ASPEK PENIDIDIKAN NILAI RELIGIUS DAN OPTIMISME UNTUK PEMBELAJARAN PKn (Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa) Aspek Penididikan Nilai Religius Dan Optimisme Untuk Pembelajaran PKn (Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa).

ASPEK PENIDIDIKAN NILAI RELIGIUS DAN OPTIMISME UNTUK
PEMBELAJARAN PKn (Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
PIPIT FITRI WIJAYANTI
A220090042

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DAN OPTIMISME
UNTUK PEMBELAJARAN PKn
(Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa)
Pipit Fitri Wijayanti, A.220090042, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013
xvii+ 56 halaman
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan aspek pendidikan nilai
religius dan optimisme dalam film Hafalan Shalat Delisa. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di kost karena
yang diteliti adalah film. Subjek dari penelitian ini adalah film Hafalan Shalat
Delisa, dan objek dari penelitian ini adalah aspek pendidikan nilai religius dan
optimisme dalam film Hafalan Shalat Delisa. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis isi.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat aspek pendidikan
nilai religius disampaikan lewat dialog dan adegan dalam film tersebut. Optimisme
dalam film ini dapat dipahami melalui dialog dan adegan yang diperankan oleh
pemain yang menggambarkan tentang kehidupan saat bencana tsunami. Aspek
pendidikan nilai religius dalam film Hafalan Shalat Delisa dilihat dari 3 (tiga)
indikator yaitu aqidah, akhlak, dan ibadah. Optimism dalam film Hafalan Shalat
Delisa dilihat dari 7 (tujuh) indikator yaitu memiliki pengharapan yang tinggi (tidak
putus asa), jarang terkejut oleh kesulitan, tidak bersikap pasrah, menjalin hubungan
social, selalu gembira bahkan ketika tidak bisa merasa bahagia, mampu memotivasi

diri, dan menerima apa yang tidak bisa diubah. Cerita film Hafalan Shalat Delisa
mengandung aspek pendidikan nilai religius dan optimisme sehingga film tersebut
dapat digunakan sebagai media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kata kunci: aspek pendidikan nilai religius, optimisme, film Hafalan Shalat
Delisa, analisis isi.
Surakarta, 20 September 2013
Penulis

Pipit Fitri Wijayanti

PENDAHULUAN
Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan yang paling dekat, yaitu lingkungan
keluarga, selanjutnya lebih luas dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan
sekolah. Pendidikan dalam lingkup apapun memiliki tujuan, yang kesemuanya baik
langsung

maupun

tidak


langsung

untuk

membentuk

manusia

seutuhnya,

mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam lingkungannya baik jasmani
maupun rohani. Tujuan tersebut lebih khusus dalam proses pembelajaran agar peserta
didik mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan.
Film merupakan media komunikasi massa yang fungsinya dapat sebagai
hiburan maupun sebagai tuntunan. Fungsi film sebagai hiburan maksudnya kejadian
atau peristiwa yang ditayangkan bertujuan untuk menghibur penonton.Film-film yang
bertujuan


menghibur

biasanya

film

animasi/kartun,

fiksi,

komedi

dan

sebagainya.Fungsi film sebagai tuntunan maksudnya kejadian atau peristiwa yang
ditayangkan bertujuan memberikan teladan dan motivasi pada penonton.
Film yang memberikan teladan dan motivasi biasanya film non-fiksi yang
berdasarkan kisah nyata. Selain itu film fiksi dan animasi juga dapat memotivasi
penonton tergantung isi ceritanya. Dalam penelitian ini, yang dijadikan objek
penelitian adalah film Hafalan Shalat Delisa. Alasan penelitian film dimaksudkan

karena dalam film tersebut ada pendidikan nilai yang dapat dijadikan tuntunan atau
teladan bagi peserta didik, sehingga dijadikan media dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Nilai religius perlu ditanamkan dalam lembaga pendidikan untuk membentuk
budaya religius yang mantab dan kuat di lembaga pendidikan.Di samping itu,
penanaman nilai religius ini penting dalam rangka memantabkan etos kerja dan etos
ilmiah seluruh aktivitas akademika yang ada di lembaga pendidikan.Selain itu, juga
supaya tertanam dalam diri tenaga kependidikan bahwa melakukan kegiatan
pendidikan dan pembelajaran pada pesrta didik bukan semata-mata bekerja untuk

mencari uang tetapi merupakan bagian dari ibadah. Keberhasilan seseorang di masa
depan akan diperoleh bila seseorang memiliki optimisme dan semangat yang tinggi
dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Orang-orang yang memiliki pola
pikir optimis dalam hidupnya dan memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan
pekerjaanya sehari-hari dan cenderung lebih bahagia dalam menjalankan hidupnya.
Menurut Rosyadi (2005:90), religi merupakan suatu kesadaran yang mengejala
secara mendalam dalam lubuk hati manusia sebagai human nature. Religi tidak hanya
menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut keseluruhan
pribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan kedalam ke-Esa-an Tuhan.
Nilai-nilai religius bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih baik menurut

tuntutan agama. Nilai religius yang terkandung dalam karya sastra dimaksudkan agar
penikmat karya sastra tersebut mendapatkan renungan-renungan batin dalam
kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama.
Nilai religius perlu ditanamkan dalam lembaga pendidikan untuk membentuk
budaya religius yang mantab dan kuat di lembaga pendidikan.Di samping itu,
penanaman nilai religius ini penting dalam rangka memantabkan etos kerja dan etos
ilmiah seluruh aktivitas akademika yang ada di lembaga pendidikan.Selain itu, juga
supaya tertanam dalam diri tenaga kependidikan bahwa melakukan kegiatan
pendidikan dan pembelajaran pada pesrta didik bukan semata-mata bekerja untuk
mencari uang tetapi merupakan bagian dari ibadah. Keberhasilan seseorang di masa
depan akan diperoleh bila seseorang memiliki optimisme dan semangat yang tinggi
dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Orang-orang yang memiliki pola
pikir optimis dalam hidupnya dan memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan
pekerjaanya

sehari-hari

dan

cenderung


lebih

bahagia

dalam

menjalankan

hidupnya.Berangkat dari paparan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas nilai religius dan optimisme dalam film, dengan judul “Aspek Pendidikan
Nilai Religius Dan Optimisme Untuk Pembelajaran PKn (Analisis Isi Dalam Film
Hafalan Shalat Delisa)”.

METODOLOGI PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah di tempat kos peneliti sendiri karena yang diteliti
adalah Film Hafalan Shalat Delisa.Tempat atau lokasi film yang diteliti ini adalah
Banda Aceh khususnya daerah Lhok Nga.Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan, sejak
persiapan sampai dengan laporan penelitian, secara keseluruhan kurang lebih tiga
bulan, yaitu bulan Juni sampai dengan bulan Agustus.

Menurut Yuris (2009), analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media masaa.
Penelitian ini bisa dinyatakan sebagai naturalistik atau kualitatif, karena metode
analisisnya lebih mengutamakan interpretasi dan analisis yang bersifat kualitatif.
Analisis penelitian ini berdasarkan pada penafsiran peneliti pada teks, film Hafalan
Shalat Delisa perspektif aspek pendidikan nilai religius dan optimisme untuk
pembelajaran PKn.
Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal terpancang. Surakhmad
(1985:143) menyatakan bahwa studi kasus tunggal terpancang adalah studi kasus
yang memusatkan penelitian pada suatu kasus secara mendetail dan subyek yang
diteliti terdiri dari suatu unit dan dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih yang
terarah pada tujuan penilaian. Strategi ialah cara untuk mengumpulkan data-data yang
menjadi objek, subjek, variabel serta masalah yang akan diteliti agar terarah pada
tujuan yang akan dicapai. Studi kasus dalam penelitian ini adalah :
a. Aspek Pendidikan Nilai Religius dan Optimisme
b. Analisis Isi
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Menurut Suharsaputra (2012:209),
observasi ialah suatu kegiatan mencarai data yang dapat digunakan untuk
memberikan


suatu

kesimpulan

atau

diagnosis.

Peneliti

dalam

melakukan

observasi ini dengan melihat secara berulang-ulang film sehingga mendapatkan
kesimpulan dan diagnosis. Dokumentasi, yaitu peneliti mencarai data-data dan
referensi tentang Film Hafalan Shalat Delisadengan cara melihat dan mengamati dan

mengamati secara langsung melalui kaset VCD dan DVD. Studi Pustaka, yaitu

untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan studi pustakaan guna mengkaji beberapa permasalahan dari obyek
yang diteliti. Studi pustaka berupa buku-buku, majalah jurnal, artikel, situs
internet dan sumber lainnya berhubungan dengan analisis semiotik guna mengkaji
beberapa pokok permasalahan dari objek yang akan diteliti.
Teknik analisis data kualitatif model Milles dan Huberman sebagaimana dikutip
Sugiyono (2009:91-92) adalah “model analisis data untuk mendeskripsikan hasil
penelitian yang didasarkan pada pandangan paradigma yang positif”.Penelitian ini
menggunakan analisis isi, yang digunakan untuk mengetahui makna yang terkandung
dalam film Hafalan Shalat Delisa melalui kajian tanda dalam setiap adegan maupun
dialog.Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menyimak berulang-ulang adegan dan dialog dalam film Hafalan Shalat Delisa
untuk memperoleh gambaran tentang seluruh isinya.
2. Analisis aspek pendidikan nilai religius dan optimisme dalam Film Hafalan Shalat
Delisa.
3. Mencatat aspek pendidikan nilai religius dan optimisme yang terdapat pada setiap
adegan dan dialog melalui analisis isi terhadap Film Hafalan Shalat Delisa.

HASIL PENELITIAN

Mendiskripsikanaspek

pendidikan

nilai

religius

dan

optimisme

yang

terkandungdalam film Hafalan Shalat Delisa, penelitimenggunakananalisis isi yang
bertujuanuntukmengkajitanda-tanda

yang

adadalam

film.

Film

HafalanShalatDelisamerupakan film drama Indonesia yang dirilispada 22 Desember
2011 disutradaraiSony GaokasaksertadibintangiolehNirinaZubir, Reza Rahadian,
ChantiqSchagerl, Al Fathir Muchtar, Mike Lewis, LoideChristina Teixeira,
GhinaSalsabila, Reska Tania Apriadi, danRiska Tania Apriadi.

Bermula dari kehidupan sebuah keluarga kecil di Lhok Nga, Aceh yakni
keluarga Umi Salamah. Umi memiliki 4 orang anak, yaitu Fatimah, Aisyah, Zahrah,
dan si bungsu Delisa. Ayah Delisa, Abi Usman, bekerja di sebuah kapal laut sehingga
lebih sering berada di Luar Negeri dan komunikasi pun dilakukan dengan telpon. Di
keluarga ini, nilai agama ditanamkan dengan kuat. Meskipun Umi tidak didampingi
Abi, tetapi Umi berusaha menjadi ibu yang baik. Shalat shubuh selalu mereka
laksanakan dengan jama’ah. Delisa yang baru berumur 6 tahun pun, diwajibkan Umi
untuk hafal bacaan shalat. Mula-mulanya Delisa sangat sulit menghafal, sering
tertukar letaknya. Umi pun menjanjikan Delisa hadiah sebuah kalung, jika Delisa
hafal bacaan shalat saat melewati tes hafalan di depan guru ngaji. Kalung ini sangat
istimewa, D untuk Delisa. Minggu 24 Desember 2004, kejadian memilukan hati pun
terjadi. Cuaca di Aceh hari itu begitu cerah. Sesaat gempa kecil menggetarkan Lhok
Nga. Semua khawatir, tetapi mengganggap ini hanya sebuah kejadian biasa. Hal ini
tidak menjadi momok menakutkan bagi Delisa, sebab pada hari ini dia akan
menjalani tes hafalan. Diantarkan Umi, Delisa yakin hari ini akan menjadi hari yang
indah. Saat itu Delisa dengan diantar oleh Umi tengah bersiap untuk menjalankan
ujian praktik shalat. Tiba-tiba terjadi musibah gempa yang tak lama berselang disusul
datangnya tsunami. Tsunami menghantam sekaligus menggulung Desa Lhok Nga,
termasuk tubuh kecil Delisa.
Allah Maha Besar, Delisa yang telah berhari-hari pingsan di sebuah bukit cadas
diselamatkan oleh tentara Smith. Namun luka parah yang diderita Delisa membuat
kaki kanan gadis cilik itu harus diamputasi. Musibah yang dialami Delisa membuat
iba orang banyak. Semula tentara Smith sempat berniat mengadopsi Delisa.
Beruntung Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Dalam kebahagiaan bertemu sang
ayah, Delisa pun dilanda kesedihan karena ketiga kakaknya telah menghadap Ilahi,
sementara Umi belum diketahui keberadaannya.Dalam kondisi berbeda, kaki kanan
diamputasi, Delisa tetap semangat menjalani hidup. Gadis cilik itu merasa beruntung
karena kaki kirinya masih bisa digunakan. Ketegaran Delisa bak malaikat kecil bagi
Abi Usman dan orang-orang di sekitarnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam film Hafalan Shalat Delisa adalah aspek
pendidikan nilai religius dan optimisme. Nilai-nilai tersebut meliputi:
1. Aspek pendidikan nilai religius. Adapun indikator religius adalah sebagai berikut:
a) aqidah, b) akhlak, c) ibadah. Diskripsi aspek pendidikan nilai religius indikator
aqidah dilihat dari adegan dan dialog Delisa yang tidak mau shalat di sebelah Aisyah
karena bacannya pelan, Delisa yang cinta Abi dan Umi karena Allah, seorang ibu
yang membaca Al-Qur’an, dan Delisa yang tidak mau lagi tinngal di dekat pantai
tetapi Abi memberi penjelasan bahwa semua ini takdir. Diskripsi aspek pendidikan
nilai religius indikator akhlak dilihat dari adegan dan dialog Umi dengan Aisyah yang
iri melihat kalung milik Delisa, Umi yang memeluk keempat anaknya dan saling
menyayangi satu sama lain, Delisa yang mengucapkan salam kepada Koh Acan, Abi
yang dibantu relawan menuju Lhok Nga.
2. Optimisme.Adapun indikator optimism adalah sebagai berikut: a) Memiliki
pengharapan yang tinggi (tidak putus asa), b) Jarang terkejut oleh kesulitan, c) Tidak
bersikap pasrah, d) Menjalin hubungan sosial, e) Selalu gembira bahkan ketika tidak
bisa merasa bahagia, f) Mampu memotivasi diri, g) Menerima apa yang tidak bisa
diubah. Diskripsi optimisme indikator memiliki pengharapan yang tinggi (tidak putus
asa) dilihat dari adegan dan dialog Delisa belajat berjalan bibantu oleh Smith, ustad
Rahman yang mengajarkan Delisa agar tidak mudah menyerah. Diskripsi optimisme
indikator jarang terkejut oleh kesulitan dilihat dari adegan Delisa yang tetap bisa
tegar setelah melihat kaki kirinya diamputasi. Diskripsi optimisme indikator menjalin
hubungan sosial dilihat dari adegan dan dialog Smith dan Shopie menghibur Delisa,
sikap Delisa yang membuat seorang ibu tidak sedih lagi, para tetangga yang
menjenguk Delisa. Diskripsi optimisme indikator selalu gembira bahkan ketika tidak
bisa merasa bahagia dilihat dari adegan dan dialog Delisa mengajak temannya
bermain bola, Delisa dan teman-temannya bermain bola. Diskripsi optimisme
indikator menerima apa yang tidak biasa diubah dilihat dari adegan dan dialog ustad
Rahman dengan suster Shopie yang berjar menerima kejadian ini karena Delisa yang
banyak mengalami kehilangan tetap saja bisa m,enjali hidupnya sepertti biasanya.

Aspek pendidikan nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi

dan

mutlak serta bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia. Nilai religius
bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih mematuhi tuntunan agama dan selalu
ingat kepada Allah.
Optimisme adalah selalu percaya diri, berpandangan yang lebih baik dalam
segala hal. Orang yang optimisme mampu menghadapi tantangan yang sewaktuwaktu muncul. Biasanya orang yang optimis akan selalu ceria menjalani hidupnya.
Mengenalkan aspek religius dan optimisme tidak hanya tugas pendidikan formal atau
dapat disebut dengan sekolah, menanamkan nilai religius dan optimisme dapat
ditanamkan melalui media masa yang dapat berupa film atau majalah.
Film adalah salah satu media masa yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada penonton. Melalui film masyarakat menjadi tahu kehidupan di seluruh
penjuru negeri. Film yang digunakan yaitu film cerita, film fiksi, yan disesuaikan
dengan kehidupan masyarakat. Film Hafalan Shalat Delisa digunakan sebagai media
pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Religius dan optimisme dalam
film Hafalan Shalat Delisa diharapkan dapat menambah nilai kerohanian dan sikap
percaya diri untuk semua pemuda di Indonesia

KESIMPULAN
Setelah melakukan kajian teori dan analisis isi terhadap film Hafalan Shalat
Delisa, yang menekankan pada teks terfokus pada bagaimana menemukan aspek
pendidikan nilai religius dan optimisme dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai religius bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih mematuhi tuntunan
agama dan selalu ingat kepada Allah. Nilai religius harus ditanamkan sejak dini
agar peserta didik yang berguna bagi bangsa dan negara. Film merupakan salah
satu contoh media yang dapat digunakan sebagai sarana menanamkan nilai
religius.
2. Nilai optimisme dapat menjadikan peserta didik tidak mudah menyerah dan putus
asa, mampu menghadapi tantangan yang sewaktu-waktu muncul. Film Hafalan

Shalat Delisa dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan nilai optimism peserta
didik.

DAFTAR PUSTAKA
Rosyadi, 2005.Nilai-Nilai Budaya Dalam Naskah Kaba. Jakarta: CV Dewi Sri.
Sugiyono. 2009. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Bandung: Transito
Suharsaputra, Uhar. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Refika Aditama.
Yuris, Andre. 2009. http://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isi-contentanalysis/.Diakses pada hari Senin, 5 Mei pukul 14.40.

Dokumen yang terkait

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Darwis Tere-Liye

0 38 81

Kontruksi Simbolik Dakwah Bil Hal dalam film Hafalan Shalat Delisa

3 18 118

Analisis isi pesan dakwah dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere-Liye

0 13 118

ASPEK RELIGI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA DARWIS TERE LIYE: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Aspek Religi Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Darwis Tere Liye: Kajian Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 16

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE : TINJAUAN Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye : Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Di SMA.

1 2 13

ASPEK PENIDIDIKAN NILAI RELIGIUS DAN OPTIMISME UNTUK PEMBELAJARAN PKn Aspek Penididikan Nilai Religius Dan Optimisme Untuk Pembelajaran PKn (Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa).

0 1 19

PENDAHULUAN Aspek Penididikan Nilai Religius Dan Optimisme Untuk Pembelajaran PKn (Analisis isi dalam Film Hafalan Shalat Delisa).

0 2 7

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE-LIYE NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE-LIYE.

0 1 13

Analisis Psikologi Sastra Dan Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye Nur

0 0 23

ORIENTASI RELIGIUS GORDON ALLPORT TOKOH DELISA DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE

0 0 12