Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.)Jack) Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Wistar Jantan.

(1)

iv

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING

(Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH

TIKUS WISTAR JANTAN

Giselle Primagusta C Hartono, 2014. Pembimbing I : Rosnaeni, dra, Apt Pembimbing II: Fenny, dr, Sp.PK,M.Kes

Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Pencegahan PJK salah satunya dengan obat antidislipidemia, bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama memiliki efek samping yang berbahaya sehingga sebagai terapi subtitusi, salah satunya digunakan daun kemuning.

Tujuan Penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol daun kemuning (EEDK) dalam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.

Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Efek antidislipidemia diuji dengan metode induksi Pakan Tinggi Lemak (PTL) dan Propiltiourasil (PTU 0,01%), menggunakan 30 tikus putih jantan Wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok (n=5) yaitu Kelompok I, II, dan III berturut-turut EEDK dosis 1 : 100 mg/kgBB, dosis 2 : 200 mg/kgBB, dan dosis 3 : 400 mg/kgBB, kelompok IV (kontol negatif) diberi pakan standar dan akuades, kelompok V (kontrol positif) diberi PTL dan PTU 0,01%, kelompok VI (pembanding) dengan simvastatin 0,9 mg/kgBB. Pelakuan diberikan setiap hari selama 14 hari. Data yang diukur kadar kolesterol total sesudah perlakuan. Analisis data dengan ANAVA dilanjutkan LSD, α = 0,05.

Hasil penelitian kadar kolesterol total pada kelompok I (74,00), II (73,40), dan III (61,40) terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) dibandingkan kelompok V (96,80).

Simpulan ekstrak etanol daun kemuning menurunkan kadar kolesterol total darah.

Kata kunci : Dislipidemia, ekstrak etanol daun kemuning, kadar kolesterol total


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF KEMUNING LEAVE (Murraya paniculata (L.) Jack) TOWARDS THE BLOOD TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN

MALE WISTAR RAT

Giselle Primagusta C Hartono, 2014. First Tutor : Rosnaeni, dra, Apt Second Tutor : Fenny,dr, Sp.PK, M.Kes Dyslipidemia is the risk accident of Coronary Heart Disease (CHD). Prevention of CHD one of them with antidyslipidemia drugs, when consumed in long term have dangerous side effects so as a substitution therapy, one of them used kemuning.

Objective of the research to find out the effect of ethanol extract of kemuning leave (EEDK) on lowering the blood total cholesterol level in male wistar rat induced by exogenous and endogenous.

The method of the research is true laboratory experiments with a comparative Completely Randomized Design (CRD). The effect of antidyslipidemia tested with High Fat Feeding (HFF) induction and Propiltiourasil (PTU 0.01%). Thirty rats divided into six groups is EEDK dose 1 : 100 mg/kgBB, dose 2 : 200 mg/kgBB, dose 3 : 400 mg/kgBB , group IV (negative control) with aquadest and standard food, group V (positive control) with HFF and PTU 0.,01%, and comparison group with simvastatin 0.9 mg/kgbb. Treatment is given everyday in two weeks. Total cholesterol level (mg/dl) is measured after treatment. Analysis by using ANOVA and continued LSD, α =0.05.

The result of research is total cholesterol level in group I (74.00), II (73.40), and III (61.40) is lower than groups V (96.80) got highly significant (p<0,01)

Conclusion of this research is ethanol extract of kemuning leave can lowering the blood total cholesterol level.

Key words : Dyslipidemia, ethanol extract of kemuning leave, the blood total cholesterol level.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ….viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6

2.1.1 Definisi lipid ... 6


(4)

vii

2.2 Lipoprotein ... 7

2.2.1 Definisi Lipoprotein ... 7

2.2.2 Pembagian Lipoprotein ... 7

2.2.3 Metabolisme Lipoprotein ... 8

2.2.4 Metabolisme Jalur Endogen ... 8

2.2.5 Metabolisme Jalur Eksogen ... 8

2.2.6 Jalur Reverse Cholesterol ... 9

2.3 Kolesterol ... 10

2.3.1 Definisi Kolesterol ... 10

2.3.2 Fungsi Kolesterol ... 11

2.3.3 Sintesis Kolesterol ... 11

2.3.4 Transpor Kolesterol ... 13

2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol Darah ... 13

2.4 Dislipidemia ... 14

2.4.1 Definisi Dislipidemia ... 14

2.4.2 Klasifikasi Dislipidemia ... 14

2.5 Aterosklerosis ... 15

2.5.1 Definisi Aterosklerosis ... 15

2.5.2 Patogenesis Aterosklerosis ... 15

2.6 Penyakit Jantung Koroner ... 16

2.7 Kriteria Diagnostik dan Pemeriksaan Laboratorium... 16

2.8 Terapi Dislipidemia ... 17

2.8.1 Non-Farmakologi ... 17

2.8.2 Farmakologi ... 18

2.8.3 Simvastatin ... 18

2.9 Kemuning ... 19

2.9.1 Diskripsi Kemuning ... 19

2.9.2 Klasifikasi Kemuning... 20

2.9.3 Kandungan Kimia Daun Kemuning ... 21

2.9.4 Manfaat Kemuning Sebagai Obat Tradisional ... 22


(5)

viii

2.9.6 Efek Daun Kemuning Terhadap Kadar Kolesterol Total ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 26

3.1.1 Bahan Penelitian ... 26

3.1.2 Peralatan Penelitian ... 26

3.1.3 Subjek Penelitian ... 27

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 27

3.3 Metodologi Penelitian ... 28

3.3.1 Desain Penelitian ... 28

3.3.2 Variabel Penelitian ... 28

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 28

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 29

3.4 Prosedur Penelitian ... 30

3.4.1 Pengumpulan Bahan ... 30

3.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 30

3.4.3 Cara Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 30

3.4.4 Cara Pembuatan Propiltiourasil 0,01% ... 31

3.4.5 Cara Pembuatan Bahan Uji ... 31

3.4.6 Pelaksanaan Penelitian ... 31

3.4.7 Cara Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total ... 32

3.4.7.1 Persiapan Pengambilan Sampel Darah ... 32

3.4.7.2 Pemeriksaan Kolesterol Total ... 32

3.5 Metode Analisis ... 33

3.6 Hipotesis Statistika ... 33

3.7 Kriteria Uji ... 33


(6)

ix

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.1.1 Simpulan tambahan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 48


(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan Kadar Lipid dengan Risiko PJK ………..17 Tabel 4.1 Kadar Kolesterol Total Sebelum Perlakuan pada Setiap Kelompok..34 Tabel 4.2 Uji Homogenitas Kelompok terhadap Kadar Kolesterol Total Sebelum

Perlakuan………35 Tabel 4.3 Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan pada Setiap Kelompok ...36 Tabel 4.4 Hasil Transformasi Data Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan..37 Tabel 4.5 Uji Normalitas Kelompok Perlakuan terhadap Kadar Kolesterol Total

Setelah Perlakuan………37 Tabel 4.6 Uji Homogenitas Varian Setiap Kelompok terhadap Kadar Kolesterol

Total Setelah Perlakuan………..38 Tabel 4.7 Uji ANAVA Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan………38 Tabel 4.8 Hasil Uji LSD………39


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metabolisme Jelur Eksogen dan Jalur Endogen………9

Gambar 2.2 Jalur Reverse Cholesterol………10

Gambar 2.3 Struktur Kolesterol………...11

Gambar 2.4 Sintesis Kolesterol………12

Gambar 2.5 Aterosklerosis………16

Gambar 2.6 Kemuning………..20

Gambar 2.7 Struktur Kimia Flavonoid………..21


(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian……….49

Lampiran 2 Konversi Dosis………50

Lampiran 3 Hasil Pengukuran Berat Badan Sebelum Adaptasi……….51

Lampiran 4 Hasil Kadar Kolesterol Total Sebelum Perlakuan………..52

Lampiran 5 Hasil Uji Homogenitas Kadar Kolesterol Total Sebelum Perlakuan………53

Lampiran 6 Hasil Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan………54

Lampiran 7 Hasil Uji ANAVA……….56

Lampiran 8 Hasil Uji LSD………58

Lampiran 9 Dokumentasi………..60


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) sampai saat ini masih menjadi suatu masalah, baik di negara maju maupun negara berkembang dan merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2004, memperkirakan 7,2 juta orang di dunia meninggal akibat jantung tiap tahunnya. Sekitar 80% dari jumlah total kematian di dunia disebabkan penyakit jantung secara umum terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan sedang (WHO, 2008).

Penyakit Jantung Koroner diperngaruhi oleh berbagai faktor baik yang tidak dapat dimodifikasi maupun yang dapat dimodifikasi, salah satunya yaitu hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL) , trigliserida, dan penurunan High Density Lipoprotein (HDL) dalam serum (dislipidemia) merupakan faktor risiko terjadinya plak aterosklerosis yang mengakibatkan tejadinya PJK (Guyton & Hall, 2006; Libby P, 2008).

Pencegahan PJK ini dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko yaitu salah satunya dengan menurunkan kadar kolesterol total. Pencegahan baik secara nonfarmakologi (modifikasi gaya hidup) dan secara farmakologi (obat-obatan salah satunya seperti golongan statin). Akan tetapi obat-(obat-obatan tersebut mempunyai banyak efek samping yang berbahaya sehingga penderita hiperkolesterolemia banyak memilih obat tradisional sebagai penurun kolesterol. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek ekonomi masyarakat mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya cukup terjangkau dan berkhasiat untuk perawatan, pengobatan dan pencegahan penyakit. Tanaman obat yang berkhasisat secara empiris yang digunakan untuk hiperkolesterolemia spesiesnya bervariasi, salah satunya adalah kemuning (DEPKES, 2000; Sarwono, 2007).


(11)

2

Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Secara empiris digunakan untuk menurunkan kolesterol, mengatasi nyeri, menurunkan demam, obesitas, keseleo, haid tidak teratur, keputihan, penyakit infeksi seperti bisul, eksema, ulkus, infeksi saluran kencing, infeksi saluran pernafasan, diare dan disentri. Bagian tanaman/ simplisia yang utama digunakan untuk obat tradisional adalah daun kemuning/Murrayae folium (Hariana, 2013).

Penggunaan daun kemuning untuk menurunkan secara tradisional dengan merebus 20 gram daun kemuning segar dalam air 3 gelas sampai tersisa 1 gelas (Agustine, 2012). Daun kemuning oleh Industri Obat Tradisional (IOT) dipasarkan dalam bentuk ekstrak kering/ dry extract yang dikemas dalam bentuk sediaan kapsul yang masih tergolong dalam kelompok jamu. Bentuk sediaan kapsul yang paling banyak disukai penduduk (KEPMENKES RI, 2010), alasannya karena penggunaannya lebih praktis, kadarnya dosis terukur dan mengurangi rasa pahit (Wasito,2011).

Penelitian aktivitas daun kemuning terhadap kadar kolesterol yang pernah dilakukan oleh Maria Mikael Miracle Juwita pada tahun 2012, mengenai efek infusa daun kemuning dosis 2,5 g/kgBB/hari, 5 g/kgBB/hari, dan 10 g/kgBB/hari terhadap penurunan kadar kolesterol total serum pada mencit galur Swiss-Webster jantan. Simpulan dari penelitian ini, infusa daun kemuning 10 g/kgBB/hari menurunkan kolesterol sangat bermakna (p<0,01).

Penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian ini, dengan menggunakan bentuk sediaan ekstrak etanol daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total darah. Ekstrak kemuning yang digunakan dalam penelitian diekstraksi menggunakan pelarut ethanol 70%. Alasan menggunakan sediaan ekstrak karena zat senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia akan lebih banyak tersari dibandingkan dengan sediaan infusa. Selain itu, sediaan ekstrak lebih sering digunakan dalam produksi obat tradisional menurut Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB). Hewan coba yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar yang diinduksi secara eksogen (Pakan Tinggi Lemak) dan endogen (Propiltiourasil 0,01%).


(12)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

Apakah ekstrak etanol daun kemuning berefek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian untuk mengembangkan obat herbal khususnya yang berefek antidislipidemia.

Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total darah pada tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat akademis

Penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang biokimia, patologi klinik, dan farmakologi tanaman obat, khususnya yang berefek antidislipidemia.

 Manfaat praktis

Penelitian ini memberi informasi ilmiah tentang efek daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total darah sebagai pengobatan substitusi.

1.5 Kerangka pemikiran

Dislipidemia secara farmakologi dapat diatasi dengan pemberian obat antidislipidemia, yang dipilih berdasarkan keniakan setiap profil lipidnya (Robert, 2005). Hewan coba yang diinduksi secara eksogen dan endogen yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan cara diinduksi secara eksogen dan endogen yaitu dengan pemberian Pakan Tinggi Lemak (PTL) dan Propiltiourasil (PTU 0,01%).


(13)

4

Simvastatin merupakan obat golongan statin yang menurunkan kadar kolesterol total darah. Mekanisme kerjanya dengan menghambat HMG-KoA reduktase. Enzim ini yang mengkatalisa HMG-KoA reduktase menjadi asam mevalonat yang merupakan sintesa dari kolesterol (Robbert, 2005; Adam, 2009).

Daun kemuning mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, dan tanin (DEPKES, 1977).

Flavonoid yang terdapat dalam daun kemuning, yang sudah teridentifikasi jenisnya meliputi senyawa flavon, flavonol dan flavonon (Achmad, 2013). Adanya senyawa flavonoid ini sangat berperan sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa ini menangkap radikal bebas dengan menangkap atom hidrogen dari gugus hidroksilnya. Golongan senyawa flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL serta meningkatkan HDL dengan menghambat enzim HMG-KoA reduktase sehingga kolesterol darah menurun (Bruneton, 1999; Mills & Bone, 2000; Havsteen, 2002; Park, M. J., et al, 2002).

Saponin dapat menurunkan kadar kolesterol total darah dengan jalan mengikat asam empedu di usus. Asam empedu dibuat dari kolesterol, asam empedu akan diserap kembali dalam usus (siklus enterohepatik) sehingga dengan menghambat penyerapan kembali asam empedu di usus dan di buang maka asam empedu akan dibuat lagi oleh kolesterol secara terus menerus dapat menurunkan kadar kolesterol total (Bruneton, 1999; Cornell University, 2009).

Tanin dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara menghambat pembentukan kolesterol yaitu bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga dapat menghambat penyerapan lemak, dan turunannya dapat menghambat enzim HMG-KoA redukase (Bruneton, 1999; Chang, J., et al , 2001; Dalimartha, 2008).


(14)

5

1.6 Hipotesis

Berdasarkan data yang ada, maka dapat di buat hipotesis sebagai berikut :

 Ekstrak etanol daun kemuning berefek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.


(15)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak etanol daun kemuning berefek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.

5.1.1 Simpulan tambahan

Ekstrak etanol daun kemuning dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB berefek menurunkan kadar kolesterol total darah dan antara dosis tersebut mempunyai efek yang sama dalam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan yang diinduksi secara eksogen dan endogen.

5.2 Saran

Penelitian Ekstrak Etanol Daun Kemuning Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah yang perlu dilanjutkan dengan penelitian lain.

 Penelitian mengenai ekstrak etanol daun kemuning terhadap kadar profil lipid lainnya seperti Trigliserida, High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL).

 Penelitian tentang ekstrak etanol daun kemuning dalam jangka waktu yang lama untuk mengetahui efek penurunan kadar kolesterol total.

 Penelitian mengenai uji toksisitas kronis dan subkronis untuk mengetahui dosis toksik ekstrak etanol daun kemuning terhadap berbagai organ tubuh.

 Penelitian tentang dosis efektif terkecil daun kemuning untuk menurunkan kadar lipid darah.


(16)

Riwayat Hidup

Nama : Giselle Primagusta Chris Hartono NRP : 1110046

Agama : Kristen

Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 13 Agustus 1993

Alamat : Jl. Honggokusuman no 46 Kuwu-Purwodadi-Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan :

-TK Kuwu (lulus tahun 1999) -SD Negri 2 Kuwu (lulus tahun 2005)

-SMP Karangturi Semarang (lulus tahun 2008) -SMA Karangturi Semarang (lulus tahun 2011) -Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (2011-sekarang)


(17)

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF KEMUNING LEAVE

(Murraya paniculata (L.) Jack) TOWARDS

THE BLOOD TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN MALE WISTAR RAT

Rosnaeni1, Fenny Tanudjaja2, Giselle Primagusta C Hartono3

1Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

2Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Obat antidislipidemia bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama memiliki efek samping yang berbahaya sehingga sebagai terapi subtitusi, salah satunya digunakan daun kemuning.

Tujuan Penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol daun kemuning (EEDK) dalam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan model dislipidemia.

Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Efek antidislipidemia diuji dengan metode induksi Pakan Tinggi Lemak (PTL) dan Propiltiourasil (PTU 0,01%), menggunakan 30 tikus putih jantan Wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok (n=5) yaitu Kelompok I, II, dan III berturut-turut EEDK dosis 1 : 100 mg/kgBB, dosis 2 : 200 mg/kgBB, dan dosis 3 : 400 mg/kgBB, kelompok IV (kontol negatif) diberi pakan standar dan akuades, kelompok V (kontrol positif) diberi PTL dan PTU 0,01%, kelompok VI (pembanding) dengan simvastatin 0,9 mg/kgBB. Pelakuan diberikan setiap hari selama 14 hari. Data yang diukur kadar kolesterol total sesudah perlakuan. Analisis data dengan ANAVA dilanjutkan LSD, α = 0,05.

Hasil penelitian kadar kolesterol total pada kelompok I (74,00), II (73,40), dan III (61,40) terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) dibandingkan kelompok V (96,80).

Simpulan ekstrak etanol daun kemuning menurunkan kadar kolesterol total darah. Kata kunci : Dislipidemia, ekstrak etanol daun kemuning, kadar kolesterol total darah.

ABSTRACT

Dyslipidemia is the risk accident of Coronary Heart Disease (CHD). If Antidylipidemia drugs consumed in long term have dangerous side effects so as a substitution therapy, one of them used kemuning.

Objective of the research to find out the effect of ethanol extract of kemuning leave (EEDK) on lowering the blood total cholesterol level in dyslipidemia male wistar rat.


(18)

The method of the research is true laboratory experiments with a comparative Completely Randomized Design (CRD). The effect of antidyslipidemia tested with High Fat Feeding (HFF) induction and Propiltiourasil (PTU 0.01%). Thirty rats divided into six groups is EEDK dose 1 : 100 mg/kgBB, dose 2 : 200 mg/kgBB, dose 3 : 400 mg/kgBB , group IV (negative control) with aquadest and standard food, group V (positive control) with HFF and PTU 0.,01%, and comparison group with simvastatin 0.9 mg/kgbb. Treatment is given everyday in two weeks. Total cholesterol level (mg/dl) is measured after treatment. Analysis by using ANOVA and

continued LSD, α =0.05.

The result of research is total cholesterol level in group I (74.00), II (73.40), and III (61.40) is lower than groups V (96,80) got highly significant (p<0,01)

Conclusion of this research is ethanol extract of kemuning leave can lowering the blood total cholesterol level.

Key words : Dyslipidemia, ethanol extract of kemuning leave, the blood total cholesterol level.

PENDAHULUAN

Penyakit Jantung Koroner (PJK) sampai saat ini masih menjadi suatu masalah, baik di negara maju maupun negara berkembang dan merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. PJK dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang dapat dimodifikasi (hiperkolesterolemia, obesitas, merokok, olah raga, hipertensi, diabetes mellitus) maupun yang tidak dapat dimodifikasi (umur,jenis kelamin, genetik)1,2,3.

Pencegahan PJK ini dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko secara nonfarmakologi dengan mengubah pola hidup yaitu terutama diet rendah lemak, olah raga, tidak merokok dan menghindari obesitas. Apabila faktor risiko ini tidak berhasil dihindari maka perlu dilakukan pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol serum, secara farmakologi dapat menggunakan obat-obatan yang ada seperti statin, asam fibrat, niasin, resin asam empedu dan obat penghambat penyerapan kolesterol. Akan tetapi obat-obatan tersebut mempunyai banyak efek samping yang berbahaya sehingga penderita hiperkolesterolemia

banyak memilih obat tradisional sebagai penurun kolesterol. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek ekonomi masyarakat mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya cukup terjangkau dan berkhasiat untuk perawatan, pengobatan dan pencegahan penyakit4.

Kemuning (Murraya paniculata

(L.) Jack) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Secara empiris digunakan untuk menurunkan kolesterol. Bagian tanaman/ simplisia yang utama digunakan untuk obat tradisional adalah daun kemuning/Murrayae folium5.

Daun kemuning oleh Industri Obat Tradisional (IOT) dipasarkan dalam bentuk ekstrak kering/ dry extract yang dikemas dalam bentuk sediaan kapsul yang masih tergolong dalam kelompok jamu. Bentuk sediaan kapsul yang paling banyak disukai penduduk6, alasannya karena

penggunaannya lebih praktis, kadarnya dosis terukur dan mengurangi rasa pahit7.

Ekstrak kemuning yang digunakan dalam penelitian diekstraksi menggunakan pelarut ethanol 70%, diharapkan senyawa


(19)

kimia yang terdapat dalam daun kemuning lebih banyak tersari dibandingkan dengan menggunakan pelarut air5.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini menggunakan subjek penelitian hewan coba tikus Wistar jantan sebanyaj 30 tikus. Bahan yang digunakan adalah ekstrak etanol daun kemuning (EEDK) dengan 3 variasi dosis yang didapatkan dari PT.B. Uji antidislipidemia dengan induksi eksogen (Pakan Tinggi Lemak (PTL)) dan induksi endogen (Propiltiourasil 0,01% (PTU 0,01%)). Waktu perlakuan selama 21 hari.

Sebelum penelitian dimulai 30 ekor tikus masing-masing ditimbang dan dihitung berat badannya (BB1), tikus diadaptasikan terlebih dahulu dengan lingkungan tempat penelitian selama 1 minggu. Selama adaptasi tikus diberi makan pellet standard air minum. Pada hari ke-7, semua tikus ditimbang berat badannya (BB2). Tikus yang digunakan adalah tikus yang sehat, yang berat badannya selama adaptasi tidak berkurang lebih dari 10% dari berat semula dan perilakunya normal. Kemudian dilakukan pemeriksaan kolesterol total (KT1).

Sebanyak 30 tikus dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 tikus. Kemudian mulai hari ke-8 diberi perlakuan setiap hari selama 14 hari pada masing-masing kelompok sebagai berikut :

1. Kelompok I : diberi PTL + PTU 0,01% + EEDK 100mg/kgBB. 2. Kelompok II : diberi PTL + PTU

0,01% + EEDK 200mg/kgBB 3. Kelompok III : diberi PTL + PTU

0,01% + EEDK 400mg/kgBB 4. Kelompok IV : kontrol negatif,,

hanya diberi makanan standard dan minuman air matang.

5. Kelompok V : kontrol positif, kelompok ini diberi akuades,

pakan diet tinggi lemak, dan PTU 0,01%.

6. Kelompok VI : Kelompok ini diberi Simvastatin 0,9 mg/kgBB, pakan diet tinggi lemak dan PTU 0,01%.

Setelah perlakuan selama 14 hari yaitu pada hari ke 22, tikus dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total (KT2), sebelumnya dipuasakan 8-12 jam kecuali minum dan ditimbang kembali berat badannya (BB3).

ANALISIS DATA

Data yang diukur adalah kadar Kolesterol Total darah (mg/dL) sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data dengan metode ANAVA menggunakan bantuan perangkat lunak komputer yang dilanjutkan dengan uji yang sesuai dengan

α=0,05. Kemudian dilanjutkan dengan post hoct test LSD dengan kemaknaan nilai

p<0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian efek ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata

L.Jack) selanjutnya disingkat EEDK, terhadap kadar kolesterol total sudah dilakukan menggunakan hewan coba 30 tikus Wistar jantan. Hewan coba sesudah ditimbang kemudian diadaptasi selama 7 hari, selanjutnya diukur kadar kolesterol total sebelum perlakuan (mg/dL). Hasil pengukuran kadar kolesterol total dari seluruh hewan coba yang tertera pada Lampiran 4, setelah itu hewan coba dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok (n=5) ditunjukan pada Tabel 4.1 berikut ini.


(20)

Tabel 4.1 Kadar Kolesterol Total Sebelum Perlakuan pada Setiap Kelompok

Kadar Kolesterol Total (mg/dL) pada Kelompok

I II III IV V VI 78.40 74.30 65.40 75.10 79.10 80.90 69.40 81.60 82.40 67.80 82.40 98.90 49.80 70.20 75.50 66.90 50.00 84.10 70.30 74.90 82.40 88.20 70.20 84.10 63.10 64.50 67.80 73.40 82.30 72.50 Rerata 74.46 76.42 75.36 69.24 77.60 72.10

Hasil pengukuran kadar kolesterol total dari seluruh hewan coba sebelum perlakuan antara 49,80 – 98,90 mg/dL dengan rerata antara 69,24 - 77,60 mg/dL. Hasil tersebut dilakukan uji homogenitas lavene diperoleh nilai p=0,33. Hal ini menunjukan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) kadar kolesterol total antar kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan kadar kolesterol total masing-masing kelompok homogen dan penelitan dapat dilanjutkan.

Setelah perlakuan selama 14 hari maka setiap hewan coba diukur lagi kadar kolesterol total setelah perlakuan (mg/dL).

Data hasil pengukuran kadar kolesterol total setelah perlakuan dicantumkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan pada Setiap Kelompok

Hasil pengukuran rerata kadar kolesterol total setelah perlakuan berkisar antara 61.40 - 94.80 mg/dL. Syarat yang harus dipenuhi untuk uji ANAVA, data harus berdistribusi normal dan varian homogen. Pada uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk

didapatkan p=0,275 dan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p=0,2. Hal ini menunjukan data berdistribusi normal (p>0,05). Pada hasil uji homogenitas lavene, didapatkan hasil p=0,774. Hal tersebut menunjukan varian homogen (p>0,05). Hasil uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukan uji ANAVA, keduanya sudah terpenuhi sehingga dilanjutkan uji ANAVA yang ditunjukan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Uji ANAVA Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan

KELOMPOK Rerata Kadar Kolesterol Total Darah (mg/dL) F Hitung P value

I 74.00(7.9687) II 73.40(10.7145)

III 61.40(13.6125) 5.204 .002 IV 71.60(11.8870)

V 94.80(13.7186) VI 66.40(7.8294)

F (0,05 , 24) = 2,62 F (0,01 , 24) = 3,90

Pada hasil ANAVA kadar kolesterol total setelah perlakuan diperoleh nilai F hitung = 5,204 yang nilainya lebih besar dari F tabel, dengan

p=0,002. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) kadar kolesterol total setelah perlakuan minimal pada sepasang kelompok perlakuan. Untuk mengetahui kelompok perlakuan mana yang menunjukan perbedaan kadar kolesterol total dilakukan uji LSD yang hasilnya ditunjukan pada Tabel 4.4

Kadar Kolesterol Total (mg/dL) pada kelompok I II III IV V VI

78.00 79.00 60.00 75.00 78.00 76.00 68.00 74.00 89.00 60.00 65.00 77.00 40.00 59.00 66.00 63.00 60.00 89.00 68.00 78.00 91.00 117.00 83.00 98.00 85.00 63.00 66.00 56.00 77.00 70.00 Rerata 74.00 73.40 61.40 71.60 94.80 66.40


(21)

Tabel 4.4 Hasil Uji LSD

Keterangan :

I : EEDK D1 100 mg/kgBB II : EEDK D2 200 mg/kgBB III : EEDK D3 300 mg/kgBB IV : Kontrol Negatif V : Kontrol Positif KP : Kontrol Pembanding TB = Tidak Bermakna

* = perbedaan bermakna dengan 0,05 > p ≥ 0,01 ** = perbedaan sangat bermakna dengan p < 0,01

Hasil uji LSD, didapatkan perbedaan sangat bermakna (p<0,01) pada kelompok I : EEDK D1 (100 mg/kgBB), II : EEDK D2 (200 mg/kgBB), dan III : EEDK D3 (400mg/kgBB) dibanding kelompok V (kontrol positif). Hal ini menunjukan bahwa EEDK D1, D2, dan D3 mempunyai efek yang dapat menurunkan kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan karena daun kemuning mengandung flavonoid, saponin, dan tannin dalam jumlah adekuat, maka berpotensi dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus galur Wistar jantan model dislipidemia.

Flavonoid merupakan antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa ini menangkap radikal bebas dengan menangkap atom hydrogen dari gugus hidroksilnya. Golongan senyawa flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL serta meningkatkan HDL dengan menghambat enzim HMG-KoA reduktase sehingga kolesterol darah menurun8,9,10,11.

Saponin dapat menurunkan kadar kolesterol total darah dengan jalan mengikat asam empedu di usus. Asam empedu dibuat dari kolesterol, asam empedu akan diserap kembali dalam usus (siklus enterohepatik) sehingga dengan menghambat penyerapan kembali asam empedu di usus dan di buang maka asam empedu akan dibuat lagi oleh kolesterol secara terus menerus dapat menurunkan kadar kolesterol total12,13.

Tannin dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara menghambat pembentukan kolesterol yaitu bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga dapat menghambat penyerapan lemak, dan turunannya dapat menghambat enzim HMG-KoA redukase14,15,16.

Pada kelompok I, II, dan III yang berturut-turut diberi bahan uji EEDK D1 (100 mg/kgBB), EEDK D2 (200 mg/kgBB), dan EEDK D3 (400mg/kgBB) bila dibandingkan dengan kelompok VI yang merupakan kelompok pembanding (Simvastatin 0,9 mg/kgBB), kadar kolesterol total menunjukan tidak terdapat perbedaan (p>0,05). Hal ini menunjukan efek penurunan kolesterol total EEDK dari semua dosis yang diujikan mempunyai potensi yang setara simvastatin. Ini disebabkan karena daun kemuning mengandung flavonoid, saponin, dan tannin dalam jumlah adekuat, maka berpotensi dapat menurunkan kadar kolesterol total serum tikus galur Wistar jantan model dislipidemia.

Pada tahun 2003 yang dilakukan oleh Pri Iswati Utami mengenai pengaruh infusa daun kemuning terhadap kadar lipid plasma tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang di beri diet tinggi lemak. Sebelum perlakuan hewan coba diinduksi diet tinggi lemak selama 14 hari, perlakuan selama 30 hari dengan dosis infusa daun kemuning konsentrasi 5%, 10%, 15%. Hasil penelitian tersebut menunjukan dosis konsentrasi 5% dan 10% dapat menurunkan kadar lipid plasma Rerata Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan

(mg/dL)

I II III IV V VI

I TB TB TB ** TB II TB TB ** TB

III TB ** TB

IV ** TB

V **


(22)

tetapi dosis konsentrasi 15% memberi efek yang penurunan kadar kolesterol lebih besar dibanding dosis lainnya. Penelitian lainnya, tahun 2012 yang dilakukan oleh Maria Mikael Miracle Juwita mengenai efek daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total serum pada mencit galur Swiss-Webster jantan. Penelitian tersebut menggunakan infusa daun kemuning dengan dosis 2,5 g/kgBB/hari, 5 g/kgBB/hari, dan 10 g/kgBB/hari. Hasil penelitian tersebut didapatkan dosis 10g/kgBB/hari yang paling efektif terhadap efek penurunan kolesterol total serum mencit. Pada hasil penelitian infusa daun kemuning dibanding EEDK, dosis terkecil dari infusa daun kemuning yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol total masih lebih tinggi dari dosis terkecil EEDK. Hal ini menunjukan dosis EEDK yang diujikan memiliki dosis yang lebih efektif daripada infusa daun kemuning untuk penurunan kadar kolesterol total.

Pada penelitian ekstrak etanol daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total marmot jantan yang dilakukan oleh Marina Pane tahun 2010, dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB. Penelitian tersebut didapatkan hasil pemberian ekstrak daun kemuning dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB memberi penurunan kadar kolesterol yang tidak berbeda secara nyata dengan pemberian simvastatin 0,8 mg/kgBB. Hasil penelitian terhadap marmot dibandingkan tikus mempunyai dosis efektif yang sama berturut-turut yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB.

SIMPULAN

Ekstrak etanol daun kemuning berefek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan model dislipidemia.

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. 2002.

WHO World Health Organization Report 2000. Genewa : WHO 2. Guyton, Arthur C, & Hall, John G.

2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9, EGC, Jakarta, 1077-91.

3. Libby P. 2008. Lipoprotein disorders and cardiovascular disease. In E. Brounwald: Braunwald heart disease. 8th ed. Elsevier. Philadelpia.

p.1071-1091.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI

5. Hariana, Arief. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Perum Bukit Permai. Hal 171-175. 6. KEMENKES RI, 2010. Riset

Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 417-424.

7. Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 34-35. 8. Bruneton. 1999. Flavonoids. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York :

Lavoser. p 310-324

9. Mills & Bone. 2000. Flavonoids. In:

Principles and Pranctice of Phytotherapy. New York: Churchill Livingstone. p 32-34

10. Havsteen B.H. 2002. The biochemistry and medical significance of the flavonoids Pharmacology and Therapeutic. p 96 : 67-202.

11. Park, M. J., Kim, S. R., & Lee, MK. K

et al. 2002. Flavonoid & Cardiovascular Diseases. USA :

Department of Laboratory Medicine and Pathology University of Minnesota. p 21-24


(23)

12. Bruneton. 1999. Saponins. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York :

Lavoser. P 683-684.

13. Department of Animal Science Cornell University. 2009. Saponins. http://www.nfs.uvm.edu/plants/toxi cagents/saponin.html#cholesterol. 12 Februari 2014

14. Bruneton. 1999. Tannins. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York :

Lavoser.p 383-389.

15. Chang, J., Kashiwada, Y., Nonaka, G., Nishioka, I & Lee, K. 2001. Body Lipid Deposition in Nile Tilapia Fed on Rations Containing Tannin. Brazil: Universidadi Estudual Paluista. p 34-38

16. Dalimartha. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.H 28-29.


(24)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adam, MF. 2009. Dislipidemia. Dalam : Aru W. Sudoyo, dkk. Ed : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi III. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1984-90.

Agustine, Ria Dwi. 2012. Ramuan Penurun Kolesterol.

http://penyakitkolesterol.blogspot.com/2012/11/ramuan-penurun-kolesterol.html. 15 Januari 2014.

Anwar J, T Bahri. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi. https://docs.google.com/viewers?a=v&q=cache:RW8a_8LqqEEJ:library.usu .ac.id. 25 Maret 2014.

Botham, M & Mayes, A. 2009. Cholesterol Syntesis, Transport & Excretion. In:

Harper’s illustrated Biochemistry.28th Ed. USA: LANGE Mc Graw Hill. chapter 26. p 224-233

Botham, M & Mayes, A. 2009. Lipids of Physiologic Significance. In : Harper’s illustrated Biochemistry. 28th Ed. USA: LANGE Mc Graw Hill. p 121-128. Braunwald, E., Antman, E, M., Selwyn, A, P & Loscalzo, J. 2008. Ischemic

Heart Disease. In : Harrison’s Principles of Internal Medicine. Vol II. 17th ed. New York: Mc Graw Hill. p 1514-15.

Brashers. 2007. Definisi Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 13 Juli 2014

Bruneton. 1999. Flavonoids. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 310-324.

Bruneton. 1999. Tannins. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 383-389.

Bruneton. 1999. Saponins. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 683-684.

Chang, J., Kashiwada, Y., Nonaka, G., Nishioka, I & Lee, K. 2001. Body Lipid Deposition in Nile Tilapia Fed on Rations Containing Tannin. Brazil: Universidadi Estudual Paluista. p 34-38

Dalimartha. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya. H 28-29.


(25)

45

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Department of Animal Science Cornell University. 2009. Saponins. http://www.nfs.uvm.edu/plants/toxicagents/saponin.html#cholesterol. 12 Februari 2014

E.N Kosasih dan A.S Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik edisi kedua. Jakarta : Karisma Publishing Group. Halaman 143-162 Guyton, Arthur C, & Hall, John G. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi

9, Jakarta: EGC, Hal 1077-91.

Hariana, Arief. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Perum Bukit Permai. Hal 171-175.

Harmanto, Ning. 2005. Mengusir Kolesterol Bersama Mahkota Dewa. Cetakan Pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman 5-13, 34-35.

Havsteen B.H. 2002. The biochemistry and medical significance of the flavonoids Pharmacology and Therapeutic. p 96 : 67-202.

Iskandar, D. 2005. Kemuning Jati Belanda: Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat. Cetakan 1. Jakarta : Penerbit Swadaya. Halaman 10-19.

Jansen. 2006. Definisi Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 15 Juli 2014.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangan Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati, edisi 1. Jakarta : PT Raja Granindo Persada. Hal 10-12.

KEMENKES RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 417-424.

KEMENKES RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 112-114.


(26)

46

Libby P. 2005. The pathogenesis of atherosclerosis, prevention and treatment of atherosclerosis. In : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Ed. Vol II. New York: Mcgraw-Hill. p1517-29

Libby P. 2008. Lipoprotein disorders and cardiovascular disease. In E. Brounwald: Braunwald heart disease. 8th ed. Elsevier. Philadelpia. p.1071-1091.

Maria Mikael Miracle Juwita. 2012. Efek Daun Kemuning terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum pada mencit galur Swiss-Webster jantan. http://repository.maranatha.edu/2708/. 25 Agustus 2014.

Morrel. 2005. Patogenesis Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 15 Juli 2014

Marine Pane. 2010. Uji Efek Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia cobaya).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25862/4/Chapter%20II.pdf . 7 Januari 2014.

Mills & Bone. 2000. Flavonoids. In: Principles and Pranctice of Phytotherapy. New York: Churchill Livingstone. p 32-34.

Park, M. J., Kim, S. R., & Lee, MK. K. 2002. Flavonoid & Cardiovascular Diseases. USA : Department of Laboratory Medicine and Pathology University of Minnesota. p 21-24.

Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. Hal 37-38.

Pri Iswati Utami.2003.Pengaruh Infusa Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) Terhadap Kadar Lipid Plasma Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Diberi Diet Tinggi Lemak.http://jurnal.ump.ac.id/index.php/pharmacy/article/view/193. 25 Agustus 2014.

Robert L, Talbert. 2005. Hyperlipidemia. In: Pharmacotherapy. Edisi 6. Vol I. New York : McGraw-Hill. p 429-445.

Sjamsul Arifin Achmad. 2013. Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan obat Indonesia. Jilid II. Bandung : Penerbit ITB. Hal 24-26.


(27)

47

Suyatna F.D.2007. Hipolipidemik. Farmakologi dan Terapi. Edisi5.Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 383-384.

Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 34-35.

Widowati, Wahyu. 2007. Peran antioksidan sebagai agen hipokolesterolemia, pencegahan oksidasi lipid dan aterosklerosis. Jakarta: Damianus.

Williams. 2005. Dislipidemia terapi obat. http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/dislipidemia_obat_hosppharm.p df. 20 januari 2014.

World Health Organization. 2008. WHO World Health Organization Report 2000. Genewa : WHO.

Zulfikar, 2010. Steroid. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/steroid/. 22 Februari 2014.


(1)

tetapi dosis konsentrasi 15% memberi efek yang penurunan kadar kolesterol lebih besar dibanding dosis lainnya. Penelitian lainnya, tahun 2012 yang dilakukan oleh Maria Mikael Miracle Juwita mengenai efek daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total serum pada mencit galur Swiss-Webster jantan. Penelitian tersebut menggunakan infusa daun kemuning dengan dosis 2,5 g/kgBB/hari, 5 g/kgBB/hari, dan 10 g/kgBB/hari. Hasil penelitian tersebut didapatkan dosis 10g/kgBB/hari yang paling efektif terhadap efek penurunan kolesterol total serum mencit. Pada hasil penelitian infusa daun kemuning dibanding EEDK, dosis terkecil dari infusa daun kemuning yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol total masih lebih tinggi dari dosis terkecil EEDK. Hal ini menunjukan dosis EEDK yang diujikan memiliki dosis yang lebih efektif daripada infusa daun kemuning untuk penurunan kadar kolesterol total.

Pada penelitian ekstrak etanol daun kemuning terhadap penurunan kadar kolesterol total marmot jantan yang dilakukan oleh Marina Pane tahun 2010, dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB. Penelitian tersebut didapatkan hasil pemberian ekstrak daun kemuning dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB memberi penurunan kadar kolesterol yang tidak berbeda secara nyata dengan pemberian simvastatin 0,8 mg/kgBB. Hasil penelitian terhadap marmot dibandingkan tikus mempunyai dosis efektif yang sama berturut-turut yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB.

SIMPULAN

Ekstrak etanol daun kemuning berefek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus Wistar jantan model dislipidemia.

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. 2002.

WHO World Health Organization Report 2000. Genewa : WHO 2. Guyton, Arthur C, & Hall, John G.

2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9, EGC, Jakarta, 1077-91.

3. Libby P. 2008. Lipoprotein disorders and cardiovascular disease. In E. Brounwald: Braunwald heart disease. 8th ed. Elsevier. Philadelpia. p.1071-1091.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI

5. Hariana, Arief. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Perum Bukit Permai. Hal 171-175. 6. KEMENKES RI, 2010. Riset

Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 417-424.

7. Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 34-35. 8. Bruneton. 1999. Flavonoids. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 310-324

9. Mills & Bone. 2000. Flavonoids. In:

Principles and Pranctice of Phytotherapy. New York: Churchill Livingstone. p 32-34

10. Havsteen B.H. 2002. The biochemistry and medical significance of the flavonoids Pharmacology and Therapeutic. p 96 : 67-202.

11. Park, M. J., Kim, S. R., & Lee, MK. K

et al. 2002. Flavonoid & Cardiovascular Diseases. USA :

Department of Laboratory Medicine and Pathology University of Minnesota. p 21-24


(2)

12. Bruneton. 1999. Saponins. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. P 683-684.

13. Department of Animal Science Cornell University. 2009. Saponins. http://www.nfs.uvm.edu/plants/toxi cagents/saponin.html#cholesterol. 12 Februari 2014

14. Bruneton. 1999. Tannins. In:

Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser.p 383-389.

15. Chang, J., Kashiwada, Y., Nonaka, G., Nishioka, I & Lee, K. 2001. Body Lipid Deposition in Nile Tilapia Fed on Rations Containing Tannin. Brazil: Universidadi Estudual Paluista. p 34-38

16. Dalimartha. 2008. 36 Resep

Tumbuhan Obat Untuk

Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.H 28-29.


(3)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adam, MF. 2009. Dislipidemia. Dalam : Aru W. Sudoyo, dkk. Ed : Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi III. Jakarta : Interna Publishing. Hal

1984-90.

Agustine, Ria Dwi. 2012. Ramuan Penurun Kolesterol.

http://penyakitkolesterol.blogspot.com/2012/11/ramuan-penurun-kolesterol.html. 15 Januari 2014.

Anwar J, T Bahri. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi. https://docs.google.com/viewers?a=v&q=cache:RW8a_8LqqEEJ:library.usu .ac.id. 25 Maret 2014.

Botham, M & Mayes, A. 2009. Cholesterol Syntesis, Transport & Excretion. In:

Harper’s illustrated Biochemistry.28th Ed. USA: LANGE Mc Graw Hill. chapter 26. p 224-233

Botham, M & Mayes, A. 2009. Lipids of Physiologic Significance. In : Harper’s

illustrated Biochemistry. 28th Ed. USA: LANGE Mc Graw Hill. p 121-128.

Braunwald, E., Antman, E, M., Selwyn, A, P & Loscalzo, J. 2008. Ischemic Heart Disease. In : Harrison’s Principles of Internal Medicine. Vol II. 17th ed. New York: Mc Graw Hill. p 1514-15.

Brashers. 2007. Definisi Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 13 Juli 2014

Bruneton. 1999. Flavonoids. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 310-324.

Bruneton. 1999. Tannins. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 383-389.

Bruneton. 1999. Saponins. In: Pharmacognosy.2nd ed. New York : Lavoser. p 683-684.

Chang, J., Kashiwada, Y., Nonaka, G., Nishioka, I & Lee, K. 2001. Body Lipid

Deposition in Nile Tilapia Fed on Rations Containing Tannin. Brazil:

Universidadi Estudual Paluista. p 34-38

Dalimartha. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya. H 28-29.


(4)

45

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Farmakope Indonesia. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Department of Animal Science Cornell University. 2009. Saponins. http://www.nfs.uvm.edu/plants/toxicagents/saponin.html#cholesterol. 12 Februari 2014

E.N Kosasih dan A.S Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik edisi kedua. Jakarta : Karisma Publishing Group. Halaman 143-162 Guyton, Arthur C, & Hall, John G. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi

9, Jakarta: EGC, Hal 1077-91.

Hariana, Arief. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Perum Bukit Permai. Hal 171-175.

Harmanto, Ning. 2005. Mengusir Kolesterol Bersama Mahkota Dewa. Cetakan Pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman 5-13, 34-35.

Havsteen B.H. 2002. The biochemistry and medical significance of the flavonoids

Pharmacology and Therapeutic. p 96 : 67-202.

Iskandar, D. 2005. Kemuning Jati Belanda: Budidaya dan Pemanfaatan untuk

Obat. Cetakan 1. Jakarta : Penerbit Swadaya. Halaman 10-19.

Jansen. 2006. Definisi Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 15 Juli 2014.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangan Rancangan

Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati, edisi 1. Jakarta : PT Raja Granindo Persada.

Hal 10-12.

KEMENKES RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 417-424.

KEMENKES RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Hal 112-114.


(5)

46

Libby P. 2005. The pathogenesis of atherosclerosis, prevention and treatment of atherosclerosis. In : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Ed. Vol II. New York: Mcgraw-Hill. p1517-29

Libby P. 2008. Lipoprotein disorders and cardiovascular disease. In E.

Brounwald: Braunwald heart disease. 8th ed. Elsevier. Philadelpia.

p.1071-1091.

Maria Mikael Miracle Juwita. 2012. Efek Daun Kemuning terhadap Penurunan

Kadar Kolesterol Total Serum pada mencit galur Swiss-Webster jantan.

http://repository.maranatha.edu/2708/. 25 Agustus 2014.

Morrel. 2005. Patogenesis Aterosklerosis. http://www.repository.usu.com. 15 Juli 2014

Marine Pane. 2010. Uji Efek Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.)

Jack) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia cobaya).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25862/4/Chapter%20II.pdf . 7 Januari 2014.

Mills & Bone. 2000. Flavonoids. In: Principles and Pranctice of Phytotherapy. New York: Churchill Livingstone. p 32-34.

Park, M. J., Kim, S. R., & Lee, MK. K. 2002. Flavonoid & Cardiovascular Diseases. USA : Department of Laboratory Medicine and Pathology

University of Minnesota. p 21-24.

Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam. 1993. Penapisan

Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan

Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. Hal 37-38.

Pri Iswati Utami.2003.Pengaruh Infusa Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) Terhadap Kadar Lipid Plasma Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Diberi Diet Tinggi Lemak.http://jurnal.ump.ac.id/index.php/pharmacy/article/view/193. 25 Agustus 2014.

Robert L, Talbert. 2005. Hyperlipidemia. In: Pharmacotherapy. Edisi 6. Vol I. New York : McGraw-Hill. p 429-445.

Sjamsul Arifin Achmad. 2013. Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan obat

Indonesia. Jilid II. Bandung : Penerbit ITB. Hal 24-26.


(6)

47

Suyatna F.D.2007. Hipolipidemik. Farmakologi dan Terapi. Edisi5.Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 383-384.

Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 34-35.

Widowati, Wahyu. 2007. Peran antioksidan sebagai agen hipokolesterolemia,

pencegahan oksidasi lipid dan aterosklerosis. Jakarta: Damianus.

Williams. 2005. Dislipidemia terapi obat.

http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/dislipidemia_obat_hosppharm.p df. 20 januari 2014.

World Health Organization. 2008. WHO World Health Organization Report

2000. Genewa : WHO.

Zulfikar, 2010. Steroid. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/steroid/. 22 Februari 2014.


Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Uji Efek Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia cobaya).

15 150 87

UJI POTENSIASI EFEK SEDASI NATRIUM TIOPENTAL OLEH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata UJI POTENSIASI EFEK SEDASI NATRIUM TIOPENTAL OLEH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata [L.] Jack.) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 14

Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan.

0 0 17

Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.)Jack) terhadap Kadar Trigliserida Tikus Putih Wistar Jantan.

2 15 20

Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap Ukuran Partikel Small Dense LDL Dibandingkan dengan Simvastatin pada Tikus Wistar Jantan.

3 12 19

Efek Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap Kadar kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) Darah Tikus Putih Wistar Jantan.

0 0 19

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING ( Murraya paniculata L. Jack) TERHADAP KONTRAKSI JANTUNG KATAK.

0 0 6

Efek Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.)Jack) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan.

0 4 24

Pengaruh Ekstrak Air Daun Kemuning (Murraya Paniculata (L.) Jack) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Kelinci - Ubaya Repository

0 0 1