PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP.

(1)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS

PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN

HIDUP

DISERTASI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat ujian untuk memperoleh

gelar Doktor Ilmu Pendidikan bidang Pendidikan Bahasa Indonesia

Promovendus

Lina Siti Nurwahidah


(2)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

INDONESIASEKOLAH PASCASARJANA(S-3)UNIVERSITAS

PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS

PADA IBU-IBU AISYIYAHMELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN

HIDUP

DISERTASI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat ujian untuk memperoleh

gelar Doktor Ilmu Pendidikan bidang Pendidikan Bahasa Indonesia

Promovendus

Lina Siti Nurwahidah


(3)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

INDONESIAS-3PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA

2014

LEMBAR HAK CIPTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAHMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF

BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Oleh

Lina Siti Nurwahidah NIM 1007107

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat ujian untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Pendidikan bidang Pendidikan Bahasa Indonesia


(4)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

© Lina Siti Nurwahidah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Disetasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Lina Siti Nurwahidah. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis melalui Strategi Pembelajaran Partisipatif Berorientasi Kecakapan Hidup

Terdapat kecenderungan ibu-ibu Aisyiyah yang ada di Kampung Panawuan kurang memanfaatkan secara maksimal kemampuan membaca dan menulis sehingga mereka menjadi gagap kembali dalam kemampuan tersebut. Strategi pembelajaran partisipatif yang berorientasi kecakapan hidup menekankan pada kebutuhan pembelajar dan mempertimbangkan potensi lokal diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) keberadaan kegiatan membaca dan menulis; (2) rancangan, pelaksanaan, keefektifan, juga faktor penghambat dan pendukung strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain subjek tunggal A-B-A. Subjek penelitian ini terdiri atas sekelompok ibu dengan usia dan kemampuan membaca dan menulis tertentu. Hasil-hasil penelitian: (1) terdapat kegiatan membaca dan menulis pada sekelompok ibu di Kampung Panawuan hanya berkaitan dengan tujuan, lama, pengajar, dan waktu yang bervariasi; (2) rancangan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis direncanakan berdasarkan struktur program, tempat dan waktu, warga belajar, tutor, hubungan warga belajar dan tutor, identifikasi kebutuhan, materi, media, strategi, dan fungsionalisasi hasil;(3) pelaksanaan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis juga dapat berjalan dengan baik;(4) strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, karena dilihat dari peningkatan tiap fase mulai baseline A-1, intervensi, sampai pada baseline A-2; (5) faktor pendukung strategi pembelajaran partisipatif antara lain, motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang kuat sedangkan faktor penghambat ada pada persoalan fisik. Saran penelitian: (1) bagi para warga belajar perlu adanya penguatan motivasi untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan menciptakan lingkungan yang literat; (2) pada masyarakat perlu ditingkatkan budaya baca dengan berbagai strategi misalnya aksi menulis koran ibu di tiap kampung, memperluas taman bacaan masyarakat, juga digiatkannya program keaksaraan usaha mandiri berbasis potensi lokal; (3) penyelenggaraan program kecakapan hidup perlu dilakukan dengan memperhatikan minat, potensi alam, dan kebutuhan mereka; (4) perlu dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak secara variatif; dan (5) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di tempat dan potensi lokal yang berbeda dengan bahasa ibu.

Kata kunci: strategi pembelajaran partisipatif, kecakapan hidup, kemampuan membaca menulis.


(6)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Lina Siti Nurwahidah. 2014.The Improvement of Reading and Writing Skills through the

Strategies of Participatory Learning Life Skills Oriented

This research was based on the existence of the women’s tendency at Kampung Panawuan of the lack of utilizing the ability of reading and writing maximally. This tendency made them become clumsy on those abilities. Through the strategies of participatory learning that was focused on the needs and the consideration the local potentials, it is expected to increase their ability in reading and writing that would effect to their life skills.

This research was aimed to describe: (1) the phenomena of reading and writing activities; (2) the design, the implementation, the effectiveness, factors that obstruct the success of strategies participatory learning in increasing the ability of reading and writing. This research used to quantitative approach with single subject A-B-A. The research subject consists of women group with different age and different reading – writing skills too. The method and design used in this research referred to experimental method in line with single subject A-B-A. The results of the results are: (1) there were activities of reading and writing among the women in the group of Ibu Aisyah at Kampung Panawuan related to the objectives, period, time, teachers, and various time; (2) the design of participatory learning strategies in increasing the ability of reading and writing which was planned on the bases of the plans of program structure, place and time, learners, tutor, the relationship between learners and tutors, need identification, material, media, strategies, and the fictionalization of the results; (3) the implementation of participatory learning strategies in learning reading writing and life skills ran well; (4) participatory learning strategies were effective to increase reading and writing ability viewed from each phase started from baseline A-1, intervention up to baseline A-2; (5) reading and writing ability could increase life skill in the case of knowledge, skills, and attitudes; (6) supporting factors of participatory learning strategies, among others, strong intrinsic and extrinsic motivation and the obstructive factors were on physical problem.

The research recommendations are: (1) it is suggested for the learners strengthen motivation to grow reading habit; (2) the community is suggested improve the culture of reading through any kind of strategy: to write through mother’s newspaper in every village, to enhance community library in public area, and also to activate self-effort literacy program on the basis of local potentials; (3) the implementation of life-skills program is supposed to be concerned with interests, natural potentials, and their needs; (4) it is important to build the cooperation with various parties; (5) It is urgently needed to conduct further investigation in different place and


(7)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

local potential setting, and to try out problem posing approach and the language medium on the implementation of post literacy with mother tongue.

key words: strategies of participatory learning for life skills oriented, reading and writing skills.


(8)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……….xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Perumusan Masalah Penelitian ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

BAB 2 IHWAL MEMBACA, MENULIS, PEMBELAJARAN ORANG DEWASA, STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF, DAN KECAKAPAN HIDUP 2.1 Ihwal Membaca ... 10

2.1.1 Hakikat Membaca ... 10

2. 1.2 Aspek-aspek Membaca ... 12

2.1.3 Kemampuan Membaca... 16

2.1.4 Membaca sebagai Kegiatan Multi Proses ... 21

2.1.4.1 Membaca sebagai Proses Psikologis ... 21


(9)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.6 Jenis-jenis Membaca ... 26

2.1.7 Keterampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia ... 29

2.2 Ihwal Menulis ... 30

2.2.1 Pengertian Menulis... 31

2.2.2 Tujuan Menulis ... 32

2.2.3 Ragam Tulisan ... 34

2.2.4 Tahap-tahap Menulis ... 37

2.2.5 Unsur-unsur Tulisan ... 39

2.2.5.1 Unsur Kata ... 39

2.2.5.2 Unsur Kalimat ... 42

2.2.5.3 Unsur Teks ... 44

2.2.5.4 Pungtuasi ... 44

2.3 Hakikat Kemampuan Membaca Menulis Permulaan ... 45

2.3.1 Pengertian Membaca Permulaan ... 45

2.3.2 Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan ... 52

2.3.3 Hakikat Menulis Permulaan ... 53

2.4 Ihwal Literasi ……… 54

2.4.1 Hakikat Literasi ... 54

2.4.2 Pergeseran Paradigma Teori Literasi ... 55

2.4.3 Pembelajaran Literasi ... 58

2.5 Konsep Orang Dewasa ... 59

2.6 Pembelajaran Partisipatif ... 64

2.6.1 Pengertian Pembelajaran Partisipatif ... 64

2.6.2 Peran Guru/Pamong dalam Pembelajaran Partisipatif ... 69

2.6.3 Peran Siswa/warga belajar dalam Pembelajaran Partisipatif ... 71


(10)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.7 Kecakapan Hidup ... 79

2.7.1 Pengertian Kecakapan Hidup ... 79

2.7.2 Jenis-jenis Kecakapan Hidup ... 80

2.7.3 Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup ... 83

2.7.4 Prinsip-prinsip Kurikulum Berbasis Kecakapan Hidup ... 84

2.8 Pembelajaran Partisipatif Berorientasi Kecakapan Hidup ... 86

2.9 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan... 90

2.10 Anggapan Dasar ... 92

2.11 Hipotesis ... 92

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 94

3.2 Subjek dan Pamong Belajar ... 99

3.3 Definisi Operasional... 100

3.4 Instrumen Penelitian... 101

3.5 Instrumen Penilaian ... 107

3.6 Prosedur Penelitian………. 115

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 116

3.7 Teknik Pengolahan Data ... 118

3.8 Waktu Penelitian ... 119

BAB 4 DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi dan Analisis Data ... 126

4.1.1 Deskripsi Umum Kegiatan Membaca dan Menulis………. ... 126

4.1.2 Deskripsi Kemampuan Membaca dan Menulis..……… ... 131

4.1.3 Komponen Strategi Pembelajaran……….. ... 139


(11)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partisipatif ………...……….. 170

4.1.8 Hasil Pelaksanaan Baseline A-2 Membaca dan Menulis ... 179

4.1.9. Hasil Observasi pada Pelaksanaan terhadap WB pada Pelaksanaan Pembelajaran Membaca dan Menulis ... 191

4.1.10 Hasil Keseluruhan Penerapan Strategi Pembelajaran Partisipatif terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis ... 200

4.1.11 Hasil Analisis Visual Kemampuan Membaca dan Menulis Dalam dan Antarkondisi ……… 220

4.1.12 Dampak Hasil Penerapan Strategi Pembelajaran Partisipatif pada Kemampuan Membaca dan menulis terhadap Kecakapan Hidup … .. 250

4.1.13 Efektivitas Hasil Pelatihan Kecakapan Hidup ... 259

4.1.14 Pengujian Hipotesis ... 260

4.2 Pembahasan Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Partisipatif dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup ... 260

4.3 Temuan Hasil Penelitian ... 274

4.4 Keluaran ... 274

4.5 Dalil-dalil ... 275

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ... 276

5.2 Rekomendasi ... 278

DAFTAR PUSTAKA ... 280

LAMPIRAN ... 291

RIWAYAT HIDUP ... 442


(12)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani, baik sebagai individu dan anggota dari subsistem sosial, maupun sebagai warga negara. Sebagai individu, setiap orang memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui pendidikan hingga terbentuknya manusia terdidik (educated person), yang menjadi memahami diri dan lingkungannya, upaya adaptasi atau menjadi pelaku dari suatu perubahan, kemudian lebih lanjut memiliki kemampuan untuk mengantisipasi. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dimiliki melalui pendidikan yang inovatif dalam suasana belajar yang demokratis bagi tumbuh kembangnya kreativitas peserta didik. Belajar inovatif (innovative learning) sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memiliki kemampuan antisipatif dan kreatif.

Kebijakan pemerintah dalam pembangunan menyangkut peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu kebijakan tersebut adalah peningkatan kualitas peranan perempuan. Kenyataannya dalam peningkatan kualitas hidup perempuan tersebut banyak mendapatkan rintangan. Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat (2012, hlm.1) hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut:

(1)masih tingginya tingkat buta aksara perempuan, sehingga menghambat mereka dalam mengakses kesempatan kerja/berusaha; (2) adanya keyakinan nilai

budaya yang memandang perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga (tugas domestik) sehingga tidak perlu mencari kehidupan ekonomi karena itu

tugas laki-laki; (3) tertinggalnya tingkat pendidikan perempuan berdampak terhadap rendahnya kualitas hidup perempuan; (4) adanya diskriminasi perlakuan dan kebijakan terhadap perempuan dalam melakukan usaha produktif; (5) kurangnya semangat daya saing dan keberanian di kalangan perempuan yang disebabkan ketimpangan perlakuan dan pandangan masyarakat terhadap perempuan sehingga menurunkan tingkat prestasi dan partisipasi perempuan


(13)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam berbagai bidang pembangunan; (6) terbatasnya kesempatan yang diberikan kepada perempuan dalam melakukan berbagai bidang pembangunan, sehingga kreativitas dan inovasi perempuan dalam proses pembangunan tidak optimal.

Apabila kita lihat data pada BPS menunjukkan bahwa penduduk wanita yang tidak /belum pernah sekolah adalah lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki (BPS, 2012). Selain itu, Dirjen PNFI mengatakan bahwa sekitar 64% perempuan Indonesia belum melek aksara (2010). Persoalan tersebut disebabkan oleh tiga hal, yakni putus sekolah, tidak memiliki akses, dan masalah budaya. Kenyataan tersebut menuntut peningkatan kualitas penduduk wanita baik sikap maupun keterampilannya. Hal itu hampir sama dialami oleh perbandingan jumlah penduduk di Kota Garut yang memiliki jumlah penduduk wanita 1.339.770 orang atau hampir 50 % (Disduk Capil, 2010, revisi 3 Januari 2011). Secara kuantitas penduduk wanita merupakan potensi sumber daya yang perlu diperhitungkan dalam arti perlu didayagunakan sebagai pelaku atau subjek pembangunan yang berkualitas, di sisi lain belum adanya keberpihakan dari semua komponen terkait peningkatan kualitas penduduk wanita yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah penduduk laki-laki.

Sesungguhnya GBHN 1999 telah memberikan landasan normatif bagi peningkatan peranan wanita Indonesia. Dalam GBHN 1999 tersebut ditegaskan bahwa program pembangunan bagi perempuan diarahkan kepada peningkatan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Isi GBHN tersebut menyiratkan bahwa wanita selain dapat melaksanakan peranannya dengan baik di dalam keluarga sebagai ibu dan istri, juga memiliki kesempatan untuk lebih berdaya dalam menunjang dan menyukseskan pembangunan. Walaupun keikutsertaan mereka dalam pembangunan kerap mendapatkan hambatan, baik dari dunia yang berada di luar diri, maupun dari dalam diri mereka.


(14)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut ditegaskan oleh Soeweno (Heryati, 1997:12) bahwa potensi sumber daya wanita merupakan kekuatan sosial yang turut menentukan derajat kesejahteraan sosial masyarakat. Potensi wanita menempati posisi sebagai objek dan sekaligus subjek pembangunan. Menghadapi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di sekitarnya, kaum wanita berada pada posisi sebagai pelaku pembangunan yang aktif. Oleh karena itu, strategi pemberdayaan potensi wanita dapat memberikan kekuatan untuk memberikan kekuatan berpartisipasi secara proaktif.

Selain itu, GBHN tahun 1999 pun menjelaskan bahwa upaya meningkatkan derajat hidup perempuan masih merupakan salah satu bidang prioritas strategis pembangunan nasional. Upaya ini ditetapkan dalam visi program pembangunan pemberdayaan perempuan, yaitu terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender dalam kehidupan berkeluarga, berbangsa, dan bernegara yang tertuang dalam misi program pembangunan pemberdayaan perempuan di antaranya meningkatkan kualitas hidup perempuan. Dengan konsep seperti itu, betapa pentingnya pemberdayaan perempuan. Secara fakta (Daulay. 2012:1) mengatakan bahwa fungsi pendidikan, partisipasi perempuan yang total di sektor domestik ataupun publik sangat menentukan peningkatan kualitas generasi penerus dan peningkatan kualitas relasional dengan suami maupun dengan masyarakat luas.

Namun, data pada BPS menunjukkan bahwa penduduk wanita yang tidak / belum pernah sekolah adalah sekitar dua kali lipat penduduk laki-laki (BPS, 2012). Angka putus sekolah penduduk wanita pada jenjang wajib belajar 9 tahun lebih tinggi dari penduduk laki-laki, 13,54 % berbanding 8,74 % (BPS, 2012). Kenyataan tersebut menuntut peningkatan kualitas penduduk wanita baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilannya. Dalam masalah peningkatan kualitas penduduk wanita, peranan sektor pendidikan baik formal maupun nonformal dapat menjadi upaya strategis bagi pemecahan masalah tersebut.


(15)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemecahan masalah tersebut, akan dicoba diurai apabila kita melihat beberapa potensi sumber daya alam yang dapat diberdayakan. Potensi sumber daya alam di Kampung Panawuan adalah sawah yang kebanyakan ditanami padi. Terdapat luas sawah sekitar 50 ha di kampung ini. Lahan sawah sekitar 50 ha inilah sesungguhnya yang dapat dimanfaatkan oleh para penduduk di kampung ini untuk meningkatkan kecakapan hidup mereka. Para istri dapat membantu para suaminya untuk mengolah hasil pertanian dengan berbagai olahan sehingga mereka memiliki tambahan penghasilan.

Penduduk wanita yang terkumpul dalam kelompok Ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan berumur antara 25-75 tahun. Sekitar 80% dari mereka berperan sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan data yang penulis kumpulkan melalui observasi dan wawancara, diperoleh fakta bahwa peran ibu rumah tangga tetap mereka jalankan. Waktu-waktu luang hanya mereka gunakan dengan memanfaatkan kemampuan mendengarkan dan berbicara. Selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga ada yang berprofesi sebagai pedagang.

Masih berdasarkan hasil observasi dan angket yang sama, hampir 75% ibu-ibu Aisyiyah ini dapat membaca dan menulis. Kebanyakan kemampuan membaca, digunakan oleh mereka untuk membaca Alquran. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan kemampuan membaca mereka untuk membaca buku, surat kabar, majalah, dan membaca pesan singkat dari handphone. Sementara itu, kegiatan menulis banyak mereka gunakan sekaitan dengan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka menggunakan kemampuan menulis untuk mencatat utang piutang, catatan belanja pada saat mereka ke pasar, atau membantu anak-anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. Ada juga di antara ibu-ibu tersebut yang biasa menuliskan materi yang akan didakwahkan kepada majelis taklim mereka, atau untuk keperluan memimpin rapat dengan bawahan. Jadi, kemampuan menulis mereka dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan profesi.


(16)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memang sangat disayangkan, karena hampir 80% di antara mereka yang tidak memanfaatkan kemampuan membaca dan menulis, padahal mereka pun sesungguhnya dapat membaca dan menulis huruf Latin. Kemampuan membaca dan menulis huruf Latin tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh mereka, karena kedua kemampuan tersebut dianggap tidak banyak membantu mereka untuk menjalani kehidupan. Padahal kemampuan membaca dan menulis memiliki fungsi yang sangat penting pada era seperti sekarang. Para ibu di zaman sekarang sangat diharapkan partisipasinya untuk memperbaiki wawasan pendidikan anak-anak mereka juga dapat membantu meringankan beban tanggung jawab suami dalam mengatasi kesulitan ekonomi keluarga. Keadaan tersebut dapat diciptakan apabila wanita memiliki kemampuan untuk memasuki dunia kerja pada berbagai bidang.

Dengan demikian, melalui pemberdayaan ini wanita akan memiliki kekuatan-kekuatan. Bukan kuat dari segi pengetahuan dan keterampilan saja, melainkan juga memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan. Perubahan sikap positif dapat diberdayakan untuk mampu melakukan peningkatan partisipasi dan kreativitas, yang selanjutnya akan mendorong wanita memiliki keinginan untuk melakukan perubahan, di antaranya perubahan untuk memiliki kemampuan membaca dan menulis.

Dalam kehidupan, kemampuan membaca dan menulis merupakan kebutuhan yang harus dimiliki jika ingin memperoleh kemajuan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rusyana (1984) yang menyatakan bahwa kemampuan membaca sangat penting untuk pemeliharaan dan pengembangan kehidupan suatu masyarakat, baik perseorangan maupun sebagai bangsa, agar suatu masyarakat dapat bertahan di muka bumi.

Begitu bermanfaatnya kemampuan membaca dan menulis bagi seluruh umat manusia, termasuk bagi ibu-ibu ini, jika diberdayakan. Ibu Aisyiyah yang diikat oleh satu kegiatan pengajian, biasanya memang hanya melakukan kegiatan rutin pengajian untuk memperkuat iman dan keyakinan mereka. Ada baiknya, jika ibu-ibu ini tidak hanya mengikatkan diri dalam kegiatan pengajian, tetapi juga dengan kegiatan lain


(17)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang bermanfaat secara ekonomis. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menambah pendapatan mereka sehari-hari dari memberdayakan kemampuan membaca dan menulis yang mereka miliki.

Ibu-ibu Aisyiyah yang diklasifikasikan berada pada kelompok masyarakat dewasa, tentu saja memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dapat disamakan dengan kelompok anak-anak. Untuk membelajarkan mereka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang benar-benar tepat sesuai dengan keadaan perkembangan psikologi orang dewasa. Untuk keberhasilan pendidikan orang dewasa dan upaya pemberdayaan tersebut, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan mereka. Salah satu strategi yang akan dicoba diterapkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran partisipatif. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam strategi pembelajaran partisipatif diduga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para ibu sesuai dengan karakteristik permasalahan mereka.

Penerapan kegiatan pembelajaran partisipatif yang mengandung arti ikut sertanya peserta didik di dalam proses pembelajaran dapat diwujudkan dalam tiga tahapan kegiatan pembelajaran yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran partisipatif yang perlu diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu: berdasarkan kebutuhan belajar (learning needs based), berorientasi pada tujuan kegiatan pembelajaran (learning

goals and objectives oriented), berpusat pada peserta didik (participant centered) dan

berangkat dari pengalaman belajar (experiental learning) (Sudjana, 2000, hlm. 172-174).

Jika dikaitkan dengan kemampuan baca-tulis, maka strategi pembelajaran partisipatif dianggap penting karena melibatkan pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya. Hal ini berkaitan langsung pada bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas.


(18)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses pembelajaran keterampilan membaca dan menulis dipandang sebagai upaya konkret dalam mengoperasionalkan semua komponen yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sesuai dengan kepentingan kegiatan penelitian maka peneliti mencoba mengkaji proses pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis yang dilakukan pada ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan Desa Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut dalam upaya pemberdayaan wanita.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, teridentifikasilah beberapa masalah sebagai berikut.

1) Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di daerah pedesaan. Mereka pada umumnya lambat dalam memahami dan mengolah informasi guna berpartisipasi dalam pembangunan. Tingkat perolehan pendidikan yang relatif rendah serta pengaruh tradisi atau adat istiadat sering sekali mempersulit upaya pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup mereka.

2) Potensi masyarakat pedesaan yang pada umumnya hidup dari mengolah lahan pertanian dan perkebunan belum dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

3) Proses pembelajaran atau pelatihan untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan kemampuan keterampilan praktis di Kampung Panawuan tidak pernah dilakukan dengan alasan tidak pernah diperlukan. Padahal hal tersebut diperlukan untuk melatih kemampuan keterampilan praktis, sehingga kesejahteraan masyarakat pedesaan meningkat.


(19)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Para ibu Aisyiyah kurang memiliki pendorong untuk melakukan kegiatan membaca dan menulis, karena mereka beranggapan bahwa pekerjaan mereka tidak memerlukan kedua kemampuan tersebut.

5) Para ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan belum mengoptimalkan kemampuan membaca dan menulis dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi keunggulan.

6) Strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan potensi keunggulan lokal mereka, dengan melibatkan mereka mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian belum pernah dicobakan.


(20)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah penelitian ini adalah seperti berikut.

1) Bagaimanakah kegiatan membaca dan menulis pada Ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan Desa Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut?

2) Bagaimanakah rancangan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis?

3) Bagaimanakah pelaksanaan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis? 4) Efektifkah strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam

meningkatkan kemampuan membaca dan menulis?

5) Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dan mendukung strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis?

1.4 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti objektif berkaitan dengan efektivitas strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup terhadap peningkatan kemampuan membaca dan menulis sehingga dengan kemampuan membaca dan menulis yang telah mereka miliki diharapkan ada peningkatan juga pada kualitas hidup mereka.

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

1) mendeskripsikan keberadaan kegiatan membaca dan menulis pada ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan Desa Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut;

2) mendeskripsikan rancangan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis;


(21)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) menggambarkan pelaksanaan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis;

4) membuktikan keefektifan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis; 5) memaparkan faktor-faktor yang dapat menghambat dan mendukung keberhasilan

strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.

1.5 Manfaat Penelitian

Temuan-temuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak seperti berikut ini.

1) Dari segi teoretis, hasil temuan ini dapat menjadi masukan bagi penulis untuk pengkajian lebih mendalam tentang penerapan strategi pembelajaran partisipatif yang mempertimbangkan potensi lokal dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis berorientasi kecakapan hidup.

2) Dari segi praktis, bagi para ibu Aisyiyah dapat dijadikan umpan balik untuk pengembangan lebih lanjut yang berhubungan dengan pembelajaran partisipatif melalui strategi baca tulis dalam peningkatan kecakapan hidup untuk pemberdayaan diri mereka.

3) Dari segi praktis, hasil temuan ini dapat dijadikan masukan untuk para pelaksana/praktisi pendidikan luar sekolah khususnya yang berada di SKB/UPTD Kabupaten Garut dalam memanfaatkan strategi pembelajaran partisipatif sehingga persoalan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Garut dapat diatasi.

4) Bagi para peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian pengembangan maupun perluasan yang berkaitan dengan pemanfaatan strategi partisipatif berorientasi kecakapan hidup sehingga para perempuan lebih berdaya.


(22)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP


(23)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini, penulis akan menguraikan beberapa hal yang mencakup: (1) metode dan desain penelitian; (2) subjek penelitian; (3) definisi operasional; (4) instrumen penelitian; (5) instrumen penilaian; (6) prosedur penelitian, (7) teknik

pengumpulan data; (8) teknik pengolahan data, dan (9) tempat dan waktu penelitian. 3.1 Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup dalam proses pembelajaran keterampilan membaca dan menulis pada kelompok ibu Aisyiyah di Kampung Panawuan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma penelitian kuantitatif. Penggunaan paradigma tersebut didasari oleh pemikiran bahwa paradigma tersebut memiliki kesesuaian dengan tujuan penelitian yang dieksplisitkan ke dalam perumusan masalah.

Penggunaan paradigma kuantitatif dalam penelitian ini disebabkan oleh sudah adanya kejelasan titik tolak penelitian, yakni melihat adanya pengaruh perlakuan terhadap kemampuan membaca dan menulis. Sementara itu, untuk memperoleh data dan informasi tambahan sebagai efek pengiring / nurturant efectdari perlakuan yang sengaja dimanipulasi terhadap peningkatan kecakapan hidup sampel yang penulis teliti, maka peneliti melakukan observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini, penulis akan mulai dengan menggunakan metode eksperimen dengan single-subject design. Alasan penggunaan desain subjek tunggal dalam penelitian ini disebabkan oleh adanya latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan yang berbeda tetapi memiliki kemampuan membaca dan menulis yang tertentu. Artinya, WB yang dijadikan subjek penelitian memiliki kemiripan dalam kemampuan membaca dan menulis permulaan dengan kadar tingkat kemampuan yang


(24)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beragam. Dengan menggunakan desain ini diharapkan kita akan dapat lebih mengamati secara detail, mulai dari pendeskripsian, penganalisisan, dan nanti upaya penanganan permasalahan yang dihadapi pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, nantinya akan dapat diamati perubahan tingkah laku setiap subjek secara cermat dan detail dari fase satu ke fase berikutnya.

Berkenaan dengan desain subjek tunggal, menurut Rosnow dan Rosenthal (Sunanto dkk, 2005, hlm. 56) desain subjek tunggal memfokuskan pada data individu sebagai sampel penelitian. Perbandingan tidak dilakukan antarindividu maupun kelompok, tetapi dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, dan yang dimaksud kondisi di sini adalah kondisi baseline dan kondisi intervensi. Sementara itu, menurut Sukmadinata (2005, hlm. 59) mengatakan bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam eksperimen subjek tunggal, subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang, atau lebih. Hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual (Sukmadinata, 2005, hlm. 209).

Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa desain subjek tunggal adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap subjek secara individual yang bertujuan untuk melihat adanya perubahan perilaku. Perbandingan dilakukan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, yakni kondisi baseline yang pengukurannya dilakukan secara natural sebelum intervensi dibandingkan dengan kondisi setelah intervensi diberikan.

Berkaitan dengan validitas internal, menurut Sukmadinata (2005, hlm. 210), agar memiliki validitas internal yang tinggi, desain eksperimen subjek tunggal hendaknya memperhatikan karakteristik sebagai berikut.

1) Pengukuran yang ajeg (reliable measurement). Dalam eksperimen subjek tunggal pengukuran dilakukan beberapa kali. Keajegan pengamatan sangat penting dalam subjek tunggal.


(25)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pengukuran yang berulang-ulang (repeated measurement). Pengukuran yang berulang-ulang dilakukan untuk mengendalikan variasi normal yang diharapkan terjadi dalam interval waktu yang pendek, juga agar terjamin deskripsi yang jelas dan ajeg.

3) Deskripsi kondisi (condition description) yang berkenaan dengan pelaksanaan eksperimen, dideskripsikan, agar penelitian ini dapat diaplikasikan pada individu yang lain.

4) Garis dasar, kondisi perlakuan, rentang, dan stabilitas (based line, condition). Dasar pendekatan peneliti menggunakan desain subjek tunggal adalah untuk mengungkapkan data subjek yang sama, menjadikannya sebagai kontrol, untuk dua kondisi atau fase. Kondisi pertama merupakan kondisi praperlakuan (pretreatment

condition) yang secara khusus disebut baseline period dan diidentifikasi sebagai A.

Selama baseline period, subjek diobservasi untuk beberapa waktu, sampai dengan munculnya tingkah laku khusus yang dapat dipastikan muncul. Kemudian, beberapa jenis perlakuan yang secara khusus diidentifikasi sebagai B, diberikan. Selama pemberian perlakuan, setiap individu diamati kembali, sampai si peneliti dapat menentukan pengaruh dari perlakuan. Pola eksperimen desainsubject tunggal menggunakan diagram A-B-A design yangdapat dilihat pada bagan berikut ini.

Tabel 3. 1

A-B-A Design

Two Baseline Periode with One Treatment Period

O O O O X O X O X O O O O O

Baseline Period A Treatment Period B Baseline Period A


(26)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah menggunakan desain di atas, untuk melihat adanya efek pengiring sebagai hasil perlakuan yang berupa pembelajaran membaca dan menulis dengan menggunakan strategi partisipatif, terhadap peningkatan kecakapan hidup mereka, baru penulis akan melakukan penelitian dengan melaksanakan observasi dan wawancara.

3.2 Subjek dan Pamong Belajar

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Ibu-ibu Aisyiyah yang berada pada sebuah kampung yang bernama Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul yang ada di Kabupaten Garut. Sementara itu, subjek penelitian ini adalah ibu-ibu yang dikategorikan masih kurang lancar membaca dan menulis yang berjumlah tiga orang. Alasan ketiga orang ibu ini penulis jadikan subjek penelitian adalah ketiga ibu ini termasuk ibu-ibu yang aktif dalam kelompok ini. Dengan keaktifan tersebut, penulis berharap bahwa mereka akan dapat memengaruhi ibu-ibu lainnya untuk mau belajar membaca dan menulis yang akhirnya akan berefek pada perubahan sikap positif untuk berkeinginan mengubah masa depan mereka dengan mempertimbangkan potensi lokal dan kebutuhan. Selain itu, adanya keinginan untuk belajar membaca dan menulis yang dikaitkan dengan kecakapan hidup juga merupakan pertimbangan penulis menjadikan ketiga ibu ini sebagai subjek penelitian. Sementara itu, ibu-ibu lainnya tidak ada keinginan untuk belajar membaca dan menulis dengan alasan malu karena usia mereka sudah tua dan juga mereka menganggap bahwa kemampuan tersebut tidak ada manfaatnya bagi kehidupan. Di bawah ini akan penulis deskripsikan profil singkat dari ketiga subjek tersebut.

Tabel 3.2 Data Subjek Penelitian

No. Nama Umur Identifikasi kemampuan awal

1 2 3 4

1. Kamilah 48 tahun - Masih ragu-ragu untuk melafalkan huruf atau konsonan rangkap, mengulang suku kata


(27)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya, menambahkan suku kata, membaca sesuai dengan yang dia ketahui/pahami bukan membaca dari huruf/kata yang tertulis. Selain itu, sering lama terdiam

apabila membaca kata yang tidak familiar, agak susah mengucapkan huruf asing, tidak pernah memperhatikan penggunaan tanda baca koma dan titik. Selain itu, banyak menggunakan intonasi yang kurang tepat pada setiap akhir kalimat juga kurang konsentrasi pada saat membaca.

- sudah dapat menuliskan huruf walaupun masih bercampur antara penggunaan huruf kapital dan huruf kecil, masih banyak menuliskan kata yang berbahasa daerah, banyak salah dalam menuliskan kata berimbuhan, masih memisahkan antara awalan dari kata dasarnya. Di samping itu, masih tidak pernah menggunakan tanda baca pada setiap akhir kalimat sehingga huruf kapital seolah-olah ditulis seenaknya. Dengan begitu, akhirnya tulisan susah untuk dipahami dengan cepat dan tepat

2. Ai Nining 55 tahun - masih ragu-ragu untuk melafalkan huruf, salah ucap kata banyak dilakukan, seringnya subjek ini membaca dari apa yang sudah diketahui/dipahami bukan dari huruf/kata yang tertulis, juga banyak menggunakan lafal bahasa daerah dan agak susah mengucapkan huruf asing. Subjek tidak pernah memperhatikan penggunaan tanda baca koma dan titik. Selain itu juga kurang memperhatikan intonasi dan jeda.

- masih banyak menulis dengan menggunakan ejaan lama, masih banyak menggunakan kata-kata berbahasa daerah, masih banyak menulis kata yang tidak diketahui maknanya. Selain itu, tiap kata dalam kalimat tidak menggunakan spasi, sehingga sangat memusingkan makna kalimat dan setiap kalimat yang dibuatnya juga tidak


(28)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan

tanda baca titik. Selanjutnya, pada saat menulis paragraf, masih menulis kalimat per kalimat, tidak mengembangkan satu tema dalam sebuah paragraf.

3. Heni 37 tahun - masih ragu-ragu dan bingung untuk melafalkan huruf atau konsonan rangkap tertentu. Pada kata yang menggunakan huruf tertentu (z dan f), WB membacakannya dengan berlebihan, juga tidak pernah memperhatikan penggunaan tanda baca seperti tanda koma dan titik juga mengabaikan jeda dan intonasi.

- sudah dapat menulis huruf dengan baik, walaupun dalam menuliskan abjad masih mencampuradukkan huruf kapital dan huruf kecil, dan ketika menempatkan tanda baca, terutama tanda titik WB cenderung tanpa aturan.

Sementara itu, pamong yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ibu Nia Siti Kurniati. Usia beliau 44 tahun. Tempat tinggal beliau juga di Kampung Panawuan. Latar belakang pendidikannya dari SPG selanjutnya meneruskan ke STKIP yang ada di Bandung. Beliau adalah seorang guru taman kanak kanak yang bernama TK Pembina. Pengalaman mengajar membaca dan menulis permulaan sudah berlangsung selama 18 tahun. Alasan beliau direkrut untuk menjadi pamong belajar para warga belajar adalah karena beliau juga termasuk anggota kelompok pengajian Aisyiyah di Kampung Panawuan yang cukup didengar pendapatnya di kalangan ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman mengajarkan membaca dan menulis permulaan yang lama, bersedia membantu dalam proses pembelajaran dan yang paling penting adalah penunjukan beliau disarankan oleh ketiga warga belajar.


(29)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar tepat sesuai dengan yang dimaksudkan, maka di bawah ini penulis definisikan beberapa kata penting yang terdapat pada judul penelitian sehingga nantinya tidak akan ada kesalahpahaman pengertian.

1) Peningkatan kemampuan membaca dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan membaca permulaan dan membaca lanjut yang mengacu pada kesanggupan WB dalam membaca abjad, suku kata, kata, kalimat, paragraf, dan resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat. Dalam penelitian ini kemampuan membaca akan dilihat bersamaan dengan kemampuan menulis melalui strategi partisipatif berorientasi kecakapan hidup sehingga kemampuan membaca dapat difungsikan untuk mempertahankan kehidupannya seperti minimal memiliki kemampuan membaca nama diri sendiri dan nama anggota keluarga, membaca nama alat-alat perabotan memasak, bahan-bahan makanan yang akan diolah untuk hidup mereka, beberapa kalimat lengkap yang ada kaitannya dengan aktivitas kehidupan, dan membaca berbagai resep makanan yang nantinya dapat dipraktikkan untuk bekal hidup.

2) Peningkatan kemampuan menulis dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis permulaan dan menulis lanjut yang mengacu pada kesanggupan WB dalam menulis abjad, suku kata, afiksasi, kata, kalimat, paragraf, dan resep makanan dengan tepat. Dalam penelitian ini kemampuan menulis akan dilihat bersamaan dengan kemampuan membaca melalui strategi partisipatif berorientasi kecakapan hidup sehingga kemampuan menulis dapat difungsikan untuk mempertahankan kehidupannya seperti minimal memiliki kemampuan menulis nama diri sendiri dan nama anggota keluarga, me nama alat-menulis alat perabotan memasak, bahan-bahan makanan yang akan diolah untuk hidup mereka, beberapa kalimat lengkap yang ada kaitannya dengan aktivitas kehidupan, dan menulis berbagai resep makanan yang nantinya dapat dipraktikkan untuk bekal hidup.

3) Strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup adalah strategi pembelajaran yang mengikutsertakan WB dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan


(30)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengevaluasian program kegiatan yang berorientasi pada kemampuan beradaptasi dan berprilaku positif secara efektif yang dimiliki seseorang dalam menghadapi tantangan dan problema hidup sehingga individu tersebut secara arif, proaktif, dan kreatif dapat mencari serta menemukan solusi untuk mengatasinya yang nantinya diharapkan mereka akan memiliki kemampuan membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya seperti dapat membaca dan menulis namanya sendiri, nama-nama keluarga mereka, alat-alat perabotan yang dipakai untuk keberlangsungan hidup mereka, aktivitas yang dialami dalam proses kehidupan mereka, juga resep-resep makanan yang dapat mereka gunakan untuk dapat memperbaiki kualitas hidup mereka.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara. Di bawah ini akan penulis uraikan setiap instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1) Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui penguasaan aspek membaca dan menulis permulaan dan lanjut. Instrumen tes akan dilaksanakan beberapa kali, baik pada situasi baseline 1, intervensi, dan baseline 2. Pada baseline 1, penulis ingin mengetahui kemampuan awal membaca dan menulis para WB. Setelah dilakukan pengetesan awal pada baseline 1, kemudian penulis melanjutkan beberapa kali pengetesan juga pada saat intervensi untuk mengetahui kemampuan membaca dan menulis pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk melihat adanya pengaruh dari perlakuan strategi partisipatif, maka penulis pun melaksanakan tes akhir beberapa kali, yang dilakukan pada baseline 2. Perangkat soal tes sama, baik jenis maupun jumlahnya. Sebelum tes ini digunakan, maka penulis mencoba untuk memvalidasi perangkat soal pada tiga orang dosen yang sudah berpengalaman mengajar lebih dari 20 tahun pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga sudah


(31)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkualifikasi doktor. Adapun kisi-kisi soal yang akan diteskan tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Tes Membaca No. Komponen Indikator

1. Membaca Permulaan

Dapat membaca abjad bahasa Indonesia dengan tepat. Dapat membaca nama diri sendiri.

Dapat membaca nama anggota keluarga.

Dapat membaca nama alat-alat perabotan memasak. Dapat membaca beberapa kalimat lengkap sebagai Aktivitas sehari-hari.

2. Membaca Lanjut

a. Dapat membaca satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari. b. Dapat membaca resep-resep makanan

c. Dapat memahami isi bacaan yang ada dalam resep-resep tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Tes Menulis

No. Komponen Indikator

1. Menulis permulaan Dapat menulis abjad bahasa Indonesia dengan tepat. Dapat menulis nama diri sendiri.

Dapat menulis nama anggota keluarga. Dapat menulis nama alat-alat dapur.

Dapat menulis nama barang-barang kebutuhan pokok.


(32)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat menulis beberapa kalimat lengkap.

2. Menulis Lanjut a. Dapat menulis satu paragraf.

b. Dapat menulis resep-resep makanan

2) Instrumen Wawancara

Instrumen yang penulis gunakan untuk menjaring data kegiatan membaca dan menulis ibu-ibu di Kampung Panawuan dan data pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran partisipatif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. a) Instrumen Pedoman Wawancara Kegiatan Membaca dan Menulis

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kegiatan Membaca dan Menulis

No. Aspek Indikator

1. Identitas WB a. nama

b. tempat, tanggal lahir c. pendidikan terakhir d. status

e. pekerjaan f. nama Suami g. pekerjaan suami h. jumlah anak i. nama anak

2. Kegiatan membaca WB a. kemampuan membaca huruf latin b. kemampuan membaca huruf arab c. tempat membaca dulu


(33)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. tempat membaca sekarang e. waktu terakhir membaca f. lama kegiatan membaca g. tujuan membaca

h. manfaat membaca

i. kendala-kendala dalam kegiatan membaca

b) Instrumen pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran partisipatif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pelaksanaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Partisipatif

No. Aspek Indikator

1. Perencanaan Pembelajaran a. Kebutuhan belajar b. Rekruitmen WB

c. Rekruitmen nara sumber d. Perumusan tujuan belajar e. Penyusunan program 2. Pelaksanaan Pembelajaran a. Persiapan pembelajaran

b. Proses pembelajaran c. Evaluasi pembelajaran 3. Dampak Pembelajaran a. Pekerjaan dan usaha

b. Saling membelajarkan c. Peningkatan pendapatan

d. Perkembangan usaha pembuatan rengginang dan pengembangan masyarakat


(34)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen observasi yang penulis gunakan adalah pedoman observasi tentang Kampung Panawuan dan keberadaan kelompok ibu-ibu Aisyiyah juga observasi pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran partisipatif berorientasi kecakapan hidup untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.

(a) Pedoman Observasi tentang Kampung Panawuan

Pedoman Observasi tentang Kampung Panawuan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Pedoman Observasi Kampung

No. Aspek Indikator

1. Letak geografi kampong a. batas utara b. batas selatan c. batas barat d. batas timur

2. Keadaan masyarakat a. jumlah penduduk laki-laki b. jumlah penduduk perempuan c. tingkat pendidikan

d. kualifikasi pekerjaan e. besar tanggungan f. besar penghasilan 3. Potensi yang dapat

dikembangkan

bahan makanan dari beras 4. Sarana Pendidikan a. TK/PAUD

b. SD/MI

c. SMP/MTs

(b) Pedoman Observasi Proses Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Partisipatif Berorientasi Kecakapan Hidup


(35)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman Observasirvasi Proses Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Partisipatif Berorientasi Kecakapan Hidup

No. Aspek Indikator

1. Pengaturan waktu a. ketepatan tiba di tempat pembelajaran b. keefektifan memanfaatkan waktu

pembelajaran

c. keteraturan kehadiran 2. Peran tutor a. motivator

b. fasilitator c. partner 3. Perilaku WB a. gerak tubuh

b. mimik wajah 4. Interaksi pembelajaran a.vertikal

b. horizontal

5. Pemotivasian a. awal pelaksanaan pembelajaran

b. pertengahan pelaksanaan pembelajaran c. akhir pelaksanaan pembelajaran.

3.5 Instrumen Penilaian

3.5.1 Instrumen Penilaian Membaca

3.5.1.1 Instrumen Penilaian Membaca Permulaan

No. Indikator Petunjuk Skor

1 2 3 4

1. Dapat membaca abjad bahasa Indonesia dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca semua abjad bahasa Indonesia dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca hampir semua abjad bahasa Indonesia dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca sebagian abjad bahasa 5


(36)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari sebagian abjad bahasa Indonesia dengan lafal yang tepat. Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat abjad bahasa Indonesia dengan lafal yang tepat

3

2

1 2. Dapat membaca

nama diri sendiri dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat

Jika WB mampu membaca nama diri sendiri dengan lafal yang sangat tepat.

Jika WB mampu membaca nama diri sendiri dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca nama diri sendiri dengan lafal yang cukup tepat.

Jika WB mampu membaca nama diri sendiri dengan lafal yang kurang tepat.

Jika WB mampu membaca nama diri sendiri dengan lafal yang tidak tepat.

5

4 3

2

1

3. Dapat membaca nama anggota keluarga dengan tepat.

Jika WB mampu membaca semua nama anggota keluarganya dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca hampir semua nama anggota keluarganya dengan lafal yang tepat.

5

4 Jika WB mampu membaca sebagian nama anggota keluarganya dengan lafal yang tepat. Jika WB mampu membaca seperempat nama anggota keluarganya dengan lafal yang tepat. Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat nama anggota keluarganya dengan lafal yang tepat.

3

2

1 4. Dapat membaca

nama alat-alat perabotan memasak dengan tepat.

Jika WB membaca semua alat-alat perabot memasak dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu hampir semua alat-alat perabot memasak dengan lafal yang tepat.

5 4


(37)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika WB mampu membaca sebagian alat-alat perabot memasak dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari sebagian alat-alat perabot memasak dengan lafal yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat alat-alat perabot memasak dengan lafal yang tepat.

3

2

1

5. Dapat membaca kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan tepat.

Jika WB mampu membaca semua kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca hampir semua kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat. Jika WB mampu membaca sebagian kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari sebagian kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

5

4

3

2

Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat kalimat lengkap sebagai aktivitas sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

1

3.5.1.2 Instrumen Penilaian Membaca Lanjut

No. Indikator Petunjuk Nilai


(38)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Dapat membaca satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca hampir satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca sebagian paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari setengah paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

5

4

3

2

1

. Dapat membaca resep-resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca satu resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca hampir satu resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

5

4


(39)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari setengah resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

Jika WB mampu membaca kurang dari seperempat resep makanan dengan lafal, jeda, dan intonasi yang tepat.

2

1 3. Dapat memahami isi

bacaan yang ada dalam resep-resep makanan dan mengutarakannya

kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Jika WB mampu memahami seluruh isi bacaan yang ada dalam resep-resep makanan dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Jika WB mampu memahami hampir seluruh isi bacaan yang ada dalam resep-resep makanan dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Jika WB mampu memahami sebagian isi bacaan yang ada dalam resep-resep makanan dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Jika WB mampu memahami kurang dari sebagian isi bacaan yang ada dalam resep-resep makan dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Jika WB mampu memahami kurang dari seperempat isi bacaan yang ada dalam resep makanan dengan menggunakan kata-kata sendiri.

5

4

3

2


(40)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.2 Instrumen Penilaian Menulis

3.5.2.1 Instrumen Penilaian Menulis Permulaan

No. Instrumen Petunjuk Nilai

1 2 3 4

Dapat menulis abjad bahasa Indonesia dengan tepat.

Jika WB mampu menulis seluruh abjad bahasa Indonesia dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat.

Jika WB mampu menulis hampir seluruh abjad bahasa Indonesia dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat. Jika WB mampu menulis setengah dari abjad bahasa Indonesia dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat. Jika WB mampu menulis kurang dari setengah abjad bahasa Indonesia dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat abjad bahasa Indonesia dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat.

5

4

3

2

1

2. Dapat menulis nama diri sendiri dengan tepat.

Jika WB mampu menulis nama diri sendiri dengan aturan penulisan kata yang sangat tepat.

Jika WB mampu menulis nama diri sendiri dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis nama diri sendiri dengan aturan ukuran penulisan huruf yang cukup tepat.

5

4


(41)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika WB mampu menulis nama diri sendiri dengan aturan ukuran penulisan huruf yang kurang tepat.

2

Jika WB mampu menulis nama diri sendiri dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tidak tepat.

1

3. Dapat menulis nama anggota keluarga dengan tepat.

Jika WB mampu menulis seluruh nama anggota keluarga dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat.

Jika WB mampu menulis hampir seluruh nama anggota keluarga dengan aturan ukuran penulisan huruf dengan tepat. Jika WB mampu menulis sebagian nama anggota keluarga dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari sebagian nama anggota keluarga dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat. Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat nama anggota keluarga dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

5

4

3

2


(42)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Dapat menulis nama alat-alat dapur dengan tepat.

Jika WB mampu menulis semua nama alat-alat dapur dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis hampir semua nama alat-alat dapur dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis sebagian nama alat-alat dapur dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

5

4

3

Jika WB mampu menulis kurang dari sebagian nama alat-alat dapur dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat. Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat nama alat-alat dapur dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

2

1

5. Dapat menulis nama barang-barang

kebutuhan pokok dengan tepat.

Jika WB mampu menulis semua nama barang-barang kebutuhan pokok dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat. Jika WB mampu menulis hampir semua nama barang-barang kebutuhan pokok dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis sebagian nama barang-barang kebutuhan pokok dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat. Jika WB mampu menulis kurang dari setengah nama barang-barang kebutuhan pokok dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat nama barang-barang kebutuhan pokok dengan aturan ukuran penulisan huruf yang tepat.

5

4

3


(43)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.2.2 Instrumen Penilaian Menulis Lanjut

No. Instrumen Petunjuk Nilai

1. Dapat menulis satu paragraf.

Jika WB mampu menulis satu paragraf tentang aktivitas kehidupan sehari-hari dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

5

1 2 3 4

Jika WB mampu menulis hampir satu paragraf tentang aktivitas kehidupan sehari-hari dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis sebagian paragraf tentang aktivitas kehidupan sehari-hari dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi, dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari setengah paragraf tentang aktivitas kehidupan sehari-hari dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi, dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat paragraf tentang aktivitas

4

3


(44)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan sehari-hari dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

1

2. Dapat menulis resep-resep

makanan

Jika WB mampu menulis satu resep makanan yang berbahan dasar beras dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis hampir satu resep makanan yang berbahan beras dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis sebagian resep makanan yang berbahan dasar beras dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis setengah resep makanan yang berbahan dasar beras dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

Jika WB mampu menulis kurang dari seperempat resep makanan yang berbahan dasar beras dengan pengembangan tema, kepaduan, diksi dan ejaan yang tepat.

5

4

3

2


(45)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap Pengevaluasian: proses, hasil, dampak

a. Pengukuran baseline A1 b. Pengukuran Intervensi B c. Pengukuran baseline A2 4. Tahap

Pengolahan Data

5. Tahap Penyimpulan

3.6 Prosedur Penelitian

Agar lebih jelas dalam melaksanakan prosedur penelitian, di bawah ini akan penulis gambarkan dalam sebuah skema yang akan membantu runtutan prosedur yang akan dilakukan untuk kesistematisan penelitian.

Tahap Prapenelitian

a. Kajian teoretis

b. Studi Lapangan

In- ter- pre-tasi

2. Tahap Perencanaan a.menentukan kebutuhan b.permasalahan/priori-tas c. sumber potensi d. kemungkinan hambatan.

2. Tahap Pelaksanaan a. Kedisiplinan

b. hubungan kemanusiaan c.interaksi kegiatan:horizontal d. tekanan: peserta didik


(46)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian


(47)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan WB atau hasil belajar WB dalam menulis dan membaca dengan menggunakan strategi pembelajaran partisipatif. Berkaitan dengan variabel utama yang ingin penulis teliti, maka tes yang penulis gunakan adalah pada tahap baseline period A, intervensi period B, maupun pada tahap baseline periodA terakhir pada materi membaca dan menulis. Sesuai dengan materi yang akan diujicobakan, maka pengukuran pada tahap baseline period A dan B pun akan dilakukan pada kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan membaca yang akan diteskan adalah kemampuan membaca permulaan dan lanjut, sedangkan kemampuan menulis adalah kemampuan menulis permulaan dan menulis kreatif. 2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melibatkan dua proses dasar:

mengembangkan “rapport” dan mencari informasi, yang dilakukan dengan cara

melakukan tanya jawab secara langsung.

Wawancara dalam kegiatan penelitian ini dilakukan secara tidak berstruktur dan berstruktur terhadap sumber informasi. Pelaksanaan wawancara tidak berstruktur yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada saat pertemuan pertama untuk mendekatkan diri terhadap informan. Untuk melakukan wawancara secara berstruktur, peneliti menyiapkan pedoman wawancara sesuai dengan fokus penelitian.

Untuk memperoleh data yang luas dan mendalam peneliti selalu memfokuskan pada materi tertentu secara bertahap, sampai data yang diperoleh cukup memadai.

Dalam wawancara tersebut, peneliti juga menggunakan teknik ‘audit trail’, sehingga

peneliti tidak melakukan kesalahan dalam menganalisis data yang diperoleh. Data yang diperoleh selain direkam tape recorder juga disimpan dalam bentuk catatan lapangan. Materi wawancara terhadap subjek penelitian terfokus pada: (1) latar


(48)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belakang kehidupan WB, (2) kebiasaan membaca dan menulis, (3) proses pembelajaran, (4) hasil belajar, (5) dampak proses pembelajaran, (6) upaya pengembangan kemampuan yang telah dimiliki WB, berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarganya. Hasil wawancara segera dibuat laporannya dalam bentuk catatan lapangan dan display data.

3. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan menggunakan observasi partisipatif, yakni peneliti berperan serta dalam kegiatan membaca dan menulis. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat, faktual dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Observasi yang dilakukan peneliti menggunakan waktu yang cukup lama, untuk melihat secara alamiah kegiatan yang dilakukan subjek penelitian. Agar subjek tidak merasa diamati maka dalam kegiatan observasi ini peneliti berusaha sealamiah mungkin mengamati secara cermat tentang berbagai gejala yang ditampakkan baik perilaku, sikap, reaksi maupun tanggapan dan responden. Pada saat observasi berlangsung, peneliti mencatat tentang kejadian yang berlangsung sesuai dengan fokus permasalahan yang diteliti.

Observasi yang dilakukan peneliti diarahkan kepada fokus permasalahan penelitian, yaitu tentang: (1) keadaan kehidupan subjek penelitian, (2) proses pembelajaran yang diikuti subjek penelitian, (3) hasil belajar terhadap subjek penelitian, (4) dampak pembelajaran terhadap subjek penelitian, (5) upaya pengembangan kemampuan yang telah dimiliki subjek penelitian, berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarganya.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantifikasi. Uraian tahap-tahap tersebut sebagai berikut ini.

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan pengolahan data. Verifikasi data bertujuan untuk memeriksa data dari segi


(49)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelengkapan dan kelayakan, apakah data tersebut dapat diolah lebih lanjut atau tidak. Data yang tidak lengkap dan tidak layak segera disisihkan dan tidak dianalisis, data yang lengkap dan layak selanjutnya diberi kode. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih lanjut (Sudjana dan Ibrahim, 1989, hlm. 128).

Berdasarkan hasil verifikasi data, maka ditetapkan sampel WB yang lengkap dan layak untuk dianalisis. Setelah diberi kode, data tersebut diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Memberi kode pada jawaban.

b. Mengoreksi data berdasarkan kriteria penilaian . c. Mendeskripsikan nilai.

d. Mengoreksi data pengetahuan tentang membaca dan menulis (period baseline A1, intervensi B, dan baseline A2) dengan merujukkan pada instrumen penilaian sebelumnya.

e. Memasukkan skor nilai.

f. Mendeskripsikan data pelaksanaan perlakuan guna melengkapi pembahasan hasil penelitian.

g. Teknik pengolahan data yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah teknik pengolahan data kuantitatif. Teknik kuantitatif penulis maksudkan untuk membandingkan kemampuan membaca dan menulis para WB period baseline A1, intervensi B, dan period baseline A2.

Secara rinci, pengolahan data secara kuantitatif penulis lakukan seperti di bawah ini.

1) Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 1 ( A-1). 2) Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi (B). 3) Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 2 ( A-2).

4) Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline A-1, intervensi, dan baseline A-2.


(50)

Lina Siti Nurwahidah, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline A-1, skor pada intervensi, dan skor pada baseline A-2.

6) Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan yang terjadi pada ketiga kondisi.

7) Membuat analisis dalam kondisi dan antarkondisi.

Dalam menganalisis dalam kondisi ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Hal tersebut adalah: (1) panjang kondisi; (2) estimasi kecenderungan arah; (3) kecenderungan stabilitas; (4) jejak data; (5) level stabilitas dan rentang; dan (6) level perubahan. Sementara itu, dalam menganalisis antarkondisi komponen-komponen yang diperhatikan adalah: (1) jumlah variabel yang diubah; (2) perubahan kecenderungan dan efeknya; (3) perubahan stabilitas, (4) perubahan level; (5) data

overlap (Sunanto, 2007, hlm.104).

3.9 Waktu dan Tempat Penelitian 3.9.1 Waktu Penelitian

Jangka waktu penelitian adalah dari 10 November 2012 sampai dengan 6

Maret 2013. Tahap prapenelitian dilakukan sejak 10 November sampai dengan 3 Desember 2012. Tahap mendesain rancangan strategi dilakukan pada tanggal 15 sampai dengan 20 Desember 2012. Tahap uji kelayakan strategi dilakukan pada 21

sampai dengan 28 Desember 2012. Tahap perbaikan rancangan dilakukan pada tanggal 1 sampai 8 Januari 2013. Selanjutnya, tahap penelitian dilakukan pada tanggal 7 Februari 2013 sampai tanggal 6 Maret 2013. Adapun jadwal pertemuan setiap subjek penelitian tercantum di bawah tabel berikut.

Tabel 3.6

Waktu Pelaksanaan Penelitian Membaca

Kondisi Sesi Waktu Materi


(1)

100 cc air 1 butir telur

1 sdm air kapur sirih kalau ada 5 lembar daun jeruk diiris tipis2 Garam secukupnya

Cara:

Telur, bawang putih, kemiri,

ketumbar bubuk, air kapur sirih diblender halus.

Air, santan dan tepung diaduk sampai

rata kemudian masukkan bumbu yang sudah diblender halus.

Goreng tipis-tipis di pinggiran kuali

yang sudah diberi minyak.

Setelah kering dan kuning angkat dan


(2)

Ketan Bumbu Serundeng

Bahan ketan :

1 liter beras ketan 200 ml santan

1 lbr daun pandan Garam secukupnya Cara membuat :

Rendam ketan selama 15 menit, lalu kukus setengah matang, angkat.

Masak santan, daun pandan dan garam, santan di aduk terus agar

tidak pecah setelah mendidih angkat. Masukan santan ke dalam ketan,

aduk hingga santan habis terhisap ketan.


(3)

Kukus kembali hingga matang. Lalu di bulatkan sesuai selera Bahan Serundeng

Bumbu halus :

300 g kelapa parut

5 siung bawang merah 3 siung bawang putih 3 buah cabe merah

1 sdm ketumbar disangrai 2 lembar daun jeruk (buang tulangnya lalu di iris halus) 1 sdm gula pasir

2 sdm gula merah garam secukupnya

Cara membuat :

campur kelapa dengan bumbu yang sudah dihaluskan sampai merata kemudian disangrai, di aduk-aduk terus supaya tidak hangus sampai kuning merata.


(4)

halus, agar tidak keluar minyak Serundeng siap disajikan sebagai taburan ketan.


(5)

Media intervensi keenam

Rengginang

Bahan:

1 kg beras ketan direndam

dengan air selama 1 jam.

5 btr bawang putih dihaluskan

1 sendok teh terasi

1,5 sendok makan garam


(6)

Cara

Ketan dikukus selama 30 menit,

kemudian angkat.

Aroni ketan dengan 400 cc air

yang telah dicampur dengan

gilingan bawang putih, terasi

dan garam.

Ketan dikukus kembali sampai

matang (kira-kira 1 jam).

Ambil 1 sendok makan ketan

kemudian pipihkan di tampah.

Jemur ketan yang telah

dipipihkan tadi di tempat yang

hangat selama 2 hari.

Setelah kering siap untuk