ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KUMARIN DARI EKSTRAK AKTIF ETIL ASETAT KULIT BATANG KECAPI (Sandoricum koetjape) SEBAGAI ANTIBAKTERI.

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KUMARIN DARI
EKSTRAK AKTIF ETIL ASETAT KULIT BATANG KECAPI
(Sandoricum koetjape) SEBAGAI ANTIBAKTERI

SKRIPSI SARJANA KIMIA
Oleh
FEBRIA ELVY SUSANTI
BP : 1010411019

JURUSAN S1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

INTISARI

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KUMARIN DARI EKSTRAK
AKTIF ETIL ASETAT KULIT BATANG KECAPI (Sandoricum koetjape)
SEBAGAI ANTIBAKTERI
Oleh:

Febria Elvy Susanti (1010411019)
Dibimbing oleh Dr. Mai Efdi dan Dr. Afrizal

Isolasi senyawa kumarin telah dilakukan dari kulit batang tumbuhan kecapi
(Sandoricum koetjape). Serbuk kulit batang kecapi diekstrak dengan metoda
maserasi menggunakan pelarut heksana, etil asetat dan metanol. Pemurnian
ekstrak dengan kromatografi kolom dan identifikasi senyawa dilakukan dengan
spektroskopi UV dan IR. Uji aktifitas antibakteri terhadap ekstrak dilakukan
dengan metoda difusi cakram. Hasilnya menunjukkan aktifitas antibakteri
ekstrak etil asetat lebih aktif dibandingkan ekstrak heksana dan metanol
dengan daerah hambatnya 12 mm (Staphylococcus aureus) dan 19 mm
(Escherichia coli). Senyawa hasil isolasi berupa kristal jarum berwarna putih
yang diperoleh dari ekstrak etil asetat dengan titik leleh 194ºC - 195ºC. Dari
data spektroskopi UV dan IR menunjukkan senyawa ini merupakan senyawa
kumarin yang memiliki gugus fungsi hidroksil.
Kata kunci : Sandoricum koetjape, kumarin, antibakteri

iv

ABSTRACT

ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF COUMARINE COMPOUND
FROM ACTIVE EXTRACT OF ETHYL ACETATE KECAPI STEM BARK
(Sandoricum koetjape) AS ANTIBACTERIAL
By:
Febria Elvy Susanti (1010411019)
Advisor by Dr. Mai Efdi and Dr. Afrizal
Isolation of coumarine on stem bark from Sandoricum koetjape has done. Stem
bark powder were extracted by maceration method using organic solvents
hexane, ethyl acetate and methanol. Extract of ethyl acetate was separated by
column chromatography and identification of compound was made by UV and
IR spectroscopy. The antibacterial activities of extracts made by method of
diffusion discs. The results showed the extracts of ethyl acetate has the highest
activity than others with 12 mm (Staphylococcus aureus) and 19 mm
(Escherichia coli) inhibitory area. Isolation result is needle white crystals from
extracts of ethyl acetate with melting point 194ºC - 195ºC. The UV and IR
spectroscopy revealed this coumarine compounds has the hydroxyl functional
group.
Kata kunci : Sandoricum koetjape, coumarine, antibacterial

v


BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam
hayati yang beraneka ragam jenisnya [1]. Keaneka ragaman hayati hutan tropis
Indonesia adalah gudang senyawa organik bahan alam yang mempunyai
struktur molekul beranekaragam dengan aktifitas yang luar biasa [2]. Salah satu
diantaranya adalah tumbuhan famili Meliaceae. Famili Meliaceae memiliki 50
genus dan 1400 spesies yang sebagian besar tumbuh di daerah tropis.
Keistimewaan tumbuhan ini adalah kayunya yang berkualitas tinggi, selain
untuk keperluan kayu lapis, mebel dan keperluan rumah tangga juga diketahui
memiliki ketahanan hidup terhadap hama serangga [3].
Salah satu tumbuhan famili Meliaceae adalah kecapi. Daun kecapi biasa
digunakan untuk obat infeksi kulit, menurunkan panas, obat diare dan sakit
kepala. Bubuk kulit kayu kecapi digunakan sebagai obat kurap dan antikanker.
Akarnya digunakan sebagai antiseptik, sakit pinggang serta untuk penguat
tubuh wanita setelah melahirkan [4]. Banyaknya manfaat secara tradisional dari
tumbuhan kecapi dapat dilakukan uji aktifitas antibakteri menggunakan metoda
difusi cakram karena lebih sederhana dan hasil yang didapat cukup teliti untuk
mengetahui aktifitas antibakteri. Bakteri uji yang digunakan adalah gram positif

Staphylococcus aureus dan gram negatif Escherichia coli karena merupakan
salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
seperti diare dan penyakit saluran pencernaan.
Tumbuhan kecapi dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cara cangkok
dan sambung, sedangkan perbanyakan generatif dengan menanam biji. Dalam
jangka waktu yang lama biji kecapi tidak dapat disimpan [5]. Beberapa
penelitian tentang fitokimia dan sifat farmakologis dari tumbuhan kecapi telah
dilaporkan sebelumnya. Pada ekstrak kulit batangnya memiliki aktifitas
sitotoksik terhadap kanker yang menyebabkan leukimia pada manusia [10].
Disamping itu, uji kandungan metabolit sekunder (fitokimia) yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya bahwa pada kulit batang selain mengandung
senyawa triterpenoid juga terdapat flavonoid, fenolik dan kumarin [9].

1

Mengingat masih sedikitnya senyawa kumarin dari kulit batang tumbuhan
kecapi yang dilaporkan maka dalam penelitian ini dilakukan isolasi senyawa
kumarin serta uji aktifitas antibakteri terhadap ekstrak heksana, etil asetat dan
metanol.
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan

latar

belakang

di

atas,

maka

dapat

dirumuskan

suatu

permasalahan yaitu cara mengisolasi senyawa kumarin dari kulit batang
tumbuhan kecapi serta pengujian aktifitas antibakteri terhadap ekstrak heksana,

etil asetat dan metanol.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
kumarin dari kulit batang tumbuhan kecapi dan uji aktifitas antibakteri terhadap
ekstrak heksana, etil asetat dan metanol.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat terhadap perkembangan ilmu kimia organik
bahan alam dalam hal memberikan informasi metabolit sekunder pada
tumbuhan kecapi yang mempunyai potensi sebagai antibakteri.

2