Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengurangan atas Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine how much effect of partially and simultaneously ofvariable registered of the property tax revenues local revenue offices Bandung period January tu December 2013.Researchers using parametric methods. The type of data used are secondary data and other data relevan to this empirically researchers using multiple regression analysis techniques. The results obtained at 46.455 for data reduction and data sppt before at 11.614 to the data after subtraction. Because the p-value obtained more than 0,05 then the data declared SPPT SPPT before reduction and after reduction does not have normal distribution. When compared with the alpha, the smaller value of (0,000) which states H0 rejected. This shows that there are significant differences between the SPPT SPPT before reduction after reduction.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor keberatan atas surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) secara simultan maupun persial terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung periode Januari sampai dengan Desember 2013. Penelitian ini menggunakan Metode Parametrik. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder serta data lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Peneliti ini menggunakan Teknik Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian di peroleh nilai sebesar 46,455 untuk data SPPT sebelum pengurangan dan sebesar 11,614 untuk data SPPT setelah Pengurangan. Dikarenakan kedua nilai p-value yang di peroleh lebih dari ∝ = 5% atau 0,05 (p-value >0,05), maka dinyatakan data SPPT sebelum pengurangan dan SPPT setelah pengurangan tidak berdistribusi normal. Jika dibandingkan dengan alpha, nilai tersebut lebih kecil (0,000 < 0,05) yang menyatakan H0 di tolak. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara SPPT sebelum pengurangan dengan SPPT setelah pengurangan.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGAMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pengertian Pajak……... 7


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Fungsi Pajak ………. ... 10

2.1.3 Syarat Pemungutan Pajak... 12

2.1.4 Asas dalam Pengenaan Pajak... 14

2.1.5 Cara Pemungutan Pajak………... 17

2.1.6 Sistem Pemungutan Pajak…… ... 18

2.1.7 Tarif Pajak……… 19

2.1.8 Timbulnya Utang Pajak……… 20

2.2 Pengurangan ……… ... 21

2.2.1 Tata Cara Pengajuan Permohonan………. 23

2.2.2 Bentuk Keputusan ……….………. 24

2.3 Pengertian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang... 24

2.3.1 Tata Cara Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan…………. 26

2.3.2 Jenis Surat Pemberitahuan……….... 31

2.4 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan………... 34

2.4.1 Objek Pajak………... 35

2.4.2 Subjek Pajak……….. 37

2.4.3 Objek dan Subjek PBB Pedesaan dan Perkotaan……….. 38

2.5 Kerangka Pemikiran……… 39

2.6 Hipotesis……….. 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN…... 41

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 41


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.1.3 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran………... 45

3.2 Jenis Penelitian... 49

3.3 Teknik Pengumpulan Data……….. 50

3.3.1 Operasional Variabel………. 51

3.3.2 Penetapan Populasi dan Sampel……… 52

3.3.2.1 Populasi………. 52

3.3.2.1 Sampel……… 52

3.4 Metode Analisis Data………. 53

3.4.1 Uji Normalitas……… 53

3.4.2 Paired t –test……….. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Penerapan Pengurangan atas SPPT ... 56

4.2 Analisis Deskriptif dan Penelitian……… 57

4.2.1 Uji Perbandingan SPPT Sebelum dan Setelah Pengurangan 58

4.2.2 Uji Normalitas Data………. 60

4.2.3 Uji Wilcoxon……… 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Simpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I Kerangka Pemikiran……….. 40

Gambar II SPPT Wajib Pajak ………. 70


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Descriptive Statistics……... 59 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data SPPT Sebelum dan Pengurangan dan

SPPT Pengurangan……….………. 61 Tabel 4.3 Uji Data SPPT Sebelum dan sesudah Pengurangan setelah

ditransformasi………. 62

Tabel 4.4 Uji Beda rata – rata SPPT SebelumPengurangan dengan sesudah SPPT setelah Pengurangan………. 64


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Sampel Penelitian ... 70

Lampiran B Surat Penelitian Perusahaan ... 73

Lampiran C Contoh Surat SPPT ... 74


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, bangsa Indonesia telah melaksanakan pembangunan yang pesat dalam kehidupan nasional yang perlu dilanjutkan dengan dukungan dan seluruh potensi masyarakat, agar proses pembangunan selanjutnya berjalan lancer perlu adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang, anggaran pendapatan dan belanja Negara secara dinamis dan proporsional dalam pelaksanaan pembangunan yang bertanggung jawab.

Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang yang telah mengalahkan pembangunan di segala bidang ekonomi, sosial, hukum dan budaya. Bidang – bidang tersebut mempunyai bidang yang sama, dengan yang terdapat dalam Pembukuan Undang – Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

Pajak mempunyai fungsi yang sangat penting bagi Negara baik sebagai pengartur kegiatan swasta dalam mengelola anggaran maupun sebagai alat untuk membiayai kegiatan pemerintah maka perlu ditumbuhkan adanya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Karena apabila membahas pajak, sebenarnya tidak hanya selesai pada sejumlah uang yang harus dikeluarkan sebagai kewajiban kepada Negara, tetapi juga menyangkut kehidupan dan kesejahteraan orang lain.


(10)

2 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha Pajak sebagai salah satu pungutan Negara mengandung ciri – ciri sebagai berikut: 1. Pajak dipungut dengan undang – undang serta aturan pelaksanaanya.

2. Dalam pembayarannya pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah yang mana apabila dari pemasukannya masih terdapat surplus dipergunakan untuk kepentingan public investment.

5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang non-budgetar, yaitu sebagai alat kebijakan perekonomian nasional.

Berdasarkan ciri – ciri diatas, bahwa pajak penting bagi pembiayaan Negara dan pembiayaan Nasional. Dalam pembangunan jangka panjang ini, biaya pembangunan terus meningkat yang menuntut kemandirian pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negri. Dalam rangka peningkatan penerimaan pajak, pemerintah dalam hal ini harus melakukan kegiatan – kegiatan pelayanan yang dapat dijadikan terobosan untuk kemajuan dalam pelayanan perpajakan dan peningkatan pendapatan daerah melalui sektor Pajak Bumi dan Bangunan. Menurut pasal 14 Undang – undang 1945 No 12 Tahun 1999 tentang Pajak Bumi dan Bangunan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan itu merupakan Pajak Pemerintah Pusat yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah, dan untuk penagihannya dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan/ atau Tingkat II.


(11)

3 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha Pajak merupakan sektor yang mendukung bagi pembangunan di Negara kita dan kenaikan pendapatan daerah melalui sektor pajak itu merupakan salah satu jalan bagi pemerintahan untuk menarik iuran kepada rakyat yang salah satunya berupa pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, dan aparat pajak sendiri selaku aparat yang bertanggung jawab langsung kepada Direktorat pajak untuk menarik iuran kepada rakyat yang salah satunya berupa pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, bagi aparat pajak sendiri selaku aparat yang bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Pajak untuk melaporkan hasil penarikan iuran pajak tersebut. Baru nanti pajak dari daerah akan diberikan kepada pemerintah pusat, bahwa melaporkan segala yang berhubungan dengan masalah perpajakan, melaporkan perkembangan yang terjadi.

Adapun pelaksanaan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan masih menjadi kendala karena banyak faktor – faktor salah satunya karena biaya tiap tahun yang harus dikeluarkan sangat besar dan tidak sesuai dengan kondisi bangunan tersebut, maka dengan adanya pengurangan pada pajak bumi dan bangunan ini dapat memenuhi syarat yang sesuai. Pengurangan dapat diberikan setinggi – tingginya 75% dari besarnya pajak terhutang, dan ditetapkan berdasarkan pertimbangan kondisi serta penghasilan wajib pajak.

Permohonan pengurangan diajukan selambat – lambatnya 3 bulan terhitung: a. Sejak diterimanya tanggal SPPT/SKP.

b. Sejak terjadinya bencana alam atau sebab – sebab lain yang luar biasa.

Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah dari sektor pajak bumi dan bangunan dapat dilakukan dengan intensifikasi usaha – usaha untuk meningkatkan


(12)

4 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha kesadaran masyarakat wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak sebagai bentuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Mengoptimalakan dan mengefektifkan penerimaan dari sektor pajak ini tergantung pada kedua belah pihak, yaitupemerintah sebagai aparat perpajakan dan masyarakat sebagai wajib pajak atau yang dikenai pajak.

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan atas harta tak gerak, maka oleh sebab ituyang dipentingkan adalah obyeknya dan oleh karena itu keadaan atas status orang atau badan yang dijadikan subyek tidak penting dan tidak mempengaruhi besarnya pajak. Maka oleh sebab itu pajak disebut juga pajak yang obyektif. Walaupun ini merupakan pajak yang obyektif tetapi dipugut engan surat ketetapan pajak yang pada prinsip nya setiap tahun dikeluarkan. Setiap tahun wajib pajak memasukan surat pemberitahuan, yang untuk pajak bumi dan bangunan yang disebut surat pemberitahuannya olej kantor inspeksi pajak dikeluarkan surat ketetapan pajak. Jadi pajak bumi dan bangunan kerena dikenakan setiap tahun dan dikeluarkan surat pemberitahuan pajak terhutang merupakan pajak langsung yang pajaknya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak yang namanya tercantum pada SKP dan tidak dilimpahkan kepada orang lain.

Pajak bumi dan bangunan ini tersebut pajak obyektif karena yang dipentingkan adalah keadaan obyeknya bukan subyeknya. Hasil penerimaan pajak yang diartikan untuk kepentingan masyarakat di daerah yang bersangkutan. Dalam melakukan tugas – tugas tersebut yang dilakukan oleh aparat perpajakan salah satunya adalah kerjasama


(13)

5 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha antar wajib pajak dengan aparat perpajakan untuk meningkatkan penghasilan Pajak Bumi dan Bangunan guna terciptanya pembanguna daerah.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGURANGAN ATAS SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG (SPPT) (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah penelitian maka, dirumuskan masalah pemasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penetapan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Bandung?

2. Apakah Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengurangan atas SPPT PBB di Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari identifikasi masalah penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Pemerintah Daerah menetapkan besarnya PBB.

2. Untuk mengetahui dan menguji Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Pengurangan SPPT PBB di Kota Bandung.


(14)

6 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, kegunaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah agr dapat mengoptimalkan pemerintah Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Bagi Akademik

 Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat agar dapat lebih mengetahui tentang pajak dan manfaat yang diterima dari pajak, sehingga dapat meningkatkan Wajib pajak dalam melaporkan kepatuhan Wajib pajak.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Perpajakan, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat memahaminya.


(15)

65 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. SPPT sebelum pengurangan paling tinggi sebesar Rp 372.279.000; SPPT sebelum pengurangan paling rendah sebesar Rp 46.455; rata-rata SPPT sebelum pengurangan sebesar Rp 6.111.309,35 dengan standar deviasi sebesar Rp 39.765.004,46 dan SPPT setelah pengurangan paling tinggi sebesar 335.051.100; SPPT setelah pengurangan paling rendah sebesar Rp 11.614; rata-rata SPPT setelah pengurangan sebesar Rp 4.949.552,55 dengan standar deviasi sebesar Rp 35.081.651,07;

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara SPPT sebelum pengurangan dengan SPPT Setelah Pengurangan jika dibandingkan dengan apa, nilai tersebut lebih kecil (0,000 < 0.05) yang menyatakan H0 ditolak.

5.2 Saran

Setelah menarik kesimpulan dari I hasil penelitian ini ,maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dinas Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Bandung harus lebih tegas dalam menghadapi dan menindak para wajib pajak yang tidak taat membayar pajak sehingga wajib pajak dapat menunjukan tingkat kesadaran wajib pajak


(16)

66 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha Bumi dan Bangunan Khususnya pada Pengurangan Bangunan rumah warisan, meningkat dan juga untuk menekan jumlah wajib pajak yang tidak taat membayar pajak.

2. Usaha – usaha yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak bumi dan bangunan kota bandung dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak tidak hanya mengandalkan cara dengan penyuluhan, atau pun pembagian brosur dan pembuatan iklan di awal tahun pajak, akan tetapi seharusnya usaha – usaha seperti itu dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga usaha – usaha tersebut dapat benar – benar membuahkanhasil yang maksimal.


(17)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Brotodiharjo, Santoso. (1987). Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Eresco, Bandung. Hartono, Jogiyanto. (2011). Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE. Mardiasmo. (2003). Perpajakan, Andi, Yogyakarta.

Mulyono. Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta 2001.

Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan, 2 April 2008, http//www.pajak.go.id. Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Soemitro, Rachmat. (1997). Pengantar Singkat Hukum Pajak, Eresco, Bandung. Soemitro, Rachmat. (1991). Pajak Ditinjau Dari Segi Hukum, Eresco, Bandung. Sopiyudin, D. (2013). Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba

Medika. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan, Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. (2012). Aplikasi SPSS untuk smart riset, Bandung : Alfabeta.

Wahono, Sugeng. (2012). Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia (edisi 11), Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Wikipedia, diakses dari http : // id.wikipedia.org/wiki/Pajak, pada 18 April 2014 Prastowo, Y., dkk. (2011). Buku Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan Usaha,

dan Peristiwa Khusus. Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup). Depok. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah. Peraturan Walokota Bandung Nomor : 887 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis dan


(18)

68 Universitas Kristen Maranatha Peraturan Walikota Bandung No.309 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan

Walikota Nomor 887 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Santi Handayani. 2008. Skripsi. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan pada Bangunan Cagar Budaya di Kota Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta


(1)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha antar wajib pajak dengan aparat perpajakan untuk meningkatkan penghasilan Pajak Bumi dan Bangunan guna terciptanya pembanguna daerah.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGURANGAN ATAS SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG (SPPT) (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah penelitian maka, dirumuskan masalah pemasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penetapan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Bandung?

2. Apakah Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengurangan atas SPPT PBB di Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari identifikasi masalah penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Pemerintah Daerah menetapkan besarnya PBB.

2. Untuk mengetahui dan menguji Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Pengurangan SPPT PBB di Kota Bandung.


(2)

6 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, kegunaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah agr dapat mengoptimalkan pemerintah Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Bagi Akademik

 Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat agar dapat lebih mengetahui tentang pajak dan manfaat yang diterima dari pajak, sehingga dapat meningkatkan Wajib pajak dalam melaporkan kepatuhan Wajib pajak.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Perpajakan, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat memahaminya.


(3)

65 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. SPPT sebelum pengurangan paling tinggi sebesar Rp 372.279.000; SPPT sebelum pengurangan paling rendah sebesar Rp 46.455; rata-rata SPPT sebelum pengurangan sebesar Rp 6.111.309,35 dengan standar deviasi sebesar Rp 39.765.004,46 dan SPPT setelah pengurangan paling tinggi sebesar 335.051.100; SPPT setelah pengurangan paling rendah sebesar Rp 11.614; rata-rata SPPT setelah pengurangan sebesar Rp 4.949.552,55 dengan standar deviasi sebesar Rp 35.081.651,07;

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara SPPT sebelum pengurangan dengan SPPT Setelah Pengurangan jika dibandingkan dengan apa, nilai tersebut lebih kecil (0,000 < 0.05) yang menyatakan H0 ditolak.

5.2 Saran

Setelah menarik kesimpulan dari I hasil penelitian ini ,maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dinas Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Bandung harus lebih tegas dalam menghadapi dan menindak para wajib pajak yang tidak taat membayar pajak sehingga wajib pajak dapat menunjukan tingkat kesadaran wajib pajak


(4)

66 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha Bumi dan Bangunan Khususnya pada Pengurangan Bangunan rumah warisan, meningkat dan juga untuk menekan jumlah wajib pajak yang tidak taat membayar pajak.

2. Usaha – usaha yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak bumi dan bangunan kota bandung dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak tidak hanya mengandalkan cara dengan penyuluhan, atau pun pembagian brosur dan pembuatan iklan di awal tahun pajak, akan tetapi seharusnya usaha – usaha seperti itu dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga usaha – usaha tersebut dapat benar – benar membuahkanhasil yang maksimal.


(5)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Brotodiharjo, Santoso. (1987). Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Eresco, Bandung. Hartono, Jogiyanto. (2011). Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE. Mardiasmo. (2003). Perpajakan, Andi, Yogyakarta.

Mulyono. Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta 2001.

Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan, 2 April 2008, http//www.pajak.go.id. Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Soemitro, Rachmat. (1997). Pengantar Singkat Hukum Pajak, Eresco, Bandung. Soemitro, Rachmat. (1991). Pajak Ditinjau Dari Segi Hukum, Eresco, Bandung. Sopiyudin, D. (2013). Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba

Medika. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan, Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. (2012). Aplikasi SPSS untuk smart riset, Bandung : Alfabeta.

Wahono, Sugeng. (2012). Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia (edisi 11), Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Wikipedia, diakses dari http : // id.wikipedia.org/wiki/Pajak, pada 18 April 2014 Prastowo, Y., dkk. (2011). Buku Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan Usaha,

dan Peristiwa Khusus. Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup). Depok. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah. Peraturan Walokota Bandung Nomor : 887 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis dan


(6)

68 Universitas Kristen Maranatha Peraturan Walikota Bandung No.309 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan

Walikota Nomor 887 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Santi Handayani. 2008. Skripsi. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan pada Bangunan Cagar Budaya di Kota Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta