PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDIO DI SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2013/2014.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI PENGUKURAN
KOMPONEN ELEKTRONIKA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
DI SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MANIUR BAKARA NIM : 509431005
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
(2)
SURAT PERNYATAAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini :
Nama Mahasiswa
: Maniur Bakara
Nim
: 509431005
Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi
: Pendidikan Teknik Elektro
Judul
: “Pengaruh Strategi Pembeajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap
Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Kelas X
Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Balige Tahun
Jaran 2013/2014
”Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri, dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi (tidak
plagiat), dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran, dan apabila kelak di
kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar (plagiat), maka saya bersedia menerima
sangsi pencabutan gelar kesarjanaan atau sangsi yang lain sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Medan, 07 Februari 2014
Yang membuat pernyataan
Maniur Bakara
NIM. 509431005
(3)
(4)
(5)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat antara lain :
1. Orangtua penulis Sehat Bakara dan ibunda tercinta Nurhaida Sibarani dan adik – adikku (Herizone Bakara,Relya Bakara,Paolo Bakara n Novita Bakara) yang saya sayangi karena telah banyak mendukung dalam segala hal penulisan skripsi ini
2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED.
3. Prof.Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED. 4. Prof.Dr. Sumarno,M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.
5. Dr.Baharuddin,S.T., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikn Teknik Elektro UNIMED 6. Drs. Marsangkap Silitonga,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan dosen
Pembimbing Akademik yang telah banyak mengajari, membimbing, memberi petunjuk, saran, kesabaran selama penyusunan Skripsi.
7. Dr. Sukarman Purba,ST,M.Pd selaku dosen Pengujisaya yang telah membantu dan memotivasi saya dalam pembuatan skripsi ini.
8. Dr.Baharuddin,S.T., M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah membantu dan memotivasi saya dalam pembuatan skripsi ini.
9. Drs,Abdul Hakim Butar – Butar MT selaku dosen penguji saya yang telah membantu dan memotivasi saya dalam pembuatan skripsi ini.
10.Bapak kepala sekolah SMK Negeri 1 Negeri 1 Balige Bosi Sianipar, S.Pd
(6)
ii
12.Buat sahabat – sahabat (Virgo ,Irwan, Novida, Tuti,Kristin, Sahatma ,Faisal,Tien,markus sinambela,poi turnip,windy yanti sihombing) yang selalu setia memberikan saran dan motivasi
13.Buat sahabat kecil ku (Martha sibarani dan Melentina Sibarani) yang selalu setia memberikan saran dan motivasi
14.Saudara- saudara penulis di kelompok PA IMAGODEI (K’Tiurmida Habeahan , SPd, Sahatma P,Dedi B,Novida) dan KK grace full (B”Palti S.Pd , Januarti) yang telah mendukung dalam penulisan Skripsi ini
15.Buat teman teman kost 106 A ( Dk Elsany Saragih.,Dk Desy Purba,Dk Ester Sinturi ,Dk Meida Silitonga, Dan Bellina Siburian) yang setia memberikan saran,motivasi dan hal hal yang super wow saat penyusunan skripsi ini.
16.Kepada kedua Bundaku (Berliana Sibarani dan Jerni Sibarani)yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini
17.Semua teman-teman Jurusan Pendidikan Teknik Elektro stambuk 2009 khususnya kelas Reguler 2009 yang selalu memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini 18.Senior dan junior di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang memberi motivasi-motivasi
yang baik.
19.Semua sahabat – sahabat yang selalu memberikan saran dan masukan dalam penulisan Skripsi ini
20.Buat K’TiurMida Habeahan S.Pd ,Dewi Simta Pasaribu ,K’ogi, dan B’martin yang memberikan motivasi dan Doa dalam penulisan skripsi ini.
21.Buat sluruh kluarga besar ku yang memberikan motivasi dan Doa dalam penulisan skripsi ini.
22.Teman teman koordinasi 2013 UKMKP UP_FT . 23.Keluarga besar UKMKP UNIMED
(7)
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini dimasa mendatang.
Harapan semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca dalam perkembangan IPTEK menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan dan Industri.
Akhir kata penulis mengucapan banyak terima kasih. Tuhan Memberkati
Medan, Februari 2014
Penulis Maniur Bakara
(8)
ABSTRAK
Maniur Bakara, Nim 509431005. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share
(TPS) Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika X Program Keahlian Teknik Audio Vidio di SMK NEGERI 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dengan Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Audio Vidio di SMK NEGERI 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Audio Vidio di SMK NEGERI 1 Balige yang mengikuti kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil seluruh sampel atau secara total sampling, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah kelas X AV-1 yang berjumlah 30 siswa serta kelas X AV-2 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan Strategi Pembelajaran Ekspositori) yang berjumlah 30 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 60 siswa.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh terdapat pengaruh hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika antara Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori, dimana hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika untuk kelas yang menerapkan Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika untuk kelas yang menerapkan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 21,90 dan rata-rata pada kelas kelompok kontrol sebesar 20,17. Untuk menguji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas instrumen Memahami Pengukuran Komponen Elektronika dengan Strategi Pembelajaran TPS diperoleh Lhitung sebesar 0, 1295 dan Ltabel sebesar 0,
1771 karena Lhitung < Ltabel atau 0, 1295 < 0,1771, maka data instrumen pada kelas Eksperimen pada kategori Normal, uji normalitas instrument Memahami Pengukuran Komponen Elektronika dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori diperoleh Lhitung sebesar 0, 1094 dan Ltabel = 0,1771 karena Lhitung < Ltabel atau 0, 1094< 0,1771, maka data instrumen pada kelas Kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika diperoleh Fhitung sebesar 1,21 dan Ftabel 1,86 karena Fhitung<Ftabel atau 1,21 < 1,86 maka seluruh varians adalah homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian homogen.
Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Teknik Audio Vidio di SMK NEGERI 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini terlihat dari nilai thitung = 2,22 yang lebih besar dari ttabel yaitu 2,2002.
(9)
(10)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGHANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Perumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 13
1. Hakekat Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika 13
2. Hakekat Strategi Pembelajaran ...` 17
a. Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) ... 18
b. Langkah – langkah Strategi Pembelajaran thin pair share (TPS ) 20 c. Kelebihan dan kelemahan strategi Tink Pair Share (TPS) 22 d. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 23
B. Hasil – Hasil Yang Relevan... 29
C. Kerangka Berpikir ……….. 30
1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika ……….. 30
2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika ………. 33
(11)
v
3. Perbedaan hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Antara Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TPS dan siswa yang diajar dengan pembelajaran
Ekspositori……… 34
D. Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III. METEODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37
B. Populasi Dan Sampel………. 37
C. Jenis Penelitian ... ………. 38
D. Variabel Dan Defenisi Operasional Penelitian ……….. 38
1. Vaiabel Penelitian……… 38
2. Defenisi Operasional Penelitian………. 38
E. Rancangan Penelitian ... 39
F. Skenario Perlakuan ……… 40
G. Alat Pengumpul Data……….. 41
1. Kesahihan eksternal……… 42
2. Keshihan internal……… 43
H. Instrumen Penelitian……….. 44
I. Uji coba Instrumen………. 46
1. Vadilitas Tes/Soal………. 46
2.Reabilitas Tes………. 47
3.Tingkat Kesukaran………. 47
4.Daya Pembeda……… 48
J. Teknik Analisis Data ... 51
1. Deskripsi data……….. 51
2. Uji Persyaratan Analisis ………. 53
3. Pengujian Hipotesis……… 54
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 57
1. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 57
a. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Eksperimen….. 57
b. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol……… 57
c. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Awal Kedua Kelas Penelitian……… 58
(12)
vi
B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 63
1. Uji Normalitas……… 63
2. Uji Homogenitas……… 69
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 69
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77
B. Implikasi………. 78
C. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN
(13)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kopetensi dasar memahami pengukuran komponen elektro ... 16
Tabel 2.2 Langkah – langkah strategi pembelajaran TPS ... 20
Tabel 2.3 Perbedaan Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan stategi ekspositori ... 23
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 39
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar MPKE ... 44
Tabel 3.3 Ringkasan Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen ... 50
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemmpuan Awal Kelas Eksperimen 57 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemmpuan Awal Kelas Kontrol .... 58
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Kemampuan Wal Siswa ... 58
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi skor Hasil Belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran TPS... 60
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Yang Diajar dengan Pembelajaran TPS .... 61
Tabel4.6 Distribusi Frekuensi skor Hasil Belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekpositori ... 61
Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Yang Diajar dengan Pembelajaran ekspositori ... 62
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Memahami Pengikuran Komponen Elektronika ... 69
(14)
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian……...…... 40 Gambar 4. 1 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar SiswaYang
Diajarkan Dengan Pembelajaran TPS ...………. 60 Gambar4.2 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Yang Diajarkan
(15)
ix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ……… 81
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran TPS……… Lampiran 3 Rencana Perangkat Pembelajaran Ekspositori
Lampiran4. Modul ……….. 104 Lampiran 5 Pretest Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen
Elekrtronika………. 115
Lampiran 6 Kunci Jawaban Pretest Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika ………..126 Lampiran 7 Sebaran Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika ………..127 Lampiran 8 Pehitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Memehami Pengukuran
Komponen Elektronika ………. 128 Lampiran 9 Perhitungan Reabilitas Tes Memahami Pengukuran Komponen
Elektronika ……….130 Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda……….131 Lampiran 11 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kompetensi 133 Lampiran 12 Data Hasil Belajar Memahami Penukuran Komponen 135
Elektronika
Lampiran 13 Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi Tes Kemampuan Awal Siswa dari Masing – masing Kelompok Penelitian ……….. 136 Lampiran 14 Uji Hipotesis Tes Kemampuan Awal Siswa
(16)
x
Lampiran 15 Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standard Deviasi data Postest dari Masing –
Masing Kelompok Penelitian ... 143 Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Masing – masing
Variabel Penelitia……… … ... 147 Lampiran 17 Uji Normalitas Data Masing – masing Kelas
Penelitian ………... ... 149 Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Penelitian ……… ... 153 Lampiran 19 Uji Hipotesis Menggunakan Uji – t satu Pihak ……… ... 155
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai- nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Jadi, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana
(18)
2
ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang ditentukan.Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan yang juga berfungsi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional mendidik anak didik untuk semakin dewasa melalui pengajaran yang dilakukan oleh guru. Keberhasilan pendidikan di sekolah tentu tidak bisa dilepaskan dari peran para guru. Strategi mengajar guru kebanyakan ceramah, mencatat, dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat lain. Keberhasilan siswa dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya adalah setelah dalam jangka waktu lama belajar, mencakup seluruh bidang studi yang diikutinya di sekolah. Hasil belajar itu menentukan tingkat prestasi siswa rendah, sedang, atau tinggi. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan menengah kejuruan untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan
(19)
3
masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Usaha-usaha perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta dengan melakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan siswa dan kurikulum. Tujuan dari penelitian tersebut adalah membuat siswa dapat belajar secara aktif di dalam kegiatan belajar mengajar yang nantinya berakibat pada peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tetapi bila dilihat dewasa ini hasil belajar siswa belumlah memuaskan atau seperti apa yang diharapkan karena mutu pendidikan di Indonesia secara umum masih kurang dari harapan.
Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta adalah dengan mengadakan seminar-seminar dan penataran tentang strategi-strategi mengajar dan perbaikan kurikulum. Adapun kurikulum yang dibuat dewasa ini adalah spectrum keahlian SMK dengan tujuan kurikulum ini dapat membekali siswa dengan berbagai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman dan reformasi, guna menjawab arus globalisasi yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial .
Pendidikan bukan hanya untuk memperbaiki tingkat kepintaran siswa akan tetapi menjadikan siswa yang berakhlak. Seperti yang diutarakan oleh Ahmadi 2003 :88 yaitu, Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengarah kehidupan rohani yang tidak membiarkan manusia itu kearah alamnya saja melainkan menjadikannya sebagai mahluk sosial yang dibawa kearah yang berbudaya juga.
(20)
4
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Selain itu ada beberapa permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan mahalnya biaya pendidikan.
Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan strategi mengajar yang digunakan. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta memperhatikan dan memotivasi siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai strategi pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran yang diterapkan guru di kelas turut mempengaruhi hasil belajar siswa.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, guru tidak cukup hanya memahami materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa, tetapi guru juga harus mampu memilih atau mengembangkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran yang akan diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain, kemampuan menyampaikan bahan pelajaran merupakan syarat penting bagi guru untuk mendorong dan memudahkan siswa belajar. Untuk menciptakan suasana agar siswa lebih aktif belajar diperlukan kemampuan guru dalam mengambil keputusan yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan.
(21)
5
Strategi yang selama ini digunakan oleh Guru bidang studi Menguasai hasil pengukuran di SMK Negeri 1 Balige adalah strategi pembelajaran Ekspositori. Yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi pada guru. Strategi ini dianggap lebih efektif karena guru memberikan informasi secara keseluruhan kepada siswa. Menurut Sanjaya (2009: 177) startegi pembelajaran Ekspiositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaaran secara optimal. Padahal, jika dilihat di lapangan, siswa yang diajari strategi pembelajaran Ekspositori tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Karena siswa di perankan sebagai penerima informasi saja.
Salah satu strategi pembelajaran yang menurut penulis dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi pelajaran yang memerlukan pemahaman dalam perhitungan, tanpa melupakan strategi pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa .Dari hasil pengamatan inilah maka diklasifikasikan strategi pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 1 Balige adalah strategi pembelajaran Ekspositori.
Menurut Sanjaya (2009:179), Strategi pembelajaran Ekspositori adalah pembelajaran yang menyampaikan materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.Strategi pembelajaran Ekspositori memiliki sistem yang baik karena tersusun rapi, terjadwal dimulai dengan penyampaian materi melalui
(22)
6
ceramah. Namun strategi pembelajaran ini memiliki kelemahan mendasar yaitu rendahnya tingkat keaktifan siswa.
Satu dari bebrapa strategi pemblajaran yang dipandang dapat meningkatkan gairah belajar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti materi pembelajaran dari guru adalah siswa dan juga dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi pelajaran teori, tanpa melupakan strategi pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika adalah Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Dalam penelitian ini strategi pembelajaran yang akan digunakan adalah pembelajaran strategi Think Pair Share (TPS). Pembelajaran strategi Think Pair
Share (TPS) adalah strategi pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain sehingga diharapkan siswa lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain dalam belajar.Strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) memiliki keunggulan yaitu optimalisasi partisipasi siswa baik dalam bertanya maupun menjawab, karena strategi pembelajaran ini memberi kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam bertanya dan memberikan jawaban (Lie, 2010).
Berdasarkan uraikan di atas, kaitan antara hasil belajar siswa sangat erat hubungannya dengan keterpaduan dan ketepatan dalam penggunaan strategi mengajar oleh seorang guru.Untuk itu lah perlu disusun penelitian yang nantinya berguna bagi pendidikan khususnya kalangan sekolah menengah kejuruan (SMK).
(23)
7
Dari hasil observasi di SMK Negeri 1 Balige , didapat bahwa nilai KKM di SMK Negeri 1 Balige adalah 70. Dari hasil belajar siswa, masih banyak siswa yang belum memenuhi nilai KKM yaitu sebanyak 65% dan 35% yang sudah memenuhi nilai KKM untuk mata pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika. Akan tetapi siswa yang belum mendapat nilai KKM guru memberikan ujian remedial kepada siswa yang bersangkutan. Ujian Remedial ini diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai 70. Ujian
remedial dengan ujian tes kompetensi tidak begitu jauh waktu pelaksanaannya. Dari wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran Inkuiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai siswa tersebut adalah : pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, untuk mengatasi kesulitan – kesulitan dalam pembelajaran elektronika maka upaya yang perlu dilakukan adalah memperbaiki proses pembelajaran tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran think pair share (TPS). Alasan ini didasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yakni proses pembelajaran yang menekankan ingatan dan pemahaman materi pelajaran sehingga kegiatan berfikir tidak dioptimalkan, akibatnya pengetahuan yang terbentuk tidak bertahan lama yang berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Kurangnya minat belajar siswa, siswa tidak konsentrasi dalam belajar karena siswa hanya sebagai pendengar saja, siswa sering terlambat ke sekolah, siswa sering ribut pada waktu jam pelajaran berlangsung, siswa malas belajar. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Balige.
(24)
8
Dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban berdasarkan rasa ingin tahunya. Pentingnya mengembangkan disiplin intelektual dan kemampuan berpikir siswa terhadap materi pelajaran elektronika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai berikut: (1) Bagaimana hasil belajar siswa dalam Memahai Pengukuran Elektronika dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) dari siswa yang diajar di kelas X program keahlian teknik audio video di SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014? (2) Bagaimana hasil belajar siswa dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X program keahlian teknik audio video di SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014 ? (3) Apakah hasil belajar Memahami Pengukuran Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X program keahlian teknik audio video SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014 ?
(25)
9
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, mengingat luasnya pokok permasalahan serta adanya keterbatasan waktu, biaya, dan pengalaman, maka perlu untuk membetasi permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Standar kompetensi yang menjadi objek peneltian adalah Memahami peralatan ukur komponen elektronika. Penelitian ini dilakukan hanya pada siswa SMK Negeri 1 Balige Kelas X program keahlian teknik audio video Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan hanya pada masalah ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dalam Memahai Pengukuran Elektronika dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share
(TPS) dari siswa yang diajar di kelas X program keahlian teknik audio video di SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X program keahlian teknik audio video di SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014 ?
3. Apakah hasil belajar Memahami Pengukuran Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik
(26)
10
daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X program keahlian teknik audio video SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X program keahlian teknik elektronika SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X program keahlian teknik audio video SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar Memahami Pengukuran Elektronika antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X program keahlian teknik audio video di SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Melalui pelaksanaan penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara lain:
(27)
11
1. Menambah Khasanah pengetahuan khususnya tentang teori – teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel – variabel yang relevan.
3. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan evisien.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk kepala sekolah
1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar - mengajar di sekolah sehingga menciptakan lulusan - lulusan yang berkualitas.
2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya di tingkat kejuruan.
b. Untuk guru
1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan unruk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran TPS dalam meningkatkan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
(28)
12
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
c. Untuk siswa
1. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar memahami pengukuran komponen elektronika dan membuat suasana menjadi menyenangkan, proses belajar lebih efektif.
2. Mengungkapkan secara empirik adanya pengeruh strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) dibandingkan dengan strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
d. Untuk peneliti selanjutnya
1. Sebagai bahan referensi penelitian dan tambahan pengetahuan di waktu yang akan datang.
(29)
77
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Ausdio Vidio SMK NEGERI Balige yang
diajar dengan menggunakan Strategi
Think Pair Share
(TPS)memiliki hasil belajar yang
lebih tinggi pada Kompotensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
2.
Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Ausdio Vidio SMK NEGERI Baligeyang diajar
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori memiliki hasil belajar yang
lebih rendah pada Kompotensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
3.
Terdapat pengaruh antara Strategi
Think Pair Share
(TPS)dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
Yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan Strategi Pembelajaran
Inkuiri dengan rata-rata hasil belajar 21,90 lebih tinggi daripada penerapan Strategi
Pembelajaran Ekspositori dengan rata-rata 20,17 serta
t
hitung= 4,02 > t
tabel=2,002
Implementasi pembelajaran
Think Pair Share
(TPS) pada kompetensi Pengukuran
Komponen Elektronika dapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar deviasi dan varians
masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan dimana sebelum diberi
perlakuan, kelas eksperimen memperoleh rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar
2,54 dan varians sebesar 6,45,
(30)
78
B.
Implikasi
Implementasi pembelajaran
Think Pair Share
(TPS)pada kegiatan belajar mengajar yang
ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam
meningkatkan kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika. Siswa perlu diperkenalkan
dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan teknologi yang ada. Selain
itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang
mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 1 Balige
masih menggunakan pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif
dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam
kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang
membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan pembelajaran
Think Pair Share
(TPS) yang sesuai .
C.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan
hal-hal sebagai berikut :
1.
Agar guru-guru menggunakan Strategi
Think Pair Share
(TPS)sebagai salah satu strategi
pembelajaran didalam meningkatkan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen
Elektronika.
2.
Agar guru-guru dapat menyesuaikan dan menerapkan strategi pembelajaran sesuai
dengan materi yang berjalan.
3.
Bagi peneliti yang hendak menggunakan strategi
Think Pair Share
(TPS)sebaiknya
menambah waktu penelitian agar hasil penelitian benar-benar mengungkapkan kendala
(31)
79
yang sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar Memahami Pengukuran
Komponen Elektronika.
4.
materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda yang riil sebaiknya
digantikan dengan menggunakan pembelajaran
Think Pair Share (
TPS) yang lebih efektif
dan efisien didalam pembelajaran.
5.
Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang sehingga
potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(32)
80
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro.Bambang.1986.Pengukuran Listrik.Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto ,Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :
RinekaCipta.
Arikunto ,Suharsimi.2007.Manajemen penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Herawati, Putra. 2010.Pengaruh Pembelajaran Problem PosingTerhadap Kemampuan
Pemahaman KonsepMatematika Siswa Kelas Xi Ipa SmaNegeri 6
Palembang(http://www.google.co.idstrategi pembelajaran problem posing) diakses tanggal 1 April 2013, 11:23
Lie,Anita .2010.Coperative Learning.Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ocha. 2012. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar memahami dasar dasar elektronikapada siswa kelas x program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 merdeka tahun ajaran 2011/2012. Medan : UNIMED
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Syah,Muhibbin.(2010). Psikologi Pendidikan. Bandung :Remaja Rosdakarya.
(1)
1. Menambah Khasanah pengetahuan khususnya tentang teori – teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel – variabel yang relevan.
3. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan evisien.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk kepala sekolah
1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar - mengajar di sekolah sehingga menciptakan lulusan - lulusan yang berkualitas.
2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya di tingkat kejuruan.
b. Untuk guru
1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan unruk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran TPS dalam meningkatkan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
(2)
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
c. Untuk siswa
1. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar memahami pengukuran komponen elektronika dan membuat suasana menjadi menyenangkan, proses belajar lebih efektif.
2. Mengungkapkan secara empirik adanya pengeruh strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) dibandingkan dengan strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
d. Untuk peneliti selanjutnya
1. Sebagai bahan referensi penelitian dan tambahan pengetahuan di waktu yang akan datang.
(3)
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Ausdio Vidio SMK NEGERI Balige yang diajar dengan menggunakan Strategi Think Pair Share (TPS)memiliki hasil belajar yang lebih tinggi pada Kompotensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
2. Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Ausdio Vidio SMK NEGERI Baligeyang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori memiliki hasil belajar yang lebih rendah pada Kompotensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
3. Terdapat pengaruh antara Strategi Think Pair Share (TPS)dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika. Yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan rata-rata hasil belajar 21,90 lebih tinggi daripada penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan rata-rata 20,17 serta thitung = 4,02 > ttabel =2,002
Implementasi pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika dapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar deviasi dan varians masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan dimana sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen memperoleh rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar 2,54 dan varians sebesar 6,45,
(4)
B. Implikasi
Implementasi pembelajaran Think Pair Share (TPS)pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika. Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 1 Balige masih menggunakan pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang sesuai . C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Agar guru-guru menggunakan Strategi Think Pair Share (TPS)sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam meningkatkan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
2. Agar guru-guru dapat menyesuaikan dan menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi yang berjalan.
3. Bagi peneliti yang hendak menggunakan strategi Think Pair Share (TPS)sebaiknya menambah waktu penelitian agar hasil penelitian benar-benar mengungkapkan kendala
(5)
Komponen Elektronika.
4. materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda yang riil sebaiknya digantikan dengan menggunakan pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang lebih efektif dan efisien didalam pembelajaran.
5. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(6)
80
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro.Bambang.1986.Pengukuran Listrik.BandungArikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto ,Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :
RinekaCipta.
Arikunto ,Suharsimi.2007.Manajemen penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Herawati, Putra. 2010.Pengaruh Pembelajaran Problem PosingTerhadap Kemampuan Pemahaman KonsepMatematika Siswa Kelas Xi Ipa SmaNegeri 6 Palembang(http://www.google.co.idstrategi pembelajaran problem posing) diakses tanggal 1 April 2013, 11:23
Lie,Anita .2010.Coperative Learning.Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ocha. 2012. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar memahami dasar dasar elektronikapada siswa kelas x program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 merdeka tahun ajaran 2011/2012. Medan : UNIMED
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Syah,Muhibbin.(2010). Psikologi Pendidikan. Bandung :Remaja Rosdakarya.