EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Eksperimentasi pada kelas VII semester II SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW
DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
( Eksperimentasi pada kelas VII semester II SMP Muhammadiyah 1 Surakarta)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai Derajat S-1
Sarjana Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh :
TRI WAHYUNINGSIH
A 410 050 118

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,
dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya,
mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan juga dapat mencetak
manusia menjadi sumber daya manusia yang handal dan terampil di bidangnya.
Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang
kompleks. Peristiwa tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi
antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Selain itu
dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses yang bisa
diterapkan. Mengajar dan belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan.
Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas umumnya ditentukan
oleh peran guru dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung di
dalam proses tersebut. Prestasi belajar siswa itu sendiri sedikit banyak tergantung
pada cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu
kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi
keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya
keterkaitan antara prestasi belajar siswa dengan metode mengajar yang digunakan

oleh guru.

1

2

Matematika adalah ilmu yang berkenaan dengan konsep abstrak yang
disusun secara hierarki dan penalaran dedukatif yang membutuhkan pemahaman
secara bertahap dan berurutan. Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang
diambil untuk melangkah pada tahap selanjutnya yaitu aplikasi dalam perhitungan
matematika. Namun demikian siswa pada umumya belum menguasai materi
prasyarat dari konsep yang diajarkan.
Upaya mengatasi kesulitan belajar matematika dan meningkatkan mutu
pendidikan sekolah diantaranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran
yang baru. Model pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
proses belajar mengajar dengan berbagai variasi sehingga siswa terhindar dari
rasa bosan dan tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Dalam interaksi belajar mengajar terdapat berbagai macam model
pembelajaran yang bertujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan baik.
Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan proses belajar mengajar aktif serta

memungkinkan timbulnya sikap keterkaitan siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar secara menyeluruh.
Perlunya dikembangkan pengajaran yang dapat membangun keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai alternatif model
pembelajaran yang baru. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi
dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang
akan diajarkan. Seiring diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
diharapkan guru dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya pada pengajaran

3

matematika dengan berkreasi dan berinovasi menggunakan berbagai macam
strategi pembelajaran yang berkembang saat ini.
Model penyampaian masalah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa dalam mempelajari pokok bahasan tertentu. Bisa dikatakan bahwa ini
merupakan kemasan yang dibuat untuk membungkus materi agar lebih mudah
dipahami, menarik, tidak menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang
dilakukan dapat tercapai. Model pembelajaran biasanya dijadikan sebagai
parameter untuk melihat sejauh mana siswa dapat menerima dan menerapkan
materi yang disampaikan guru dengan mudah dan menyenangkan dengan model

yang diterapkan.
Proses pengajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik yang tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi
menekan bagaimana ia harus belajar. Salah satu alternatif untuk pengajaran
tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
dan Jigsaw. Penerapan model pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi
kejenuhan siswa sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa.
Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan belajar mengajar
diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman belajar pada siswa.
Jika siswa aktif dalam kegiatan tersebut kemungkinan besar akan dapat

4

mengambil pengalaman-pengalaman belajar tersebut. Kegiatan belajar dipandang
sebagai kegiatan komunikasi antara siswa dan guru. Kegiatan komunikasi ini
tidak akan tercapai apabila siswa tidak dapat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Dengan adanya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

kemungkinan besar prestasi belajar yang dicapai akan memuaskan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian dengan judul “Eksperimentasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Jigsaw Ditinjau dari Aktivitas
Belajar Siswa”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya keaktifan siswa di dalam kelas karena secara umum siswa
beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit dan membosankan
sehingga sejak awal tidak ada minat dan motivasi untuk belajar matematika
2. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru matematika
dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu akan mempengaruhi prestasi
belajar
3. Dalam pembelajaran kooperatif ada berbagai macam model pembelajaran dan
tidak setiap model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan pada setiap
materi pelajaran matematika

5


4. Adanya kemunngkinan perbedaan prestasi belajar siswa disebabkan karena
perbedaan aktivitas belajar

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang dikaji lebih fokus dan terarah maka penulis membatasi
masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran kooperatif Jigsaw
untuk kelas kontrol
2. Aktivitas siswa meliputi kegiatan bertanya, mendengarkan, mencatat,
mengerjakan soal, memperhatikan dan mempelajari kembali pelajaran
matematika yang peroleh dari sekolah
3. Materi yang digunakan adalah luas dan keliling segiempat.

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar.
2. Apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar.

3. Apakah ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas
belajar siswa terhadap prestasi belajar.

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pertama untuk menentukan langkah
dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) dan tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar
matematika.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran
dan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya dalam meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa. Secara khusus penelitian ini memberikan
kontribusi pada pembelajaran matematika yang berupa pergeseran dari
pembelajaran yang hanya mementingkan hasil ke pembelajaran yang juga
mementingkan prosesnya.

7

2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada guru dan siswa. Bagi guru matematika dapat digunakan sebagai
masukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan kreatif, bagi
siswa proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan matematika.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Semester 2 Tahun

0 1 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY - TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZASION (TAI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Pada Kelas V11 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 8

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Berbasis LKS Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa ( Pada Siswa Kelas VII Sem

0 1 16

PENDAHULUAN Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Berbasis LKS Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa ( Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Bulu ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Berbasis LKS Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa ( Pada Siswa Kelas VII Sem

0 2 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 0 21