PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika

Oleh : Ari Setiawan

1005147

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Oleh Ari Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Ari Setiawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lain tanpa ijin penulis.


(3)

(4)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP

Ari Setiawan NIM. 1005147

Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.

Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis. Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI

ABSTRAK

Portofolio merupakan metode asesmen yang dapat melihat perkembangan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu, sehingga guru akan lebih mudah menganalisis perkembangan kemampuan siswanya. Asessmen portofolio merupakan salah satu metode asesmen yang dianjurkan oleh Kurikulum 2013. Namun penggunaannya masih dipandang sulit terkait dengan perkembangan proses kemampuan yang di ukur dan administrasinya apalagi untuk kelas besar. Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan pola perkembangan hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio pada topik optik. Berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum pada topik optik, maka hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dianggap penting untuk dilatihkan kepada siswa. Aspek kemampuan yang dianggap penting untuk dilatihkan kepada siswa adalah aspek kemampuan menggambarkan pembentukan bayangan, memperoleh dan menyajikan data, analisis data, membuat kesimpulan, serta prestasi belajar siswa. Aspek-aspek tersebut di ukur sebagai profil hasil belajar siswa pada penelitian ini. Hasil penelitian memperlihatkan profil hasil belajar siswa menunjukkan tren yang meningkat untuk setiap aspek yang diukur. Tren yang meningkat juga terlihat pada profil hasil belajar siswa pada masing-masing kelompok siswa.


(5)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP

Ari Setiawan NIM. 1005147

Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.

Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis. Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI

ABSTRACT

The portfolio is an assessment method that could see the development of student learning outcomes over time, so the teacher will be easier to analyze the development of students' abilities. Asessmen portfolio is one of the methods of assessment are recommended by Curriculum 2013. But still it is difficult to use associated with the development of skills in the process of measuring and administration especially for large classes. This study attempts to describe the pattern of development of student learning outcomes through portfolio assessment on the topic of optics. Based on core competencies and basic competencies in the curriculum on the topic of light and optics, the study results are abilities that are important for the students trained. Which is considered an important aspect of the ability to be trained to students is the capability describe the formation of shadows, obtain and present data, data analysis, making inferences, and student achievement. These aspects are measured as a profile of student learning outcomes in this study. The results showed a profile of student learning outcomes showed an upward trend for every aspect of the measure. Upward trend was also seen in profile student learning outcomes in each group of students.


(6)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembelajaran di sekolah sangat penting bagi guru untuk menentukan metode atau cara yang baik untuk dapat menyampaikan materi pada siswa agar tujuan dari suatu pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru juga bertanggung jawab dalam menilai setiap hasil kerja siswa serta perkembangan yang dialami oleh siswanya. Proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran seperti dua sisi dari suatu koin, kedua unsur tersebut harus dilakukan secara baik agar pembelajaran yang dilakukan dapat berguna bagi siswa dan guru.

Sistem pembelajaran di sekolah memuat berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Menurut Hofstein dan Rosenfeld (1996) dalam melakukan pembelajaran sains di sekolah, materi dan strategi pembelajaran harus disesuikan dengan kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari siswa. Tujuan pembelajaran sains secara keseluruhan haruslah menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif baik secara fisik maupun fikirannya melalui eksperimen

hands-on’ dan refleksi „minds-on‟. Dengan demikian siswa akan mendapatkan

hasil dari proses pembelajaran yang berguna dan bermanfaat. Siswa tidak hanya dapat mengetahui materi-materi atau konsep-konsep yang ada dalam sains, tetapi merasakan dan mengalami bahwa konsep-konsep tersebut ada dan benar. Sehingga pemahaman siswa mengenai suatu konsep tentang alam menjadi lebih mendalam.

Untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami suatu materi diperlukan teknik penilaian yang baik. Penilaian atau asesmen yang baik adalah asesmen yang dapat menggambarkan berbagai kemampuan siswa dan dapat memberikan rasa keadilan bagi siswa. Menurut Arifin (2009), asesmen yang baik harus memenuhi beberapa prinsip yaitu, kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif, dan praktis. Proses pemebelajaran dan asesmen dalam


(7)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Untuk memastikan proses pembelajaran dan penggunaan teknik asesmen yang diterapkan disekolah, dilakukan sebuah studi pendahuluan melalui observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas dan wawancara kepada guru. Setelah melakukan studi pendahuluan ditemukan bahwa:

1. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA mengenai asesmen yang digunakan di sekolah ditemukan bahwa guru lebih banyak melakukan penilaian berupa tes. Guru sangat jarang memberikan tugas berupa non tes, akibatnya kemampuan siswa yang dapat dinilai hanyalah kemampuan kognitif. Sedangkan untuk penilaian sikap siswa guru melakukan penilaian dengan observasi, tetapi dalam kegiatan observasi tersebut guru hanya dapat mengamati siswa-siswa yang bersikap menonjol. Sedangkan siswa yang kurang menonjol tidak dapat teramati dengan baik. Hal tersebut dirasa penilaian yang guru lakukan tidak memberikan penilaian yang adil bagi siswa.

2. Hasil wawancara dengan guru mengenai pemahaman guru terhadap asesmen portofolio ditemukan bahwa secara umum guru sudah mengerti mengenai asesmen portofolio tetapi masih enggan untuk menerapkan asesmen portofolio. Hal tersebut diakibatkan karena asesmen portofolio dirasa masih sulit untuk diterapkan terkit dengan perkembangn proses yang di ukur dan administrsinya terutama untuk kelas besar, serta penerapan asesmen portofolio memakan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan metode lainnya. Selain itu, guru masih belum terbiasa menerapkan asesmen portofolio sehingga mangalami kesulitan dalam penerapannya.

Hasil studi pendahuluan di atas menunjukan bahwa proses pembelajaran dan asesmen yang dilakukan oleh guru masih belum dilakukan dengan baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah belum dilakukan dengan semestinya.


(8)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Solusi dari permasalahan tersebut adalah menerapkan pembelajaran yang dapat menunjang siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, diperlukan juga teknik asesmen yang dapat menggambarkan hasil belajar siswa dengan lebih baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan agar siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran adalah pendekatan scientific.

Menurut W e i m a n ( 2 0 0 7 ) , p e n d e k a t a n

s a i n t i f i k d a l a m p e m b e l a j a r a n s a i n s a d a l a h m e l a t i h k a n k e m a m p u a n s e p e r t i p a r a s a i n t i s a t a u i l m u w a n d a l a m m e m a h a m i s u a t u m a t e r i a t a u d a l a m m e l a k u k a n p e n e l i t i a n k e p a d a s i s w a . D e n g a n m e n e r a p k a n p e n d e k a t a n i n i d a l a m p e m b e l a j a r a n I P A d a p a t m e n c i p t a k a n l i n g k u n g a n p e m b e l a j a r a n y a n g m e n i n g k a t k a n a k t i v i t a s s i s w a . P o k o k d a r i p e n d e k a t a n i n i a d a l a h t a h a p a n y a n g h a r u s d i l a k u k a n s i s w a d a l a m p r o s e s p e m b e l a j a r a n , y a i t u s i s w a m e l a k u k a n a k t i v i t a s m e n g a m a t i , m e n a n y a , m e n g u m p u l k a n i n f o r m a s i , m e n g a s o s i a s i , d a n m e n g k o m u n i k a s i k a n ( P e r m e n d i k b u d N o . 8 1 A , 2 0 1 3 ) .

D a r i s e g i a s e s m e n , t e r d a p a t a s e s m e n a l t e r n a t i f y a n g d a p a t d i t e r a p k a n u n t u k m e n i l a i h a s i l b e l a j a r . A s e s m e n a l t e r n a t i f t e r s e b u t s a l a h s a t u n y a a d a l a h p o r t o f o l i o . Portofolio adalah teknik penilaian yang bersesuaian dengan filosofi pembelajaran konstruktivis dan teori pembelajaran kognitif (Cakan et al., 2010). Penilaian portofolio mulai banyak digunakan pada dunia pendidikan dan digunakan untuk menilai hasil karya seorang individu maupun kelompok dalam proses


(9)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran siswa (Cakan et al., 2010). Asesmen portofolio merupakan suatu penilaian alternatif yang cocok untuk menilai berbagai kemampuan yang dimiliki siswa. Asesmen portofolio dapat menilai pekembangan siswa dari waktu ke waktu, sehingga guru dapat dengan mudah memantau kemajuan siswa. Hal tersebut didukung oleh Paulson, Paulson dan Meyer (Warsono dan Hariyanto, 2012) yang mengungkapkan bahwa portofolio adalah koleksi hasil karya siswa yang dapat bermanfaat dan dapat memeperlihatkan daya upaya, kemajuan dan prestasi siswa dalam satu mata pelajaran atau lebih.

Terkait dengan masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

scientific, Weiman (2007) telah mengembangkan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Menurut Weiman, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific memungkinkan siswa dapat mengingat 90 % informasi yang disampaikan selama pembelajaran setelah dua hari dan peningkatan pemahaman konsep yang siswa dapatkan mencapai 50-70 %. Sementara itu, untuk asesmen portofolio, Cakan et al. (2010) telah merancang penerapan asesmen portofolio dalam suatu pembelajaran. Menurut Cakan, penerapan asesmen portofolio dapat membantu meningkatkan prestasi dan sikap ilmiah siswa, pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna, serta penggunaan portofolio nampak lebih efektif dalam meningkatkan prestasi dan sikap siswa dalam mata pelajaran IPA.

Hal-hal tersebut didukung juga oleh kurikulum yang sedang diterapkan dalam pembelajaran saat ini. Dalam permendikbud no.65 (2013) disebutkan bahwa untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran scientific. Dengan kata lain, penerapan pendekatan pembelajaran scientific disarankan oleh kurikulum 2013. Selain itu, Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dapat berupa portofolio (Permendikbud No.66, 2013). Penilaian portofolio juga merupakan hal yang disarankan dalam kurikulum 2013.


(10)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian diarahkan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan scientific dan asesmen portofolio dalam menggambarkan profil hasil belajar siswa. Pada penelitian ini penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik akan dilakukan pada topik optik. Hasil luaran yang diharapkan adalah mendapatkan suatu model atau rancangan keterpaduan antara proses pembelajaran dan teknik asesmen yang diterapkan di sekolah. Penelitian ini dirasa penting karena untuk mengetahui hasil belajar siswa yang didapat dengan menggunakan pendekatan pemebalajaran dan teknik penilaian yang disarankan oleh kurikulum 2013. Sehingga guru dapat mendapatkan gambaran mengenai implementasi kurikulum 2013 di sekolah SMP.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Penilaian yang guru lakukan selama pembelajaran di sekolah tidak menyeluruh, penilaian yang guru lakukan hanya berfokus pada kemampuan kognitif siswa.

2. Rendahnya penerapan penilaian non-tes seperti portofolio oleh guru, hal tersebut dikarenakan penerapan portofolio yang membutuhkan waktu yang relatif lama terutama untuk kelas besar. Sehingga guru lebih banyak menggunakan penilaian berupa tes.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian yang akan dilakukan adalah “bagaimana profil hasil belajar siswa setelah di

terapkan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?” Permasalahan ini dapat dijabarkan melalui pertanyaan penelitian yang dikembangkan sebagai berikut: 1. Bagaimana tren profil hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan


(11)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana profil hasil belajar siswa pada tiap kelompok setelah diterapkan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai profil hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik dengan asesmen portofolio pada topik optik di dalam pembelajaran IPA di SMP.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya adalah:

1. Dari segi kebijakan, penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio menjadi salah satu yang dianjurkan oleh Kurikulum 2013 yang sedang di terpakan oleh pemerintah. Hal tersebut membuat penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dari penerapan kurikulum tersebut.

2. Dari segi praktisi, dapat memberikan gambaran untuk peneliti lain mengenai pelaksanaan asesmen portofolio dan pendekatan scientific serta mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan dan asesmen tersebut

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini memberikan konteks deskriptif mengenai teori hasil belajar dan kaitannya dengan kegiatan pembelajaran dan asesmen portofolio.


(12)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III : METODE PENELITIAN

Bagian ini berisikan desain penelitian yang digunakan, partisipan, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyampaikan temuan penelitian dan pembahasan mengenai profil hasil belajar siswa berdasarkan hasil pengolahan data untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V : KESIMPULAN

Bagian ini menyampaikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan berdasarkan temuan dan pembahasan data serta memberikan saran untuk perbaikan penelitian selanjutnya.


(13)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian

T u j u a n d a r i p e n e l i t i a n y a n g a k a n d i l a k u k a n a d a l a h u n t u k m e n g e t a h u i p e n e r a p a n d a n k e t e r l a k s a n a a n d a r i p e n e r a p a n p e n d e k a t a n s a i n t i f i k d a n

a s e s m e n p o r t o f o l i o d a l a m

m e n g g a m b a r k a n p r o f i l h a s i l b e l a j a r s i s w a p a d a s e t i a p p e r t e m u a n n y a , s e h i n g g a d e s a i n p e n e l i t i a n y a n g a k a n

d i g u n a k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i a d a l a h Equivalent Time Series Design. Menurut Creswell (2012), Equivalent Time Series Design digunakan ketika seorang peneliti melakukan treatment atau intervensi dan posttest secara bergantian. Berikut adalah tabel

untuk desain Equivalent Time Series Design menurut Creswell (2013).

Simbol X melambangkan suatu treatment atau perlakuan yang diberikan, sementara O adalah measures atau pengukuran terhadap suatu variabel. Posisi dari simbol diatas dari kiri ke kanan menunjukan waktu diberlakukannya X dan O. Profil hasil belajar pada penelitian ini diposisikan sebagai variabel observasi O dan perlakuan X berupa penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio.Pada penelitian ini treatment dilakukan sebanyak lima kali dalam lima pertemuan pada topik optik.


(14)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada SMP Negeri 7 Bandung. Dimana sampel penelitian ditentukan melalui teknik Convenience

Sampling. Dalam teknik ini sampel yang diambil merupakan kelompok individu

yang tersedia untuk penelitian (Frankael, 2012). Jumlah sampel yang tersedia dari populasi tidak ditentukan oleh peneliti namun ditentukan oleh sekolah tempat dimana penelitian dilakukan. Penggunaan teknik sampling ini didasarkan pada ketersedian dan kemudahan untuk mendapatkan sampel penelitian.

1.3. Definisi Operasional

Definisi operasional untuk penelitan yang diguanakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Jenis asesmen portofolio yang dimaksud adalah portofolio perkembangan atau growth portofolio yang dikemukakan oleh Butler dan McMunnd (2006). Portofolio perkembangan dapat menunjukan perubahan siswa melalui hasil karyanya pada selang waktu tertentu. Portofolio jenis ini dapat membantu siswa agar lebih fokus dalam pembelajarannya dan untuk memperlihatkan kemajuan yang telah dibuat oleh siswa. Growth portofolio sangatlah baik dalam menilai perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk pendekatan saintifik yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang tertuang pada kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 memiliki lima tahapan yaitu: (1) mengamati; (2) menanya; (3) mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan. Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik dilakukan dalam lima kali pertemuan dalam pembelajaran dengan topik optik. Untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik digunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Kemampuan belajar siswa ditentukan dalam tujuan dari setiap pembelajaran berupa kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kemampuan siswa yang penting untuk dilatihkan dalam materi optik adalah


(15)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan pembentukan bayangan, mengolah dan menyajikan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Kemampuan-kemampuan tersebut ditambah dengan prestasi siswa kemudian menjadi hasil belajar yang akan diukur dalam penelitian ini. Hasil belajar tersebut diukur dengan menggunakan rubrik portofolio dan tes prestasi siswa yang telah dibuat.

1.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan karya siswa dan untuk mengevaluasi atau menilai karya siswa atau bahan portofolio. Bahan portofolio yang dikumpulkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dan gambar pembentukan bayang yang akan dinilai dengan rubrik penilaian. Selain itu, bahan portofolio lainnya adalah tes prestasi belajar berupa soal uraian. Beberapa jenis instrumen akan dibuat dan digunakan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam setiap pertemuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa dibantu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS diberikan kepada siswa untuk membimbing siswa dalam menyelesaikan kegiatan praktikum yang dilakukan pada setiap pertemuannya. Pada akhir pembelajaran LKS kembali dikumpulkan untuk selanjutnya dapat dinilai sebagai hasil karya siswa.

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu bahan portofolio yang digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan menggambarkan pembentukan bayangan.

2. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa

Rubrik ini digunakan untuk menilai tugas atau karya siswa yang telah dibuat oleh siswa. Rubrik berisi tentang kriteria atau indikator pencapaian kemampuan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Kriteria yang ada di dalam rubrik


(16)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan kemampuan yang dirasa penting untuk dilatihkan kepada siswa pada materi optik, yaitu menggambarkan pembentukan, memperoleh dan menyajikan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Berikut adalah rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.

Tabel 3. 2 Rubrik Penilaian

No Aspek

Skor

4 3 2 1

1 Data hasil percobaan Data percobaan ditulis dengan lengkap dan tepat serta disajikan dalam tabel dengan baik. Data percobaan lengkap dan disajikan dalam tabel dengan baik, tetapi data yang ada tidak tepat.

Data percobaan lengkap, tetapi data yang ada tepat dan tidak disajikan dalam tabel dengan baik.

Data percobaan tidak lengkap dan tidak tepat serta tidak disajikan dalam tabel dengan baik.

2 Lukisan/gambar garis

pemantulan

Sinar datang dan sinar pantul saling bersambungan, menggunakan sinar pantul/sinar istimewa dengan tepat, dan menghasilkan gambar bayangan yang baik. Sinar datang dan sinar pantul saling bersambungan, menggunakan sinar pantul/sinar istimewa dengan tepat, tetapi tidak menghasilkan gambar bayangan yang baik. Menggunakan sinar pantul/sinar istimewa dengan tepat, tetapi sinar datang dan sinar pantul terputus, dan tidak menghasilkan gambar bayangan yang baik. Menggunakan sinar pantul/sinar istimewa dengan kurang tepat, sinar datang dan sinar pantul terputus, dan tidak menghasilkan gambar bayangan yang baik.

3 Analisis data Dapat

membandingkan antara prediksi dengan data percobaan dengan benar dan menggunakan kalimat sendiri Dapat membandingkan antara prediksi dengan data percobaan dengan benar, tetapi tidak menggunakan kalimat sendiri Belum bisa membandingkan antara prediksi dengan data percobaan dengan benar, tetapi sudah menggunakan kalimat sendiri Belum bisa membandingkan antara prediksi dengan data percobaan dengan benar dan tidak menggunakan kalimat sendiri

4 Membuat Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat Kesimpulan yang dibuat Kesimpulan yang dibuat

Kesimpulan yang dibuat tidak sesuai dengan data


(17)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan data yang di dapat dan jelas. Serta di lengkapi oleh pendukung.

sesuai dengan data yang di dapat dan jelas, tetapi tidak terdapat pendukung.

sesuai dengan data yang di dapat tetapi belum jelas dan tidak terdapat pendukung.

yang dan belum jelas serta tidak terdapat pendukung.

3. Lembar Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi bantuan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009). Untuk melakukan observasi, pengamat atau observer harus dibekali dengan pedoman observasi yaitu lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berlangsung di dalam kelas selama lima pertemuan pada pembelajaran dengan menggunakan assesmen portofolio dan pendekatan saintifik pada materi optik.

4. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar diberikan kepada siswa setiap suatu materi dalam pembelajaran telah selesai disampaikan. Tes prestasi belajar berfungsi untuk menilai kemampuan pengetahuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Tes prestasi belajar berupa soal uraian yang dikerjakan setelah pembelajaran di kelas selesai.

Untuk mengetahui kelayakan dari instrumen yang digunakan dalam penelitian, dilakukan beberapa pengujian instrumen sebagai berikut:

a. Validitas butir/item soal tes

Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki item sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya di ukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 2008). Untuk mengetahui validitas dari setip butir tes digunakan teknik korelasi products moment yang dikemukakan oleh Pearson:


(18)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2013) Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Jumlah siswa

= Skor tiap butir soal = Skor total tiap butir soal

Untuk mengetahui taraf validitas tiap butir soal, dilakukan interpretasi terhadap koefisien korelasi dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Validitas

Nilai rxy Interpretasi

0,800 1,00 Sangat Tinggi

0,600 0,800 Tinggi

0,400 0,600 Cukup

0,200 0,400 Rendah

0,00 0,200 Sangat Rendah

Arikunto (2013)

Berdasarkan hasil uji coba dan pengolahan data yang telah dilakukan, didapat validitas untuk setiap butir soal sebagai berikut:


(19)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Reliabilitas soal tes

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan/reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2013). Untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen tes berbentuk uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut.

(Arikunto, 2013) Keterangan:

= koefisien reliabilitas yang dicari = jumlah siswa

∑ = jumlah varian skor setiap item = varian total

Untuk mengetahui reliabilitas dari alat ukur atau instrumen yang digunakan tidak cukup hanya dengan koefisien reliabilitas saja. Setelah mendapat nilai koefisien reliabilitas, nilai tersebut harus dikonsultasikan dengan tabel r products moment atau . Apabila nilai lebih besar jika dibandingkan dengan maka dapat dipastikan alat ukur yang digunakan bersifat reliabel atau terpercaya. Sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai

maka alat ukur yang digunakan tidak reliabel. Selain itu untuk

mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur dapat dibandingkan dengan tabel berikut:

Tabel 3.5. Interpretasi Nilai Reliabilitas

Nilai Interpretasi

0,800 1,00 Sangat Tinggi

0,600 0,800 Tinggi

0,400 0,600 Cukup

0,200 0,400 Rendah


(20)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,00 0,200 Sangat Rendah

Arikunto (2013)

Dari hasil uji coba dan pengolahan yang telah dilakukan didapat nilai adalah 0,470. Selanjutnya jika dilihat pada tabel r products moment untuk n = 17 didapat bahwa adalah 0,456. Jika dibandingkan antara dengan

di dapat bahwa , sehingga dapat disimpulkan bahwa alat

ukur berupa tes uraian yang digunakan bersifat reliabel atau terpercaya. Jika nilai koefisien reliabilitas dibandingkan dengan tabel interpretasi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas termasuk pada kriteria cukup. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur berupa tes uraian yang digunakan dalam penelitian ini cukup reliabel atau dapat dipercaya.

1.5. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, tahap-tahap yang akan dilakukan atau yang biasa disebut dengan prosedur penelitian akan dijelaskan dalam bagan sebagai berikut:


(21)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REV

IS

I

YA TIDAK

Masalah

Studi Pendahuluan Studi Literatur

Proposal Penelitian

Pembuatan Instrumen Penelitian

Pengujian Instrumen Penelitian

Penerapan Instrumen Penelitian dan Pengambilan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Profil Hasil Belajar Siswa


(22)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap penerapan dalam penelitian, sampel yang berjumlah 31 siswa dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan hasil nilai ulangan pada mata pelajaran IPA. Tiga kelompok tersebut adalah siswa kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok rendah. Kelompok atas terdiri dari 10 siswa, kelompok tengah terdiri dari 11 siswa, dan kelompok bawah terdiri dari 10 siswa.

Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP negeri di Kota Bandung dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak 31 siswa. penelitian dilakukan dalam lima kali pertemuan pembelajaran IPA mengenai topik cahaya dan alat optik. Pada setiap pertemuannya diterapkan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio. Alokasi waktu untuk pertemuan ke-1, ke-3, dan ke-4 adalah 120 menit, sedangkan alokasi waktu pada pertemuan ke-2 dan ke-5 adalah 80 menit.

1.6. Teknik Pengolahan

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada masing-masing data yang diperoleh dari instrumen yang digunakan untuk menilai berbagai kemampuan siswa. Setelah mendapat nilai-nilai siswa dari beberapa instrumen yang telah diterapkan. Sebelum diolah, nilai-nilai siswa dikelompokkan dalam tiga kelompok. Pengelompokan siswa dilakukan berdasarkan nilai hasil ulangan harian pada materi sebelumnya. Setelah dikelompokan nilai tersebut diolah secara statistik.

Seperti yang telah disebutkan bahwa pengolahan data yang dilakukan disesuaikan berdasarkan data yang diperoleh. Berikut adalah teknik pengolahan data yang dilakukan untuk masing-masing instrumen.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Selama penelitian siswa diberikan LKS pada setiap pertemuannya. LKS digunakan oleh siswa sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Pada setiap pertemuan siswa diberikan LKS yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan pada pertemuan tersebut. Pada akhir pertemuan setiap siswa diperintahkan untuk mengumpulkan LKS tersebut. selanjutnya LKS tersebut


(23)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

...(3.3) dinilai dengan mencocokan jawaban siswa yang ada di LKS dengan rubrik penilaian yang telah dibuat sebelumnya.

2. Lembar observasi

Untuk pengolahan data lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat dihitung dengan persamaan berikut:

(Riduwan, 2012)

Persentase yang didapat mencerminkan keberhasilan pembelajaran yang dilakuakn guru di dalam kelas. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran kemudian diinterpretasi menggunakan tabel kriteria keterlaksanaan pembelajaran seperti pada tabel 8.

Tabel 3.6. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran

Interval Presentase Keterlaksanaan

Pembelajaran (KP) Interpretasi

0 % Tak satupun aktivitas terlaksana

0 % - 25 % Sebagian kecil aktivitas terlaksana 26 % - 50 % Hampir setengah aktivitas terlaksana

50 % Setengah aktivitas terlaksana

51 % - 75 % Sebagian besar aktivitas terlaksana

76 % - 99% Hampir seluruh kegiatan terlaksana

100 % Seluruh kegiatan terlaksana

(Riduwan, 2012) 3. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar dilakukan sebanyak lima kali dan diberikan pada akhir pembelajaran. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman materi yang dimiliki oleh siswa. Tinggi atau rendahnya prestasi siswa dapat diperoleh dengan melakukan interpretasi nilai tersebut dengan tabel dibawah ini.


(24)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7. Interpretasi Prestasi Belajar

Interval Nilai Prestasi Belajar Interpretasi

0 – 30 31 – 54 55 – 74 75 – 89 90 – 100

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(Arikunto, 2013)

4. Profil Hasil Belajar

Setelah setiap instrumen diolah secara statistik, data tersebut dikelompokan dalam tiga kelompok yaitu, siswa kelompok atas, siswa kelompok tengah, dan siswa kelompok bawah. Pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya. Setelah itu, data kembali dikelompokkan berdasarkan setiap aspek kemampuan.

Profil hasil belajar siswa didapat dari nilai rata-rata dari masing-masing kelompok siswa berdasarkan setiap aspek kemampuan. Nilai rata-rata siswa pada setiap aspeknya dapat dihitung dengan persamaan berikut.

̅

Setelah profil hasil belajar yang berupa nilai rata-rata dari setiap aspek kemampuan didapat, selanjutnya adalah dibuat grafik dari nilai rata-rata tersebut untuk setiap pertemuannya. Setelah tebentuk grafik nilai rata-rata siswa setiap pertemuan untuk masing-masing aspek, akan dapat terlihat kecenderungan atau tren dari profil hasil belajar siswa selama lima pertemuan.


(25)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung mengenai profil hasil belajar siswa setelah diterapkan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa untuk setiap aspek yang diukur memiliki tren yang meningkat. Hasil belajar siswa pada aspek menggambarkan pembentukan bayangan, memperoleh data, analisis data, membuat kesimpulan, dan tes prestasi belajar mengalami peningkatan dengan hasil yang berbeda-beda. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek menggamabrkan bayangan dapat dilihat pada Grafik 4.1. Peningkatan hasil belajar siswa untuk aspek memperoleh data dapat dilihat pada Grafik 4.2. Penigkatan hasil belajar siswa untuk aspek analisis data dapat dilihat pada Grafik 4.3. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek membuat kesimpulan dapat dilihat pada

Grafik 4.4. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek prestasi belajar

dapat dilihat pada Grafik 4.5.

2. Setiap kelompok siswa baik siswa kelompok atas, tengah, dan atas pada setiap pertemuannya sebagian besar mengalami peningkatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.3., pada setiap aspek kelompok bawah dan kelompok tengah memiliki nilai rata-rata dibawah nilai rata-rata kelompok atas. Akan tetapi, selisih nilai rata-rata siswa kelompok bawah dan tengah terhadap kelompok atas mengalami pengurangan. Hal tersebut merupakan hasil temuan yang cukup positif.


(26)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn mengenai penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio dalam menggambarkan profil hasil belajar siswa di SMP, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan. Berikut adalah saran dari penelitian yang telah dilakukan:

1. Untuk penelitian selanjutnya, aspek yang diukur dalam penerapan portofolio lebih di perluas dengan menambahkan aspek sikap siswa dalam hasil belajar sehingga profil yang dimiliki guru mengenai perkembangan siswa menjadi lebih lengkap.

2. Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik hendaknya dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan pada berbagai topik pembelajaran, sehingga dapat menggambarkan perkembangan siswa dengan lebih akurat.


(27)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Yogyakarta: Bumi Aksara

Birgin, O. And Baki, A. (2007). The Use of Portofolio to Assess Student’s

Performance. [Online]. Tersedia:http://www.tused.org/internet/tufed /arsiv/v4/i2/metin/tusedv4i2s6.pdf. [16 Maret 2013]

Butler, S. M. And McMun, N. (2006). A Teacher’s Guide do Classroom

Assessment. USA: Jossey-Bass.

Cakan, M., Mihladiz, G., & Gocmen-Taskin, B. (2010). How Portfolio Use

Affects Students’ Learning and Their Attitudes toward 6th Grade Science

Lesson. International Online Jurnal of Edicational Sciences. [online]

tersedia di : http://www.iojes.net//userfiles/Article/IOJES_268.pdf. [26 September 2013].

Cresswell, J. W. (2012) Educational Research. Boston: Pearson Education.

Hofstein, A. & Rosenfeld, S. (1996). Bridging The Gap Between Formal and

Informal Science Learning. Tersedia : http://www.bobpearlman.org/

BestPractices/Israel/Bridging%20the%20Gap.pdf [1 Maret 2014].

Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Munaf, S. (2001). Individual Textbook Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung: JICA

National Research Council (1996). National Science Education Standard. Tersedia: http://www.csun.edu/science/ref/curriculum/reforms/nses/nses-complete.pdf [13 Novemeber 2013]

Nitko, A. J. & Brookhart, S. M. (1996). Educational Assessment of Student. Boston: Pearson/Allyn & Bacon.


(28)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No.65. (2013). Standar Proses Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.66. (2013). Standar Penilaian kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.68. (2013). Struktur Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.81A. (2013). Pedoman Umum Pembelajaran Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Stefanakis, E. (2002). Multiple Intelligences and Portfolios. Tersedia : https://www.heinemann.com/shared/onlineresources/E00363/chapter2.pdf [3 Maret 2014].

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Weiman, C. (2007). Why Not Try A Scientific Approach To Science Education. Tersedia : http://web.mit.edu/jbelcher/www/TEALref/Wieman_Change_ 2007.pdf [27 Februari 2014].


(1)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

...(3.3) penilaian yang telah dibuat sebelumnya.

2. Lembar observasi

Untuk pengolahan data lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat dihitung dengan persamaan berikut:

(Riduwan, 2012) Persentase yang didapat mencerminkan keberhasilan pembelajaran yang dilakuakn guru di dalam kelas. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran kemudian diinterpretasi menggunakan tabel kriteria keterlaksanaan pembelajaran seperti pada tabel 8.

Tabel 3.6. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Interval Presentase Keterlaksanaan

Pembelajaran (KP) Interpretasi

0 % Tak satupun aktivitas terlaksana 0 % - 25 % Sebagian kecil aktivitas terlaksana 26 % - 50 % Hampir setengah aktivitas terlaksana

50 % Setengah aktivitas terlaksana 51 % - 75 % Sebagian besar aktivitas terlaksana

76 % - 99% Hampir seluruh kegiatan terlaksana 100 % Seluruh kegiatan terlaksana

(Riduwan, 2012) 3. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar dilakukan sebanyak lima kali dan diberikan pada akhir pembelajaran. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman materi yang dimiliki oleh siswa. Tinggi atau rendahnya prestasi siswa dapat diperoleh dengan melakukan interpretasi nilai tersebut dengan tabel dibawah ini.


(2)

27

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7. Interpretasi Prestasi Belajar Interval Nilai Prestasi Belajar Interpretasi

0 – 30 31 – 54 55 – 74 75 – 89 90 – 100

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(Arikunto, 2013) 4. Profil Hasil Belajar

Setelah setiap instrumen diolah secara statistik, data tersebut dikelompokan dalam tiga kelompok yaitu, siswa kelompok atas, siswa kelompok tengah, dan siswa kelompok bawah. Pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya. Setelah itu, data kembali dikelompokkan berdasarkan setiap aspek kemampuan.

Profil hasil belajar siswa didapat dari nilai rata-rata dari masing-masing kelompok siswa berdasarkan setiap aspek kemampuan. Nilai rata-rata siswa pada setiap aspeknya dapat dihitung dengan persamaan berikut.

̅

Setelah profil hasil belajar yang berupa nilai rata-rata dari setiap aspek kemampuan didapat, selanjutnya adalah dibuat grafik dari nilai rata-rata tersebut untuk setiap pertemuannya. Setelah tebentuk grafik nilai rata-rata siswa setiap pertemuan untuk masing-masing aspek, akan dapat terlihat kecenderungan atau tren dari profil hasil belajar siswa selama lima pertemuan.


(3)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung mengenai profil hasil belajar siswa setelah diterapkan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa untuk setiap aspek yang diukur memiliki tren yang meningkat. Hasil belajar siswa pada aspek menggambarkan pembentukan bayangan, memperoleh data, analisis data, membuat kesimpulan, dan tes prestasi belajar mengalami peningkatan dengan hasil yang berbeda-beda. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek menggamabrkan bayangan dapat dilihat pada Grafik 4.1. Peningkatan hasil belajar siswa untuk aspek memperoleh data dapat dilihat pada Grafik 4.2. Penigkatan hasil belajar siswa untuk aspek analisis data dapat dilihat pada Grafik 4.3. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek membuat kesimpulan dapat dilihat pada Grafik 4.4. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek prestasi belajar dapat dilihat pada Grafik 4.5.

2. Setiap kelompok siswa baik siswa kelompok atas, tengah, dan atas pada setiap pertemuannya sebagian besar mengalami peningkatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.3., pada setiap aspek kelompok bawah dan kelompok tengah memiliki nilai rata-rata dibawah nilai rata-rata kelompok atas. Akan tetapi, selisih nilai rata-rata siswa kelompok bawah dan tengah terhadap kelompok atas mengalami pengurangan. Hal tersebut merupakan hasil temuan yang cukup positif.


(4)

48

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn mengenai penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio dalam menggambarkan profil hasil belajar siswa di SMP, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan. Berikut adalah saran dari penelitian yang telah dilakukan:

1. Untuk penelitian selanjutnya, aspek yang diukur dalam penerapan portofolio lebih di perluas dengan menambahkan aspek sikap siswa dalam hasil belajar sehingga profil yang dimiliki guru mengenai perkembangan siswa menjadi lebih lengkap.

2. Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik hendaknya dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan pada berbagai topik pembelajaran, sehingga dapat menggambarkan perkembangan siswa dengan lebih akurat.


(5)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Yogyakarta: Bumi Aksara

Birgin, O. And Baki, A. (2007). The Use of Portofolio to Assess Student’s

Performance. [Online]. Tersedia:http://www.tused.org/internet/tufed

/arsiv/v4/i2/metin/tusedv4i2s6.pdf. [16 Maret 2013]

Butler, S. M. And McMun, N. (2006). A Teacher’s Guide do Classroom Assessment. USA: Jossey-Bass.

Cakan, M., Mihladiz, G., & Gocmen-Taskin, B. (2010). How Portfolio Use

Affects Students’ Learning and Their Attitudes toward 6th Grade Science

Lesson. International Online Jurnal of Edicational Sciences. [online] tersedia di : http://www.iojes.net//userfiles/Article/IOJES_268.pdf. [26 September 2013].

Cresswell, J. W. (2012) Educational Research. Boston: Pearson Education.

Hofstein, A. & Rosenfeld, S. (1996). Bridging The Gap Between Formal and Informal Science Learning. Tersedia : http://www.bobpearlman.org/ BestPractices/Israel/Bridging%20the%20Gap.pdf [1 Maret 2014].

Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Munaf, S. (2001). Individual Textbook Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung: JICA

National Research Council (1996). National Science Education Standard. Tersedia: http://www.csun.edu/science/ref/curriculum/reforms/nses/nses-complete.pdf [13 Novemeber 2013]

Nitko, A. J. & Brookhart, S. M. (1996). Educational Assessment of Student. Boston: Pearson/Allyn & Bacon.


(6)

50

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No.65. (2013). Standar Proses Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.66. (2013). Standar Penilaian kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.68. (2013). Struktur Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.81A. (2013). Pedoman Umum Pembelajaran Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Stefanakis, E. (2002). Multiple Intelligences and Portfolios. Tersedia : https://www.heinemann.com/shared/onlineresources/E00363/chapter2.pdf [3 Maret 2014].

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Weiman, C. (2007). Why Not Try A Scientific Approach To Science Education. Tersedia : http://web.mit.edu/jbelcher/www/TEALref/Wieman_Change_ 2007.pdf [27 Februari 2014].


Dokumen yang terkait

pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang)

0 7 197

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Metode Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muham

0 1 20

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Metode Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muham

0 1 13

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

2 10 32

PENGEMBANGAN ASESMEN PORTOFOLIO BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR.

0 1 37

PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA PRAKTIKUM UJI MAKANAN.

2 19 55

PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA PRAKTIKUM UJI MAKANAN.

0 4 52

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP - repository UPI S FIS 1005147 Title

0 0 3

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI M

0 0 8

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8