SIKAP KONSERVASI SISWA KAMPUNG TRADISIONAL CIKUPA DAN KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI.

(1)

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

SIKAP KONSERVASI SISWA KAMPUNG TRADISIONAL CIKUPA DAN KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK

KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:

Yoga Restu Firdaus NIM. 0900790

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

SIKAP KONSERVASI SISWA KAMPUNG TRADISIONAL CIKUPA DAN KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN

SUKABUMI

Oleh

Yoga Restu Firdaus

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Yoga Restu Firdaus 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

YOGA RESTU FIRDAUS

SIKAP KONSERVASI SISWA KAMPUNG TRADISIONAL CIKUPA DAN KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN

SUKABUMI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc NIP: 195512191980021001

Pembimbing II

Rini Solihat, S.Pd., M.Si NIP: 196305011988031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dr. Riandi, M.Si NIP: 197606052001122001


(4)

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Student’s Conservation Attitude of Cikupa Traditional Village and Sinar Resmi

Indigenous Village Cisolok Subdistric Sukabumi Distric

Oleh

Yoga Restu Firdaus, Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Rini Solihat

ABSTRACT

The tittle of this essay was Student’s Conservation Attitude of Cikupa Traditional Village and Sinar Resmi Indigenous Village Cisolok Subdistric Sukabumi Distric. This study aimed to obtain information about student’s conservation attitude of cikupa traditional village and sinar resmi indigenous village, and to investigate how the knowledge inheritance process at both village about environmental conservation. The method in this research was descriptive. Sample of this study was student’s conservation attitude of Cikupa traditional village amounted 12 person and student’s conservation attitude of Sinar Resmi indigenous village amounted 9 person were captured through sheet statement of attitude scale that determined by purposive sampling. Research data was scores and grades of student’s conservation attitude and interviews of parents and community leaders. The data of conservation attitude was obtained through attitude scale questionnaire of Likert model, whereas the results of interviews was obtained through an opened interview questions. Research data showed student’s conservation attitude of Cikupa traditional village categorized as adequate, while student’s conservation attitude of Sinar Resmi indigenous village was included in excellent category. The difference knowledge inheritance process in Cikupa traditional village and Sinar Resmi indigenous village was found on source of knowledge inheritance.

Kata kunci: conservation attitude, Cikupa traditional village, Sinar Resmi indegenousvillage, knowladge inheritance

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa dan Kampung adat Sinar Resmi, serta untuk mengetahui bagaimana proses pewarisan pengetahuan di kedua kampung tersebut mengenai konservasi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini berupa sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa berjumlah 12 siswa dan siswa kampung Adat Sinar Resmi berjumlah 9 siswa yang dijaring melalui lembar pernyataan skala sikap yang ditentukan secara purposive sampling. Data penelitian berupa skor dan nilai sikap konservasi siswa dan hasil wawancara dari orang tua siswa serta tokoh masyarakat. Data mengenai sikap konservasi diperoleh melalui angket skala sikap model Likert, sedangkan hasil wawancara diperoleh melalui pertanyaan wawancara terbuka. Data hasil penelitian menunjukkan sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa termasuk kategori cukup, sedangkan sikap konservasi siswa kampung adat Sinar Resmi termasuk kategori sangat baik. Perbedaan proses pewarisan pengetahuan di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi terdapat pada sumber pewarisan pengetahuan


(5)

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pertanyaan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. SIKAP, KONSERVASI, KAMPUNG TRADISIONAL CIKUPA DAN KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI ... 7

A. Sikap ... 7

B. Konservasi ... 13

C. Kampung Tradisional Cikupa ... 19

D. Kampung Adat Sinar Resmi... 20

E. Tinjauan Penelitian yang Berkaitan ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian... 31

D. Definisi Operasional... 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Analisis Data ... 34


(6)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa ... 39

B. Sikap Konservasi Siswa Kampung Adat Sinar Resmi ... 43

C. Proses Penanaman Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa ... 47

D. Proses Penanaman Sikap Konservasi Siswa Kampung Adat Sinar Resmi ... 48

E. Persamaan dan Perbedaan Sikap Konservasi antara Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi ... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(7)

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jenis Instrumen Penelitian………... 32 3.2 Teknik Pengumpulan Data………... 34 4.1 Skor dan Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Tadisional

Cikupa………... 39 4.2 Hasil Wawancara Konservasi Lingkungan pada Orang Tua

Siswa dan Tokoh Masyarakat Kampung Tradisional

Cikupa………. 40

4.3 Skor dan Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Adat Sinar

Resmi...……... 43 4.4 Hasil Wawancara Konservasi Lingkungan pada Orang Tua

Siswa dan Tokoh Masyarakat Kampung Adat Sinar

Resmi... ……… 44 4.5 Hasil Wawancara Proses Penanaman Sikap Konservasi oleh

Orang Tua Siswa dan Tokoh Masyarakat Kampung Tradisional

Cikupa ………... 47 4.6 Hasil Wawancara Proses Penanaman Sikap Konservasi oleh

Orang Tua Siswa dan Tokoh Masyarakat Kampung Adat Sinar

Resmi ………... 48

4.7 Persamaan dan Perbedaan Sikap Konservasi Antara Siswa

Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi.... 49 4.8 Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan

Kampung Adat Sinar Resmi per-Kajiannya……... 50 5.1 Rekomendasi Kisi-kisi Indikator Sikap Konservasi Lingkungan 55


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sikap Sebagai Hasil...……… 8

2.2 Proses Terbentuknya Sikap dan Reaksi...………... 9

2.3 Kampung Adat Sinar Resmi………... 22

2.4 Leuit…... 24

2.5 Struktur Kepengurusan Kampung adat Sinar Resmi Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi...……… 25

3.1 Analisis Data Penelitian…………...……… 37

3.2 Alur Penelitian...……… 38

4.1 Rata-rata Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung adat Sinar Resmi………...…………. 51

4.2 Rata-rata Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung adat Sinar Resmi per-Kajiannya... 52


(9)

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Skala Sikap pada Kajian

Konservasi Biologis dan Konservasi Lingkungan... 61

A.2 Lembar Pernyataan Uji Coba Skala Sikap…………...……... 62

B.1 Hasil Uji Coba Pernyataan Skala Sikap...……... 66

B.2 Hitungan Penetapan Bobot Skor...………. 67

B.3 Hitungan Pemilihan Item...………. 70

C.1 Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap pada Kajian Konservasi Biologis dan Konservasi Lingkungan...……… 76

C.2 Instrumen Pernyataan Skala Sikap... ……… 77

C.3 Pedoman Wawancara...………… 79

D.1 Hasil Uji Instrumen Pernyataan Skala Sikap Kampung Tradisional Cikupa... 80

D.2 Hasil Uji Instrumen Pernyataan Skala Sikap Kampung Adat Sinar Remsi... …...……….. 81

D.3 Hasil Skoring Uji Instrumen Pernyataan Skala Sikap Kampung Tradisional Cikupa ……...…... 82

D.4 Hasil Skoring Uji Instrumen Pernyataan Skala Sikap Kampung Adat Sinar Resmi.. ………...………… 83

E.1 Rekapitulasi Skor dan Nilai Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi per-Kajiannya...…………... 84

E 2 Rekapitulasi Uji Statistik Nilai Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi 85 E.3 Hasil Wawancara Orang Tua Siswa dan Tokoh Masyarakat Kampung Tradisional Cikupa dan Kampung Adat Sinar Resmi... 86


(10)

E.4 Tabel Statistik... 93

F Catatan Lapangan Penelitian... 95

G Dokumentasi Kegiatan Penelitian... 96


(11)

1

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak hutan tropis, dan bahkan hutan tropis di Indonesia merupakan yang terluas ke dua di dunia setelah negara Brazil (Sumargo, 2013). Lebih lanjut Sumargo menjelaskan hutan di Indonesia mempunyai peraran penting bagi kelangsungan hidup manusia khususnya masyarakat Indonesia, yang mana hutan tersebut memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ironisnya, pertumbuhan dari sektor kehutanan yang sangat pesat menggerakan ekspor bagi perekonomian di Indonesia dan pada tahun 1980-an dan 1990-an terjadi berbagai praktik kegiatan kehutanan yang tidak lestari, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang emisi terbesar ke tiga di dunia.

Berdasarkan hasil survei oleh Universitas Adelaide tahun 2010 ditemukan bahwa empat negara, yakni Brazil, Amerika Serikat, China, dan Indonesia dinyatakan sebagai negara paling berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di muka bumi. Ada tujuh indikator yang digunakan untuk mengukur degradasi lingkungan, yakni penggundulan hutan, pemakaian pupuk kimia, polusi air, emisi karbon, penangkapan ikan, dan ancaman spesies tumbuhan dan hewan, serta peralihan lahan hijau menjadi lahan komersial seperti pusat perdagangan, dan juga perkebunan (Kristanti, 2010). Sumargo (2013) menambahkan bahwa penggundulan hutan terjadi akibat dari penebangan hutan yang berlebihan dengan laju deforestasi mencapai 2 juta ha per tahun dan menjadikan berkurangnya jumlah tutupan hutan di Indonesia.

Penurunan kualitas lingkungan hidup masih terus berlangsung, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kerusakan lingkungan. Seperti yang dijelaskan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS (2012) bahwa dalam rangka pelaksanaan program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan telah dilakukan operasi hutan lestari, operasi fungsional, operasi gabungan, yang berhasil


(12)

2

menurunkan 144 kasus, yaitu dari 321 kasus pada tahun 2009 menjadi 177 kasus di tahun 2010.

Lebih lanjut BAPPENAS (2012) menjelaskan bahwa sampai saat ini, upaya untuk meningkatkan manfaat Sumber Daya Alam (SDA) dan peningkatan kualitas Lingkungan Hidup (LH) terus dilakukan. Meskipun demikian, permasalahan pemanfaatan SDA yang belum memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup masih banyak terjadi yang mengakibatkan daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumber daya alam semakin menipis. Penurunan kualitas SDA ditunjukkan dengan tingkat eksploitasi hutan yang semakin mengkhawatirkan akibat meningkatnya praktek pembalakan liar (illegal logging), meluasnya kebakaran lahan dan hutan, rusaknya wilayah laut akibat penangkapan ikan yang melanggar dan merusak (illegal and destructive fishing).

Berdasarkan kenyataan yang ada di atas tentang terjadinya penurunan kualitas SDA maka perlu dilakukan upaya konservasi. Upaya konservasi ini dibahas dalam sebuah seminar nasional yang dilaksanakan oleh Universitas Gajah Mada tahun 2012 dijelaskan bahwa pencemaran lingkungan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup, sehingga akan berdampak pula pada habitat makhluk hidup. Melihat hal tersebut, tentu saja diperlukan suatu usaha perbaikan kualitas lingkungan untuk menyangga kekayaan keanekaragaman makhluk hidup agar tetap lestari dan terhindar dari kepunahan (Ardh, 2012).

Kegiatan konservasi di suatu wilayah sebaiknya berasal dari kesadaran masyarakat yang berada di wilayah yang bersangkutan. Kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati sangat diperlukan tidak saja untuk kepentingan bangsa Indonesia melainkan juga untuk kepentingan masyarakat dunia secara keseluruhan dan diarahkan untuk kepentingan jangka panjang (Aulia & Dharmawan, 2010). Pengelolaan sumberdaya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik akan berdampak buruk bagi umat manusia.


(13)

3

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Kegiatan konservasi yang dilakukan masyarakat di suatu wilayah termasuk ke dalam kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan salah satu warisan dari nenek moyang, warisan tersebut bisa berupa tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk religi, budaya ataupun adat istiadat (Basuni, 2012). Dalam perkembangannya masyarakat melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dengan mengembangkan suatu kearifan lokal berupa pengetahuan atau ide, peralatan, dipadu dengan norma adat, nilai budaya untuk mengelola lingkungan guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kearifan lokal dalam konservasi keanekaragaman hayati menjadi salah satu pertimbangan pemerintah Indonesia untuk meratifikasi konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati melalui Undang-undang No. 5 Tahun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati (Basuni,2012).

Kearifan lokal suatu daerah mengenai lingkungan memang dapat menimbulkan rasa kepedulian warganya terhadap lingkungan yang nantinya akan terbentuk suatu sikap. Kearifan lokal tersebut akan membentuk suatu mental atau pola pikir dan tingkah laku sehari-hari. Pembentukan sikap tersebut bisa terjadi salah satunya karena faktor sosial budaya yang terdapat di tempat tinggal suatu masyarakat terutama di kalangan masyarakat adat yang masih kental sosial budayanya (Nurhidayati, 2013).

Kearifan lokal tersebut bisa terus terjaga dan terlaksanan dari generasi ke genarasi dikarenakan adanya suatu upaya penyampaian mengenai kearifan lokal tersebut. Upaya tersebut disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pendidikan. Pendidikan di sini dilaksanakan dengan prinsip pembudayaan dan pemberdayaan. Pendidikan yang berjalan biasanya terjadi secara formal, nonformal maupun informal yang akan membentuk pandangan, sikap dan juga kecerdasan individu. Proses pendidikan telah berlangsung sejak manusia menempati bumi. Bagi individu, masyarakat merupakan wahana berlangsungnya proses pendidikan yang asli, hingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dan melangsungkan kehidupannya (Wardhani, 2013).


(14)

4

Banyak penelitian mengenai konservasi, salah satunya peneliti dari India Badola (1998) yang meneliti mengenai sikap penduduk di sekitar pegunungan Himalaya terhadap konservasi, yang menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar pegunungan Himalaya sangat antusias terhadap konservasi. Rahmawati (2000) dalam penelitiannya di kampung Adat Kasepuhan (Sinar Resmi, Ciptagelar, Cipta Mulya) menunjukkan bahwa masyarakat Kasepuhan mempunyai pengetahuan lokal dalam hal mengatur kelestarian lingkungan dan bagaimana lingkungan tersebut dapat memberikan manfaat untuk kehidupan masyarakat. Aulia dan Dharmawan (2010) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dengan adanya pelarangan pembuatan sumur di kampung Kuta Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, maka sumber daya air termanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat kampung Kuta. Pelarangan penggalian sumur ini untuk menjaga kondisi air bawah tanah agar selalu baik, bersih dan untuk menjaga tanah yang kondisinya sangat labil.

Kampung adat Sinar Resmi adalah salah satu dari sekian banyak kampung adat di Indonesia yang memiliki kearifan lokal terhadap lingkungan. Kampung adat Sinar Resmi ini mempunyai cara khusus dalam melestarikan lingkungannya, kampung adat ini sudah menjalankan konsep hidup ramah lingkungan bahkan sebelum kawasan tempat tinggalnya dijadikan sebuah kawasan konservasi oleh pemerintah Indonesia tepatnya pada kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH). Hidup ramah lingkungan yang mereka jalani sudah dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang mereka dan bertekad akan tetap dilestarikan oleh generasi penerusnya (Rahmawati, 2000). Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan dalam melihat sikap masyarakat terhadap konservasi, maka dilakukan penelitian untuk melihat sikap konservasi siswa yang bertempat tinggal di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.


(15)

5

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi?”

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diuraikan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimanakah sikap konservasi siswa kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi?

3. Bagaimanakah proses penanaman sikap konservasi siswa dan pewarisannya di kampung tradisional Cikupa Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi?

4. Bagaimanakah proses penanaman sikap konservasi siswa dan pewarisannya di kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi?

5. Apakah terdapat persamaan dan perbedaan sikap konservasi antara siswa kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi? Jika ada, apa yang menjadi penyebabnya?

D. Batasan Masalah

Supaya permasalahan yang dikaji tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah pada:

1. Konservasi yang dimaksud adalah konservasi biologis dan konservasi lingkungan


(16)

6

2. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa yang sedang bersekolah setara SMP dan SMA serta bertempat tinggal di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut: “Untuk mendeskripsikan sikap konservasi siswa kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi”.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak di antaranya:

1. Bagi siswa: dapat memunculkan dan menambah rasa kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya baik bagi siswa di kampung tradisional Cikupa maupun siswa di kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

2. Bagi masyarakat kampung adat: dapat menjadi contoh bagi masyarakat-masyarakat lain yang kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan. 3. Bagi masyarakat umum: dapat memunculkan kepedulian terhadap

lingkungan dan dapat mengubah pola hidup yang kurang bersahabat tdengan lingkungan sehingga dapat diterapkan sebagai kebijakan lokal. 4. Bagi peneliti dan dunia pendikan: dapat menambah wawasan yang baru

dan dapat mengambil serta mengaplikasikan hal-hal yang positif yang didapat dalam penelitian kearifan lokal ini pada dunia pendidikan baik secara formal maupun informal.


(17)

30

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di kampung tradisional dan kampung adat. Kampung tradisional yang dijadikan lokasi penelitian adalah kampung tradisional Cikupa Desa Cikelat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Sedangkan kampung adat yang dijadikan lokasi penelitian adalah kampung adat Sinar Resmi Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, yang terletak di lereng bukit selatan Gunung Halimun dan Taman Nasional Gunung Halimun.

Populasi pada penelitian ini adalah semua sikap konservasi yang dimiliki siswa setara SMP maupun SMA, yang berada di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Sampel pada penelitian ini adalah sikap konservasi siswa setara SMP maupun SMA yang terjaring melalui lembar pernyataan skala sikap, yang berada di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Desain ini bertujuan untuk mengambarkan atau melukiskan secara cermat dan sistematis fakta, gejala, fenomena, opini atau pendapat, sikap, mengambarkan (to describe) suatu kejadian (Atmodjo, 2013). Sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampling non-probability purposive sampling. Menurut Sudjana (2005) purposive sampling adalah pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti dan dikatakan sampling non-peluang karena pada waktu sampel diambil dari populasi, peluang tidak ikut disertakan.

Teknik di atas digunakan karena dalam pemilihan sampelnya sesuai dengan yang peneliti inginkan dan sesuai degan tujuan peneliti. Dalam


(18)

31

penelitian ini, yang dimaksud subjek adalah sikap konservasi siswa yang berdomisili di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi yang bersekolah setara SMP maupun SMA. Pemilihan teknik sampling ini didasarkan pada anggapan bahwa setiap siswa SMP dan SMA yang diharapkan telah mempelajari mengenai lingkungan. Jumlah siswa yang di jaring tergantung dari jumlah siswa yang terdapat di kedua kampung tersebut atau sampel seadanya. Selain itu dilakukan juga wawancara terhadap orang tua siswa dan juga tokoh masyarakat di kedua kampung tersebut untuk menambahkan data penelitian serta untuk mengetahui proses penanaman sikap.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2005) metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

D. Definisi Operasional

Upaya untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya definisi operasional mengenai istilah-istilah tersebut dengan maksud untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun definisi operasional untuk penelitian ini adalah:

1. Sikap konservasi

Sikap konservasi yang dimaksud adalah kecenderungan respon positif atau negatif siswa terhadap konservasi lingkungan yang dijaring dengan menggunakan lembar pernyataan skala sikap Likert.


(19)

32

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

2. Kampung Tradisional

Kampung tradisional yang dimaksud adalah tempat tinggal suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang leluhur dan tidak memiliki nilai-nilai tradisi tertentu dalam sistem kehidupannya.

3. Kampung Adat

Kampung adat yang dimaksud adalah tempat tinggal sekelompok masyarakat yang memiliki asal-usul leluhur secara turun temurun serta masih memegang nilai-nilai tradisi dalam sistem kehidupannya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala sikap, perangkat wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Penjabaran dari instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jenis Instrumen Penelitian

No. Jenis Instrumen Penjabaran Sumber Data

1. Skala sikap Sikap konservasi siswa Siswa 2. Pedoman

wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

Orang tua siswa dan tokoh masyarakat

3. Catatan penting lapangan (Observasi)

Catatan penting selama penelitian ditujukan untuk mencatat informasi yang dianggap penting oleh peneliti akan tetapi tidak terjaring oleh instrumen penelitian.

Kegiatan penelitian

4. Peralatan dokumentasi

Peralatan dokumentasi ini berupa kamera dan

perekam yang

diperuntukan sebagai alat bantu baik pada saat wawancara maupun sebagai bukti penelitian

Kegiatan penelitian


(20)

33

Sebelum instrumen di atas digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengembangan instrumen. Hal tersebut ditujukan agar instrumen yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Adapun penjabaran dari pengembangan tersebut sebagai berikut:

1. Skala sikap

Skala sikap yang yang disusun dengan menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat kategori, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skala sikap yang dibuat berjumlah 30 pernyataan yang terdiri dari beberapa kajian konservasi dan telah di-judgement oleh dosen ahli. Instrumen ini kemudian diujicobakan untuk membedakan pernyataan yang baik dan tidak.

Adapun proses uji coba tersebut meliputi pemberian perangkat instrumen ke 30 siswa SMA Kartika XIX-2 Bandung. Setelah itu diadakan tindak lanjut terhadap perangkat instrument tersebut, dengan merevisi sebagian atau secara keseluruhan. Berdasarkan hasil uji coba, dari 30 pernyataan tersebut didapatkan 15 pernyataan yang memenuhi kriteria sehingga layak untuk digunakan. Adapun kisi-kisi dari 15 pernyataan yang digunakan peneliti setelah dilakukan ujicoba (Terlampir D.1)

2. Perangkat wawancara

Perangkat wawancara digunakan untuk memvalidasi jawaban siswa serta menambah informasi data penelitian. Perangkat wawancara ini diberikan kepada orang tua dan tokoh masyarakat atau orang yang berpengaruh di kampung tradisional Cikupa maupun di kampung adat Sinar Resmi. Adapun kisi-kisi perangkat wawancara bisa di lihat di lampiran D3.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan pengumpulan data melalui daftar pertanyaan, pengumpulan data dengan wawancara, serta pengumpulan data dengan observasi langsung.


(21)

34

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar.

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Jenis Data Sumber Data

1. Daftar pertanyaan

Nilai sikap konservasi siswa

Siswa

2. Wawancara Jawaban orang tua dan tokoh masyarakat tentang cara menyampaikan konservasi ke anak-anaknya serta

mengetahui konservasi Lingkungan di Cisolok

Orang tua dan tokoh masyarakat

3. Observasi Catatan-catatan kejadian penting selama penelitian

Kegiatan selama penelitian

4. Dokumentasi Rekaman suara, foto, video

Kegiatan selama penelitian

G. Analisis Data

1. Analisis uji coba skala sikap

Ada beberapa langkah untuk menentukan pernyataan yang akan digunakan dalam penelitian. Pertama yaitu menentukan skor dari setiap pernyataan. Setelah itu memilih pernyataan yang dapat membedakan kelompok yang mempunyai sikap yang sangat positif dengan kelompok yang mempunyai sikap yang sangat negatif dengan rumus pemilihan item. a. Penetapan bobot skor

Menurut Edwards (1957) merinci langkah-langkah dalam penetapan bobot skor sebagai berikut:

1) Memuat frekuensi untuk setiap alternatif jawaban.

2) Menghitung proporsi (p) dengan cara membagi setiap frekuensi dengan banyaknya responden.


(22)

35

3) Menghitung proporsi kumulatif/cumulative proportion (cp) (cp1=cp1, cp2=cp1+cp2, cp3=cp2+cp3, cp4=cp3+cp4).

4) Menghitung nilai tengah proporsi kumulatif/mean cumulative proportion (mcp).

5) Menentukan nilai z berdasarkan mcp yang telah diketahui dengan menggunakan deviasi normal.

6) Menghitung nilai z + nilai mutlak. Dimana nilai mutlak merupakan nilai z yang paling rendah nilainya.

7) Membulatkan nilai z + nilai mutlak.

Setelah penghitungan bobot skor untuk menentukan skor setiap kategori dalam pernyataan sikap yang telah dibuat diperoleh ada 16 pernyataan yang memenuhi kriteria dari 30 pernyataan, yaitu yang mempunyai gradasi nilai seperti 0, 1, 2, 3 atau 0, 1, 3, 4 dan lain sebagainya. Perhitungan bobot skor ini dapat dilihat di lampiran C.2. b. Pemilihan item

Pemilihan item dilakukan dengan cara menghitung nilai t. Nilai t ini didapatkan dengan melakukan uji daya pembeda. Sebelum menghitung nilai t maka responden dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing sebanyak 10 responden yang memiliki jumlah skor tertinggi (High group) dan 10 responden yang memiliki skor sikap terendah (Low group) dari total jumlah 30 responden.

Untuk membedakan sikap antara kelompok bawah dan kelompok atas, maka dicari nilai t dengan rumus pemilihan item:

̅ ̅

√∑ ̅ ∑ ̅

Dengan kata lain:

∑ ̅ ∑ (∑


(23)

36

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Keterangan:

t = daya pembeda

̅ = rata-rata nilai kelompok atas ̅ = rata-rata nilai kelompok bawah n = jumlah siswa

(Edwards, 1957:153) 2. Analisis data hasil penelitian

Data yang diperoleh merupakan data mentah, agar data tersebut dapat memberikan informasi, jawaban dan kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini maka dilakukan pengolahan data. Adapun pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menghitung skor sikap konsep konservasi yang diperoleh siswa kampung tradisional Cikupa dan siswa kampung adat Sinar Resmi secara terpisah (Lampiran E).

b. Melakukan perhitungan nilai siswa yang dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2010):

Nilai siswa =

c. Nilai rata-rata yang didapat dikategorisasikan berdasarkan kepada beberapa kategori (Arikunto, 2010) sebagai berikut

80-100 Baik sekali 66-79 Baik

56-65 Cukup 40-55 Kurang 30-39 Gagal

d. Dapat melihat perbedaan dan persamaan yang terdapat pada kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi

3. Wawancara, catatan lapangan, dokumentasi digunakan sebagai data tambahan serta digunakan untuk memvalidasi jawaban siswa serta untuk mengetahui peranan sosial budaya terhadap pembentukan sikap konsrvasi siswa. Dalam perangkat wawancara pertanyaannya akan dikembangkan sesuai dengan jawaban yang diberikan, hal tersebut diperuntukkan agar


(24)

37

mendapatkan informasi yang lengkap dan hasilnya akan dianalisis secara kualitatif.

Adapun secara rinci mengenai analisis data penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Analisis Data Penelitian Pendekatan Kualitatif

Nilai skala sikap

Catatan wawancara

Observasi lapangan

Dokumentasi penelitian

Pengolahan data

Interpretasi Studi perbandingan

dengan peneliti lain

Studi kepustakaan

Kesimpulan


(25)

38

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

H. Alur Penelitian

Penelitian yang dilakukan meliputi tahap-tahap sebagai berikut: Perumusan ide dan permasalahan

Melakukan study literature tentang sikap, konservasi, kampung tradisional dan kampung adat.

Pembuatan proposal.

Melaksanakan seminar proposal

Membuat perbaikan proposal

Uji coba perangkat instrumen penelitian

Tindak lanjut (revisi) perangkat instrumen.

Pengambilan data; pengisian instrument oleh siswa di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi serta mewawancarai orang tua dan

sesepuh dari kedua kampung tersebut

Analisis data dari hasil penelitian.

Membuat kesimpulan.

Pembuatan laporan penelitian dalam bentuk skripsi Menyusun instrumen penelitian

judgement instrumen penelitian


(26)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Siswa kampung tradisional Cikupa memiliki nilai sikap konservasi yang bisa dikategorikan cukup sedangkan nilai sikap konservasi di kampung adat Sinar Resmi dikategorikan baik sekali. Proses pewarisan pengetahuan mengenai konservasi di kampung tradisional Cikupa terjadi di sekolah dan juga bimbingan orang tua, sedangkan proses pewarisan pengetahuan di kampung adat Sinar Resmi terjadi di sekolah, bimbingan orang tua, kebudayaan setempat dan juga peranan ketua adat. Perbedaan proses pewarisan pengetahuan di kampung tradisional Cikupa dan kampung adat Sinar Resmi terdapat pada sumber pewarisan pengetahuan mengenai sikap konservasi.

B. Saran

1. Bagi masyarakat kampung adat

Kampung adat Sinar Resmi memiliki pengetahuan dan aturan adat tersendiri dalam pengelolaan lingkungan. Diharapkan dengan adanya pengetahuan dan aturan tersebut dapat membantu menekan laju kerusakan lingkungan, dan juga diharapkan dapat terus mewariskan pengetahuan mengenai lingkungan mereka kepada generasi penerusnya.

2. Bagi masyarakat kampung tradisional

Lebih memerhatikan lingkungan mereka dan juga mulai menanamkan/ memberi contoh hidup ramah lingkungan kepada anak-anak, sehingga mereka terbiasa dengan hidup yang ramah lingkungan

3. Bagi dunia pendidikan

Memanfaatkan suatu kearifan lokal suatu tempat dalam dunia pendidikan khususnya di bidang konservasi, untuk menekan laju kerusakan


(27)

55

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

4. Bagi peneliti lain

Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil subyek penelitian yang lebih luas, dan juga kajian yang lebih mendalam dengan mengaitkan pengetahuan lingkungan siswa dengan sikap siswa, serta membuat indikator sebagai berikut

Tabel 5.1 Rekomendasi Kisi-kisi Indikator Sikap Konservasi Lingkungan Hidup

Indikator Kepercayaan Perasaan Kehendak Akan Sikap terhadap

lingkungan secara fisik

Sikap terhadap lingkungan biologis Sikap terhadap lingkungan sosial


(28)

56

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2013). Menyelamatkan bumi dengan biologi konservasi. [Online]. Tersedia: http://www.anneahira.com/biologi-konservasi.htm [24 Agustus 2013]

Ardh. (2012). Bioteknologi Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Penurunan Kualitas Lingkungan Dan Pengelolaan Biodiversitas. Online]. Tersedia:

http://biologi.ugm.ac.id/index.php/component/content/article/64- berita/451-bioteknologi-sebagai-upaya-untuk-mengatasi-penurunan-kualitas-lingkungan-dan-pengelolaan-biodiversitas [8 Januari 2013]

Arendt, R. (2010). Conservation Subdivision Design: A Brief Overview. [Online]. Tersedia: http://www.greenerprospects.com/PDFs/CSD_Overview.pdf [13 Juli 2013]

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Atmodjo. (2013). Format Penelitian Deskriptif dan Analisis Data Deskriptif.

[Online]. Tersedia: http://kk.mercubuana.ac.id/files/94010-4-458759779913.pdf [26 Agustus 2013]

Aulia, T.O.S dan Dharmawan, A.H. (2010). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air Di Kampung Kuta. Dalam Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 04 (03), 345-355. [Online]. Tersedia: http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/3%20Tia%20Oktaviani.pdf [8 Januari 2013]

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS. (2012). Bab X Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup. [Online]. Tersedia: http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/10844/ [8 Januari 2013] Badola, R. (1998). “Attitudes of local people towards conservation and

alternatives to forest resources: A case study from the lower Himalayas”. Biodiversity and Conservation. 18, (07), 1245-1259. [Online]. Tersedia: http://link.springer.com/content/pdf/10.1023%2FA%3A1008845510498 [1 Januari 2013]

Basuni, S . (2012). Mengelola Sumber Daya alam Hayati Berbasis Pengetahuan tradisional dan Kearifan Lokal. [Online]. Tersedia: http://kshe.fahutan.ipb.ac.id/uploads/2012/07/KONSERVASI_KEARIFA N-LOKAL.pdf [24 Agustus 2013]


(29)

57

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Center for International Forestry Research. (2013). Keanekaragaman Hayati dari

Halimun-Salak. [Online]. Tersedia:

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/05/ keanekaragaman-hayati-dari-halimun-salak [26 Agustus 2013].

Darmayana. (2011). Demokrasi Ekonomi Di Kasepuhan. [Online]. Tersedia:

http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/kebudayaan-lokal/20111009/demokrasi-ekonomi-di-kasepuhan-.html [5 Desember 2012]

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. (2011). Sejarah Kampung

Sukabumi. [Online]. Tersedia:

http://www.pesonajabar.com/sejarahbudaya/kampungadat/sukabumi.html [5 Desember 2012]

Djohan, T. J. (1995). Konsep dan Prinsip Konservasi Biodiversitas. [Online]. Tersedia: http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2765_MU.11120015.pdf [24 Agustus 2013]

Dokumentasi Kasepuhan. (2013). Bagan Pemerintahan Kasepuhan. Tidak diterbitkan

Edwards, A. L. (1957). Techniques of Attitude Scale Contruction. New York: Appleton-Century-Crofts,inc.

Ezrafael, A. (2013). Peranan Keluarga dalam menyukseskan kualitas pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.ezrafel.com/2013/03/peran-keluarga-dalam-menyukseskan_4609.html [26 Agustus 2013]

Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hadi, M. (2009). Konservasi Sumberdaya alam dan Pengelolaan lingkungan. [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/1070/1/ILING-II-5-KONSERVASI.pdf [24 Agustus 2013]

Husnain. (2011). Kehilangan Unsur Hara Akibat Pembakaran Jerami Padi dan Potensi Pencemaran Lingkungan [Online]. Tersedia: http://balittanah.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=435:cemar&catid=61:artikel-coba&Itemid=258 [26 Agustus 2013]

Ichan, M. (2009). Etika Lingkungan Masyarakat Adat Kasepuhan dalam Pengelolaan Hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

[Online]. Tersedia:


(30)

58

http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/938_RD0909003.pdf [24 Agustus 2013]

Indrawati. (2007). Observasi. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf [25 Agustus 2013]

Isahi, P. S,. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas). [Online]. Tersedia: http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/ [24 Agustus 2013]

IUCN. (2009). Conservation. [Online]. Tersedia: https://community.iucn.org/rba1/Pages/conservation.aspx [13 Juli 2013] Jasman. (2013). Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia:

http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/pendidikan-karakter.html [26 Agustus 2013]

Kementrian Lingkungan Hidup. (2013). KLH Sosialisasikan Pedoman Tata Cara Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat dan Kearifan Lokal. [Online]. Tersedia: http://www.menlh.go.id/klh-sosialisasikan-pedoman- tata-cara-pengakuan-keberadaan-masyarakat-hukum-adat-dan-kearifan-lokal/ [24 Agustus 2013]

Kristanti. (2010). Indonesia Ranking Empat Perusak Lingkungan. [Online]. Tersedia: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/149597-indonesia__rangking_empat_perusak_lingkungan [8 Januari 2013]

Marsuki. (2012). “Membangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi”. Indonesian Journal of Conservation.1, (1), 20-29. [Online]. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2061/2175 [1 Januari 2013]

Munandar, A. et al. (2009). Konservasi Fauna Indonesia. Bandung: Rizqi Press. Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhidayati. (2013). Pelestarian Budaya Jawa Melalui Lagu Dolanan. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Nurhidayati,%20S.Pd.%2 0M.%20Hum./PELESTARIAN%20BUDAYA%20JAWA%20MELALUI %20LAGU%20DOLANAN.pdf [24 Agustus 2013].


(31)

59

Yoga Restu Firdaus,2013

Sikap Konservasi Siswa Kampung Tradisional Cikupa Dan Kampung Adat Sinar Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi

Nurtika, N., Sofiari. E., dan Sopha. G. A. (2008). “Pengaruh Biokultur dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola”. Journal Hort . 18, (3), 267-277. [Online]. Tersedia: http://digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/repository/downloa d/4828/4463 [26 Agustus 2013].

Pangastuti, A. (2006). “Species definition of procaryotes based on 16S rRNA and protein coding genes sequence”. Biodiversitas. 7, (03), 292-296. [Online]. Tersedia: http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0703/D070319.pdf [24 Agustus 2013]

Prakoso. (2013). Macam-macam Pendidikan dan Jengjang Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.pendidikan-news.com/2013/02/macam-macam-pendidikan-dan-jenjang.html [25 Agustus 2013]

Rahmawati. (2008). “Pengetahuan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan: Adaptasi, Konflik dan Dinamika Sosio-Ekologis”. Sodality: Jurnal Transdisiplin, Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. 02, (02), 151-190. [Online]. Tersedia: http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi5-2.pdf [1 Januari 2013]

Ramdhani, N. (2005). Sikap dan Beberapa Definisi untuk Memahaminya.

[Online]. Tersedia:

http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpers/wpcontent/uploads/2008/03definisi.p df [9 September 2013]

Samariansyah, I. (2012). Keanekaragaman Hayati Kunci Persaingan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.jurnas.com/halaman/5/2012-06-05/211352 [20 Agustus 2013]

Sardjono, A. (2012). Pemekaran Desa Cikelat Kecamatan Cisolok. [Online]. Tersedia:

http://sukabumikab.go.id/produk%20hukum/2012/15.PEMEKARAN%20

DESA%20CIKELAT%20KECAMATAN%20CISOLOK.pdfv [9

September 2013]

Setiawan, E. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/ [24 Agustus 2013]

Setyawati, T . (2010) . Konservasi Flora, Fauna, dan Mikroorganisme. [Online].

Terseida:

http://www.forda-mof.org/files/RPI_10_Kons._Flora,_Fauna,_&_Mikroorganisme.pdf [13 Juli 2013]

Siregar, A.F., dan Hartati, W. (2010). Aplikasi Pupuk Organik dalam Mefisiensi Pupuk Anorganik pada Lahan Sawah [Online]. Tersedia:


(32)

60

http://balittanah.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=433:organik&catid=61:artikel-coba&Itemid=258 [26 agustus 2013]

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyo. (2012). “Pengembangan Karakter anak Melalui Konservasi Moral Sejak Dini”. Indonesian Journal of Conservation.1, (1), 40-48. [Online]. Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2063/2177 [1 Januari 2013]

Sumargo. (2013). Potret Keadaan Hutan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://fwi.or.id/wp-content/uploads/2013/02/PHKI_2000-2009_FWI_low-res.pdf [24 Agustus 2013]

Suryanto, D. (2003). Melihat Keanekaragaman Organisme Melalui Beberapa Teknik Genetika Molekuler. [Online]. Tersedia: http://library.usu.ac.id/download/fmipa/biologi-dwis.pdf [20 Agustus 2013]

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wacana Nusantara. (2012). Masyarakat Adat Ciptagelar. [Online]. Tersedia: http://wacananusantara.org/kehidupan-kolektif-kebudayaan-masyarakat-desa-ciptagelar/ [5 Desember 2012]

Wardhani, N. W. (2013). “Pembelajaran Nilai-nilai Kearifan Lokal Sebagai Penguat Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Informal”. Jurnal Penelitian Pendidikan.14, (1), 55-464. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/novia.pdf [1 Oktober 2013]

Yudhistira. , Hidayat. W. K. dan Hadiyarto, A. (2011). “kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir di Desa Keningar daerah kawasan gunung merapi” . Jurnal Ilmu Lingkungan. 9, (2): 76-84.

[Online]. Tersedia:

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/407 2/pdf [20 Agustus 2013]


(1)

4. Bagi peneliti lain

Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil subyek penelitian yang lebih luas, dan juga kajian yang lebih mendalam dengan mengaitkan pengetahuan lingkungan siswa dengan sikap siswa, serta membuat indikator sebagai berikut

Tabel 5.1 Rekomendasi Kisi-kisi Indikator Sikap Konservasi Lingkungan Hidup

Indikator Kepercayaan Perasaan Kehendak Akan

Sikap terhadap lingkungan secara fisik

Sikap terhadap lingkungan biologis Sikap terhadap lingkungan sosial


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2013). Menyelamatkan bumi dengan biologi konservasi. [Online]. Tersedia: http://www.anneahira.com/biologi-konservasi.htm [24 Agustus 2013]

Ardh. (2012). Bioteknologi Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Penurunan Kualitas

Lingkungan Dan Pengelolaan Biodiversitas. Online]. Tersedia:

http://biologi.ugm.ac.id/index.php/component/content/article/64- berita/451-bioteknologi-sebagai-upaya-untuk-mengatasi-penurunan-kualitas-lingkungan-dan-pengelolaan-biodiversitas [8 Januari 2013]

Arendt, R. (2010). Conservation Subdivision Design: A Brief Overview. [Online]. Tersedia: http://www.greenerprospects.com/PDFs/CSD_Overview.pdf [13 Juli 2013]

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Atmodjo. (2013). Format Penelitian Deskriptif dan Analisis Data Deskriptif.

[Online]. Tersedia: http://kk.mercubuana.ac.id/files/94010-4-458759779913.pdf [26 Agustus 2013]

Aulia, T.O.S dan Dharmawan, A.H. (2010). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air Di Kampung Kuta. Dalam Jurnal Transdisiplin Sosiologi,

Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 04 (03), 345-355. [Online]. Tersedia:

http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/3%20Tia%20Oktaviani.pdf [8 Januari 2013]

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS. (2012). Bab X

Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup. [Online]. Tersedia:

http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/10844/ [8 Januari 2013]

Badola, R. (1998). “Attitudes of local people towards conservation and alternatives to forest resources: A case study from the lower Himalayas”. Biodiversity and Conservation. 18, (07), 1245-1259. [Online]. Tersedia:

http://link.springer.com/content/pdf/10.1023%2FA%3A1008845510498 [1 Januari 2013]

Basuni, S . (2012). Mengelola Sumber Daya alam Hayati Berbasis Pengetahuan

tradisional dan Kearifan Lokal. [Online]. Tersedia:

http://kshe.fahutan.ipb.ac.id/uploads/2012/07/KONSERVASI_KEARIFA N-LOKAL.pdf [24 Agustus 2013]


(3)

Center for International Forestry Research. (2013). Keanekaragaman Hayati dari

Halimun-Salak. [Online]. Tersedia:

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/05/ keanekaragaman-hayati-dari-halimun-salak [26 Agustus 2013].

Darmayana. (2011). Demokrasi Ekonomi Di Kasepuhan. [Online]. Tersedia:

http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/kebudayaan-lokal/20111009/demokrasi-ekonomi-di-kasepuhan-.html [5 Desember 2012]

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. (2011). Sejarah Kampung

Sukabumi. [Online]. Tersedia:

http://www.pesonajabar.com/sejarahbudaya/kampungadat/sukabumi.html [5 Desember 2012]

Djohan, T. J. (1995). Konsep dan Prinsip Konservasi Biodiversitas. [Online]. Tersedia: http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2765_MU.11120015.pdf [24 Agustus 2013]

Dokumentasi Kasepuhan. (2013). Bagan Pemerintahan Kasepuhan. Tidak diterbitkan

Edwards, A. L. (1957). Techniques of Attitude Scale Contruction. New York: Appleton-Century-Crofts,inc.

Ezrafael, A. (2013). Peranan Keluarga dalam menyukseskan kualitas pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.ezrafel.com/2013/03/peran-keluarga-dalam-menyukseskan_4609.html [26 Agustus 2013]

Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hadi, M. (2009). Konservasi Sumberdaya alam dan Pengelolaan lingkungan. [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/1070/1/ILING-II-5-KONSERVASI.pdf [24 Agustus 2013]

Husnain. (2011). Kehilangan Unsur Hara Akibat Pembakaran Jerami Padi dan

Potensi Pencemaran Lingkungan [Online]. Tersedia:

http://balittanah.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=435:cemar&catid=61:artikel-coba&Itemid=258 [26 Agustus 2013]

Ichan, M. (2009). Etika Lingkungan Masyarakat Adat Kasepuhan dalam

Pengelolaan Hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

[Online]. Tersedia:


(4)

http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/938_RD0909003.pdf [24 Agustus 2013]

Indrawati. (2007). Observasi. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf [25 Agustus 2013]

Isahi, P. S,. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas). [Online]. Tersedia: http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/ [24 Agustus 2013]

IUCN. (2009). Conservation. [Online]. Tersedia:

https://community.iucn.org/rba1/Pages/conservation.aspx [13 Juli 2013] Jasman. (2013). Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia:

http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/pendidikan-karakter.html [26 Agustus 2013]

Kementrian Lingkungan Hidup. (2013). KLH Sosialisasikan Pedoman Tata Cara

Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat dan Kearifan Lokal.

[Online]. Tersedia: http://www.menlh.go.id/klh-sosialisasikan-pedoman- tata-cara-pengakuan-keberadaan-masyarakat-hukum-adat-dan-kearifan-lokal/ [24 Agustus 2013]

Kristanti. (2010). Indonesia Ranking Empat Perusak Lingkungan. [Online]. Tersedia: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/149597-indonesia__rangking_empat_perusak_lingkungan [8 Januari 2013]

Marsuki. (2012). “Membangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi”. Indonesian

Journal of Conservation.1, (1), 20-29. [Online]. Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2061/2175 [1 Januari 2013]

Munandar, A. et al. (2009). Konservasi Fauna Indonesia. Bandung: Rizqi Press. Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhidayati. (2013). Pelestarian Budaya Jawa Melalui Lagu Dolanan. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Nurhidayati,%20S.Pd.%2 0M.%20Hum./PELESTARIAN%20BUDAYA%20JAWA%20MELALUI %20LAGU%20DOLANAN.pdf [24 Agustus 2013].


(5)

Nurtika, N., Sofiari. E., dan Sopha. G. A. (2008). “Pengaruh Biokultur dan Pupuk

Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola”.

Journal Hort . 18, (3), 267-277. [Online]. Tersedia:

http://digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/repository/downloa d/4828/4463 [26 Agustus 2013].

Pangastuti, A. (2006). “Species definition of procaryotes based on 16S rRNA and

protein coding genes sequence”. Biodiversitas. 7, (03), 292-296. [Online]. Tersedia: http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0703/D070319.pdf [24 Agustus 2013]

Prakoso. (2013). Macam-macam Pendidikan dan Jengjang Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.pendidikan-news.com/2013/02/macam-macam-pendidikan-dan-jenjang.html [25 Agustus 2013]

Rahmawati. (2008). “Pengetahuan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan: Adaptasi,

Konflik dan Dinamika Sosio-Ekologis”. Sodality: Jurnal Transdisiplin, Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. 02, (02), 151-190. [Online].

Tersedia: http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi5-2.pdf [1 Januari 2013]

Ramdhani, N. (2005). Sikap dan Beberapa Definisi untuk Memahaminya.

[Online]. Tersedia:

http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpers/wpcontent/uploads/2008/03definisi.p df [9 September 2013]

Samariansyah, I. (2012). Keanekaragaman Hayati Kunci Persaingan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.jurnas.com/halaman/5/2012-06-05/211352 [20 Agustus 2013]

Sardjono, A. (2012). Pemekaran Desa Cikelat Kecamatan Cisolok. [Online]. Tersedia:

http://sukabumikab.go.id/produk%20hukum/2012/15.PEMEKARAN%20

DESA%20CIKELAT%20KECAMATAN%20CISOLOK.pdfv [9

September 2013]

Setiawan, E. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/ [24 Agustus 2013]

Setyawati, T . (2010) . Konservasi Flora, Fauna, dan Mikroorganisme. [Online].

Terseida:

http://www.forda-mof.org/files/RPI_10_Kons._Flora,_Fauna,_&_Mikroorganisme.pdf [13 Juli 2013]

Siregar, A.F., dan Hartati, W. (2010). Aplikasi Pupuk Organik dalam Mefisiensi


(6)

http://balittanah.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=433:organik&catid=61:artikel-coba&Itemid=258 [26 agustus 2013]

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyo. (2012). “Pengembangan Karakter anak Melalui Konservasi Moral Sejak Dini”. Indonesian Journal of Conservation.1, (1), 40-48. [Online].

Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2063/2177 [1 Januari 2013]

Sumargo. (2013). Potret Keadaan Hutan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://fwi.or.id/wp-content/uploads/2013/02/PHKI_2000-2009_FWI_low-res.pdf [24 Agustus 2013]

Suryanto, D. (2003). Melihat Keanekaragaman Organisme Melalui Beberapa

Teknik Genetika Molekuler. [Online]. Tersedia:

http://library.usu.ac.id/download/fmipa/biologi-dwis.pdf [20 Agustus 2013]

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wacana Nusantara. (2012). Masyarakat Adat Ciptagelar. [Online]. Tersedia: http://wacananusantara.org/kehidupan-kolektif-kebudayaan-masyarakat-desa-ciptagelar/ [5 Desember 2012]

Wardhani, N. W. (2013). “Pembelajaran Nilai-nilai Kearifan Lokal Sebagai Penguat Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Informal”. Jurnal Penelitian

Pendidikan.14, (1), 55-464. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/novia.pdf [1 Oktober 2013]

Yudhistira. , Hidayat. W. K. dan Hadiyarto, A. (2011). “kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir di Desa Keningar daerah

kawasan gunung merapi” . Jurnal Ilmu Lingkungan. 9, (2): 76-84.

[Online]. Tersedia:

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/407 2/pdf [20 Agustus 2013]


Dokumen yang terkait

Karakteristik Lanskap Kampung Tradisional di Halimun Selatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Sebuah Studi pada Kampung Kasepuhan di Kesatuan Adat Banten Kidul, Kampung Sirnaresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 14 112

Struktur Penguasaan Tanah Masyarakat dan Upaya Membangun Kedaulatan Pangan (Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

1 13 176

Analisis konflik sumberdaya hutan di kawasan konservasi: studi Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 21 260

Peranan Nilai Adat dalam Modernisasi di Kampung Ciptagelar Cisolok Sukabumi

0 10 76

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

4 12 25

PEWARISAN PENGETAHUAN LOKAL ETNOBOTANI KEPADA GENERASI SELANJUTNYA DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KABUPATEN SUKABUMI.

2 8 27

TRADISI NGASEUK DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL DI SMA.

3 19 36

TRADISI NGASEUK DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL DI SMA - repository UPI S BD 1004549 Title

0 0 4

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) - repository UPI S IND 1006287 Title

0 0 3

PEWARISAN PENGETAHUAN LOKAL ETNOBOTANI KEPADA GENERASI DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI KABUPATEN SUKABUMI - repository UPI S BIO 0905725 Title

0 0 3