PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN
IPA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
MITASARI WIDYANINGSIH
A 510 090 118

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH


B i smil

I

ahiru ahmanirr ohim

Yang berlandatangan dibawah ini, saya:
Nama

NIM

:

MITASARI WIDYANINGSIH
: ,4.510 090 118

/ PGSD

Fakultas/ Jurusan


: FKIP

Jenis

: Skripsi

Judul

:..PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING
CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V

SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2OI2I2O13'

Dengan ini menyatakan bahwasayamenyetujui untuk

:


1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan sefia
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta rjin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini'
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarla, Februari 2013

Yang Menyatakan

(Mitasari

-aningsih)


SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir

:

Drs. Suwarno, SH. M.Pd

Nama

:

NIPA{IK

:195

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:


Nama

: Mitasari Widyaningsih

NIM

:

Program Studi

: PGSD

Judul Skripsi

:..PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

A 510090118

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING
CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS


V

SD MUHAMMADIYAH 2

KAUMAN

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2OI2I2OI3"
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapatdipergunakan seperlunya.

Surakarla, Feb

llt

ri2013

PENDAHULUAN
Peningkatan aktivitas belajar siswa sangatlah penting, karena dengan adanya

aktivitas belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menempatkan
aktivitas belajar pada posisi yang penting di dalam proses pembelajaran, akan
tetapi realita di lapangan menunjukan bahwa banyak siswa yang tidak memiliki
kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap guru Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta pada
11 Januari 2013 terdapat beberapa permasalahan yang mempengaruhi aktivitas
belajar siswa. Permasalahan tersebut antara lain: siswa selalu ramai pada saat
pembelajaran berlangsung sehingga konsentrasi siswa tidak berfokus, siswa
kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi dengan ceramah sehingga
siswa cepat bosan, rendahnya minat belajar siswa, hasil belajar beberapa siswa
belum mencapai KKM. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA, perlu adanya pendekatan pembelajaran yang tepat dan
menarik.
Hakikat model pembelajaran learning cycle 7E merupakan salah satu model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan
cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa. Model ini merupakan
modifikasi dari model kontruktivisme sehingga aktivitas dalam pembelajaran ini
lebih banyak ditentukan oleh siswa sehingga memungkinkan aktivitas belajar
siswa akan meningkat.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul

“Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning
Cycle 7e Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas V Sd Muhammadiyah 2 Kauman
Surakarta Tahun Ajaran 2012 / 2013”.

Aktivitas belajar berasal dari kata aktivitas dan belajar. Yahya A. Muhaimin
(2000:23) mengemukakan bahwa aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan.
Sedangkan belajar (2000:17) adalah berusaha memperoleh kepandaian/ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi, dapat

1

disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan atau keaktifan untuk
memperoleh kepandaian/ilmu, kegiatan untuk berlatih, dan kegiatan untuk
merubah tingkah laku.
Menurut Soebagio, dkk (2001: 50) dalam (Agustyaningrum, Nina.2010) Learning
Cycle merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa

menemukan konsep sendiri atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah
terjadinya kesalahan konsep, dan memberikan peluang kepada siswa untuk
menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru. Thomas E.

Lauer (2003: 518) menuturkan Learning Cycle pada mulanya terdiri dari tiga
tahap yaitu exploration, concept introduction dan concept application (E-I-A).
Tiga tahap tersebut berkembang menjadi lima tahap yang dikenal dengan nama
5E

(engagement,

exploration,

explanation,

elaboration/

extention,

evaluation). kemudian oleh Einsenkraft, (2003) dikembangkan lagi

dan

menjadi


model learning Cycle 7E ( Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate
dan Extend).

Tahapan pelaksanaan model pembelajaran learning cycle 7E menurut Eisenkraft
(2003) dalam ( Nuryanti, Siti. 2012)
a. Elicit ( mendatangkan pengetahuan awal siswa)
Fase untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan siswa terhadap
pembelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaanpertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa agar timbul respon
dari pemikiran siswa serta menimbulkan rasa penasaran siswa tentang
jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Fase ini dimulai dengan
pertanyaan mendasar yang berhubunagn dengan pelajaran yang akan
dipelajari dengan mengambil contoh yang mudah diketahui siswa seperti
kejadian sehari- hari. Fase elicit bertujuan untuk melanjutkan, merangsang
dan membuat siswa tertarik pada pelajaran yang akan dipelajari
b. Engage (ide, rencana pembelajarn dan pengalaman)

2

fase dimana siswa dan guru akan saling memberikan informasi dan

pengalaman tentang pertanyaan- pertanyaan awal tadi, memberi tahu siswa
tentang ide rencana pembelajaran sekaligus memotivasi siswa agar lebih
termotivasi untuk mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam
mengajar. Fase ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi, membaca,
atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan
mengembangkan rasa keingintahuan siswa.
c. Explore (menyelidiki)
Fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan
pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan
dipelajarai. Siswa dapat mengobservasi, bertanya, dan menyelidiki konsep
dari bahan- bahan pembelajaran yang telah disediakan sebelumnya.
d. Explain (menjelaskan)
Fase yang didalamnya berisi ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan
konsep dan definisi- definisi awal yang mereka dapatkan ketika fase
explorasi. Kemudian dari definisi dan konsep yang telah ada didiskuskan

pada akhirnya menuju konsep yang lebih formal.
e. Elaborate (menerapkan )
Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan simbol- simbol
definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan- permasalahan yang
berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari dalam kehidupan
sehari- hari.
f. Extend (memperluas)
Fase yang bertujuan untuk berfikir untuk mencari, menemukan dan
menjelaskan contoh penerapan yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini
dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka
pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum pernah mereka pelajari.
g. Evaluate (menilai)
Hasil evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada fase ini
dapat digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal. Guru
diharapkan secara terus menerus dapar mengobservasi dan memperhatikan

3

siswa terhadap kemampuan dan keterampilannya untuk menilai tingkat
pengetahuan dan atau kemampuannya kemudian melihat perubahan
pemikiran siswa terhadap pemikiran awalnya.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep- konsep,
atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari- hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. (BSNP, 2006) dalam Isriani dan Dewi. (2012: 149- 150)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta, yang
berlokasi di Jl. Trisula III No. 1 kauman pasar kliwon surakarta. Peneliti
mengambil tempat kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta. Penelitian
ini dilaksanakan pada awal semester Genap (dua) bulan Januari sampai Februari.
Jenis Penelitian yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), Subyek
penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 2
Kauman Surakarta, siswa tersebut berjumlah 31 orang. Penelitian ini untuk
meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada pelajaran IPA yang berdampak pada
hasil belajar.
Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes, wawancara dan
dokumentasi.
1. Metode observasi
Margono ( 2007 : 158 ) dalam Rubino Rubiyanto ( 2011:68-69 )”
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

4

gejala yang nampak pada objek penelitian. Artinya, dalam penelitian
observasi hanya menekankan pengamatan dan pencatatan.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan di kelas V SD
Muhammadiyah 2 kauman Surakarta , yang menjadi subjek penelitian
untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar
siswa di kelas. Dengan observasi, dapat mengetahui kelemahankelemahan yang terjadi dalam siswa selama proses pembelajaran.
Diantara kelemahan itu yaitu rendahnya aktivitas belajar siswa selama
proses belajar mengajar berlangsung dalam mata pelajaran IPA.
2. Metode tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran yaitu
alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat
motivasi, dan sebagainya. Tes merupakan bagian tersempit dari penilaian
Metode tes merupakan metode paling akhir untuk mengetahui
adanya peningkatan siswa dalam pembelajaran atau tidak. Metode ini
berguna untuk mengukur sejauh mana keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran.
3. Metode dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data sekolah dan identitas siswa antara lain nama siswa dan nomer induk
siswa dengan melihat dokumen yang ada dalam sekolah dan nama siswa
serta hasil dokumentasi berupa foto pada saat proses tindakan penelitian
berlangsung. di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta.
4. Wawancara
Rubino

Rubianto

(

2011:67

)

wawancara

adalah

cara

mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab secara langsung terhadap
muka, peneliti bertanya secara lisan responden menjawab secara lisan
pula.
5

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas
trianggulasi. Triangulasi adalah ”teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pemabanding terhadap data tersebut” (Moleong, 2005 : 330).
Adapun Teknik Analisis data ini menggunakan analisis interaktif. Komponen dari
analisis tersebut adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi data. Aktivitas ketiga komponen itu dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Dalam model ini
peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen tersebut selama proses
pengumpulan data penelitian berlangsung. Adapun rincian model tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi data.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan rumusan masalah dan rumusan tujuan penelitian, yaitu untuk
meningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning
Cycle 7E

Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman

Surakarta. Penelitian diharapkan dapat membawa perubahan pada proses
pembelajaran IPA di kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta untuk
kegiatan belajar mengajar atau KBM selanjutnya.
Dari hasil observasi dari sebelum tindakan diperoleh rata-rata aktivitas belajar
siswa kategori rendah. Dalam indikator aktivitas belajar A tercatat 1 siswa atau
sebesar 3, 23% siswa aktif dan mampu mengajukan pertanyaan, sedangkan 30
siswa lainnya atau sebesar 96, 77% belum mempunyai kemampuan dalam
indikator aktivitas belajar tersebut. Dalam indikator aktivitas belajar B tercatat 9
siswa atau sebesar 29,03% siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
sedangkan 22 siswa lainnya atau sebesar 70,97% belum mempunyai kemampuan
dalam indikator aktivitas belajar tersebut. Dalam indikator aktivitas belajar C
tercatat 11 siswa atau sebesar 35,48% siswa aktif mengerjakan soal yang
diberikan guru didepan kelas, sedangkan 20 siswa lainnya atau sebesar 64,52%

6

belum mempunyai kemampuan dalam indikator aktivitas belajar tersebut. Untuk
hasil belajar ada 11 siswa atau 35,48% yang mendapatkan nilai dibawah KKM
dari 31 peserta didik. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa,
untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA perlu dilakukan tindakan lebih lanjut.
Pelaksanaan penelitian tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 23 Januari 2013 dari pukul 07 25- 08 35 WIB. pertemuan kedua dari
siklus I ini peneliti laksanakan pada tanggal 24 januari 2013 pukul 08.0009.10WIB. Seperti halnya pada siklus I, tindakan pada siklus II dilaksanakan
selama 2 x pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Februari
2013 pukul 08.00-09.10 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada 2
Februari 2013 pada pukul 07.25-08.35. Penelitian dilakukan dengan empat tahap
yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (refleksing).
Pada siklus I setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle 7E diperoleh hasil analisa dapat disimpulkan bahwa
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, Dalam indikator aktivitas belajar A
tercatat 20 siswa dari 31 siswa atau sebesar 64,52% siswa aktif dan mampu
mengajukan pertanyaan. Dalam indikator aktivitas belajar B tercatat 22 siswa dari
31 siswa atau sebesar 70,97% siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Dalam indikator aktivitas belajar C tercatat 23 siswa dari 31 siswa atau
sebesar 74,19% siswa aktif mengerjakan soal yang diberikan guru didepan kelas.
Sedangkan Hasil belajar siswa dalam siklus I terbagi dalam beberapa rentang
nilai, diantaranya yang mendapatkan nilai antara 41-50 persentase 0% dan tidak
terdapat peningkatan dari kegiatan pra siklus.. Siswa yang mendapatkan nilai
antara 51-60 sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%. Hal ini mengalami penurunan
dari kegiatan pra siklus sebanyak 20 siswa atau sebesar 64,52%. Siswa yang
mendapatkan nilai antara 61-70 sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%, hal ini
mengalami penurunan dari kegiatan pra siklus sebanyak 6 siswa atau sebesar
19,35%. Rentang nilai antara 71-80 sebanyak 17 siswa atau sebesar 54,84%. Hal
ini mengalami peningkatan dari kegiatan pra siklus sebanyak 3 siswa atau sebesar

7

9,68%. Siswa yang mendapatkan nilai antara 81-90 berjumlah 12 siswa atau
sebesar 38,71%, hal ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dibandingkan dari kegiatan pra siklus sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,45%.
Sedangkan pada rentang nilai antara 91-100 berjumlah 2 siswa atau sebesar
6,45%, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan dari kegiatan pra siklus
sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%. Sedangkan Pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru belum mencapai kategori baik pada pertemuan pertama
tingkat keberhasilan pengelolaan pembelajaran hanya mencapai 75,76% dan
jumlah poin yang terkumpul hanya 25 dari 33 poin yang harusnya dicapai.
Sedangkan pada pertemuan kedua tingkat keberhasilan pengelolaan pembelajaran
mencapai 87,88% dan jumlah poin yang terkumpul hanya 29 dari 33 poin yang
harusnya dicapai.
Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk menetapkan dan
mencapai tujuan penelitian. Dari data observasi, dan hasil tes dalam siklus II
selama 2 kali pertemuan diperoleh data sebagai berikut: Dalam indikator aktivitas
belajar

A tercatat 24 siswa atau

sebesar 79,03% siswa aktif dan mampu

mengajukan pertanyaan. Dalam indikator aktivitas belajar B tercatat 28 siswa atau
sebesar 90,32% siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Dalam
indikator aktivitas belajar C tercatat 26 siswa atau sebesar 85,48% siswa aktif
mengerjakan soal yang diberikan guru didepan kelas. Kemudian untuk hasil
belajar siswa tersebut terbagi dalam beberapa rentang nilai. Tidak terdapat siswa
atau sebesar 0% siswa yang mendapatkan nilai antara 41-50. Tidak terdapat siswa
atau sebesar 0% siswa yang mendapatkan nilai antara 51-60. Siswa yang
mendapatkan nilai antara 61-70 Tidak terdapat siswa atau sebesar 0% siswa Pada
rentang nilai antara 71-80 mengalami penurunan sebanyak 8 siswa atau sebesar
25,81% dibandingkan siklus I sebanyak 17 siswa atau sebesar 54,84% . Siswa
yang mendapatkan nilai antara 81-90 meningkat sebesar 51,61% atau sebanyak 16
dari pada siklus I sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71%, sedangkan pada
rentang nilai antara 91-100 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 7 siswa
berada pada rentang nilai ini, sehingga siklus II pada rentang ini sebesar 22,58%

8

dibandingkan dengan siklus I terdapat 2 siswa atau sebesar 6,45%. Sedangkan
Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah mencapai kategori baik
pada pertemuan pertama kedua tingkat keberhasilan pengelolaan pembelajaran
mencapai 100% dan jumlah poin yang terkumpul 33
Grafik Perkembangan Aktivitas belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus
II
28

30

26,5

24,5

jumlah siswa

25
20

23

22
20

pra siklus

15

siklus 1

11

10

9

siklus 2

5
1

0

A

B

C

Indikator

Grafik Persentase Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
35
31

31

30

jumlah siswa

25
20

Pra siklus
Siklus 1

15
11

Siklus 2

10
5
0
pra siklus

siklus 1

9

Siklus 2

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V
SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012 / 2013
SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru peneliti dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran IPA melalui metode Learning Cycle 7E dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran IPA. Peningkatan
aktivitas belajar tersebut terlihat dalam 3 indikator yaitu aktif bertanya
sebelum ada tindakan 3,23%, pada siklus I 64,52%, dan pada siklus II
mencapai 79,03%; aktif menjawab pertanyaan sebelum ada tindakan
29,03%, siklus I 70,97%, dan pada siklus II mencapai 90,32%; aktif
mengerjakan soal di depan kelas sebelum ada tindakan 35,48%, siklus I
74,19%, dan pada siklus II mencapai 85,48%.
2.

Pembelajaran melalui metode Learning Cycle 7E dapat meningkatkan
hasil belajar IPA siswa pada materi pesawat sederhana, yaitu sebelum
ada tindakan daya serap siswa sebesar 35,48%, pada siklus I dan siklus II
telah mencapai KKM sebesar 100%.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif yang telah
dilaksanakan, maka diajukan beberapa saran yaitu :
1. Kepada Sekolah
a. Perlunya pengawasan yang ketat dari kepala sekolah sebagai
penanggung jawab dan supervisor sekolah untuk mengamati pola
pembelajaran yang digunakan guru saat KBM berlangsung di
dalam kelas. Hal itu dilakukan dengan tujuan mengetahui dan
memperoleh solusi dari masalah-masalah yang timbul selama
proses pembelajaran.
b. Perlunya sosialisasi dari kepala sekolah untuk mengikutsertakan
guru dalam seminar kependidikan

10

c. Perlunya dukungan kepala sekolah dalam memberi sumbangan
positif dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan khususnya
dalam mata pelajaran IPA.
2. Kepada Guru
a. Metode Learning Cycle 7E dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif metode pembelajaran IPA khususnya siswa kelas V SD
Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta.
b. Pelajaran IPA hendaknya diajarkan melalui pengalaman praktek
langsung kelapangan dengan melibatkan peran aktif seluruh siswa
untuk menggali sendiri pengetahuannya berdasarkan pedoman dari
guru, hal itu dilakukan dengan harapan pembelajaran bermakna
dapat diraih.
c. Hendaknya guru menggunakan strategi dan metode pembelajaran
yang bervariasi agar siswa lebih semangat untuk mengikuti proses
pembelajaran.
d. Model pembelajaran Learning Cycle 7E hendaknya dapat
membantu

tugas

guru

dalam

meningkatkan

kemampuan

pemecahan masalah peserta didik selama proses pembelajaran di
kelas secara efektif dan efisien.
e. Hendaknya bapak/ ibu guru memperluas wawasan guru tentang
keberagaman model pembelajaran yang dapat dipilih serta
meningkatkan

kemampuan

guru

yang

dapat

menunjang

pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agustyaningrum, Nina.2010.” Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle
5e Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Ix
B

Smp

Negeri

2

Sleman”

(

Skripsi

S-1

Progdi

Pendidikan

Matematika).Yogyakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Negeri Yogyakarta

11

Einsenkraft,A. (2003). Expanding The 5e Model. The Science Teacher. Sept: 5659
Isriani Dan Dewi.2012. Strategi Pembelajarn Terpadu. Yogyakarta: Familia
Moleong. J.Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin. A. Yahya. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.
Nuryanti, Siti. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (Lc)
Dengan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmaptools (PMBCT) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP.Skripsi. Bandung: Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Rubiyanto, Rubino.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta:PGSD FKIP
UMS

12

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN
IPA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Mitasari Widyaningsih, A510090118, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013,151 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa mata
pelajaran IPA siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta melalui
penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Subyek penerima tindakan
adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta yang berjumlah
31siswa. Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah validitas
isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model-model analisis interaktif
yang terdiri dari sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan Aktivitas Belajar dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pesawat sederhana. Hal
ini dapat dilihat dari meningkatnya Aktivitas Belajar siswa dalam pelajaran IPA.
Peningkatan Aktivitas Belajar tersebut terlihat dalam 3 indikator yaitu aktif
bertanya sebelum ada tindakan 3,23%, pada siklus I 64,52%, dan pada siklus II
mencapai 79,03%; aktif menjawab pertanyaan sebelum ada tindakan 29,03%,
siklus I 70,97%, dan pada siklus II mencapai 90,32%; aktif mengerjakan soal di
depan kelas sebelum ada tindakan 35,48%, siklusI 74,19%, dan pada siklus II
mencapai 85,48%.Selain peningkatan Aktivitas Belajar siswa, hasil belajar siswa
juga mengalami peningkatan yaitu sebelum ada tindakan daya serap siswa sebesar
35,48%, pada siklus I dan siklus II telah mencapai KKM sebesar 100%.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran
Learning Cycle 7E dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran
2012 / 2013.
Kata kunci: Learning Cycle 7E, Aktivitas Belajar.

iv

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

7 19 177

Pengaruh penggunaan LKS berbasis learning Cycle 7E pada pembelajaran konstruktivisme konsep sistem peredaran darah

0 4 12

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun

0 1 19

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 12 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pasekan 2 Ambarawa Kanbupaten Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MELALUI PRAKTIKUM DALAM MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI STOIKIOMETRI.

0 0 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIIA SMP NEGERI 2 KEDAWUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 21

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 1 5

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E (LC 7E) PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA 4 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 10