Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Kerugian Konsumen Akibat Penggunaan Bahan Klorin Pada Produk Pangan Beras Dikaitkan Dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Dan Undang-Undang Pangan.
ABSTRAK
Adrian Ario Hudoyo
110111060538
Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia
cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan harga
yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk mencapai semua itu, perlu
diselenggarakan suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan, baik
bagi pihak yang memproduksi maupun yang mengkonsumsi pangan, serta
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat, tidak semua Pelaku usaha
pangan mematuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam kegiatan
produksi pangan yang diedarkan atau diperdagangkannya termasuk syaratsyarat atau ketentuan-ketentuan tentang sanitasi pangan,salah satunya
penambahan zat klorin pada produk pangan beras.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan
pendekatan normative yuridis sehingga diperoleh gambaran yang
menyeluruh dan sistematis mengenai tanggungjawab pelaku usaha terhadap
kerugian konsumen produk pangan yang diakibatkan mengkonsumsi produk
pangan beras yang telahmenggunakan bahan klorin.
Penggilingan padi sebagai pelaku usaha yang diduga melakukan
pencampuran klorin pada produk pangan beras yang merugikan konsumen,
dapat dituntut berdasarkan kualifikasi perbuatan melawan hukum. Bagi
pelaku usaha yang telah melakukan perbuatan melawan hukum ini dapat
dimintakan pertanggung jawabanya dengan memberikan ganti kerugian
kepada konsumen yang telah dirugikan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku, Dan dapat mengajukan gugatan secara litigasi atau non
litigasi.Pemerintah harus cepat mengambil tindakan-tindakan pencegahan
melalui pemburuan, pengawasan dan peringatan secara komperehensif,
berkesinambungan dan konsisten kepada pelaku usaha.
Adrian Ario Hudoyo
110111060538
Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia
cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan harga
yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk mencapai semua itu, perlu
diselenggarakan suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan, baik
bagi pihak yang memproduksi maupun yang mengkonsumsi pangan, serta
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat, tidak semua Pelaku usaha
pangan mematuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam kegiatan
produksi pangan yang diedarkan atau diperdagangkannya termasuk syaratsyarat atau ketentuan-ketentuan tentang sanitasi pangan,salah satunya
penambahan zat klorin pada produk pangan beras.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan
pendekatan normative yuridis sehingga diperoleh gambaran yang
menyeluruh dan sistematis mengenai tanggungjawab pelaku usaha terhadap
kerugian konsumen produk pangan yang diakibatkan mengkonsumsi produk
pangan beras yang telahmenggunakan bahan klorin.
Penggilingan padi sebagai pelaku usaha yang diduga melakukan
pencampuran klorin pada produk pangan beras yang merugikan konsumen,
dapat dituntut berdasarkan kualifikasi perbuatan melawan hukum. Bagi
pelaku usaha yang telah melakukan perbuatan melawan hukum ini dapat
dimintakan pertanggung jawabanya dengan memberikan ganti kerugian
kepada konsumen yang telah dirugikan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku, Dan dapat mengajukan gugatan secara litigasi atau non
litigasi.Pemerintah harus cepat mengambil tindakan-tindakan pencegahan
melalui pemburuan, pengawasan dan peringatan secara komperehensif,
berkesinambungan dan konsisten kepada pelaku usaha.