Tingkat Pengetahuan Caregiver Terhadap Faktor Risiko, Pencegahan, dan Komplikasi Jatuh pada Lansia Onname di Rumah Sakit Immanuel.

(1)

IV ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN CAREGIVER TERHADAP FAKTOR RISIKO, PENCEGAHAN, DAN KOMPLIKASI JATUH PADA LANSIA YANG DI

OPNAME DI RUMAH SAKIT IMMANUEL

Daniel 1310125 Pembimbing 1: Vera, dr., Sp.PD., K-Ger

Pembimbing 2: Winsa Husin, dr., M.Kes., M.Sc., PA(K)

Jatuh pada lansia meningkatkan angka morbilitas dan mortalitas. Perlunya pengawasan oleh keluarga terhadap pasien lansia terutama pengetahuan akan pencegahan jatuh pada lansia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan caregiver pada faktor risiko, pencegahan dan komplikasi jatuh.

Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional. Responden yang dijadikan subjek penelitian merupakan caregiver dari pasien lansia opname di Rumah Sakit Immanuel dan dilakukan wawancara singkat sesuai dengan kuisioner pada setiap responden.

Lima puluh tujuh responden bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Proporsi caregiver yang memiliki tingkat pengetahuan faktor risiko memadai paling banyak pada kelompok pendidikan tinggi. Caregiver yang memiliki tingkat pengetahuan pencegahan jatuh tidak ada perbedaan untuk setiap kelompok usia dan tingkat pendidikan. Caregiver dengan usia lanjut memiliki pengetahuan komplikasi jatuh yang baik.

Simpulan dalam penelitian ini, caregiver memiliki tingkat pengetahuan akan jatuh yang masih kurang, maka perlunya program penyuluhan untuk setiap caregiver pasien lansia.

Kata kunci : jatuh, lansia, pengetahuan caregiver


(2)

V ABSTRACT

CAREGIVER KNOWLEDGE LEVEL OF RISK FACTORS, PREVENTION, AND COMPLICATION IN THE ELDERLY ARE FALLING IN

HOSPITALIZATION IMMANUEL

Daniel 1310125 Tutor 1: Vera, dr., Sp.PD., K-Ger

Tutor 2: Winsa Husin, dr., M.Kes., M.Sc., PA(K)

Falls in the elderly increase morbidity and mortality. Therefore, family caring for elderly patients should have adequate knowlegde about falls prevention in the elderly.

The purpose of this study was to determine the level of caregiver knowledge on risk factors for falls in the elderly about risk factors, prevention, and complication.

This study is a descriptive observational research. In the period of October to November2016, caregiver of hospitalized elderly patients in Immanuel Hospital Bandung were interviewed using questionnaire.

57 caregiver agreed to participate in this study. The proportion of caregiver with adequate knowlegde on falls risk factors was greatest in the group with high education background. Caregiver’s level of knowledge on falls prevention showed no difference among different age groups nor different education levels. Older caregivers tend to have better knowledge on falls complications.

The conclusions of this study is, caregiver’s knowledge about falls were still inadequate, so caregiver education program on falls in elderly should be given. Keywords: fall, elderly, caregiver knowledge


(3)

VIII DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERYATAAN MAHASISWA ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Landasan Teori ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Pengetahuan ... 6

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 6

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ... 7

2.1.3 Pengukuran Pengetahuan ... 8

2.1.4 Faktor faktor Mempengaruhi Pengetahuan ... 8

2.2 Warga Usia Lanjut ... 9


(4)

IX

2.2.1 Definisi ... 9

2.2.2 Klasifikasi Usia ... 10

2.2.3 Proses Menua dan Implikasi Klinis ... 10

2.2.4 Kondisi Kesehatan Lansia ... 11

2.3 Jatuh (Falls) ... 11

2.3.1 Definisi ... 11

2.3.2 Faktor Risiko Jatuh ... 13

2.3.3 Komplikasi Jatuh ... 27

2.3.4 Pencegahan ... 28

2.4 Pengertian Caregiver ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Bahan, Alat, dan Subjek penelitian ... 31

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 31

3.1.2 Subjek Penelitian ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 32

3.2.2 Waktu Penelitian ... 32

3.3 Metode Penelitian... 32

3.4 Prosedur Penelitian... 32

3.5 Sampel Penelitian ... 32

3.6 Definisi Operasional... 33

3.7 Aspek Penelitian... 34

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN ... 35

4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 35

4.1.2 Deskripsi Karakterisitk Responden ... 35

4.2 Analisis Data ... 41

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 45


(5)

X

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

RIWAYAT HIDUP ... 59


(6)

XI

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Faktor Risiko Jatuh ... 12 Tabel 4.1 Distribusi Caregiver dengan Tingkat Pengetahuan yang Memadai tentang Jatuh pada Lansia ... 36


(7)

XII

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Modified MyPyramid for Older Adults ... 20 Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Caregiver ... 35 Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Caregiver ... 36 Gambar 4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Faktor Risiko dengan Usia Caregiver ... 37 Gambar 4.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Faktor Risiko dengan Tingkat Pendidikan Caregiver ... 37 Gambar 4.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Pencegahan dengan Usia Caregiver ... 38 Gambar 4.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Pencegahan Jatuh dengan Tingkat Pendidikan Caregiver ... 39 Gambar 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Komplikasi dengan Usia Caregiver ... 39 Gambar 4.8 Distribusi Tingkat Pengetahuan

Komplikasi Jatuh dengan Tingkat Pendidikan Caregiver ... 40 Gambar 4.9Media yang diinginkan Caregiver untuk Program

Penyuluhan Pengetahuan Faktor Risiko Jatuh pada Lansia ... 41


(8)

XIII

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta

dalam Penelitian (Informed Consent) ... 51

Lampiran 2 Kusioner Tingkat Pengetahuan Caregiver terhadap Faktor Risiko Jatuh pada Lansia Opname di RS Immanuel ... 52

Lampiran 3 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 55

Lampiran 4 Data Responden ... 56

Lampiran 5 Dokumentasi ... 58


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jatuh merupakan suatu kejadian fisik yang sering dialami lansia saat proses penuaan. Jatuh pada usia lanjut dapat meningkatkan angka morbiditas, mortalitas, kecacatan, gangguan fungsi sosial, dan penurunan kualitas hidup (Lowlar et al., 2003).

Risiko jatuh pada lansia dapat disebabkan dari banyak hal dan di klasifikasikan dalam lima kategori (1) lingkungan (karpet yang terlipat, kamar mandi tanpa pegangan di dalamnya, ketidakamanan tangga, kurangnya pencahayaan, kondisi sepatu), (2) Obat – obatan (antidepresan, obat tidur, dan obat hipnotik), (3) kondisi kesehatan akibat penyakit maupun penuaan (mata buram, keseimbangan pasien), (4) nutrisi (kalsium dan vitamin D).

Berdasarkan survey di masyarakat AS, Tinetti (1992) mendapatkan sekitar 30% lansia umur lebih dari 65 tahun jatuh setiap tahunnya, separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang. Reuben dkk (1996) mendapatkan insiden jatuh di masyarakat AS pada umum lebih dari 65 tahun berkisar 1/3 populasi lansia setiap tahun, dengan rata-rata jatuh 0.6/orang. Insiden di rumah-rumah perawatan (nursing home) 3 kali lebih banyak (Tinetti, 1992). Lima persen dari penderita jatuh ini mengalami patah tulang atau memerlukan perawatan tambahan. Kecelakaan yang mengakibatkan kematian no. 6 di Amerika Serikat tahun 1992, dan no. 5 tahun 1994 untuk penderita lansia, duapertiganya akibat jatuh. Kematian akibat jatuh sangat sulit diidentifikasi karena sering tidak disadari oleh keluarga atau dokter pemeriksanya, sebaliknya jatuh juga bisa merupakan akibat penyakit lain misalnya serangan jantung mendadak (Tinetti, 1992).

Kejadian jatuh dan cedera akibat jatuh sering dilaporkan menimpa pasien di rumah sakit saat menjalani perawatan inap (Quigley et.al, 2013). Berdasarkan laporan Kongres XII PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia), tahun 2012 menunjukan bahwa kejadian pasien jatuh termasuk ke dalam tiga besar insiden


(10)

2

medis rumah sakit dan menduduki peringkat kedua setelah medicine error. Dari laporan tersebut didapatkan data kejadian jatuh sebanyak tiga puluh empat kejadian dan membuktikan bahwa kejadian jatuh pasien masih tinggi di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari insiden jatuh dapat menyebabkan kejadian yang tidak diharapkan seperti luka robek, fraktur, cedera kepala, pendarahan sampai kematian, menimbulkan trauma psikologis, perpanjangan waktu perawatan dan peningkatan biaya perawatan pasien akibat penggunaan peralatan diagnostik yang tidak perlu. Hal ini juga berdampak bagi rumah sakit dengan menimbulkan risiko tuntutan hukum karena dianggap lalai dalam perawatan pasien (Miake-Lye dkk, 2013).

Pencegahan jatuh pada lansia harus diperhatikan oleh semua pihak yaitu keluarga, penjaga bayaran, perawat di rumah sakit dan juga pihak-pihak yang menentukan keputusan bagi pembangunan rumah sakit. Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Keluarga memegang peranan penting dalam perawatan terhadap lansia oleh sebab itu keluarga harus memiliki pengetahuan mengenai faktor risiko jatuh pada lansia (Maryam, 2009). Perawat dan pihak – pihak rumah sakit harus menunjang fasilitas dalam rumah sakit dengan pengawasan penuh akan aktivitas masing – masing pasien opname dan juga pemenuhan fasilitas – fasilitas yang aman di daerah yang memungkinkan untuk terjadinya kejadian jatuh pada lansia yang sedang opname di rumah sakit.

Caregiver adalah seorang individu yang secara umum merawat dan mendukung individu lain (pasien) atau istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pelaku perawatan pada orang yang mengalami keterbatasan (Awad dan Voruganti, 2008 : 87). Caregiver mempunyai tugas sebagai emotional support, merawat pasien (memandikan, memakaikan baju, menyiapkan makan, mempersiapkan obat), mengatur keuangan, membuat keputusan tentang perawatan dan berkomunikasi dengan pelayanan kesehatan formal (Kung, 2003 : 3). Caregiver pada masyarakat Indonesia umumnya adalah keluarga, dalam hal ini adalah pasangan, anak, menantu, cucu atau saudara yang tinggal satu rumah (Sarafino, 2006).


(11)

3 1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana distribusi usia dan tingkat pendidikan caregiver yang merawat lansia yang opname di RS Immanuel

2. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan caregiver yang memadai tentang faktor risiko, pencegahan, dan komplikasi jatuh secara keseluruhan

3. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan caregiver tentang faktor risiko jatuh berdasarkan usia dan tingkat pendidikan caregiver pasien lansia yang opname di Rumah Sakit Immanuel.

4. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan caregiver tentang pencegahan jatuh

berdasarkan usia dan tingkat pendidikan caregiver pasien lansia yang opname di Rumah Sakit Immanuel.

5. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan caregiver tentang komplikasi jatuh

pada pasien lansia yang opname di Rumah Sakit Immanuel.

6. Media penyuluhan apa yang diminati oleh caregiver dari pasien lansia yang opname di RS Immanuel

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum :

Mengetahui tingkat pengetahuan caregiver mengenai faktor risiko jatuh pada lansia tentang faktor risiko, pencegahan, dan komplikasi jatuh yang dapat berakibat fatal bagi lansia opname di Rumah Sakit Immanuel.

1.3.2 Tujuan khusus:

1 Mengetahui distribusi usia dan tingkat pendidikan caregiver yang merawat lansia yang opname di RS Immanuel.

2 Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan caregiver yang memadai

tentang faktor risiko, pencegahan, dan komplikasi jatuh secara keseluruhan.


(12)

4

3 Mengetahui tingkat pengetahuan caregiver mengenai faktor risiko jatuh pada lansia yang opname di RS Immanuel.

4 Mengetahui tingkat pengetahuan caregiver mengenai pencegahan jatuh pada lansia yang opname di RS Immanuel.

5 Mengetahui tingkat pengetahuan caregiver mengenai komplikasi pasien lansia yang jatuh.

6 Mengetahui jenis media penyuluhan yang diminati oleh caregiver dari pasien lansia yang opname di RS Immanuel.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi penelitian lebih lanjut untuk masyarakat luas khususnya di bidang geriatri.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan masukan kepada masyarakat, perlunya caregiver meningkatkan pengetahuannya terhadap faktor risiko jatuh pada lansia.

1.5 Landasan Teori

Menurut Alex Comfort, dasar dari proses menua adalah kegagalan fungsi organ untuk adaptasi terhadap faktor intrinsik dan ekstrinsik. Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi seorang yang rapuh dengan berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit seiring dengan bertambahnya usia. Terjadi berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi sering jatuh di usia lanjut.

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melibat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk


(13)

5

dilantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Reuben, 1996). Banyak faktor yang berperan dalam kejadian jatuh pada usia lanjut, baik faktor intrinsik dalam diri lansia tersebut seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope, dan dizziness, serta faktor ekstrinsik seperti lantai licin dan tidak rata, tersandung benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan sebagainya. Banyak lansia yang mengalami kejadian jatuh di rumah sakit. Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan lansia jatuh baik pada dirinya sendiri maupun dari ketersediaan fasilitas di rumah sakit yang kurang aman untuk lansia yang sedang di opname di rumah perawatan. Sebagai contoh adalah lansia jatuh karena pengaruh obat-obat yang mengganggu penggelihatan/ kesadaran dirinya, penyakit sendi yang membuat dirinya mudah jatuh saat berjalan di rumah sakit, kamar mandi di rumah sakit yang tidak menyediakan pegangan saat pasien opname ke kamar kecil, dsb. Hal ini akan menyebabkan tingginya angka kejadian jatuh di rumah perawatan dan dapat mengakibatkan meningkatnya biaya perawatan akibat jatuh dan angka kematian orang usia lanjut.

Pencegahan Jatuh pada lansia dapat diatasi untuk mengurangi angka kejadian jatuh pada lansia dan mencegah terjadinya komplikasi. Pencegahan jatuh dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor risiko yang terdapat pada individu lansia dan lingkungan di sekitarnya, menilai kondisi keseimbangan dari tubuh lansia (kejadian jatuh terutama diakibatkan karena ketidakseimbangan pada tubuh lansia), dan mengendalikan faktor situsional (mengubah kondisi lingkungan agar lebih aman).

Akibat jatuh pada lansia dapat dilihat secara nyata setelah lansia mengalami jatuh. Jatuh pada lansia mengakibatkan adanya fraktur tulang, cidera kepala, luka di daerah tertentu, gangguan mental dan emosional, gangguan kepribadian, peningkatan biaya perawataan, hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu perlunya pengawasaan yang lebih agar dapat mengindari hal – hal tersebut, sehingga terciptanya kehidupan lansia yang aman dan baik.


(14)

46 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian ini, didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Responden paling banyak pada kelompok usia 30 – 60 tahun sebanyak 70,2% dan kelompok pendidikan SMA sebanyak 49,1%.

2. Tingkat pengetahuan caregiver yang memadai tentang faktor risiko, pencegahan, dan komplikasi jatuh secara keseluruhan masih kurang. 3. Proporsi caregiver dengan pengetahuan yang memadai mengenai faktor

risiko jatuh paling besar pada kelompok pendidikan D3 – S1.

4. Tingkat pengetahuan caregiver yang memadai terhadap pencegahan jatuh pada lansia sangat rendah untuk kelompok usia < 30 tahun dan tingkat pendidikan D3 – S1.

5. Proporsi responden dengan tingkat pengetahuan yang memadai tentang komplikasi jatuh paling banyak pada kelompok pendidikan D3 – S1 dan usia > 60 tahun.

6. Media penyuluhan yang paling diminati oleh responden adalah tayangan film di televisi.

5.2. Saran

Penelitian lanjutan dengan jumlah responden lebih banyak sehingga dapat diadakan uji statistik analitik terhadap data yang diperoleh. Dilakukannya uji validitas pada kuisioner yang akan digunakan sehingga diperoleh hasil penelitian yang baik. Perlu diberikan penyuluhan bagi caregiver keluarga tentang jatuh pada lansia terutama saat lansia tersebut diopname di Rumah Sakit, dalam rangka meminimalkan kejadian jatuh pada pasien lansia selama opname. Penyuluhan tersebut berupa film yang di putar di televisi Rumah Sakit.


(15)

47

Program penyuluhan tentang jatuh pada lansia sebaiknya diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dasar. Penyuluhan dengan metode seminar awam kurang efektif, karena kurangnya minat orang yang sudah dewasa (metode bangku sekolah) karena alasan kesibukan, pekerjaan, dan ketidakpedulian akan lansia di dalam keluarga maupun sekitarnya.


(16)

TINGKAT PENGETAHUAN

CAREGIVER

TERHADAP

FAKTOR RISIKO , PENCEGAHAN, DAN

KOMPLIKASI JATUH PADA LANSIA OPNAME DI

RUMAH SAKIT IMMANUEL

KARYA TULIS ILMIAH

Penelitian ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DANIEL

1310125

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(17)

VI PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah Bapa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran ( S.Ked ) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Banyak pihak telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara moril dan materiil dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini sehingga saya dapat mengerjakannya dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Vera, dr., Sp.PD., K-Ger., selaku Dosen Pembimbing Utama. Terima kasih atas bimbingan, perhatian, kesabaran, saran, dukungan, dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membantu selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Winsa Husin, dr., M.Kes., M.Sc., PA(K), selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya serta memberikan bantuan bimbingan, saran, moral, dan dukungan untuk menyelesaikan Kaya Tulis Ilmiah ini.

3. Jo Suherman, dr., MS., AIF, selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan arahan;

4. Orang tua, saudara-saudari, serta semua keluarga tercinta, terima kasih atas doa dan restunya;

5. Teman-teman terbaik, Aldy, Wilson, Victor, Yalsin, Tonny, Nathan, Dean, terimakasih telah meluangkan waktu dan tenaganya demi pembuatan KTI ini;

6. Partner dan sahabat terbaik Yossie Guventri, Angela Maria Cindy Nanda Pratama, Irfan Yusman, Alfred Tri Susanto, Sheilla Tamara, Villia Ruty,


(18)

VII

terima kasih untuk dukungan moral, semangat, bantuan, dan kerja samanya dalam penyusunan KTI ini.

7. Keluarga TBM Galenus yang telah memberikan dukungan dan perhatian agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan sebelum waktunya.

8. Semua pihak yang sudah turut mendukung dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu, kiranya Allah Bapa membalas kebaikan Anda sekalian.

Penulis menyadari akan keterbatasannya dan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu menerima apabila ada kritik dan saran. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran dan masyarakat umum. Amin.

Bandung, Desember 2016


(19)

48

DAFTAR PUSTAKA

Quigley, P. A., & White, S. V. (2013, May 31). Hospital-Based Fall Program Measurement and Improvement in High Reliability Organizations. The Online Journal of Issues in Nursing, 18, 2.

Vera, H. (2016, Agustus). Laporan Kasus Berseri: Pasien Lansia Jatuh Selama Opname di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Ord, S., Enz, H., & Herrington, C. (2006). Home environment risk factors for falls in older people and the efficacy of home modifications. (Table 1), 55 - 59.

Tzingounakis, A. (2009). Falls prevention : Investigating best practice for community occupational therapists. 14, 9 - 12.

Hanley, A., Silke, C., & Murphy, J. (2011). Community-based health efforts for the prevention of falls in the elderly. Clinical Intervention in Aging, 19 - 25.

Pohl, P., Sandlund, M., & Ahlgren et al, C. (2015). Fall Risk Awareness and Safety Precautions Taken by Older Community-Dwelling Women and Men — A Qualitative Study Using Focus Group Discussions. 1 - 5.

Bunn, F., Dickinson, A., & Simpson et al, C. (2014). Preventing falls among older people with mental health problems : a systematic review. BMC Nursing, 13(1), 1 - 15.

Dykes, P., Carroll, D., & Hurley et al, A. (2010). Fall Prevention in Acute Care Hospitals. (JAMA, Penyunt.) NIH Public Access, 304(17), 1912 - 1918.

Yoshikawa, T. T., Cobbs, E. L., & Brummel-Smith, K. (1998). Practical Ambulatory Geriatrics (Vol. 2). St. Louis, Missouri, United State of America: Mosby-Year Book.

Touhy, & Jett. (2010). Ebersole and Hess Gerontological Nursing Healthy Aging (Vol. 3). St. Louis, Missouri, United State America: Elsevier.

McCue, J. D., Tessiar, E. G., & Gazinne, P. (1993). Geriatric Drug Handbook for Long-term Care. (J. Jonathan W. Pine, Penyunt.) Baltimore, Maryland, USA: Williams & Wilkins.

Maylon, K. C. (Penyunt.). (2004). Geriatrics Subspecialty Consult. St. Louis, USA: Washington University.


(20)

49

Segal, D. L., Qualls, S. H., & Smyer, M. A. (2011). Aging and Mental Health (Vol. 2). Malden, USA: Blackwell.

Turuna, Y. (Penyunt.). (2015). Pendekatan Khusus dalam Mengenai

Permasalahan Medis pada Lansia. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Hill, A. M., Hill, K., Brauer, S., Oliver, D., & Hoffmann, T. (2009). Evaluation of the effect of patient education on rates of falls in older hospital patients: Description of a randomised controlled trial. BMC Geriatrics, 9(14).

Hendrich, A. (2006, June). Inpatient Falls: Lessons from the Field.

Soejono, C. H. (2003). Pendekatan Klinis Pasien Geriatri dengan 'Jatuh'. Dalam: Prosiding Temu Ilmiah Geriatri 2003. Jakarta: Pusat Informasi dan

Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Comfort, A. (1964). The Process of Ageing. New York: Signet.

Carlson, J. (1996). Perils of Polypharmacy: 10 Steps to Prudent Prescribing. Geriatrics, 26-30.

Ismayadi. (2004). Dipetik Agustus 4, 2015, dari http://repository.usu.ac.id: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3595/1/keperawatan-ismayadi.pdf

Infodatin. (2013, Juni 29). Dipetik Agustus 4, 2015, dari

www.depkes.go.id/resources/download/.../infodatin/infodatin-lansia.pdf

Notoatmodjo, S. (2011). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Darmojo, R. B., & Martono, H. H. (2010). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) (Vol. 2). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Maryam. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lanisa. Jakarta: Salemba Medika.

Effendy, N. (1998). Dasar - dasar Keperawatan Kesehetan Masyarakat. Jakarta: ECG.


(1)

47

Program penyuluhan tentang jatuh pada lansia sebaiknya diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dasar. Penyuluhan dengan metode seminar awam kurang efektif, karena kurangnya minat orang yang sudah dewasa (metode bangku sekolah) karena alasan kesibukan, pekerjaan, dan ketidakpedulian akan lansia di dalam keluarga maupun sekitarnya.


(2)

TINGKAT PENGETAHUAN

CAREGIVER

TERHADAP

FAKTOR RISIKO , PENCEGAHAN, DAN

KOMPLIKASI JATUH PADA LANSIA OPNAME DI

RUMAH SAKIT IMMANUEL

KARYA TULIS ILMIAH

Penelitian ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DANIEL

1310125

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

VI PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah Bapa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran ( S.Ked ) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Banyak pihak telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara moril dan materiil dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini sehingga saya dapat mengerjakannya dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Vera, dr., Sp.PD., K-Ger., selaku Dosen Pembimbing Utama. Terima kasih atas bimbingan, perhatian, kesabaran, saran, dukungan, dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membantu selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Winsa Husin, dr., M.Kes., M.Sc., PA(K), selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya serta memberikan bantuan bimbingan, saran, moral, dan dukungan untuk menyelesaikan Kaya Tulis Ilmiah ini.

3. Jo Suherman, dr., MS., AIF, selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan arahan;

4. Orang tua, saudara-saudari, serta semua keluarga tercinta, terima kasih atas doa dan restunya;

5. Teman-teman terbaik, Aldy, Wilson, Victor, Yalsin, Tonny, Nathan, Dean, terimakasih telah meluangkan waktu dan tenaganya demi pembuatan KTI ini;

6. Partner dan sahabat terbaik Yossie Guventri, Angela Maria Cindy Nanda Pratama, Irfan Yusman, Alfred Tri Susanto, Sheilla Tamara, Villia Ruty,


(4)

VII

terima kasih untuk dukungan moral, semangat, bantuan, dan kerja samanya dalam penyusunan KTI ini.

7. Keluarga TBM Galenus yang telah memberikan dukungan dan perhatian agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan sebelum waktunya.

8. Semua pihak yang sudah turut mendukung dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu, kiranya Allah Bapa membalas kebaikan Anda sekalian.

Penulis menyadari akan keterbatasannya dan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu menerima apabila ada kritik dan saran. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran dan masyarakat umum. Amin.

Bandung, Desember 2016 Penulis


(5)

48

DAFTAR PUSTAKA

Quigley, P. A., & White, S. V. (2013, May 31). Hospital-Based Fall Program

Measurement and Improvement in High Reliability Organizations. The

Online Journal of Issues in Nursing, 18, 2.

Vera, H. (2016, Agustus). Laporan Kasus Berseri: Pasien Lansia Jatuh Selama Opname di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Ord, S., Enz, H., & Herrington, C. (2006). Home environment risk factors for falls in older people and the efficacy of home modifications. (Table 1), 55 - 59. Tzingounakis, A. (2009). Falls prevention : Investigating best practice for

community occupational therapists. 14, 9 - 12.

Hanley, A., Silke, C., & Murphy, J. (2011). Community-based health efforts for

the prevention of falls in the elderly. Clinical Intervention in Aging, 19 -

25.

Pohl, P., Sandlund, M., & Ahlgren et al, C. (2015). Fall Risk Awareness and Safety Precautions Taken by Older Community-Dwelling Women and

Men — A Qualitative Study Using Focus Group Discussions. 1 - 5.

Bunn, F., Dickinson, A., & Simpson et al, C. (2014). Preventing falls among older

people with mental health problems : a systematic review. BMC Nursing,

13(1), 1 - 15.

Dykes, P., Carroll, D., & Hurley et al, A. (2010). Fall Prevention in Acute Care

Hospitals. (JAMA, Penyunt.) NIH Public Access, 304(17), 1912 - 1918.

Yoshikawa, T. T., Cobbs, E. L., & Brummel-Smith, K. (1998). Practical

Ambulatory Geriatrics (Vol. 2). St. Louis, Missouri, United State of America: Mosby-Year Book.

Touhy, & Jett. (2010). Ebersole and Hess Gerontological Nursing Healthy Aging

(Vol. 3). St. Louis, Missouri, United State America: Elsevier.

McCue, J. D., Tessiar, E. G., & Gazinne, P. (1993). Geriatric Drug Handbook for

Long-term Care. (J. Jonathan W. Pine, Penyunt.) Baltimore, Maryland, USA: Williams & Wilkins.

Maylon, K. C. (Penyunt.). (2004). Geriatrics Subspecialty Consult. St. Louis,

USA: Washington University.


(6)

49

Segal, D. L., Qualls, S. H., & Smyer, M. A. (2011). Aging and Mental Health

(Vol. 2). Malden, USA: Blackwell.

Turuna, Y. (Penyunt.). (2015). Pendekatan Khusus dalam Mengenai

Permasalahan Medis pada Lansia. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Hill, A. M., Hill, K., Brauer, S., Oliver, D., & Hoffmann, T. (2009). Evaluation of the effect of patient education on rates of falls in older hospital patients:

Description of a randomised controlled trial. BMC Geriatrics, 9(14).

Hendrich, A. (2006, June). Inpatient Falls: Lessons from the Field.

Soejono, C. H. (2003). Pendekatan Klinis Pasien Geriatri dengan 'Jatuh'. Dalam:

Prosiding Temu Ilmiah Geriatri 2003. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Comfort, A. (1964). The Process of Ageing. New York: Signet.

Carlson, J. (1996). Perils of Polypharmacy: 10 Steps to Prudent Prescribing. Geriatrics, 26-30.

Ismayadi. (2004). Dipetik Agustus 4, 2015, dari http://repository.usu.ac.id: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3595/1/keperawatan-ismayadi.pdf

Infodatin. (2013, Juni 29). Dipetik Agustus 4, 2015, dari

www.depkes.go.id/resources/download/.../infodatin/infodatin-lansia.pdf

Notoatmodjo, S. (2011). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Darmojo, R. B., & Martono, H. H. (2010). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)

(Vol. 2). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Maryam. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lanisa. Jakarta: Salemba Medika.

Effendy, N. (1998). Dasar - dasar Keperawatan Kesehetan Masyarakat. Jakarta:

ECG.