SERAT SRIKANDHI MAGURU MANAH (Suatu Tinjauan Filologis).

SÊRAT SRIKANDHI MAGURU MANAH
(SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh
PANCA GALIH SAPUTRA
NIM C0112042

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

i


SÊRAT SRIKANDHI MAGURU MANAH
(SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

Disusun oleh
Panca Galih Saputra
NIM C0112042

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sisyono Eko Widodo, M.Hum.
NIP 196205031988031002

Pembimbing II

Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum.
NIP 195811011986012001

Mengetahui

Kepala Program Studi Sastra Daerah

Dr. Supana, M.Hum.
NIP 196405061989031001

ii

SÊRAT SRIKANDHI MAGURU MANAH
(SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)
Disusun oleh
Panca Galih Saputra
NIM C0112042

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal 28 Desember 2016

Jabatan

Nama


Tanda Tangan

Ketua

Drs. Imam Sutardjo, M.Hum.
NIP 196001011987031004

………………

Sekretaris

Drs. Waridi Hendro Saputro, M.Si.
NIP 195510081981031001

………………

Penguji I

Drs. Sisyono Eko Widodo, M.Hum.

NIP 196205031988031002

………………

Penguji II

Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum.
NIP 195811011986012001

………………

Dekan
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed.,Ph.D.
NIP 196003281986011001

iii


PERNYATAAN
Nama : Panca Galih Saputra
NIM

: C0112042

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi berjudul Sêrat Srikandhi Maguru
Manah (Suatu Tinjauan Filologis) adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat,
dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini
diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari
skripsi tersebut.

Surakarta, 22 Desember 2016
Yang membuat pernyataan,

Panca Galih Saputra

iv


MOTTO

“Yèn wani aja wedi-wedi, yèn wêdi aja wani-wani”
Terjemahan: Kalau berani jangan taku-takut, kalau takut jangan berani-berani
(anonim)

“Urip iku dagang tuna andum bathi, yèn tuna sing dibakul apa, yèn bathi, bathine
sapa sing didum, urip tanpa pawitan ngerti-ngerti kari urip. Wong urip nora bisa
milih linairake dening sapa lan anèng ngêndi wae, wajibe nglakoni lan budidaya”

Terjemahan: Hidup itu jual rugi bagi hasil, jika rugi yang dijual apa, jika hasil
labanya siapa yang dibagi, hidup tanpa modal tahu-tahu tinggal hidup. Manusia hidup
tidak bisa memilih dilahirkan dari siapa dan dimana saja, wajibnya dijalani dan
berusaha.
(Ki Sudarman Gondo Darsono )

v

PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak dan ibuku tercinta.
2. Keempat saudara perempuanku.
3. Bangsa dan Negara Indonesia.
4. Rakyat Indonesia.
5. Almamaterku.
6. Semua orang yang selalu mendukung
dan mendoakan penulis.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti haturkan ke hadirat Allah SWT Tuhan
pencipta semesta alam dan seisinya, karena atas limpahan rahmat-Nya peneliti
mampu menyelesaikan skripsi ini. Terwujudnya skripsi dengan Judul “Sêrat
Srikandhi Maguru Manah (Suatu Tinjauan Filologis)” ini, disusun untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi gelar Sarjana Sastra, Program Studi

Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Keberhasilan dalam menyusun skripsi ini, tidak lepas dari bimbingan dan
dukungan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, baik
dukungan secara moril, arahan, diskusi dan informasi mengenai data yang diperoleh.
Peneliti mengucapkan terimakasih atas tersusunya skripsi ini kepada:
1.

Prof. Riyadi Santosa, M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti
dalam menyusun skripsi ini.

2.

Dr. Supana, M.Hum., selaku Ketua Prodi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti
dalam menimba Ilmu kasusastran Jawa (khususnya Filologi), serta banyak
memberikan dorongan dan inspirasi agar skripsi ini cepat selesai.

3.


Drs. Imam Sutardjo, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak
menularkan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti, dengan sabar selalu

vii

memberikan dorongan dan inspirasi kepada peneliti agar menjadi manusia yang
antêng jatmika ing budi, ruruh sarta wasis samubarangipun.

4.

Drs. Sisyono Eko Widodo, M.Hum., selaku pembimbing utama yang telah
banyak memberikan ilmu yang bermanfaat, dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan dan arahan demi selesainya skripsi ini dengan baik.
Selalu mengajarkan untuk menjadi seorang peneliti yang ideal dan berfikir kritis.

5.

Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku pembimbing kedua yang dengan sabar
memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti, memberi dorongan dan
kritikan secara cermat dan teliti, sehingga penelitian dapat tersusun sebaik

mungkin.

6.

Segenap bapak dan ibu dosen Prodi Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret, yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat
kepada peneliti.

7.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah memberikan bantuan biaya
pendidikan kepada peneliti, sehingga studi ini berhasil dengan baik.

8.

Kepala

beserta

staf


Museum

Radyapustaka

Surakarta,

Perpustakaan

Sasanapustaka Keraton Kasunanan Surakarta, Perpustakaan Reksapustaka Pura
Mangkunegaran Surakarta, Yayasan Sastra Lestari Surakarta yang telah
memberikan pelayanan terbaik ketika pencarian data penelitian.
9.

Rekan-rekan sejawat mahasiswa Sastra Daerah angkatan 2012 yang banyak
memberikan dukungan dan semangat.

viii

Kebaikan dan pengorbanan mereka semoga mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran membangun dari pembaca selalu
diharapkan, sehingga bermanfaat bagi penulis guna menambah wawasan untuk karya
ilmiah berikitnya. Karya ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri,
dan para pembaca demi usaha kemajuan ilmu pengetahuan di negeri ini.

Surakarta, 22 Desember 2016

Penulis

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

HALAMAN PERJETUJUAN .............................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................

iv

MOTTO ................................................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ................................................................................................

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .......................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................

xvi

ABSTRAK ...........................................................................................................

xix

SARIPATHI ..........................................................................................................

xx

ABSTRACT ...........................................................................................................

xxi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

17

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................

17

D. Batasan Masalah........................................................................................

17

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................

18

x

F. Kajian Teori .............................................................................................

19

1. Pengertian Filologi .............................................................................

19

2. Objek Filologi ....................................................................................

20

3. Langkah Kerja Penelitian Filologi .....................................................

20

4. Pengertian Etik dan Etika ...................................................................

27

5. Pengertian Feminisme ........................................................................

29

G. Sumber Data dan Data Penelitian ............................................................

30

H. Metode dan Teknik Penelitian .................................................................

31

1. Bentuk dan Jenis Penelitian ...............................................................

31

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data .............................................

31

3. Metode dan Teknik Analisis Data ......................................................

32

I. Sistematika penulisan ................................................................................

35

BAB II ANALISIS DATA ...................................................................................

36

A. Kajian Filologis ........................................................................................

36

1. Identifikasi Naskah .............................................................................

37

2. Perbandingan Naskah .........................................................................

67

3. Penentuan Naskah Dasar Suntingan ..................................................

103

4. Kritik Teks .........................................................................................

105

5. Suntingan Teks dan Aparat Kritik ......................................................

114

6. Ringkasan Isi Teks .............................................................................

239

B. Kajian Isi Teks ..........................................................................................

275

1. Nilai Etika dalam Sêrat Srikandhi Maguru Manah ............................

277

2. Kesetaraan Gender dalam Sêrat Srikandhi Maguru Manah ...............

287

BAB III PENUTUP .............................................................................................

297

A. Kesimpulan ..............................................................................................

297

B. Saran .........................................................................................................

298

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

300

LAMPIRAN .........................................................................................................

303

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbandingan Umur Naskah ...................................................................

69

Tabel 2 Perbandingan Urutan Pupuh dan Jumlah Bait pada Tiap Naskah ...........

71

Tabel 3 Perbandingan Bait pada Pupuh ke- 7 tembang Dhandhanggula .............

74

Tabel 4 Perbandingan Susunan Kalimat Pada Pupuh yang Sama .......................

78

Tabel 5 Perbandingan bait pada pupuh ke- 9, bait tembang Pangkur ..................

83

Tabel 6 Perbandingan Bait pada Pupuh ke- 17, Tembang Kinanthi ....................

86

Tabel 7 Perbandingan Bait pada Pupuh ke- 23 Tembang Pangkur .....................

89

Tabel 8 Perbandingan Bait pada Pupuh ke- 28 Tembang Asmaradana ...............

92

Tabel 9 Perbandingan Susunan Kalimat Pada Pupuh yang Sama .......................

95

Tabel 10 Perbandingan Kata per-kata ..................................................................

98

Tabel 11 Perbandingan Kelompok Kata .............................................................. 101
Tabel 12 Hiperkorek Kata dan Kelompok Kata ................................................... 107
Tabel 13 Lakuna Kata dan Kelompok Kata ......................................................... 109
Tabel 14 Adisi Kata dan Kelompok Kata ............................................................ 110
Tabel 15 Substitusi Kata dan Kelompok Kata ..................................................... 111
Tabel 16 Varian Kata dan Kelompok Kata yang Mengakibatkan Perbedaan
Arti ....................................................................................................................... 112

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

cm

: Centimeter

dkk

: dan kawan-kawan

EYD

: Ejaan yang disempurnakan

GKR

: Gusti Kanjeng Ratu

ISKS

: Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan

JUMANTARA

: Jurnal Pernaskahan Nusantara

KGPH

: Kanjeng Gusti Pangeran Harya

M

: Masehi (penunjuk tahun Masehi)

Manassa

: Masyarakat Pernaskahan Nusantara

PB

: Pakubuwono

R.Ng

: Raden Ngabei

SSMM

: Sêrat Srikandhi Maguru Manah

SSMJ

: Sêrat Srikandhi Maguru Jêmparing

*

: Tanda pembetulan berdasarkan pertimbangan linguistis.

@

: tanda pembetulan berdasarkan konteks ceritera

xiii

#

: Tanda pembetulan berdasarkan konvensi tembang.



: Tidak sama dengan

=

: Sama dengan

/

: Pembatas tiap-tiap baris

//

: Penanda akhir bait.

[…1]

: Penanda pergantian halaman naskah

(¹˒²˒³)

: Nomor urut kritik untuk tiap-tiap kata atau pun kelompok
kata yang salah.

è

: Dibaca „Ɛ‟seperti kata dalam bahasa Indonesia “edisi”

ê

: Dibaca „Ə‟ seperti kata dalam bahasa Indonesia “petani”.

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sampul luar naskah SSMM .............................................................

304

Lampiran 2. Halaman judul naskah SSMM .........................................................

305

Lampiran 3. Halaman pertama (1) naksah SSMM ...............................................

306

Lampiran 4. Halaman tengah (109) naskah SSMM .............................................

307

Lampiran 5. Halaman akhir (221) naksah SSMM ................................................

308

Lampiran 6. Halaman kolofon naskah SSMM .....................................................

309

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh lacuna suku kata ....................................................................

9

Gambar 2. Contoh bacaan yang sama dari naskah pembanding ...........................

9

Gambar 3. Contoh lacuna huruf ...........................................................................

9

Gambar 4. Contoh bacaan yang sama dari naskah pembanding ..........................

10

Gambar 5. Contoh interpolasi suku kata ..............................................................

10

Gambar 6. Contoh interpolasi kata .......................................................................

10

Gambar 7. Contoh adisi huruf ..............................................................................

11

Gambar 8. Contoh adisi huruf pada naskah pembanding ....................................

11

Gambar 9. Contoh kesalahan tulis dalam penggunaan huruf yang kurang tepat ..

11

Gambar 10. Bacaan yang sama dari naskah pembanding ....................................

11

Gambar 11. Gambar lembar naskah yang berlubang dan robek ..........................

12

Gambar 12. Judul naskah pada cover dalam naskah ............................................

38

Gambar 13. Judul naskah dengan huruf latin kapital oleh petugas museum .......

38

Gambar 14. Nomor lama dan nomor baru naskah pada halaman depan naskah ..

39

Gambar 15. Cap lama dan cap baru musem terdapat pada halaman pertama
naskah....................................................................................................................
xvi

39

Gambar 16. Cap lama pada halaman 1 naskah ....................................................

40

Gambar 17. Tampilan naskah dari muka serta bagian lembar naskah yang
Direstorasi ............................................................................................................

41

Gambar 18. Mandrawapada diletakkan pada awal penulisan .............................

43

Gambar 19. Penada bait sebagai tanda tiap pergantian bait .................................

43

Gambar 20. Mandrawapada penanda pergantian pupuh ......................................

44

Gambar 21. Wasanapada penanda akhir pupuh ..................................................

44

Gambar 22. Penomoran halaman naskah A .........................................................

44

Gambar 23. Kolofon pada halaman verso akhir ...................................................

46

Gambar 24. Judul naskah B pada cover depan ....................................................

51

Gambar 25. Judul naskah B pada awal penulisan ................................................

51

Gambar 26. Nomor naskah pada cover depan naskah .........................................

52

Gambar 27. Cap perpustakaan pada naskah .........................................................

53

Gambar 28. Mandrawapada sebagai penanda awal bait .....................................

55

Gambar 29. Penada bait sebagai tanda tiap pergantian bait .................................

55

Gambar 30. Mandrawapada penanda pergantian tiap pupuh ..............................

56

Gambar 31. Mandrawapada digunakan sebagai penanda akhir pupuh ...............

56

Gambar 32. Penomoran halaman naksah B menggunakan angka Arab ..............

56

xvii

Gambar 33. Penggunaan angka Arab pada tiap pergantian bait ...........................

56

Gambar 34. Judul naskah C pada halaman tersendiri setelah ceritera sebelumnya
(Partakrama ) selesai ............................................................................................

59

Gambar 35. Nomor naskah C terdapat pada cover depan naskah ........................

60

Gambar 36. Purwapada penanda awal penulisan ................................................

63

Gambar 37. Penada bait disertai angka Arab sebagai tanda tiap pergantian bait .

63

Gambar 38. Mandrawapada disertai angka Arab pada tiap pergantian pupuh ....

64

Gambar 39. Bentuk wasanapada yang berbeda pada akhir pupuh ......................

64

Gambar 40. Penomoran halaman naskah menggunakan angka Arab ..................

64

xviii

ABSTRAK

Panca Galih Saputra. C0112042. 2016. Sêrat Srikandhi Maguru Manah (Suatu
Tinjauan Filologis). Skripsi: Prodi Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian dengan topik Sêrat Srikandhi Maguru Manah (SSMM) ini,
mengkaji tentang naskah dan teks manuskrip dengan payung penelitian filologi
tradisional. Kajian ini difokuskan pada dua permasalahan utama, yakni (1) mencari
suntingan teks dari SSMM yang bersih dari kesalahan dan dipandang asli serta (2)
meninjau isi teks dari perspektif etik serta kesetaraan gender. Tujuan utama dalam
penelitian ini adalah (1) menemukan suntingan teks yang bersih dari kesalahan dan
dipandang asli, serta mendeskripsikan secara mendalam tentang kandungan isi teks
naskah SSMM terkait etika dan kesetaraan gender.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian filologis bersifat deskriptif kualitatif,
adapun jenis penelitiannya adalah penelitian pustaka (library research). Dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, diperlukan langkah-langkah atau metode
penelitian. Metode dalam penelitian filologi terdapat beberapa macam, disesuaikan
dengan tahapan penelitiannya. Pada saat pengumpulan data penelitian, metode yang
digunakan adalah metode studi pustaka, yakni pelacakan data naskah melalui katalogkatalog naskah. Analisis data digunakan metode deskriptif (deskripsi naskah), metode
objektif pada perbandingan naskah, metode transliterasi, dan metode legger / landasan
pada tahapan penyuntingan teks.
Melalui langkah kerja filologi tradisional, hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa telah ditemukan naskah yang dipandang paling baik yakni naskah dengan
nomor katalog RP 259/ 192 (808.543 Sri s) koleksi Museum Radyapustaka Surakarta.
Naskah tersebut dianggap paling unggul kualitasnya, representatif dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk diedisikan. Suntingan teks dalam penelitian kali ini
merupakan teks yang diambil dari naskah terpilih dan merupakan bacaan paling baik
serta dipandang asli dan bersih dari kesalahan. Isi teks pada tiap-tiap pupuh kemudian
diringkas dalam wujud ringkasan berbahasa Indonesia. Ceritera wayang Srikandhi
Maguru Manah secara umum berisi tentang kisah asmara Srikandhi dengan Arjuna,
dalam ceritera ini terdapat beberapa adegan yang secara implisit banyak mengandung
nilai-nilai etika serta ajaran untuk para perempuan bahwa seorang perempuan tidak
sekedar sebagai kanca wingking, swarga nunut naraka katut (emansipasi), serta
penolakan terhadap adanya sistem patriarkat yang menganggap wanita selalu dalam
posisi inferior.
Kata-kata kunci: Sêrat Srikandhi Maguru Manah, ceritera wayang, etika, kesetaraan
gender.

xix

SARIPATHI
Panca Galih Saputra. C0112042. 2016. “Sêrat Srikandhi Maguru Manah” (Suatu
Tinjauan Filologis). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya,
Pawiyatan Luhur Sebelas Maret Surakarta.
Panalitèn kanthi irah-irahan “Sêrat Srikandhi Maguru Manah” mênika, nêliti
babagan naskah saha teks manuskrip kanthi songsonging panalitèn filologi
tradisional. Panalitèn mênika ngêmungakên tumrap kalih prêkawis utami, inggih
menika (1) madosi suntingan teks saking SSMM ingkang rêsik saking kalêpataning
panyêrat tuwin dipunanggep asli, sarta (2) naliti kandhutaning teks kanthi dwi
pamanggih, inggih mênika pamanggih bab trapsila (perspektif etik) miwah
pamanggih kesetaraan gender. Pangangkah utaminipun (1) ngupadi sarta nemokakên
suntingan teks utawi teks pinilih ingkang dipunanggêp asli, lan ugi (2) ngandharakên
kanthi taliti tumrap kandhutaning SSMM ingkang gayut kalihan kasusilan (etika)
tuwin kesetaraan gender.
Ganthaning panalitèn inggih mênika panalitèn filologis ingkang asipat
deskriptif kualitatif, dene jinising panalitèn inggih mênika panalitèn pustaka (library
research). Salêbêting nggayuh pangèsthi ingkang dipunpikajêngakên, panalitèn
mênika migunakakên sarana utawi metode panalitèn. Metode salabêting panalitèn
filologi wontên maneka warna gumantung kalihan undhaking (tahapan)
panalitènipun. Metode ingkang kaginakakên nalika panglêmpakaning data inggih
mênika metode studi pustaka, inggih panglacaking naskah kanthi sarana katalog
naskah. Mênggah pangoncèk utawi analisis datanipun migunakakên metode
deskriptif (deskripsi naskah), metode objektif (perbandingan naskah), metode
transliterasi, metode legger/landasan nalikanipun penyuntingan teks.
Kanthi sarana panalitèn filologi tradisional, sampun kasil manggihakên
naskah ingkang dipunanggêp lêrês isinipun (asli) inggih mênika naskah kanthi angka
pustaka RP 259/ 192 (808.543 Sri s) ingkang mapan ing Museum Radyapustaka
Surakarta. Naskah kasêbat dipunangêp inggil piyambak kualitas-ipun, representative,
sarta sagêd kapitados bilih kapilih minangka edisi teks. Suntingan teks mênika
kapêndhêt saking naskah pinilih miwah minangka wacan paling sae saha kaanggêp
asli rêsik saking kalêpataning panyêrat. Isinipun teks sabên sêtunggal pupuh lajêng
karingkês kanthi basa Indonesia. Carios wayang kanthi irah-irahan “Srikandhi
Maguru Manah” mênika ringkêsipun nyariosakên lêlampahaning Dèwi Wara
Srikandhi ingkang gandrung kapi wuyung kalihan Radèn Arjuna. Kêjawi mênika ugi
ngandhut suraos ingkang inggil bab trapsila (etika ) tuwin piwulang dhatêng para
pawèstri bab emansipasi saha endhanipun tumrap satunggaling sistem patriarkat
ingkang nganggêp para pawèstri asor drajatipun tinimbang pria.
Têmbung kunci: Sêrat Srikandhi Maguru Manah, carios wayang, trapsila, kesetaraan
gender .

xx

ABSTRACT
Panca Galih Saputra. C0112042. 2016. Sêrat Srikandhi Maguru Manah (The Study of
Philology). Skripsi: Prody of Javanese Literature, Faculty of Humanities, Sebelas
Maret University Surakarta.
Research on the topic of Serat Srikandhi Maguru Manah (SSMM) assessing about
codex and manuscript text with traditional philological research. This study focused
on two main issues, they are (1) search for text editing of SSMM clean of errors and
is seen as autographs, and (2) review the contents of the text from the perspective of
ethics and gender equality. The main objective of the research is ( 1 ) find the edited
text free mistakes and viewed original, and described deeply about the text content of
SSMM associated ethics and gender equality.
The form of this research is descriptive qualitative, as for the type of the research is
library research. To achieve the goal, it is necessary to measures the right research
method. In the philological research science there are some kind of method that
adapted to the stages of the research. At the time of data collection study, the method
used is literature review method, the tracking manuscripts data through the catalogs
of manuscripts. The data analysis used descriptive method (text description), an
objective method in script comparison, transliteration methods, and legger methods /
grounding in text editing stage.
Through traditional philological work stages, the analysis results can be concluded
that the manuscript has been discovered the authoritative text, with the catalog
number RP 259/192 (808 543 Sri s) a collection of RadyaPustaka Museum in
Surakarta. The manuscript text considered as the most superior quality,
representative, and accountable to be chosen. The edited text of this research is taken
from selected texts and the best reading and viewed the best original and free of
errors. The content of the text of each pupuh then summarized in an Indonesian
language summary form. The wayang story of Srikandhi Maguru Manah is generally
contain about romance between Srikandi and Arjuna, in this story there are some
scenes that implicitly contains many ethical values and teaching to women that
women is not just as kanca wingking, swarga nunut naraka katut (emancipation), and
also the rejection of the patriarchal system that always assumes women in an inferior
position.
Keywords: Sêrat Srikandhi Maguru Manah, wayang story, ethic, gender equality.

xxi