Pemakaian Kata (Kaburu,Kakeru,Haku,Kiru,Suru) dalam kalimat Bahasa Jepang.

(1)

PEM

NIHO

MAKAIAN K D

ONGO NO B

PRO U KATA (KA ALAM KA BUNSHOU SURU) NO K SU N OGRAM S FAKUL UNIVERSI ABURU, K ALIMAT B

U NO (KAB O KOTOB KERTAS K Dikerjak O L E H UNITA BR NIM : 0822

TUDI BAH LTAS ILM ITAS SUM MEDA 2011 KAKERU, H BAHASA JE BURU, KA BA NO SHI

KARYA kan R KARO 203057 HASA JEPA MU BUDAY MATERA U AN 1 HAKU, KIR EPANG KERU, HA IYOU ANG DIII YA UTARA RU, SURU AKU, KIRU U) U,


(2)

PEM NIHON Kertas Gelar Fa melengkap Jepang. Pe Zulnai NIP.19670 MAKAIAN K D GO NO BU

s karya ini akultas Ilm

pi salah sa

mbimbing,

idi, SS, M.H 0807 2004 0

PRO U KATA (KA ALAM KA UNSHOU ( NO K K diajukan k mu Budaya

atu syarat u

SU N Hum 01 1001 OGRAM S FAKUL UNIVERSI ABURU, K ALIMAT B (KABURU KOTOBA N KERTAS K kepada pan a Universit ujian Diplo Dikerjak OLEH UNITA BR NIM : 0822

TUDI BAH LTAS ILM ITAS SUM MEDA KAKERU, H BAHASA JE , KAKERU NO SHIYOU KARYA nitia ujian tas Sumate oma III da

kan H R KARO 203057 Mh NIP HASA JEPA MU BUDAY MATERA U AN HAKU, KIR EPANG U, HAKU, K

U

Program P era Utara alam Bidan Pemba hd. Pujiono . 19691011 ANG DIII YA UTARA RU, SURU KIRU, SUR Pendidikan Medan, u ng Studi B

aca,

o, SS, M. Hu 2002 12 1

U) RU) Non- untuk ahasa um 001


(3)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 197603 1 001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, S.S., M.Hum ( )


(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program studi D3 Bahasa Jepang Ketua Program Studi

Zulnaidi, SS, M.Hum NIP. 19670807 2004 01 1 001


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah Pemakaian Kata (Kaburu,Kakeru,Haku,Kiru,Suru) dalam kalimat Bahasa Jepang.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, baik dari kajian kalimat, penguraian materi dan pembahasan masalah. Tetapi berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Zulnaidi, S.S., M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Zulnaidi, S.S., M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.


(6)

4. Bapak Muhamad Pujiono,S.S.,M.Hum. selaku dosen pembaca yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Hj. Siti Muharami M, S.S.,M.Hum selaku Dosen Wali.

6. Segenap dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pendidikan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan materi,doa dan dukungan moril kepada Penulis.

8. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. Yaitu Nurbaiti, Violy Marpaung, Leny Rajagukguk, Linda, yang selalu memberi bantuan, dukungan dan semangatnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas kerya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu, mengharapkan saran dan masukan untuk

kesempurnaan kertas karya ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011

(SUNITA BR KARO) NIM 082203057


(7)

ABSTRAK

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia adalah bahasa Jepang. bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Jepang

. Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi,bahasa penghubung antara anggota masarakat di Jepang. Dipakai sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Jepang, sejak sekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi..

Namun untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus memahami struktur bahasa yang digunakan. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatikal bahasa, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar dan dapat menimbulkan kerancuan makna dan juga kesan yang tidak baik bagi pihak yang menerima informasi.


(8)

Kata memakai merupakan salah satu kata kerja,kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

Kata memakai dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia , kata memakai ada banyak dalam bahasa Jepang yaitu kaburu, kakeru, haku, kiru,suru dari lima jenis kata memakai tersebut artinya berbeda-beda, tapi dalam bahasa Indonesia yang mana pun digunakan artinya tetap memakai.

Kata memakai dalam bahasa Jepang yaitu mengenakan sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah yaitu topi, jilbab, topeng digunakan kata kerja kaburu. Kata memakai juga memiliki arti mengenakan atau menahan sebagian dari suatu barang agar barang tersebut tidak jatuh misalnya memakai kacamata digunakan kata kerja kakeru. Selain itu kata memakai juga memiliki arti menggunakan alas kaki seperti sepatu, sandal, ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan kaus kaki digunakan kata kerja haku.

Kata memakai juga digunakan pada pakaian yang menutupi seluruh badan bagian atas, atau mengenakan sesuatu pada tubuh, juga memasangkan sesuatu pada tubuh supaya dapat melakukan pekerjaan untuk hal ini digunakan kata kerja kiru. Kata memakai Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam digunakan kata kerja suru.


(9)

Memakai 言葉 日本語 文章

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

言語 音 形 ンボ 言うこ あ 特 ンボ 象徴 ま 象徴 あ 音 了解 草案 意見

考え 伝え あ ンボ 草案 意見 考え

あ 言語 意味 あ 言わ

Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia adalah bahasa Jepang. bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Jepang.

言語 機能 口頭 書 物 人間 媒介 意味 伝え


(10)

義 伝え 道具 社会 重要 役割 持 い

日本語 正式 言語 使 い そ 社会 使 い

Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi,bahasa penghubung antara anggota masarakat di Jepang. Dipakai sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Jepang, sejak sekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Dengan demikian bahasa Jepang dapat dikatakan oleh sekelompok masyarakat penutur yang berada disuatu wilayah atau suatu negara.

日本 日本語 教育 機関 媒介 い 幼稚園 大学ま 使 い そ 日本語 国土 人 使う 言わ

Namun untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus memahami struktur bahasa yang digunakan. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatikal bahasa, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar dan dapat menimbulkan kerancuan makna dan juga kesan yang tidak baik bagi pihak yang menerima informasi.

良 会話 本舗 使 い 分 い

あ 文法 あま 分 い 時 相手 情報 伝え 違い あ


(11)

Kata memakai merupakan salah satu kata kerja,kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

Memakai 単語 動詞 一 あ 動詞 機能 文章 述

語 活用 自立語 い

Kata memakai dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia , kata memakai ada banyak dalam bahasa Jepang yaitu kaburu, kakeru, haku, kiru,suru dari lima jenis kata memakai tersebut artinya berbeda-beda, tapi dalam bahasa Indonesia yang mana pun digunakan artinya tetap memakai.

Memakai 単語 日本語 インドネ ア語 違い あ

Memakai 単語 日本語 さ 種類 あ そ 被 掛

履 着 あ

五 単語 意義 違い あ インドネ ア 意義 同 あ

Kata memakai dalam bahasa Jepang yaitu mengenakan sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah yaitu topi, jilbab, topeng digunakan kata kerja kaburu


(12)

被 動詞 顔 頭 使い物 使 例え :帽子 ブ 画面 あ

Kata memakai juga memiliki arti mengenakan atau menahan sebagian dari suatu barang agar barang tersebut tidak jatuh misalnya memakai kacamata digunakan kata kerja kakeru

掛 動詞 使い物 落 い う 使う 例え : 眼鏡

ボタン あ

Selain itu kata memakai juga memiliki arti menggunakan alas kaki seperti sepatu, sandal, ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan kaus kaki digunakan kata kerja haku.

履 動詞 足 腰ま 側 使い物 使う 使 い

Kata memakai juga digunakan pada pakaian yang menutupi seluruh badan bagian atas, atau mengenakan sesuatu pada tubuh, juga memasangkan sesuatu pada tubuh supaya dapat melakukan pekerjaan untuk hal ini digunakan kata kerja kiru.

着 動詞 全部 体 側 閉 自由 事 う 使う 使 い


(13)

Suru Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam.

動詞 特別 体 使 時々 自由 事 う 使 飾 物 アク サ 使 い あ


(14)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2. Tujuan Penulisan ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Metode Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Kata Kerja ... 5

2.2. Jenis - jenis Verba ... 10

2.3. Klasifikasi Kata Kerja... 13

2.4. Macam-macam Kata Kerja ... 15

BAB III PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 3.1 Pengertian Memakai ... 10

3.2 Jenis-jenis Kata Memakai ... 11

3.2.1 Kaburu... 19

3.2.2 Kakeru... 19


(15)

3.2.4 Kiru... 21 3.2.5 Suru ... 21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 23 4.2 Saran ... 24 DAFTAR PUSTAKA


(16)

ABSTRAK

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia adalah bahasa Jepang. bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Jepang

. Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi,bahasa penghubung antara anggota masarakat di Jepang. Dipakai sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Jepang, sejak sekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi..

Namun untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus memahami struktur bahasa yang digunakan. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatikal bahasa, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar dan dapat menimbulkan kerancuan makna dan juga kesan yang tidak baik bagi pihak yang menerima informasi.


(17)

Kata memakai merupakan salah satu kata kerja,kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

Kata memakai dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia , kata memakai ada banyak dalam bahasa Jepang yaitu kaburu, kakeru, haku, kiru,suru dari lima jenis kata memakai tersebut artinya berbeda-beda, tapi dalam bahasa Indonesia yang mana pun digunakan artinya tetap memakai.

Kata memakai dalam bahasa Jepang yaitu mengenakan sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah yaitu topi, jilbab, topeng digunakan kata kerja kaburu. Kata memakai juga memiliki arti mengenakan atau menahan sebagian dari suatu barang agar barang tersebut tidak jatuh misalnya memakai kacamata digunakan kata kerja kakeru. Selain itu kata memakai juga memiliki arti menggunakan alas kaki seperti sepatu, sandal, ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan kaus kaki digunakan kata kerja haku.

Kata memakai juga digunakan pada pakaian yang menutupi seluruh badan bagian atas, atau mengenakan sesuatu pada tubuh, juga memasangkan sesuatu pada tubuh supaya dapat melakukan pekerjaan untuk hal ini digunakan kata kerja kiru. Kata memakai Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam digunakan kata kerja suru.


(18)

Memakai 言葉 日本語 文章

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

言語 音 形 ンボ 言うこ あ 特 ンボ 象徴 ま 象徴 あ 音 了解 草案 意見

考え 伝え あ ンボ 草案 意見 考え

あ 言語 意味 あ 言わ

Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia adalah bahasa Jepang. bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Jepang.

言語 機能 口頭 書 物 人間 媒介 意味 伝え


(19)

義 伝え 道具 社会 重要 役割 持 い

日本語 正式 言語 使 い そ 社会 使 い

Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi,bahasa penghubung antara anggota masarakat di Jepang. Dipakai sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Jepang, sejak sekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Dengan demikian bahasa Jepang dapat dikatakan oleh sekelompok masyarakat penutur yang berada disuatu wilayah atau suatu negara.

日本 日本語 教育 機関 媒介 い 幼稚園 大学ま 使 い そ 日本語 国土 人 使う 言わ

Namun untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus memahami struktur bahasa yang digunakan. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatikal bahasa, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar dan dapat menimbulkan kerancuan makna dan juga kesan yang tidak baik bagi pihak yang menerima informasi.

良 会話 本舗 使 い 分 い

あ 文法 あま 分 い 時 相手 情報 伝え 違い あ


(20)

Kata memakai merupakan salah satu kata kerja,kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

Memakai 単語 動詞 一 あ 動詞 機能 文章 述

語 活用 自立語 い

Kata memakai dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia , kata memakai ada banyak dalam bahasa Jepang yaitu kaburu, kakeru, haku, kiru,suru dari lima jenis kata memakai tersebut artinya berbeda-beda, tapi dalam bahasa Indonesia yang mana pun digunakan artinya tetap memakai.

Memakai 単語 日本語 インドネ ア語 違い あ

Memakai 単語 日本語 さ 種類 あ そ 被 掛

履 着 あ

五 単語 意義 違い あ インドネ ア 意義 同 あ

Kata memakai dalam bahasa Jepang yaitu mengenakan sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah yaitu topi, jilbab, topeng digunakan kata kerja kaburu


(21)

被 動詞 顔 頭 使い物 使 例え :帽子 ブ 画面 あ

Kata memakai juga memiliki arti mengenakan atau menahan sebagian dari suatu barang agar barang tersebut tidak jatuh misalnya memakai kacamata digunakan kata kerja kakeru

掛 動詞 使い物 落 い う 使う 例え : 眼鏡

ボタン あ

Selain itu kata memakai juga memiliki arti menggunakan alas kaki seperti sepatu, sandal, ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan kaus kaki digunakan kata kerja haku.

履 動詞 足 腰ま 側 使い物 使う 使 い

Kata memakai juga digunakan pada pakaian yang menutupi seluruh badan bagian atas, atau mengenakan sesuatu pada tubuh, juga memasangkan sesuatu pada tubuh supaya dapat melakukan pekerjaan untuk hal ini digunakan kata kerja kiru.

着 動詞 全部 体 側 閉 自由 事 う 使う 使 い


(22)

Suru Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam.

動詞 特別 体 使 時々 自由 事 う 使 飾 物 アク サ 使 い あ


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Alasan Pemilihan Judul

Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan bahasa sebagai alat komunikasi, begitu pula melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi maka semua yang ada disekitar manusia misalnya: peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuhan, hasil karya cipta manusia dan lain sebagainya mendapat tanggapan dalam pikiran manusia.

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran. Sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide, atau pikiran maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Lambang-lambang bunyi bahasa yang bermakna itu didalam bahasa merupakan satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata frase, klausa, kalimat dan wacana. Semua satuan tersebut mempunyai makna. Bahasa


(24)

digunakan sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain dan berperan dalam perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Sehingga perkembangan yang terjadi dalam aspek-aspek kehidupan manusia mempengaruhi perkembangan suatu bahasa.

Dengan demikian fungsi bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Jepang. Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi, bahasa penghubung antara anggota masarakat di Jepang. Dipakai sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Jepang, sejak sekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Dengan demikian bahasa Jepang dapat dikatakan sebagai bahasa yang dipakai oleh sekelompok masyarakat penutur yang berada disuatu wilayah atau suatu negara.

Seiring dengan perkembangan zaman pada saat ini bangsa Jepang terpilih menjadi salah satu Negara maju di antara bangsa-bangsa yang ada di benua asia. Baik dalam bidang industri, teknologi, ekonomi, dan lain-lain. Dengan hal tersebut timbul keinginan dari suatu bangsa untuk menjalin hubungan kerjasama. akan tetapi dalam menjalin hubungan kerjasama ditemui beberapa hambatan, yaitu komunikasi. Untuk menjalin kerjasama seperti halnya bahasa Jepang, kalau kita dapat menggunakanya dengan baik akan dapat mempelancar kerja sama dengan Negara tersebut.


(25)

Namun untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus memahami struktur bahasa yang digunakan. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatikal bahasa, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar dan dapat menimbulkan kerancuan makna dan juga kesan yang tidak baik bagi pihak yang menerima informasi.

Dalam mempelajari bahasa ada berapa subsistem linguistik yaitu: fonologi mempelajari tentang bunyi, morpologi mempelajari tentang bentuk-bentuk kata, sintaksis mempelajari tentang susunan kalimat dan semantik mempelajari tentang makna. Baik pengajar maupun pembelajar bahasa Jepang perlu memahami minimal mengetahui sedikit tentang linguistik bahasa Jepang. Pengetahuan ini merupakan media mempelancar pemahaman dan penguasaan bahasa Jepang. Kesalahan pembelajar umumnya terjadi karena adanya teransfer negatif bahasa ibu dan bahasa Jepang. Kesalahan ini muncul bisa berupa penggunaan kosa kata, penggunaan kalimat, dan sebagainya yang kurang tepat yang semuanya merupakan objek kajian semantik.

Kata memakai merupakan salah satu kata kerja, kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

Kata memakai dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia, kata memakai ada banyak dalam bahasa Jepang yaitu kaburu, kakeru, haku, kiru, suru dari lima jenis kata memakai tersebut artinya berbeda –beda, tapi


(26)

dalam bahasa Indonesia yang mana pun digunakan artinya tetap memakai. Jadi penulis ingin membahas kata memakai dalam bahasa Jepang.

1.2

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari kertas karya ini adalah untuk mengetahui Pemakaian Kata (Kaburu,Kakeru,Haku,Kiru,Suru ) dalam Kalimat Bahasa Jepang. dan bisa menggunakan kata memakai tersebut dengan tepat.

1.3

Batasan Masalah

Seperti kita ketahui dalam bahasa Jepang banyak ditemui kata-kata yang mempunyai bentuk sama tapi penggunanya berbeda dalam kalimat bahasa Jepang. Maka dalam penulisan kertas karya ini, penulis hanya membahas tentang Pemakaian Kata (Kaburu, Kakeru, Haku, Kiru, Suru ) dalam Kalimat bahasa Jepang.

1.4

Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan bahan atau data dengan membaca buku-buku terkait dengan judul. Kemudian data-data tersebut dikumpulkan, dianalisa dan dideskripsikan kedalam kertas karya ini.


(27)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Kata Kerja

Bahasa yang kita gunakan diungkapkan dalam bentuk kalimat. Bentuk kalimat sangat bervariasi dan tidak ada aturan-aturan khusus. Predikat dalam sebuah kalimat merupakan bagian yang paling penting. Dengan adanya predikat maka bentuk, fungsi, dan makna kalimat akan berbeda-beda. Biasanya jenis kata yang mengisi unsur jabatan ini adalah verba. Verba dalam bahasa Jepang salah satu kelas kata. Kelas kata ini dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan sesuatu. Verba bahasa Jepang dapat mengalami perubahan (katsuyou) dan dapat berdiri sendiri, dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Doushi (kata kerja) dapat membentuk sebuah perubahan walaupun tanpa bantuan kelas kata lain, dan dapat menjadi predikat bahkan dengan sendirinya memiliki potensi menjadi sebuah kalimat. Verba ditempatkan sebagai predikat didalam sebuah kalimat sesuai dengan situasi pemakainya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia di sebutkan bahwa verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja.

Dalam buku Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang, verba dalam bahasa Jepang di golongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan pada bentuk konjugashi.


(28)

Kelompok-kelompok tersebut yaitu: a. Kelompok I

Godan-doushi ( 五段動詞 ), karena kelompok ini mengalami perubahan

dalam ilmu deretan bunyi bahasa jepang, yaitu a,i,u,e,o (あ い う え ), cirinya yaitu verba yang berakhiran gobi huruf u- tsu- ru -bu-mu-ku-gu-su (

ぶ )

Contoh: 1. 買う

ka-u membeli 2. 立

ta-tsu berdiri

3. 売

u-ru menjual

4. 書 ka-ku menulis 5. 泳


(29)

oyo-gu berenang 6. 読 yo-mu membaca 7. 死 shi-mu mati 8. 遊ぶ aso-bu bermain 9. 話 hana-su berbicara

b. Kelompok II

Kelompok II disebut dengan ichidan-doushi (一段動詞), karena perubahanya hanya pada satu deretan bunyi saja. Ciri utama dari verba ini adalah yang berakhiran suara e (e-ru) disebut ichidan-doushi ( 一段動詞) atau yang berakhiran I (i-ru) disebut shimo ichidan doushi


(30)

1.

見 mi-ru

melihat/menonton. 2. 起

oki-ru bangun. 3. 寝 ne-ru tidur 4. 食 tabe-ru makan.

c. Kelompok III

Verba Kelompok III ini merupakan verba yang perubahanya tidak beraturan, sehingga disebut henkaku-doushi (変格動詞) diantaranya terdiri dari dua verba yaitu:

1. suru melakukan

2.

来 kuru


(31)

datang

Secara garis besar pembagian jenis kata (Hinshi Burui) dalam bahasa Jepang ada enam macam sebagai berikut:

1. Nomina (Meishi) yaitu kata benda yang bisa berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat, bisa disertai dengan kata tunjuk (kono, sono, ano) dan bisa berdiri sendiri.

2. Verba (Doushi) yaitu kata kerja yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri.

3. Adjektif (Keiyoshi) yaitu kata sifat mengalami perubahan bentuk, dan bisa berdiri sendiri.

4. Adeverbia (Fukushi) yaitu keterangan tidak mengalami perubahan bentuk. 5. Kopulu (Jodoushi) yaitu kata kerja bantu mengalami perubahan bentuk dan

tidak bisa berdiri sendiri.

6. Partikel (Joshi) yaitu kata bantu tidak bisa berdiri sendiri dan tidak mengalami perubahan bentuk.

Dalam bahasa Jepang verba disebut dengan doushi. Makna doushi dilihat dari kanjinya:

Ugoku, dou = bergerak 詞 Kotoba, shi = kata


(32)

Doushi adalah kata kerja yang berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsyou) dan bisa berdiri sendiri.

2.2 Jenis-Jenis Verba

Dalam buku Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang, verba dalam bahasa Jepang di golongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan pada bentuk konjugashi.

Kelompok-kelompok tersebut yaitu: d. Kelompok I

Godan-doushi ( 五段動詞 ), karena kelompok ini mengalami perubahan

dalam ilmu deretan bunyi bahasa jepang, yaitu a,i,u,e,o (あ い う え ), cirinya yaitu verba yang berakhiran gobi huruf u- tsu- ru -bu-mu-ku-gu-su (

ぶ )

Contoh: 1. 買う

ka-u membeli 2. 立

ta-tsu berdiri


(33)

3. 売

u-ru menjual

4. 書 ka-ku menulis 5. 泳 oyo-gu berenang 6. 読 yo-mu membaca 7. 死 shi-mu mati 8. 遊ぶ aso-bu bermain 9. 話 hana-su berbicara


(34)

Kelompok II

Kelompok II disebut dengan ichidan-doushi (一段動詞), karena perubahanya hanya pada satu deretan bunyi saja. Ciri utama dari verba ini adalah yang berakhiran suara e (e-ru) disebut ichidan-doushi ( 一段動詞) atau yang berakhiran I (i-ru) disebut shimo ichidan doushi

Contoh: 1. 見 mi-ru

melihat/menonton. 2. 起

oki-ru bangun. 3. 寝 ne-ru tidur 4. 食 tabe-ru makan.


(35)

Verba Kelompok III ini merupakan verba yang perubahanya tidak beraturan, sehingga disebut henkaku-doushi (変格動詞) diantaranya terdiri dari dua verba yaitu:

1. suru melakukan

2. 来 kuru datang

2.3 Klasifikasi Kata Kerja

Dalam buku A Dicitionery of Basic Japanese Gramer, mengklasifikasikan verba secara semantik menjadi lima jenis yaitu:

1. Verba Stative (yang menyatakan “diam/tetap”)

Verba ini menunjukan keberadaan. Biasanya verba ini tidak muncul bersamaan dengan verba Bantu_iru.

Contoh: 1. い

iru ada


(36)

2. dekiru dapat 3. 要 Iru

membutuhkan

2. Verba Contiunal (yang menyatakan “selalu, terus-menerus”)

Verba ini berkonjugasi dengan verba Bantu_ iru untuk menunjukan aspek pergerakan.

\ Contoh: 1. 食 taberu makan. 2. 飲 Nomu minum.

3. Verba Punctual (yang menyatakan “tepat pada waktunya”)

Verba ini berkonjugasi dengan verba bantu_iru untuk menunjukkan tindakan atau perbuatan yang berulang-ulang atau suatu tindakan/posisi setelah melakukan suatu tindakan atau penempatan suatu benda.


(37)

1. 知 shiru tahu

知 い shite iru mengetahui 2. 打 utsu memukul 打 い utte iru memukuli

4. Verba Non-Volitional (menyatakan “ bukan kemauan”)

Verba ini biasanya tidak memiliki bentuk ingin, bentuk perintah, dan bentuk kesanggupan. Diklasifikasikan menjadi verba yang berkenaan dengan emosi atau perasaan.

Contoh: 1. 愛 aisuru

mencintai, berkenan dengan perasaan. 2. 聞こえ

kikoeru

kedengaran/ terdengar,tidak dengan perasaan 5. Verba Movement (menyatakan “pergerakan”)

Verba ini menunjukan pergerakan atau aktivitas dari satu tempat ke tempat lain.

Contoh: 1. 走


(38)

berlari 2. 行 iku pergi

Dalam buku Pengantar Linguistik jepang (Shimizu,2000:45), verba dalam bahasa Jepang dibagi menjadi dua jenis,yaitu:

2.4 Jenis-Jenis Kata Kerja

1. Jidoushi (Verba “Intransitif”)

Jidoushi merupakan Verba yang tidak disertai dengan objek penderita. Pengertian dilihat dari huruf kanjinya yang bermakna “kata yang bergerak sendiri”.

Contoh: 1. 変わ kawaru tukar 2. 変わ

okiru bangun 3. 寝


(39)

tidur 4. 入

hairu masuk 5. 入

Atsumaru berkumpul 6. 流

nagareru mengalir

2. Tadoushi (Verba Transitif)

Verba yang memiliki objek penderita. Pengertian dilihat dari makna kanjinya yang bermakna “kata yang digerakkan dari yang lain”, artinya ada pergerakan dari subjek.

Contoh: 1. 起 Okosu

membangunkan 2. 寝 ireru


(40)

3. 集 atsumeru

mengumpulkan 4. 流

nagasu mengalirka


(41)

BAB III

PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

3.1 PENGERTIAN MEMAKAI

Kata memakai dalam Bahasa Indonesia dan Kata memakai dalam bahasa Jepang sangat berbeda karena kata memakai dalam bahasa Jepang ada banyak jenis kata yang digunakan sesuai dengan benda yang akan dikenakan seseorang.

Kata memakai dalam bahasa Jepang yaitu mengenakan sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah yaitu topi, jilbab, topeng digunakan kata kerja kaburu . Kata memakai juga memiliki arti mengenakaan atau menahan sebagian dari suatu barang agar barang tersebut tidak jatuh misalnya memakai kacamata, digunakan kata kerja kakeru. selain itu kata memakai juga memiliki arti menggunakan alas kaki seperti sepatu, sandal, ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan kaus kaki digunakan kata kerja haku.

Kata memakai juga digunakan pada pakaian yang menutupi seluruh badan bagian atas, atau mengenakan sesuatu pada tubuh juga memasangkan sesuatu pada tubuh supaya dapat melakukan pekerjaan untuk hal ini digunakan kata kerja kiru. Kata memakai Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan


(42)

pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam digunakan kata kerja suru.

3.2 Jenis-Jenis Kata Memakai 3.2.1 Kaburu

Kaburu adalah Mengenakan atau memakai sesuatu pada kepala atau menutupkan sesuatu benda di kepala dan lagi memakai atau menutupkan sesuatu pada bagian wajah contohnya: Topi, jilbab, topeng, helm

Contoh Kalimat

1. サク ー さ 赤い ぶ いま Tuan Santa Claus sedang memakai topi merah.

2. 私 あ ーテイ 珍 い仮面 被 ま

Kami datang ke pesta itu dengan memakai topeng yang aneh.

3. 被 笠 被 い 人 新 い先生

Orang yang sedang memakai kerudung kepala itu adalah guru baru.


(43)

Kakeru adalah Mengenakan, menahan, menyangkutkan, menggantungkan sebagian dari suatu barang pada sesuatu supaya jangan jatuh, juga menjadikan supaya tidak bergerak.

Contoh Kalimat

1 あ 眼鏡 い 人 わ いさ Orang yang sedang memakai kata mata itu adalah kakek saya. 2 服 ボタン い 一番 好

Baju yang memakai kancing adalah yang paling mahal.

3.2.3 Haku

Haku adalah kata memakai, dengan memakaikan sesuatu yang ingin dipakai dari bawah, juga kata haku digunakan ketika memakai alas kaki. seperti sepatu alas sandal. dan digunakan ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang melalui kaki seperti celana, alas kaki, kaus kaki.

Contoh Kalimat

1. い まま 入い さい Silahkan masuk dengan memakai sepatu

2. 黒い ボン い い 人 昨日 ここ 来


(44)

3. 母 天気 暑い 靴 い う いい 言 ま

Ibu mengatakan karena cuaca sangat dingin sebaiknya memakai kaus kaki.

3.2.4 Kiru

Kiru: Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan atau setengah badan bagian atas. Atau pemakaian yang menutupi badan bagian bawah atau seluruh badan dengan melalui tangan. Misalnya baju, jas, mantel,jaket, kimono.

Comtoh Kalimat

1. こ 着物 い 女 子

Nona Haruko adalah anak-anak yang sedang memakai kimono.

2. あ ータ う 暖 い 思いま Switer itu meskipun sudah dipakai saya pikir tidak hangat.

3. 日本 男 人 黒い ーツ 着 ーテイ ま

Laki-laki Jepang datang ke pesta dan memakai jas hitam atau biru tua.


(45)

1.2.5 Suru

Suru: Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam.

Contoh Kalimat

1. あ 客さ ネクタイ ませ Direstoran itu tamu harus memakai dasi!

2. こ 指輪 あ 指 Cincin ini cantik kalau dipakai dijari kamu.

3. 頭 痛い 彼 頭 包帯

Karena sakit kepala dia memakaikan perban di kepalanya.

4. 壊 い う 彼 手袋 掛 い あ 物 取ま

Supaya tidak rusak dia memakai sarung tangan mengambil barang itu


(46)

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Verba dalam bahasa Jepang adalah salah satu kelas kata yang menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan, mengalami perubahan, bisa berdiri sendiri dan bisa menjadi predikat dalam suatu kalimat.

2. Verba dalam bahasa Jepang digolongkan kedalam tiga kelompok berdasarkan pada bentuk konjungsinya, yaitu kelompok 1 (godan-doushi), kelompok II (ichidan-doushi), kelompok III (henkaku-doushi).

3. Verba Kaburu adalah mengenakan atau memakai sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah.

4. Verba Kakeru adalah mengenakan, menahan, menyangkutkan, menggantungkan sebagian dari suatu barang pada sesuatu supaya jangan jatuh, juga menjadikan supaya tidak bergerak.

5. Verba Haku adalah digunakan ketika memakai alas kaki seperti sepatu alas sandal dan digunakan ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan alas kaki.

6. Verba Kiru adalah mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan atau setengah badan bagian atas.


(47)

7. Verba Suru adalah mengenakan sesuatu pada tubuh, seperti asesoris yang memperindah bagian tubuh tertentu.

4.2 Saran

1. Diharapkan para pembelajaran bahasa Jepang dapat lebih memahami mengenakan kata memakai dalam kalimat bahasa Jepang.

2. Agar tidak terjadi salah pengertian verba-verba tersebut sehingga kita lebih hati- hati dalam menggunakan kata-kata yang mempunyai kemiripan makna, sebab dalam bahasa Jepang banyak kata-kata yang hampir sama, diantaranya adalah pemahaman tentang Kaburu. Kakeru, Haku, Kiru, Suru.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjianto, 1996. Gramatikal Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Oriental Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Chaer, Abdul. 2004. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kashiko, Team. 1999.Kamus Lengkap Jepang- Indonesia Indonesia- jepang. Surabaya: Kashiko.

Kikuo Nomoto, 1988 . Kamus Pemakain Bahasa Jepang Dasar Edisi Bahasa Indonesia. Tokyo Kokuritsu Kokugo Kekyusu.

Surajaya Ketut I, 1978. Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Erlangga. Tarigan, Hendry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Suracmad, Winarno. 1988.


(1)

Kakeru adalah Mengenakan, menahan, menyangkutkan, menggantungkan sebagian dari suatu barang pada sesuatu supaya jangan jatuh, juga menjadikan supaya tidak bergerak.

Contoh Kalimat

1 あ 眼鏡 い 人 わ いさ Orang yang sedang memakai kata mata itu adalah kakek saya. 2 服 ボタン い 一番 好

Baju yang memakai kancing adalah yang paling mahal.

3.2.3 Haku

Haku adalah kata memakai, dengan memakaikan sesuatu yang ingin dipakai dari bawah, juga kata haku digunakan ketika memakai alas kaki. seperti sepatu alas sandal. dan digunakan ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang melalui kaki seperti celana, alas kaki, kaus kaki.

Contoh Kalimat

1. い まま 入い さい

Silahkan masuk dengan memakai sepatu

2. 黒い ボン い い 人 昨日 ここ 来


(2)

3. 母 天気 暑い 靴 い う いい 言 ま

Ibu mengatakan karena cuaca sangat dingin sebaiknya memakai kaus kaki.

3.2.4 Kiru

Kiru: Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan atau setengah badan bagian atas. Atau pemakaian yang menutupi badan bagian bawah atau seluruh badan dengan melalui tangan. Misalnya baju, jas, mantel,jaket, kimono.

Comtoh Kalimat

1. こ 着物 い 女 子

Nona Haruko adalah anak-anak yang sedang memakai kimono.

2. あ ータ う 暖 い 思いま Switer itu meskipun sudah dipakai saya pikir tidak hangat.

3. 日本 男 人 黒い ーツ 着 ーテイ ま

Laki-laki Jepang datang ke pesta dan memakai jas hitam atau biru tua.


(3)

1.2.5 Suru

Suru: Mengenakan sesuatu pada tubuh tertentu. atau memasangkan sesuatu pada tubuh , supaya kedudukanya dapat melakukan pekerjaan . Dan dapat merupakan asesoris atau perhiasan misalnya cincin, dasi, ikat pinggang dan jam.

Contoh Kalimat

1. あ 客さ ネクタイ ませ

Direstoran itu tamu harus memakai dasi!

2. こ 指輪 あ 指 Cincin ini cantik kalau dipakai dijari kamu.

3. 頭 痛い 彼 頭 包帯

Karena sakit kepala dia memakaikan perban di kepalanya.

4. 壊 い う 彼 手袋 掛 い あ 物 取ま

Supaya tidak rusak dia memakai sarung tangan mengambil barang itu


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Verba dalam bahasa Jepang adalah salah satu kelas kata yang menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan, mengalami perubahan, bisa berdiri sendiri dan bisa menjadi predikat dalam suatu kalimat.

2. Verba dalam bahasa Jepang digolongkan kedalam tiga kelompok berdasarkan pada bentuk konjungsinya, yaitu kelompok 1 (godan-doushi), kelompok II (ichidan-doushi), kelompok III (henkaku-doushi).

3. Verba Kaburu adalah mengenakan atau memakai sesuatu pada kepala atau memakai pada wajah.

4. Verba Kakeru adalah mengenakan, menahan, menyangkutkan, menggantungkan sebagian dari suatu barang pada sesuatu supaya jangan jatuh, juga menjadikan supaya tidak bergerak.

5. Verba Haku adalah digunakan ketika memakai alas kaki seperti sepatu alas sandal dan digunakan ketika memakai barang yang menutupi bagian bawah dari pinggang dan melalui kaki seperti celana dan alas kaki.

6. Verba Kiru adalah mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan atau setengah badan bagian atas.


(5)

7. Verba Suru adalah mengenakan sesuatu pada tubuh, seperti asesoris yang memperindah bagian tubuh tertentu.

4.2 Saran

1. Diharapkan para pembelajaran bahasa Jepang dapat lebih memahami mengenakan kata memakai dalam kalimat bahasa Jepang.

2. Agar tidak terjadi salah pengertian verba-verba tersebut sehingga kita lebih hati- hati dalam menggunakan kata-kata yang mempunyai kemiripan makna, sebab dalam bahasa Jepang banyak kata-kata yang hampir sama, diantaranya adalah pemahaman tentang Kaburu. Kakeru, Haku, Kiru, Suru.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjianto, 1996. Gramatikal Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Oriental Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Chaer, Abdul. 2004. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kashiko, Team. 1999.Kamus Lengkap Jepang- Indonesia Indonesia- jepang. Surabaya: Kashiko.

Kikuo Nomoto, 1988 . Kamus Pemakain Bahasa Jepang Dasar Edisi Bahasa Indonesia. Tokyo Kokuritsu Kokugo Kekyusu.

Surajaya Ketut I, 1978. Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Erlangga. Tarigan, Hendry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Suracmad, Winarno. 1988.