PENGARUH BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA (CALLINA IPB-9) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA CIWARINGIN KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN KARAWANG.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2005. Perkembangan Sasaran Kebutuhan Pepaya 2004-2010. Departemen Pertanian, Jakarta.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2008. Konsumsi Hortikultura Perkapita 2003-2007. Departemen Pertanian, Jakarta.

Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 1, 2, 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.

Jamulya., Sunarto. 1991. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kalie.M.B. 2008. Bertanam Pepaya (Edisi Revisi). Penebar Swadaya, Jakarta. Mangunwidjaja, Djumali., Illah S. 2008. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Natawidjadja, S. Ronnie. 2007. Pengembangan Komoditas Bernilai Tinggi (High Value Commodity) Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Puslit Kebijakan Pertanian dan Agribisnis Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nugraha, I. 2003. Analisis Kelayakan Usaha Pepaya. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pasya, Kamil Gurniwan. Cetakan Ke-3 Edisi Revisi. 2006. Pemahaman Konsep dan Metodologi.Penerbit: Buana Nusantara Bandung.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 2009. Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian Nomor: 41/PERMENTAN/OT. 140/9/2009. Menteri Pertanian Republik Indonesia. Tidak Dipublikasi. 17 hal.

Profil Desa Ciwaringin. 2010. Laporan Profil Desa. Pemerintah Kabupaten Karawang, Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa, Kabupaten Karawang.


(2)

Pusat Kajian Buah Tropika. 2007. Acuan Operasional Standar Operasional Produksi Pepaya. PKBT, LPPM IPB, Bogor.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2000. Kelas Kemampuan Lahan Pepaya California. Balai Penelitian Tanah Bogor, Bogor.

Rafi’i, Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Angkasa, Bandung

Redaksi Agromedia. 2009. Buku Pintar Budidaya Tanaman Buah Unggul Indonesia. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Rianse, Usman. 2002. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Alfabeta, Bandung.

Rukmana, H. R. 1994. Seri Budidaya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta.

Setyati Harjadi, Sri M.M. 2002. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sobir. 2009. Sukses Bertanam Pepaya Unggul Kualitas Supermarket. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sunu, Pratignja., Wartoyo SP. 2006. Buku Ajar Dasar Hortikultura. Jurusan/Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian-Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sutrisno, Hadi. 2004. Metodologi Research. ANDI, Yogyakarta.

Tika, Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara, Jakarta.

Tika, Y. 2002. Analisi Usahatani Komoditas Pepaya di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Jawa Barat . Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Wapedia. 2009. Budidaya Pepaya California. http://wapedia.mobi/id/Aspepa. Diakses pada tahun 2011.

Wiyono, Suryo. 2008. Penyakit Antraknosa Pada Pepaya Dan Potensi Pengendaliannya. Departemen Proteksi Tanaman Faperta IPB, Bogor. Yuntini, T. 2000. Analisis Usahatani Komoditas Pepaya. Skripsi. Fakultas


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Padababiniakandibahasmengenaipendahuluan yang

merupakanbagianawaldarisuatupenelitian. Bab

pendahuluaniniterdiridarilatarbelakangmasalah yang

menjelaskantimbulnyaalasan-alasanmasalah yang diteliti, rumusanmasalah yang

menjelaskanmengenaibatasanintipermasalahan yang akandipecahkan,

tujuandanmanfaatpenelitian yang

dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah,

sertadefinisioperasional yang digunakanuntukmembatasipenelitian agar

tidakmenimbulkankesalahpahamanpersepsi.

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan budidaya buah-buahan.Letakgoeografis Indonesia yangtepatberada di jalur

khatulistiwa,

jugamenguntungkanbagivarietas-varietasbuah-buahanuntuktetaplestaridanbisadibudidayakanbaikdenganpenerapantradisionalma upunpenerapanteknologi(agroteknologi).

Salah satu buah terpopuler di indonesia adalah pepaya ( Carica papaya L.). Sebagai buah segar, pepaya relatif disukai semua lapisan masyarakatkarena cita rasanya yang enak, kaya vitamin A, B dan C yang sangat dibutuhkanoleh tubuh manusia. Buah pepaya mengandung enzim papain yang sangat aktifdan


(4)

memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein, karbohidratdan lemak. Bagian tanaman pepaya lainnya juga dapat dimanfaatkan, antara lainsebagai obat tradisional, pakan ternak dan kosmetik. Pepaya juga dapat diolahmenjadi berbagai bentuk makanan dan minuman yang diminati pasar luar negeriseperti olahan puri, pasta pepaya, manisan kering, manisan basah, saus pepaya danjuice pepaya. Bahkan bijinyapun dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak dantepung. Komposisi buah dan daun pepaya dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Kandungan Dan Komposisi Gizi Buah Maupun Daun PepayaDalam Tiap 100 Gram Bahan

Unsur Komposisi Buah Masak Buah Mentah Daun

Energi (Kal) 46 26 79

Air (gr) 86,7 92,3 75,4 Protein (gr) 0,5 2,1 8

Lemak (gr) - 0,1 2

Karbohidrat (gr) 12,2 4,9 11,9

Vitamin A (IU) 365 50 18,2

Vitamin B (mg) 0,04 0,02 0,15

Vitamin C (mg) 78 19 140

Kalsium (mg) 23 50 353

Besi (mg) 1,7 0,4 0,8

Fosfor (mg) 12 16 63

Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI, 2000

Berdasarkan data Direktorat Jendral Hortikulturamengenai data konsumsi perkapita buah pepaya di Indonesia tahun 2005-2010,buah pepaya termasuk buah yang cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Data konsumsi buah pepaya perkapita dapat dilihat pada tabel 1.2.


(5)

Tabel 1.2

Konsumsi Buah Pepaya Di Indonesia

Tahun Konsumsi Buah Pepaya Di Indonesia

(kilogram Per Kapita)

2005 2,87

2006 2,45

2007 3,28

2008 2,92

2009 2,85

2010 3,19

Sumber : Direktorat Jendral Hortikultura (2010)

Konsumsitertinggi buah pepaya terjadi pada tahun 2007 sebesar 3,28 kilogram per kapitaper tahun. Walaupun terjadi penurunan pada tahun 2008 dan 2009 menjadi 2,92 dan 2,85 kilogram per kapita per tahun. Berdasarkan data dari Direktorat JenderalHortikultura, pepaya menempati ranking keempat buah paling banyak dikonsumsisetelah pisang, rambutan dan jeruk. Ini menandakan pengembangan pepayasangat berpotensial. Potensi pepaya cukup besar untuk dikembangkan apa lagidengan beragamnya jenis pepaya dimasyarakat akan meningkatkan variasi pepayadan juga dapat meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat sehingga akanberdampak dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tanaman pepaya dapat dikembangkan dengan baik di indonesia karena didukung oleh lahan dan iklim tropika yang sangat cocok untuk buah pepaya tumbuh dan berbuah secara optimal. Sebagai komoditas buah penting, pepaya memiliki berbagai keunggulan, seperti cepat berproduksi, mampu berbuah


(6)

sepanjang tahun, dan tidak memerlukan lahan penanaman yang luas sehingga dapat ditanam di pekarangan rumah.

Ada berbagai varietas pepaya yang populer di Indonesia seperti pepaya Cibinong, pepaya Bangkok, pepaya Paris, dan pepaya Hawaii. Masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan serta ciri khusus yang membedakan antara varietas pepaya yang satu dengan yang lain. Sejak tahun 2005 Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor mencoba mendorong pepaya-pepaya unggul hasil pemuliaannya untuk bersaing di pasar buah nasional.Pepaya yang dirilis pun mengakomodasi permintaan pasar dengan spesifikasi buah yang kecil sampai sedang, rasanya lebih manis dan harum. Pepaya-pepaya hasil pemuliaan PKBT diantaranya adalah pepaya Arum Bogor (IPB-1), pepaya Havana (IPB-3) dan pepaya IPB-9 atau sering disebut pepaya callina atau pepaya California. Pepaya arum bogor ( IPB-1) mempunyai keunggulan dapat berbuah lebih kontinu dan kurang menunjukan kosong buah (skip), sehingga lebih menjamin suplai buah pepaya. Namun kelemahannya pepaya ini tidak memiliki daya simpan yang lebih panjang. Pepaya IPB-3 memiliki keunggulan dalam hal kadar kemanisan yang mencapai 12-14° brix. Sedangkan kelemahan dari pepaya ini adalah bentuk dan ukuran buah tidak seragam serta warna kulit buah kurang menarik. Pepaya IPB-9 atau lebih dikenal sebagai pepaya california memiliki keunggulan dari segi keseragaman bentuk dan ukuran buah. Pepaya jenis ini paling sering dijumpai di supermarket dan tergolong favorit bagi konsumen kelas menengah keatas. Penampilan tekstur kulit buahnya yang halus sangat disukai


(7)

oleh konsumen yang memperhatikan kemenarikan tampilan buah. Namun pepaya ini menuntut penanganan penyakit antraknosa yang lebih intensif.

Diantara pepaya-pepaya hasil pemuliaan PKBT tersebut, pepaya California (IPB-9) merupakan pepaya varietas baru yang sedang digemari oleh petani karena menjanjikan keuntungan dan permintaan pasar akan pepaya jenis ini sangat tinggi. Pepaya California juga merupakan favourite bagi petani karena produktivitasnya tinggi, rasanya lebih manis, penampilanya menarik dan harga jual pepaya jenis ini di supermarket-supermarket kota bandung cukup tinggi yakniRp.8900/kg sementara pepaya lokal hanya dijual dengan harga RP.4000/kg. Itu sebabnya petani tertarik untuk beralih membudidayakan pepaya California dibandingkan pepaya jenis lain.

Salah satu daerah yang mempunyai prospek dalam pembudidayaan pepaya California (IPB-9) adalah Desa CiwaringinKecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang yang mempunyai luas lahan sekitar32 Ha.Prospek komoditas pepaya California sangat menjanjikan karena pasokannya masih kurang. Saat ini pasar ekspornyake Jerman, Hongkong, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Amerika Serikat (DirektoratJendral Hortikurtura, 2009). Untuk pasar lokal nya seperti Bandung, Jakarta dan Bali khususnya ke supermarket dan restauran.Budidaya pepaya California di Jawa Barat tidak hanya di Desa CiwaringinKecamatanLemahabangsaja melainkan terdapat di wilayah Jawa Barat lainnya seperti di Kabupaten Bogor, KabupatenSubang, dan KabupatenSukabumi. Desa Ciwaringin merupakan suatu region yang memiliki karakteristik


(8)

fisik maupun karakteristik sosial.Desa Ciwaringin berada di daerahketinggian 20-50mdpl dengan suhu rata-rata tahunan 27o C. Kemiringan lereng daerah ini tergolong landai (>3%-8%). Penggunaan lahan pertanian di Desa Ciwaringin didominasi oleh lahanpertanianberupasawah irigasi dan kebun. Usaha pertaniannya didominasi oleh budidaya buah-buahan seperti buah jambu, buah mangga dan buah pepaya. Namun buah yang paling diandalkan di desa ini adalah pepaya california (IPB9). Sebelum tertarik pada buah pepaya california, petani di daerah ini rata-rata membudidayakan padi dan jambu biji. Setelah mendapat informasi mengenai varietas baru buah pepaya, petani di daerah ini tertarik untuk beralih membudidayakan pepaya california (IPB 9) karena menjanjikan keuntungan yang besar.

Denganmelihatfakta-faktadiatasmakaperludilakukanpenelitian yang

ditinjausecarageografis.Penulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul”

Pengaruh Usaha Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Petani Di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang”.

Padapenelitianini, penelitimengidentifikasikarakteristikbudidaya

pepayacalifornia dan menganalisis pengaruh usaha budidaya pepaya california terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.

Penelitianiniperludilakukan agar para petani di daerah lain tertarik untuk membudidayakanpepaya californiakarena suplainya masih kurang. Sehingga,

budidaya pepayadapatlebihdikembangkandanpermintaanpasar yang


(9)

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada uraian tersebut di atas maka permasalahan yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi budidaya pepaya california (CALLINA IPB-9) di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana kondisi sosial ekonomipetani pepaya california(CALLINA IPB-9)di

Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang?

3. Bagaimana pengaruh usaha budidaya pepaya california (CALLINA

IPB-9)terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang?

C.Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kondisi budidaya pepaya california(CALLINA IPB-9)di Desa

Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang

2. Mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi petani pepaya california (CALLINA IPB-9)di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang 3. Menganalisis pengaruh usaha budidaya pepaya california (CALLINA

IPB-9)terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang


(10)

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya:

1. Dapatmemberikankontribusiterhadapduniapendidikankhususnyapadape

mbudidayaanpepaya california;

2. Sebagaisalahsatusumber data dan informasi bagi pengembangan

penelitian selajutnya;

3. Untuk menambah wawasan pengetahuan yang bersifat kegeografian

bagi mahasiswa yang mempelajari;

4. Bagi instansi-instansiterkait, hasilstudiinidapatdijadikanbahan

pertimbangan dalammengembangkanbudidaya pepaya di wilayahlainnya yang mempunyaikondisifisikdansosial yang hampirsama.

E.Definisi Operasional

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Usaha Budidaya Pepaya California

(CALLINA IPB-9)Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Di Desa Ciwaringin,

Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang”. Kesalahan penafsiran judul

penelitian dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Oleh karena itu, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Budidaya Pepaya

Secara makna budidaya adalah tindakan untuk mengembangkan atau memperbanyak hasil pertanian (mencakup perkebunan, perikanan, peternakan dll.) dengan menerapkan teknologi yang berkaitan dengannya, sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik.


(11)

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan budidaya papaya adalah tindakan untuk mengembangkan atau memperbanyak hasil panen buah papaya varietas california (IPB-9) mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pascapanenhingga pemasaran pepaya jenis californiadi Desa Ciwaringin.

2. Sosial, Ekonomi Petani, Sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran umum mengenai keadaan sosial ekonomi petani pepaya california di Desa Ciwaringin meliputi pendapatan, pendidikan, dan kepemilikan fasilitas hidup.

3. Desa Ciwaringin adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan

Lemahabang, Kabupaten Karawang yang dijadikan lokasi penelitian bagi penulis.

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Diduga Modal (X1), Jumlah Hari Kerja (HOK) (X2), Luas Lahan (X3) Jumlah Pelatihan (X4) dan teknologi (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani Pepaya California di Desa Ciwaringin.


(12)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode penelitian

Para ahli di bidang metodologi riset berbeda-beda dalam menggolongkan metode dan jenis penelitian. Penggolongan jenis penelitian sangat tergantung pada segi penelitian tersebut ditinjau. Namun, secara umum jenis dan metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif termasuk di dalamnya penelitian deskriptif.

Metode ini di pergunakan oleh penulis untuk menggambarkan dan menjelaskan gejala yang nampak di daerah penelitian pada saat sekarang. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan sudjana (1984:64) bahwa “penelitian deskriftif adalah penelitian yang berusaha mendeskrifsikan gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Sedangkan menurut surakhman (1994:139) mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada data pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi pula analisis dan interpretensi data itu sendiri”.

Salah satu hal yang termasuk dalam metode ini adalah proses pengumpulan data. Data yang ditampilkan dapat berupa tabel, grafik, daftar, dan peta sehingga analisis dan penafsiran data tersebut memiliki makna dan akhirnya membuat kesimpulan-kesimpulan penelitian yang lebih lanjut. Surakhmad (1985:139) menyatakan bahwa :


(13)

Metode deskriptif esensinya membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil studi komparatif atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, tes, interview, dan lain-lain atau mengadakan klasifikasi, ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.

Penulis menggunakan metode deskriptif dalam peneltian ini karena

metode deskriptif merupakan suatu metode yang tepat dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu setting kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penulis bermaksud menganalisis pengaruh usaha budidaya pepaya california terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang.

B.Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang tidak pernah tertinggal dalam setiap penelitian. Menurut Hasan (2004:12) variabel adalah konstruksi yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (Variabel X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Selain itu variabel bebas juga merupakan variabel


(14)

yang menunjukkan adanya gejala atau peristiwa, sehingga diketahui intensitas atau pengaruhnya terhadap variabel terikat Variabel Y:

2. Variabel terikat (Variabel Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah kondisi sosial ekonomi petani pepaya california di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang. Untuk lebih lanjutnya penggambaran kedua variabel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Bagan Variabel Penelitian

Variabel Terikat (Y)

kondisi sosial ekonomi petani pepaya

california di Desa Ciwaringin

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang, dengan indikator sebagai berikut:

1. Pendapatan

2. Pendidikan

3. Kepemilikan fasilitas hidup Variabel bebas (x)

Aspek budidaya

Input: modal, luas lahan, tenaga kerja, kepemilikan lahan, penggunaan tekhnologi

Proses : pembibitan, persemaian,

pengolahan tanah, teknik penanaman,

pemeliharaan

Output : volume panen, harga jual, pemasaran


(15)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Sumaatmadja (1988:122) mengatakan bahwa “Populasi adalah seluruh gejala individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi”. Populasi bukan hanya jumlah yang ada pada objek tertentu saja, tetapi meliputi juga keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek tersebut. Adapun populasi dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu:

a. Populasi wilayah

Pada tahun 2007 luas lahan yang digunakan untuk lahan budidaya pepaya california adalah sekitar 19 ha, namun pada saat ini lahan yang digunakan untuk budidaya pepaya california meningkat menjadi sekitar 32 Ha. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian budidaya pepaya california di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang seluas 32 Ha.

b. Populasi penduduk

Sama halnya dengan penurunan jumlah lahan budidaya pepaya california, jumlah petani pepaya california pun dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2007 jumlah petani pepaya california adalah 51 orang, namun pada saat ini (2011) jumlah petani pepaya california adalah 83 orang. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi penduduk dalam penelitian ini meliputi


(16)

keseluruhan petanipepaya california di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang yang berjumlah 83 orang.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

No Dusun Petani Pemilik

(Orang)

Buruh Tani (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Selang 5 34 16

2 Wagir 3 24 10

3 Cengkeh 3 14 6

Jumlah 11 72 32

Sumber : Penelitian 2011

2. Sampel

Menurut Sumaatmadja (1988:112) sampel adalah bagian dari populasi

(cuplikan, contoh) yang dapat mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria yang mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat-sifat atau generalisasi yang ada dalam populasi, yang harus dimiliki oleh sampel namun dalam penarikan sampel ini tidak ada ketentuan yang pasti, sedangkan menurut Arikunto (2002:109) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dalam penelitian kali ini, sampel yang digunakan adalah sampel jenuh / sensus (Census Sampling), pengampilan sampel ini dicirikan oleh pengambilan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 % dari jumlah populasi, yaitu 11 petani pemilik dan 72 buruh tani/tenaga kerja.


(17)

D.Alat dan Bahan dalam Pengambilan Data

Alat dan bahan dalam pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat

a. Peta Rupabumi lembar 1209-524 Lemahabang edisi taun 2001. Peta ini dideliniasi dengan menggunakan program Map Info 7.5 sehingga yang digambarkan dengan jelas hanya peta Desa Ciwaringin yang merupakan lokasi penelitian, selain itu peta tersebut juga digunakan untuk menunjukkan lokasi persebaran lahan budidaya pepaya california dan menentukan sampel wilayah maupun sosial;

b. Indo Basemap digunakan untuk membuat dan menunjukkan wilayah

persebaran dan pemasaran pepaya california;

c. GPS digunakan ketika peneliti melakukan kegiatan plotting persebaran lahan budidaya pepaya california;

d. Kamera Digital merk sony tipeA290 digunakan untuk

mendokumentasikan dan memudahkan pendeskripsian fenomena yang terjadi pada objek penelitian;

2. Bahan

Bahan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah data-data sekunder dari berbagai sumber yang digunakan sebagai data dasar untuk mengetahui kondisi fisik dan sosial secara umum di daerah penelitian yang selanjutnya diolah kembali oleh peneliti.


(18)

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi Lapangan

Observasi lapangan adalah teknik pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas menyangkut objek penelitian. Observasi lapangan dilakukan secara terkontrol sesuai masalah yang akan diteliti. Hal-hal yang diteliti luas lahan, kondisi rumah responden, pola tanam dan penggunaan teknologi.

2 Studi Literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku, majalah, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti juga mempelajari penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang budidaya pepaya california. Hal ini dimaksudkan agar dapat melengkapi data dalam rangka analisa permasalahan yang diteliti.

3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Studi ini digunakan untuk melengkapi data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti misalnya tentang monografi desa, data curah hujan dan lain-lain.


(19)

4. Wawancara

Melalui wawancara, data dikumpulkan dengan cara mengontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data (responden). Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi.

Jenis wawancara di antaranya yaitu :

1) Wawancara bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.

2) Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.

3) Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan

wawancara terpimpin.

Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas dan terpimpin dimana setiap wawancara yang dilakukan, mengacu pada instrumen yang tersedia dan menanyakan apa saja yang berkaitan dengan kajian penelitian. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam teknik wawancara ini adalah mengenai aspek budidaya pepaya meliputi :


(20)

 Input : modal, suber modal, tenaga kerja, luas lahan, kepemilikan lahan, penggunaan teknologi

 Proses : pembibitan, persemaian, pengolahan tanah, teknik penanaman,

pemeliharaan.

 Output : volume panen, pemasaran dan harga jual.

F. Langkah-Langkah Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan data yaitu memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek kelengkapan jawaban responden. 2. Klasifikasi data yaitu penggolongan data berdasarkan kriteria yang

ditentukan.

3. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat. 4. Menghitung frekuensi jawaban/data.

5. Menghitung persentase dengan teknik persentase dari setiap data yang diperoleh.

6. Menampilkan data dalam bentuk tabel.

7. Mendeskripsikan data yang diperoleh, sesuai dengan pertanyaan dan maksud dalam penelitian.


(21)

F. Teknik analisis data

1. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan dengan formula persentase. Data yang terkumpul adalah data berupa tabel, bagan, serta peta selanjutnya dianalisis secra kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan formula persentase yang rumusnya adalah sebagai berikut :

P % = x100%

n f

Keterangan :

P = besarnya persentase hasil penelitian f = frekuensi jawaban

n = jumlah seluruh responden % = bilangan konstanta

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Skor Persentase

Persentase Kriteria

O Tidak ada

1-24 % Sebagian kecil 25-49% Kurang dari setengahnya

50% Setengahnya

51-74% Sebagian besar

75-99% Hampir Seluruhnya


(22)

Sumber : Santoso dalam Arbilly (2010:51)

2. Metode Ordinary Least Square (OLS)

Untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan independent, maka pengelolaan data dilakukan dengan metode analisis dengan model Ordinary Least Square (OLS). Metode OLS digunakan untuk memperoleh estimasi parameter dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode OLS dipilih karena merupakan salah satu metode sederhana dengan analisis regresi yang kuat dan populer, dengan asumsi-asumsi tertentu (Gujarati, 1997).

Model persamaan yang menghubungkan antara variable dependent dengan independent yang dimaksud adalah:

...(3.1)

Kemudian untuk mengestimasi koefisien regresi ditransformasi ke bentuk linear dengan menggunakan logaritma natural (Ln) ke dalam model sehingga diperoleh persamaan:

....(3.2) Keterangan :


(23)

= Modal (Rp per panen)

= HOK / Hari Orang Kerja (hari per Panen)

= Luas lahan (Meter per segi)

= Pelatihan (Jumlah )

= Teknologi  Dummy Variabel, dimana:

= 0 = Alat tradisional

= 1 = Teknologi modern

= Konstanta

= Parameter yang diestimasi

e = Error Term

Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi variabel independen (variable bebas) terhadap variabel dependen (variable terikat) maka penulis menggunakan uji statistik diantaranya :

a.Analisis Koefisien Determinasi (R-Square / R2)

Berdasarkan hasil regresi berganda, maka selanjutnya dapat dianalisis koefisien determinasinya (R2) yaitu koefisien determinasi parsial untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independent (modal, jumlah hari kerja, pelatihan, luas lahan dan teknologi) terhadap variabel dependent (tingkat


(24)

b. Analisis Uji Keseluruhan (F-Test)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara

signifikan terhadap variabel dependen. Di mana jika > , maka

ditolak atau variabel independen secara bersama-sama dapat menerangkan

pengaruhnya terhadap variable dependen. Sebaliknya jika ,

maka diterima atau variable independen secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan) dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen.

c. Analisis Uji Parsial (t-Test)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independent dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel

dependent secara nyata. Di mana jika berarti ditolak dan

diterima (signifikan) yang berarti variabel independen mempengaruhi variabel

dependen yakni pendapatan dan jika , diterima dan

ditolak (tidak signifikan) berarti variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Uji t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak.


(25)

G. Alur Penelitian

Gambar 3.2 Alur Penelitian Pengaruh usaha budidaya pepaya california terhadap

kondisi sosial ekonomi petani

Rumusan masalah

Tujuan

Pengambilan data

Data primer Data sekunder

1. Observasi

2. Wawancara

1. Literature dan jurnal

2. Buku

3. Dokumentasi

Pengolahan data Analisis data

Hasil penelitian / kesimpulan Rekomendasi


(26)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. Adapun implikasi hasil penelitian ditulis dalam bentuk rekomendasi yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian dan peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai pengaruh modal, hari orang kerja (HOK), luas lahan, pelatihan dan teknologi terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin. Adapun kesimpulannya yang diambil adalah sebaagai berikut:

a) Modal (X1) memiliki pengaruh dan signifikan terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan sebesar 95%. b) Hari Orang Kerja (HOK) (X2) memiliki pengaruh dan signifikan terhadap

pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan sebesar 95%.

c) Luas lahan (X3) memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan sebesar 95%.


(27)

Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan sebesar 95%.

e) Bahwa dalam teknologi (DX5) tidak ada perbedaan pendapatan yang

signifikan antara petani Pepaya California di Desa Ciwaringin yang menggunakan teknologi modern dengan petani Pepaya California di Desa Ciwaringin yang menggunakan teknologi tradisional pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan uraian sebelumnya diatas, penulis memberikan rekomendasi dalam upaya pengembangan budidaya pepaya california di desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang sebagai berikut: Berdasarkan kesimpulan dari hasil pembahasan, ada beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi, yaitu:

1. Perlu diadakan sosialisasi lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai budidaya pertanian pepaya california. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan di lapangan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah sehingga dapat langsung diaplikasikan oleh petani, serta penambahan pengetahuan dalam pengelolaan hasil produksi guna meningkatkan pendapatan yang lebih besar yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan petani.

2. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan pertanian

yang mendukung aktifitas petani dirasakan langsung dan kebijakan yang dibuat pemerintah tidak merugikan petani. Dengan meningkatnya pendapatan yang diperoleh oleh petani, hendaknya petani dapat


(28)

dengan cara membuka usaha lain.

3. Pendapatan besar yang diperoleh petani, hendaknya dapat mengembangkan

usaha dan meningkatkan pendapatannya dengan cara meningkatkan produktivitas panen dan penyediaan mobil berpendingin (Coldbox), sehingga kesejahteraan hidup dapat terus ditingkatkan.


(29)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….

KATA PENGANTAR………..

UCAPAN TERIMA KASIH………

DAFTAR ISI……….

DAFTAR TABEL……….

DAFTAR GAMBAR………

Bab I Pendahuluan………...

A. Latar Belakang Masalah……….

B. Rumusan Masalah………...

C. Tujuan Penelitian………

D. Manfaat Penelitian………..

E. Definisi Operasional………...

F. Hipotesis...

Bab II Tinjauan Pustaka………...

A. Pengertian Budi Daya ...………...

B. Tanaman Pepaya ………..

1. Sejarah Tanaman Pepaya………

2. Perbedaan Pepaya California Dan Jenis Lain... 3. Persebaran Budidaya Pepaya California...

4. Syarat Tumbuh Pepaya California………...

5. Aspek Budidaya Pepaya California………....

C. Pengaruh Usaha Budidaya Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani…...

1. Konsep Pendapatan ………....

a. Hubungan Modal Dengan Pendapatan... b. Hubungan Hari Orang Kerja Dengan Pendapatan... c. Hubungan Luas Lahan Dengan Pendapatan... d. Hubungan Pelatihan Dengan Pendapatan... e. Hubungan Teknologi Dengan Pendapatan...

2. Pendidikan ……….

3. Kepemilikan Fasilitas Hidup... D. Kerangka Berpikir... Bab III Prosedur Penelitian………...

A. Metode Penelitian………..

B. Variabel Penelitian……….

C. Populasi Dan Sampel……….

1. Populasi………...

2. Sampel……….

D. Alat Dan Bahan Dalam Pengambilan Data………

E. Teknik Pengumpulan Data………...

I III IV V VIII X 1 1 7 7 8 8 9 10 10 11 11 13 15 15 21 31 31 35 36 37 39 41 42 43 44 46 46 47 49 49 50 51 52


(30)

F. Langkah-Langkah Pengolahan Data……….

G. Teknik Analisis Data………....

H. Alur Penelitian………..

54 55 59 Bab IV Hasil Dan Pembahasan………...

A. Kondisi Fisik………..

1. Letak Dan Luas………

2. Kondisi Iklim………

3. Kondisi Geologi………

4. Kondisi Tanah………...

5. Penggunaan Lahan………....

6. Kondisi Hidrologi……….

B. Kondisi Sosial………..

1. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk ………

2. Kondisi Penduduk Berdasarkan Usia………

3. Kondisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian…………...

C. Deskripsi Hasil Penelitian...

1. Kondisi Budidaya Pepaya California Di Desa Ciwaringin

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang... a. Sumber Dan Besarnya Modal... b. Luas Dan Status Kepemilikan Lahan... c. Tenaga Kerja... a. Pembibitan Dan Persemaian... b. Pengolahan Tanah... c. Teknik Penanaman Dan Pemeliharaan Tanaman... d. Panen... e. Pasca Panen... 2. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Pepaya California Di Desa

Ciwaringin Kecamatana Lemahabang...

a. Usia Petani………...

b. Pendidikan Petani………...

c. Pendapatan ………...

d. Kepemilikan Fasilitas Penunjang Kehidupan Sehari-Hari... 3. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Tenaga Kerja, Pelatihan

Dan Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Pepaya California... a. Pengujian Hipotesis... 1. Analisis Koefisien Determinasi (R2 Atau R-Square)... 2. Analisis Uji Keseluruhan (F-Test)... 3. Analisis Uji Parsial (T-Test)... 4. Interpretasi Hasil Analisis... D. Analis B/C Rasio Budidaya Pepaya California Di Desa Ciwaringin...

1. Analisis B/C Rasio……….

2. Analisis Break Event Pont... E. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengajaran Geografi………...

60 60 60 63 69 72 75 78 79 79 79 81 82 82 83 85 86 91 94 94 97 99 102 102 103 105 109 113 114 114 115 116 118 123 123 124 125


(31)

Bab V Kesimpulan Dan Rekomendasi………....

A.Kesimpulan………...

B. Rekomendasi………

Daftar Pustaka Lampiran

127 127 128


(32)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 4.32 4.33

Kandungan dan komposisi gizi buah maupun daun pepaya

Konsumsi Buah Pepaya Di Indonesia……….

Wilayah yang Mengembangkan Budidaya Pepaya California……....

Kesesuaian Lahan Tanaman Pepaya………...

Ketentuan Kelas Buah Pepaya... Populasi Penelitian...

Kriteria Penilaian Skor Prosentase………...………...

Rata-rata Ketinggian dan Luas Dusun/Kampung di Desa Ciwaringin………...

Nilai Q untuk Tipe Iklim Schmidt-Ferguson………..

Data Curah Hujan Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 – 2011... Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab dan Bulan Kering

Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 – 2011………

Luas dan Karakteristik Tanah di Desa Ciwaringin……….

Penggunaan Lahan di Desa Ciwaringin ……….

Komposisi penduduk berdasarkan usia …………...………...

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ………...

Sumber Modal... Besarnya Modal... Luas Dan Status Kepemilikan Lahan... Biaya Sewa Lahan... Jumlah Tenaga Kerja... Asal Tenaga Kerja... Jenjang Pendidikan Tenaga Kerja... Pengalaman Tenaga Kerja... Alasan Keterlibatan Dalam Usaha Budidaya Pepaya California... Sumber Keterampilan Tenaga Kerja... Cara Memperoleh Bibit... Sumber Bibit... Waktu Persemaian... Sumber Pupuk... Volume Panen Perdana... Volume Panen Setelah Panen Perdana... Tujuan Pemasaran... Pernyataan Petani Mengenai Kepada Siapa Pepaya Dijual... Kendala Petani Dalam Budidaya... Usia Petani... Jenjang Pendidikan Petani... Jenjang Pendidikan Anak-Anak Petani... Keikutsertaan Dalam Penyuluhan... Pendapatan Petani Perminggu... Pendapatan Buruhtani Perbulan...

2 3 15 19 29 50 55 61 65 66 66 72 76 80 81 84 84 85 86 87 87 88 89 90 91 92 92 93 96 98 99 100 101 101 102 103 104 104 105 106


(33)

4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44

Tunjangan Tenaga Kerja... Biaya Rumah Tangga Petani Perbulan... Tabungan Usaha Petani... Status Rumah Petani... Status Rumah Buruh Tani... Alat Elektronik, Sarana Komunikasi, Dan Transportasi Yang Dimiliki Petani... Alat Elektronik, Sarana Komunikasi, Dan Transportasi Yang Dimiliki Buruh Tani... Hasil Analisis Regresi... Biaya Investasi Dan Reinvestasi... Biaya Variabel... Biaya Tenaga Kerja...

107 108 108 109 110 111 112 113 122 123 123


(34)

Daftar Gambar

Gambar Hal

2.1 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12

Buah Pepaya California………..

Bagan Variabel Penelitian………..

Alur Penelitian………....

Grafik Rata-Rata Ketinggian Dusun/Kampung Di Desa Ciwaringin………. Peta Wilayah Administrasi Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang………....

Diagram Luas Daerah Penelitian………....

Grafik Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab Dan Bulan

Kering Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 –2011………

Peta Geologi Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang…... Peta Jenis Tanah Desa Ciwaringin ………....

Grafik Jenis Tanah Di Desa Ciwaringin ………...

Grafik Penggunaan Lahan Di Desa Ciwaringin …...

Peta Penggunaan Lahan Desa Ciwaringin ……….

Diagram Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia... Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... Pendapatan Petani Perminggu...

13 48 59 61 62 63 67 71 73 74 76 77 80 82 112


(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….

KATA PENGANTAR………..

UCAPAN TERIMA KASIH………

DAFTAR ISI……….

DAFTAR TABEL……….

DAFTAR GAMBAR………

Bab I Pendahuluan………...

A. Latar Belakang Masalah……….

B. Rumusan Masalah………...

C. Tujuan Penelitian………

D. Manfaat Penelitian………..

E. Definisi Operasional………...

F. Hipotesis...

Bab II Tinjauan Pustaka………...

A. Pengertian Budi Daya ...………... B. Tanaman Pepaya ………..

1. Sejarah Tanaman Pepaya……… 2. Perbedaan Pepaya California Dan Jenis Lain... 3. Persebaran Budidaya Pepaya California... 4. Syarat Tumbuh Pepaya California………... 5. Aspek Budidaya Pepaya California……….... C. Pengaruh Usaha Budidaya Pertanian Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Petani…... 1. Konsep Pendapatan ……….... a. Hubungan Modal Dengan Pendapatan... b. Hubungan Hari Orang Kerja Dengan Pendapatan... c. Hubungan Luas Lahan Dengan Pendapatan... d. Hubungan Pelatihan Dengan Pendapatan... e. Hubungan Teknologi Dengan Pendapatan...

2. Pendidikan ……….

3. Kepemilikan Fasilitas Hidup... D. Kerangka Berpikir...

Bab III Prosedur Penelitian………...

A. Metode Penelitian………..

B. Variabel Penelitian……….

C. Populasi Dan Sampel……….

1. Populasi………...

2. Sampel……….

D. Alat Dan Bahan Dalam Pengambilan Data………

E. Teknik Pengumpulan Data………...

I III IV V VIII

X 1 1 7 7 8 8 9

10 10 11 11 13 15 15 21 31 31 35 36 37 39 41 42 43 44 46 46 47 49 49 50 51 52


(2)

Ivan Nur Ramadhian, 2012

Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Langkah-Langkah Pengolahan Data………. G. Teknik Analisis Data……….... H. Alur Penelitian………..

54 55 59

Bab IV Hasil Dan Pembahasan………...

A. Kondisi Fisik………..

1. Letak Dan Luas………

2. Kondisi Iklim………

3. Kondisi Geologi………

4. Kondisi Tanah………...

5. Penggunaan Lahan………....

6. Kondisi Hidrologi……….

B. Kondisi Sosial………..

1. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk ………

2. Kondisi Penduduk Berdasarkan Usia………

3. Kondisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian…………...

C. Deskripsi Hasil Penelitian... 1. Kondisi Budidaya Pepaya California Di Desa Ciwaringin

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang... a. Sumber Dan Besarnya Modal... b. Luas Dan Status Kepemilikan Lahan... c. Tenaga Kerja... a. Pembibitan Dan Persemaian... b. Pengolahan Tanah... c. Teknik Penanaman Dan Pemeliharaan Tanaman... d. Panen... e. Pasca Panen... 2. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Pepaya California Di Desa

Ciwaringin Kecamatana Lemahabang...

a. Usia Petani………...

b. Pendidikan Petani………...

c. Pendapatan ………... d. Kepemilikan Fasilitas Penunjang Kehidupan Sehari-Hari... 3. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Tenaga Kerja, Pelatihan

Dan Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Pepaya California... a. Pengujian Hipotesis... 1. Analisis Koefisien Determinasi (R2 Atau R-Square)... 2. Analisis Uji Keseluruhan (F-Test)... 3. Analisis Uji Parsial (T-Test)... 4. Interpretasi Hasil Analisis... D. Analis B/C Rasio Budidaya Pepaya California Di Desa Ciwaringin...

1. Analisis B/C Rasio……….

2. Analisis Break Event Pont...

E. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengajaran Geografi………...

60 60 60 63 69 72 75 78 79 79 79 81 82 82 83 85 86 91 94 94 97 99 102 102 103 105 109 113 114 114 115 116 118

123 123 124


(3)

Bab V Kesimpulan Dan Rekomendasi………....

A. Kesimpulan………...

B. Rekomendasi………

Daftar Pustaka Lampiran

127 127 128


(4)

Ivan Nur Ramadhian, 2012

Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 4.32 4.33

Kandungan dan komposisi gizi buah maupun daun pepaya

Konsumsi Buah Pepaya Di Indonesia……….

Wilayah yang Mengembangkan Budidaya Pepaya California……....

Kesesuaian Lahan Tanaman Pepaya………... Ketentuan Kelas Buah Pepaya... Populasi Penelitian... Kriteria Penilaian Skor Prosentase………...………... Rata-rata Ketinggian dan Luas Dusun/Kampung di Desa Ciwaringin………... Nilai Q untuk Tipe Iklim Schmidt-Ferguson……….. Data Curah Hujan Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 – 2011... Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab dan Bulan Kering Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 – 2011……… Luas dan Karakteristik Tanah di Desa Ciwaringin………. Penggunaan Lahan di Desa Ciwaringin ………. Komposisi penduduk berdasarkan usia …………...………... Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ………... Sumber Modal... Besarnya Modal... Luas Dan Status Kepemilikan Lahan... Biaya Sewa Lahan... Jumlah Tenaga Kerja... Asal Tenaga Kerja... Jenjang Pendidikan Tenaga Kerja... Pengalaman Tenaga Kerja... Alasan Keterlibatan Dalam Usaha Budidaya Pepaya California... Sumber Keterampilan Tenaga Kerja... Cara Memperoleh Bibit... Sumber Bibit... Waktu Persemaian... Sumber Pupuk... Volume Panen Perdana... Volume Panen Setelah Panen Perdana... Tujuan Pemasaran... Pernyataan Petani Mengenai Kepada Siapa Pepaya Dijual... Kendala Petani Dalam Budidaya... Usia Petani... Jenjang Pendidikan Petani... Jenjang Pendidikan Anak-Anak Petani... Keikutsertaan Dalam Penyuluhan... Pendapatan Petani Perminggu... Pendapatan Buruhtani Perbulan...

2 3 15 19 29 50 55 61 65 66 66 72 76 80 81 84 84 85 86 87 87 88 89 90 91 92 92 93 96 98 99 100 101 101 102 103 104 104 105 106


(5)

4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44

Tunjangan Tenaga Kerja... Biaya Rumah Tangga Petani Perbulan... Tabungan Usaha Petani... Status Rumah Petani... Status Rumah Buruh Tani... Alat Elektronik, Sarana Komunikasi, Dan Transportasi Yang Dimiliki Petani... Alat Elektronik, Sarana Komunikasi, Dan Transportasi Yang Dimiliki Buruh Tani... Hasil Analisis Regresi... Biaya Investasi Dan Reinvestasi... Biaya Variabel... Biaya Tenaga Kerja...

107 108 108 109 110 111 112 113 122 123 123


(6)

Ivan Nur Ramadhian, 2012

Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Gambar

Gambar Hal

2.1 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12

Buah Pepaya California……….. Bagan Variabel Penelitian………..

Alur Penelitian………....

Grafik Rata-Rata Ketinggian Dusun/Kampung Di Desa Ciwaringin………. Peta Wilayah Administrasi Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang……….... Diagram Luas Daerah Penelitian……….... Grafik Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab Dan Bulan Kering Kecamatan Lemahabang Tahun 2002 –2011……… Peta Geologi Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang…... Peta Jenis Tanah Desa Ciwaringin ……….... Grafik Jenis Tanah Di Desa Ciwaringin ………... Grafik Penggunaan Lahan Di Desa Ciwaringin …... Peta Penggunaan Lahan Desa Ciwaringin ………. Diagram Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia... Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... Pendapatan Petani Perminggu...

13 48 59 61 62 63 67 71 73 74 76 77 80 82 112