KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN MERANGKAI BUNGA DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TERHADAP KEMAMPUAN KERJA ALUMNI SEBAGAI FLORIST.

(1)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN MERANGKAI BUNGA DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TERHADAP

KEMAMPUAN KERJA ALUMNI SEBAGAI FLORIST

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh : Mega Wulandari

0900644

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN MERANGKAI BUNGA DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TERHADAP

KEMAMPUAN KERJA ALUMNI SEBAGAI FLORIST

Oleh : Mega Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Mega Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

MEGA WULANDARI

KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN MERANGKAI BUNGA DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TERHADAP

KEMAMPUAN KERJA ALUMNI SEBAGAI FLORIST

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : PEMBIMBING

Pembimbing I

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

Pembimbing II

Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si NIP.19611120 198603 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN MERANGKAI BUNGA

DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TERHADAP KEMAMPUAN KERJA ALUMNI

SEBAGAI FLORIST Mega Wulandari

0900644 ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini memaparkan tentang kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist. Tujuan penelitian yaitu memperoleh data tentang kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Sample Purposive berjumlah 40 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri dan kemampuan kerja alumni sebagai florist masing-masing berada pada kategori cukup tinggi. Hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 98,7% terhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist. Saran diajukan kepada peserta pelatihan hendaknya dapat dijadikan bahan masukan agar alumni mampu mempertahankan dan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan merangkai bunga sebagai potensi dan pengalaman bekerja untuk bekal bekerja di bidang florist dan mengembangkan usaha di bidang yang sama.


(5)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“THE CONTRIBUTION OF FLOWER ARRANGING TRAINING RESULT

IN PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI TO ALUMNUS WORK ABILITY

AS FLORIST” Mega Wulandari

0900644 ABSTRACT

Problem of this research explain about contribution of flower arranging training result in PKBM Bina Terampil Mandiri to alumnus work ability as florist. Purpose of the research is obtain data about contribution of flower arranging training result in PKBM Bina Terampil Mandiri to alumnus work ability as florist. With descriptive method, sample for this research use purposive sample amount to 40 people. The trainin result describe that flower arranging in PKBM Bina Terampil Mandiri and alumnus work ability as florist, each category be in high enough level. The result give positive contribution significantly as big as 98,7 percent to alumnus work ability as florist. Suggestion adressed to trainees should be used as reference in order to maintain and implement of knowledge attitude and flower arranging skills as potential and working experience for provision of work in the field florist and develop business too.


(6)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... ... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR BAGAN... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Gambaran Pelatihan Merangkai Bunga Di PKBM Bina Terampil Mandiri ... 7

B. Kemampuan Kerja Sebagai Florist... 35

C. Kerangka Pemikiran ... 36

D. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel... 38

B. Desain Penelitian ... 38

C. Metode Penelitian ... 39

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instument Penelitian ... 40

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Teknik Analisis Data ... 45

I. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis ... 46

J. Prosedur dan Tahap Penelitian ... 53

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 55

B. Pengujian Persyaratan Hipotesis ... 60


(7)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73


(8)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Variabel dan Instrumen Penelitian ... 41 3.2. Format Penyusunan dan Penskoran Tes ... 41 3.3. Kriteria Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y ... 48 3.4. Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linieritas dan

Keberartian Regresi ... 50 4.1. Identitas Responden ... 55

4.2. Alasan Mengikuti Pelatihan ... 56 4.3. Hasil Pelatihan Merangkai Bunga (Tes) di PKBM Bina

Terampil Mandiri ... 57 4.4. Aspek Pelatihan Merangkai Bunga (Variabel X) ... 58 4.5. Aspek Kemampuan Kerja Sebagai Florist (Variabel Y) ... 59 4.6. Uji Kecenderungan Variabel Hasil Pelatihan Merangkai Bunga.. 61 4.7. Hasil Uji Kecenderungan Frekuensi Skor Hasil Pelatihan

Merangkai Bunga ... 62 4.8. Uji Kecenderungan Variabel Kemampuan Kerja Alumni

Sebagai Florist ... 63 4.9. Hasil Uji Kecenderungan Frekuensi Skor Kemampuan Kerja

Alumni Sebagai Florist ... 63 4.10. Rekapitulasi Hasil Uji Korelasi ... 64 4.11. Daftar Analisis Varian (ANAVA) ... 65


(9)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Warna Panas dan Sejuk ... 13

2.2. Unsur Garis ... 15

2.3. Contoh Bunga Line Flowers ... 17

2.4. Bunga Mass Flowers ... 18

2.5. Bunga Form Flowers ... 18

2.6. Filler Flower ... 19

2.7. Aneke Daun Potong ... 19

2.8. Vas Gerabah ... 20

2.9. Aneka Oasis ... 21

2.10. Right Angle... 22

2.11. Hogart Curve... 23

2.12. Crescent... 24

2.13. Horizontal ... 25

2.14. Segitiga ... 26

2.15. Bundar ... 27

2.16. Lonjong (Oval) ... 28

2.17. Vertikal ... 29

2.18. Kipas (Fan) ... 30

2.19. Inverted-T... 31

2.20. Diagonal ... 32

2.21. Bunga Tangan ... 33

2.22. Bunga Meja ... 33

2.23. Bunga Papan ... 34

2.24. Standing Flowers ... 34


(10)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan

2.1 Langkah-Langkah Merangkai Bunga ... 32 2.2Kerangka pemikiran kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga

di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja


(11)

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1. Deskripsi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga ... 59

4.2. Kemampuan Kerja Sebagai Florist ... 60

4.3. Hasil Pelatihan Merangkai Bunga ... 62

4.4. Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist... 64

4.5. Persamaan Garis Regresi Linier ... 65


(12)

1

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang dalam mendapatkan bekal ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat untuk masa sekarang melainkan bermanfaat pula pada masa mendatang, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran maupun latihan. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 yaitu :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan non formal menurut Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 12 “Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang” sedangkan ayat 13 menyatakan “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pusat Kegiatan dan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, atau untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Terampil Mandiri merupakan salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang terdapat di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Salah satu program pelatihan yang dikembangkannya adalah pelatihan merangkai bunga.


(13)

2

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pelatihan merangkai bunga merupakan salah satu pelatihan yang bergerak di bidang seni merangkai (mengorganisasikan) elemen desain pada bahan tanaman yaitu bunga, daun, wadah (vase), dan aksesoris lainnya sesuai dengan prinsip desain. Materi pokok pelatihan merangkai bunga berdasarkan Kurikulum PKBM Bina Terampil Mandiri (2009) meliputi ; “kewirausahaan, dasar-dasar dekorasi merangkai bunga, alat dan bahan dekorasi merangkai bunga, pembuatan pola atau model dekorasi rangkaian bunga dan praktek pemasangan rangkaian bunga”. Pelatihan ini dilatar belakangi oleh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah khususnya di daerah Cisarua. Pelatihan ini diberikan untuk mengembangkan life skill (kecakapan hidup) masyarakat Cisarua sehingga diharapkan dengan pelatihan ini penghasilan masyarakat dapat bertambah dan mengurangi angka pengangguran.

Tujuan pelatihan merangkai bunga sesuai dengan Profil PKBM Bina Terampil Mandiri (2007) yaitu :

Jangka Pendek :

1. Warga belajar dapat membuka usaha mandiri di dalam wadah Kelompok Belajar Usaha atau masuk ke dunia usaha khususnya di bidang florist

2. Warga belajar memiliki sumber pendapatan yang layak dan tetap Jangka Panjang :

Warga belajar dapat mengembangkan potensi diri dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan keluarganya.

Instruktur berupaya untuk mengadakan pelatihan yang efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki peserta diklat sehingga peserta diklat mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan keluarganya.

Data statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 menunjukan “bahwa angka pengangguran di Jawa Barat hingga Februari 2013 mencapai 1.815.266 orang, dengan tingkat penganguran terbuka didomonasi oleh pekerja berpendidikan SMP dan SMA Umum”. Angka pengangguran yang masih banyak dan penghasilan yang rendah, sehingga pemerintah perlu berupaya untuk penanganan masalah tersebut. Pelatihan life skill (kecakapan hidup) adalah salah satu upaya pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan bekal kehidupan


(14)

3

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang lebih baik. Melalui lembaga PKBM diharapkan mampu memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya.

Pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri telah dilaksanakan selama 6 tahun, banyak manfaat yang dirasakan oleh para alumni maupun pengguna jasa merangkai bunga. Melalui pelatihan merangkai bunga alumni menguasai pengetahuan mengenai bentuk dan model rangkaian bunga, memiliki seni yang tinggi khususnya dalam merangkai bunga, dan keterampilan dalam memadukan warna bunga serta merangkai bunga sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat menjadi bekal kesiapan kerja sebagai florist. Pada kenyataannya kemampuan yang dimiliki alumni kurang dikembangkan dengan baik untuk mengikuti kebutuhan dan tren masyarakat pada saat ini, hal ini berpengaruh pada daya serap alumni yang dirasakan masih rendah terhadap kemampuan kerja sebagai florist. Usaha di bidang florist yang dapat dilakukan bisa dengan membuka usaha sendiri maupun bekerja pada orang lain.

Florist merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan seni merangkai dan menyusun bunga menjadi rangkaian bunga. Seorang florist harus mampu menciptakan rangkaian bunga dengan berbagai bentuk yang indah untuk kesempatan resmi maupun tidak resmi. Pekerja florist dituntut untuk memiliki rasa seni yang tinggi seperti dalam memadukan warna bunga, daun, dan aneka jenis bunga yang cocok dan indah dipandang di dalam sebuah rangkaian bunga. Kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang florist pada dasarnya memiliki jiwa seni dalam merangkai bunga, pengetahuan dasar merangkai bunga, mampu merangkai bunga sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat mengikuti tren rangkaian bunga terkini. Seseorang dapat dikatakan ahli di bidang florist apabila memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, semakin tinggi tingkat kemampuan kerja yang dimiliki oleh seseorang maka kinerjanya di dalam perusahaan akan tinggi pula dan mampu melakukan pekerjaan di bidang florist sesuai dengan tuntutan kerja pada dunia usaha.


(15)

4

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kemampuan alumni untuk menjadi seorang florist pada dasarnya tidak lepas dari kemampuan dirinya dilihat dari pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Sesorang dapat dikatakan mampu apabila dapat melakukan sesuatu yang harus dia lakukan.

Fenomena di lapangan mengenai usaha merangkai bunga dapat dijadikan satu pilihan pekerjaan, karena peluang usaha sebagai florist masih cukup besar dan bunga sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan terutama di daerah perkotaan. Gambaran masalah di atas sangat erat kaitannya dengan bidang keahlian yang penulis tekuni di prodi PKK FPTK UPI, khususnya pada bidang seni kerajinan. Penulis sebagai calon pendidik bidang craftsmanship ingin menggali fenomena tersebut lebih dalam melalui penelitian tentang kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga terhadap kemampuan kerja sebagai florist di PKBM Bina Terampil Mandiri.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

a. Perlu ditingkatkan kemampuan alumni sebagai pekerja florist karena peluang usaha sebagai florist masih cukup besar dan bunga sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan terutama di daerah perkotaan.

b. Perlu ditingkatkan daya serap yang optimal dari alumni pelatihan merangkai bunga terhadap kemampuan kerja sebagai florist.

2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu

“Bagaimana Kotribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga di PKBM Bina Terampil

Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist?“. Penelitian ini difokuskan dan dibatasi pada alumni angkatan 2010-2012.


(16)

5

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai, dalam penelitian ini terdapat dua tujuan di dalamnya yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai, dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data tentang seberapa besar Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni sebagai Florist.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk memperoleh data mengenai:

a. Gambaran hasil pelatihan merangkai bunga yang dilaksanakan alumni di PKBM Bina Terampil Mandiri

b. Gambaran kemampuan kerja alumni setelah mengikuti pelatihan merangkai bunga sebagai florist

c. Kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri (sebagai variabel X) terhadap kemampuan kerja sebagai florist (sebagai varibel Y).

d. Besarnya kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat secara teoritis dapat dijadikan bahan untuk pengembangan ilmu khususnya pada bidang seni kerajinan dan pengembangan meteri pada mata kuliah menajemen sumber daya keluarga.

2. Manfaat secara praktis diharapkan dapat memberikan sumbangan peningkatan dalam proses pembelajaran merangkai bunga bagi:


(17)

6

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Alumni program keterampilan merangkai bunga, menjadi lebih mampu dalam bekerja sebagai florist

b. Instruktur PKBM Bina Terampil Mandiri program keterampilan merangkai bunga, sebagai bahan penguatan program pelatihan merangkai bunga.

c. PKBM Bina Terampil Mandiri, sebagai pusat pembelajaran masyarakat diharapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan pengelolaan pelatihan dan kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran keterampilan merangkai bunga.

d. Prodi PKK, dapat memperkaya keilmuan tentang bidang keterampilan merangkai bunga dan sumber informasi serta sebagai referensi bahan ajar. e. Penulis, meningkatkan wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam

melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah yang benar.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini disusun ke dalam lima bab yang berisi mengenai :

BAB I : Pada BAB ini berisi mengenai pendahuluan yang mencakup latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian dan struktur organisasi proposal.

BAB II: Berisi uraian mengenai landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : Berisi mengenai metode penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembagan instrument, teknik pengumpulan data, analisis data dan prosedur penelitian.

BAB IV : Berisi uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni (1) pengolahan atau analisis data untuk mengasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan (2) pembahasan hasil penelitian.


(18)

38

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu PKBM Bina Terampil Mandiri Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. PKBM Bina Terampil Mandiri merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal, salah satu program keterampilan yang terdapat pada PKBM ini adalah keterampilan merangkai bunga.

2. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh alumni pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri sebanyak 120 orang dari angkatan 2006-2012.

3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan Sample Purposive. Teknik sampel ini digunakan karena sampel tersebut memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitin yaitu alumni program keterampilan merangkai bunga angkatan tahun 2010-2012. Karakteristik dari sampel ini yaitu alumni pelatihan merangkai bunga yang telah bekerja sebagai florist sebanyak 40 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan kegiatan yang dilaksanakan dalam melakukan penelitian. Rancangan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti 2. Merumuskan masalah penelitian


(19)

39

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4. Penyusunan instrumen penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data penelitian 7. Pembahasan hasil penelitian 8. Kesimpulan dan saran

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial.

“Metode deskriptif yaitu metode yang memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual”. (Surakhmad, 1998:140).

“Analisis data statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya diberlakukan untuk populasi”. (Sugiyono, 2011:209).

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data melalui hasil perhitungan statistika dalam menguji hipotesis dan instrumen penelitian digunakan untuk mengungkap data dalam bentuk skala pengukuran tertentu, sehingga dapat membuat generalisasi. (Sudjana dan Ibrahim, 2004:8).

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman antar pembaca dan peneliti tentang variabel X yaitu hasil pelatihan merangkai bunga terhadap variabel Y yaitu kemampuan kerja alumni sebagai florist.

1.Hasil Pelatihan Merangkai Bunga (Variabel X)

a. Hasil pelatihan menurut Sudjana (2001:3) adalah “Perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor”.


(20)

40

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Merangkai bunga menurut Hamidin (2012) yaitu “seni memilih dan mengatur bunga atau dedaunan sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain dalam rangkaian bunga yang menarik”.

Hasil pelatihan merangkai bunga yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada istilah-istilah yang dikemukakan di atas yaitu hasil capaian berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam seni memilih dan mengatur bunga atau dedaunan sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain yang diperoleh oleh alumni pada saat mengikuti pelatihan di PKBM Bina Terampil Mandiri.

2. Kemampuan Kerja Alumni sebagai Florist (Variabel Y)

a. Kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Sesorang dapat dikatakan mampu apabila dapat melakukan sesuatu yang harus dia lakukan. Kerja menurut Taliziduhu dalam Istiqomah (2013: 43) merupakan “proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuh kebutuhan yang ada”.

b. Florist merupakan “pekerjaan yang berhubungan dengan seni memilih dan

mengatur bunga atau dedaunan sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain dalam rangkaian bunga yang menarik”. (Hamidin, 2012:3).

Kemampuan kerja alumni sebagai florist yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian istilah-istilah yang dikemukakan di atas yaitu suatu kondisi mampu untuk bekerja dengan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam bidang merangkai bunga yang meliputi konsep tanaman holtikultura, warna dalam seni merangkai bunga, alat dan bahan dalam seni merangkai bunga, prinsip dalam seni merangkai bunga dan desain dan model karangan bunga.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah alat ukur dalam penelitian berupa tes dan skala likert. Untuk lebih memudahkan dalam penyusunan instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen kemudian dibuat instrumen berupa


(21)

41

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tes pilihan ganda dan skala likert. Variabel dan Instrumen Penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Variabel dan Instrumen Penelitian

No Variabel Instrumen

1 Hasil Pelatihan Merangkai Bunga (Variabel X)

Tes

2 Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist (Varibel Y)

Skala Likert

Instrumen hasil pelatihan merangkai bunga akan digunakan alat penilaian hasil belajar berupa penilaian bentuk tes pilihan ganda, dengan 4 plihan yaitu a, b, c dan d sebanyak 25 soal. Untuk memberikan penilaian dalam tes pilihan ganda ini, jika jawaban benar maka akan diberi skor 1(satu) per butir soal, dan jawaban salah maka akan diberi skor 0 (nol).

Tabel 3.2

Format Penyusunan dan Penskoran Tes

Soal Jawaban

Alumni Skor Butir Soal Per

Nomor

Pilihan Jawaban (a, b, c, dan d)

Benar 1

Salah 0

Instrumen kemampuan kerja alumni sebagai florist menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban yaitu : SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju. Penghitungan skor jawaban pada instrumen ini adalah 1-5.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses Pengembangan instrumen diperlukan untuk menguji analisis hipotesis antara variabel X yaitu hasil pelatihan merangkai bunga dan variabel Y yaitu kemampuan kerja alumni sebagai florist.


(22)

42

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Pengujian Validitas

Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai tingkat kebenaran, ketepatan, atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Produk moment dari Person, sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011: 255)

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan di uji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011: 257)

Keterangan: t = Signifikasi

r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

Kriteria Pengujian : instrumen penelitian dikatakan valid bila thitung >

ttabel pada taraf kepercayaan 95%, jika suatu butir tidak valid butir tersebut

bisa dibuang atau tidak dipakai sebagai pertanyaan kuesioner.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu :

a. Perhitungan harga varian tiap item, dengan rumus:

(Sugiyono, 2005:225)

Keterangan :

: Harga varian tiap item

: Jumlah kuardat jawaban responden pada setiap item : Kuardat skor seluruh jawaban responden dari setiap item n : Jumlah responden yang digunakan untuk menguji reabilitas


(23)

43

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Perhitungan Varian Total ( ) dengan rumus :

(Sugiyono, 2005 : 225)

Keterangan :

= Harga varian total

∑ y2

= Jumlah kuardt skor total tiap responden (∑ y)2

= Kuardat dari jumlah skor dari setiap butir soal

n = Jumlah responden yang digunakan untuk uji reliabiitas

c. Perhitungan nilai Reabilitas dengan rumus Alpha, yaitu :

(Sugiyono, 2005:225)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir item ∑ σb2

= Jumlah varian butir = Jumlah varian total

3. Hasil Perhitungan Validitas dan Reabilitas

Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 20 alumni. Hasil dari uji coba instrumen dianalisis dengan bantuan komputer melalui program MS Excel 2007 dan kalkulator, untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitasnya. Berdasarkan perhitungan untuk variabel X didapatkan hasil dari 25 butir item soal yang dianalisis seluruh butir soal valid, sedangkan untuk variabel Y didapatkan hasil dari 30 butir item soal yang dianalisis terdapat 3 butir soal yang tidak valid yaitu pada item nomor 2, 14 dan 21. Tiga item soal yang tidak valid diperbaiki redaksinya lalu diuji cobakan kembali dalam instrumen kemampuan kerja sebagai florist dan didapatkan ketiga butir tersebut valid, sehingga tetap 30 butir item soal yang dipergunakan untuk instrumen.

4. Pengolahan Data Identitas Responden

Presentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban non tes yang diberikan pada responden, karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari presentase mengutip pendapat Moch. Ali (1993:184) :


(24)

44

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

P = Presentase (Jumlah prosentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap

Kemudian data ditafsirkan setelah dipresentasikan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan Moch. Ali (1993:184), yaitu :

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan pada penelitian ini, yaitu :

a. Tes

Tes ini digunakan untuk mendapatkan data variabel X dengan menggunakan alat penilaian bentuk tes pilihan ganda, terdiri dari 4 plihan yaitu a, b, c, dan d sebanyak 25 soal. Untuk memberikan penilaian dalam tes pilihan ganda ini, jika jawaban benar diberi skor 1(satu) per butir soal, dan jawaban salah diberi skor 0 (nol).

b. Skala Likert

Skala likert dipergunakan untuk memperoleh data variabel X yaitu mengukur kemampuan kerja alumni sebagai variabel Y. Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Jawaban setiap pilihan menggunakan gradasi sangat positif hingga negatif, yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Kurang Setuju, Tidak Setuju. Penskoran setiap jawaban untuk kemampuan kerja sebagai florist pada alumni pelatihan keterampilan merangkai bunga yaitu jawaban yang


(25)

45

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

positif memiliki skor dari skala 5-1 dan untuk jawaban negatif memiliki skor dari skala 1-5.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dimaksud untuk mengkaji dan menguji variabel yang telah dikemukakan. Analisis bertujuan untuk mengolah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang diinterpretasikan. Langkah–langkah dalam teknik analisa meliputi :

1. Menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh responden.

2. Memeriksa dan memberikan skor dimana skor yang diberikan untuk tes pilihan ganda (Variabel X)

3. Memeriksa dan memberikan skor dimana skor yang diberikan untuk non tes (Variabel Y) negatif adalah sangat tidak sesuai = 1, tidak sesuai = 2, kurang sesuai = 3, sesuai =4, dan sangat sesuai = 5. Non tes (Variabel Y) positif adalah sangat sesuai = 5, sesuai = 4, kurang sesuai = 3, tidak sesuai = 2, dan sangat tidak sesuai = 1.

4. Mentabulasi data yang meliputi kegiatan-kegiatan :

a. Menghitung skor mentah yang diperoleh dari responden b. Mengubah skor mentah, menjadi T-Score dengan rumus:

T-Score = 10Z + 50 Keterangan :

Z = Z-Score

Xbar = Rata-rata seluruh responden SD = Simpangan baku

5. Mengolah data dengan uji statistik non parametik tergantung hasil uji normalitas. Jika data terdistribusi normal maka pengolahan data menggunakan statistik parametik, dan sebaliknya.

6. Mengolah hipotesis dengan uji-t t hitung > t tabel maka hipotesis nol ditolak


(26)

46

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau ketidakberartian hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011: 257)

Keterangan: t = Signifikasi

r = Nilai korelasi product moment n = Jumlah responden

Setelah diperoleh harga t hitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel

dengan dk = (n-2) dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya, apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak, artinya koefisien korelasi tersebut

signifikan atau sebaliknya.

7. Menarik kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan.

I. Tahap Pengujian Persayaratan Analisis

Maksud dari persyaratan analisis adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisi dengan statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik korelasi parsial dan regresi.

1. Uji Normalitas Distribusi

Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisisis korelasi yakni untuk mengetahui apakah saat berdistribusi normal atau penentuan mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi kuardat. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

a. Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = skor maksimum – skor minimum

b. Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan Sturges.

Bk = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 2001:47)

Keterangan:

Bk = Banyaknya Kelas N = Jumlah responden


(27)

47

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu c. Menentukan panjang interval (P):

(Sudjana, 2001:47)

Keterangan:

P = Panjang interval

R = Rentang skor tertinggi- skor terendah Bk = Banyaknya kelas

d. Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y e. Menghitung Mean (M) skor

(Sudjana, 2001:68)

Keterangan : = Nilai rata-rata

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x

Xi = Tanda kelas interval

f. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan uji Chi-Kuardat, yaitu :

1) Menentukan batas interval

2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus :

(Sudjana, 2001:68)

3) Menetukan batas luas tiap kelas interval (L) dengan rumus: L = Ztabel (1) – Ztabel (2)

4) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas kelas interval dengan jumlah responden (n)

Ei = L x n

5) Menghitung besarnya distribusi Chi-kuardat dengan rumus: (Sudjana, 2001:68)

Keterangan : X2 = Chi-Kuardat

Oi = Frekuensi hasil pengamatan Ei = Frekuensi yang diharapkan


(28)

48

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika

x2hitung < x2tabel dengan derajat kebebasan (dk=d-3) pada taraf nyata a = 0,05

begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika x2hitung > x2tabel .

jika pada uji normalitas diketahui kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka menggunaka uji statistik non parametik.

2. Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari variabel dan sub variabel. b. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.3

Kriteria Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1.5 SD Sangat Baik M+0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD Baik

M-0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD Cukup Baik M-0.5 SD ≤ X < M-1.5 SD Kurang Baik

X< M-1.5 SD Tidak Baik

(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian : 2010)

Kriteria kecenderungan di atas ditafsirkan kembali oleh penulis, yaitu : X ≥ M + 1.5 SD = Sangat Tinggi

M+0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD = Tinggi

M-0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD = Cukup Tinggi M-0.5 SD ≤ X < M-1.5 SD = Rendah

X< M-1.5 SD = Sangat Rendah

c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.


(29)

49

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Uji Regresi

Analisis regresi digunakan bertujuan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan jika secara konseptual terdapat hubungan kausal/sebab akibat antar variabel yang satu dengan yang lain. Menurut Sugiyono (2011 : 260) “Manfaat dari hasil regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak”.

Pada umumnya setiap analisis regresi selalu didahului oleh analisis korelasi, tetapi setiap analisis korelasi belum tentu dilanjutkan dengan analisis regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi, adalah korelasi antara dua variabel yang tidak memiliki hubungan kausal/sebab akibat atau hubungan fungsional. (Sugiyono, 2011: 236)

Perhitungan regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier tunggal adalah :

(Sugiyono, 2011:261) Dimana:

= Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga Y bila X = 0 (konstant)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011:262)

Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui.


(30)

50

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui. Langkah-langkah menjawab regresi sederhana adalah sebagai berikut ini:

1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat. 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.

4. Berdasarkan tabel penolong tersebut maka dapat menghitung nilai a dan b. 5. Membuat persamaan regresi sederhana

6. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian linieritas.

Tabel 3.4 Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Keterangan:

JKReg a =

 

n Y 2

JKReg (b/a) =

  

        

XY

Xn

Y

b

JKRes = (ΣY)2 – JKReg (b/a) – JKReg (a) RJKReg a = JKReg a

RJKReg b/a = JKReg b/a

RJKRes =

2

Re 

n

JK s

RJKTC =

2

k JKTC

RJKE =

k n JKE

Sumber

Variansi Dk JK RJK F hitung

F

tabel

Total N Σ Y2 signifikan

Regresi (a) 1 JKReg(a) RJKReg(a) Linier Regresi (b/a) 1 JKReg(bIa) RJKReg(bIa) Keterangan:

Perbandingan

Fhitung dengan

Ftabel

Residu n-2 JKRes RJKRes

Tuna Cocok k-2 JKTC RJKTC


(31)

51

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 7. Menentukan keputusan pengujian linieritas

Jika Fhitung< Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier dan Fhitung ≥

Ftabel, artinya terima Ho artinya data berpola tidak linier.

4. Uji Hipotesis

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

a. Analisis Korelasi

Jika data berdistribusi normal, maka dapat digunakan rumus product momen dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut :

(Riduwan, 2012: 228) Apabila data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus Rank- spearman. ) 1 ( . 6 1 2 2     n n i

(Sugiyono, 2010:305)

Keterangan :

ρ = koefisien korelasi rank spearman

i2 = jumlah kuadrat selisih kedudukan skor yang berpasangan n = banyaknya responden

Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, berikut keriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi :

1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. 2) Patokan angkanya adalah sebagai berikut.

0,80 – 1,000 Korelasi sangat kuat 0,60 – 0,799 Korelasi kuat 0,40 – 0,599 Korelasi sedang 0,20 – 0,399 Korelasi rendah

0,10 – 0,199 Korelasi sangat rendah (Riduwan, 2012: 228) 3) Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar


(32)

52

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat dilanjutkan dengan menghitung uji signifikan untuk masing-masing korelasi baik korelasi sederhana maupun korelasi ganda.

b. Uji Hipotesis antara Variabel X dan Variabel Y

Hipotesis yang diuji terdiri dari dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Sugiyono (2010 : 183) menjelaskan bahwa “Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesisi alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik”. Taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis ini menggunakan taksiran interval (interval estimate), dimana taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Tingkat signifikansi (level of significant) atau tingkat kesalahan dalam pengujian ini menggunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Keberartian korelasi sederhana diuji dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut:

2

1 2 r n r t

  

Keterangan :

t = Distribusi t-student

r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

Hipotesis yang harus diuji adalah: Ha : ρ ≠ 0

Ho : ρ = 0

Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan: 1) Jika thitung> ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

2) Jika thitung< ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Artinya koefisien korelasi tersebut signifikan atau sebaliknya. (Sugiyono, 2010: 214).


(33)

53

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut Nana Sudjana (1992:253), yaitu :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Kuadat koefisien korelasi

Peneliti dapat menafsirkan harga Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statstik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guilfford (Riduwan, 2006:139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu: 80.00 ≤ KD ≤ 100.00% = Sangat Besar

60.00 ≤ KD ≤ 80.00% = Besar 40.00 ≤ KD ≤ 60.00% = Cukup 20.00 ≤ KD ≤ 40.00% = Kecil

00.00 ≤ KD ≤ 20.00% = Sangat Kecil

J. Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur dan tahap yang ditempuh pada penelitian ini yaitu : 1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan mengadakan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan dan studi lapangan untuk melihat permasalah yang ada

b. Mempelajari buku-buku sumber sebagai acuan pembuatan proposal penelitian

c. Pemilihan masalah dan perumusan masalah d. Penyusunan proposal penelitian

e. Pengajuan dosen pembimbing f. Proses bimbingan

g. Penyusunan instrumen penelitian h. Pengajuan seminar I


(34)

54

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu i. Seminar I

2. Tahap pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan dan hasil perbaikan diselesaikan, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Penyebaran instrumen penelitian didahului dengan uji coba instrumen b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian d. Penyusunan laporan hasil penelitian

e. Membuat kesimpulan dan rekomendasi f. Seminar II

3. Tahap Penyelesaian Akhir Tahap ini terdiri atas : a. Penggandaan skripsi

b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji c. Ujian sidang


(35)

71

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan

data dan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di PKBM Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist”. Kesimpulan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di PKBM Bina Terampil Mandiri adalah :

1. Hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri yang meliputi konsep seni merangkai bunga, warna dalam merangkai bunga, bahan dan alat merangkai bunga, prinsip, desain dan model rangkaian bunga berada pada kategori cukup tinggi.

2. Kemampuan kerja alumni sebagai florist yang meliputi konsep tanaman holtikultura dalam seni merangkai bunga, pemilihan warna, alat dan bahan, prinsip, desain dan model karangan bunga berada pada ketegori cukup tinggi.

3. Kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja sebagai florist menunjukan bahwa hasil uji hipotesis dan uji linearitas regresi diperoleh nilai koefisien korelasi dan regresi yang berpola linear yang positif dan signifikan artinya terdapat kontribusi yang besar dari hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja sebagai florist dan dapat dikategorikan tingkat korelasinya sangat kuat.

4. Hasil pelatihan merangkai bunga memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kemampuan kerja sebagai florist, maknanya bahwa hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri memberikan kontribusi yang besar terhadap kemampuan kerja sebagai florist.


(36)

72

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pelatihan merangkai bunga memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terkhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist. Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam proses pelatihan merangkai bunga. Saran tersebut penulis ajukan kepada:

1. Alumni Program Keterampilan Merangkai Bunga

Hasil penelitian kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga terhadap kemampuan kerja sebagai florist hendakya dapat dijadikan motivasi agar alumni mampu mempetahankan dan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan merangkai bunga sebagai potensi dan pengalaman berharga untuk bekal bekerja di bidang florist dan mengembangkan usaha di bidang yang sama.

2. Instruktur

Instruktur diharapkan untuk lebih menggali dan mengembangkan proses pelatihan merangkai bunga mulai dari mendesain rangkaian bunga hingga menciptakan rangkaian bunga sesuai berbagai kesempatan serta lebih memotivasi peserta diklat dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembelajaran merangkai bunga yang lebih baik lagi, sehingga menghasilkan alumni-alumni pelatihan yang mampu dan kompeten khususnya sebagai seorang florist.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang amat terbatas masih banyak variabel lain yang belum diteliti. Penulis sangat mengharapkan penelitian ditindak lanjuti terutama meneliti tentang masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda sehingga diperoleh hasil penelitian yang komprehensif dan terbukti.


(37)

73

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1993). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Desa Kertawangi. (2012). Laporan Profil Desa Kertawangi. Bandung Barat.

Dasar Pendidikan [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan.

Hamidin,A. (2012). Seni Merangkai Bunga. Yogyakarta : Pustaka Widyatama

Hasanah, I. (2008). Modul Menyediakan Layanan Makan dan Minum (Provide Food and Beverage Service). Cimahi : Tidak diterbitkan.

Istiqomah. (2013). Kontribusi Hasil Belajar “Membuat Busana Pria” Terhadap Kesiapan Kerja Di Usaha Tailoring. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Bandung: Tidak diterbitkan.

__________. (2010). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kamil, Mustofa (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara,A.P (2011). Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Marantika, P.E (2012). Pendapat peserta diklat tentang manfaat hasil pelatihan seni lukis kaca dalam kesiapan usaha kriya. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Oyay. (2009). Seni Merangkai Bunga dan Bentuk Rangkaiannya [Online].

Tersedia: http://cilliayay.blogspot.com/2009/11/seni-merangkai-bunga-dan-bentuk.html


(38)

74

Mega Wulandari, 2013

Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di Pkbm Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PKBM Bina Terampil Mandiri. (2007). Profil PKBM Bina Terampilan Mandiri. Bandung.

Priyanti, C.S. (2008). Merangkai Bunga. Yogyakarta : Andi

Riduwan. (2012). Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Suprian. (2007). Statistika. Banndung : UPI

SKKNI Bidang Merangkai Bunga Dan Seni Desain Floral [Online]. Tersedia : http://paudni.kemdiknas.go.id/kursus/download/2602131450MerangkaiBu nga.pdf [03 Juli 2013]

Sudjana, N. (2001). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

_______ . (2005). Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Suraakhmad, W. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2012

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Valentina, N. (2009). Rangkaian Bunga Dekoratif Minimalis. Surabaya : Tiara Aksa.


(1)

53

5. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut Nana Sudjana (1992:253), yaitu :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Kuadat koefisien korelasi

Peneliti dapat menafsirkan harga Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statstik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guilfford (Riduwan, 2006:139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu:

80.00 ≤ KD ≤ 100.00% = Sangat Besar

60.00 ≤ KD ≤ 80.00% = Besar

40.00 ≤ KD ≤ 60.00% = Cukup

20.00 ≤ KD ≤ 40.00% = Kecil

00.00 ≤ KD ≤ 20.00% = Sangat Kecil

J. Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur dan tahap yang ditempuh pada penelitian ini yaitu : 1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan mengadakan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan dan studi lapangan untuk melihat permasalah yang ada

b. Mempelajari buku-buku sumber sebagai acuan pembuatan proposal penelitian

c. Pemilihan masalah dan perumusan masalah d. Penyusunan proposal penelitian

e. Pengajuan dosen pembimbing f. Proses bimbingan

g. Penyusunan instrumen penelitian h. Pengajuan seminar I


(2)

54

i. Seminar I 2. Tahap pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan dan hasil perbaikan diselesaikan, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Penyebaran instrumen penelitian didahului dengan uji coba instrumen b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian d. Penyusunan laporan hasil penelitian

e. Membuat kesimpulan dan rekomendasi f. Seminar II

3. Tahap Penyelesaian Akhir Tahap ini terdiri atas : a. Penggandaan skripsi

b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji c. Ujian sidang


(3)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi Hasil Pelatihan Merangkai Bunga Di PKBM Bina Terampil Mandiri Terhadap Kemampuan Kerja Alumni Sebagai Florist”. Kesimpulan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di PKBM Bina Terampil Mandiri adalah :

1. Hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri yang meliputi konsep seni merangkai bunga, warna dalam merangkai bunga, bahan dan alat merangkai bunga, prinsip, desain dan model rangkaian bunga berada pada kategori cukup tinggi.

2. Kemampuan kerja alumni sebagai florist yang meliputi konsep tanaman holtikultura dalam seni merangkai bunga, pemilihan warna, alat dan bahan, prinsip, desain dan model karangan bunga berada pada ketegori cukup tinggi.

3. Kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja sebagai florist menunjukan bahwa hasil uji hipotesis dan uji linearitas regresi diperoleh nilai koefisien korelasi dan regresi yang berpola linear yang positif dan signifikan artinya terdapat kontribusi yang besar dari hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap kemampuan kerja sebagai florist dan dapat dikategorikan tingkat korelasinya sangat kuat.

4. Hasil pelatihan merangkai bunga memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kemampuan kerja sebagai florist, maknanya bahwa hasil pelatihan merangkai bunga di PKBM Bina Terampil Mandiri memberikan kontribusi yang besar terhadap kemampuan kerja sebagai florist.


(4)

72

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pelatihan merangkai bunga memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terkhadap kemampuan kerja alumni sebagai florist. Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam proses pelatihan merangkai bunga. Saran tersebut penulis ajukan kepada:

1. Alumni Program Keterampilan Merangkai Bunga

Hasil penelitian kontribusi hasil pelatihan merangkai bunga terhadap kemampuan kerja sebagai florist hendakya dapat dijadikan motivasi agar alumni mampu mempetahankan dan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan merangkai bunga sebagai potensi dan pengalaman berharga untuk bekal bekerja di bidang florist dan mengembangkan usaha di bidang yang sama.

2. Instruktur

Instruktur diharapkan untuk lebih menggali dan mengembangkan proses pelatihan merangkai bunga mulai dari mendesain rangkaian bunga hingga menciptakan rangkaian bunga sesuai berbagai kesempatan serta lebih memotivasi peserta diklat dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembelajaran merangkai bunga yang lebih baik lagi, sehingga menghasilkan alumni-alumni pelatihan yang mampu dan kompeten khususnya sebagai seorang florist.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang amat terbatas masih banyak variabel lain yang belum diteliti. Penulis sangat mengharapkan penelitian ditindak lanjuti terutama meneliti tentang masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda sehingga diperoleh hasil penelitian yang komprehensif dan terbukti.


(5)

73

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1993). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Desa Kertawangi. (2012). Laporan Profil Desa Kertawangi. Bandung Barat. Dasar Pendidikan [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan.

Hamidin,A. (2012). Seni Merangkai Bunga. Yogyakarta : Pustaka Widyatama Hasanah, I. (2008). Modul Menyediakan Layanan Makan dan Minum (Provide

Food and Beverage Service). Cimahi : Tidak diterbitkan.

Istiqomah. (2013). Kontribusi Hasil Belajar “Membuat Busana Pria” Terhadap Kesiapan Kerja Di Usaha Tailoring. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Bandung: Tidak diterbitkan.

__________. (2010). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kamil, Mustofa (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara,A.P (2011). Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Marantika, P.E (2012). Pendapat peserta diklat tentang manfaat hasil pelatihan seni lukis kaca dalam kesiapan usaha kriya. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Oyay. (2009). Seni Merangkai Bunga dan Bentuk Rangkaiannya [Online].

Tersedia: http://cilliayay.blogspot.com/2009/11/seni-merangkai-bunga-dan-bentuk.html


(6)

74

PKBM Bina Terampil Mandiri. (2007). Profil PKBM Bina Terampilan Mandiri. Bandung.

Priyanti, C.S. (2008). Merangkai Bunga. Yogyakarta : Andi Riduwan. (2012). Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Suprian. (2007). Statistika. Banndung : UPI

SKKNI Bidang Merangkai Bunga Dan Seni Desain Floral [Online]. Tersedia : http://paudni.kemdiknas.go.id/kursus/download/2602131450MerangkaiBu nga.pdf [03 Juli 2013]

Sudjana, N. (2001). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. _______ . (2005). Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara. Suraakhmad, W. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2012

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Valentina, N. (2009). Rangkaian Bunga Dekoratif Minimalis. Surabaya : Tiara Aksa.