Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap Ukuran Partikel Small Dense LDL Dibandingkan dengan Simvastatin pada Tikus Wistar Jantan.

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP UKURAN PARTIKEL SMALL DENSE LDL DIBANDINGKAN DENGAN SIMVASTATIN

PADA TIKUS WISTAR JANTAN

Yohana Puspita Hemastuti, 2014 ; Pembimbing I : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, Dra., Apt.

Low density lipoprotein/LDL adalah lipoprotein yang banyak mengandung kolesterol yang aterogenik. Sub-kelas fenotipe B dari LDL dengan ukuran partikel lebih kecil dan mudah teroksidasi disebut Small dense low density lipoprotein (sdLDL) yang merupakan risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Small dense LDL berkaitan dengan profil lipoprotein dengan peningkatan kadar kolesterol LDL, Apolipoprotein B, trigliserida dan penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL). Kondisi tersebut dapat diatasi dengan penggunaan obat hipolipidemik dan tanaman obat sebagai terapi suportif. Daun kemuning digunakan sebagai terapi suportif untuk menurunkan kolesterol.

Tujuan untuk menilai efek ekstrak etanol daun kemuning (EEDK) dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus dan mengetahui potensi EEDK dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus dengan simvastatin.

Metode penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Antidislipidemia diuji dengan metode induksi endogen (Propyltiourasil/PTU 0,01 %) dan eksogen (Pakan Tinggi Lemak/PTL) terhadap 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 6 kelompok (n=5). Kelompok I, II, dan III berturut-turut diberi PTL & PTU 0,01%, serta EEDK dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB, kelompok IV (kontrol negatif) diberi makanan standar & akuades, kelompok V (kontrol positif) diberi PTL & PTU 0,01% dan kelompok VI (kontrol pembanding) diberi PTL & PTU 0,01%, serta simvastatin 0,9 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan setiap hari selama 14 hari. Data yang diukur adalah ukuran partikel sdLDL (nm) dengan metode Gradient Gel Electrophoresis (GGE) paska perlakuan dianalisis dengan ANAVA, dilanjutkan uji Post Hoc Test metode LSD, α = 0,05.

Hasil penelitian ukuran partikel sdLDL (nm) paska perlakuan dari kelompok I (26,8), kelompok II (27), dan kelompok III (27,4) berbeda sangat bermakna (p<0,01) dengan kelompok V (23,2) yang menunjukkan peningkatan ukuran partikel sdLDL dan berbeda tidak bermakna dengan kelompok VI (26,8) yang menunjukkan potensi setara dengan simvastatin (p>0,05).

Simpulan ekstrak etanol daun kemuning berefek meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus dan memiliki potensi setara dengan simvastatin.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ORANGE JASMINE LEAVES

(Murraya paniculata (L.) Jack) ETHANOL EXTRACT ON SMALL DENSE LDL PARTICLE SIZE COMPARED WITH SIMVASTATIN

OF MALE WISTAR RATS

Yohana Puspita Hemastuti, 2014; 1stTutor : Fenny, dr., Sp.PK., M. Kes. 2ndTutor : Rosnaeni, Dra., Apt.

Low density lipoprotein / LDL are lipoproteins that contain cholesterol are atherogenic. Sub-class of LDL phenotype B with a smaller particle size and easily oxidized called Small dense low-density lipoprotein (sdLDL) which is a major risk for coronary heart disease (CHD). Small dense LDL lipoprotein profile associated with elevated levels of LDL cholesterol, apolipoprotein B, triglycerides and decreased high-density lipoprotein cholesterol (HDL). These conditions can be overcome with the use of hypolipidemic drugs and medicinal plants as a supportive therapy. Orange jasmine leaves are used as supportive therapy for lowering cholesterol.

Aim to assess the effect of orange jasmine leaves ethanol extract in increasing sdLDL particle size rats and recognize the potential in increasing the particle size sdLDL rats with simvastatin.

Real laboratory experimental research method with completely randomized design (CRD). Antidislipidemia tested by the method of induction of endogenous (Propyltiourasil/PTU 0.01 %) and exogenous (High fat Feed/HFF) of 30 male Wistar rats were divided into 6 groups (n = 5). Group I, II, and III respectively were given a 0.01% PTL & HFF, and EEDK dose of 100 mg / kg, 200 mg / kg, and 400 mg / kg, group IV (negative control) were given a standard diet & distilled water, group V (positive control) were given a 0.01% PTL & HFF and group VI (comparative control) was given a 0.01% PTL & HFF, and simvastatin 0.9 mg / kg. The treatment is done every day for 14 days. The measured data is sdLDL particle size (nm) after treatment were analyzed by ANOVA, followed by Post Hoc Test with LSD method, α = 0.05.

The results of the study sdLDL particle size (nm) after treatment of the group I (26.8), group II (27), and group III (27.4) significantly different (p<0.01) to group V (23.2) which showed an increase in particle size sdLDL and not significantly different from the group VI (26.8) which shows the potential equivalent to simvastatin (p>0.05).

Conclusions orange jasmine leaves ethanol extract affects the particle size increases sdLDL rats and have the same potential with simvastatin.

Keywords: Orange jasmine leaves ethanol extract, small dense low density lipoprotein


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid... 7

2.1.1 Kolesterol ... 7

2.1.2 Pembentukan Kolesterol ... 8

2.1.3 Manfaat Kolesterol ... 8

2.1.4 Transportasi Kolesterol ... 9

2.2 Lipoprotein ... 9

2.2.1 Pembentukan dan Fungsi Lipoprotein ... 10


(4)

2.2.4 Metabolisme Jalur Eksogen ... 11

2.2.5 Metabolisme Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 12

2.3 Apolipoprotein ... 12

2.3.1 Apolipoprotein A ... 13

2.3.1.1 Metabolisme Apolipoprotein A ... 13

2.3.2 Apolipoprotein B ... 14

2.3.2.1 Metabolisme Apoliporotein B ... 15

2.3.3 Ratio Apolipoprotein B dan Apolipoprotein A ... 17

2.3.4 Small Dense LDL ... 17

2.3.5 Mekanisme Terbentuknya Small Dense LDL ... 18

2.3.6 Small Dense LDL terhadap Pembentukan Ateroskerosis ... 19

2.4 Dislipidemia ... 20

2.4.1 Definisi ... 20

2.4.2 Faktor Penyebab Dislipidemia ... 21

2.4.3 Hubungan Dislipidemia dan Penyakit Jantung Koroner ... 22

2.4.4 Aterosklerosis ... 22

2.5 Penyakit Jantung Koroner ... 23

2.5.1 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner ... 24

2.5.2 Kriteria Diagnostik dan Pemeriksaan Laboratorium ... 25

2.5.3 Penatalaksanaan pada Penderita Penyakit Jantung Koroner ... 26

2.5.4 Terapi Dislipidemia ... 29

2.5.4.1 Pengaturan Diet ... 29

2.5.4.2 Menghilangkan Faktor Risiko ... 30

2.5.4.3 Obat Penurun Kolesterol ... 30

2.6 Kemuning ... 32

2.6.1 Morfologi Kemuning ... 32

2.6.2Taksonomi Kemuning ... 33

2.6.3Daun Kemuning... 33

2.6.4 Kandungan Kimia Kemuning ... 34

2.6.5 Efek Kandungan Kimia Kemuning dengan sdLDL ... 34


(5)

2.6.6 Bagan Efek Daun Kemuning Terhadap Peningkatan sdLDL... 37

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 38

3.1.1 Bahan Penelitian ... 38

3.1.2 Alat Penelitian ... 38

3.1.3 Subjek Penelitian... 39

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.3 Alur Penelitian ... 40

3.4 Metode Penelitian ... 41

3.4.1 Desain Penelitian ... 41

3.4.2 Variabel Penelitian ... 41

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 41

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel... 42

3.4.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian……….. 43

3.4.4 Prosedur Kerja ... 43

3.4.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 43

3.4.4.2 Pengumpulan Bahan ... 44

3.4.4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 45

3.4.5 Cara Pemeriksaan ... 46

3.4.5.1 Pengambilan Sampel ... 46

3.4.5.2 Prosedur Pemeriksaan Kadar Small Dense LDL ... 46

3.4.6 Metode Analisis data ... 46

3.4.6.1 Hipotesis Statistik ... 47

3.4.6.2 Kriteria Uji ... 47

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.2 Pembahasan ... 51


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 59


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, dan

Trigliserid Menurut NCEP ATP III 2001 ... 21

Tabel 2.2 Dislipidemia Sekunder ... 22

Tabel 2.3 Pedoman Klinis untuk Menghubungkan Profil Lipid dengan Risiko Terjadinya PKV ... 25

Tabel 2.4 Kadar Kolesterol Total dapat Juga Menggambarkan Kadar Kolesterol LDL ... 25

Tabel 2.5 LDL Target Utama Pengobatan Menurut (NCEP-ATP III) ... 27

Tabel 2.6 Panduan Angka Kolesterol Menurut NCEP-ATP III ... 27

Tabel 4.1 Rerata Ukuran Partikel sdLDL Serum Sebelum Perlakuan ... 48

Tabel 4.2 Hasil ANAVA Ukuran Partikel sdLDL Serum Setelah Perlakuan ... 49


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Struktur Kimia Kolesterol... 7 Gambar 2.2 Metabolisme Apolipoprotein A ... 14 Gambar 2.3 Transport Lipid Eksogen dan Endogen ... 16 Gambar 2.4 Penatalaksanaan kelompok usia > 30 tahun tanpa PJK dengan 2

faktor risiko atau lebih ... 28 Gambar 2.5 Penatalaksanaan kelompok usia diatas 30 tahun tanpa PJK dengan

satu faktor risiko atau kurang ... 29 Gambar 2.6 Kemuning ... 33


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran I Komisi Etik Penelitian ... 59

Lampiran II Konversi Dosis ... 60

Lampiran III Tabel Berat Badan Tikus Sebelum Adaptasi ... 61

Lampiran IV Tabel Berat Badan Tikus Sebelum Perlakuan dan Ukuran sdLDL Sebelum Perlakuan ... 62

Lampiran V Tabel Berat Badan Tikus Setelah Perlakuan dan Ukuran sdLDL Setelah Perlakuan ... 63

Lampiran VI Tabel Uji Statistik Hasil Analisis ... 64

Lampiran VII Dokumentasi ... 66


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total/hiperkolesterolemia, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), kadar trigliserida (hipertrigliseridemia), serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Low Density Lipoprotein mengandung banyak kolesterol ester yang berdensitas lebih kecil dan lebih aterogenik. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan terjadinya patologi aterosklerosis arteri–arteri vital yang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke (Talbert R.L., 1999; Gandha N., 2009).

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke otot jantung. Angka kematian akibat PJK yang didasari atas aterosklerosis, di negara maju maupun di negara berkembang sampai saat ini masih tetap tinggi. World Health Organization (WHO) memprediksikan bahwa dimasa yang akan datang 80% kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah akan terjadi di negara berkembang (Anggraheny H.D., 2007).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementrian Kesehatan tahun 2007 diketahui bahwa, 31,9% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Oleh karena itu Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menduduki peringkat ke-3, penyebab kematian akibat penyakit jantung tersering (Kemenkes, 2007).

Penyakit jantung koroner terjadi karena penyumbatan pembuluh darah sebagai akibat dari dislipidemia merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya aterosklerosis. Etiologi aterosklerosis bersifat multifaktorial, yaitu perpaduan antara tingkat stress yang tinggi, kebiasaan merokok, serta kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Hal ini dapat


(11)

menyebabkan gangguan metabolisme lemak sehingga terjadi hiperkolesterolemia dan akan mengarah pada keadaan dislipidemia yang dianggap sebagai salah satu faktor risiko utama aterosklerosis (Anggraheny H.D., 2007).

Hiperkolesterolemia disebabkan oleh tingginya kadar LDL dalam darah, hal ini mungkin juga berpengaruh pada kadar kolesterol total yang akan tinggi juga karena peningkatan kadar LDL dan penurunan rasio HDL : LDL. Tiap partikel LDL mengandung 1 molekul Apolipoprotein B (Apo B), maka konsentrasi Apo B mencerminkan jumlah partikel LDL didalam tubuh. Peningkatan konsentrasi Apo B dan trigliserida berkaitan dengan pembentukan small dense LDL (sdLDL). Pembentukan sdLDL berhubungan dengan kadar LDL dan Apo B dalam darah dimana nilai pembagian antara kolesterol LDL dan Apo B kurang dari 1,2 mg/dL (Pusparini, 2006).

Small dense LDL (sdLDL) merupakan sub-kelas fenotipe B dari LDL yang mempunyai struktur lebih kecil dan lebih padat. Small dense LDL berkaitan erat dengan peningkatan risiko PJK karena lebih mudah teroksidasi dan cenderung lebih banyak diambil oleh dinding vaskuler perifer sehingga terjadi penyumbatan endotel pembuluh darah karena adanya sel busa yang merupakan lesi awal dari aterosklerosis. Besar kecilnya ukuran partikel sdLDL dapat diperiksa dengan cara elektroforesis. Apabila ukuran partikel sdLDL < 25.2 nm maka akan meningkatkan risiko PJK, sedangkan apabila ukuran sdLDL > 25.2 nm dapat dikatakan normal (Sargowo D., 2007).

Individu dengan sdLDL yang banyak dalam darah akan menghadapi risiko PJK tiga kali lebih besar (untuk mengalami PJK). Hal tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol dan sekaligus diberi terapi suportif agar penggunaan dosis dari obat sintetik dapat dikurangi dan risiko PJK berkurang.

Tanaman obat yang tumbuh di Indonesia bervariasi jenisnya, dengan efek yang bervariasi, salah satunya kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack). Perubahan sikap kembali ke alam (back to nature) sekarang ini justru membuat pemanfaatan tanaman obat/herbal semakin meningkat sebagai obat tradisional (Agro Media, 2008).


(12)

Obat tradisional Indonesia yang dikenal sebagai jamu, telah digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit. Di Indonesia pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal perlu mendapatkan substansi ilmiah yang lebih kuat untuk membuktikan keamanan dan khasiatnya, terutama melalui uji praklinik maupun klinik supaya menjadi obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) merupakan salah satu obat tradisional yang secara empiris digunakan sebagai penurun kolesterol (Dalimartha S., 1999).

Pada penelitian sebelumnya oleh Indriana La’bi’ Toban Paembonan tahun 2012 tentang Efek Serbuk Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL Serum Mencit Jantan (Mus musculus) Galur Swiss Webster yang Diberi Asupan Tinggi Kolesterol, dengan kesimpulan bahwa infusa daun kemuning menurunkan kadar kolesterol LDL mencit. Oleh karena itu, penulis ingin melanjutkan penelitian dengan menggunakan daun kemuning dalam bentuk sediaaan ekstrak etanol untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ukuran partikel sdLDL dalam darah. Penelitian ini menggunakan subjek tikus model dislipidemia dengan bahan uji ekstrak etanol (sediaaan galenik) dengan asumsi bahwa zat aktif yang terkandung dalam daun kemuning akan lebih banyak tertarik sehingga dosis yang digunakan akan lebih kecil dan mempunyai efek yang lebih besar jika dibandingkan dengan infusa atau serbuk.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah

Apakah ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) berefek meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

Apakah potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) setara dengan simvastatin dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.


(13)

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1Maksud

Maksud penelitian ini untuk mengetahui dan mengembangkan tanaman herbal yang berefek terhadap dislipidemia.

1.3.2Tujuan

Tujuan dilakuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk menilai efek ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL.

Untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus dengan simvastatin.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan dalam bidang biokimia, patologi klinik, dan farmakologi herbal yang berefek meningkatkan ukuran partikel sdLDL.

1.4.2Manfaat Praktis

Memberi informasi ilmiah tentang efek daun kemuning dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL sehingga dapat digunakan untuk terapi suportif dislipidemia.

1.5Kerangka Pemikiran

Lipoprotein adalah kompleks yang terbentuk dari lipid darah (kolesterol dan trigliserida), fosfolipid, dan apolipoprotein. Jenis lipoprotein diantaranya : Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan Intermediate Density Lipoprotein (IDL). Low Density Lipoprotein (LDL) adalah lipoprotein yang banyak mengandung kolesterol yang aterogenik. Small Dense LDL merupakan sub-kelas fenotipe B dari LDL dengan ukuran partikel lebih kecil dan mudah teroksidasi sehingga memiliki efek besar


(14)

dalam pembentukan aterosklerosis dan risiko PJK. Small dense LDL berkaitan dengan profil lipoprotein dengan peningkatan kadar kolesterol LDL, Apolipoprotein B, trigliserida dan penurunan kolesterol HDL.

Daun kemuning mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, kumarin, tanin dan alkaloid.

Flavonoid dan kumarin mempunyai efek antioksidan dalam mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Flavonoid juga mampu meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl Transfarase (LCAT) sehingga terjadi peningkatan HDL. LCAT merupakan enzim yang dapat mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester kolesterol yang lebih hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat berikatan dengan partikel inti lipoprotein untuk membentuk HDL baru dengan cara meningkatkan produksi Apo A. HDL yang mengandung Apo A bersifat protektif terhadap aterosklerosis sehingga terjadi penurunan dari Apo B dan LDL yang menyebabkan peningkatan ukuran partikel sdLDL (Romadhoni D.A., 2012).

Flavonoid dan tanin dapat menghambat enzim HMG-COA reduktase yang berperan mensintesis kolesterol. Terhambatnya HMG-COA reduktase akan menurunkan sintesis kolesterol di hati sehingga menurunkan sintesis APO B dan meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hati. Kemudian kolesterol dalam darah dapat ditarik ke hati sehingga menurunkan kolesterol LDL dan VLDL. Selain itu tanin berefek menghambat enzim lipase pankreas sehingga penyerapan kolesterol oleh hepar terhambat dan sekresi kolesterol melalui feses meningkat. Tanin juga dapat menghambat enzim Acyl-CoA Cholesterol Acyl Transferase (ACAT) yang berperan dalam esterifikasi kolesterol sehingga menghambat penggabungan kolesterol ester membentuk kilomikron dan VLDL. Menurunnya kadar APO B menyebabkan pembentukan kilomikron, LDL dan VLDL terganggu yang menyebabkan trigliserida tidak terbentuk sehingga ukuran partikel sdLDL besar (Agustina D., Murwani H., 2013).

Kandungan alkaloid memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase, sehingga dapat menghambat pemecahan lemak menjadi molekul-molekul lemak


(15)

yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak yang dapat diabsorbsi sehingga konsetransi trigliserida dalam usus menurun yang menyebabkan peningkatan ukuran partikel sdLDL (Septian M., 2010).

1.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, maka dibuat hipotesis sebagai berikut : Ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) berefek

meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

Potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) setara dengan simvastatin dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) berefek meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

Potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) setara dengan simvastatin dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

5.2Saran

Penelitian ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap ukuran partikel sdLDL tikus perlu dilanjutkan dengan :

 Menggunakan dosis ekstrak etanol daun kemuning yang lebih kecil dari 100 mg/kgBB karena dengan dosis tersebut sudah berefek dan potensinya sama dengan simvastatin.

 Waktu penelitian lebih lama dari 14 hari.

 Perlu dilakukan uji toksisitas kronis dan subkronis dari ekstrak etanol daun kemuning.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. (2013). Murraya paniculata (L.) Jack. (Rutaceae). In Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia (pp. 229-246). Bandung: ITB. Adam, J. M. (2009). Dislipidemia. In Ilmu Penyakit Dalam (Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Edisi V ed., Vol. III, p. 1984). Jakarta: Pusat Penerbit FK UI. Agromedia. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Retrieved Januari 15, 2014, from

www.google.book.co.id.

Agustina, D., & Murwani, H. (2013). Pengaruh Pemberian Jus Biji Papaya (Carica Papaya L.) Terhadap Rasio Kolesterol LDL:HDL Tikus Sparague Dawley Dislipidemia. Journal Of Nutrition College , 2, 302-311.

Anggraheny, H. D. (2007). Pengaruh Pemberiam Jus Persea americana Mill Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Retrieved Januari 8, 2014, from http://eprints.undip.ac.id/22383/1/hemma.pdf.

Anwar, T. B. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung

Koroner. Retrieved Juli 17, 2014, from

http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf

Bruneton, J. (1999). Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plans. In Amino Acid Derivatives. Paris: Intercept.

Dalimartha, S. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Jakarta: Trubus Agriwidya.

DepkesRI. (1977). Murraya Paniculata (L.) Jack. In Materia Medika indonesia Jilid I (pp. 58-61). Jakarta.

Gandha, N. (2009). Hubungan Perilaku Dengan Prevalensi Dislipidemia Pada Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. Retrieved Januari 8, 2013, from http://www.google.co.id/#q=dislipidemia+adalah+nico+gandha.

Gunardi, & Dewi, K. (2007). Profil Kromatogram dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemuning ( Murraya paniculata (L) Jack. ) Terhadap Bakteri EscherichiaColi secara In Vitro. Retrieved Januari 15, 2013, from http://eprints.undip.ac.id/22657/1/Kartika.pdf.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Metabolisme Lipid. In Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed., p. 882). Jakarta: EGC Medical Publisher.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan Aplikatif:Aplikasi Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. In Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(18)

Hendarto, A. (2010). Small Dense Low Density Lipoprotein Sebagai Prediktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Anak Lelaki Obese Pra-Pubertal. Sari Pediatri , 12.

Hutapea, J. R. (2000). Murraya Paniculata Jacq. In Inventaris Tanaman Obat Indonesia (pp. 163-164). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I.

Jafar, N. (2011). Penyakit Jantung Koroner. Retrieved Juli 17, 2014, from https://www.scribd.com/doc/167554723/b31-Penyakit-Jantung-Koroner-Dr-Dra-Nurhaedar-Jafar-Apt-m-kes

Kemenkes, R. (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007. Retrieved Januari 17, 2014, fromhttps://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesda s%202007.pdf

Mashabi, Y. (2013). Penilaian Rasio Apo B/Apo A1 Pada Subjek Sindrom Metabolik dan Obesitas. Retrieved Juli 23, 2014, from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39685/3/Chapter%20II.pdf Mills, S. (2000). Principles and Practice of Phytotherapy Modern Herbal

Medicine. London: Churchill Livingstone.

Pusparini. (2006). Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko aterosklerosis. Universa Medicina , 25.

Romadhoni, D. A. (2012). Efek Pemberian Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa oleifera lam.) Terhadap Kadar LDL dan HDL Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Yang Diberi Diet Aterogenik. Retrieved Agustus 18, 2014, from http://pkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/0911310009_Dwi-Ayu-Romadhoni.pdf

Sampurno. (2007). Obat herbal dalam Prespektif Medik dan Bisnis. Retrieved

Januari 15, 2014, from

http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/13OBAT%20HERBAL_Sampurno.pdf. Santoso, B. (1993). Antihiperlipidemia. In Penapisan Farmakologi, Pengujian

Fitokimia dan Pengujian Klinik (pp. 37-39). Jakarta: Phyto Medika.

Sargowo, D. (2007). Small and Dense Low Density Lipoprotein (LDL) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Aterosklerosis. Trunojoyo , 11.

Septian, M. (2010). Pengaruh Pemberian Ekstrak Labu Siam (Sechiumedule (Jacq.) Sw.) Terhadap Kadar Trigliserida Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi dengan Pemberian Pakan Hiperkolesterolemik. Retrieved Januari 15, 1014, from http://eprints.uns.ac.id/5193/1/i.pdf.

Siregar, J. (2011). Perbandingan kadar LDL kolesterol pada DM tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi. Retrieved Juli 23, 2014, from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21914/4/Chapter%20II.pdf


(19)

Suyatna. (2007). Hipolipidemik. In Farmakologi dan Terapi (V ed., p. 373). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Talbert, R. L. (1999). Pharmacotherapy A Pathopgysiologic Approach. New York: Mc Graw Hill.


(1)

dalam pembentukan aterosklerosis dan risiko PJK. Small dense LDL berkaitan dengan profil lipoprotein dengan peningkatan kadar kolesterol LDL, Apolipoprotein B, trigliserida dan penurunan kolesterol HDL.

Daun kemuning mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, kumarin, tanin dan alkaloid.

Flavonoid dan kumarin mempunyai efek antioksidan dalam mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Flavonoid juga mampu meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl Transfarase (LCAT) sehingga terjadi peningkatan HDL. LCAT merupakan enzim yang dapat mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester kolesterol yang lebih hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat berikatan dengan partikel inti lipoprotein untuk membentuk HDL baru dengan cara meningkatkan produksi Apo A. HDL yang mengandung Apo A bersifat protektif terhadap aterosklerosis sehingga terjadi penurunan dari Apo B dan LDL yang menyebabkan peningkatan ukuran partikel sdLDL (Romadhoni D.A., 2012).

Flavonoid dan tanin dapat menghambat enzim HMG-COA reduktase yang berperan mensintesis kolesterol. Terhambatnya HMG-COA reduktase akan menurunkan sintesis kolesterol di hati sehingga menurunkan sintesis APO B dan meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hati. Kemudian kolesterol dalam darah dapat ditarik ke hati sehingga menurunkan kolesterol LDL dan VLDL. Selain itu tanin berefek menghambat enzim lipase pankreas sehingga penyerapan kolesterol oleh hepar terhambat dan sekresi kolesterol melalui feses meningkat. Tanin juga dapat menghambat enzim Acyl-CoA Cholesterol Acyl Transferase (ACAT) yang berperan dalam esterifikasi kolesterol sehingga menghambat penggabungan kolesterol ester membentuk kilomikron dan VLDL. Menurunnya kadar APO B menyebabkan pembentukan kilomikron, LDL dan VLDL terganggu yang menyebabkan trigliserida tidak terbentuk sehingga ukuran partikel sdLDL besar (Agustina D., Murwani H., 2013).


(2)

yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak yang dapat diabsorbsi sehingga konsetransi trigliserida dalam usus menurun yang menyebabkan peningkatan ukuran partikel sdLDL (Septian M., 2010).

1.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, maka dibuat hipotesis sebagai berikut : Ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) berefek

meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

Potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) setara dengan simvastatin dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) berefek meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

Potensi ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) setara dengan simvastatin dalam meningkatkan ukuran partikel sdLDL tikus.

5.2Saran

Penelitian ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap ukuran partikel sdLDL tikus perlu dilanjutkan dengan :

 Menggunakan dosis ekstrak etanol daun kemuning yang lebih kecil dari 100 mg/kgBB karena dengan dosis tersebut sudah berefek dan potensinya sama dengan simvastatin.

 Waktu penelitian lebih lama dari 14 hari.

 Perlu dilakukan uji toksisitas kronis dan subkronis dari ekstrak etanol daun kemuning.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. (2013). Murraya paniculata (L.) Jack. (Rutaceae). In Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia (pp. 229-246). Bandung: ITB. Adam, J. M. (2009). Dislipidemia. In Ilmu Penyakit Dalam (Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Edisi V ed., Vol. III, p. 1984). Jakarta: Pusat Penerbit FK UI. Agromedia. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Retrieved Januari 15, 2014, from

www.google.book.co.id.

Agustina, D., & Murwani, H. (2013). Pengaruh Pemberian Jus Biji Papaya (Carica Papaya L.) Terhadap Rasio Kolesterol LDL:HDL Tikus Sparague Dawley Dislipidemia. Journal Of Nutrition College , 2, 302-311.

Anggraheny, H. D. (2007). Pengaruh Pemberiam Jus Persea americana Mill Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Retrieved Januari 8, 2014, from http://eprints.undip.ac.id/22383/1/hemma.pdf.

Anwar, T. B. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Retrieved Juli 17, 2014, from http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf

Bruneton, J. (1999). Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plans. In Amino Acid Derivatives. Paris: Intercept.

Dalimartha, S. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Jakarta: Trubus Agriwidya.

DepkesRI. (1977). Murraya Paniculata (L.) Jack. In Materia Medika indonesia Jilid I (pp. 58-61). Jakarta.

Gandha, N. (2009). Hubungan Perilaku Dengan Prevalensi Dislipidemia Pada Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. Retrieved Januari 8, 2013, from http://www.google.co.id/#q=dislipidemia+adalah+nico+gandha.

Gunardi, & Dewi, K. (2007). Profil Kromatogram dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemuning ( Murraya paniculata (L) Jack. ) Terhadap Bakteri EscherichiaColi secara In Vitro. Retrieved Januari 15, 2013, from http://eprints.undip.ac.id/22657/1/Kartika.pdf.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Metabolisme Lipid. In Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed., p. 882). Jakarta: EGC Medical Publisher.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan Aplikatif:Aplikasi Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. In Prinsip


(5)

Hendarto, A. (2010). Small Dense Low Density Lipoprotein Sebagai Prediktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Anak Lelaki Obese Pra-Pubertal. Sari Pediatri , 12.

Hutapea, J. R. (2000). Murraya Paniculata Jacq. In Inventaris Tanaman Obat Indonesia (pp. 163-164). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I.

Jafar, N. (2011). Penyakit Jantung Koroner. Retrieved Juli 17, 2014, from https://www.scribd.com/doc/167554723/b31-Penyakit-Jantung-Koroner-Dr-Dra-Nurhaedar-Jafar-Apt-m-kes

Kemenkes, R. (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007. Retrieved Januari 17, 2014, fromhttps://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesda s%202007.pdf

Mashabi, Y. (2013). Penilaian Rasio Apo B/Apo A1 Pada Subjek Sindrom Metabolik dan Obesitas. Retrieved Juli 23, 2014, from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39685/3/Chapter%20II.pdf Mills, S. (2000). Principles and Practice of Phytotherapy Modern Herbal

Medicine. London: Churchill Livingstone.

Pusparini. (2006). Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko aterosklerosis. Universa Medicina , 25.

Romadhoni, D. A. (2012). Efek Pemberian Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa oleifera lam.) Terhadap Kadar LDL dan HDL Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Yang Diberi Diet Aterogenik. Retrieved Agustus 18, 2014, from http://pkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/0911310009_Dwi-Ayu-Romadhoni.pdf

Sampurno. (2007). Obat herbal dalam Prespektif Medik dan Bisnis. Retrieved

Januari 15, 2014, from

http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/13OBAT%20HERBAL_Sampurno.pdf. Santoso, B. (1993). Antihiperlipidemia. In Penapisan Farmakologi, Pengujian

Fitokimia dan Pengujian Klinik (pp. 37-39). Jakarta: Phyto Medika.

Sargowo, D. (2007). Small and Dense Low Density Lipoprotein (LDL) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Aterosklerosis. Trunojoyo , 11.

Septian, M. (2010). Pengaruh Pemberian Ekstrak Labu Siam (Sechiumedule (Jacq.) Sw.) Terhadap Kadar Trigliserida Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi dengan Pemberian Pakan Hiperkolesterolemik. Retrieved Januari 15, 1014, from http://eprints.uns.ac.id/5193/1/i.pdf.

Siregar, J. (2011). Perbandingan kadar LDL kolesterol pada DM tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi. Retrieved Juli 23, 2014, from


(6)

Suyatna. (2007). Hipolipidemik. In Farmakologi dan Terapi (V ed., p. 373). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Talbert, R. L. (1999). Pharmacotherapy A Pathopgysiologic Approach. New York: Mc Graw Hill.