PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR IPA DI SEKOLAH DASAR : Studi Deskriptif Pada Gugus IV SDN Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

(1)

ix

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C.Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Definisi Operasional... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 12

A. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar... 12

B. Pengajaran dan Evaluasi ... 14

C. Asesmen Portofolio ... 17

a. Prinsip Asesmen Portofolio ... 19

b.Karakteristik Asesmen Portofolio ... 22

c.Pemahaman Guru Terhadap Portofolio ... 31

d.Perencanaan Asesmen Portofolio ... 38

e. Pelaksanaan Asesmen Portofolio ... 41

D. Penilaian Hasil Belajar IPA SD ... 49

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 52

A. Desain Penelitian ... 52

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53

C. Alur Penelitian ... 55

D. Instrumen Penelitian ... 58


(2)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Pelaksanaan Asesmen Portofolio di Sekolah Inti ... 66

1. Pemahaman Guru Terhadap Asesmen Portofolio ... 66

a. Pemahaman Guru Dalam Mengidentifikasi Tujuan Asesmen Portofolio ... 67

b. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Isi Portofolio ... 68

c. Pemahaman Guru Dalam Menentukan seleksi Portofolio ... 69

d. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Fokus Penilaian ... 70

e. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Kriteria Penilaian ... 72

f. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Metode Untuk Estimasi Dan Pelaporan Kedudukan Peserta Didik Dalam Peta Kemampuan ... 73

g. Pemahaman Guru Dalam Menjelaskan Kedudukan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran ... 74

2. Perencanaan Asesmen Portofolio Yang Dipersiapkan Guru ... 75

a.Perencanaan Guru Dalam Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran Yang Akan Dinilai Dengan Asesmen Portofolio ... 76

b.Perencanaan Guru Dalam Mengkomunikasikan Penggunaan Asesmen Portofolio Kepada Siswa ... 77

c. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Jenis Evidence ... 79

d.Perencanaan Guru Dalam Menetapkan Prosedur Seleksi Evidence ... 80

e. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Kriteria Penilaian ... 81

f. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Format Lembar Penilaian Portofolio ... 83

g. Perencanaan Guru Dalam Merancang Rubrik Portofolio ... 84

3. Pelaksanaan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran IPA ... 86

a.Persiapan Guru Dalam Menerapkan Asemen Portofolio ... 86

b.Pelaksanaan Asesmen Portofolio ... 87

c. Proses Penilaian Portofolio Siswa ... 89

B. Pelaksanaan Asesmen Portofolio di Sekolah Imbas ... 90

1. Pemahaman Guru Terhadap Asesmen Portofolio ... 90

a. Pemahaman Guru Dalam Mengidentifikasi Tujuan Asesmen Portofolio ... 90

b. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Isi Portofolio ... 92

c. Pemahaman Guru Dalam Menentukan seleksi Portofolio………. 93

d. Pemahaman Guru Dalam Menentukan Fokus Penilaian…….. 95


(3)

xi

Peta Kemampuan ... 97

g. Pemahaman Guru Dalam Menjelaskan Kedudukan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran ... 99

2. Perencanaan Asesmen Portofolio Yang Dipersiapkan Guru ... 100

a.Perencanaan Guru Dalam Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran Yang Akan Dinilai Dengan Asesmen Portofolio ... 100

b. Perencanaan Guru Dalam Mengkomunikasikan Penggunaan Asesmen Portofolio Kepada Siswa ... 102

c. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Jenis Evidence…….. 104

d. Perencanaan Guru Dalam Menetapkan Prosedur Seleksi Evidence ... 105

e. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Kriteria Penilaian ... 106

f. Perencanaan Guru Dalam Menentukan Format Lembar Penilaian Portofolio ... 108

g. Pereanaan Guru Dalam Merancang Rubrik Portofolio ... 109

3. Pelaksanaan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran IPA ... 110

a. Persiapan Guru Dalam Menerapkan Asemen Portofolio ... 110

b. Pelaksanaan Asesmen Portofolio……… 112

c. Proses Penilaian Portofolio Siswa………... 114

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 132

B. Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136 LAMPIRAN


(4)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kelebihan dan Kelemahan dari Asesmen Portofolio ... 28 3.1 Karakteristik Guru ... 55 3.2 Pedoman Observasi Pelaksanaan Asesmen Portofolio ... 58 3.3 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara Pemahaman Guru Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 60 3.4 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara Perencanaan Guru Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 61 4.1 Persamaan Penerapan Asesmen Portofolio di Sekolah Inti dan

Sekolah Imbas ... 115 4.2 Perbedaan Penerapan Asesmen Portofolio di Sekolah Inti dan


(5)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Pedoman Wawancara Pemahaman Guru Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 137 2. Format Wawancara Tentang Pemahaman Guru Terhadap Penerapan

Asesmen Portofolio ... 139 3. Instrumen Pedoman Observasi Perencanaan Guru Dalam

Mempersiapkan Asesmen Portofolio ... 141 4. Pedoman Observasi Perencanaan Guru Dalam Merencanakan

Asesmen Portofolio ... 145 5. Format Wawancara Dengan Guru Tentang Perencanaan Asesmen

Portofolio ... 148 6. Lembar Observasi pelaksanaan Asesmen Portfolio ... 151 7. Hasil Wawancara Tentang Pemahaman Guru (Guru Inti) Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 152 8. Hasil Wawancara Dengan Guru (Guru Inti) Tentang Perencanaan

Asesmen Portofolio ... 157 9. Analisis Hasil Wawancara Pemahaman Guru (Guru Inti) Terhadap

Asesmen Portofolio ... 161 10. Analisis Hasil Wawancara Perencanaan Guru (Guru Inti) Dalam

Menerapkan Asesmen Portofolio ... 167 11. Hasil Wawancara Pemahaman Guru (Guru Imbas 1) Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 175 12. Hasil Wawancara Dengan Guru (Guru Imbas 1) Tentang Perencanaan

Asesmen Portofolio ... 179 13. Hasil Wawancara Pemahaman Guru (Guru Imbas 2) Terhadap

Penerapan Asesmen Portofolio ... 182 14. Hasil Wawancara Dengan Guru (Guru Imbas 2) Tentang Perencanaan


(6)

xiv

15. Analisis Hasil Wawancara Pemahaman (Guru Imbas) Dalam

Menerapkan Asesmen Portofolio ... 188 16. Analisis Hasil Wawancara Perencanaan Guru Dalam Menerapkan

Asesmen Portofolio ... 198 17. Analisis Hasil Observasi Perencanaan Guru Dalam Merencanakan

Asesmen Portofolio ... 204 18. Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Asesmen Portofolio Dalam


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di Sekolah Dasar yang memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian intelektual anak. Umumnya masyarakat mengenal pembelajaran IPA sebagai pola pembelajaran yang lebih banyak memberikan informasi tentang konsep-konsep IPA berupa fenomena-fenomena alam atau lingkungan sekitar, dan juga terkait dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum dalam IPA. Namun, jika pola pembelajaran hanya dalam bentuk memberikan informasi saja, maka siswa dapat terjebak dalam sistem pembelajaran yang hanya mengandalkan hafalan, sehingga siswa cenderung mudah bosan dengan sistem pembelajaran seperti ini.

Oleh karena itu penerapan asesmen merupakan salah satu bagian penting dalam suatu proses pembelajaran yang terkait dengan pencapaian hasil belajar siswa. Pola assesmen yang baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap proses belajar mengajar dan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Pada dasarnya indikator utama yang digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga pendidikan pada saat ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang tertera pada nilai tes hasil belajar atau sekarang ini dikenal dengan nilai UASBN. Hal ini juga diperkuat dengan bentuk tes yang digunakan, sehingga mendorong guru berlomba-lomba mentransfer materi pelajaran sebanyak-banyaknya untuk mempersiapkan anak didik dalam mengikuti


(8)

UASBN. Jadi, adanya kondisi seperti ini menyebabkan peserta didik hanya dituntut untuk belajar dengan cara menghapal semua informasi yang telah disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terutama terhadap pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, proses penilaian yang dilakukan selama ini semata-mata hanya menekankan pada penguasaan konsep (kognitif) yang dijaring dengan tes tulis obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Sehingga kondisi seperti ini menyebabkan guru kurang fokus pada pengembangan keterampilan proses anak dalam proses pembelajaran. Realitas ini mendorong siswa untuk menghapal pada setiap kali akan diadakan tes harian atau tes hasil belajar. Padahal menurut Marjono (dalam Mulyadi, 2005) untuk siswa pada jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya kritis anak terhadap suatu masalah.

Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif dan bertujuan agar penguasaan dari kognitif, afektif, serta psikomotor terbentuk pada diri siswa, maka alat ukur hasil belajarnya tidak cukup jika hanya dengan tes obyektif atau subyektif saja. Dengan cara penilaian tersebut ketrampilan siswa dalam melakukan aktivitas baik saat melakukan percobaan maupun menciptakan hasil karya belum dapat diungkap. Demikian juga tentang aktivitas siswa selama mengerjakan tugas dari guru, baik berupa tugas untuk melakukan percobaan, peragaan maupun pengamatan.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa sistem penilaian yang digunakan dalam mengukur hasil belajar siswa sangat berpengaruh terhadap strategi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Sistem penilaian yang


(9)

benar adalah tentunya harus selaras dengan tujuan dan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran IPA sekolah dasar dalam KTSP dapat dirangkum ke dalam tiga aspek sasaran pembelajaran yaitu penguasaan konsep Sains, pengembangan keterampilan proses/kinerja siswa, dan penanaman sikap ilmiah. Oleh karena itu agar informasi hasil belajar siswa dapat terungkap secara menyeluruh, maka diperlukan adanya pengukuran terhadap ketiga aspek tersebut di atas.

Sehingga sasaran dari penilaian hasil belajar di sekolah dasar meliputi semua komponen yang menyangkut proses dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat tercapai. Agar hasil belajar dapat diungkap secara menyeluruh, maka selain digunakan alat ukur tes obyektif dan subyektif perlu dilengkapi dengan alat ukur yang dapat mengetahui kemampuan siswa dari aspek kerja ilmiah (keterampilan dan sikap ilmiah) dan seberapa baik siswa dapat menerapkan informasi pengetahuan yang diperolehnya. Tentunya dibutuhkan alat penilaian alternatif yang diasumsikan dapat memenuhi hal tersebut diantaranya adalah tes kinerja atau performance test dan jenis penilaian alternatif lainnya seperti penilaian produk, portofolio, dan penilaian lainnya. Dimana menurut Stiggins (1994:160) dengan adanya performance test dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan adanya kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan keahlian yang dimilikinya, dan juga guru dapat memantau kemampuan siswa melalui karya- karya yang dihasilkan siswa, tentunya hal ini tidak didapatkan dengan tes yang hanya mengandalkan kertas dan pensil.

Dengan menerapkan penilaian alternatif yaitu salah satunya penilaian portofolio terhadap siswa, dapat dikumpulkan bukti - bukti kemajuan siswa secara


(10)

aktual yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Selain itu penilaian seperti ini dirasakan lebih adil dan transparan bagi siswa serta dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Marzano (dalam Wulan, 2007) di dalam penilaian kinerja terdapat perbedaan tugas dan situasi yang diberikan kepada siswa serta memberikan kesempatan untuk mempelihatkan pemahamannya dan kebenarannya dalam aplikasi pengetahuan dan keterampilan menurut kebiasaan berfikirnya.

Dengan mengkaji kenyataan yang ditemukan di lapangan, terlihat adanya ketidaksesuaian antara pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan sistem penilaian yang digunakannya, yaitu proses penilaian yang biasa dilakukan guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep peserta didik, sehingga tujuan kurikuler mata pelajaran IPA belum dapat dicapai secara menyeluruh. Maka diperlukan suatu teknik penilaian yang mampu mengungkap aspek produk maupun proses, salah satu dengan menerapkan penilaian kinerja siswa. Realitas menunjukkan bahwa penilaian dengan cara konvensional belum mampu mengungkap hasil belajar siswa dari aspek sikap dan proses atau kinerja siswa secara aktual. Sistem penilaian yang diasumsikan dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah sistem penilaian seperti penilaian penugasan, penilaian proyek, maupun penilaian portofolio.

Penilaian berbentuk asesmen menuntut adanya kompetensi dan kreativitas serta inisiatif yang lebih luas dari diri siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Khattri (dalam Mulyadi, 2005), bahwa penilaian terhadap berbagai aspek kinerja


(11)

siswa memiliki pengaruh positif di kelas, karena melengkapi guru dengan acuan pedagogis yang membantu mengembangkan teknik instruksional yang efektif. Selain itu penilaian juga menyediakan informasi secara komprehensif mengenai kemajuan belajar siswa termasuk kekuatan dan kelemahannya. Mengingat begitu besarnya manfaat dan peranan penilaian berbasis asesmen terhadap kinerja siswa serta proses pembelajarannya, maka guru sebagai pengelola utama kegiatan pembelajaran diharapkan mampu memahami, merencanakan sekaligus melaksanakan jenis-jenis penilaian berbasis asesmen.

Namun, realitanya dilapangan masih banyak guru yang belum memahami tentang portofolio seutuhnya, dan juga belum bisa melaksanakan perencanaan yang baik dalam merancang penilaian portofolio. Hal ini terlihat dari penelitian Wulan (2003) yang meneliti tentang “Permasalahan yang Dihadapi Dalam Pemberdayaan Praktikum Biologi di SMU dan Upaya Penanggulangannya”, dimana hasil penelitiannya terlihat bahwa guru biologi masih kesulitan dalam menggunakan asesmen kinerja untuk menilai praktikum siswa. Penelitian lain juga ditemukan hal yang sama, seperti halnya Morgan (2004) yang merupakan peneliti dari The University of Texas menemukan bahwa lebih dari 70% guru tidak menggunakan rubrik dalam melakukan penilaian portofolio. Selain itu adanya beban mengajar dan jumlah siswa yang tidak ideal dalam suatu kelas dapat juga menyulitkan guru dalam melaksanakan asesmen portofolio secara ideal. Secara tidak langsung berbagai permasalahan yang muncul dari penerapan asesmen portofolio, salah satunya terkait dengan rendahnya kinerja guru pada sisi kompetensi serta kualitas diri dalam mengelola kelas secara aktif dan kreatif


(12)

terutama dalam merancang penilaian yang tepat untuk menilai hasil belajar siswa. Dimana realitas sekarang guru masih belum begitu paham dengan pentingnya asesmen portofolio dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA di sekolah dasar. Padahal peranan guru di sekolah sangatlah penting, dimana guru berperan dalam persiapan membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran, memilih materi yang tepat, pengorganisasian kelas dan memilih alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang.

Oleh karena itu untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh guru perlu dilakukan berbagai upaya oleh pihak terkait, dimana menurut Alvian (2010) dibutuhkan alternatif untuk mengatasi berbagai permasalahan guru dalam proses pembelajaran yaitu pemerintah khususnya pihak terkait harus menggulirkan kegiatan seperti pelatihan secara berkala bagi guru-guru pada tingkat satuan pendidikan, dengan demikian, pemerataan kesempatan meningkatkan kualitas SDM sudah mulai merata dirasakan. Dimana berbagai pelatihan ini dapat mulai diterapkan melalui forum KKG yang rutin diadakan guru khususnya di tingkat sekolah dasar.

Dengan adanya alternatif penilaian (alternative assessment) dalam pembelajaran menurut Popham (1995:3 dalam Widoyoko, 2010) merupakan suatu proses atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. Salah satu assesmen yang dapat diterapkan pada pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SD adalah


(13)

assesmen portofolio yang dapat memperlihatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut Arends (2007:246) portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang membutuhkan kinerja sesuai konteks, adapun contoh – contoh hal apa saja yang dapat dimasukkan siswa kedalam portofolio adalah tes, hasil karya yang telah dievaluasi untuk tugas wajib siswa, tugas – tugas kinerja, dan proyek kerja seperti makalah atau tugas lainnya yang dibuat oleh siswa sendiri.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti melakukan penelitian ini dalam rangka untuk mengamati proses penerapan alternatif penilaian yang mulai diterapkan di sekolah dasar. Sehingga dengan menerapkan suatu assesmen yang diharapkan dapat mengkomodasi fungsi, tujuan serta prinsip–prinsip penilaian dan juga memberi tambahan informasi bagi guru dalam merancang alternatif penilaian yang ideal. Adapun asessmen yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah assesmen portofolio.


(14)

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah umum penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah penerapan assesmen portofolio dalam penilaian hasil belajar IPA SD?” Secara khusus rumusan masalah yang diteliti dikemukakan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan asesmen portofolio di sekolah inti?

a. Bagaimanakah pemahaman guru inti terhadap asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam pembelajaran IPA di SD?

b. Bagaimanakah perencanaan asesmen portofolio yang telah dirancang oleh guru inti?

c. Bagaimanakah pelaksanaan asesmen portofolio di sekolah inti? 2. Bagaimanakah penerapan asesmen portofolio di sekolah imbas?

a. Bagaimanakah pemahaman guru imbas terhadap asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam pembelajaran IPA di SD?

b. Bagaimanakah perencanaan asesmen portofolio yang telah dirancang oleh guru imbas?


(15)

C.Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan assesmen portofolio dalam penilaian hasil belajar IPA SD. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui:

1. Penerapan asesmen portofolio di sekolah inti.

a. Pemahaman guru inti terhadap asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam pembelajaran IPA di SD.

b. Perencanaan guru inti dalam menerapkan asesmen portofolio. c. Pelaksanaan asesmen portofolio di sekolah inti.

2. Penerapan asesmen portofolio di sekolah imbas yang terkait dengan pemahaman, perencanaan dan pelaksanaan.

a. Pemahaman guru imbas terhadap asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam pembelajaran IPA di SD.

b. Perencanaan guru imbas dalam menerapkan asesmen portofolio. c. Pelaksanaan asesmen portofolio di sekolah imbas.


(16)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai nilai manfaat yang tinggi baik bagi penulis sendiri, pendidik, siswa maupun bagi pelajaran IPA itu sendiri. Adapun manfaatnya, yaitu;

1. Manfaat bagi pendidik, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan informasi bagi guru sebagai pendidik dalam merumuskan kegiatan peningkatan kompetensi guru–guru di Sekolah Dasar, yang dapat dilakukan melalui pelatihan, pengkajian dan penerbitan acuan teknis dan referensi terkait dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan portofolio.

2. Manfaat bagi sekolah, dapat memberikan informasi laporan hasil penelitian kepada kepala sekolah sebagai upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas program asesmen portofolio dimasa yang akan datang.

E. Definisi Operasional 1. Assesmen Portofolio

Asesmen portofolio merupakan proses penilaian terhadap kumpulan hasil karya siswa dalam jangka waktu yang telah ditentukan yang dapat memantau perkembangan siswa secara keseluruhan tidak hanya secara kognitif saja. Jadi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses implementasi asesmen portofolio pada kelas V SDN yang terdapat dalam


(17)

gugus IV Kota Lhokseumawe-Provinsi Aceh sebagai salah satu alternatif penilaian yang digunakan dalam pembelajaran IPA, dalam proses pelaksanaannya penelitian ini ingin mengetahui kemampuan guru dalam menggunakan asesmen portofolio yang terkait dengan pemahaman, perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran IPA di SD.

2. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar merupakan penilaian terhadap suatu pencapaian berdasarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik melalui serangkaian pengalaman dari proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian penilaian hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana guru kelas V pada gugus IV Kota Lhokseumawe memanfaatkan asesmen portofolio sebagai salah satu alternatif penilaian untuk mengetahui perkembangan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor, serta untuk menilai keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar.


(18)

52 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis data secara mendalam tentang penerapan asesmen portofolio pada penilaian hasil belajar IPA di Sekolah Dasar. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (2009:94) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena secara alamiah, terbuka, tanpa ada rekayasa pengontrolan variabel, yang didapatkan dari persfektif partisipan dengan strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung, wawancara mendalam, dokumen dan teknik pelengkap seperti foto, video dan lainnya. Maka penelitian ini tidak menguji suatu hipotesis secara kuantitatif melainkan lebih bersifat mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada serta melakukan analisis pemahaman, perencanaan dan pelaksanaan guru dalam melaksanakan asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.

Sebagai salah satu desain dalam penelitian kualitatif, deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2002) . Jadi tujuan penelitian deskripsi ialah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dimana menurut Sukmadinata (2009) dalam


(19)

penelitian deskriptif peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek, komponen atau variabel berjalan sebagaimana adanya.

Jadi dalam penelitian deskriptif ini kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, pengedaran angket, atau studi dokumentasi, dimana semuanya difokuskan ke arah untuk mendapatkan kesatuan data dan simpulan.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya mineral dan gas bumi, sumber daya laut dan pesisir, dan juga sumber daya hutannya. Namun sumber daya manusia di Provinsi Aceh masih kurang, terutama dalam hal pendidikan masih memiliki keterbatasan khususnya di tingkat sekolah dasar. Saat ini masih banyak guru yang mengajar di sekolah dasar adalah guru-guru kelas yang harus menguasai seluruh mata pelajaran. Latar belakang pendidikan guru-guru pun masih banyak yang lulusan D2 PGSD, tetapi sebagian besar sedang melanjutkan studi ke jenjang Sarjana bahkan sudah ada yang telah menyelesaikan masternya. Melihat besarnya keinginan meraih pendidikan yang lebih baik, hal ini mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut dengan membuat kebijakan untuk mengirimkan siswa-siswa terbaik dan guru-guru berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri.


(20)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada satu gugus SD yaitu gugus empat (4) SD Negeri Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Sistem gugus merupakan pembagian kelompok-kelompok sekolah yang terapat dalam satu kecamatan di bawah pengawasan Unit Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Kecamatan (UPT). Dimana nantinya dalam satu gugus terdiri dari sekolah inti yang memiliki sarana prasarana serta sebagai tenaga kependidikan (guru) yang diharapkan dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan dan merupakan tempat perancangan kegiatan, pelaksanaan diskusi, serta pelatihan profesional guru berupa KKG. Dalam satu gugus juga terdapat beberapa SD imbas yang pada hakekatnya setiap upaya pembaharuan pendidikan yang dikembangkan melalui SD inti akan diaplikasikan kepada SD imbas baik berupa inovasi yang berhubungan dengan Kegiatan Pembelajaran maupun hal-hal yang berkaitan dengan manajemen atau pengelolaan pendidikan.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru lulusan sarjana yang telah memiliki pengalaman mengajar diatas 5 tahun dan mengajar di kelas V SDN Kecamatan Banda Sakti, sehingga peneliti ingin mengetahui sejauh mana pemahaman, perencanaan dan pelaksanaan dari asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA di SD. Adapun karakteristik dari guru inti dan guru imbas adalah sebagai berikut:


(21)

Tabel 3.1 Karakteristik Guru

NO GURU KARAKTERISTIK

1 EN (guru inti) - Pengalaman mengajar 15 tahun

- Mulai menerapkan asesmen portofolio sejak tahun 2007 2 EV (guru imbas 1) - Pengalaman mengajar 6 tahun

- Mulai menerapkan portofolio sejak tahun 2009

3 SN (guru imbas 2) - Pengalaman mengajar 5 tahun - Mulai menerapkan portofolio sejak

tahun 2009

C.Alur Penelitian

Penelitian ini berawal dari kerangka teoritis yang mengkaji tentang teori pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu tentang penilaian IPA dengan menggunakan assesmen portofolio. Dari analisis tentang teori- teori yang terkait dengan penilaian tersebut kemudian mulai membuat perencanaan tentang asesmen portofolio.

Untuk mengungkap pemahaman guru terhadap asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA maka penelitian ini akan dilaksanakan pada satu gugus SD Negeri di Kota Lhokseumawe, dimana gugus yang akan diamati terletak di Kecamatan Banda Sakti terdiri dari 3 sekolah yaitu satu (1) sekolah inti dan dua (2) sekolah imbas. Proses awal penelitian akan dilakukan di sekolah inti, dimana untuk mengetahui pemahaman guru maka untuk pengumpulan data digunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan telaah dokumentasi.

Setelah mengamati proses penerapan asesmen portofolio di sekolah inti, selanjutnya peneliti juga mengamati proses penerapan asesmen portofolio di


(22)

sekolah imbas, proses pengumpulan data disekolah imbas menggunakan wawancara, pedoman observasi dan telaah dokumentasi. Sementara observasi di sekolah imbas berjalan, proses pengumpulan data di sekolah inti juga tetap berjalan sampai waktu yang telah ditentukan.

Data yang didapatkan dari sekolah-sekolah tersebut akan dinalisa secara kualitatif. Jadi data yang didapat dari hasil observasi, wawancara dan telaah dokumentasi akan dilakukan triangulasi yaitu mengecek kebenaran data dari sumber data dengan sumber data yang lain agar data yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat teruji tingkat keabsahannya, sebelum data tersebut dianalisis secara kualitatif.

Hasil analisis data yang didapat dari hasil observasi, wawancara dan telaah dokumentasi akan dijadikan sebagai bahan analisis empirik untuk membahas data hasil penelitian, dimana pada akhirnya dapat digunakan untuk merumuskan kesimpulan penelitian.


(23)

Gambar 3.1

Alur Penelitian Telaah Pustaka

Konsepsi Tentang Assemen Portofolio

Perencanaan Penilaian dengan Assemen Portofolio

Pelaksanaan Assesmen Portofolio

Sekolah A (Sekolah Inti)

Sekolah B (Sekolah Imbas)

Observasi Dokumentasi

Wawancara

Analisis Data Lapangan

Pembahasan Hasil Penelitian


(24)

D.Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai variabel dalam penelitian ini diantaranya yaitu;

1. Pedoman observasi.

Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati langsung saat objek penelitian yaitu guru melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses persiapan, dan proses pelaksanaan asesmen portofolio di dalam kelas. Adapun kisi-kisi dari instrumen pedoman observasi untuk melihat pelaksanaan asesmen portofolio yaitu;

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Pelaksanaan Asesmen Portofolio

TAHAPAN INDIKATOR YA TIDAK

Persiapan 1. Guru mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang

akan dinilai dengan asesmen portofolio.

2. Guru mengkomunikasikan dan menjelaskan

kepada siswa bahwa akan dilaksanakan asesmen portofolio dalam pembelajaran.

3. Guru menjelaskan jenis tugas – tugas yang harus dikumpulkan siswa selama pembelajaran yang akan dinilai dengan asesmen portofolio.

4. Guru menjelaskan kriteria penilaian portofolio kepada siswa terhadap tugas yang akan

dikumpulkan siswa selama kegiatan

pembelajaran.

Pelaksanaan 5. Guru membedakan antara asesmen portofolio

secara individu, kelompok kecil, atau kelompok besar.

6. Guru mendiskusikan secara rutin terkait tugas – tugas yang harus siswa kumpulkan selama proses pembelajaran.

7. Guru memotivasi siswa untuk menghasilkan tugas yang lebih baik.

8. Guru mengumpulkan tugas yang siswa buat dan memberikan komentar yang membangun agar siswa dapat memperbaiki kelemahannya dalam mengerjakan tugas.


(25)

9. Guru membantu menyeleksi karya atau tugas – tugas yang dikerjakan siswa agar dapat dimasukkan dalam map portofolio yang dimiliki oleh setiap siswa.

10. Guru menggunakan asesmen portofolio dalam semua konsep IPA dalam satu semester.

Penilaian 11. Guru telah merancang kriteria penilaian

portofolio.

12. Kriteria penilaian yang telah dirancang telah sesuai dengan potensi dasar maupun indikator pencapaian hasil belajar.

13. Guru konsisten menggunakan kriteria penilaian ketika menilai portofolio yang dikumpulkan siswa melalui tugas- tugas yang telah diberikan.

2. Pedoman wawancara.

Pedoman wawancara dibutuhkan untuk mengetahui pemahaman dan perencanaan guru terhadap portofolio serta kendala – kendala yang dijumpai ketika mengimplementasikan portofolio didalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti mewawancara guru untuk mengetahui pemahaman guru terhadap asesmen portofolio dan juga untuk mengetahui perencanaan guru dalam merancang asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam pembelajaran IPA di SD. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara pemahaman dan perencanaan guru terhadap penerapan asesmen portofolio adalah sebagai berikut;


(26)

Tabel 3.3

Kisi – kisi Pedoman Wawancara Pemahaman Guru Terhadap Penerapan Asesmen Portofolio

No Aspek Yang Diungkap Indikator

1. Pemahaman Guru tentang

asesmen portofolio a. Mengidentifikasi tujuan asesmen portofolio.

b. Menentukan isi portofolio.

c. Menentukan seleksi portofolio.

d. Menetapkan prosedur seleksi evidence.

e. Menentukan fokus penilaian.

f. Menentukan kriteria penilaian.

g. Menentukan metode untuk estimasi dan pelaporan kedudukan peserta didik dalam peta kemampuan.

h. Menjelaskan kedudukan asesmen portofolio dalam pembelajaran.


(27)

Tabel 3.4

Kisi – kisi Pedoman Wawancara Perencanaan Guru Terhadap Penerapan Asesmen Portofolio

No Aspek Yang Diungkap Indikator

1. Perencanaan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan asesmen portofolio.

a. Mengidentifikasi tujuan

pembelajaran yang akan dinilai dengan portofolio.

b. Mengkomunikasikan penggunaan asesmen portofolio kepada siswa. c. Menentukan jenis evidence yang

harus dikumpulkan.

d. Menetapkan prosedur seleksi evidence.

e. Menentukan kriteria penilaian. f. Menentukan format lembar

penilaian.

g. Menentukan rubrik portofolio.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan atau informasi yang diperlukan terkait dengan penelitian yaitu penerapan asesmen portofolio, dimana data yang dibutuhkan berupa data tertulis baik yang bersifat akademis maupun yang sifatnya administratif. Dengan dokumentasi ini, ditemukan aspek-aspek penting terkait perencanaan guru dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA SD.


(28)

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan secara alamiah yaitu dengan mengumpulkan data melalui studi dokumentasi, wawancara dan observasi. Oleh karena itu peneliti memerlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian guna memperoleh data yang relevan dan sesuai. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kegiatan berupa:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap obyek penelitian ketika melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses penilaian yaitu portofolio. Observasi yang dilakukan bersifat deskriptif yang memaparkan penilaian portofolio yang dilakukan guru, kegiatan pengamatan dilakukan sejak proses awal guru merencanakan sampai proses pelaksanaan asesmen portofolio dalam proses pembelajaran.

2. Wawancara.

Wawancara dilakukan secara informal dan sifatnya terbuka. Tujuan dilaksanakan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman guru terhadap portofolio terkait dengan tahapan persiapan sampai pelaksanaannya. Selain itu dengan wawancara juga dapat diketahui kendala-kendala yang dihadapi guru ketika menerapkan portofolio dalam proses pembelajaran.


(29)

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan atau informasi yang diperlukan terkait dengan penelitian yaitu penerapan asesmen portofolio, dimana data yang dibutuhkan berupa data tertulis baik yang bersifat akademis maupun yang sifatnya administratif. Dengan dokumentasi ini dapat dijumpai aspek–aspek penting terkait pemahaman guru dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA SD.

Adapun data yang dibutuhkan terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan asesmen portofolio, yaitu; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

F. Teknik Analisis Data

Semua data yang telah diperoleh dalam penelitian ini berupa data dari hasil observasi, wawancara dan telaah dokumentasi dinalisis secara kualitatif. Data yang didapat merupakan deskripsi tentang pendapat, pengetahuan, pengalaman, dan aspek lainnya untuk dianalisis dan disajikan sehingga memiliki makna. Dimana analisis data bersifat induktif, dimana menurut Sukmadinata (2009:312) analisis induktif merupakan analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data yaitu dengan menghimpun dan memadukan data-data khusus menjadi kesatuan-kesatuan informasi.

Proses pengolahan data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Milles dan Huberman (Sugiyono, 2009:91) mengemukakan bahwa


(30)

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh, salah satu cara yang dianjurkan adalah sebagai berikut;

1. Reduksi Data

Langkah awal dalam melakukan analisis data adalah melakukan reduksi data, hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti memahami dan menelaah data yang telah terkumpul. Reduksi data dilakukan dengan merangkum aspek-aspek dan permasalahan yang diteliti, sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisis sehingga dapat menemukan hal-hal pokok yang penting dalam fokus penelitian.

Jadi, reduksi data merupakan kegiatan merangkum kembali catatan-catatan lapangan dengan memiliki hal-hal pokok yang berhubungan dengan penerapan asesmen portofolio dalam penilaian hasil belajar IPA di SD. Rangkuman catatan lapangan yang didapat akan disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang data yang diperlukan nantinya.

2. Display Data (Penyajian Data)

Display data bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam memahami data yang diperoleh baik oleh peneliti ataupun orang lain. Penyajian data dapat berbentuk tulisan, matriks, gambar, diagram alir maupun tabel. Hal ini dilakukan untuk melihat apa yang terjadi dan apa yang dapat dilakukan, sehingga dapat diambil suatu tindakan dan untuk menganalisis lebih lanjut bila dianggap perlu untuk membuat kesimpulan.


(31)

3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Verifikasi merupakan kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada langkah–langkah sebelumnya, dengan pertimbangan yang terus- menerus sesuai dengan perkembangan data dan fenomena yang ada dilapangan, dan pada akhirnya dapat menghasilkan kesimpulan untuk mengambil suatu kesimpulan.


(32)

132 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat penerapan asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, peneliti menyimpulkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Hasil analisis terhadap penerapan asesmen portofolio pada sekolah inti yang mencakup pemahaman, perencanaan dan observasi menunjukkan bahwa guru inti telah memahami dengan baik semua aspek yang terkait dengan asesmen portofolio, yaitu guru telah mampu mengidentifikasi tujuan penggunaan asesmen portofolio, memahami isi dari portofolio yang akan diterapkan ke siswa dan juga sudah memahami prosedur seleksi evidence, telah menetapkan fokus penilaian dan memahami kedudukan asemen portofolio dalam pembelajaran IPA. Dalam perencanaan terlihat guru sudah mengkomunikasikan penggunaan asesmen portofolio kepada siswa, sudah menentukan jenis evidenve dan prosedur menyeleksi evidence yang siswa kumpulkan, dan guru juga telah merancang kriteria penilaian, format penilaian dan rubrik penilaian khusus portofolio yang terlihat dari RPP dan instrumen penilaian yang sudah dirancang oleh guru inti. Hasil observasi, menunjukkan bahwa guru inti telah menerapkan prinsip–prinsip penilaian


(33)

portofolio yaitu dengan adanya kebebasan, kerahasiaan untuk tugas portofolio yang akan dikerjakan, guru juaga melibatkan siswa dalam mendiskusikan jenis evidence yang harus dikumpulkan, selain itu proses pengumpulan portofolio siswa di sekolah inti lebih tertata rapi.

2. Hasil analisis terhadap penerapan asesmen portofolio pada sekolah imbas yang mencakup pemahaman, perencanaan dan observasi menunjukkan bahwa guru imbas sudah memahami beberapa aspek yang terkait dengan asesmen portofolio, yaitu guru telah mampu mengidentifikasi tujuan penggunaan asesmen portofolio, memahami isi dari portofolio yang akan diterapkan ke siswa, sudah menetapkan fokus penilaian dan memahami kedudukan asemen portofolio dalam penilaian hasil belajar IPA, namun guru imbas belum memahami prosedur dalam menyeleksi portofolio siswa. Dalam perencanaan guru imbas juga sudah memahami beberapa aspek yang terkait dengan perencanaan asesmen portofolio yaitu guru sudah mampu mengkomunikasikan penggunaan asesmen portofolio kepada siswa yang terlihat dari rancangan RPP yang telah disiapkan oleh guru imbas, guru juga sudah menentukan jenis evidenve namun belum terlihat konsisten pada semua materi dan belum memiliki prosedur yang baik dalam menyeleksi evidence yang siswa kumpulkan. Dari hasil observasi terlihat bahwa intensitas penggunaan penilaian portofolio pada mata pelajaran IPA masih belum maksimal, dimana terlihat guru masih belum melibatkan siswa secara aktif dalam tugas portofolio dan belum menggunakan kriteria penilaian khusus untuk portofolio. Secara keseluruhan penerapan asesmen portofolio di


(34)

sekolah imbas belum begitu baik, terlihat dari masih adanya kesulitan dalam merancang kriteria penilaian, format penilaian dan rubrik penilaian khusus portofolio, hal ini dapat dipengaruhi oleh terbatasnya pengetahuan guru imbas terhadap asesmen portofolio.

B. Saran

Berdasarkan analisis hasil penelitian penerapan asesmen portofolio dalam pembelajaran IPA di gugus IV terlihat kualitas penerapan asesmen portofolio di sekolah inti lebih baik daripada sekolah imbas. Dari penelitian yang sudah dilakukan terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat khususnya guru dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang asesmen portofolio yaitu sebagai berikut.

1. Asesmen portofolio baik digunakan dalam semua materi IPA di kelas V sekolah dasar, sehingga diharapkan guru dapat lebih aktif menggali informasi terutama yang terkait dengan konsep asesmen portofolio dari berbagai sumber ynag relevan ataupun dari berbagai pelatihan yang ada.

2. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah dapat melaksanakan evaluasi secara berkala dan memonitoring kinerja guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dan menerapkannya dalam proses pembelajaran khususnya dalam menerapkan asesmen portofolio sebagai alternatif penilaian dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan berkualitas.


(35)

3. Kepada peneliti lain direkomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kompetensi yang harus dimiliki guru dalam menerapkan asesmen portofolio di sekolah dasar dan peran penting kepala sekolah memonitoring kinerja guru dalam menerapkan asesmen portofolio.


(36)

136

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. (1996). The Effective Teacher Study Guide and Reading. Mc Graw Hill: International Edition.

Afif, Abdul. (2010). Penilaian Portofolio.[Online].

Tersedia;http://afifabdul.blogspot.com/2010/12/penilaian-portofolio.html. [10 Maret 2011)

Alvian, Adien. (2010). Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Pendidikan dan Pelatihan. [Online].

Tersedia;http://www.smpndoeta.com/articles.php?article_id=3.[25September

2011]

Aminah, M. (2002). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kemampuan Dan Pemahaman Matematika SMU. Tesis. Bandung: UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. New York:McGraw Hill.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004: Kompetensi Standar Mata Pelajaran Sains. Jakarta: DepdiknasRepublik Indonesia.

Depdikbud. (1995). Landasan, Pedoman dan Pengembangan Kurikulum 1994 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta.

Depdiknas. (2010). Supervisi Akademik. Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah. Tersedia; http://infopendidikankita.blogspot.com/2010/08/supervisi-akademik-materi-pelatihan.html [14 Desember 2011]

Darmodjo, H. dan Kaligis, R.E.J. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta:Depdikbud. Desforges, C. (1995). An Introduction to Teaching: Psychological Perspectives. New


(37)

137

Ellenia, Merry. (2007). Pelaksanaan Penilaian Portofolio Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 4 TEGAL. Skripsi. Tersedia:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0140/b208f6ad.di r/doc.pdf. [22 Februari 2011]

Erla Dewi. (2008). Implementasi Asesmen Hasil Belajar Menggunakan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran Kimia di SMA Kota Tanjung Balai Karimun. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Firman, Harry dan Ari Widodo. (2008). Paduan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/ MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Gronlund, N.E. (1994). Assesment of Student Achievement. Needham Heights MA: A

Viacom Company

Omar Hamalik, Omar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Hardjito. (2002). Internet Untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://www.pustekkom.go.id. Di Download pada tanggal 21 Oktober 2010. Hasmalena. (2009). Implementasi Asesmen Portofolio Pada Anak Usia Dini. Tesis.

Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Jantimala. (2007). Pembelajaran Konsep Sistem Koordinasi Dengan Memanfaatkan Portofolio Siswa. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Jumrodah. (2009). Manfaat Sharing Pengalaman Mengajar Dalam Forum KKG Bagi Peningkatan Mutu Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Serta Penguasaan Konsep Guru Pada Mata Pelajaran IPA SD. Tesis. UPI Bandung; Tidak diterbitkan.

Kurniasih. (2010). Landasan Pendidikan Dasar. Bandung:Percikan.

Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD. [Online]. Tersedia: http://pak-gunawan.blogspot.com/2010/02/asesmen-dalam-pembelajaran-sains-sd.html. [24 November 2010].

Manahal, Susriyati. (2007). Portofolio Sebagai Asesmen Autentik. Artikel. [Online].Tersedia:http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/07/portofolio-sebagai-asesmen-otentik/. [26 Februari 2010]


(38)

138

Morgan, B. M. (2004). “Research-Based Instructional Strategies: Preservice Teacher Observations of Inservice Teacher’ Use”. National Forum Journal, July, 2004.

Marhaeni, A.A. Istri N. (2006). Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Bahan Pelatihan Bagi Guru-Guru Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Tersedia:http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/images/img_info/4/5-282.pdf. [22 januari 2011].

Nursyam, Sitti Zaenab. (2008). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Geometri dan Representasi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Yang Menekankan Representasi Matemetika. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan. Purwanto, N. (2009). Prinsip–Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Popham, W. J. (1995). Classroom Assesment, What Teachers Need to Know. Needham Heights:Allyn & Bacon

Ramdi, H. (1999). Penggunaan Asesmen Portofolio untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa SMU Terhadap Matematika. Tesis. Bandung:IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Roswandi, Rhatna. Y. N. (2010). Penggunaan Asesmen Portofolio Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem. Skripsi. Bandung: UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Supriadi, A. (1997). Kemampuan Guru Memanfaatkan Asesmen Portofolio dalam Meningkatkan Mutu Belajar pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Tesis. Bandung: IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sudijono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu


(39)

139

Saputra, Uhar. (2010). Pengembangan Kinerja Guru. [Online]. Tersedia; http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/. [25 September 2011]

Siagian, Sondang. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sudrajat, Akhmad. (2008). Pelatihan Guru Untuk Pengembangan Profesi. [Online].

Tersedia; http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/07/pelatihan-dalam-rangka-pengembangan-profesi-guru/. [24 September 2011].

Sudrajat, Akhmad. (2008). Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia; http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/05/penilaian-hasil-belajar-siswa/. [10 November 2011]

Surapranata, Sumarna, dan M. Hatta. (2004). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumiyarno dan Sondang, Meini. 2007. Hambatan Dalam Pelaksanaan Asesmen Portofolio di SMP. Jurnal Pendidikan Dasar, VOL. 8 NO. 2, SEPTEMBER

2007. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/82075159.pdf.[10

Februari 2011)

Stiggins, J. R. (1994). Student Centered Classroom Assesment. NewYork: Macmilan College Publishing Company.

Sugiyarti. (2000). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Di Madrasah Aliah. Tesis. Bandung: IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Tusriyanto. (2009). Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Tesis. Bandung: PPS UPI. Tidak Diterbitkan. Uno, Hamzah. B. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widoyoko, S. K. E. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wulan, A. R. (2007). Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan pendidikan Biologi Untuk Menunjang Profesionalisme Jurusan Pendidikan Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi – FPMIPA UPI.


(40)

140

Wulan, A. R. (2003). Permasalahan yang Dihadapi Dalam Pemberdayaan

Praktikum Biologi di SMU Dan Upaya Penanggulangannya. Tesis. Bandung: PPS UPI. Tidak Diterbitkan.

Wulan, Ana Ratna. (2010). Penilaian Kinerja dan Portofolio Pada Pembelajaran Biologi.Handout.

Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/1974 04171999032%20%20ANA%20RATNAWULAN/handout%20penilaian%20ki nerja%20dan%20portofolio.pdf. [2 Januari 2011].


(1)

135

3. Kepada peneliti lain direkomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kompetensi yang harus dimiliki guru dalam menerapkan asesmen portofolio di sekolah dasar dan peran penting kepala sekolah memonitoring kinerja guru dalam menerapkan asesmen portofolio.


(2)

136

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. (1996). The Effective Teacher Study Guide and Reading. Mc Graw Hill: International Edition.

Afif, Abdul. (2010). Penilaian Portofolio.[Online].

Tersedia;http://afifabdul.blogspot.com/2010/12/penilaian-portofolio.html. [10 Maret 2011)

Alvian, Adien. (2010). Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Pendidikan dan Pelatihan. [Online].

Tersedia;http://www.smpndoeta.com/articles.php?article_id=3.[25September 2011]

Aminah, M. (2002). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kemampuan Dan Pemahaman Matematika SMU. Tesis. Bandung: UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. New York:McGraw Hill.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004: Kompetensi Standar Mata Pelajaran Sains. Jakarta: DepdiknasRepublik Indonesia.

Depdikbud. (1995). Landasan, Pedoman dan Pengembangan Kurikulum 1994 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta.

Depdiknas. (2010). Supervisi Akademik. Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah. Tersedia; http://infopendidikankita.blogspot.com/2010/08/supervisi-akademik-materi-pelatihan.html [14 Desember 2011]

Darmodjo, H. dan Kaligis, R.E.J. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta:Depdikbud. Desforges, C. (1995). An Introduction to Teaching: Psychological Perspectives. New


(3)

137

Ellenia, Merry. (2007). Pelaksanaan Penilaian Portofolio Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 4 TEGAL. Skripsi. Tersedia:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0140/b208f6ad.di r/doc.pdf. [22 Februari 2011]

Erla Dewi. (2008). Implementasi Asesmen Hasil Belajar Menggunakan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran Kimia di SMA Kota Tanjung Balai Karimun. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Firman, Harry dan Ari Widodo. (2008). Paduan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/ MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Gronlund, N.E. (1994). Assesment of Student Achievement. Needham Heights MA: A

Viacom Company

Omar Hamalik, Omar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Hardjito. (2002). Internet Untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.pustekkom.go.id. Di Download pada tanggal 21 Oktober 2010. Hasmalena. (2009). Implementasi Asesmen Portofolio Pada Anak Usia Dini. Tesis.

Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Jantimala. (2007). Pembelajaran Konsep Sistem Koordinasi Dengan Memanfaatkan Portofolio Siswa. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Jumrodah. (2009). Manfaat Sharing Pengalaman Mengajar Dalam Forum KKG Bagi Peningkatan Mutu Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Serta Penguasaan Konsep Guru Pada Mata Pelajaran IPA SD. Tesis. UPI Bandung; Tidak diterbitkan.

Kurniasih. (2010). Landasan Pendidikan Dasar. Bandung:Percikan.

Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD. [Online]. Tersedia: http://pak-gunawan.blogspot.com/2010/02/asesmen-dalam-pembelajaran-sains-sd.html. [24 November 2010].

Manahal, Susriyati. (2007). Portofolio Sebagai Asesmen Autentik. Artikel. [Online].Tersedia:http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/07/portofolio-sebagai-asesmen-otentik/. [26 Februari 2010]


(4)

138

Morgan, B. M. (2004). “Research-Based Instructional Strategies: Preservice Teacher Observations of Inservice Teacher’ Use”. National Forum Journal, July, 2004.

Marhaeni, A.A. Istri N. (2006). Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Bahan Pelatihan Bagi Guru-Guru Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Tersedia:http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/images/img_info/4/5-282.pdf. [22 januari 2011].

Nursyam, Sitti Zaenab. (2008). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Geometri dan Representasi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Yang Menekankan Representasi Matemetika. Tesis. Bandung:UPI Bandung. Tidak Diterbitkan. Purwanto, N. (2009). Prinsip–Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Popham, W. J. (1995). Classroom Assesment, What Teachers Need to Know. Needham Heights:Allyn & Bacon

Ramdi, H. (1999). Penggunaan Asesmen Portofolio untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa SMU Terhadap Matematika. Tesis. Bandung:IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Roswandi, Rhatna. Y. N. (2010). Penggunaan Asesmen Portofolio Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem. Skripsi. Bandung: UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Supriadi, A. (1997). Kemampuan Guru Memanfaatkan Asesmen Portofolio dalam Meningkatkan Mutu Belajar pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Tesis. Bandung: IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sudijono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu


(5)

139

Saputra, Uhar. (2010). Pengembangan Kinerja Guru. [Online]. Tersedia; http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/. [25 September 2011]

Siagian, Sondang. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sudrajat, Akhmad. (2008). Pelatihan Guru Untuk Pengembangan Profesi. [Online].

Tersedia; http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/07/pelatihan-dalam-rangka-pengembangan-profesi-guru/. [24 September 2011].

Sudrajat, Akhmad. (2008). Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia; http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/05/penilaian-hasil-belajar-siswa/. [10 November 2011]

Surapranata, Sumarna, dan M. Hatta. (2004). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumiyarno dan Sondang, Meini. 2007. Hambatan Dalam Pelaksanaan Asesmen Portofolio di SMP. Jurnal Pendidikan Dasar, VOL. 8 NO. 2, SEPTEMBER 2007. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/82075159.pdf.[10 Februari 2011)

Stiggins, J. R. (1994). Student Centered Classroom Assesment. NewYork: Macmilan College Publishing Company.

Sugiyarti. (2000). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Di Madrasah Aliah. Tesis. Bandung: IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Tusriyanto. (2009). Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Tesis. Bandung: PPS UPI. Tidak Diterbitkan. Uno, Hamzah. B. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widoyoko, S. K. E. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wulan, A. R. (2007). Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan pendidikan Biologi Untuk Menunjang Profesionalisme Jurusan Pendidikan Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi – FPMIPA UPI.


(6)

140

Wulan, A. R. (2003). Permasalahan yang Dihadapi Dalam Pemberdayaan

Praktikum Biologi di SMU Dan Upaya Penanggulangannya. Tesis. Bandung: PPS UPI. Tidak Diterbitkan.

Wulan, Ana Ratna. (2010). Penilaian Kinerja dan Portofolio Pada Pembelajaran Biologi.Handout.

Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/1974 04171999032%20%20ANA%20RATNAWULAN/handout%20penilaian%20ki nerja%20dan%20portofolio.pdf. [2 Januari 2011].