FIQIH K13 KLS 1\RPP FIKIH K'13 KD 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah/Madrasah : MA Al-Azhar
Mata pelajaran

: Fiqih

Kelas/Semester

: X / II

1.1 Materi Pokok

: Ketentuan Islam tentang dhaman dan kafalah

Alokasi Waktu

: 2 Jam Pelajaran ( 2 X 45 menit )

A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):


Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Kompetensi Inti (KI 2):

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

3. Kompetensi Inti (KI 3):

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah


4.

Kompetensi Inti (KI 4):

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar
1.4
Meyakini perintah Allah
tentang dhaman dan kafalah
2.5
Meningkatkan kepedulian
terhadap sesama melalui materi
dhaman, dan kafalah
3.5 Memahami ketentuan Islam
tentang dhaman dan kafalah


Indikator

3.5.1. menjelaskan pengertian dhaman dan
kafalah

3.5.2. menjelaskan hukum dhaman dan
kafalah
3.5.3. menyebutkan rukun dan syarat
dhaman dan kafalah
3.5.4. menjelaskan hikmah dhaman dan
kafalah
4.5 Mempraktikkan cara dhaman
dan kafalah

4.5.1.Mendemonstrasiakan tata cara
dhaman dan kafalah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pemberian uswah, peserta didik dapat menunjukkan keyakinan aturan Islam tentang

dhaman dan kafalah dengan benar
2. Melalui demonstrasi siswa mampu menjelaskan pengertian dhaman dan kafalah
3. Melalui proses resitasi (penugasan) siswa dapat menjelaskan hukum dhaman dan kafalah
4. Melalui proses tanya jawab dan cemarah , peserta didik dapat/mampu menjelaskan rukun
dan syarat dhaman dan kafalah dalam Islam dengan berani, baik, dan benar
5. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan hikmah dhaman dan kafalah
dengan benar
6. Melalui presentasi peserta didik dapat menyajikan tata cara dhaman dan kafalah dengan
percaya diri, baik dan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian dhaman dan kafalah
Dhaman atau disebut juga dengan kafalah yang berarti 'jaminan'. Dhaman adalah
menanggung hutang seseorang atau menanggung untuk mengembalikan barang kepada
pihak ketiga, untuk memenuhi kewajiban pihak kedua sebagai pihak yang ditanggung.
Kafalah menurut bahasa berarti menanggung. Sedangkan menurut syara’ kafalah adalah
menanggung atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu tuntutan hukum di
pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan. Perbedaan dengan dhaman, kalau
dhaman adalah tanggungan harta sedangkan kafalah adalah tanggungan badan yang dikenal
dengan “tanggungan muka” (‫)ضمن الو جه‬


2. Ketentuan hukum dhaman dan kafalah
Hukum dhaman mubah, apabila situasi membutuhkan adanya jaminan, maka hukumnya
menjadi sunnah. Tetapi bagi orang yang sudah bersedia atau menyatakan
menanggung/menjamin wajib hukumnya, karena ia telah berjanji.
Sabda Rasulullah saw.:
‫م غ‬
‫م غ‬
(‫م )رواه أبوداود والترمذى‬
.3
‫ري غ م‬
‫والزز ر‬
‫ؤ ز‬
‫يال غ‬
‫ر م‬
‫عي ي م‬
‫ة م‬
‫داةم غ‬
‫غاَ ر‬
‫عاَ ر‬

Artinya: Pinjaman hendaklah dikembalikan dan orang yang menanggung hendaklah
membayar (H.R. Abu Daud dan Tirmizi)
Para fukaha berpendapat hukum kafalah adalah boleh.
Firman Allah swt.:
‫ي‬
‫حككاَ غ‬
‫وث ر ق‬
‫غ‬
‫حتتى ت م ي‬
‫قاَ غ‬
‫م‬
‫ى ب رككه ا رل ز ا غ ي‬
‫ن الل ر‬
‫ن ا مير ر‬
‫ن يي غ‬
‫م غ‬
‫م غ‬
‫م غ‬
‫ل لغ ي‬
‫ط ب رك مكك ي‬

‫قاَ م‬
‫ن غ‬
‫عك م ي‬
‫سغله غ‬
‫م ي‬
‫و ر‬
‫ؤت م ي‬
‫ه ل غت غأ ت من زن ر ي‬
‫غ‬
‫م‬
‫غ‬
‫غ‬
‫وك ري ي م‬
‫م‬
‫غ‬
(66 :‫ل )يوسف‬
‫ل‬
‫و‬
‫ق‬
‫ن‬

َ‫ما‬
‫على‬
‫ه‬
‫الل‬
‫ل‬
َ‫قا‬
‫م‬
‫ه‬
‫ق‬
‫ث‬
‫و‬
‫م‬
‫ه‬
‫و‬
‫ت‬
‫ا‬
َ‫ما‬
‫ل‬
‫ف‬
‫غ‬

‫م‬
‫غ ي م غ ي ر م ي‬
‫غ ز‬
‫غ‬
‫غ غ ي‬
Artinya: Dia (Yakup) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kalian,
sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan
membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh).” Setelah mereka

mengucapkan sumpah, dia (yakup) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita
ucapkan.” (Q.S. Yusuf: 66)
Sabda Rasulullah saw.:
‫م غ‬
(‫م )رواه أبوداود والترمذى‬
‫التز ر‬
‫ر م‬
‫عي ي م‬
‫غاَ ر‬
Artinya: Penjamin adalah orang yang berkewajiban membayar (H.R. Abu Dawud dan
Tirmudzi)

Imam Syafi’i berpendapat bahwa dengan jaminan diri tidak boleh. Dawud juga
mengemukakan pendapat yang sama. Kedua faqih ini beralasan dengan dasar firman Allah
swt..
(79 :‫عن يدغهم )يوسف‬
‫ن ن غأ ي م‬
‫مغتاَ غ‬
‫عغناَ ر‬
‫ه اغ ي‬
‫عاَذغ الل ر‬
‫و غ‬
‫م غ‬
‫م ي‬
‫جديغناَ غ‬
‫خذغ ا رل ز غ‬
‫غ‬
‫ن غ‬
Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari menahan (seseorang) kecuali orang yang kami
dapati harta benda kami padanya (Q.S. Yusuf: 79)

3.Syarat dan rukun dhaman dan kafalah

a. Syarat dhaman
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil), syaratnya adalah baligh, berakal, atas
kehendak sendiri, dan berhak membelanjakan hartanya.
2) Orang yang berutang (madmun anhu), syaratnya adalah berhak membelanjakan
hartanya.
3) Orang yang berpiutang (madmunlah), syaratnya adalah ia dikenal oleh orang yang
menjamin.
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi), syaratnya adalah harus
diketahui ukuran, keadaan, jumlahnya serta waktunya, dan tetap keadaannya.
5) Lafal jaminan, syaratnya lafal tersebut mengandung makna jaminan, tidak
digantungkan kepada sesuatu yang lain dan tidak berarti sementara.
b. Rukun dhaman
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil)
2) Orang yang berutang (madmun anhu)
3) Orang yang berpiutang (madmunlah)
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi)
5) Lafal jaminan
Selain syarat-syarat pada rukun di atas disyaratkan pula
a. Jaminan tidak mengandung penipuan
b. Masing-masing pihak tidak boleh khianat kepada pihak lain
c. Jaminan bukan merupakan kewajiban misalnya jaminan nafkah kepada anak dan istri
d. Jaminan harus pasti tertentu.
Syarat dan Rukun Kafalah
a. Syarat Kafalah
1) Syarat kafiil (‫ )كفيل‬adalah baligh, berakal, orang yang diperbolehkan menggunakan
hartanya secara hukum, tidak dipaksa
2) Ashiil (‫ )اصيل‬tidak disyaratkan baligh, berakal, kehadiran dan kerelaannya, tetapi
siapa saja dapat ditanggung (dijamin oelh kafiil)
3) Makful lahu(‫ )مكفول له‬disyaratkan dikenal oleh kafiil (orang yang menjamin)
4) Makful bihi (‫ )مكفول به‬disyaratkat diketahui jenis, jumlah, kadar atau pekerjaan
b. Rukun Kafalah
1. Kafiil yaitu orang berkewajiban menanggung
2. Ashiil yaitu orang yang hutang atau orang yang ditanggung akan kewajibannya
3. Makful lahu yaitu orang yang menghutangkannya
4. Makful bihi yaitu orang atau barang atau pekerjaan yang wajib dipenuhi oleh
ihwalnya ditanggung (makful ‘anhu)

4. Hikmah dhaman dan kafalah
a. Dapat mendidik manusia bahwa selain harus bertanggung jawab pada dirinya juga
bertanggung jawab atas nasib orang lain, tidak boleh membiarkan orang lain sengsara
apalagi celaka.
b. Sebagai suatu bentuk hubungan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan suatu
masalah di masyarakat.
c. Mempermudah proses dalam menyelesaikan masalah. Misalnya seseorang telah
menjamin akn mendatangkan saksi yang ia kenal, maka sebenarnya jaminan tersebut
akan dapat memperlancar proses pengadilan.
d. Bentuk tolong menolong terhadap orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan.

5. Tata cara dhaman dan kafalah
Orang yang menghutangi berhak menagih kepada orang yang menjamin atau orang
yang berhutang. Apabila hutang sudah dibayar oleh penjamin dengan seizin orang yang
berhutang maka penjamin berhak minta ganti kepada orang yang berhutang. Adapun orang
yang sedang berperkara dapat pula ditanggung orang lain untuk menghadiri sidang
pengadilan dalam urusan yang berkaitan dengan hak seorang hamba bukan perkara yang
bersangkutan dengan hak Allah, seperti hak zina, mencuri.
Contoh dhaman:
a. Si A menjamin utang B kepada C. Maka C boleh menagih kepada A atau kepada B; dan
apabila salah satu dari keduanya telah membayar, selesailah utang-piutang antara B dan
C.
a. Si A menjamin untuk mengembalikan barang yang dipinjam B dari C. Maka apabila B
tidak mengembalikan barang itu kepada C, A-lah yang berkewajiban mengembalikan
kepada C.
Contoh kafalah :
Si A menjamin kepada B untuk menghadirkan C dalam persidangan pengadilan Seperti
ucapan A : ,“Aku jamin dapat mendatangkan C dalam persidangan nanti”.

E. METODE PEMBELAJARAN
Uswah/contoh/modelling, tanya jawab, cemarah, demonstrasi dan diskusi
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media: laptop, LCD,papan tulis
2. Alat/Bahan: kertas karton, spidol
3. Sumber Pembelajaran: buku fikih klas x, Al-Qur’an terjemah, internet, kitab fakhul qorib, LKS,
lingkungan alam sekitar
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
 Guru mengucapkan salam dan meminta salahsatu peserta didik memimpin doa
 Guru memperkenalkan diri dilanjutkan dengan mengenal peserta didik melalui absensi
 Guru mempersiapkan fisik dan psikis pesetta didik melalui senam otak
 Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan di capai
 Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Guru membentuk kelompok diskusi
b. Kegiatan Inti (70 menit) :
 Mengamati
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengertian dhaman dan kafalah
 Peserta didik mengamati tayangan slide tentang syarat dan syarat dhaman dan
kafalah
 Peserta didik membaca materi-materi yang berkaitan dengan dhaman dan kafalah

 Menanya
 Peserta didik memberikan tanggapan hasil penjelasan guru tentang pengertian
dhaman dan kafalah
 Peserta didik bertanyajawab tentang slide yang belum difahami terkait dengan
materi dhaman dan kafalah
 Eksplorasi/eksperimen
 Masing-masing kelompok berdiskusi tentang dhaman dan kafalah
 Masing-masing kelompok menggali pengertian dhaman dan kafalah pada
internet/buku sumber lain
 Mengasosiasi
 Peserta didik melalui kelompoknya merumuskan tentang pengertian dhaman dan
kafalah
 Peserta didik melalui kelompoknya membuat peta konsep tentang dhaman dan
kafalah
 Mengkomunikasikan
 Masing-masing kelompok secara bergantian memaparkan mind mapping di depan
kelas
 Secara bergantian, masing-masing kelompok mempresentasikan/menyajikan hasil
diskusinya tentang dhaman dan kafalah
c. Penutup (10 menit):
 Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
 Guru mengajak peserta didik menyimpulkan bersama materi pembelajaran
 Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
 Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
 Guru memberikan tugas mandiri secara individu
 Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
 Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan
H. PENILAIAN

1. Jenis/teknik penilaian

2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
a. Tes Tulis bentuk uraian
1. Jelaskan pengertian dhaman dan kafalah!
2. Jelaskan hukum dhaman dan kafalah
3. Sebutkan rukun dan syarat dhaman dan kafalah!
4. Jelaskan hikmah dhaman dan kafalah!
5. Jelaskan tata cara dhaman dan kafalah!
Kunci jawaban:
1. Dhaman adalah menanggung hutang seseorang atau

menanggung untuk mengembalikan barang kepada pihak
ketiga, untuk memenuhi kewajiban pihak kedua sebagai pihak
yang ditanggung. Sedangkan wakalah adalah menanggung
atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu tuntutan
hukum di pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.
2. Hukum dhaman dan kafalah adalah mubah , apabila situasi
membutuhkan adanya jaminan, maka hukumnya menjadi

sunnah. Tetapi bagi orang yang sudah bersedia atau
menyatakan menanggung/menjamin wajib hukumnya
3. Syarat dan rukun dhaman dan kafalah
Syarat dhaman dan kafalah
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil), syaratnya adalah baligh, berakal, atas
kehendak sendiri, dan berhak membelanjakan hartanya.
2) Orang yang berutang (madmun anhu), syaratnya adalah berhak membelanjakan
hartanya.
3) Orang yang berpiutang (madmunlah), syaratnya adalah ia dikenal oleh orang yang
menjamin.
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi), syaratnya adalah harus
diketahui ukuran, keadaan, jumlahnya serta waktunya, dan tetap keadaannya.
5) Lafal jaminan, syaratnya lafal tersebut mengandung makna jaminan, tidak
digantungkan kepada sesuatu yang lain dan tidak berarti sementara.
Rukun dhaman dan kafalah
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil)
2) Orang yang berutang (madmun anhu)
3) Orang yang berpiutang (madmunlah)
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi)
5) Lafal jaminan

4. Hikmah dhaman dan kafalah
a. Dapat mendidik manusia untuk bersifat amanah (tanggung jawab
b. Sebagai bentuk hubungan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan
masalah masyarakat
c. Mempermudah proses dalam menyelesaikan masalah.
d.Bentuk tolong menolong terhadap orang lain yang sangat membutuhkan
pertolongan
4. Orang yang menghutangi berhak menagih kepada orang yang
menjamin atau orang yang berhutang. Apabila hutang sudah
dibayar oleh penjamin dengan seizin orang yang berhutang
maka penjamin berhak minta ganti kepada orang yang
berhutang. Adapun orang yang sedang berperkara dapat pula
ditanggung orang lain untuk menghadiri sidang pengadilan
dalam urusan yang berkaitan dengan hak seorang hamba
bukan perkara yang bersangkutan dengan hak Allah, seperti
hak zina, mencuri.
Penskoran:
Skor 5 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 5
Skor maksimal

b. Instrumen unjuk kerja menyajikan materi versi ke-1:
N
Nama
Aspek yang dinilai

Skor

o

Peserta didik

Kebenara
n konsep

Keberania
n

Bahasa

Kelancara
n

Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK

Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
Skor maksimal
Instrumen performance menyajikan konsep versi ke 2:
Nama peserta didik:
Aspek yang
dinilai
Kebenaran
konsep

Keberanian
Bahasa

Kelancaran

Skor
4
Jika konsepnya
benar dan sesuai
dengan yang ada
pada buku
pelajaran
Jika tanpa
ditunjuk sudah
berani tampil
Jika bahasanya
komunikatif,
mudah dipahami
serta santun
peyampaiannya

3
Jika konsepnya
benar tetapi
kurang dari buku
pelajaran

2
Jika konsepnya
kurang benar

1
Jika konsepnya
tidak benar

Jika ditunjuk baru
berani tampil

Jika dipaksa baru
berani tampil

Jika tidak berani
tampil

Jika bahasanya
komunikatif,
mudah dipahami
tapi kurang
santun

Jika bahasanya
tidak komunikatif,
sulit dipahami,
dan tidak santun

Jika
penyampaiannya
sangat lancar

Jika
penyampaiannya
lancar

Jika bahasanya
kurang
komunikatif, sulit
mudah dipahami
dan kurang
santun
Jika
penyampaiannya
kurang lancar

Jika
penyampaiannya
tidak lancar

Skor perolehan
Nilai = --------------------- x 4
Skor maksimal

Mengetahui

Pamekasan, 04 Juli 2016

Kepala MA. AL-Azhar

Guru Mapel

H. Abd. Aziz, S.Pd.I
NIP.

H. Abd. Aziz, S.Pd.I