PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
M A S A L A H P A D A M A T E R I P O K O K PE N C E M A R A N
LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI
SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh:
Lailly Ramadhani
NIM. 4101141018
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


v

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi
Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah Tahun
Pembelajaran 2013/2014” ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak member bimbingan dan pengarahan yang begitu besar kepada
penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Juga kepada
Ibu Dra. Riwayati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Bapak Drs. Nusyirwan,

M.Si, Ibu Dra. Aryeni, M.Pd, Ibu Khairiza Lubis, S.Si., M.Sc selaku Dosen
Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran guna kebaikan
skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku ketua Jurusan Biologi
dan Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Biologi, dan
seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Biologi yang telah bersedia membagi
ilmunyakepada penulis. Serta seluruh Staf dan Pegawai yang telah memberikan
kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Lian Sari J.S., S.Pd
selaku Kepala SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah, Ibu selaku guru bidang
studi Biologi, dan siswa kelas X 1 dan X 2 SMA yang telah banyak membantu
penulis ketika melaksanakan penelitian.

vi

Teristimewa ucapan terima kasih dan penghargaan tak terhingga untuk
kedua orang tua saya yang saya banggakan, Ayahanda tercinta Lian Sari J.S, S.Pd
dan Ibunda tercinta Masliana Aritonang, S.Pd yang selalu memberikan kasih
sayang, doa, semagat serta dukungan yang tak henti-hentinya kepada penulis. Juga
kepada kedua adik-adik saya Rizky Ashriyah Putri dan Liza Maulidza yang saya
cintai, sepupu saya Fathul Jannah Rangkuti dan sahabat-sahabat tercinta Putri

Wulan, Angraini Kurniawan, Vina Lestari, Zwi ZF Devi serta teman-teman
Biologi Dik C 2010 yang saya sayangi yang telah mensupport dan membantu
dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekuranagan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengahrapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2014

Penulis

Lailly Ramadhani
NIM. 4101141018

iii


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
M A S A L A H P A D A M A T E R I P O K O K PE N C E M A R A N
LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI
SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Lailly Ramadhani (4101141018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah
pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini
Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu yang diberi
perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelas. Kelas yang digunakan sebagai
sampel adalah kelas X-1 dan kelas X-2 SMA. Sampel ditentukan secara total
sampling (sampel penuh). Untuk kelas X-1 menggunakan model inkuiri
sedangkan kelas X-2 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis
masalah. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas inkuiri adalah 81,139 sedangkan
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas pembelajaran berbasis masalah adalah
75,876. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf
kepercayaan α = 0,05 dimana thitung 2,151 > ttabel 1,668. Maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis
masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A.
Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014.

iv

THE DI FFERENCE S IN STUDENT LE ARNI NG OUTCO ME OF
INQUIRYANDPROBLEMBASEDLEARNINGMODELINTHESUBJECT
MATTER OF ENVIRONMENTAL POLLUTION IN GRADE
X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH
IN ACADEMIC YEAR 2013/2014

Lailly Ramadhani (4101141018)


ABSTRACT
This research aim to determine the differences in student learning outcome
of inquiry and problem based learning in the subject matter of environmental
pollution in grade X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah in academic year
2013/2014.
This research was quasi experiment which was given different treatments
on each class. The class sample was X-1 and X-2 SMA. The sample was taken by
used total sampling. The class X-1 was for inquiry and class X-2 for problem
based learning.
The result showed differences in student learning outcome were taught
used a inquiry and problem based learning model. Average student learning
outcome in inquiry was 81.139 while average student learning outcome in
problem based learning was 75.876. After testing the hypotesis used t-test and α =
0.05 where tcount 2.151 > ttable 1.668. Then Ho was rejected and Ha was accepted.
Thus it could be concluded that there was differences in learning outcome in
student who were taught used model of inquiry and problm based learning in the
subject matter of environmental pollution in grade X SMA Swasta R.A. Kartini
Sei Rampah in academic year 2013/2014.

vii


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
x

xi
xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
3
3
4
4
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.2. Model Inkuiri
2.2.1. Pengertian Model Inkuiri
2.2.2. Hakekat Model Inkuiri
2.2.3. Ciri Utama Model Inkuiri
2.2.4. Tujuan Model Inkuiri
2.2.5. Tahap Model Inkuiri
2.2.6. Penerapan Model Inkuiri
2.2.7. Keunggulan dan Kelemahan Model Inkuiri
2.2.7.1. Keunggulan Model Inkuiri
2.2.7.2. Kelemahan Model Inkuiri
2.3. Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.2. Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.4. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.5. Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah
2.3.6.1. Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.6.2. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

6
6
6
7
7
7
9
11
12
13
14
15
15
16
16
17

19
20
22
23
24
24
25

viii

2.4. Pencemaran dan Perubahan Lingkungan
2.4.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
2.4.2. Macam-Macam Bahan Pencemar
2.4.3. Jenis Pencemaran Lingkungan
2.4.4. Perubahan Lingkungan
2.4.5. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
2.4.6. Pemanfaatan Limbah
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis
2.6.1. Hipotesis Penelitian
2.6.2. Hipotesis Statistik

25
25
25
27
31
32
32
33
33
33
34

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Variabel Penelitian
3.5. Desain Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
3.7.1. Tahap Awal
3.7.2. Tahap Pelaksanaan
3.8. Uji Coba Instrumen
3.8.1. Validitas Tes
3.8.2. Reliabilitas Tes
3.8.3. Taraf Kesukaran Tes
3.8.4. Daya Pembeda Tes
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1. Uji Normalitas
3.9.2. Uji Homogenitas
3.9.3. Uji Hipotesis

35
35
35
35
36
36
37
38
38
39
41
41
41
42
43
43
44
45
45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
47
4.1. Hasil Penelitian
47
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
47
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
48
4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretest Siswa pada Kelas Inkuiri dan Kelas PBM 48
4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postest Siswa pada Kelas Inkuiri dan Kelas PBM 50
4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data
51
4.1.3.1. Uji Normalitas
51
4.1.3.2. Uji Homogenitas
52
4.1.4. Pengujian Hipotesis
53
4.2. Pembahasan
54

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.2. Saran

56
56
57

DAFTAR PUSTAKA

58

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penerapan model inkuiri

14

Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah

22

Tabel 2.3. Polutan penyebab pencemaran udara

27

Tabel 3.1. Desain penelitian

36

Tabel 3.2.Kisi-kisi tes hasil belajar biologi materi
pencemaran lingkungan

37

Tabel 4.1. Perbandingan nilai pretest kelas Inkuiri dan PBM

48

Tabel 4.2. Perbandingan nilai postest kelas Inkuiri dan PBM

50

Tabel 4.3. Rangkuman hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar

52

Tabel 4.4. Rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas hasil belajar

52

Tabel 4.5. Ringkasan hasil pengujian hipotesis data postest

53

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sampah dedaunan termasuk pencemaran
yang terdegradasi secara cepat

26

Gambar 2.2. Sabun sebagai bahn pencemaran yang
terdegradasi secara lambat

26

Gambar 2.3. Botol plastik termasuk bahan pencemaran
yang tidak terdegradasi

27

Gambar 2.4.

Asap kendaraan bermotor

28

Gambar 2.5.

Kerusakan hutan akibat hujan asam

28

Gambar 2.6.

Efek rumah kaca

29

Gambar 2.7.

Tumpukan sampah

30

Gambar 2.8.

Banyaknya ikan yang mati akibat pencemaran
air

30

Gambar 2.9.

Penebangan hutan secara liar

31

Gambar 3.1.

Skema prosedur pelaksanaan penelitian

40

Gambar 4.1.

Diagram nilai pretest kelas Inkuiri dan PBM

49

Gambar 4.2.

Diagram nilai postest kelas Inkuiri dan PBM

51

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus kegiatan pembelajaran

61

Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran

64

Lampiran 3. Instrumen test (sebelum di validasi)

80

Lampiran 4. Kunci jawaban instrument (sebelum di validasi)

93

Lampiran 5. Instrumen penelitian

94

Lampiran 6. Kunci jawaban instrumen penelitian

102

Lampiran 7. Lembar kerja siswa model inkuiri

103

Lampiran 8. Lembar kerja siswa model PBM

107

Lampiran 9. Tabel data validitas test

113

Lampiran 10.Perhitungan validitas test

115

Lampiran 11.Tabel validitas test

116

Lampiran 12.Tabel data reliabilitas test

118

Lampiran 13.Perhitungan reliabilitas test

120

Lampiran 14.Tabel tingkat kesukaran test

122

Lampiran 15.Perhitungan tingkat kesukaran test

123

Lampiran 16.Tabel daya pembeda test

126

Lampiran 17.Perhitungan daya pembeda test

128

Lampiran 18.Tabel data hasil penelitian kelas Inkuiri dan PBM

131

Lampiran 19.Perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan varians
data penelitian

135

Lampiran 20.Uji normalitas data penelitian

138

Lampiran 21.Uji homogenitas data penelitian

143

Lampiran 22.Uji hipotesis data penelitian

146

Lampiran 23.Dokumentasi penelitian

149

Lampiran 24. Daftar nilai persentil untuk distribusi t

154

Lampiran 25. Tabel r product moment

155

Lampiran 26.Daftar nilai kritis uji liliefors

156

Lampiran 27. Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z

157

Lampiran 28. Nilai-nilai distribusi f

158

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

pada

dasarnya

merupakan

usaha

sadar

untuk

menumbuhkembangkan potensi dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar. Trianto (2009) mengemukakan pendidikan adalah salah satu
bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.
Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang
memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dalam arti pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus
dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan
dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru
dituntut memiliki keterampilan menggunakan model dan teknik mengajar di
dalam menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan
teknik mengajar yang membuat suasana kelas menyenangkan, maka siswa akan
termotivasi dan aktif di dalam belajar, sehingga kemungkinan besar hasil belajar
yang diperoleh siswa dapat meningkat.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, bahwa metode mengajar
yang umumnya digunakan oleh guru SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah yaitu
khususnya guru biologi adalah metode konvensional, dimana guru menerangkan
materi pelajaran melalui ceramah, siswa dianjurkan untuk mendengarkan materi
dengan baik, mencatat dan setelah itu materi dianggap selesai. Akibatnya siswa
kurang tertarik untuk belajar, hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh
siswa sangat rendah dan berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
yang ditetapkan yaitu 70. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X yaitu 66,5
dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 57,89%.
Demi tercapainya kondisi kelas yang lebih aktif dan kondusif maka
diperlukan model pembelajaran lain yang lebih variatif dan bersifat active
learning, contohnya adalah model inkuiri dan model pembelajaran berbasis
1

2

masalah. Jauhar (2011) mangatakan dengan model inkuiri dalam kegiatan belajar
mengajar siswa dituntut untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka, serta dapat mengembangkan bakat atau
kecakapan siswa. Model Inkuiri mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan
merumuskan hipotesanya sendiri serta memberi kebebasan siswa untuk belajar
mandiri. Menurut Ngalimun (2012) model pembelajaran berbasis masalah adalah
suatu model yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa
banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka mencari pemecahan.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik,
kelebihan dan kelemahan masing-masing yang berbeda antara model yang satu
dengan model lainnya. Adanya perbedaan tersebut, maka memungkinkan adanya
perbedaan hasil belajar yang diraih oleh siswa, khususnya hasil belajar dalam
Biologi. Model inkuiri telah terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
berdasarkan penelitian yang dilakukan Siagian (2011) di SMAN 14 Medan
didapatkan nilai rata-rata pre-test untuk kelas inkuiri sebesar 3,36 dan nilai ratarata post-test sebesar 7,48 maka peningkatan nilai rata-ratanya sebesar 4,12
sedangkan nilai rata-rata pre-test untuk kelas konvensional yaitu metode ceramah
sebesar 3,28 dan nilai rata-rata post-testnya sebesar 6,59 maka peningkatan rataratanya 3,31. Selain itu model pembelajaran berbasis masalah juga terbukti
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan penelitian yang dilakukan
Rukmana (2013) di SMAN 1 Natar Lampung Selatan didapatkan nilai pre-test
untuk kelas pembelajaran berbasis masalah sebesar 37% dan nilai rata-rata posttest sebesar 79% maka peningkatan nilainya sebesar 42%, sedangkan nilai ratarata pre-test untuk kelas kontrol yaitu menggunakan metode diskusi sebesar
42,88% dan nilai rata-rata post-test sebesar 69,5%. Antara hasil penelitian dari

3

keduanya menunjukkan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan adanya kesamaan peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah tersebut,
peneliti ingin membandingkan antara keduanya untuk melihat model manakah
yang lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merasa bahwa
masalah tersebut sangatlah penting untuk dibandingkan, sehingga peneliti ingin
melakukan suatu penelitian dengan judul:
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Inkuiri dan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Pokok Pencemaran
Lingkungan di Kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun
Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi
masalah dalam penelitian diantaranya:
1. Pembelajaran

dengan

menggunakan

pembelajaran

berbasis

masalah

model

belum

Inkuiri

pernah

dan

model

diterapkan

dalam

pembelajaran.
2. Sebagian besar siswa masih harus mengikuti remedial dikarenakan hasil
belajar siswa masih dibawah KKM.

1.3. Batasan Masalah
Seperti yang telah diuraikan di atas terdapat masalah yang teridentifikasi,
agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu adanya
pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Perbedaan penggunaan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis
masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA
Swasta R.A Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014.

4

2. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan
di kelas X SMA Swasta R.A Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran
2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
inkuiri pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta
R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran lingkungan
di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran
2013/2014?
3. Bagaimana

perbedaan

hasil

belajar

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakan model inkuiri dengan model pembelajaran berbasis masalah
pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A.
Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model inkuiri pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA
Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok pencemaran
lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model inkuiri dengan model pembelajaran berbasis masalah

5

pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta R.A.
Kartini Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru tentang
penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat
menyerap dan mengingat lebih banyak informasi yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan dan dapat bertahan dalam jangka waktu
lama.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan untuk memilih model pembelajaran yang efektif
untuk meningkatkan kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan.
3. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan acuan untuk malakukan penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran ini dengan materi yang berbeda.

56

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan
dengan menggunakan model Inkuiri adalah 81,139, dimana rata-rata hasil
belajar siswa telah mencapai KKM yang ada di sekolah tersebut sebesar
70.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan
dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
75,876, dimana rata-rata hasil belajar siswa telah mencapai KKM yang ada
disekolah tersebut sebesar 70.
3. Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model
Inkuiri dan model Pembelajaran Berbasis masalah pada materi pokok
pencemaran lingkungan di kelas X SMA swasta R.A. Kartini Sei Rampah
Tahun

Pembelajaran

2013/2014.

Dimana

hasil

belajar

dengan

menggunakan model Inkuiri lebih tinggi dari pada model Pembelajaran
Berbasis Masalah.

56

57

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang dapat diajukan oleh peneliti yaitu:
1. Bagi guru Biologi, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam
pemilihan model pembelajaran Inkuiri sebagai salah satu alternatif dalam
mengajarkan materi Biologi, khususnya materi pencemaran lingkungan.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk mengetahui
langkah-langkah pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran berbasis
masalah.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar lebih menyempurnakan penelitiannya
sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini penting agar hasil
penelitian ini nantinya dapat bermanfaat dan mampu memberikan inovasi
bagi dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan model-model
pembelajaran.

58

DAFTAR PUSTAKA

Asri, F., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil
Belajar Biologi Materi Pencemaran Lingkungan pada Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta.
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., dan Winarmi, E., W., (2007), Biologi 1 SMA
dan MA untuk Kelas X, Penerbit Esis, Jakarta.
Bambang, (2012), Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Hewan,
http://bambang1980.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pencemaran-airterhadap-hewan.html (diakses 01 Februari 2014)
Budiati, H., (2009), Biologi SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dhedhe, T., (2012), Sumber dan Komponen Bahan Pencemar, http://thelearningdhedhe.blogspot.com/2012/06/sumber-dan-komponen-bahan-pencemar.html
(diakses 01 Februari 2014)
Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed.
Fauzan,
M.,
(2011),
Bahaya
Asap
Kendaraan,
http://muhamadfauzan91.blogsot.com/2011/04/bahaya-asap-kendaraan.html
(diakses 01 Februari 2014)
Gulö, W., (2008), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.
Jauhar, M., (2011), Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL
(Contextual Teaching & Laearning), Penerbit Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta.
Juliane,
J.,
(2011),
Pemanfaatan
Sampah,
http://juliajuliane.wordpress.com/2011/04/20/pemanfaatan-sampah/ (diakses
01 Februari 2014)

59

Kistinnah, I., dan Lestari, E., S., (2009), Biologi 1 Makhluk Hidup dan
Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Kunandar, (2007), Guru Proffesional Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan
(KTSP) Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kusuma, U., (2012), Dampak Positif dan negatif Fenomena Alam,
http://utarikusuma.wordpress.com/2012/01/08/dampak-positif-dan-negatiffenomena-alam/ (diakses 01 Februari 2014)
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Banjarmasin.
Pratiwi, D.A., dan Maryati, S., (2004), Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X
Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Pujiyanto, S., (2012), Menjelajah Dunia Biologi 1, Penerbit PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo.
Regina,
A.,
(2013),
Pencemaran
Tanah,
http://annaregina25.blogspot.com/2013/06/pencemaran-tanah.html (diakses
01 Februari 2014)
Roestiyah, N.K., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Rukmana, M., Tri, J., dan Berti, Y., (2013), The Influence Problem Based
Learning (PBL) Models Toward Activities and Students Achievement (Quasi
Eksperimental on X Grade Students of Senior High School 1 Natar
Lampung Selatan District Even Semester in 2012/2013 Academic Year in
Biodiversity Subject Matter), Journal of Biology Education.
Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Siagian, D., (2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bahasan Indra Peraba dan Indra
Pengecap Kelas XI SMA Negeri 14 Medan T/P 2010/2011, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

60

Sulistyorini, A., (2009), Biologi untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X Jilid 1, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Syamsuri, I., (2007), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga,
Malang.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit
Kencana Pernada Media Group, Jakarta.
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Winandari,
W.,
(2013),
Dampak
Negatif
Kegiatan
Manusia,
http://windiwinandari.blogspot.com/2013/05/dampak-negatif-kegiatanmanusia.html (diakses 01 Februari 2014)
Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, Penerbit GP
Press Group, Jakarta.
Yanarta, R., (2013), Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari,
http://rezayanarta.blogspot.com/2013/03/bahan-kimia-dalam-kehidupansehari-hari.html (diakses 01 Februari 2014)
Yani, R., Musarofah, Atikah, T., dan Purwianingsih, W., (2009), Biologi 1 SMA
dan MA Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Yessi, (2008), Efek Rumah Kaca, http://yessyphysicblog.blogspot.com/ (diakses
01 Februari 2014)
Zaifbio,
(2012),
Pengertian
Hasil
http://zaifbio.wordpress.com/2012/09/02/pengertian-hasil-belajar/
05 Februari 2014)

Belajar,
(diakses

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

0 18 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

0 7 41

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MATERI FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP WIYATA KARYA NATAR

0 5 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

0 1 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II MTsN 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 24