PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 06 BELAWAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

T A H UN PEM B E L AJ A RA N 20 1 3/ 20 14

Oleh :

Abdul Qodir Jailani NIM 4101121001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Abdul Qodir Jailani dilahirkan di Tanjungbalai, pada tanggal 4 Oktober 1992. Ayah bernama Kamaluddin dan Ibu bernama Siti Muawanah merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 130004 Pematang Pasir dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di MTs Swasta YMPI S.T Raso dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di MAS YMPI S.T Raso Tanjungbalai dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.


(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 06 BELAWAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Abdul Qodir Jailani (NIM 4101121001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan Kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 7 kelas. Dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas VIII-3 dan VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen berupa tes soal pilihan berganda dan lembar observasi telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

Data rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 41,4 dan 39,6. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung < ttabel 0,68 <

1,995, maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama.

Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh data postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 73,3 dan 61,8. Pada pengujian data postes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t diperoleh thitung > ttabel 4,869 > 1,997 maka Haditerima yakni ada pengaruh yang signifikan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar siswa.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, Ibu Rita Juliani, M.Si., Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd., selaku dosen penguji, serta Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala SMP Muhammadiyah 06 Belawan, Bapak Saifullah, S.Pd., serta guru bidang studi Bapak Jasanta, S.Pd., yang telah banyak membantu selama penelitian ini. Teristimewa kepada Ayah dan Ibu tercinta yang tak henti mengukir do’a, dan senantiasa menjadi source of motivation and inspiration sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada Kakak Jalilah, S.Pd.I, Kakak Zurmiatina, S.Pd.I., Kakak Syahroini, AMK, bang Asy’ari, SE., bang ijul, habib, ijai, pipah


(6)

v

dan irul doa dan motivasi dari kalian semoga mengantarkan saya menuju gerbang kesuksesan. Spesial kepada Maulida Sambas, terima kasih atas iringan do’a serta semangatnya. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas saran-saran dan masukannya. Kepada Yeni Arisa, Almira, Desi, Hamidah, Fitri, Tonggol ,terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada anggota La Tahzan: Fahmi, Arif, Edi, Ahmad dan Primsya, semoga senantiasa dalam lindungan_NYA. Serta kepada rekan-rekan senasib sepenanggungan personil The Kempets: Khairul Umam Sobatku, Syahrial, Adi, Faisal, bang aswar, fahri, juned dan bang elud terima kasih untuk masukan dan canda tawa kalian, semoga hubungan ini akan tetap berlanjut.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkesempatan membacanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3 Aktivitas Belajar 9

2.1.4 Model Pembelajaran Konvensional 11 2.1.5 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.6 Ciri-ciri Model Pembelajaran Koperatif 13 2.1.7 Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT 13 2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif TGT 15 2.1.9 Sintaks Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT 16

2.1.10 Materi Pelajaran 17

2.1.11 Hasil Penelitian yang Relevan 24

2.2 Kerangka Konseptual 25

2.3 Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 26

3.3 Variabel Penelitian 26

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 26

3.4.1 Jenis Penelitian 26


(8)

vii

3.5 Prosedur Penelitian 27

3.6 Instrumen Penelitian 30

3.6.1 Angket Siswa 30

3.6.2 Penilaian Sikap 30

3.6.3 Penilaian Keterampilan 30

3.6.4 Lembar Observasi 30

3.6.5 Tes Hasil Belajar 32

3.6.6 Validitas Tes 33

3.6.6.1 Validitas Isi 33

3.6.6.2 Validitas Ramalan 33

3.6.7 Reliabilitas 34

3.6.8 Taraf Kesukaran 36

3.6.9 Daya Pembeda 37

3.7 Teknik Analisis Data 38

3.7.1 Angket siswa 38

3.7.2 Penilaian Sikap 38

3.7.3 Penilaian Keterampilan 38

3.7.4 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 38

3.7.5 Tes Hasil Belajar 39

3.7.5.1 Uji Normalitas 39

3.7.5.2 Uji Homogenitas 40

3.7.5.3 Pengujian Hipotesis 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

4.1 Hasil Penelitian 42

4.1.1 Uji Coba Instrumen Penelitian 42

4.1.1.1 Validitas Tes 42

4.1.1.1.1Validitas Isi 42

4.1.1.1.2Validitas Ramalan 42

4.1.1.2 Reliabilitas Tes 43

4.1.1.3 Taraf Kesukaran Tes 43

4.1.1.4 Daya Pembeda Tes 43

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 44

4.2.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 4.2.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

4.3 Analisis Data Penelitian 46

4.3.1 Analisis Data Pretes 46

4.3.1.1 Uji Normalitas Data Pretes 46

4.3.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes 47

4.3.1.3 Uji Beda Kemampuan Awal Siswa 47

4.3.2. Analisis Data Postes 48

4.3.2.1 Uji Normalitas Data Postes 48

4.3.2.2 Uji Homogenitas Data Postes 48

4.3.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 49

4.3.2.4 Penilaian Aktivitas Siswa 49


(9)

4.3.2.6 Penilaian Keterampilan 52

4.4 Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 60


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hukum Pascal 19

Gambar 2.2 Prinsip Bejana Berhubungan 20 Gambar 2.3 Penerapan Hukum Archimedes 22 Gambar 2.4 Penerapan Hukum Archimedes 22 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 29 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Gambar 4.3 Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 Gambar 4.4 Rata-rata Persentase Penilaian Sikap Siswa di Kelas Eksperimen 52

dan Kontrol

Gambar 4.5 Rata-rata Persentase Penilaian Keterampilan Siswa di Kelas 54 Eksperimen dan Kelas Kontrol


(11)

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16 Tabel 2.2 Tekanan Udara pada Berbagai Ketinggian 23 Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan 24 Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 27 Tabel 3.2 Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 31 Tabel 3.3 Kategori dan Persentase Nilai 32 Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Tekanan 32 Tabel 3.5 Nilai dan Kategori Reliabilitas 35 Tabel 3.6 Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran 36 Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Daya Pembeda 37

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Gain 39

Tabel 4.1 Kategori Validitas Tes 42 Tabel 4.2 Kategori Taraf Kesukaran Tes 43 Tabel 4.3 Kategori Daya Pembeda Tes 43 Tabel 4.4 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.5 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 47 Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Data Pretes 47 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49 Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 49 Tabel 4.12 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol pada Pertemuan I, II dan III 50 Tabel 4.13 Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen pada

Pertemuan I, II dan III 52

Tabel 4.14 Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Pertemuan I, II dan III 53


(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 125

Lampiran 3 Kisi-kisi Soal 141

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 153

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Tes 159 Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas Tes 162 Lampiran 7 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 164 Lampiran 8 Perhitungan Daya Pembeda Tes 167 Lampiran 9 Skor Pretes Kelas Eksperimen 159 Lampiran 10 Skor Postes Kelas Eksperimen 173 Lampiran 11 Skor Pretes Kelas Kontrol 175 Lampiran 12 Skor Postes Kelas Kontrol 178 Lampiran 13 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 180

Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 181

Lampiran 15 Uji Normalitas 184

Lampiran 16 Uji Homogenitas 192

Lampiran 17 Uji Hipotesis 194

Lampiran 18 Lembar Rangkuman Skor Kelompok 198 Lampiran 19 Lembar Skor Permainan TGT 202 Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 204 Lampiran 21 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F 205 Lampiran 22 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t 207 Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 208


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksikan sendiri pengetahuannya sehingga mampu menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mengupayakan agar terjadinya suatu proses pembelajaran yang berhasil, dimana siswa memahami apa yang telah dipelajarinya dalam jangka waktu pendek dan dalam jangka waktu panjang, program pembelajaran yang dilakukan dapat menghasilkan suatu lulusan yang berkualitas. Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuan pada siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu dalam kegiatan mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila terciptanya perubahan tingkah laku dari yang tidak baik menjadi baik, serta perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh sebab itu, model pembelajaran yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional diharapkan mampu mendesain pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiknya, salah satunya dengan menentukan model sebagai penggunaan pendekatan mengajar yang tepat, sehingga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar. Pada hakikatnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah studi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan salah satu mata pelajaran yang wajib dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam pelajaran IPA guru diharapkan dapat mengajak serta melibatkan siswa dalam memanfaatkan alam-alam sekitar sebagai sumber belajar. Mata pelajaran IPA juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya.


(14)

2

Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Dari penjelasan tersebut maka pendekatan pembelajaran yang perlu dikembangkan harus adanya penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif. IPA bukanlah mata pelajaran yang mengutamakan kemampuan menghafal rumus-rumus yang diberikan, tetapi juga harus bisa dalam mengaplikasikannya untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Keberhasilan seorang siswa dalam memahami pelajaran IPA sangat ditentukan oleh pemahaman konsep materi IPA itu sendiri.

Akhir-akhir ini terdapat kecendrungan untuk kembali terhadap kerangka berfikir bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alami. Belajar akan lebih bermakna jika lingkungan diciptakan secara alami. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik akan mengalami apa yang dipelajari bukan hanya sekedar mengetahuinya. Sistem pendidikan di Indonesia hampir seluruhnya berdasarkan pada teacher center learning, yakni guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa akan cendrung pasif dalam proses pembelajaran serta tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu dapat digunakan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan dengan memberikan angket kepada 39 orang siswa, sebanyak 3 siswa yang menyukai pelajaran IPA, dan sebanyak 23 orang menjawab tidak menyukai IPA selebihnya siswa tidak menyukai pelajaran yang lain. terlihat jelas bahwa, hanya sekitar 7,6 % siswa yang menyukai pelajaran IPA dengan alasan pelajaran yang menyenangkan dan sekitar 60,5 % siswa yang tidak menyukai pelajaran IPA dengan alasan pelajaran yang sulit dan kurang menarik perhatian siswa.

Hasil angket yang diberikan kepada sejumlah siswa mengenai kegiatan pembelajaran IPA di kelas terlihat bahwa guru lebih sering menyuruh siswa untuk mencatat dan mengerjakan soal-soal dari pada menjelaskan materi, berdiskusi dengan siswa dan guru juga jarang sekali memberikan contoh dalam kehidupan


(15)

sehari-hari mengenai materi yang dipelajari. Inilah yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA dalam proses pembelajaran di kelas.

Peneliti juga melakukan obeservasi terhadap guru IPA, yaitu bapak Jasanta, S.Pd. yang mengajar dikelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan, hasil observasi tersebut yaitu rendahnya minat sebagian besar siswa selama pelajaran IPA berlangsung, sehingga hal tersebut menjadi kendala sering dihadapi oleh guru yang bersangkutan dalam mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA. Selain itu, guru juga masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah, mencatat, dan meyuruh siswa mengerjakan soal-soal. Artinya dari pihak guru, cara penyampaian pembelajaran pembelajaran yang kurang bervariasi cenderung berpusat pada guru. Siswa juga tidak semangat dalam proses pembelajaran IPA dan siswa malas mengulang pelajaran IPA di rumah. Hingga akhirnya siswa belum mampu menerapkan konsep IPA yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu guru harus menggunakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Slavin (Sanjaya, 2008) mengemukakan dua alasan: Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam uraian di atas adalah dengan melibatkan guru bidang studi pada saat proses pembelajaran sebagai observator sehingga siswa dapat lebih terarah, menginformasikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran kepada siswa agar dalam proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan siswa dapat lebih terarah dengan kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT), dan


(16)

4

melakukan persiapan yang matang dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar IPA masih rendah, dengan standar kelulusan minimum 70. 2. Aktivitas belajar siswa yang masih pasif dalam pembelajaran IPA 3. Model yang digunakan guru masih kurang bervariasi.

4. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 5. Kurang optimal dalam menggunakan sarana prasarana. 1.3. Batasan Masalah

Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka penelitian ini dibatasi hanya pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam kegiatan pembelajaran IPA pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan tahun pembelajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?


(17)

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014? 3. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

4. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

5. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

c. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.


(18)

6

d. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

e. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran. 1.5. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.

2. Hasil belajar adalah kemampuan perolehan peserta didik sebagai hasil dari proses belajar yang ia lakukan dan upaya belajar yang dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan menunjukkan sejauh mana perkembangan ataupun daya tangkap siswa terhadap materi yang diajarkan. Adapun hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 adalah 73,3.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 adalah 61,8.

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu media animasi pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 dengan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan IIadalah 32% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III adalah 41% yang termasuk pada kriteria nilai sedang.

4. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 dengan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan II adalah 10% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III adalah 13% yang termasuk pada kriteria nilai rendah. 5. Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji t, ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014.


(20)

60

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT) sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT) lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisensi waktu pada tahap membimbing kelompok belajar dan bekerja, serta melakukan turnamen, karena pada tahap ini memandu siswa memainkan suatu permainan sesuai dengan struktur pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT), disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memvariasikan tournament pada model ini, sehingga lebih meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Rosdakarya, Bandung. Arikunto, S., (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Fudilla, I., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Kalor Kelas VII –A MTs NU 01 Kramat Tegal Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012., Skripsi, Fakultas Tarbiyah, IAIN WALISONGO, Semarang.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung Ibrahim, M., dkk. (2002), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya. Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Karim, S., dkk. (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.

Krisno, Moch Agus, dkk. (2008), Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII, PT Mentari Pustaka, Jakarta.

Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.

Masluroh, H., (2013), “Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe TGT dengan Gerakan Brain Gym Di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik”, Vol. 1 No. 2, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan.

Ningtiyas, P., dan Siswaya, H., (2012), “Penggunaan metode kooperatif tipe TGT dilengkapi modul dan LKS ditinjau dari aktivitas siswa”, Vol. 3, No. 1, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.


(22)

62

Pratiwi, dkk, (2013), “Implementasi Teams Games Tournament Berbasis

Percobaan Fisika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Peserta Didik”, Unnes Physical Education Journal.

Purwanto, M., N., (2010), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R, E., (2005), Cooperatif Learning: Theory, Research, adn Practice, Second Edition, Singapore.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sumaji, dkk, (2003), Pendidikan Sains Yang Humanistis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wiwit, dkk, (2012), “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan dan tanpa penggunaan media animasi terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 9 kota Bengkulu”, Vol. X, No. 1, Jurnal Exacta.


(1)

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014? 3. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

4. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

5. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

c. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.


(2)

d. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

e. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan Semester II Tahun pembelajaran 2013/2014.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran. 1.5. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.

2. Hasil belajar adalah kemampuan perolehan peserta didik sebagai hasil dari proses belajar yang ia lakukan dan upaya belajar yang dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan menunjukkan sejauh mana perkembangan ataupun daya tangkap siswa terhadap materi yang diajarkan. Adapun hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 adalah 73,3.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 adalah 61,8.

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu media animasi pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 dengan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan IIadalah 32% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III adalah 41% yang termasuk pada kriteria nilai sedang.

4. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 dengan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan II adalah 10% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III adalah 13% yang termasuk pada kriteria nilai rendah. 5. Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji t, ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Swasta Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014.


(4)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT) sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT) lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisensi waktu pada tahap membimbing kelompok belajar dan bekerja, serta melakukan turnamen, karena pada tahap ini memandu siswa memainkan suatu permainan sesuai dengan struktur pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Team

Games Tournaments (TGT), disarankan pada peneliti selanjutnya untuk

memvariasikan tournament pada model ini, sehingga lebih meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Rosdakarya, Bandung. Arikunto, S., (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Fudilla, I., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams

Games Tournament) Untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Kalor Kelas VII –A MTs NU 01 Kramat Tegal Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012., Skripsi,

Fakultas Tarbiyah, IAIN WALISONGO, Semarang.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung Ibrahim, M., dkk. (2002), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya. Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Karim, S., dkk. (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas

VIII, Erlangga, Jakarta.

Krisno, Moch Agus, dkk. (2008), Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas

VIII, PT Mentari Pustaka, Jakarta.

Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.

Masluroh, H., (2013), “Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe TGT dengan Gerakan Brain Gym Di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik”, Vol. 1 No. 2, Jurnal Kebijakan dan

Pengembangan Pendidikan.

Ningtiyas, P., dan Siswaya, H., (2012), “Penggunaan metode kooperatif tipe TGT dilengkapi modul dan LKS ditinjau dari aktivitas siswa”, Vol. 3, No. 1,

Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.


(6)

Pratiwi, dkk, (2013), “Implementasi Teams Games Tournament Berbasis Percobaan Fisika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Peserta Didik”, Unnes Physical Education Journal.

Purwanto, M., N., (2010), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R, E., (2005), Cooperatif Learning: Theory, Research, adn Practice, Second Edition, Singapore.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sumaji, dkk, (2003), Pendidikan Sains Yang Humanistis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wiwit, dkk, (2012), “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan dan tanpa penggunaan media animasi terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 9 kota Bengkulu”, Vol. X, No. 1, Jurnal Exacta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8 BANDAR LAMPUNG

1 13 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTUAN ALAT PERAGA LUAS LINGKARAN MATERI LUAS DAN KELILING LINGKARAN KELAS VIII

0 0 7

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SEMESTER II MTs-N 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN20132014

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS VIII SMP 7 PALANGKA RAYA SKRIPSI

0 1 87