PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

Hira Sopiyani Rahayu, 2013

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Hira Sopiyani Rahayu 0902820

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

056/S/PGSD_REG/8/JULI/2013 3


(2)

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO

PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN

BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh

Hira Sopiyani Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Hira Sopiyani Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Hira Sopiyani Rahayu, 2013


(4)

ABSTRAK

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh

Hira Sopiyani Rahayu 092820

Penelitian ini dilatar belakangi oleh salah satu tujuan pembelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar untuk menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif pada sains dan tekhnologi. Pentingnya sistem penilaian yang dapat mengukur segala aspek kognitif, afektif dan psikomotorik maka diperlukan penilaian yang dapat mengukur hasil belajar siswa yang tidak hanya bisa diukur melalui tes formatif yang selama ini diterapkan. Agar kualitas pembelajaran dapat berkembang lebih baik maka dibutuhkan penilaian portofolio yang merupakan penilaian berbasis kelas yang jarang digunakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencaaan, pelaksanaan serta kontribusi penilaian portofolio dalam proses pembelajaran baik dari hasil belajar maupun respon dari peserta didik dan guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tiga siklus. Subyek penelitian ini 24 orang siswa pada kelas IIIB semester II di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Penerapan portofolio meliputi tahap persiapan, tahap penyusunan dan tahap penilaian. Dalam pelaksanaan siklus I sampai dengan III masih terdapat beberapa siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Penilaian Portofolio mendapatkan respon positif baik dari hasil belajar, siswa, serta guru. Hasil belajar siswa didapatkan dari hasil karya mengenai pemahaman tentang materi cuaca. Perolehan rata-rata siswa pada pembelajaran siklus I mencapai 59, dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan dan tidak memperhatikan pembelajaran. Pada siklus II rata-rata siswa mencapai 81 dan pada siklus III rata-rata mencapai 87. Respon positif siswa terlihat pada hasil angket bahwa pembelajaran Penilaian Portofolio menyenangkan dan lebih mudah dipahami serta ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Respon positif yang ditunjukan wali kelas (observer) adalah dengan sikap setuju pada penerapan Penilaian Portofolio. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan Penilaian Portofolio dapat diterapkan dan hasil peserta didik dapat mencapai KKM pada materi cuaca. Dari penelitian ini, peneliti menyarankan untuk guru-guru untuk menggunakan portofolio yang bisa menilai beberapa aspek pada proses penilaian.


(5)

ABSTRACT

APPLICATION OF PORTFOLIO ASSESMENT IN SCIENCE TEACHING MATERIALS WEATHER SDN BUAHBATU WEST BANDUNG

REGENCY By

Hira Sopiyani Rahayu 092820

This research was motivated by one of learning Science’s goal in Primary School to imparting knowledge and science concepts which useful in daily life, also imparting the curiosity and positive attitude to science and technology. The importance of the assessment system can measure all aspects of cognitive, affective and psychomotor, an evaluation that can measure student learning outcomes not only be measured through formative tests that have been applied. So that the quality of learning can flourish better then the required portfolio that is based assessments classes which rarely used by teachers. This study aimed at determining the preparation, implementation, contribution of portfolio assessment in the learning process not only for learning outcomes but also for the response from students and teachers. This research used action research method which adapted from the model of Kemmis and Mc. Taggart with three cycles. The subject was 24 students in the second semester of grade IIIB in SDN Buahbatu Lembang District of West Bandung regency. The implementation portfolio assesment includes the preparing phase, the creating some rubric phase and scoring phase. In execution cycle I until III some students still had difficulty. The result of this research showed that the application of Assessment Portfolio got a positive response from the learning result, students and teacher. The students learning result obtained from the work of weather material comprehension. The students average score in cycle I was 59, because the students still had difficulty and they did not pay attention to the learning. In cycle 2 the average score was 81 and cyle III the average score was 87. The student positive response showed from questionnaire that the learning of Assessment Portfolio was fun and easy to be understood, also the students interested in joining the learning process. The teacher (observer) positive response was showed by the agreement of the Assessment Portfolio application. Based on the research, it can be concluded that the application of the Assessment Portfolio can be applied and the student could achieve the minimal of passing grade in weather material. Therefore the research, suggest for teachers to familiarize using portfolio which can assess some aspects. Keywords: assessment, portfolio


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Pertanyaan Penelitian... 4

D. Tujuan... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Hipotesis Tindakan... 6

G. Definisi Operasional... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Evaluasi... 8

B. Assesment Portfolio (Penilaian Portofolio)... 12

C. Pembelajaran IPA... 18

D. Materi Cuaca... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 27

B. Subjek Penelitian... 28

C. Prosedur Penelitian... 29


(7)

E. Pengolahan dan Analisis Data... 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 47 B. Pembahasan... 68 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 82 B. Rekomendasi... 83 DAFTAR PUSTAKA... 85


(8)

DAFTAR TABEL

3.1 Tahap Pelaksanaan... 34

3.2 Kisi-kisi Portofolio... 38

3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis... 43

3.4 Kisi-Kisi Angket Siswa... 44

3.5 Kategori Pengolahan Angket... 46

4.1 Perolehan Nilai Siklus I... 50

4.2 Persentase Angket I... 51

4.3 Kekurangan Siklus I... 52

4.4 Hasil Wawancara Siklus I... 53

4.5 Refleksi Siklus I... 54

4.6 Perolehan Nilai Siklus II... 56

4.7 Persentase Angket Siklus II... 57

4.8 Kekurangan Siklus II... 59

4.9 Hasil Wawancara Siklus II... 59

4.10 Refleksi Siklus II... 60

4.11 Perolehan Nilai Siklus III... 63

4.12 Persentase Angket III... 64

4.13 Kekurangan Siklus III... 65

4.14 Hasil Wawancara Siklus III... 66

4.15 Refleksi Siklus III... 67

4.16 Pernyataan Angket Siswa Siklus I... 74

4.17 Pernyataan Angket Siswa Siklus II... 76


(9)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Proses Terjadinya Hujan... 21

2.2 Simbol Keadaan Cuaca... 22

2.3 Cuaca mempengaruhi pakaian yang digunakan... 23

2.4 cuaca mempengaruhi kegiatan manusia... 24

2.5 cuaca mempengaruhi pekerjaan... 25

2.6 cuaca mempengaruhi kebiasaan makan dan minum... 25

3.1 Desain Penelitian... 28

4.1 Grafik Hasil Angket Siklus I... 75

4.2 Grafik Hasil Angket Siklus II... 77


(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 87

A.2 LKS Siklus I... 94

A.3 Lembar Hasil Karya Siklus I... 95

A.4 Lembar Observasi Siklus I... 97

A.5 Angket Siswa Siklus I... 100

A.6 Pedoman Wawancara Siklus I... 101

A.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 102

A.8 Lembar Hasil Karya Siklus II... 109

A.9 Lembar Hasil Karya Siklus II... 112

A.10 Angket Siswa Siklus II... 114

A.11 Pedoman Wawancara Siklus II... 115

A.12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 116

A.13 Lembar Hasil Karya Siklus III... 125

A.14 Tes Formatif... 126

A.15 Lembar Observasi Siklus III... 129

A.16 Angket Siswa Siklus III... 132

A.17 Pedoman Wawancara Siklus III... 133

Lampiran B B.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I-III... 134

B.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I... 135

B.3 Lembar Pratikum (LKS) ... 136

B.4 Hasil Karya Siswa Siklus I... 139

B.5 Hasil Observasi Siklus I... 141

B.6 Angket Siswa Siklus I... 144

B.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II... 147

B.8 Hasil Karya Siswa (Peristiwa yang dialami)... 148

B.9 Hasil Karya Siswa “Cuaca”... 152

B.10 Hasil Observasi Siklus II... 158

B.11 Angket Siswa Siklus II... 160

B.12 Hasil Belajar Siswa Siklus III... 163

B.13 Hasil Karya Siswa Siklus III... 164

B.14 Hasil Tes Formatif Siklus III... 166

B.15 Hasil Observasi Siklus III... 172


(11)

Lampiran C

C.1 Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing... 178 C.2 Surat Izin Penelitian dari FIP ke UPI... 179 C.3 Surat Izin Penelitian UPI ke Kabupaten Bandung Barat... 180 C.4 Surat Izin Penelitian dari Kesatuan Bangsa (Kesbang) ke SDN

Buahbatu... 181 C.5 Surat Bukti Penelitian di SDN Buahbatu... 182 C.6 Dokumentasi Pembelajaran...


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan suatu kesatuan peran yang sangat penting dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Kepedulian pemerintah yang besar terhadap pendidikan adalah terus diperbaruinya kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Salah satu upaya nyata dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) memperkenalkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai tahun pelajaran 2006/2007 atau biasa yang disebut Kurikulum 2006. Dalam KTSP, Sekolah diberi keleluasaan penuh untuk mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah setempat. Kurikulum 2006 lebih memberdayakan guru untuk membuat konsep pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Perubahan kurikulum ini membawa implikasi terhadap paradigma proses pembelajaran dan penilaian.

KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada KTSP dalam Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, peserta didik di tuntut untuk menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru, maka guru pun dituntut agar kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran termasuk evaluasi.

Berdasarkan peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) untuk sekolah dasar, Mata Pelajaran IPA termasuk kedalam Ilmu Pengetahuan dan


(13)

Tekhnologi. Mengacu kepada SKL, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi memiliki targetan-targetan sebagai berikut :

1. Peserta didik menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru

2. Menunjukan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari 3. Menunjukan kemampuan dalam memecahkan masalah

sederhana kehidupan sehari-hari

4. Menunjukan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial terhadap lingkungan

Dengan adanya SKL, memberikan arahan kepada pendidik atau guru untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi sesuai dengan SKL yang telah ditetapkan. Guru dituntut melakukan inovasi dalam melakukan pembelajaran maupun dalam evaluasi dikelas yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.

Pada Pembelajaran IPA idealnya melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, namun berdasarkan pengamatan dilapangan peserta didik hanya di jejali berbagai macam konsep materi IPA tanpa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran dan evaluasi. Proses pembelajaran dan evaluasi masih berpusat pada guru sehingga guru cenderung lebih aktif daripada peserta didik serta masih dijumpai guru yang menilai hanya dari satu aspek saja yaitu aspek kognitif. Sebagaimana pendapat dari Nurhadi, (2003:33) “Pembelajaran IPA didominasi faham objektivisme, yang menitikberatkan pada hasil pembelajaran pada penguasaan pengetahuan sehingga pembelajaran bertujuan mengingat informasi faktual”. Dengan demikian peserta didik cenderung bersifat pasif, kurang motivasi dalam proses pembelajaran dan tidak ada semangat dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran IPA.

Oleh karena itu, pada pembelajaran IPA siswa harus menjadi subjek langsung dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peserta didik


(14)

dituntut aktif ketika proses pembelajaran dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan dan berusaha untuk mengekplorasinya, baik secara individual maupun secara kelompok. Sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari.

Untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi cuaca peneliti mengadakan tes yang berkaitan dengan materi cuaca, didapatkan hasil belajar peserta didik kelas 3B SDN Buahbatu diperoleh sebagian besar berada di bawah KKM yaitu 60. Rentang nilai 60-80 hanya beberapa orang dan rentang nilai 10-50 hampir sebagian besar bahkan lebih dari setengahnya.

Dari kasus di atas didapatkan data bahwa pada materi cuaca dalam pembelajaran IPA lebih dari 50% tidak mencapai KKM yang ditentukan pihak sekolah. Penilaian yang sering digunakan dalam realitas kehidupan sehari-hari oleh guru hanya menilai dari satu aspek saja yaitu aspek kognitif. Penilaian ini hanya memberikan gambaran sesaat terhadap kinerja peserta didik senagai tolak ukur keberhasilan.

Pola penilaian yang baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap proses belajar mengajar dan akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Sistem penilaian berbasis kelas yang tepat dapat mengukur kemampuan peserta didik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik maka diperlukan suatu penilaian yang dapat mengukur hasil belajar peserta didik yang tidak hanya diukur melalui aspek kognitif saja namun dalam perkembangan afektif dan psikomotorik juga diperhatikan. Penggunaan Penilaian Portofolio ini merupakan alternatif penilaian dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menerapkan penilaian portofolio maka metode pembelajaran yang berbasis portofolio. “Penilaian Portofolio ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan sistem penilaian yang ada, namun untuk melengkapi dan memberikan informasi yang lebih


(15)

kepada guru, orangtua khususnya mengenai hasil belajar anaknya” Surapranata (2004:46).

Jadi, berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui kontribusi Penilaian Portofolio pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan topik “Penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA materi Cuaca SDN Buahbatu Kabupaten Bandung Barat.”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA materi Cuaca SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

C. Pertanyaan Penelitian

Masalah tersebut dijabarkan lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimanakah hasil belajar yang dicapai siswa dengan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

4. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?


(16)

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang:

1. Untuk mengetahui perencanaan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

2. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

3. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dengan penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

4. Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

E. Manfaat hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan manfaat diantaranya sebagai berikut :

a. Bagi peserta didik :

1) Mengembangkan kreatifitas, cara berpikir logis, dan kritis dalam proses pembelajaran

2) Membiasakan peserta didik belajar aktif dan kritis.

3) Meningkatkan kemampuan daya ingat, dan inovatif baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

4) Menumbuhkan motivasi peserta didik terhadap Materi pembelajaran IPA


(17)

5) Peserta didik bisa memperlihatkan hasil karyanya sebagai kebanggaan

b. Bagi guru :

1) Merupakan upaya peningkatan kemampuan dalam profesi guru 2) Memantau perkembangan peserta didik

3) Mengahargai perkembangan yang dialami peserta didik 4) Meningkatkan rasa kritis guru

5) Memungkinkan guru secara aktif dan kreatif mengembangkan pengetahuan dalam keterampilannya dalam Assesment atau penilaian 6) Menggali ide-ide yang baru dalam assesment maupun

mengembangkan kemampuan dalam menggali berbagai indikator c. Bagi sekolah :

1) Sebagai informasi untuk memberikan ketertarikan tenaga kependidikan agar menerapkan penilaian portofolio

2) Menambah variasi penilaian yang dilakukan di sekolah.

3) Memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas sekolah dalam melakukan Penilaian Portofolio dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Materi Cuaca pada Pembelajaran IPA Kelas III dapat diterapkan dengan Penilaian Portofolio”

G. Batasan masalah

1) Pada penilaian portofolio yang digunakan adalah portofolio produk 2) Materi IPA yang diteliti dalam penelitian adalah materi IPA kelas III

Tahun ajaran 2011-2012 dengan topik bumi dan alam semesta dengan Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca serta mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.


(18)

H. Definisi Operasional Penilaian Portofolio

Penerapan Penilaian Portofolio yang dilakukan dalam pembelajaran yang mencakup materi cuaca adalah pekerjaan rumah dan tugas-tugas dikelas, laporan cuaca, penemuan serta hasil karya peserta didik(gambar) dalam format berukuran A4 yang kemudian dinilai menggunakan rubric penilaian dan self assesment dan pada siklus ke 3 diadakan tes formatif untuk mengetahui ketercapaian KKM. Dengan demikian, dalam portofolio semua kegiatan peserta didik yang berkaitan dengan proses belajar dan perkembangan hasil belajarnya dapat dilihat secara lengkap.


(19)

BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian

Metode yang dikembangkan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini kelas maka dapat dikategorikan sebagai Classroom Action Research atau dapat disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu cara yang dilakukan oleh pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan khususnya proses pembelajaran dengan berbagai macam cara atau metode atau penilaian sebagaimana yang dikatakan oleh Elliot dalam Wiriatmadja (2008:12) „Penelitian kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut‟. Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini menggunakan model daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam Penelitian Tindakan, siklus merupakan daur yang dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Setiap siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran yang akan diteliti dimulai dari siklus 1 melalui empat kegiatan yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Setelah melalui refleksi, kemudian dilanjut dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam siklus berikutnya hingga akhirnya mecapai tujuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Berikut ini merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc Taggart


(20)

Gambar 3.1 Desain Penelitian B. Subjek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III yang terdiri dari 24 siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil tempat di kelas III SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti memilih SDN Buahbatu sebagai tempat dilaksanakannya penelitian karena Sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) selama dua bulan, sehingga peneliti lebih memahami karakteristik siswa, cara mengajar guru dan kondisi sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Siklus III Siklus I

Siklus II

Identifikasi Masalah Perencanaan I

Pelaksanaan I Observasi I

Refleksi

Hasil Refleksi Perencanaan II

Pelaksanaan II Observasi II

Refleksi II

Hasil Refleksi Perencanaan III

Pelaksanaan III Observasi III

Refleksi III Kesimpulan


(21)

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Model Kemmis Mc Taggart ini merupakan pengembangan dari Kurt Lewin yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (Planning) Observasi Awal

Peneliti melakukan observasi awal mengenai sekolah yang akan digunakan untuk diteliti. Observasi awal mencakup nilai ulangan harian pada materi cuaca, data yang diperoleh hampir sebagian besar mencakup rentang nilai dari 10-50. Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode konvensional dengan cara ceramah dan bertanya jawab. Kondisi kelas yang diobservasi, siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan adalah buku paket milik sekolah yang ada dikelas. Evaluasi yang digunakan adalah dengan tes tertulis pada setiap akhir bahasan bab yang dipelajari dan ujian pada setiap semesternya.

Setelah melakukan kajian teoritis tentang manfaat portofolio dan tuntutan kurikulum KTSP dalam Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, siswa di tuntut untuk menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru, maka guru pun dituntut agar kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran termasuk evaluasi. Penilaian dalam KTSP

menggunakan acuan kriteria yaitu ditetapkannya standar nilai yang


(22)

mencapai standar, Siswa harus mengikuti program remedial/perbaikan sehingga mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan. Standar nilai

(KKM) yang ditetapkan pada penelitian adalah 60.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengembangkan instrumen penelitian yang akan digunakan mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat peraga, angket, media, dan pedoman pelaksanaan penilaian portofolio yang digunakan dalam proses pembelajaran pada materi cuaca serta menyusun tes yang akan digunakan dalam penilaian portfolio

a. Siklus I

Setelah langkah-langkah tersebut maka menghasilkan berbagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang dimaksud adalah

a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit. Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Kegiatan ini berlangsung diluar kelas untuk mengamati langsung awan yang ada di sekitar kelas, dan didalam kelas untuk melakukan kegiatan peniruan awan menggunakan kapas pada lembar kegiatan siswa.

b) Kegiatan Pratikum “Pembentukan Awan”

Kegiatan pratikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pembentukan awan atau hujan. Pada kegiatan ini siswa menuangkan air hangat pada gelas, ditutup dengan plastik dan diatas plastik diletakan beberapa es balok. Siswa mengamati yang terjadi pada dinding-dinding gelas. Dialokasikan waktu 10 menit utnuk melakukan kegiatan tersebut. Setelah kegiatan praktikum, siswa mengisi hasil pengamatan pada kertas A4 secara individual.


(23)

c) Lembar Hasil Karya “Awan Kapas”

Lembar hasil karya ini merupakan lembar harus diisi dengan definisi awan, dan peniruan awan menggunakan kapas disertai nama dan bentuk awan yang ditirunya.

d) Lembar observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP siklus I yang diisi oleh observer yaitu guru wali kelas. Lembar observasi ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini menggunakan skala guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya yang diberi skor 1 dan tidak yang diberi skor 0.

e) Angket

Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui respon siswa pada pembelajaran yang menghasilkan karya berupa awan. Aspek yang dijaring mengenai pemahaman materi awan, kesulitan pada proses pembelajaran. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor untuk pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk Sangat Setuju (SS), 2 untuk Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).

f) Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan setelah pembelajaran selesai.


(24)

b. Siklus II

Setelah melakukan refleksi pada siklus pertama, maka peneliti menyiapkan sesuai dengan hasil refleksi siklus 1 maka menghasilkan

a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit. Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Kegiatan ini berlangsung didalam kelas untuk mengisi lembar kerja siswa dengan menggambar kegiatan yang pernah dialami dan jenis-jenis cuaca serta menceritakannya didepan kelas.

b) Lembar Hasil Karya

Lembar hasil karya pada siklus kedua ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu mengenai peristiwa yang pernah dialami dan bercerita dengan tema cuaca. Lembar lainnya berkaitan dengan menggambar jenis-jenis cuaca. c) Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP siklus 2 yang diisi oleh observer yaitu seorang guru wali kelas. Lembar observasi ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini menggunakan skala guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya yang diberi skor 1 dan tidak yang diberi skor 0.

d) Angket

Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui respon siswa pada pembelajaran siklus II. Aspek yang dijaring mengenai pemahaman materi cuaca, kesulitan pada proses pembelajaran materi cuaca. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor untuk pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk Sangat Setuju (SS), 2 untuk


(25)

Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).

e) Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan setelah pembelajaran selesai.

c. Siklus III

Peneliti merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan memperbaiki permasalahan yang ada pada siklus I, dan pada siklus II berdasarkan observasi dan refleksi sebelumnya

a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit. Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Kegiatan ini berlangsung didalam kelas untuk membentuk, menggunting dan menempel pakaian dan melaksanakan tes formatif.

b) Lembar Hasil Karya “Gambar Tempel Pakaian”

Lembar hasil karya ini merupakan lembar yang harus dikerjakan menggunakan kertas lipat dengan cara membentuk, menggunting dan menempelkan pakaian yang dicocokan dengan cuaca yang dipilihnya. c) Tes Formatif

Tes ini dilakukan hanya pada siklus ketiga yang bertujuan untuk melihat ketercapaian KKM pada pembelajaran IPA materi cuaca. Tes ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat dan 5 soal essay yang berkaitan dengan konsep awan, cuaca, dan cuaca mempengaruhi kegiatan manusia


(26)

f) Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP siklus 2 yang diisi oleh observer yaitu seorang guru wali kelas. Lembar observasi ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini menggunakan skala guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya yang diberi skor 1 dan tidak yang diberi skor 0.

g) Angket

Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui respon siswa pada pembelajaran siklus II. Aspek yang dijaring mengenai pemahaman materi cuaca, kesulitan pada proses pembelajaran materi cuaca. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor untuk pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk Sangat Setuju (SS), 2 untuk Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).

h) Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan setelah pembelajaran selesai.

2. Tahap Pelaksanaan (Action)

Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan Pertemuan ke- Siklus –ke Pelaksanaan Penelitian

1 1 a. Siswa mengamati awan diluar kelas

secara berkelompok

b. Siswa melaksanakan pratikum pembentukan awan. Siswa menuangkan air hangat pada gelas, ditutup dengan plastik dan diatas plastik diletakan


(27)

Lanjutan tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan Pertemuan ke- Siklus Ke- Pelaksanaan Penelitian

1 1 beberapa es balok. Siswa mengamati

yang terjadi pada dinding-dinding gelas dan menuliskan laporan pratikum.

c. Peserta menghasilkan karya tiruan awan menggunakan kapas serta menyebutnya nama dan bentuknya

d. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diberikan angket dikerjakan dengan cara mencek-list

e. Wawancara dengan guru wali kelas yang berkaitan dengan penerapan assesmen portofolio dilakukan diluar jam pembelajaran setelah penerapan assesmen portofolio dilakukan.

2 2 a. Siswa menggambar peristiwa yang

pernah dialami pada kertas A4 dan dibelakang gambar diberikan cerita secara tertulis dengan keterangan cuaca yang ada pada gambar yang sudah dibuat siswa

b. Siswa mendefinisikan cuaca dan menggambar jenis-jenis cuaca yang pada lembar hasil karya yang telah disediakan c. Setelah proses pembelajaran selesai,

siswa diberikan angket dikerjakan dengan cara mencek-list


(28)

Lanjutan Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan Pertemuan Ke- Siklus Ke- Pelaksanaan Penelitian

2 2 d. Wawancara dengan guru wali kelas yang

berkaitan dengan penerapan assesmenportofolio dilakukan diluar jam pembelajaran setelah penerapan assesmen portofolio dilakukan.

3 3 a. Siswa membandingkan pakaian, dan

pekerjaan dengan keadaan cuaca didaerah pantai dan pegununggan

b. Membentuk, menggunting dan menempel pakaian yang sesuai dengan cuaca yang dipilihnya pada lembar karya yang telah disediakan

c. Siswa diberikan tes formatif untuk mengetahui ketercapaian KKM dengan jumlah total seluruhnya 20 soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esaay

d. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diberikan angket dikerjakan dengan cara mencek-list

e. Wawancara dengan guru wali kelas yang berkaitan dengan penerapan assesmen portofolio dilakukan diluar jam pembelajaran setelah penerapan assesmen portofolio dilakukan.


(29)

3. Tahap Pengamatan (observation)

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan Assesment portfolio menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya, dan yang terpenting ialah mencatat serta merekam setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan Assesment portfolio dalam pembelajaran IPA materi cuaca. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti ini dibantu observer untuk membantu melaksanakan pengamatan proses pembelajaran IPA yang sedang berlangsung. Observer yang dimaksud adalah Guru Wali Kelas.

4. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi ini berdasarkan pada hasil lembar karya siswa, angket respon siswa terhadap pembelajaran, lembar observasi, wawancara guru wali kelas untuk melihat keterlaksanaan kegiatan yang sudah terlaksana dan kegiatan yang belum terlaksana. Kekurangan dalam kegiatan proses pembelajaran akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I akan menjadi bahan acuan perbaikan siklus II, refleksi pada siklus II akan menjadi bahan acuan perbaikan pada siklus III.

D.Instrumen Penelitian

Tujuan dari instrument penelitian adalah untuk menjadi pedoman dalam mengukur penerapan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, pedoman wawancara, catatan lapangan atau anekdot, angket dan rubrik.

a. Rubrik

Kriteria penilaian dari setiap portofolio atau hasil karya yang ditugaskan pada setiap siklusnya. Kriteria penilaian berbeda dari setiap siklusnya sesuai dengan lembar hasil karya yang dikerjakan. Kisi-kisi dari jenis portofolio yang dikumpulkan pada akhir pembelajaran dapat dilihat dari tabel 3.1 dibawah ini


(30)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Portofolio No. Jenis

Evidence

Indikator Keterangan Alat dan Bahan 1 Lembar

hasil karya Siklus I Mengidentifikasi awan Mendefinisikan awan Alat: Pensil Membedakan awan

sirus,stratus, dan kumulus

Meniru bentuk awan sirus, stratus dan kumulus menggunakan kapas Alat: Lem Bahan: Kapas

2 Hasil Pratikum

Mengetahui pembentukan awan

Membuat hasil pratikum pembentukan awan dan hujan

Alat: Gelas, Plastik, Karet Bahan: Es Batu, Air Panas

3 Lembar Hasil Karya Siklus II Mengidentifikasi Cuaca Membuat gambar mengenai peristiwa yang pernah dialami beserta cerita. Alat: Pensil, Buku Gambar Mengetahui jenis-jenis cuaca Menggambar Jenis-jenis Cuaca 4 Lembar

Hasil Karya Siklus III Mengetahui pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia Membentuk, menggunting dan menempel pakaian sesuai dengan cuaca yang dipilh Alat: Gunting, Lem Bahan: Kertas Lipat

Rubrik yang digunakan dalam penerapan penilaian portofolio a. Rubrik Peniruan Awan Kapas

1) Definisi awan

Skor Deskripsi

3 Mampu Mendefinisikan awan lebih dari 5 kata dengan tepat


(31)

tepat

1 Mampu mendefinisikan awan 2 kata dengan tepat 0 Sama sekali tidak mampu mendefinisikan awan

2) Membentuk awan

Skor Deskripsi

3 Mampu membentuk awan stratus, sirus dan kumulus dengan menggunakan kapas

2 Hanya mampu membentuk awan stratus dan sirus atau stratus dan kumulus atau sirus dan kumulus dengan menggunakan

1 Hanya mampu membentuk stratus saja atau sirus saja atau kumulus saja dengan menggunakan kapas

0 Sama sekali tidak mampu membentuk awan dengan kapas

3) Nama awan

Skor Deskripsi

3 Mampu menuliskan nama awan stratus, sirus dan kumulus sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

2 Mampu menuliskan 2 nama awan yang sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

1 Mampu menuliskan 1nama awan yang sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

0 Belum mampu menuliskan nama awan yang sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

4) Bentuk awan

Skor Deskripsi


(32)

kumulus sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

2 Mampu menuliskan bentuk 2 awan yang sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

1 Mampu menuliskan 1 bentuk awan yang sesuai dengan awan yang dibentuknya dengan tepat

0 Tidak mampu menuliskan bentuk awan yang sesuai

b. Rubrik Lembar Hasil Karya Siklus II

1) Gambar “cuaca yangpernah dialami” dengan tema cuaca a) Menceritakan secara tertulis cuaca dalam gambar

Skor Deskripsi

3 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada gambar lebih dari 1 kalimat

2 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada gambar menggunakan 2 kata sampai 1 kalimat 1 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada

gambar hanya menggunakan 1 kata

0 Sama sekali tidak menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada gambar

b) Kesesuaian antara tulisan dan gambar Skor Deskripsi

1 Cerita yang ditulis sesuai dengan gambar peristiwa yang pernah dialami dengan tema cuaca

0 Cerita yang ditulis tidak sesuai dengan gambar peristiwa yang pernah dialami dengan tema cuaca


(33)

2) Jenis-jenis Cuaca a) Definisi

Skor Deskripsi

2 Mampu mendefinisikan cuaca lebih dari 5 kata atau 1 kalimat dengan tepat

1 Mampu mendefinisikan cuaca 2 kata dengan tepat 0 Sama sekali tidak mampu mendefinisikan awan

b) Kesesuaian

Skor Deskripsi

0 Menngunakan alasan dengan kalimat yang sesuai dengan keadaan cuaca yang mengerikan atau menyenangkan

1 Menngunakan alasan dengan kalimat yang tidak sesuai dengan keadaan cuaca yang mengerikan atau

menyenangkan

c) Simbol cuaca

Skor Deskripsi

4 Mampu menggambarkan 4 - 5 simbol cuaca dengan tepat

3 Mampu menggambarkan 3 simbol cuaca dengan tepat 2 Mampu menggambarkan 2 simbol cuaca dengan tepat 1 Mampu menggambarkan 1 simbol cuaca dengan tepat 0 Tidak mampu menggambarkan salah satu dari simbol


(34)

c. Rubrik Lembar Hasil Karya Siklus III “Gambar Tempel” 1) Kesesuaian

Skor Deskripsi

3 Sesuai antara cuaca dengan jenis pakaian 2 Tidak sesuai antara cuaca dengan jenis pakaian 1 Tidak menjawab baik satu maupun keduanya

2) Jenis Pakaian

Skor Deskripsi

4 Menggunakan 4 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih

3 Menggunakan 3 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih

2 Menggunakan 2 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih

1 Menggunakan 1 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih

3) Kemampuan

Skor Deskripsi

2 Mampu menggunting dan menempel

1 Mampu menempel saja atau menggunting saja 0 Tidak mampu keduanya

Cerah

Topi Baju Pendek

celana Pendek sandal jepit

Hujan

Topi / Payung Jaket/ baju

panjang Celana Panjang


(35)

b. Tes Tertulis

Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ketercapaian KKM dan mengetahui sejauh mana siswa paham dalam materi cuaca yang terdiri dari Tes Formatif diberikan pada akhir siklus untuk mengukur kemampuan siswa sesudah pembelajaran dengan menggunakan penerapan assesment portfolio. Kisi-kisi dari tes tertulis dapat dilihat dari tabel 3.4 dibawah ini

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis No. Jenj.

Kemp

Indikator Jenis

Soal

No. Soal Skor 1 C1 Mengidentifikasi cuaca PG 1,2,4,5,6 1

IS UR 3 3 2 3 Mengidentifikasi Awan IS 1,2 2 Mengidentifikasi

kehidupan manusia yang sesuai dengan cuaca

PG 10 1

2 C2 Mengetahui pengaruh cuaca bagi kehidupan manusia PG IS UR 3 4 4 1 2 2 Mengetahui

pembentukan awan, dan hujan PG UR 8 2 1 3 3 C3 Menganalisis cuaca PG

IS

7 5

1 2 Memprediksi cuaca

berdasarkan awan PG UR 9 1 1 2

Total Skor 30

c. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses observasi ketika dalam pembelajaran yang mencakup pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam penerapan assesment portfolio dalam pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan


(36)

merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk melakukan penelitian serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.

d. Angket

Angket berupa kuisoner berisi pernyataan yang harus diisi oleh respoden dengan men-cek list pada kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Responden yang dimaksud adalah seluruh siswa yang berjumlah 24 siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang diperoleh dengan menerapkan penilaian portofolio. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Siswa

No Aspek yang Pernyataan Nomor Butir Soal Siklus

I

Siklus II

Siklus III 1 Kegiatan hasil karya (portofolio)

dalam pembelajaran

1 1 1

2 Pemahaman materi dengan menggunakan lembar hasil karya (portofolio)

2 2 2

3 Pengetahuan yang dicapai siswa dengan menggunakan hasil karya (portofolio)

3 3 3

4 Kesulitan dalam pelaksanaan dan materi

4,5 4,5 4,5

e. Wawancara

Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual dengan guru wali kelas IIIB setelah kegiatan pembelajaran selesai. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang berisi


(37)

sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh narasumber. Data yang diperoleh dari kegiatan wawancara ini merupakan respon dari guru yang menjadikan pendukung data yang telah dikumpulkan.

E. Pengolahan & Analisis Data

1. Rubrik Lembar Hasil Karya siklus I, II, dan III

2. Tes Tertulis

Tes ini dibagi menjadi pilihan ganda dan essai dianalisis dengan menskor tiap lembar jawaban siswa dengan cara

Menghitung persentase nilai rata-rata tes tertulis

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan belajar siswa penting untuk diperhatikan, karena salah satu keberhasilan yang ingin dicapai adalah hasil belajar yang diperoleh siswa mencapai KKM. Bahkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas. Untuk ketuntasan klasikal kelas dikatakan sudah tuntas jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai KKM (Depdiknas, 2006).

3. Lembar observasi

Lembar observasi berupa daftar cek untuk menjaring setiap proses atau tahapan kemampuan siswa yang muncul selama kegiatan pembelajaran dalam pnerapan assesment portfolio. Data yang diperoleh dari lembar observasi kemudian diolah dengan cara menghitung presentase keterlaksanaan RPP.


(38)

4. Angket

Untuk pengolahan data melalui tabulasi angket, digunakan rumus (Sudjana,2008) :

Keterangan :

P = Persentase setiap jawaban

n = Frekuensi atau jumlah siswa pada item tersebut N = Jumlah seluruh siswa

Selanjutnya data hasil pengolahan angket diinterpretasikan dengan menggunakan persentase berdasarkan Koentjaraningrat (Naya, 2012) :

Tabel. 3.5 Kategori Pengolahan Angket

Presentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

5. Wawancara

Pengolahan data dalam wawancara yaitu dengan menganalisis hasil wawancara dan dirubah dalam bentuk tulisan deskripsi.


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Penerapan Assesment Portfolio pada pembelajaran IPA materi cuaca di SDN Buahbatu” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Perencanaan penerapan Assesment Portfolio meliputi tahap persiapan yaitu dengan cara menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai, tahap penyusunan yaitu menentukan jenis-jenis portofolio yang akan digunakan dalam penilaian beserta menyusun rubrik penilaian portofolio. Rancangan instrumen penelitian yang digunakan pada kegiatan pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang sesuai dengan standar proses dengan penilaian portofolio yang menghasilkan suatu karya pada proses pembelajaran, lembar hasil karya, lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket dan lembar wawancara yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan assesment portfolio pada materi cuaca.Tahap penilaian adalah dimana dilakukan sesuai dengan kriteria penilaian produk yang sudah ditentukan sebelumnya dan dapat pula mendapatkan catatan dari guru atau orang tua siswa mengenai hasil karya peserta didik

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I-III masih terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menggambar, membentuk, atau menggunting kertas namun jumlah peserta didik yang mengalami kesulitan setiap siklusnya berkurang. Peserta didik yang mengalami kesulitan diberikan tindak lanjut berupa arahan dari guru. Peserta didik menyelesaikan lembar hasil karya namun setelah selesai produk yang dihasilkan, diberikan kembali kesempatan untuk memperbaiki jika masih kurang kepuasaan dari diri peserta didik.


(40)

3. Hasil belajar pada penerapan portofolio pada materi cuaca menghasilkan beberapa produk diantaranya hasil praktikum terbentuknya awan, awan kapas yaitu meniru awan starus, sirus dan kumulus menggunakan kapas, menggambar serta menceritakan peristiwa yang dialami pada cuaca dan menggambar jenis-jenis cuaca, membentuk pakaian yang sesuai dengan cuaca yang dipilihnya. Hasil yang dicapai peserta didik melalui penerapan assesment portfolio mengalami kemajuan pada hasil belajarnya dengan rata-rata siklus I-III mencapai 75 melalui hasil-hasil karya yang dibuatnya dan dinilai melalui rubrik penilaian yang sudah disesuaikan pada pembelajaran IPA materi cuaca.

4. Penerapan penilaian portofolio ini mendapat respon yang positif, baik dari peserta didik maupun guru (observer). Bentuk yang positif yang ditunjukan dengan pernyataan kegiatan pembelajaran IPA menggunakan penilaian hasil karya pada kolom setuju pada setiap siklusnya meningkat dan mendominasi. Dengan penerapan assesment portfolio ini memudahkan peserta didik dalam memahami materi cuaca karena tidak hanya mendengarkan materi didalam kelas namun peserta didik mendemontrasikan, menggunakan pengetahuannya ke dalam hasil karya yang dibuatnya. Sedangkan bentuk tanggapan positif dari guru, ditujukan dengan sikap setuju guru terhadap penerapan assesment portfolio dalam pembelajaran IPA materi cuaca untuk mempermudah peserta didik memahami konsep-konsep yang dipelajarinya.

B. Rekomendasi

Dengan mengidentifikasi hasil temuan penelitian dan pembahasan maka untuk menyempurnakan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran IPA maka dapat direkomendasikan hal-hal berikut sebagai bahan referensi dan perbaikan


(41)

a. Penggunaan penilaian portofolio disarankan mulai diberikan atau dibiasakan kepada peserta didik, dengan penerapan portofolio memberikan pengalaman belajar yang memotivasi anak

b. Pemilihan dari tugas-tugas portofolio yang diberikan kepada peserta didik menggunakan rubrik yang sesuai dengan tugas yang diberikan dan diusakan mencakup semua indikator yang ada.

2) Bagi Peneliti sejenis

a. Penelitian ini menekankan terhadap aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotor tidak khusus diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2012. Hakikat Pembelajaran IPA di SD [Online] Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html [19 april 2013 ]

Arifin, Z. 2010. Makalah Penilaian Portofolio. [Online] Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._

PENDIDIKAN/196105011986011-ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portof olio__Makalah_.pdf [06 juli 2013]

Arifin, M. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Dalila. 2011. Tahap Pembelajaran [Online] Tersedia:

http://sadidadalila.wordpress.com/2011/04/29/tahapan-pra

pembelajaran-tindak-lanjut-dan-penyajian-pembelajaran/ [18 Juni 2013]

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta.

Dewi, R.P. 2010. Penerapan Penilaian Portofolio untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dikelas IV SDN Gempolsari Kec. Bandung Kulon Kota Bandung.Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)

Fatimah, F. 2012. Penggunaan Assesmen portofolio untuk Mengungkap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Alat Indra. Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)

Fazilla, S. Penerapan Asesmen Portofolio dalam Penilaian Hasil Belajar

Sains SD. Bandung: Jurnal UPI. Tersedia :

http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [21 April 2013]

Gronlund, N. E. 1998. Assesment of Student Achievment Sixth Edition . Boston : Allyn and Bacon.

Kusumah, W. 2012. Mengenal penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.

[Online]. Tersedia:


(43)

Mulyana. 2012. Pengertian Metode Pembelajaran [Online] Tersedia:

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelaaran-dan.html [21 april 2013]

Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.

[Online]. Tersedia:http://pakgunawan.blogspot.com/2010/02/asesmen-dalam pembelajaran-sains-sd.html. [22 april 2013].

Natalia, M. M.. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Priyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 3 SD dan MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rizema, Si. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jogyakarta: Diva Press

Rositawaty, S. Senang Belajar IPA 3 untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Shores, E.2006.Pintar Membuat Portfolio.Jakarta:Erlangga

Samatowa, U. 2010.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sulistryorini, S. 2007.Model Pembelajaran IPA Sekolah dasara dan Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana

Surapranata dan Hatta, M. 2006. Penililaian Portofolio. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada media group

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Wikipedia.2013. Portofolio. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Portofolio#Dalam_dunia_pendidikan [21 Aprl 2013]


(1)

4. Angket

Untuk pengolahan data melalui tabulasi angket, digunakan rumus (Sudjana,2008) :

Keterangan :

P = Persentase setiap jawaban

n = Frekuensi atau jumlah siswa pada item tersebut N = Jumlah seluruh siswa

Selanjutnya data hasil pengolahan angket diinterpretasikan dengan menggunakan persentase berdasarkan Koentjaraningrat (Naya, 2012) :

Tabel. 3.5 Kategori Pengolahan Angket Presentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

5. Wawancara

Pengolahan data dalam wawancara yaitu dengan menganalisis hasil wawancara dan dirubah dalam bentuk tulisan deskripsi.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Penerapan Assesment Portfolio pada pembelajaran IPA materi cuaca di SDN Buahbatu” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Perencanaan penerapan Assesment Portfolio meliputi tahap persiapan yaitu dengan cara menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai, tahap penyusunan yaitu menentukan jenis-jenis portofolio yang akan digunakan dalam penilaian beserta menyusun rubrik penilaian portofolio. Rancangan instrumen penelitian yang digunakan pada kegiatan pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang sesuai dengan standar proses dengan penilaian portofolio yang menghasilkan suatu karya pada proses pembelajaran, lembar hasil karya, lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket dan lembar wawancara yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan assesment portfolio pada materi cuaca.Tahap penilaian adalah dimana dilakukan sesuai dengan kriteria penilaian produk yang sudah ditentukan sebelumnya dan dapat pula mendapatkan catatan dari guru atau orang tua siswa mengenai hasil karya peserta didik

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I-III masih terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menggambar, membentuk, atau menggunting kertas namun jumlah peserta didik yang mengalami kesulitan setiap siklusnya berkurang. Peserta didik yang mengalami kesulitan diberikan tindak lanjut berupa arahan dari guru. Peserta didik menyelesaikan lembar hasil karya namun setelah selesai produk yang dihasilkan, diberikan kembali kesempatan untuk memperbaiki jika masih kurang kepuasaan dari diri peserta didik.


(3)

3. Hasil belajar pada penerapan portofolio pada materi cuaca menghasilkan beberapa produk diantaranya hasil praktikum terbentuknya awan, awan kapas yaitu meniru awan starus, sirus dan kumulus menggunakan kapas, menggambar serta menceritakan peristiwa yang dialami pada cuaca dan menggambar jenis-jenis cuaca, membentuk pakaian yang sesuai dengan cuaca yang dipilihnya. Hasil yang dicapai peserta didik melalui penerapan assesment portfolio mengalami kemajuan pada hasil belajarnya dengan rata-rata siklus I-III mencapai 75 melalui hasil-hasil karya yang dibuatnya dan dinilai melalui rubrik penilaian yang sudah disesuaikan pada pembelajaran IPA materi cuaca.

4. Penerapan penilaian portofolio ini mendapat respon yang positif, baik dari peserta didik maupun guru (observer). Bentuk yang positif yang ditunjukan dengan pernyataan kegiatan pembelajaran IPA menggunakan penilaian hasil karya pada kolom setuju pada setiap siklusnya meningkat dan mendominasi. Dengan penerapan assesment portfolio ini memudahkan peserta didik dalam memahami materi cuaca karena tidak hanya mendengarkan materi didalam kelas namun peserta didik mendemontrasikan, menggunakan pengetahuannya ke dalam hasil karya yang dibuatnya. Sedangkan bentuk tanggapan positif dari guru, ditujukan dengan sikap setuju guru terhadap penerapan assesment portfolio dalam pembelajaran IPA materi cuaca untuk mempermudah peserta didik memahami konsep-konsep yang dipelajarinya.

B. Rekomendasi

Dengan mengidentifikasi hasil temuan penelitian dan pembahasan maka untuk menyempurnakan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran IPA maka dapat direkomendasikan hal-hal berikut sebagai bahan referensi dan perbaikan


(4)

a. Penggunaan penilaian portofolio disarankan mulai diberikan atau dibiasakan kepada peserta didik, dengan penerapan portofolio memberikan pengalaman belajar yang memotivasi anak

b. Pemilihan dari tugas-tugas portofolio yang diberikan kepada peserta didik menggunakan rubrik yang sesuai dengan tugas yang diberikan dan diusakan mencakup semua indikator yang ada.

2) Bagi Peneliti sejenis

a. Penelitian ini menekankan terhadap aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotor tidak khusus diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2012. Hakikat Pembelajaran IPA di SD [Online] Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html [19 april 2013 ]

Arifin, Z. 2010. Makalah Penilaian Portofolio. [Online] Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._

PENDIDIKAN/196105011986011-ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portof olio__Makalah_.pdf [06 juli 2013]

Arifin, M. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Dalila. 2011. Tahap Pembelajaran [Online] Tersedia:

http://sadidadalila.wordpress.com/2011/04/29/tahapan-pra

pembelajaran-tindak-lanjut-dan-penyajian-pembelajaran/ [18 Juni 2013]

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta.

Dewi, R.P. 2010. Penerapan Penilaian Portofolio untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dikelas IV SDN Gempolsari Kec. Bandung Kulon Kota Bandung.Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)

Fatimah, F. 2012. Penggunaan Assesmen portofolio untuk Mengungkap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Alat Indra. Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)

Fazilla, S. Penerapan Asesmen Portofolio dalam Penilaian Hasil Belajar

Sains SD. Bandung: Jurnal UPI. Tersedia :

http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [21 April 2013]

Gronlund, N. E. 1998. Assesment of Student Achievment Sixth Edition . Boston : Allyn and Bacon.

Kusumah, W. 2012. Mengenal penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.

[Online]. Tersedia:


(6)

Mulyana. 2012. Pengertian Metode Pembelajaran [Online] Tersedia:

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelaaran-dan.html [21 april 2013]

Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.

[Online]. Tersedia:http://pakgunawan.blogspot.com/2010/02/asesmen-dalam pembelajaran-sains-sd.html. [22 april 2013].

Natalia, M. M.. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Priyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 3 SD dan MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rizema, Si. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jogyakarta: Diva Press

Rositawaty, S. Senang Belajar IPA 3 untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Shores, E.2006.Pintar Membuat Portfolio.Jakarta:Erlangga

Samatowa, U. 2010.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sulistryorini, S. 2007.Model Pembelajaran IPA Sekolah dasara dan Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana

Surapranata dan Hatta, M. 2006. Penililaian Portofolio. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada media group

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Wikipedia.2013. Portofolio. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Portofolio#Dalam_dunia_pendidikan [21 Aprl 2013]