KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG.
KONTRIBUSI TRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
SKRITSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari
SyaratuntukMemperolehGelarSarjanaTendidikan
JurusanTendidikanTeknikMesin FTTK UTI
Oleh
TERMATA SARI
E. 0551.0706995
JURUSAN TENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS TENDIDIKAN INDONESIA
2014
KONTRIBUSI TRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
Oleh
TERMATA SARI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Permata Sari2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR TENGESAHAN SKRITSI
Termata Sari
E.0551.0706995
KONTRIBUSI TRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Tembimbing I
Dr. Inu Hardi Kusumah, ST., M.Td
NIT : 19580206 198403 1 001
Tembimbing II
Dr. BambangDarmawan, MM
NIT : 19620118 198903 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Tendidikan Teknik Mesin
FTTK UTI
Dr. Wahid Munawar, M.Td
NIT : 19630520 198901 1 001
ABSTRAK
Permata Sari (2014), Kontribusi Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa kurangnya minat berwirausaha yang
hanya diminati 10% dari lulusan universitas. Sedangkan pengangguran terus meningkat.
Usaha pemerintah bersama Kementrian Koperasi dan UKM menggalakan pertumbuhan
wirausaha melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI
BANDUNG berjumlah 30 orang. Instrumen penelitiaan yang digunakan adalah dokumentasi
prestasi belajar mahasiswa JPTM FPTK UPI dan angket. Pengelolaan data dilakukan dengan
menghitung prestasi belajar dan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung
Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat
hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI
Bandung. Penelitian menunjukan prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan yang sangat
tinggi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan minat berwirausaha. Adapun prestasi
belajar yang tinggi dengan rata-rata 3,8, sedangkan minat berwirausaha mahasiswa JPTM
FPTK UPI Bandung hanya 0,2%. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh Ho diterima dan
H1 ditolak. Maka dapat disimpulkan nilai prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan yang
tinggi tidak berpengaruh pada minat mahasiswa untuk berwirausaha, tapi lebih dipengaruhi
faktor lain.
ABSTRACT
Permata Sari (2014) , The Contribution Of Learning Achievements Entrepreneurship Lecture
On Student Interest The Entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung .
This research is supported by the problems that lack of interest the entrepreneurial interested
in only 10% of university graduates. While unemployment continues to rise. The government
with the ministry of cooperative hold smes growth and entrepreneurial through
entrepreneurship movement of national (GKN). Research is conducted by a method of
correlational descriptive .The subject of research is a student JPTM FPTK BANDUNG Upi
there were 30 people. An instrument research used are documentation of student learning
achievements JPTM FPTK UPI and poll .The management of data conducted by counting the
achievement of learning and student interest the entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung.
The results of these calculations used to know there are or not there is the relationship
between achievement learn with interest the entrepreneurial student JPTM FPTK UPI
Bandung. Research shows the study course entrepreneurship very high does not have a
significant relation with interest the entrepreneurial. While the studying high, with an average
of 3.8 the interest the students the entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung only 0.2%.
After test the hypothesis obtained ho received and h1 rejected. The achievement can be
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
concluded the entrepreneurial higher learning course not affect the interest the students to the
entrepreneurial, but any of these factors.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Permata Sari (2014), Kontribusi Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
Penelitianinidilatarbelakangiolehpermasalahanbahwa
kurangnya
minat
berwirausaha yang hanya diminati 10% dari lulusan universitas. Sedangkan
pengangguran terus meningkat. Usaha pemerintah bersama Kementrian Koperasi
dan UKM menggalakan pertumbuhan wirausaha melalui Gerakan Kewirausahaan
Nasional
(GKN).
Penelitianinidilakukandenganmetodedeskriptifkorelasional.Subjekpenelitianadala
h mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandungberjumlah30 orang.Instrumenpenelitiaan
yang digunakanadalahdokumentasiprestasibelajarmahasiswa JPTM FPTK UPI
dan angket.Pengelolaan data dilakukandenganmenghitungprestasi belajar dan
minatberwirausahamahasiswa
JPTM
FPTK
UPI
BandungHasilperhitungantersebutdigunakanuntukmengetahuiterdapat atau tidak
terdapat hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa
JPTM
FPTK
UPI
Bandung.Penelitianmenunjukanprestasibelajarmatakuliahkewirausahaanyang
sangat
tinggi
tidakmemilikihubungan
yang
signifikandenganminatberwirausaha.Adapunprestasi belajar yang tinggi dengan
rata-rata 3,8, sedangkan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI
Bandung hanya 0,2%. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh Hoditerimadan
H1ditolak.
Maka
dapatdisimpulkannilai
prestasi
belajar
mata
kuliah
kewirausahaan yang tinggi tidak berpengaruh pada minat mahasiswa untuk
berwirausaha, tapi lebih dipengaruhi faktor lain.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul
Mata
“KontribusiPrestasiBelajar
KuliahKewirausahaanTerhadapMinatBerwirausahaPadaMahasiswa JPTM FPTK
UPI BANDUNG” dapat diselesaikan dengan baik.Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu
prasyarat
untuk
mendapat
gelar
sarjana
sarjana
strata-
1padaJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI BANDUNG.
Setelah melakukan penelitian ini, penulis menyatakan bahwa tidak terdapat
kontribusi
prestasi
belajar
mata
kuliah
kewirausahaan
terhadap
minat
berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung. Karena prestasi belajar yang
sangat tinggi belum tentu memiliki minat juga dalam mendirikan kewirausahaan.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca ataupun dapat menjadikan
referensi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih
Bandung, Agustus 2014
Permata Sari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut
dapat
diatasi.
Olehkarenaitu,
denganpenuh
rasa
hormatpenulisinginmengucapkanterimakasihsebesar-besarnyakepada:
1.
KetuaJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI, Dr. Wahid Munawar,
M.Pd.
2.
SekretarisJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI, Drs. Ariyano, MT.
3.
Dr.
InuHardiKusumah,
ST.,
M.Pdselakupembimbing
I
yang
telahmemberikanpengarahandanbimbingandalampenyusunanskripsiini.
4.
Dr.
BambangDarmawan,
MM
selakupembimbing
II
yang
telahmemberikanmasukanserta saran-saran dalampenyusunanskripsiini.
5.
Purnawan, S.Pd,. M.T selakudosenwali yang telahmemberikanmotivasi,
arahan, sertadorongan agar dapatmenyelesaikanskripsiini.
6.
Seluruh dosen penguji yang telah memberikan masukan dan sarannya.
7.
Seluruhdosen-dosenPendidikanTeknikMesin
8.
SeluruhstafdanlaboranJurusanpendidikanTeknikMesin
yang
telahmemberiaknbantuandankemudahankepadapenulisdalampelaksanaanprakt
ikummaupunpenelitian.
9.
Seluruhteman-temanmahasiswaJurusanPendidikanTeknikMesinUpi
yang
telahmendengarkandanmemberikansupport atassemuakeluhkesahpenulis.
10. Ibudankakak-kakak, yang banyakmemberikandoa, moril, materildandukungan
yang sangatberartisekalibagipenulis.
11. Jannuar Teddy Herjanto, yang banyakmeluangkanwaktunya, memberikandoa,
danmemberikansemangatbagipenulis.
12. Seluruhpihak
yang
tidakdapatdisebutsatupersatu
yang
secaralangsungmaupuntidaklangsungtelahmembantudanmemberikandukunga
n.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulisucapkanterimakasihkepadasemuapihak
yang
telahmemberikandukungannya,
semogaamalkebaikantersebutdilipatgandakanpahalanyaoleh Allah SWT.
Bandung, Agustus 2014
Permata Sari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................
iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 LatarBelakangMasalah ………………………………………………... 1
1.2 IdentifikasiMasalah …………………………………………………….
5
1.3 PembatasanMasalah ……………………………………………………. 6
1.4 PerumusanMasalah …………………………………………………….. 6
1.5 TujuanPenelitian ……………………………………………………….. 6
1.6 ManfaatPenelitian …………………………………………………….... 7
1.7 SistematikaPenulisan …………………………………………………... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………... 8
2.1 PengertianWirausaha ………………………………………………….... 8
2.2 ManfaatBerwirausaha ………………………………………………….. 9
2.3 Mata KuliahKewirausahaan …………………………………………….. 10
2.3.1 Fungsi Mata KuliahKewirausahaan …………………………....
10
2.3.2 Tujuan Mata KuliahKewirausahaan …………………………....
10
2.3.3 Silabus Mata KuliahKewirausahaan …………………………...
11
2.4 MinatBerwirausaha …………………………………………………….
11
2.4.1 PengertianMinat ………………………………………………. 11
2.4.2 Jenis-JenisMinat ………………………………………………. 11
2.5 Sifat-sifatMinat ………………………………………………………… 12
2.6 Faktor-faktor yang MempengaruhiMinat ……………………………... 12
2.6.1 FaktorIntrinsik ………………………….................................
12
2.6.2 FaktorEkstrinsik ………………………………………………..
13
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.7 MetodePengukuranMinat ……………………………………………....
15
2.8 KontribusiAntaraPrestasiBelajar Mata KuliahKewirausahaan
TerhadapMinatberwirausaha ………………………………………….. 15
2.9 KerangkaBerfikir ………………………………………………………. 16
2.10 HipotesisPenelitian ………………………………………………….... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………..
18
3.1 MetodePenelitian ………………………………………………………. 18
3.2 PendekatandanJenisPenelitian ………………………………………... 19
3.2.1 PendekatanPenelitian ………………………………………….. 19
3.2.2 JenisPenelitian …………………………………………………. 19
3.3 VariabelPenelitian ……………………………………………………...
20
3.3.1 IdentifikasiVariabel …………………………………………….
20
3.3.2 DefinisiOperasionalVariabel ………………………………….. 21
3.4 PopulasidanSampel ………………………………………………….... 21
3.4.1 Populasi …………………………………………………………. 21
3.4.2 Sampel …………………………………………………………..
21
3.5 TeknikPengumpulan Data …………………………………………….. 21
3.5.1 TeknikDokumentasi ……………………………………………
22
3.5.2 TeknikKuesioner (Angket) ……………………………………. 22
3.6 InstrumenPenelitian ………………………………………………….... 23
3.7 PengujianInstrumenPenelitianberdasarkanJudgement……………....
24
3.8 TeknikAnalisis Data ………………………………………………....... 24
3.8.1 Langkah-LangkahAnalisis Data ………………………………..
24
3.8.2 PerhitunganProsentase………………………...................……
25
3.8.3 Menganalisis Data DenganUjiStatistik ……………………….. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
28
4.1 Deskripsi Data ........................................................................................
28
4.2 Analisis Data .......................................................................................... 30
4.2.1 Uji Normalitas ...............................................................................
30
4.2.2 Uji Homogenitas ...........................................................................
31
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.3 Uji Korelasi ...................................................................................
31
4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................................
32
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
35
5.1 Kesimpulan .............................................................................................
35
5.2 Saran .......................................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
37
LAMPIRAN .................................................................................................
39
A. Lampiran ATabel Kisi-Kisi Instrumen,Nilai Akhir Mata
Kuliah Kewirausahaan, Angket Penelitian …………………………….. 40
B. Lampiran B Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata
KuliahKewirausahaan (Variabel X), Data HasilPerhitunganMinat
Berwirausaha (Variabel Y) …………………………………………….. 46
C.
Lampiran C Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X), SkorRinci Data PrestasiBelajar
(Variabel X), Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha
(Variabel Y), Perhitungan Data UjiKorelasi, Data HasilPerhitungan
KorelasiSpearman Rank, PerhitunganKonversi Z-Skor Dan T- Skor
PerhitunganDistribusiFrekuensi, Analisis Data ……………………………... 50
D. Lampiran D DaftarKonsultasi Data …………………………………….. 65
E. Lampiran E Surat-Surat Dan DaftarBimbingan, Silabus Mata
KuliahKewirausahaan, ValidasiJudgmentAhli ……………………….. 72
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................
16
Gambar 3.1 Pola Hubungangan Antar Variabel ............................................
20
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel X .....................................................
28
Gambar 4.2. Diagram Batang Variabel Y .....................................................
30
Gambar C.1 FrekuensiMinat (Variabel Y) ………………………………….
58
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penafsiran Prosentase Data ..............................................
26
Tabel 4.1 Data Variabel X .............................................................................
28
Tabel 4.2 Prosentase Tabel Minat (Variabel Y).............................................
29
Tabel 4.3 DistribusiFrekuensiMinat (Variabel Y) ......................................
29
Tabel 4.4 Analisis Data .................................................................................
30
Tabel 4.5 Koefisien Korelasi .........................................................................
32
Tabel4.6 Hasil Data Analisis Dan Penelitian ……………………………….
32
Tabel A.1 Kisi-Kisi Instrumen, Nilai Akhir Mata Kuliah Kewirausahaan,
Dan Angket Penelitian ………………………………………………. 42
TabelNilai Akhir Mata KuliahKewirausahaan ……………………………. 44
TabelAngketPenelitian …………………………………………………….. 45
Tabel B.1 Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X) ………………………………………………. 47
Tabel B.2 Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha (Variabel Y) ……………. 48
Tabel C.1 Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X) ………………………………………... 51
Tabel C.2 SkorRinci Data PrestasiBelajar (Variabel X) ………………….. 52
Tabel C.3 Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha (Variabel Y) ……... 53
Tabel C.4 PerhitunganKonversi Z-skordan T-skor ……………………….. 55
Tabel C.5 DistribusiFrekuensiMinat (Variabel Y) ………………………... 57
Tabel C.6 Perhitungan Data UjiKorelasi, Data HasilPerhitungan ..............
59
Tabel C.7 Data Hasil Perhitungan KorelasiSpearman Rank........................
60
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Perguruan Tinggi (PT) merupakan lembaga pendidikan tinggi, menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
VI pasal 19 ayat (1); “Pendidikan tinggi merupakan jejang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi”.
Kemudian pada pasal 20 ayat (1) disebutkan; Perguruan tinggi dapat berbentuk
akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas”.
Dalam kehidupan keseharian, dikenal adanya beberapa program studi
(prodi) atau jurusan di setiap akademik, politeknik dan sekolah tinggi. Bahkan di
institut dan universitas sebelum prodi ada departemen atau fakultas. Jadi betapa
banyak macam ragam disiplin ilmu yang menjadi kajian di perguruan tinggi. Hal
tersebut menunjukkan kesemarakan titian pengetahuan yang memerlukan
keselarasan dari sebuah desain pembelajaran seperti desain pembelajaran
kewirausahaan ini. Keselarasan antara desain pembelajaran dengan substansi
materi yang dipelajari akan membuka cakrawala pandang yang tepat dan wawasan
yang luas bagi peserta didik yang di perguruan tinggi disebut Mahasiswa.
Nuansa ilmiah di perguruan tinggi tentunya nampak lebih mengemuka
dengan pembinaan para pendidik yang berpredikat Dosen. Harmonisasi antara
lembaga, dosen dan mahasiswa akan menghasilkan lulusan yang berilmu tinggi,
pengetahuannya banyak dan wawasannya luas. Karenanya untuk mencapai tujuan
pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi yang maksimal perlu aplikasi
desain pembelajaran kewirausahaan yang relatif lebih komprehensip terutama
dalam
pelaksanaan
pola
dasar
pembelajaran
kewirausahaan,
skenario
pembelajaran, dan prosedur implementasi desainnya. Apabila hal ini dapat
dilaksanakan dengan baik, sangat besar kemungkinan perguruan tinggi akan
benar-benar menjadi tumpuan harapan masyarakat karena menghasilkan lulusan
yang berkualitas tinggi dan berjiwa entrepreneur sejati. Apabila untuk ukuran
Indonesia saat ini, perguruan tinggi sering dijadikan ukuran keberhasilan awal
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
seseorang dalam mengejar cita-citanya. Sayangnya sekarang banyak lulusan
perguruan tinggi yang kurang sesuai dengan harapannya. Tetapi kalau para
lulusan tadi memiliki jiwa wirausaha, mereka akan tetap survive dan sukses.
Pelaksanaan pola dasar, skenario pembelajaran dan prosedur implementasi
desain pembelajaran kewirausahaan di perguruan, pada dasarnya sama dengan di
lembaga pendidikan lainnya yakni bisa dengan cara perkuliahan dan dapat pula
melalui kegiatan ekstra-kurikuler. Hanya saja di perguruan tinggi penyesuaian
kegiatan pembelajaran harus lebih spesifik terutama dalam hal kesesuaian dengan
karakteristik disiplin ilmu yang diikuti oleh masing-masing mahasiswanya.
Di samping pola dasar pembelajaran kewirausahaan, skenario dan prosedur
implementasi desain pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat dijadikan 2
pilar utama dalam melaksanakan perkuliahan mata kuliah kewirausahaan di
perguruan tinggi di perguruan tinggi.Sesuai dengan prosedur implementasi desain
pembelajaran kewirausahaan,
maka dalam aplikasi desain pembelajaran
kewirausahaan intinya meliputi 3 (tiga) tahapan global yaitu; tahap persiapan,
tahap
pelaksanaan,
dan
tahap
evaluasi
umpan
balik.
Pada
dasarnya
operasionalisasi ketiga tersebut sama seperti yang dilakukan di sekolah menengah.
Namun demikian pada tahap pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di
perguruan tinggi, semua unsur pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat
tersedia
dan
bisa difungsikan
sebagaimana
mestinya,
sehingga
proses
pembelajaran dapat berjalan secara utuh menyeluruh.
Berkaitan dengan itu pula, aplikasi GBPP, SAP, dan modul pembelajaran
hendaknya dapat dilaksanakan sebaik mungkin, yang ditopang dengan pengadaan
dana, sarana, prasarana, dan fasilitas pembelajaran serta mitra kerja yang
memadai, sesuai dengan kebutuhan. Tetapi dalam hal pemenuhan kebutuhan tadi
memang harus disesuaikan pula dengan kemampuan perguruan tinggi yang
bersangkutan. Walaupun demikian, entrepreneur justru harus mampu menerapkan
prinsip ekonomi terapan dengan sebaik-baiknya, yakni dengan kondisi
“seandainya” pun harus mampu memenuhi kebutuhan seoptimal mungkin.
Bahkan menurut Ciputra (2007:8) “Seorang Entrepeneur mengubah rongsokan
jadi emas”. Oleh sebab itu, pembelajaran kewirausahaan sebagai mata kuliah dari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir yang dilanjutkan dengan kegiatan
ekstrakurikulernya.
Namun banyak juga lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha.
Mahasiswa cenderungberpikir bagaimana nantinya mereka bisa diterima bekerja
sesuai dengan gelarkesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai. Lebih baik
menganggur daripada mendapatpekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya.
Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkandata menarik, yaitu mereka yang
mempunyai pendidikan tinggi justru kurang berminatwirausaha, tercatat hanya
10% berminat wirausaha. Adapun mereka yang pendidikannyarendah justru 49%
berminat wirausaha (Masrun dalam Sumarsono, 2004).
Wirausaha
adalah
seseorang
pembuat
keputusan
yang
membantu
terbentuknyasistem ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat
mendukungkesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang
nyata.
Wirausaha diberbagai
industry membantu
perekonomian
dengan
menyediakan pekerjaan danmemproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam
negeri maupun di luar negeri.Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian
banyak publik akan tetapi bisnis kecildan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya
memberikan andil nyata bagikehidupan sosial dan perekonomian dunia.
Pendidikan kewirausahaansemakin berkembang beberapa tahun terakhir.
Mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga jenjang pendidikan yang
paling tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya perguruan tinggi yang telah
menjadikan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa. Selain itu, adanya dukungan oleh Departemen
Pendidikan Nasional dengan mengembangkan berbagai kebijakan dan program
untuk mendorong terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan
menciptakan pekerjaan. Kebijakan dan program penguatan kelembagaan yang
mendorong peningkatan aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan
wirausaha-wirausaha baru dengan basis IPTEK sangat diperlukan.Harapan dari
berbagai program yang telah direncanakan adalah pendidikan tinggi dapat menjadi
penyumbang terhadap meningkatnya jumlah wirausahawan yang pada saat ini
masih sekitar 0,18% dari jumlah penduduk Indonesia meningkat menjadi minimal
1% (Balitbang, 2009:3).
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Mata kuliah kewirausahaan dapat dijadikan faktor pertama dalam penelitian
ini dan dari faktor tersebut apakah mampu menimbulkan minat berwirausaha
dikalangan
mahasiswa
pendidikan
teknikmesin.
Sebagai
seorang
calon
wirausahawan, mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan praktis yang
meliputi keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan dan keahlian manajemen,
pemasaran dan adopsi inovasi. Hal ini disebabkan karena meskipun sebagai
seorang calon sarjana dimana masing-masing mereka sudah memahami ilmu
pengetahuan, akan tetapi minat berwirausaha mereka masih rendah. Jiwa
wirausaha pada tiap individu dapat ditumbuhkan melalui proses belajar-mengajar
kemudian diiringi dengan pelatihan diri dan pembinaan secara intensif.
Dalam usaha mewujudkan calon-calon pengusaha muda yang terdidik,
kuliah kewirausahaan merupakan salah satu program awal yang dapat ditempuh
oleh mahasiswa untuk membekali diri dalam bidang kewirausahaan. Kuliah
kewirausahaan bertujuan memperkenalkan dunia wirusaha dan awal tumbuhnya
jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa. Akan tetapi setiap mahasiswa belum
tentu
mampu
menerapkan
didalam
kehidupan
mengenai
mata
kuliah
kewirausahaan yang diadakan pihak universitas.
Kegiatan evaluasi umpan balik merupakan tahap akhir dari kegiatan
pembelajaran kewirausahaan secara keseluruhan. Tahap ini dimulai dari
diperolehnya hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap peserta didik
(mahasiswa) berupa kuesioner, ujian tertulis (test formatif dan test sumatif), dan
persentasi bisnis. Dari hasil ini akan diperoleh hasil prestasi belajar
kewirausahaan. Selanjutnya dilakukan telaahan terhadap evaluasi tadi. Secara
global hasil telaahan tersebut akan memberikan feefbacd bagi perguruan tinggi
untuk melakukan berbagai perbaikan, sedangkan dari sisi peserta didik hasil
prestasi belajar untuk mengukur kompetensi kecakapan dan pengalaman belajar
(E. Suherman, 2008).
Pembelajaran
kewirausahaan
konvensionalmenunjukkan
pada
pembelajaran
model
langsung.
di
Universitas
secara
pembelajaranmengikutipolamodel
Perananutamadosen
dalampembelajaranadalahmembangkitkanminat
belajar,sebagaifasilitatordanmotivatorbelajar.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Minatberwirausahamerupakanfaktordari
dalamdiriindividudanmerupakanfaktorpenting
dalampembelajaran.Minatberwirausahaadalah
kekuatanyangmendorong
dan
mengarahkan tingkahlakuindividuuntukmelakukankegiatan berwirausaha.
Santoso (1993:19) menyatakan bahwa “minat wirausaha adalah gejala psikis
untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan
perasaan senang, karena membawa manfaat bagi dirinya maupun orang lain.
menurut pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha
adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu melalui ide-ide yang
dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya, tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat
menerima tantangan, percaya diri, kreatif, dan inovatif serta mempunyai
kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan”.
Minat berwirausaha merupakan faktor dari dalam diri individu dan
merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Minat berwirausaha adalah
kekuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku individu untuk
melakukan kegiatan berwirausaha. Dengan minat berwirausaha yang tinggi
diduga aktivitas belajar tinggi dan prestasi belajar mahasiswa tinggi. Sebaliknya
dengan minat berwirausaha yang rendah diduga aktivitas belajar rendah dan
prestasi belajar mahasiswa juga rendah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang mengambil judul tentang “Kontribusi PrestasiBelajarMata Kuliah
Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI”.
1.2 IdentifikasiBMasalahB
Upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dalam 3
tahun terakhir menurut www.fepdop.go.ifpertumbuhan jumlah wirausaha nasional
bisa
mencapai
2,5%
atau
sebanyak
6.128.655
orang.Deputi
Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Prakoso Budi Susetio,
mengatakan angka itu merupakan target kerja yang hendak direalisasikan
pemerintah. Budi Susetio, mengungkap “Sekarang ini Indonesia masih tertinggal
dibandingkan dengan beberapa negara Asean lainnya yang memiliki jumlah
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
wirausaha lebih tinggi. Negara Asean tertinggi yang memiliki jumlah wirausaha
adalah Singapura, disusul Malaysia”. Singapura diperkirakan sudah mencapai di
atas angka 7%, sedangkan Malaysia juga sudah berada di atas Indonesia dengan
perkiraan 3%.Oleh karena itu melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah
menggalakkan pertumbuhan wirausaha melalui program Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN).
Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
di
atas,
maka
masalahtersebutdapatdiidentifikasikansebagaiberikut:
1.
Kegiatan (pengelolaan) prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan
2.
Minat berwirausaha mahasiswa yang masih rendah.
3.
Kurangnyamotivasilulusanperguruantinggi untukmenekuniprofesiwirausaha.
1.3BBPembatasanBMasalahB
Tujuan pembatasan masalah untuk mempermudah arah dan makna
penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini hanya membahas tentang:
1.
Penelitian dilakukan pada prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan.
2.
Penelitian dilakukan pada minat mata kuliah kewirausahaan.
3.
Minat berwirausaha yang diukur menggunakan angket pada mahasiswa JPTM
FPTK UPI yang telah mengontrak dan lulus mata kuliah kewirausahaan.
B
B
1.4BBPerumusanBMasalahB
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Berapa besar kontribusi prestasi
belajar mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa JPTM
FPTK UPI Bandung?”.
1.5 TujuanBPenelitianB
Tujuanpenelitianmenyajikanhasil
yang
ingindicapaisetelahpenelitianselesaidilakukan.Adapundaritujuanpenelitianiniadala
h:
1.
Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
2.
Untuk mengetahui gambaran minat berwirausaha.
3.
Untuk mengetahui kontribusi prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha.
1.6BBManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan menjadi informasi penting sebagai dasar
pengembangan program mata kuliah kewirausahaan.
b. Bagi jurusan, penelitian ini dapat meningkatkan proses dan rencana kurikulum
serta silabus pada mata kuliah kewirausahaan.
1.7BBSistematikaBPenulisanB
Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN : berisi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi uraian tentang pengertianwirausaha,
manfaat berwirausaha, matakuliahkewirausahaan, minat berwirausaha, sifat-sifat
minat, faktor-faktor yang mempengaruhi minat, metode pengukuran minat,
kontribusi antara prestasibelajarmata kuliah kewirausahaan terhadap
minat
berwirausaha, kerangka berfikir, hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN : berisi metode penelitian,
pendekatandanjenis penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian
berdasarkan jkfgementdanteknis analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN : berisi uraian
tentang gambaran umum obyek penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : berisi penjelasan kesimpulan dari
penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
BABBIIIB
METODOLOMIBPENELITIANB
3.1BBMetodeBPenelitianB
Metode penelitian merupakan suatu cara-cara yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan dalam penelitian.Menguji suatu data yang telah
dirumuskan dalam suatu penelitian memerlukan suatu metode. Sehubungan
dengan hal ini, menurut Surakhmad (1991: 131) mengemukakan :
“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan,
misalnya
untuk
menguji
serangkaian
hipotesis,
dengan
mempergunakan teknik serta alat tertentu, dan cara utama itu dipergunakan
setelah penelitian memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan
penelitian serta situasi penelitian”.
Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan
alat atau teknik tertentu untuk kepentungan suatu penelitian, sehingga kegiatan
penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancer dan sistematis. Dengan kata lain
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian
untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan
metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mengarahkan dan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian.
Pemilihan dan penentuan metode yang dipergunakan dalam suatu penelitian
sangat
berguna
karena
dapat
membantu
dalam
mencapai
tujuan
penelitian.Pemilihan metode penelitian didasarkan pada fenomena permasalahan
actual yang terjadi pada objek yang diteliti, variable-variabel yang diteliti,
keterkaitanantara variable dalam objek itu, serta tujuan penelitian.
Bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka
metode
yang
cocok
dalam
penelitian
ini
adalah
metode
deskriptif
korelasional.Metode deskriptif korelasional adalah suatu model penelitian yang
menitikberatkan pada masalah atau peristiwa yang sedang berlangsung dengan
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi dan kondisi yang ada.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
Dalam pelaksanaanya penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai
pengumpulan sampel data dan penyususnan data. Hal ini sesuai dengan yang
telah di ungkapkan oleh Faisal (1982: 42) yang menyatakan bahwa : “ Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan apaapa yang terjadi pada saat ini”. Hasil dari kesimpulan metode penelitian
desktriptif yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikankontribusi prestasi
belajar mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
JPTM FPTK UPI Bandung.
3.2BPendekatanBdanBJenisBPenelitianB
3.2.1BBPendekatanBPenelitianB
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif.Hal
ini
dikarenakan
pendekatan
kuantitatif
memiliki
banyak
keuntungan bagi penelitian ini yakni subyek dan sampel sudah diketahui,
instrument pengumpul data sudah dipersiapkan, fleksibel, menghemat waktu, dan
lebih praktis. Selain itu pendekatan kuantitatif dapat menguji korelasi yang
signifikan dengan cara menggunakan metode statistik.
Menurut Syaifuddin Azwar, penelitian dengan pendekatan kuantitatifyang
menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolahdengan
menggunakan metode statistik, pada dasarnya pendekatan kuantitatifini dilakukan
dengan
penelitian
inferensial
(dalam
rangka
pengujian
hipotesis)dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahanpenolakan
hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperolehsignifikansi perbedaan
kelompok atau signifikansi hubungan antar variabelyang diteliti.
3.2.2BBJenisBPenelitianB
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional, karena dari
penelitian korelasional, peneliti hendak mendeteksi atau mencari hubungan sejauh
mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
3.3BVariabelBPenelitianB
3.3.1.BIdentifikasiBVariabelB
Setiap masalah harus mengandung
variabel yang
jelas, sehingga
memberikan gambaran mengenai data dan informasi yang diperlukan untuk
memecah masalah penelitian.Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Menurut Sudjana (2001: 11) bahwa variabel adalah ciri atau karakteristik
dari individu, objek, peristiwa yang nilainya dapat berubah-ubah.Ciri-ciri itu
memungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuntitatif maupun
kualitatif.Variabel dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu objek
penelitian atau apa saja yang menjadi pusat perhatian atau penelitian.
Sedangkan Arikunto (1993 : 91) mengatakan bahwa : “Variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Dalam penelitian ini dipilih 1 variabel terikat, yaitu prestasi belajar mata
kuliah kewirausahaan (X), dan variabel bebas yaitu minat berwirausaha
(Y).Variabel bebas (X), dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola
hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Pola tersebut merupakan konsentrasi masalah dalam penelitian ini.
Pola hubungan antar variabel penelitian terlihat pada gambar berikut :
X
Y
MambarB3.1BPolaBHubunganBAntarBVariabelBPenelitianB
Keterangan :
X : Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan
Y : Minat Wirausaha
B
B
B
B
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
3.3.2BDefinisiBOperasionalBVariabelB
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar (X)dalam penelitian ini adalah kumpulan nilai dari hasil
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan. Yang dilambangkan dengan huruf A, B,
C, D dan E.
2. Minat Wirausaha
Minat wirausaha (Y) dalam penelitian ini, dengan melakukan penyebaran
angket pada mahasiswa di lingkungan ini kampus JPTM FPTK UPI Bandung.
3.4BBPopulasiBdanBSampelB
3.4.1BBPopulasiB
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:117).Populasi
dalampenelitian ini adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
3.4.2BSampelB
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil untuk diselidiki
(Sutrisno Hadi, 2004:75).Sejalan dengan pendapat tersebut, Suharsimi Arikunto
(2002:109) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti.Sehingga dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah
keseluruhan jumlah populasi yang ada (sampel total).Sampelnya adalah
mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang aktif, yang telah memperoleh mata kuliah
kewirausahaan dan µ = 30 responden.
3.5BBTeknikBPengumpulanBDataB
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Subino (1982: 61),
mengemukakan : “Yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpul data disini
ialah cara-cara yang ditempuh oleh alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan
datanya”.Teknik
atau
metoda
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang diinginkan oleh
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
peneliti. Hal ini berhubungan dengan cara yang lazim dikembangkan para peneliti
untuk mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik yang penulis gunakan untuk
pengumpulan data guna membuktikan pertanyaan penelitian. Teknik tersebut
diantaranya sebagai berikut :
3.5.1 TeknikBDokumentasiB
Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data dari sumber
informasi yang berkaitan dengan masalah ini. Menurut Ali dalam bukunya
sebagai berikut :
“Yang dimaksud dengan teknik dokumentasi adalah cara untuk memperoleh
data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik secara resmi
maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku
harian dan semacamnya, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan”.
(Ali, 1979: 42)
Dalam penelitian ini menggunakan dokumen penilaian hasil akhir
perkuliahan mata kuliah Kewirausahaan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
FPTK UPI Bandung.
3.5.2 TeknikBKuesionerB(Angket)B
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
seperangkat pertanyaan astau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
(Sugiyono. 2007: 199). Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
secara tertulis dari responden (mahasiswa JPTM FPTK UPIprodi produksi dan
perancangan) berkaitan dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan skala likert. Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang
dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.Skala Likert
adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama
skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika
Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap
masyarakat di tahun 1932.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
sosial.Dengan ketentuan parameter: Sangat Setuju (SS) skor (4), Setuju (S) skor
(3), Tidak Setuju (ST) skor (2), dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor (1).
B
3.6BBInstrumenBPenelitianB
Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan lembar observasi dan
menyebarkan angket atau kuesioner.Menurut Pauline Young, observasi adalah
suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan sistematis melalui
penglihatan terhadap gejala-gejala spontan yang terjadi saat itu. Berdasarkan
prosedur dan pelaksanaanya observasi yang digunakan adalah observasi
Uncontrolled Observation (obsevasi tidak terstruktur). Dapat diartikan sebagai
suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala
tertentu. Lembar observasi yang dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar
pedoman tanpa suatu rancangan yang kompleks.Menurut Muslimin (2002)
kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan
yang diisi oleh responden sendiri.kuesioner yang digunakan adalah jenis
kuesioner tertutup dimana pertanyaan sudah disediakan jawabannya.
Sementara itu jawaban instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah
variabel penelitian yang telah dikembangkan menjadi indikator.Sehingga dari
indikator-indikator inilah dapat dibuat pertanyaan dalam angket yang diberikan
pada responden.
Berdasarkan pada indikator yang terdapat didalam jabaran variabel, maka
dapat disusun dan dikembangkan menjadi instrumen penelitian yang berupa
kuesioner atau angket.Untuk melihat apakah instrumen penelitian tersebut
memiliki data yang valid dan reliable maka perlu diuji validitas dan reliabilitas
instrumen.Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (1998)
bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan
reliabel”.Dari indikator-indikator tersebut digunakan sebagai patokan dalam
membuat pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang diberikan pada responden.
Adapun jabaran kisi-kisi kuesioner yang dijabarkan dari variabel penelitian. Kisikisi instrumen terdapat pada lampiran.
B
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
3.7PengujianBInstrumenBPenelitianBberdasarkanBJudgementB
Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena
data merupakan penggambaran variabel yang diteliti.Sebelum instrument
penelitian digunakan perlu dilakukan judgment oleh para ahli, dalam hal ini
berupa angket yang dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan baik.
Prosedur yang harus ditempuh untuk mendapatkan instrument yang baik adlah :
1. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variable
2. Penulisan butir soal.
3. Penyuntingan yaitu melengkapi instrument dengan kunci jawaban.
Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrument atau alat
pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga sutu instrumen akan
dikatatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur. Wahid Munawar (1995: 59) mengungkapkan “Karena instrumen
dikembangkan berdasarkan indicator yang diperoleh dari penelaah teori, maka
validitas isi merupakan persyaratan utama”. Uji validitas isi dilakukan dengan
cara menyampaikan kuesioner kepada penilai (judger), pada penelitian ini
penyusun
memilih
Dr.
Bambang
Darmawan,
MM
sebagai
penilai.Dapatdilihatpadalampiran.
3.8BTeknikBAnalisisBDataB
Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa angka-angka),
sehingga perlu diolah dan dianalisis untuk proses penarikan kesimpulan yang
akurat. Pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui suatu proses yaitu
menyususn, mengkatagorikan data, mencari kaitan isi dan berbagai data yang
diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.
3.8.1BLangkah-langkahBAnalisisBDataB
Pengolahan data merup
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
SKRITSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari
SyaratuntukMemperolehGelarSarjanaTendidikan
JurusanTendidikanTeknikMesin FTTK UTI
Oleh
TERMATA SARI
E. 0551.0706995
JURUSAN TENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS TENDIDIKAN INDONESIA
2014
KONTRIBUSI TRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
Oleh
TERMATA SARI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Permata Sari2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR TENGESAHAN SKRITSI
Termata Sari
E.0551.0706995
KONTRIBUSI TRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
TERHADAT MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JTTM FTTK UTI BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Tembimbing I
Dr. Inu Hardi Kusumah, ST., M.Td
NIT : 19580206 198403 1 001
Tembimbing II
Dr. BambangDarmawan, MM
NIT : 19620118 198903 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Tendidikan Teknik Mesin
FTTK UTI
Dr. Wahid Munawar, M.Td
NIT : 19630520 198901 1 001
ABSTRAK
Permata Sari (2014), Kontribusi Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa kurangnya minat berwirausaha yang
hanya diminati 10% dari lulusan universitas. Sedangkan pengangguran terus meningkat.
Usaha pemerintah bersama Kementrian Koperasi dan UKM menggalakan pertumbuhan
wirausaha melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI
BANDUNG berjumlah 30 orang. Instrumen penelitiaan yang digunakan adalah dokumentasi
prestasi belajar mahasiswa JPTM FPTK UPI dan angket. Pengelolaan data dilakukan dengan
menghitung prestasi belajar dan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung
Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat
hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI
Bandung. Penelitian menunjukan prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan yang sangat
tinggi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan minat berwirausaha. Adapun prestasi
belajar yang tinggi dengan rata-rata 3,8, sedangkan minat berwirausaha mahasiswa JPTM
FPTK UPI Bandung hanya 0,2%. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh Ho diterima dan
H1 ditolak. Maka dapat disimpulkan nilai prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan yang
tinggi tidak berpengaruh pada minat mahasiswa untuk berwirausaha, tapi lebih dipengaruhi
faktor lain.
ABSTRACT
Permata Sari (2014) , The Contribution Of Learning Achievements Entrepreneurship Lecture
On Student Interest The Entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung .
This research is supported by the problems that lack of interest the entrepreneurial interested
in only 10% of university graduates. While unemployment continues to rise. The government
with the ministry of cooperative hold smes growth and entrepreneurial through
entrepreneurship movement of national (GKN). Research is conducted by a method of
correlational descriptive .The subject of research is a student JPTM FPTK BANDUNG Upi
there were 30 people. An instrument research used are documentation of student learning
achievements JPTM FPTK UPI and poll .The management of data conducted by counting the
achievement of learning and student interest the entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung.
The results of these calculations used to know there are or not there is the relationship
between achievement learn with interest the entrepreneurial student JPTM FPTK UPI
Bandung. Research shows the study course entrepreneurship very high does not have a
significant relation with interest the entrepreneurial. While the studying high, with an average
of 3.8 the interest the students the entrepreneurial JPTM FPTK UPI Bandung only 0.2%.
After test the hypothesis obtained ho received and h1 rejected. The achievement can be
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
concluded the entrepreneurial higher learning course not affect the interest the students to the
entrepreneurial, but any of these factors.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Permata Sari (2014), Kontribusi Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
Penelitianinidilatarbelakangiolehpermasalahanbahwa
kurangnya
minat
berwirausaha yang hanya diminati 10% dari lulusan universitas. Sedangkan
pengangguran terus meningkat. Usaha pemerintah bersama Kementrian Koperasi
dan UKM menggalakan pertumbuhan wirausaha melalui Gerakan Kewirausahaan
Nasional
(GKN).
Penelitianinidilakukandenganmetodedeskriptifkorelasional.Subjekpenelitianadala
h mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandungberjumlah30 orang.Instrumenpenelitiaan
yang digunakanadalahdokumentasiprestasibelajarmahasiswa JPTM FPTK UPI
dan angket.Pengelolaan data dilakukandenganmenghitungprestasi belajar dan
minatberwirausahamahasiswa
JPTM
FPTK
UPI
BandungHasilperhitungantersebutdigunakanuntukmengetahuiterdapat atau tidak
terdapat hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa
JPTM
FPTK
UPI
Bandung.Penelitianmenunjukanprestasibelajarmatakuliahkewirausahaanyang
sangat
tinggi
tidakmemilikihubungan
yang
signifikandenganminatberwirausaha.Adapunprestasi belajar yang tinggi dengan
rata-rata 3,8, sedangkan minat berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI
Bandung hanya 0,2%. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh Hoditerimadan
H1ditolak.
Maka
dapatdisimpulkannilai
prestasi
belajar
mata
kuliah
kewirausahaan yang tinggi tidak berpengaruh pada minat mahasiswa untuk
berwirausaha, tapi lebih dipengaruhi faktor lain.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul
Mata
“KontribusiPrestasiBelajar
KuliahKewirausahaanTerhadapMinatBerwirausahaPadaMahasiswa JPTM FPTK
UPI BANDUNG” dapat diselesaikan dengan baik.Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu
prasyarat
untuk
mendapat
gelar
sarjana
sarjana
strata-
1padaJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI BANDUNG.
Setelah melakukan penelitian ini, penulis menyatakan bahwa tidak terdapat
kontribusi
prestasi
belajar
mata
kuliah
kewirausahaan
terhadap
minat
berwirausaha mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung. Karena prestasi belajar yang
sangat tinggi belum tentu memiliki minat juga dalam mendirikan kewirausahaan.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca ataupun dapat menjadikan
referensi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih
Bandung, Agustus 2014
Permata Sari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut
dapat
diatasi.
Olehkarenaitu,
denganpenuh
rasa
hormatpenulisinginmengucapkanterimakasihsebesar-besarnyakepada:
1.
KetuaJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI, Dr. Wahid Munawar,
M.Pd.
2.
SekretarisJurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI, Drs. Ariyano, MT.
3.
Dr.
InuHardiKusumah,
ST.,
M.Pdselakupembimbing
I
yang
telahmemberikanpengarahandanbimbingandalampenyusunanskripsiini.
4.
Dr.
BambangDarmawan,
MM
selakupembimbing
II
yang
telahmemberikanmasukanserta saran-saran dalampenyusunanskripsiini.
5.
Purnawan, S.Pd,. M.T selakudosenwali yang telahmemberikanmotivasi,
arahan, sertadorongan agar dapatmenyelesaikanskripsiini.
6.
Seluruh dosen penguji yang telah memberikan masukan dan sarannya.
7.
Seluruhdosen-dosenPendidikanTeknikMesin
8.
SeluruhstafdanlaboranJurusanpendidikanTeknikMesin
yang
telahmemberiaknbantuandankemudahankepadapenulisdalampelaksanaanprakt
ikummaupunpenelitian.
9.
Seluruhteman-temanmahasiswaJurusanPendidikanTeknikMesinUpi
yang
telahmendengarkandanmemberikansupport atassemuakeluhkesahpenulis.
10. Ibudankakak-kakak, yang banyakmemberikandoa, moril, materildandukungan
yang sangatberartisekalibagipenulis.
11. Jannuar Teddy Herjanto, yang banyakmeluangkanwaktunya, memberikandoa,
danmemberikansemangatbagipenulis.
12. Seluruhpihak
yang
tidakdapatdisebutsatupersatu
yang
secaralangsungmaupuntidaklangsungtelahmembantudanmemberikandukunga
n.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulisucapkanterimakasihkepadasemuapihak
yang
telahmemberikandukungannya,
semogaamalkebaikantersebutdilipatgandakanpahalanyaoleh Allah SWT.
Bandung, Agustus 2014
Permata Sari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................
iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 LatarBelakangMasalah ………………………………………………... 1
1.2 IdentifikasiMasalah …………………………………………………….
5
1.3 PembatasanMasalah ……………………………………………………. 6
1.4 PerumusanMasalah …………………………………………………….. 6
1.5 TujuanPenelitian ……………………………………………………….. 6
1.6 ManfaatPenelitian …………………………………………………….... 7
1.7 SistematikaPenulisan …………………………………………………... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………... 8
2.1 PengertianWirausaha ………………………………………………….... 8
2.2 ManfaatBerwirausaha ………………………………………………….. 9
2.3 Mata KuliahKewirausahaan …………………………………………….. 10
2.3.1 Fungsi Mata KuliahKewirausahaan …………………………....
10
2.3.2 Tujuan Mata KuliahKewirausahaan …………………………....
10
2.3.3 Silabus Mata KuliahKewirausahaan …………………………...
11
2.4 MinatBerwirausaha …………………………………………………….
11
2.4.1 PengertianMinat ………………………………………………. 11
2.4.2 Jenis-JenisMinat ………………………………………………. 11
2.5 Sifat-sifatMinat ………………………………………………………… 12
2.6 Faktor-faktor yang MempengaruhiMinat ……………………………... 12
2.6.1 FaktorIntrinsik ………………………….................................
12
2.6.2 FaktorEkstrinsik ………………………………………………..
13
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.7 MetodePengukuranMinat ……………………………………………....
15
2.8 KontribusiAntaraPrestasiBelajar Mata KuliahKewirausahaan
TerhadapMinatberwirausaha ………………………………………….. 15
2.9 KerangkaBerfikir ………………………………………………………. 16
2.10 HipotesisPenelitian ………………………………………………….... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………..
18
3.1 MetodePenelitian ………………………………………………………. 18
3.2 PendekatandanJenisPenelitian ………………………………………... 19
3.2.1 PendekatanPenelitian ………………………………………….. 19
3.2.2 JenisPenelitian …………………………………………………. 19
3.3 VariabelPenelitian ……………………………………………………...
20
3.3.1 IdentifikasiVariabel …………………………………………….
20
3.3.2 DefinisiOperasionalVariabel ………………………………….. 21
3.4 PopulasidanSampel ………………………………………………….... 21
3.4.1 Populasi …………………………………………………………. 21
3.4.2 Sampel …………………………………………………………..
21
3.5 TeknikPengumpulan Data …………………………………………….. 21
3.5.1 TeknikDokumentasi ……………………………………………
22
3.5.2 TeknikKuesioner (Angket) ……………………………………. 22
3.6 InstrumenPenelitian ………………………………………………….... 23
3.7 PengujianInstrumenPenelitianberdasarkanJudgement……………....
24
3.8 TeknikAnalisis Data ………………………………………………....... 24
3.8.1 Langkah-LangkahAnalisis Data ………………………………..
24
3.8.2 PerhitunganProsentase………………………...................……
25
3.8.3 Menganalisis Data DenganUjiStatistik ……………………….. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
28
4.1 Deskripsi Data ........................................................................................
28
4.2 Analisis Data .......................................................................................... 30
4.2.1 Uji Normalitas ...............................................................................
30
4.2.2 Uji Homogenitas ...........................................................................
31
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.3 Uji Korelasi ...................................................................................
31
4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................................
32
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
35
5.1 Kesimpulan .............................................................................................
35
5.2 Saran .......................................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
37
LAMPIRAN .................................................................................................
39
A. Lampiran ATabel Kisi-Kisi Instrumen,Nilai Akhir Mata
Kuliah Kewirausahaan, Angket Penelitian …………………………….. 40
B. Lampiran B Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata
KuliahKewirausahaan (Variabel X), Data HasilPerhitunganMinat
Berwirausaha (Variabel Y) …………………………………………….. 46
C.
Lampiran C Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X), SkorRinci Data PrestasiBelajar
(Variabel X), Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha
(Variabel Y), Perhitungan Data UjiKorelasi, Data HasilPerhitungan
KorelasiSpearman Rank, PerhitunganKonversi Z-Skor Dan T- Skor
PerhitunganDistribusiFrekuensi, Analisis Data ……………………………... 50
D. Lampiran D DaftarKonsultasi Data …………………………………….. 65
E. Lampiran E Surat-Surat Dan DaftarBimbingan, Silabus Mata
KuliahKewirausahaan, ValidasiJudgmentAhli ……………………….. 72
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................
16
Gambar 3.1 Pola Hubungangan Antar Variabel ............................................
20
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel X .....................................................
28
Gambar 4.2. Diagram Batang Variabel Y .....................................................
30
Gambar C.1 FrekuensiMinat (Variabel Y) ………………………………….
58
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penafsiran Prosentase Data ..............................................
26
Tabel 4.1 Data Variabel X .............................................................................
28
Tabel 4.2 Prosentase Tabel Minat (Variabel Y).............................................
29
Tabel 4.3 DistribusiFrekuensiMinat (Variabel Y) ......................................
29
Tabel 4.4 Analisis Data .................................................................................
30
Tabel 4.5 Koefisien Korelasi .........................................................................
32
Tabel4.6 Hasil Data Analisis Dan Penelitian ……………………………….
32
Tabel A.1 Kisi-Kisi Instrumen, Nilai Akhir Mata Kuliah Kewirausahaan,
Dan Angket Penelitian ………………………………………………. 42
TabelNilai Akhir Mata KuliahKewirausahaan ……………………………. 44
TabelAngketPenelitian …………………………………………………….. 45
Tabel B.1 Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X) ………………………………………………. 47
Tabel B.2 Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha (Variabel Y) ……………. 48
Tabel C.1 Data HasilPerhitunganPrestasiBelajar Mata Kuliah
Kewirausahaan (Variabel X) ………………………………………... 51
Tabel C.2 SkorRinci Data PrestasiBelajar (Variabel X) ………………….. 52
Tabel C.3 Data HasilPerhitunganMinatBerwirausaha (Variabel Y) ……... 53
Tabel C.4 PerhitunganKonversi Z-skordan T-skor ……………………….. 55
Tabel C.5 DistribusiFrekuensiMinat (Variabel Y) ………………………... 57
Tabel C.6 Perhitungan Data UjiKorelasi, Data HasilPerhitungan ..............
59
Tabel C.7 Data Hasil Perhitungan KorelasiSpearman Rank........................
60
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Perguruan Tinggi (PT) merupakan lembaga pendidikan tinggi, menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
VI pasal 19 ayat (1); “Pendidikan tinggi merupakan jejang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi”.
Kemudian pada pasal 20 ayat (1) disebutkan; Perguruan tinggi dapat berbentuk
akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas”.
Dalam kehidupan keseharian, dikenal adanya beberapa program studi
(prodi) atau jurusan di setiap akademik, politeknik dan sekolah tinggi. Bahkan di
institut dan universitas sebelum prodi ada departemen atau fakultas. Jadi betapa
banyak macam ragam disiplin ilmu yang menjadi kajian di perguruan tinggi. Hal
tersebut menunjukkan kesemarakan titian pengetahuan yang memerlukan
keselarasan dari sebuah desain pembelajaran seperti desain pembelajaran
kewirausahaan ini. Keselarasan antara desain pembelajaran dengan substansi
materi yang dipelajari akan membuka cakrawala pandang yang tepat dan wawasan
yang luas bagi peserta didik yang di perguruan tinggi disebut Mahasiswa.
Nuansa ilmiah di perguruan tinggi tentunya nampak lebih mengemuka
dengan pembinaan para pendidik yang berpredikat Dosen. Harmonisasi antara
lembaga, dosen dan mahasiswa akan menghasilkan lulusan yang berilmu tinggi,
pengetahuannya banyak dan wawasannya luas. Karenanya untuk mencapai tujuan
pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi yang maksimal perlu aplikasi
desain pembelajaran kewirausahaan yang relatif lebih komprehensip terutama
dalam
pelaksanaan
pola
dasar
pembelajaran
kewirausahaan,
skenario
pembelajaran, dan prosedur implementasi desainnya. Apabila hal ini dapat
dilaksanakan dengan baik, sangat besar kemungkinan perguruan tinggi akan
benar-benar menjadi tumpuan harapan masyarakat karena menghasilkan lulusan
yang berkualitas tinggi dan berjiwa entrepreneur sejati. Apabila untuk ukuran
Indonesia saat ini, perguruan tinggi sering dijadikan ukuran keberhasilan awal
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
seseorang dalam mengejar cita-citanya. Sayangnya sekarang banyak lulusan
perguruan tinggi yang kurang sesuai dengan harapannya. Tetapi kalau para
lulusan tadi memiliki jiwa wirausaha, mereka akan tetap survive dan sukses.
Pelaksanaan pola dasar, skenario pembelajaran dan prosedur implementasi
desain pembelajaran kewirausahaan di perguruan, pada dasarnya sama dengan di
lembaga pendidikan lainnya yakni bisa dengan cara perkuliahan dan dapat pula
melalui kegiatan ekstra-kurikuler. Hanya saja di perguruan tinggi penyesuaian
kegiatan pembelajaran harus lebih spesifik terutama dalam hal kesesuaian dengan
karakteristik disiplin ilmu yang diikuti oleh masing-masing mahasiswanya.
Di samping pola dasar pembelajaran kewirausahaan, skenario dan prosedur
implementasi desain pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat dijadikan 2
pilar utama dalam melaksanakan perkuliahan mata kuliah kewirausahaan di
perguruan tinggi di perguruan tinggi.Sesuai dengan prosedur implementasi desain
pembelajaran kewirausahaan,
maka dalam aplikasi desain pembelajaran
kewirausahaan intinya meliputi 3 (tiga) tahapan global yaitu; tahap persiapan,
tahap
pelaksanaan,
dan
tahap
evaluasi
umpan
balik.
Pada
dasarnya
operasionalisasi ketiga tersebut sama seperti yang dilakukan di sekolah menengah.
Namun demikian pada tahap pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di
perguruan tinggi, semua unsur pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat
tersedia
dan
bisa difungsikan
sebagaimana
mestinya,
sehingga
proses
pembelajaran dapat berjalan secara utuh menyeluruh.
Berkaitan dengan itu pula, aplikasi GBPP, SAP, dan modul pembelajaran
hendaknya dapat dilaksanakan sebaik mungkin, yang ditopang dengan pengadaan
dana, sarana, prasarana, dan fasilitas pembelajaran serta mitra kerja yang
memadai, sesuai dengan kebutuhan. Tetapi dalam hal pemenuhan kebutuhan tadi
memang harus disesuaikan pula dengan kemampuan perguruan tinggi yang
bersangkutan. Walaupun demikian, entrepreneur justru harus mampu menerapkan
prinsip ekonomi terapan dengan sebaik-baiknya, yakni dengan kondisi
“seandainya” pun harus mampu memenuhi kebutuhan seoptimal mungkin.
Bahkan menurut Ciputra (2007:8) “Seorang Entrepeneur mengubah rongsokan
jadi emas”. Oleh sebab itu, pembelajaran kewirausahaan sebagai mata kuliah dari
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir yang dilanjutkan dengan kegiatan
ekstrakurikulernya.
Namun banyak juga lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha.
Mahasiswa cenderungberpikir bagaimana nantinya mereka bisa diterima bekerja
sesuai dengan gelarkesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai. Lebih baik
menganggur daripada mendapatpekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya.
Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkandata menarik, yaitu mereka yang
mempunyai pendidikan tinggi justru kurang berminatwirausaha, tercatat hanya
10% berminat wirausaha. Adapun mereka yang pendidikannyarendah justru 49%
berminat wirausaha (Masrun dalam Sumarsono, 2004).
Wirausaha
adalah
seseorang
pembuat
keputusan
yang
membantu
terbentuknyasistem ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat
mendukungkesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang
nyata.
Wirausaha diberbagai
industry membantu
perekonomian
dengan
menyediakan pekerjaan danmemproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam
negeri maupun di luar negeri.Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian
banyak publik akan tetapi bisnis kecildan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya
memberikan andil nyata bagikehidupan sosial dan perekonomian dunia.
Pendidikan kewirausahaansemakin berkembang beberapa tahun terakhir.
Mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga jenjang pendidikan yang
paling tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya perguruan tinggi yang telah
menjadikan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa. Selain itu, adanya dukungan oleh Departemen
Pendidikan Nasional dengan mengembangkan berbagai kebijakan dan program
untuk mendorong terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan
menciptakan pekerjaan. Kebijakan dan program penguatan kelembagaan yang
mendorong peningkatan aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan
wirausaha-wirausaha baru dengan basis IPTEK sangat diperlukan.Harapan dari
berbagai program yang telah direncanakan adalah pendidikan tinggi dapat menjadi
penyumbang terhadap meningkatnya jumlah wirausahawan yang pada saat ini
masih sekitar 0,18% dari jumlah penduduk Indonesia meningkat menjadi minimal
1% (Balitbang, 2009:3).
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Mata kuliah kewirausahaan dapat dijadikan faktor pertama dalam penelitian
ini dan dari faktor tersebut apakah mampu menimbulkan minat berwirausaha
dikalangan
mahasiswa
pendidikan
teknikmesin.
Sebagai
seorang
calon
wirausahawan, mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan praktis yang
meliputi keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan dan keahlian manajemen,
pemasaran dan adopsi inovasi. Hal ini disebabkan karena meskipun sebagai
seorang calon sarjana dimana masing-masing mereka sudah memahami ilmu
pengetahuan, akan tetapi minat berwirausaha mereka masih rendah. Jiwa
wirausaha pada tiap individu dapat ditumbuhkan melalui proses belajar-mengajar
kemudian diiringi dengan pelatihan diri dan pembinaan secara intensif.
Dalam usaha mewujudkan calon-calon pengusaha muda yang terdidik,
kuliah kewirausahaan merupakan salah satu program awal yang dapat ditempuh
oleh mahasiswa untuk membekali diri dalam bidang kewirausahaan. Kuliah
kewirausahaan bertujuan memperkenalkan dunia wirusaha dan awal tumbuhnya
jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa. Akan tetapi setiap mahasiswa belum
tentu
mampu
menerapkan
didalam
kehidupan
mengenai
mata
kuliah
kewirausahaan yang diadakan pihak universitas.
Kegiatan evaluasi umpan balik merupakan tahap akhir dari kegiatan
pembelajaran kewirausahaan secara keseluruhan. Tahap ini dimulai dari
diperolehnya hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap peserta didik
(mahasiswa) berupa kuesioner, ujian tertulis (test formatif dan test sumatif), dan
persentasi bisnis. Dari hasil ini akan diperoleh hasil prestasi belajar
kewirausahaan. Selanjutnya dilakukan telaahan terhadap evaluasi tadi. Secara
global hasil telaahan tersebut akan memberikan feefbacd bagi perguruan tinggi
untuk melakukan berbagai perbaikan, sedangkan dari sisi peserta didik hasil
prestasi belajar untuk mengukur kompetensi kecakapan dan pengalaman belajar
(E. Suherman, 2008).
Pembelajaran
kewirausahaan
konvensionalmenunjukkan
pada
pembelajaran
model
langsung.
di
Universitas
secara
pembelajaranmengikutipolamodel
Perananutamadosen
dalampembelajaranadalahmembangkitkanminat
belajar,sebagaifasilitatordanmotivatorbelajar.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Minatberwirausahamerupakanfaktordari
dalamdiriindividudanmerupakanfaktorpenting
dalampembelajaran.Minatberwirausahaadalah
kekuatanyangmendorong
dan
mengarahkan tingkahlakuindividuuntukmelakukankegiatan berwirausaha.
Santoso (1993:19) menyatakan bahwa “minat wirausaha adalah gejala psikis
untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan
perasaan senang, karena membawa manfaat bagi dirinya maupun orang lain.
menurut pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha
adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu melalui ide-ide yang
dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya, tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat
menerima tantangan, percaya diri, kreatif, dan inovatif serta mempunyai
kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan”.
Minat berwirausaha merupakan faktor dari dalam diri individu dan
merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Minat berwirausaha adalah
kekuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku individu untuk
melakukan kegiatan berwirausaha. Dengan minat berwirausaha yang tinggi
diduga aktivitas belajar tinggi dan prestasi belajar mahasiswa tinggi. Sebaliknya
dengan minat berwirausaha yang rendah diduga aktivitas belajar rendah dan
prestasi belajar mahasiswa juga rendah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang mengambil judul tentang “Kontribusi PrestasiBelajarMata Kuliah
Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa JPTM FPTK UPI”.
1.2 IdentifikasiBMasalahB
Upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dalam 3
tahun terakhir menurut www.fepdop.go.ifpertumbuhan jumlah wirausaha nasional
bisa
mencapai
2,5%
atau
sebanyak
6.128.655
orang.Deputi
Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Prakoso Budi Susetio,
mengatakan angka itu merupakan target kerja yang hendak direalisasikan
pemerintah. Budi Susetio, mengungkap “Sekarang ini Indonesia masih tertinggal
dibandingkan dengan beberapa negara Asean lainnya yang memiliki jumlah
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
wirausaha lebih tinggi. Negara Asean tertinggi yang memiliki jumlah wirausaha
adalah Singapura, disusul Malaysia”. Singapura diperkirakan sudah mencapai di
atas angka 7%, sedangkan Malaysia juga sudah berada di atas Indonesia dengan
perkiraan 3%.Oleh karena itu melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah
menggalakkan pertumbuhan wirausaha melalui program Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN).
Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
di
atas,
maka
masalahtersebutdapatdiidentifikasikansebagaiberikut:
1.
Kegiatan (pengelolaan) prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan
2.
Minat berwirausaha mahasiswa yang masih rendah.
3.
Kurangnyamotivasilulusanperguruantinggi untukmenekuniprofesiwirausaha.
1.3BBPembatasanBMasalahB
Tujuan pembatasan masalah untuk mempermudah arah dan makna
penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini hanya membahas tentang:
1.
Penelitian dilakukan pada prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan.
2.
Penelitian dilakukan pada minat mata kuliah kewirausahaan.
3.
Minat berwirausaha yang diukur menggunakan angket pada mahasiswa JPTM
FPTK UPI yang telah mengontrak dan lulus mata kuliah kewirausahaan.
B
B
1.4BBPerumusanBMasalahB
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Berapa besar kontribusi prestasi
belajar mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa JPTM
FPTK UPI Bandung?”.
1.5 TujuanBPenelitianB
Tujuanpenelitianmenyajikanhasil
yang
ingindicapaisetelahpenelitianselesaidilakukan.Adapundaritujuanpenelitianiniadala
h:
1.
Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
2.
Untuk mengetahui gambaran minat berwirausaha.
3.
Untuk mengetahui kontribusi prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha.
1.6BBManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan menjadi informasi penting sebagai dasar
pengembangan program mata kuliah kewirausahaan.
b. Bagi jurusan, penelitian ini dapat meningkatkan proses dan rencana kurikulum
serta silabus pada mata kuliah kewirausahaan.
1.7BBSistematikaBPenulisanB
Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN : berisi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi uraian tentang pengertianwirausaha,
manfaat berwirausaha, matakuliahkewirausahaan, minat berwirausaha, sifat-sifat
minat, faktor-faktor yang mempengaruhi minat, metode pengukuran minat,
kontribusi antara prestasibelajarmata kuliah kewirausahaan terhadap
minat
berwirausaha, kerangka berfikir, hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN : berisi metode penelitian,
pendekatandanjenis penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian
berdasarkan jkfgementdanteknis analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN : berisi uraian
tentang gambaran umum obyek penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : berisi penjelasan kesimpulan dari
penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
BABBIIIB
METODOLOMIBPENELITIANB
3.1BBMetodeBPenelitianB
Metode penelitian merupakan suatu cara-cara yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan dalam penelitian.Menguji suatu data yang telah
dirumuskan dalam suatu penelitian memerlukan suatu metode. Sehubungan
dengan hal ini, menurut Surakhmad (1991: 131) mengemukakan :
“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan,
misalnya
untuk
menguji
serangkaian
hipotesis,
dengan
mempergunakan teknik serta alat tertentu, dan cara utama itu dipergunakan
setelah penelitian memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan
penelitian serta situasi penelitian”.
Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan
alat atau teknik tertentu untuk kepentungan suatu penelitian, sehingga kegiatan
penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancer dan sistematis. Dengan kata lain
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian
untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan
metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mengarahkan dan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian.
Pemilihan dan penentuan metode yang dipergunakan dalam suatu penelitian
sangat
berguna
karena
dapat
membantu
dalam
mencapai
tujuan
penelitian.Pemilihan metode penelitian didasarkan pada fenomena permasalahan
actual yang terjadi pada objek yang diteliti, variable-variabel yang diteliti,
keterkaitanantara variable dalam objek itu, serta tujuan penelitian.
Bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka
metode
yang
cocok
dalam
penelitian
ini
adalah
metode
deskriptif
korelasional.Metode deskriptif korelasional adalah suatu model penelitian yang
menitikberatkan pada masalah atau peristiwa yang sedang berlangsung dengan
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi dan kondisi yang ada.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
Dalam pelaksanaanya penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai
pengumpulan sampel data dan penyususnan data. Hal ini sesuai dengan yang
telah di ungkapkan oleh Faisal (1982: 42) yang menyatakan bahwa : “ Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan apaapa yang terjadi pada saat ini”. Hasil dari kesimpulan metode penelitian
desktriptif yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikankontribusi prestasi
belajar mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
JPTM FPTK UPI Bandung.
3.2BPendekatanBdanBJenisBPenelitianB
3.2.1BBPendekatanBPenelitianB
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif.Hal
ini
dikarenakan
pendekatan
kuantitatif
memiliki
banyak
keuntungan bagi penelitian ini yakni subyek dan sampel sudah diketahui,
instrument pengumpul data sudah dipersiapkan, fleksibel, menghemat waktu, dan
lebih praktis. Selain itu pendekatan kuantitatif dapat menguji korelasi yang
signifikan dengan cara menggunakan metode statistik.
Menurut Syaifuddin Azwar, penelitian dengan pendekatan kuantitatifyang
menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolahdengan
menggunakan metode statistik, pada dasarnya pendekatan kuantitatifini dilakukan
dengan
penelitian
inferensial
(dalam
rangka
pengujian
hipotesis)dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahanpenolakan
hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperolehsignifikansi perbedaan
kelompok atau signifikansi hubungan antar variabelyang diteliti.
3.2.2BBJenisBPenelitianB
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional, karena dari
penelitian korelasional, peneliti hendak mendeteksi atau mencari hubungan sejauh
mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi.
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
3.3BVariabelBPenelitianB
3.3.1.BIdentifikasiBVariabelB
Setiap masalah harus mengandung
variabel yang
jelas, sehingga
memberikan gambaran mengenai data dan informasi yang diperlukan untuk
memecah masalah penelitian.Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Menurut Sudjana (2001: 11) bahwa variabel adalah ciri atau karakteristik
dari individu, objek, peristiwa yang nilainya dapat berubah-ubah.Ciri-ciri itu
memungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuntitatif maupun
kualitatif.Variabel dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu objek
penelitian atau apa saja yang menjadi pusat perhatian atau penelitian.
Sedangkan Arikunto (1993 : 91) mengatakan bahwa : “Variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Dalam penelitian ini dipilih 1 variabel terikat, yaitu prestasi belajar mata
kuliah kewirausahaan (X), dan variabel bebas yaitu minat berwirausaha
(Y).Variabel bebas (X), dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola
hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Pola tersebut merupakan konsentrasi masalah dalam penelitian ini.
Pola hubungan antar variabel penelitian terlihat pada gambar berikut :
X
Y
MambarB3.1BPolaBHubunganBAntarBVariabelBPenelitianB
Keterangan :
X : Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan
Y : Minat Wirausaha
B
B
B
B
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
3.3.2BDefinisiBOperasionalBVariabelB
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar (X)dalam penelitian ini adalah kumpulan nilai dari hasil
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan. Yang dilambangkan dengan huruf A, B,
C, D dan E.
2. Minat Wirausaha
Minat wirausaha (Y) dalam penelitian ini, dengan melakukan penyebaran
angket pada mahasiswa di lingkungan ini kampus JPTM FPTK UPI Bandung.
3.4BBPopulasiBdanBSampelB
3.4.1BBPopulasiB
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:117).Populasi
dalampenelitian ini adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung.
3.4.2BSampelB
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil untuk diselidiki
(Sutrisno Hadi, 2004:75).Sejalan dengan pendapat tersebut, Suharsimi Arikunto
(2002:109) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti.Sehingga dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah
keseluruhan jumlah populasi yang ada (sampel total).Sampelnya adalah
mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang aktif, yang telah memperoleh mata kuliah
kewirausahaan dan µ = 30 responden.
3.5BBTeknikBPengumpulanBDataB
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Subino (1982: 61),
mengemukakan : “Yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpul data disini
ialah cara-cara yang ditempuh oleh alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan
datanya”.Teknik
atau
metoda
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang diinginkan oleh
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
peneliti. Hal ini berhubungan dengan cara yang lazim dikembangkan para peneliti
untuk mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik yang penulis gunakan untuk
pengumpulan data guna membuktikan pertanyaan penelitian. Teknik tersebut
diantaranya sebagai berikut :
3.5.1 TeknikBDokumentasiB
Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data dari sumber
informasi yang berkaitan dengan masalah ini. Menurut Ali dalam bukunya
sebagai berikut :
“Yang dimaksud dengan teknik dokumentasi adalah cara untuk memperoleh
data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik secara resmi
maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku
harian dan semacamnya, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan”.
(Ali, 1979: 42)
Dalam penelitian ini menggunakan dokumen penilaian hasil akhir
perkuliahan mata kuliah Kewirausahaan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
FPTK UPI Bandung.
3.5.2 TeknikBKuesionerB(Angket)B
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
seperangkat pertanyaan astau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
(Sugiyono. 2007: 199). Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
secara tertulis dari responden (mahasiswa JPTM FPTK UPIprodi produksi dan
perancangan) berkaitan dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan skala likert. Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang
dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.Skala Likert
adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama
skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika
Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap
masyarakat di tahun 1932.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
sosial.Dengan ketentuan parameter: Sangat Setuju (SS) skor (4), Setuju (S) skor
(3), Tidak Setuju (ST) skor (2), dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor (1).
B
3.6BBInstrumenBPenelitianB
Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan lembar observasi dan
menyebarkan angket atau kuesioner.Menurut Pauline Young, observasi adalah
suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan sistematis melalui
penglihatan terhadap gejala-gejala spontan yang terjadi saat itu. Berdasarkan
prosedur dan pelaksanaanya observasi yang digunakan adalah observasi
Uncontrolled Observation (obsevasi tidak terstruktur). Dapat diartikan sebagai
suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala
tertentu. Lembar observasi yang dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar
pedoman tanpa suatu rancangan yang kompleks.Menurut Muslimin (2002)
kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan
yang diisi oleh responden sendiri.kuesioner yang digunakan adalah jenis
kuesioner tertutup dimana pertanyaan sudah disediakan jawabannya.
Sementara itu jawaban instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah
variabel penelitian yang telah dikembangkan menjadi indikator.Sehingga dari
indikator-indikator inilah dapat dibuat pertanyaan dalam angket yang diberikan
pada responden.
Berdasarkan pada indikator yang terdapat didalam jabaran variabel, maka
dapat disusun dan dikembangkan menjadi instrumen penelitian yang berupa
kuesioner atau angket.Untuk melihat apakah instrumen penelitian tersebut
memiliki data yang valid dan reliable maka perlu diuji validitas dan reliabilitas
instrumen.Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (1998)
bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan
reliabel”.Dari indikator-indikator tersebut digunakan sebagai patokan dalam
membuat pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang diberikan pada responden.
Adapun jabaran kisi-kisi kuesioner yang dijabarkan dari variabel penelitian. Kisikisi instrumen terdapat pada lampiran.
B
B
PERMATA SARI,2014
KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
3.7PengujianBInstrumenBPenelitianBberdasarkanBJudgementB
Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena
data merupakan penggambaran variabel yang diteliti.Sebelum instrument
penelitian digunakan perlu dilakukan judgment oleh para ahli, dalam hal ini
berupa angket yang dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan baik.
Prosedur yang harus ditempuh untuk mendapatkan instrument yang baik adlah :
1. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variable
2. Penulisan butir soal.
3. Penyuntingan yaitu melengkapi instrument dengan kunci jawaban.
Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrument atau alat
pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga sutu instrumen akan
dikatatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur. Wahid Munawar (1995: 59) mengungkapkan “Karena instrumen
dikembangkan berdasarkan indicator yang diperoleh dari penelaah teori, maka
validitas isi merupakan persyaratan utama”. Uji validitas isi dilakukan dengan
cara menyampaikan kuesioner kepada penilai (judger), pada penelitian ini
penyusun
memilih
Dr.
Bambang
Darmawan,
MM
sebagai
penilai.Dapatdilihatpadalampiran.
3.8BTeknikBAnalisisBDataB
Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa angka-angka),
sehingga perlu diolah dan dianalisis untuk proses penarikan kesimpulan yang
akurat. Pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui suatu proses yaitu
menyususn, mengkatagorikan data, mencari kaitan isi dan berbagai data yang
diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.
3.8.1BLangkah-langkahBAnalisisBDataB
Pengolahan data merup