan Istilah ...................................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 7
2.1

Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 7

2.2 Landasan Teori .................................................................................................... 9
2.2.1 Martabat Bahasa ................................................................................................. 9
2.2.2 Ragam Bahasa .................................................................................................. 11
2.2.3 Ragam Bahasa Ilmiah ....................................................................................... 12
2.2.4 Kalimat ............................................................................................................. 15
2.2.5 Unsur-unsur Kalimat ........................................................................................ 16

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2.6 Kalimat Efektif ................................................................................................. 19
2.2.7 Ciri-ciri Kalimat Efektif .................................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 25
3.1

Jenis Penelitian .................................................................................................. 25

3.2 Subjek Penelitian ............................................................................................... 26
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 26
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................... 27
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................................... 28
3.6 Sajian Analisis Data ........................................................................................... 29
3.7 Triangulasi ......................................................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................... 31
4.1

Deskripsi Data ................................................................................................... 31

4.1.1 Kesepadanan Struktur ........................................................................................ 32
4.1.1.1 Penyimpangan Penggunaan Konjungsi........................................................... 32
4.1.1.2 Ketidakjelasan Subjek.................................................................................... 33
4.1.1.3 Ketidakjelasan Predikat.................................................................................. 33
4.1.1.4 Penyimpangan Struktur Kalimat .................................................................... 34
4.1.2 Kecermatan ........................................................................................................ 34
4.1.3 Kehematan Kata ................................................................................................. 34
4.1.4 Keparalelan Bentuk ............................................................................................ 35
4.1.5 Kelogisan Makna ............................................................................................... 35
4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan .................................................................. 35
4.2.1 Penyimpangan Wujud-wujud Kebahasaan .......................................................... 36
4.2.1.1 Kesepadanan Struktur .................................................................................... 36
4.2.1.1.1 Penyimpangan Penggunaan Konjungsi ........................................................ 37
4.2.1.1.2 Ketidakjelasan Subjek ................................................................................. 55
4.2.1.1.3 Ketidakjelasan Predikat............................................................................... 59
4.2.1.1.4 Penyimpangan Struktur Kalimat.................................................................. 60
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.2.1.2 Kecermatan.................................................................................................... 60
4.2.1.2.1 Diksi ........................................................................................................... 61
4.2.1.2.2 Kekurangan Kata atau Frasa........................................................................ 62
4.2.1.2.3 Penggunaan Bentuk Baku ........................................................................... 63
4.2.1.3 Kehematan Kata ............................................................................................ 65
4.2.1.3.1 Pemborosan pada Kata atau Frasa ............................................................... 65
4.2.1.3.2 Pengulangan Kata ....................................................................................... 66
4.2.1.3.3 Penggunaan Kata yang Mempunyai Makna Sama ....................................... 67
4.2.1.4 Keparalelan Bentuk........................................................................................ 68
4.2.1.5 Kelogisan Makna ........................................................................................... 70
4.2.2 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Kebahasaan ........................................... 71
4.2.2.1 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Prinsip Kesepadanan Struktur ............ 73
4.2.2.2 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Prinsip Kecermatan ........................... 78
4.2.2.3 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Prinsip Kehematan Kata .................... 82
4.2.2.4 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Prinsip Keparalelan Bentuk ............... 88
4.2.2.5 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan Prinsip Kelogisan .............................. 91
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 95
5.1

Kesimpulan ........................................................................................................ 95

5.2 Saran .................................................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 99
LAMPIRAN ........................................................................................................... 102
Lampiran 1. Tabulasi ............................................................................................... 102
Lampiran 2. Triangulasi ............................................................................................ 166
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 238

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Korelatif ........................................ 102
Tabel 2. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Antarkalimat ................................... 106
Tabel 3. Penggunaan Konjungsi Ganda ..................................................................... 112
Tabel 4. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Intrakalimat .................................... 116
Tabel 5. Ketidakjelasan Subjek ................................................................................. 122
Tabel 6. Ketidakjelasan Predikat ............................................................................... 131
Tabel 7. Penyimpangan Struktur Kalimat .................................................................. 132
Tabel 8. Penyimpangan Penggunaan Diksi ................................................................ 133
Tabel 9. Data Kekurangan Kata atau Frasa ................................................................ 139
Tabel 10. Penyimpangan Penggunaan Bentuk Baku .................................................. 142
Tabel 11. Pemborosan pada Kata atau Frasa.............................................................. 152
Tabel 12. Penyimpangan Pengulangan Kata .............................................................. 156
Tabel 13. Penyimpangan Penggunaan Kata yang Memiliki Makna Sama .................. 158
Tabel 14. Penyimpangan Penggunaan Bentuk Paralel ............................................... 163
Tabel 15. Data Kalimat yang tidak logis.................................................................... 165

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa
daerah dari wilayah Sumatera. Bahasa Indonesia dikenal secara luas sejak
“Soempah Pemoeda” pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Saat itu, para pemuda sepakat untuk
mengangkat bahasa Melayu-Riau sebagai bahasa Indonesia. Para pemuda melihat
bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menyatukan bangsa Indonesia
yang terdiri dari ratusan suku. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau
menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda saat itu lebih bersifat politis daripada
linguistis. Tujuannya adalah ingin menyatukan para pemuda Indonesia, yang
kemudian disebut bangsa Indonesia.
Dalam UUD 1945 dinyatakan mengenai kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara, yaitu yang pertama sebagai bahasa resmi negara, bahasa
Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik
secara lisan maupun tertulis. Kedua, sebagai bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan, yang berarti bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
pendidikan di semua jenjang dan jalur pendidikan. Ketiga, sebagai alat
penghubung pada tingkat nasional. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia dipakai
tidak hanya sebagai alat talimarga antardaerah dan antarsuku, tetapi juga sebagai
alat talimarga di dalam masyarakat yang memiliki kesamaan latar belakang sosial,
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

budaya, dan bahasa. Keempat, sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi, yang berarti penyebaran ilmu dan teknologi, baik
melalui penulisan, penerjemahan buku, penyajian di lembaga pendidikan maupun
di luar lembaga pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Berdasarkan UUD 1945 tersebut, terutama mengenai kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, berarti bahwa
bahasa Indonesia digunakan dalam kegiatan pembelajaran di semua jenjang
pendidikan, termasuk juga di perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan UU No. 20
Tahun 2003 Pasal 33 yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Selain itu, berdasarkan PP
No. 19 Tahun 2005 Pasal 9, kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi wajib
memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa
Indonesia, dan bahasa Inggris. Artinya, bahasa Indonesia menjadi salah satu
matakuliah wajib di seluruh perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Secara
operasional, SK Dikti No. 43 Tahun 2006 mengukuhkan bahasa Indonesia sebagai
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dengan bobot tiga SKS
(Widjono, 2007:2).
Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, pengajaran bahasa
Indonesia bertujuan agar mahasiswa memahami konsep penulisan ilmiah dan
mampu menerapkannya dalam penulisan karya ilmiahnya. Untuk itu, mahasiswa
dibekali keterampilan berbahasa yang secara alami diawali dengan pemahaman
fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan,
terutama ragam bahasa ilmiah. Rahayu (2007:24) menyatakan ragam bahasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

ilmiah merupakan salah satu ragam yang digunakan dalam menulis karya ilmiah,
untuk memaparkan fakta, konsep, teori, atau gabungan dari keempatnya.
Selanjutnya, mahasiswa dibekali keterampilan untuk mendapatkan ide ilmiah,
mengorganisasikannya dengan kerangka karangan sebagai kerangka berpikir, dan
mengekspresikannya dengan ejaan yang benar, diksi yang tepat, kalimat yang
efektif, dan paragraf yang benar dalam sebuah karangan (Widjono, 2007:3-4).
Kenyataannya,

masih

banyak

mahasiswa

yang

belum

mampu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penyusunan skripsi,
masih banyak mahasiswa membuat kalimat dengan tidak efektif. Pengertian
kalimat efektif, menurut Widjono (2007:160), adalah kalimat yang singkat, padat,
jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Anwar (2004)
memberikan

contoh

mengenai

kesalahan

dalam

kalimat,

yaitu

“Pada

pertandingan sore ini berhadapan antara PSMS Medan dengan Persib
Bandung”. Dalam kalimat ini, kata “antara” harus dicoret, karena kata
“berhadapan” sendiri sudah mengandung arti “melawan”.
Kesalahan-kesalahan penyusunan kalimat di skripsi menunjukkan bahwa
bahasa Indonesia terkadang tidak digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dianggap kurang
bermartabat. Rahardi (2006:5) menyatakan yang dimaksud dengan martabat
bahasa adalah tinggi rendahnya derajat bahasa dilihat dari kacamata para
pemakainya. Untuk bahasa Indonesia, para pemakai bahasa itu bisa bermacammacam. Setidaknya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni (1) anggota
masyarakat bahasa Indonesia dan (2) orang asing yang lazim berbicara dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

bahasa Indonesia. Jadi, martabat bahasa Indonesia itu sesungguhnya menunjuk
pada banyak sedikitnya penghargaan yang diberikan kepada bahasa Indonesia
oleh para penggunanya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi Mahasiswa
Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan Tahun
2012/2013 sebagai Wahana Pemartabatan Bahasa”. Oleh karena luasnya
bahasan, peneliti hanya akan meneliti skripsi mahasiswa program studi Farmasi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 melalui
pemanfaatan keefektifan kalimat.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: (1) wujud-wujud kebahasaan apa sajakah yang
menunjukkan penyimpangan terhadap prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam
skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan

tahun

2012/2013?;

(2)

bagaimanakah

upaya

meminimalkan

penyimpangan wujud-wujud kebahasaan yang tidak efektif itu bagi pemartabatan
bahasa Indonesia?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada dua tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini. Kedua tujuan tersebut dirumuskan sebagai berikut.
(1) Mendeskripsikan wujud-wujud kebahasaan yang menunjukkan penyimpangan
prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013.
(2) Mendeskripsikan

upaya

meminimalkan

penyimpangan

wujud-wujud

kebahasaan yang tidak efektif itu bagi pemartabatan bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan
penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
(1) Manfaat Teoritis
Penelitian
pemartabatan

ini

bahasa

diharapkan
Indonesia,

dapat
khususnya

mendalami
yang

perkembangan

berkaitan

dengan

penggunaan kalimat efektif dalam skripsi. Penelitian ini dapat dikatakan
memiliki kegunaan teoritis karena dengan memahami teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
dalam

menganalisis

wujud-wujud

kebahasaan

yang

penyimpangan prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi.

menunjukkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

(2) Manfaat praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada para
praktisi dalam bidang pendidikan, terutama bagi dosen, guru, mahasiswa,
siswa, dan tenaga kependidikan untuk mengetahui pentingnya pengembangan
dan pembinaan bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah.

1.5 Batasan Istilah
(1) Martabat adalah tinggi rendahnya derajat bahasa dilihat dari kacamata para
pemakainya (Rahardi, 2006).
(2) Skripsi adalah karangan ilmiah yang disusun sebagai tugas akhir dalam
pendidikan Strata Satu (S1) (Chaer, 2011:3).
(3) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis, yang
sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat (Rahayu, 2007:78).
(4) Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan
dapat menyampaikan informasi secara tepat (Widjono, 2007:160).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi (1) penelitian yang relevan dan (2) landasan teori. Penelitian
yang relevan berisi tinjauan-tinjauan terhadap topik-topik sejenis yang dilakukan
oleh peneliti-peneliti lain. Sementara itu, landasan teori berisi teori-teori yang
digunakan sebagai landasan analisis dari penelitian ini. Berikut adalah pemaparan
dari kedua hal tersebut.
2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian sejenis yang terkait dengan topik
penelitian ini. Penelitian pertama dilakukan oleh Maria Sulistyani (2010) dengan
judul “Analisis Kesalahan Struktur Kalimat pada Latar Belakang Masalah
Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Lulusan Tahun 2008
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian kedua dilakukan oleh Lucia
Titin Tri Wahyuni (2009) dengan judul “Kekurangan Fungsi Kalimat pada Tugas
Akhir Mahasiswa Angkatan 2005 Program Studi D-II Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”.
Hasil penelitian Maria Sulistyani (2010), menunjukkan bahwa jenis
kesalahan berbahasa yang sering ditemukan adalah dalam bidang sintaksis,
khususnya kesalahan struktur kalimat. Kesalahan struktur kalimat yang diperoleh,
yaitu sebanyak 222 kesalahan. Kesalahan struktur kalimat yang dibuat oleh
mahasiswa, yaitu (1) jenis kesalahan pada kalimat tunggal, (2) jenis kesalahan

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

pada kalimat majemuk setara, (3) jenis kesalahan pada kalimat majemuk
bertingkat, dan (4) jenis kesalahan pada kalimat majemuk campuran. Jenis-jenis
kesalahan itu meliputi (1) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, (2) kalimat
yang tidak memiliki unsur predikat, (3) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek
dan predikat, (4) kalimat yang tidak memiliki unsur objek, (5) kalimat yang tidak
memiliki unsur pelengkap, dan (6) kalimat yang tidak memiliki unsur keterangan.
Lucia Titin Tri Wahyuni (2009) meneliti sebanyak empat puluh lima tugas
akhir, yang terdiri atas 1.197 halaman. Tugas akhir yang diteliti adalah tugas akhir
yang telah diuji dan direvisi. Hasil dari penelitian tersebut, yaitu (1) kekurangan
fungsi subjek sebanyak 520, (2) kekurangan fungsi objek sebanyak 80, (3)
kekurangan fungsi subjek dan predikat sebanyak 71, (4) kekurangan fungsi
predikat sebanyak 66, (5) kekurangan fungsi subjek, predikat, dan objek sebanyak
13, (6) kekurangan fungsi keterangan sebanyak 9, dan (7) kekurangan fungsi
pelengkap sebanyak 4.
Kedua penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi
Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lulusan

Tahun

2012/2013

sebagai

Wahana

Pemartabatan

Bahasa”.

Perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, yaitu berupa kalimat efektif.
Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak hanya sekadar untuk meneliti kalimat
yang digunakan itu efektif atau tidak, tetapi penelitian ini juga untuk melihat
bahasa Indonesia sudah dapat dikatakan sebagai bahasa yang bermartabat atau
belum.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

2.2 Landasan Teori
Dalam landasan teori ini, peneliti akan membahas mengenai martabat
bahasa, ragam bahasa, ragam bahasa ilmiah, kalimat, unsur-unsur kalimat, kalimat
efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif. Beberapa hal tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut.

2.2.1 Martabat Bahasa
Bahasa merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung kemajuan
suatu bangsa. Hal ini karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu mengalami perkembangan.
Bahasa juga dapat menjadi wadah untuk pengembangan ilmu, yang dapat berupa
karya tulis atau buku. Oleh karena itu, bahasa harus digunakan dengan cermat
agar makna yang disampaikan oleh penulis sama persis dengan yang diterima oleh
pembaca. Kesamaan penangkapan dan pemahaman ini dapat tercapai jika
keduanya memiliki konsep yang sama mengenai kebahasaan. Jika bahasa yang
digunakan dapat diterapkan ke dalam setiap aspek kehidupan, bahasa tersebut
dapat dikatakan sebagai bahasa yang bermartabat.
Menurut Poedjosoedarmo (2001:29), martabat bahasa adalah tinggi atau
rendahnya derajat bahasa di mata pemakainya atau orang asing. Kemampuan
bahasa untuk memenuhi berbagai keperluan komunikasi menentukan derajat suatu
bahasa. Semakin besar kemampuan bahasa untuk menyampaikan segala macam
hal dalam suatu masyarakat, semakin tinggi derajat bahasa itu.

Unsur yang

menunjang agar bahasa tersebut dapat dianggap bermartabat adalah bahasa itu
harus kaya dalam perbendaharaan kata, idiom, kalimat, dan hal lainnya untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

menyampaikan berbagai pesan atau informasi dalam segala aspek kehidupan.
Bahasa dapat dikatakan bermartabat jika bahasa itu dapat digunakan dalam semua
aspek kehidupan. Sementara itu, menurut Rahardi (2006:5), martabat bahasa
adalah tinggi rendahnya bahasa dilihat dari pemakainya. Tinggi atau rendahnya
martabat bahasa sebenarnya ditentukan oleh luas sempitnya cakupan bahasa
dalam menyampaikan pesan para pemakainya. Salah satu hal yang dapat
menopang martabat bahasa adalah pembakuan tata tulis dan ejaan serta aspek
bahasa lainnya.
Usaha untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi lebih bermartabat
sebenarnya sudah mulai tampak. Usaha ini ditandai dengan didirikannya Pusat
Bahasa dan diterbitkannya Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Tidak hanya itu, berdasarkan UU No. 20/2003 dan
PP No. 19/2005, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai mata kuliah wajib di seluruh
perguruan tinggi negeri dan swasta. Selanjutnya, pada tahun 2006, melalui SK
Dikti No. 43, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK).
Adanya upaya-upaya ini juga harus diikuti oleh sikap penuturnya. Sikap
bahasa yang positif tampak pada perilaku penuturnya, seperti memiliki kesetaraan
bahasa, memiliki rasa kebanggaan pada bahasanya sendiri, dan memiliki sikap
sadar akan norma bahasanya sendiri. Sikap-sikap seperti ini harus ditanamkan
dalam diri penutur, sehingga bahasa Indonesia dapat berkembang menjadi bahasa
yang lebih bermartabat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

2.2.2 Ragam Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang hampir kita gunakan setiap saat
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagai faktor yang ada dalam masyarakat
pemakai bahasa itu, seperti usia, pendidikan, agama, profesi, dan latar belakang
budaya, bahasa tersebut dapat menjadi beragam.
Ragam bahasa sebenarnya berarti sebagai variasi pemakaian bahasa yang
muncul karena adanya perbedaan dalam hal sarana, situasi, dan bidang pemakaian
(Mustakim, 1994:18). Hampir serupa dengan Mustakim, ragam bahasa menurut
Kridalaksana (dalam Nasucha, dkk, 2009:12) adalah variasi bahasa yang
didasarkan pada pemakaiannya yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku,
dan medium pembicaraan. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ragam bahasa adalah variasi dalam pemakaian bahasa yang
muncul karena adanya situasi dan fungsi yang memungkinkan kevariasian
tersebut.
Ragam bahasa yang muncul ini dapat dikelompokkan atau dibagi sebagai
fungsinya untuk kebutuhan komunikasi pemakainya. Mustakim (1994:18)
membagi ragam bahasa berdasarkan sarana pemakaiannya dan tingkat keresmian
pemakaiannya. Berdasarkan sarana pemakaiannya, ragam bahasa dibedakan
menjadi dua, yaitu ragam bahasa lisan dan tulis. Sementara itu, berdasarkan
tingkat keresmian pemakaiannya, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam bahasa
resmi/formal dan ragam bahasa tidak resmi/informal. Sementara itu, Chaer
(2011:3) membagi ragam bahasa menjadi tujuh, yaitu ragam bahasa idiolek,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

ragam bahasa dialek, ragam bahasa sosiolek, ragam bahasa fungsiolek, ragam
bahasa baku, ragam bahasa nonbaku, dan ragam bahasa lisan.
Berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, Rahardi (2009:14-19)
membagi ragam bahasa berdasarkan waktu, media, dan pesan komunikasinya.
Berdasarkan waktunya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa kuno, ragam
bahasa modern, dan ragam bahasa kontemporer. Berdasarkan medianya, ragam
bahasa dibagi menjadi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Selanjutnya,
berdasarkan pesan komunikasinya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa
ilmiah, ragam bahasa sastra, ragam bahasa pidato, dan ragam bahasa berita.
Rahayu (2007:22) membagi ragam bahasa berdasarkan pandangan
penuturnya, jenis pemakaian, dan bahasa ilmiah. Berdasarkan pandangan
penuturnya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa daerah/logat, ragam
bahasa pendidikan, dan ragam bahasa sikap penutur. Berdasarkan jenis
pemakaiannya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa sudut pandang bidang
atau pembicaraan, ragam bahasa menurut sarananya, dan ragam bahasa yang
melalui gangguan pencampuran. Sementara itu, ragam bahasa ilmiah dilihat
berdasarkan tujuan dan konteksnya.

2.2.3 Ragam Bahasa Ilmiah
Dalam dunia pendidikan, tentu saja ragam bahasa yang harus kita gunakan
adalah ragam bahasa ilmiah. Kita tidak mungkin menggunakan ragam bahasa
yang kita gunakan sehari-hari, seperti ragam bahasa informal ketika kita berbicara
dengan teman sebaya. Ragam bahasa ilmiah dapat diartikan sebagai bahasa yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah untuk memaparkan fakta, konsep, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

teori (Rahayu, 2007:24-25). Sementara itu, menurut Chaer (2011:3), ragam
bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk melaporkan atau
mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam suatu penelitian
ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ragam
bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan yang bersifat ilmiah
untuk melaporkan atau mengkomunikasikan hasil kegiatan tersebut, serta
memaparkan fakta, konsep, dan teori.
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
ragam bahasa lainnya. Ciri-ciri ini didasarkan pada bahasa yang digunakan, baik
dalam hal struktur kalimat, pemilihan kata, maupun penulisannya. Berikut ini
akan dijabarkan mengenai ciri-ciri ragam bahasa ilmiah menurut beberapa ahli.
Chaer (2011:4) mengemukakan beberapa ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu (1)
bahasa yang digunakan harus bersifat lugas dan tidak berbelit-belit. (2) Kalimatkalimat yang digunakan harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. (3)
kalimat yang digunakan haruslah kalimat yang efektif. (4) Selain menggunakan
kosakata baku, pemilihan diksi yang tepat dan sesuai kaidah harus diperhatikan.
(5) Kalimat-kalimatnya tidak bersifat ambigu atau tafsir ganda. (6) Tidak
menggunakan bahasa yang memiliki makna kias. (7) Bahasa yang digunakan
harus bernalar, sehingga dapat diterima oleh akal sehat. (8) Penggunaan bahasa
harus menerapkan kaidah-kaidah ejaan yang berlaku.
Rahardi (2009:19) juga mengemukakan beberapa ciri ragam bahasa
ilmiah, yaitu (1) kalimat yang digunakan harus memiliki struktur dan makna yang
jelas. (2) Bahasa yang digunakan harus bersifat jelas dan lugas, serta tidak bertele-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

tele. (3) Pemilihan kata yang akan digunakan harus benar-benar cermat. (4)
Kalimat yang digunakan haruslah menggunakan kalimat yang efektif. (5) Dalam
penulisan ragam bahasa ilmiah, harus memperhatikan ejaan-ejaan sesuai dengan
kaidah yang berlaku. (6) Bahasa yang digunakan harus jelas dan tidak bersifat
subjektif.
Hampir serupa dengan kedua pendapat sebelumnya, ciri-ciri ragam bahasa
menurut Widjono (2008:26-27), yaitu (1) struktur kalimat harus jelas dan lugas.
(2) Bahasa yang digunakan harus bersifat formal dan mengacu pada standar
konvensi naskah. (3) Bahasa yang digunakan harus bersifat singkat, berisi analisis
dan pembuktian, serta menyajikan konsep secara lengkap. (4) Bahasa ilmiah harus
menggunakan bentuk kata yang baku dan ejaan yang tepat. (5) Ragam bahasa
ilmiah harus cermat dan konsisten menggunakan penalaran. (6) Ragam bahasa
ilmiah biasanya menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang
ilmu tertentu. (7) Ragam bahasa ilmiah harus bersifat objektif.
Rahayu (2007:24-25) mengemukakan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu
(1) bahasa yang digunakan harus bersifat cendekia, lugas, dan jelas. (2) Bahasa
yang digunakan tidak boleh bersifat fragmentaris atau belum selesai. (3) Bahasa
ilmiah bertolak pada gagasan, bukan pada penulis. (4) Kalimat yang digunakan
umumnya merupakan kalimat pasif. (5) Ragam bahasa ilmiah bersifat formal dan
objektif yang ditandai oleh pilihan kata yang formal dan tepat, struktur kalimat
yang lengkap, dan tidak ada unsur bahasa yang mubazir. (6) Bahasa yang
digunakan harus bersifat konsisten yang terlihat pada penggunaan unsur bahasa,
tanda baca, dan istilah yang sesuai dengan kaidah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu (1) bahasa yang digunakan bersifat
lugas dan tidak berbelit-belit. (2) Struktur kalimat yang digunakan harus lengkap
dan memiliki makna yang jelas, serta sesuai dengan kaidah tata bahasa yang
berlaku. (3) Kalimat yang digunakan dalam ragam bahasa ilmiah haruslah kalimat
yang efektif. (4) Ragam bahasa ilmiah harus menggunakan kosakata baku dengan
memperhatikan diksi yang tepat. (5) Penggunaan unsur bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan dan ejaan yang berlaku. (6) Bahasa yang digunakan harus
bernalar dan dapat diterima oleh akal sehat. (7) Ragam bahasa ilmiah harus
bersifat formal dan objektif.

2.2.4 Kalimat
Berdasarkan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah tersebut, hampir semua ahli
berpendapat sama mengenai penggunaan kalimat dalam ragam bahasa ilmiah.
Dalam ragam bahasa ilmiah, kalimat yang digunakan harus sesuai dengan kaidah
tata bahasa dan tidak ambigu, memiliki struktur kalimat yang jelas, dan kalimat
yang digunakan harus disusun secara efektif. Penggunaan kalimat yang tepat ini
dapat membantu penyampaian maksud, seperti yang dipikirkan oleh penulis.
Kalimat memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli.
Chaer (2009:44) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun
dari konstituen dasar, yang umumnya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi
bila diperlukan, dan disertai intonasi final. Serupa dengan Chaer, menurut Ramlan
(2001:21-23), yang menentukan satuan kalimat bukan jumlah kata yang menjadi
unsurnya, melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Intinya, kalimat adalah satuan
gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik
atau turun.
Berbeda dengan Chaer dan Ramlan, menurut Musta