PENGGUNAAN LAGU WE WILL ROCK YOU CIPTAAN BRIAN MAY YANG DIARANSEMEN ULANG OLEH AHMAD DHANI SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PRABOWO-HATTA DITINJAU DARI PERJANJIAN INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL DI BIDANG HAK.

PENGGUNAAN LAGU WE WILL ROCK YOU CIPTAAN BRIAN MAY YANG
DIARANSEMEN ULANG OLEH AHMAD DHANI SEBAGAI MEDIA
KAMPANYE PRABOWO-HATTA DITINJAU DARI PERJANJIAN
INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL DI BIDANG HAK CIPTA
Muhamad Agnar Indra Pramana
ABSTRAK

Hak cipta lahir sebagai bentuk perlindungan untuk seorang pencipta
suatu karya seni, sastra, serta ilmu pengetahuan. Hak cipta merupakan hak
eksklusif bagi para penciptanya yang terdiri dari hak ekonomi dan hak moral
yang melekat pada diri pencipta kapanpun dan dimanapun ia berada,
termasuk dalam wilayah yurisdiksi negara lain. Tahun 2014 merupakan tahun
diselenggarakannya Pemilu di Indonesia. Momen ini digunakan oleh pihakpihak yang mengikuti kegiatan tersebut untuk berkampanye dengan tujuan
mempromosikan dirinya agar terpilih. Kegiatan kampanye tersebut digunakan
oleh pihak pihak yang disebut sebagai tim sukses untuk membantu agar
pilihannya dapat memenangi Pemilu tersebut. Kegiatan salah satu dari tim
sukses calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 1 yaitu Ahmad Dhani
terindikasi telah melanggar hak eksklusif dari Brian May, yaitu pencipta dari
lagu "We Will Rock You" yang diaransemen ulang oleh Ahmad Dhani sebagai
bentuk dukungan untuk calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 1.
Tindakan Ahmad Dhani tersebut terindikasi telah melanggar hak eksklusif

dari Brian May.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti,
dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ahmad dhani dalam
mengaransemen ulang lagu "We Will Rock You" telah melanggar hak
eksklusif dari Brian May selaku pencipta. Oleh karena itu, pihak yang
dirugikan dapat melakukan gugatan atas adanya pelanggaran tersebut,
namun masalah ini bisa diselesaikan juga dengan metode penyelesaian
sengketa alternatif sesuai kesepakatan para pihak.

v