Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Biasa dan Khusus Dalam Menurunkan Jumlah Bakteri Aerob Pada pemakai Alat Ortodonti Cekat.

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI BIASA DAN KHUSUS DALAM MENURUNKAN JUMLAH BAKTERI AEROB

PADA PEMAKAI ALAT ORTODONTI CEKAT

Megawati Tandjung, 2003; Pembimbing I : Johan Lucianus, dr,Msc.

Pembimbing

II

: Philips Onggowidjaja, S.Si.,M.Si

Latar belakang: Saat ini masalah kesehatan gigi tidak hanya mencakup

penyakit mulut dan gigi, tetapi cenderung kepada masalah kebutuhan estetis dan pemeliharaan kesehatan mulut dan gigi. Perawatan gigi berjejal menggunakan alat ortodonti lepasan maupun alat ortodonti cekat. Penggunaan alat ortodonti cekat memberikan akurasi hasil akhir yang lebih baik. Di sisi lain, kesulitan dalam memelihara kesehatan mulut dan gigi mengganggu keberhasilan hasil akhirnya. Pasien pemakai alat ortodonti cekat dianjurkan untuk memakai sikat gigi khusus, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak yang menggunakan sikat gigi biasa.

Tujuan: Untuk mengetahui sikat gigi mana yang lebih efektif untuk

menurunkan jumlah bakteri aerob.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik. Pada orang percobaan diambil apusan gigi sebelum dan sesudah menggosok gigi dengan sikat

gigi khusus dan sikat gigi biasa. Hasil apusan tersebut diencerkan 100, 1000, 10000,

100000 kali. Satu ml hasil pengenceran dimasukkan ke cawan Petri, lalu ditambah agar

nutrien cair, campuran dihomogenkan, dibiarkan memadat, semua biakan diinkubasi (2

hari, lalu jumlah koloni bakteri (cfu, colony forming unit) dihitung dan dianalisis.

Hasil: Data percobaan menunjukan perbedaan nyata dalam persentase

pengurangan jumlah bakteri antara sikat gigi khusus dan sikat gigi biasa.(T = 3.4590)

(T tabel = 2,552).

Kesimpuian: Sikat gigi khusus lebih efektif menurunkan jumlah bakteri

daripada sikat gigi biasa pada pemakai alat ortodonti cekat.

Saran: Pemakai alat ortodonti cekat sebaiknya menggunakan sikat gigi khusus. Kata kunci: Alat ortodonti cekat, sikat gigi khusus, bakteri aerob.


(2)

ABSTRACT

EFFECTIVITY COMPARISON OF ORDINARY AND SPECIAL TOOTHBRUSH IN DECREASING AEROBIC BACTERIA NUMBER

ON PERMANENT ORTHODONTIC APPLIANCE USERS

Megawati Tandjung, 2003; 1 St

Tutor: Johan Lucianus,dr,MSc

Tutor: Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si

Background: In this age, dental health problems are not focused on mouth and

dental diseases only, they go to aesthetical problem and mouth and dental health care also. Improper teeth formation care is using whether temporary or permanent orthodontic appliances. The use of permanent orthodontic appliances can give better final result accuracy. On the other hand, problems in keeping mouth and dental health, interferes the success of final result. Permanent orthodontic appliance patients are recommended to use special toothbrush, but mostly, they are still using ordinary toothbrush.

Objective: To discover which toothbrush is more effective to decrease aerobic

bacteria number.

Method: This research used laboratory experimental method. Dental swabs were

taken from volunteers before and after toothbrushing with special and ordinary

toothbrushes. The swab results were diluted 100, 1000, 10000, and 100000 times. One

ml each of diluted samples was put in Petri disc, then liquid nutrient agar was added.

The mixture was homogenized and till solidified. All cultures were incubated (two days,

C) then bacterial colony numbers (cfu, colony forming unit) were counted and

analized.

Result: Data showed significant difference in the percentage of bacterial number

decreases between the use of special and ordinary toothbrush(T = 3.4590) (T tabel

=2.532).

Conclusion: Special toothbrush is more effective to decrease bacteria number than ordinary toothbrush on permanent orthodontic appliance users.

Recommendation: Permanent orthodontic appliance users should use special

toothbrush.

Key word: Permanent orthodontic appliance, special toothbrush, aerobic bacteria.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL DALAM

PERSETUJUAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN ... ABSTRAK ...

ABSTRACT ... ..v KATA PENGANTAR.. ... vi DAFTAR ISI ... ... DAFTAR TAB ... x

... ... .xI

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR .... ... XII ...

...

..

BAB

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah.. ... 1.4. Kegunaan Penelitian ... 1.5. Kerangka Pemikiran ...

1.6. Metode Penelitian ... 3

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

. .

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Flora Normal Rongga Mulut ... ..4

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Flora Normal Rongga Mulut ... 4 2.2.1. Pengaruh fisik ... 4 2.2.2. Pengaruh Kim' ...

2.2.3. Pengaruh Ling Se

2.3. Tinjauan Umum Plak Gigi dan Peranannya ... .8 2.4. Pengenalan Alat Ortodonti ... .9

2.4.1. Macam-Macam Alat Ortodonti ... 2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Alat

2.4.2.1 .Kelebihan dan Kekurangan Alat Ortodonti Lepasan ... 9

2.4.2.1 .1. Kelebihan Alat Ortodonti Lepasan ... .9

2.4.2.1.2. Kekurangan Alat Ortodonti Lepasan ...

2.4.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Alat Ortodonti Cekat ... .10

2.4.2.2.1. Kelebihan Alat Ortodonti Cekat ... 10

2.4.2.2.2. Kekurangan Alat Ortodonti Cekat ... 1 1

... V l l l


(4)

2.5. Kebersihan Mulut Untuk Pasien Ortodonti Cekat .... ... 11

n Ortodonti Cekat ... 12

2.5.1. Sikat Gigi ... ... 2.5.1 . l . Sikat Gigi Khusus Untu 2.5.1.2. Sikat Gigi Single-Tufted ... 2.5.1.3. Sikat Gigi Interdental ... 2.5.1.4. Sikat Gigi Otomatik ... ... 13

2.5.2. Alat Bantu Kebersihan Gigi Lain 2.5.2.1. Irigasi Air dengan Water Jet ... 2.5.2.2. Disclosing Agent.. ... 2.5.2.3. Pembersih Dari Bahan Kimia. ... 2.5.2.4. Benang Gigi (Den tal Floss). ... 2.5.2.5. Tusuk Gigi ... BAB III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA 3.1. Alat dan Bahan ... 3.1 . l . Alat yang digunakan ... 3.1 .2. Bahan yang digunakan ... ... 15

... 15

3.2. Cara Kerja ... BAB

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN . . 4.1. Hasil Penelitian ... 18

4.2. Pembahasan ... 19

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 20

5.2. Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 21

RIWAYAT HIDUP ... ..23

LAMPIRAN ... 24


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Peranan Saliva dalam Kesehatan Mulut ... 7 Tabel 4.1. Perbandingan Jumlah Kuman dengan Menggunakan Sikat Gigi

Khusus dan Sikat Gigi Biasa Sebelum dan Sesudah Sikat Gigi

...

18

Tabel 4.2. Persentase Pengurangan Jumlah Bakteri ... 19


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 . Hasil keluaran komputer analisis statistik ... 24 Lampiran 2 . Foto Hasil Percobaan ... 25 Lampiran 3 . Surat Persetujuan ... 26


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Sikat Gigi Khusus dan Sikat Gigi Biasa

...

. ... . .. ... ... 15


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kebutuhan akan pelayanan kesehatan semakin meningkat, tidak terkecuali pelayanan di bidang kesehatan gigi dan mulut. Di dalam bidang kesehatan gigi dan mulut upaya pencegahan yang utama ditujukan terhadap karies dan pada penyakit periodontal. Permintaan akan pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat sekarang ini tidak hanya terpaku pada masalah penyakit mulut dan gigi saja tetapi cenderung kepada masalah kebutuhan estetik dan pemeliharaan kesehatan mulut dan gigi. Untuk perawatan gigi berjejal saat ini digunakan alat ortodonti Iepasan rnaupun alat ortodonti cekat.

Pada pemakaian alat ortodonti cekat pasien mendapat akurasi hasil akhir perawatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan pemakaian alat ortodonti lepasan. Di sisi lain pemasangan alat-alat cekat pada gigi menyebabkan kesulitan dalarn menjaga dan memelihara kesehatan mulut dan gigi, sehingga akan mengganggu keberhasilan tujuan akhir pemakaian alat ortodonti.

Karena hal tersebut, pasien ortodonti terutama yang menggunakan alat cekat sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Banyak cara yang telah diterapkan misalnya rnenggunakan alat-alat kebersihan gigi seperti sikat gigi khusus

untuk pasien yang memakai alat ortodonti cekat, dental floss, tusuk gigi, irigasi air

dan obat kumur. Namun pada kenyataannya seringkali pasien pemakai alat ortodonti cekat mengabaikan hal-hal diatas.

Pada kenyataannya pasien pemakai alat ortodonti cekat masih banyak yang menggunakan sikat gigi biasa daripada sikat gigi khusus, sehingga penulis tertarik untuk membandingkan hasil sikat gigi biasa dan sikat gigi khusus pada pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat.


(9)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Sejauh mana pengaruh menyikat gigi dengan sikat gigi biasa dan menyikat gigi dengan menggunakan sikat khusus terhadap penurunan jumlah bakteri aerob pada pasien yang memakai alat ortodonti cekat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas menyikat gigi dengan sikat gigi biasa dan dengan sikat gigi khusus. Tujuan penelitian untuk mengetahui sikat gigi mana yang lebih efektif menurunkan jumlah bakteri aerob.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat tentang

sikat gigi yang efektif bagi pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut selama perawatan ortodonti.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada pasien ortodonti, terutama yang menggunakan alat ortodonti cekat, kebersihan mulut menjadi masalah tersendiri. Pada pasien ini terjadi penumpukan plak, karena kesulitan untuk membersihkan gigi geligi dan jaringan sekitarnya sehubungan dengan pemasangan alat ortodonti cekat. Peningkatan jumlah plak ini tentu akan mempengaruhi jumlah populasi bakteri, baik di dalam plak maupun di

dalam rongga mulut secara keseluruhan. Karena kebersihan mulut merupakan hal

yang penting dalam keberhasilan perawatan ortodonti, maka ban yak alat yang telah dikemukakan untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut pada pasien misalnya sikat gigi khusus, alat-alat pembantu penghilang plak seperti

irigasi air, dental floss, juga bahan-bahan disclosing, dan bahan kimia untuk


(10)

3

Penelitian ini membahas tentang sejauh mana efktifitas sikat gigi khusus dalam menurunkan jumlah bakteri aerob bila dibandingkan dengan sikat gigi biasa.

Dari kerangka pemikiran tersebut maka dibuat suatu hipotesis bahwa penurunan jumlah bakteri aerob pada pengguna sikat gigi khusus lebih banyak bila dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi biasa.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Pada orang percobaan diambil

apusan gigi sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi khusus dan sikat gigi biasa. Hasil apusan tersebut diencerkan 100,1000,10000, dan

100000 kali. Satu ml hasil pengenceran dimasukkan ke cawan Petri, lalu ditambahkan

agar nutrien cair, campuran dihomogenkan, dibiarkan memadat, semua biakan

diinkubasi (2 hari, lalu jumlah koloni bakteri (cfu, colony forming unit)

dihitung dan dianalisis secara statistik dengan student t test (Microstate, Copyright C

1978-1 985 by Ecosoft Inc).

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, dari bulan Maret sampai November 2002.


(11)

20

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sikat gigi khusus lebih efektif menurunkan jumlah bakteri aerob pada gigi daripada sikat gigi biasa pada pemakai alat ortodonti cekat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian para pemakai alat ortodonti cekat dianjurkan menggunakan sikat gigi khusus.


(12)

21

DAFTAR PUSTAKA

Adams, C. Philips. 1979. The Design and Construction of Removable Orthodontic Appliances. edition (reprint). Great Britain : Reedwood Burn Limited. 33-47

Alcamo,IE. 1994. Fundamentals of Microbiology. edition.

Farmingdale. New York : The Benjamin/Cummings Publishing., inc. 5 12-

514

Burnett, G.W. and Henry W.S. 1964. Oral Microbiology and Infectious Disease. Calcutta : Oxford Book Co. 276-282. 308-324

Caranza, Fermin A.,and Michael G.Newman. 1996. Clinical Periodontology. edition. Philadelphia, Pennsylvania : W.B. Sounders Company. 108-1 09

Cappucino, James G and Natalie Sherman. 1989. Microbiology : A Laboratory Manual. Menlo Park, California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, inc. 75-77

Foster, T.D. 1997. Buku Ajar Ortodonsi. Alih Bahasa : drg. Lilian

Yuwono. edisi 3.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 227-229, 240-

243

Glickmann, I. 1973. Clinical Periodontology. edition. Philadelphia :

W.B. Sounders Company. 1078-1080

Jawetz, Melnick., Edward A. Adelberg's, Geo F. Brooks, Janet S. Butel, Stephen A. Morse. 2001. Mikrobiologi Kedokter-an. Penterjemah

& editor : Bagian Mikrobiologi FK Airlangga. Edisi ke-22. Jakarta :

Salemba Medika. 280-281

Manson, J.D. and B.M. Eley. 1993. PERIODONTI. Alih Bahasa :

drg. Anastasia S.; editor : Susianti Kentjana. edisi 2. Jakarta :

HIPOKRATES. 1-27, 106- 123 2

Nolte, W.A. 1982. Oral Microbiology with Basic Microbiology and

Immunology.

edition. St. louis : The C.C. Mosby Co. 190- 19 1


(13)

22

Pelczar, Michael J., E.C.S. Chan, and Noel R. Krieg. 1986. Microbiology. edition. U.S.A : McGraw Hili Inc.491-493, 68 1-682

Stone, Stephen and Paul J. Kalis. 1975. Dental Auxiliary Practice.

Baltimore, U.S.A : The Williams & Wilkins Company. 53-67

Tortora, Gerard J.,Berdell R. Funke, dan Christine L. Case. 1997. Mikrobiologi An Introduction edition. Menlo Park, California: Addison Wesley Longman, inc. 154-167,394-395, 658-661

Sumber elektronik:

httP://arbl.cvmbs.colostate.edu.libooks/pathph?ls/digestion/pregastric/

salivary.html; 2002


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kebutuhan akan pelayanan kesehatan semakin meningkat, tidak terkecuali pelayanan di bidang kesehatan gigi dan mulut. Di dalam bidang kesehatan gigi dan mulut upaya pencegahan yang utama ditujukan terhadap karies dan pada penyakit periodontal. Permintaan akan pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat sekarang ini tidak hanya terpaku pada masalah penyakit mulut dan gigi saja tetapi cenderung kepada masalah kebutuhan estetik dan pemeliharaan kesehatan mulut dan gigi. Untuk perawatan gigi berjejal saat ini digunakan alat ortodonti Iepasan rnaupun alat ortodonti cekat.

Pada pemakaian alat ortodonti cekat pasien mendapat akurasi hasil akhir perawatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan pemakaian alat ortodonti lepasan. Di sisi lain pemasangan alat-alat cekat pada gigi menyebabkan kesulitan dalarn menjaga dan memelihara kesehatan mulut dan gigi, sehingga akan mengganggu keberhasilan tujuan akhir pemakaian alat ortodonti.

Karena hal tersebut, pasien ortodonti terutama yang menggunakan alat cekat sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Banyak cara yang telah diterapkan misalnya rnenggunakan alat-alat kebersihan gigi seperti sikat gigi khusus untuk pasien yang memakai alat ortodonti cekat, dental floss, tusuk gigi, irigasi air dan obat kumur. Namun pada kenyataannya seringkali pasien pemakai alat ortodonti cekat mengabaikan hal-hal diatas.

Pada kenyataannya pasien pemakai alat ortodonti cekat masih banyak yang menggunakan sikat gigi biasa daripada sikat gigi khusus, sehingga penulis tertarik untuk membandingkan hasil sikat gigi biasa dan sikat gigi khusus pada pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat.


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Sejauh mana pengaruh menyikat gigi dengan sikat gigi biasa dan menyikat gigi dengan menggunakan sikat khusus terhadap penurunan jumlah bakteri aerob pada pasien yang memakai alat ortodonti cekat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas menyikat gigi dengan sikat gigi biasa dan dengan sikat gigi khusus. Tujuan penelitian untuk mengetahui sikat gigi mana yang lebih efektif menurunkan jumlah bakteri aerob.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat tentang sikat gigi yang efektif bagi pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut selama perawatan ortodonti.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada pasien ortodonti, terutama yang menggunakan alat ortodonti cekat, kebersihan mulut menjadi masalah tersendiri. Pada pasien ini terjadi penumpukan plak, karena kesulitan untuk membersihkan gigi geligi dan jaringan sekitarnya sehubungan dengan pemasangan alat ortodonti cekat. Peningkatan jumlah plak ini tentu akan mempengaruhi jumlah populasi bakteri, baik di dalam plak maupun di dalam rongga mulut secara keseluruhan. Karena kebersihan mulut merupakan hal yang penting dalam keberhasilan perawatan ortodonti, maka ban yak alat yang telah dikemukakan untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut pada pasien misalnya sikat gigi khusus, alat-alat pembantu penghilang plak seperti irigasi air, dental

floss,

juga bahan-bahan disclosing, dan bahan kimia untuk mencegah timbulnya plak dalam bentuk pasta gigi, dan obat kumur.


(3)

Penelitian ini membahas tentang sejauh mana efktifitas sikat gigi khusus dalam menurunkan jumlah bakteri aerob bila dibandingkan dengan sikat gigi biasa.

Dari kerangka pemikiran tersebut maka dibuat suatu hipotesis bahwa penurunan jumlah bakteri aerob pada pengguna sikat gigi khusus lebih banyak bila dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi biasa.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Pada orang percobaan diambil apusan gigi sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi khusus dan sikat gigi biasa. Hasil apusan tersebut diencerkan 100,1000,10000, dan 100000 kali. Satu ml hasil pengenceran dimasukkan ke cawan Petri, lalu ditambahkan agar nutrien cair, campuran dihomogenkan, dibiarkan memadat, semua biakan diinkubasi (2 hari, lalu jumlah koloni bakteri (cfu, colony forming unit) dihitung dan dianalisis secara statistik dengan student t test (Microstate, Copyright C 1978-1 985 by

Ecosoft

Inc).

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, dari bulan Maret sampai November 2002.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sikat gigi khusus lebih efektif menurunkan jumlah bakteri aerob pada gigi daripada sikat gigi biasa pada pemakai alat ortodonti cekat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian para pemakai alat ortodonti cekat dianjurkan menggunakan sikat gigi khusus.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, C. Philips. 1979. The Design and Construction of Removable Orthodontic Appliances. edition (reprint). Great Britain : Reedwood Burn Limited. 33-47

Alcamo,IE. 1994. Fundamentals of Microbiology. edition. Farmingdale. New York : The Benjamin/Cummings Publishing., inc. 5 12- 514

Burnett, G.W. and Henry W.S. 1964. Oral Microbiology and Infectious Disease. Calcutta : Oxford Book Co. 276-282. 308-324

Caranza, Fermin A.,and Michael G.Newman. 1996. Clinical

Periodontology. edition. Philadelphia, Pennsylvania : W.B. Sounders Company. 108-1 09

Cappucino, James G and Natalie Sherman. 1989. Microbiology :

A

Laboratory Manual. Menlo Park, California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, inc. 75-77

Foster, T.D. 1997. Buku Ajar Ortodonsi. Alih Bahasa : drg. Lilian Yuwono. edisi 3.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 227-229, 240- 243

Glickmann,

I.

1973. Clinical Periodontology. edition. Philadelphia : W.B. Sounders Company. 1078-1080

Jawetz, Melnick., Edward A. Adelberg's, Geo F. Brooks, Janet S. Butel, Stephen A. Morse. 2001. Mikrobiologi Kedokter-an. Penterjemah & editor : Bagian Mikrobiologi FK Airlangga. Edisi ke-22. Jakarta : Salemba Medika. 280-281

Manson, J.D. and B.M. Eley. 1993.

PERIODONTI.

Alih Bahasa : drg. Anastasia S.; editor : Susianti Kentjana. edisi 2. Jakarta : HIPOKRATES. 1-27, 106- 123 2

Nolte, W.A. 1982. Oral Microbiology with Basic Microbiology and


(6)

Pelczar, Michael J., E.C.S. Chan, and Noel R. Krieg. 1986. Microbiology. edition. U.S.A : McGraw Hili Inc.491-493, 68 1-682 Stone, Stephen and Paul J. Kalis. 1975. Dental Auxiliary Practice. Baltimore, U.S.A : The Williams & Wilkins Company. 53-67

Tortora, Gerard J.,Berdell

R.

Funke, dan Christine

L.

Case. 1997. Mikrobiologi An Introduction edition. Menlo Park, California: Addison Wesley Longman, inc. 154-167,394-395, 658-661

Sumber elektronik:

httP://arbl.cvmbs.colostate.edu.libooks/pathph?ls/digestion/pregastric/ salivary.html; 2002


Dokumen yang terkait

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 4

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 1 23

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 3

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 18

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 4

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 1 23

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 3

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 16