Pelaksanaan Pembelajaran Batik Di Kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2014/2015 jurnal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK DI KELAS X
SMA NEGERI 1 KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
TAHUN AJARAN 2014/2015
JURNAL
OLEH :
ANISA NURUL AENI
K3210005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK DI KELAS X
SMA NEGERI 1 KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
TAHUN AJARAN 2014/2015
Anisa Nurul Aeni
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: [email protected]
The purpose of this study was to determine (1) Implementation of batik
learning in class X SMA Negeri 1 Salem Brebes, (2) constraints that arise in the
implementation of batik learning in class X SMA Negeri 1 Salem Brebes, (3) How to
overcome the obstacles that arise in the implementation of learning about batik in
class X SMA Negeri 1 Salem Brebes.
This is a form of qualitative descriptive study. Data sources used in the form
of teachers, students, assignments and grades to make. Data collection techniques
used in-depth interviews, observation, and document analysis. Validity of the data is
achieved by using triangulation of data and review the informant. Data analysis
technique used is an interactive model that includes: data reduction, data
presentation, and conclusion.
The results showed that the learning objectives formulated by the teacher
craft that students are able to understand the process of batik craft and was able to
make batik craft. The material presented is the process of making batik. Teaching
model made is Project Based Learning, Learning and Discovery Learning Contectual
through Scientific approach. Teaching methods implemented include lectures,
demonstrations and assignments. Among the media used at the blackboard,
computer, Liquid Crystal Display (LCD), handbooks and Internet, and tools to make.
Evaluation of teachers assess learners in terms of knowledge, attitude and practice
assignments to make. Obstacles that arise in the learning process of batik that
interest students, students difficult to cooperate with the friends group, Media and
tools are limited, difficulties in the process of making batik. Solutions to overcome
obstacles that arise that the teacher gives motivation to the students, Creating a
group for the purchase of tools and materials, provision of textbooks other teachers
and buy books or searching for material diinternet material, the teacher ordered
students to practice in the page class, students use tools and batik material
alternately, and the addition of new teachers, solution for such students, repetition
when using canting, the teacher always direct and assist students during pelorodan,
teachers always support the students to appreciate the work of students, teachers
supervise and always active to give an example of work that well, teachers give some
demonstrations and students looking for material in other sources.
Keywords: learning, batik
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keraton, maka keterampilan membatik ini
PENDAHULUAN
Pelajaran
seni
rupa
merupakan
pelajaran yang sangat penting di sekolah pada
umumnya. Pelajaran seni rupa bertujuan agar
anak didik mampu mengungkapkan perasaan
dan
imajinasinya,
khususnya
pelajaran
tentang batik, membantu anak didik untuk
menumbuhkan rasa cinta pada karya tanah
airnya. Pada saat ini pelajaran tentang batik
sudah mulai digunakan di sekolah-sekolah
umum sebagai suatu pelajaran yang baik
untuk mendidik anak dan mengembangkan
dibawa keluar keraton dan dikerjakan di
tempat
tujuan
pendidikan.
Tujuan
pendidikan terarah kepada manusia dan oleh
karena
itu
masyarakat,
bergantung
bangsa
dan
pada
aspirasi
negara
(Gulo,
2002:40). Pelajaran batik pada saat ini tidak
lagi termasuk dalam pelajaran seni rupa,
melainkan pada mata pelajaran baru yaitu
Batik adalah salah satu kebudayaan
“adiluhung” keluarga raja-raja nusantara. Di
masa awal, batik dikerjakan hanya terbatas
dalam lingkungan keraton dan hasilnya
semata-mata
untuk
pakaian
keluargaserta para pengikutnya.
raja
dan
Karena
banyaknya pengikut raja yang tinggal diluar
(Umam,
merupakan rangkaian kata „mbat‟ dan „tik‟.
„mbat‟ dalam bahasa Jawa diartikan sebagai
ngembat
atau
melempar
berkali-kali,
sedangkan „tik‟ berasal dari kata titik. Jadi
membatik berarti melempar titik-titik yang
banyak dan berkali-kali pada kain.Sehingga
lama-lama
bentuk
titik-titik
tersebut
berhimpitan menjadi bentuk garis.
Batik Salem adalah batik tulis tangan
yang
diproduksi
asli
oleh
masyarakat
kecamatan Salem bagian Utara khususnya
desa Bentar, Bentarsari dan Desa Ciputih
serta sekitarnya. Secara geografis, wilayah ini
terletak disebuah lembah pegunungan, yang
diapit
oleh
dua
buah
pegunungan,
diantaranya di sebelah utara yaitu Gunung
Kumbang,
prakarya.
masing-masing
2007:6). Menurut Yahya (1985:57) batik
potensi yang ada pada anak didik untuk
mencapai
mereka
dan
wilayah
paling
selatan
terdapat lagi sebuah pegunungan kecil.
Wilayah ini juga menjadi perbatasan wilayah
Kabupaten
Cilacap
dengan
Kabupaten
Brebes. Secara ekonomi masyarakat Salem,
khususnya Salem Utara, Desa Bentar dan
Desa
Bentarsari
kehidupannya
untuk
menambah pendapatan keluarga, mereka
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang
2. Untuk mengetahui kendala yang muncul
berupa batik tulis tangan yang merupakan
dalam pelaksanaan pembelajaran batik di
kerajinan asli turun temurun warisan nenek
kelas X SMA Negeri 1 Salem Brebes.
mengembangkan
moyang.
kerajinan
Pada
tangan
akhirnya
sekolah
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala
di
Kecamatan Salem menjadikan batik salem
yang
muncul
dalam
pelaksanaan
sebagai salah satu materi pembelajaran
pembelajaran mengenai batik dikelas X
kepada peserta didik.
SMA Negeri 1 Salem Brebes.
Manfaat penelitian ini adalah:
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
1. Manfaat Teoritis
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini
1. Bagaimana
pelaksanaan
diharapkan dapat bermanfaat untuk:
pembelajaran
a. Dapat memberikan tambahan pengetahuan
batik yang ada di kelas X SMA Negeri 1
mengenai proses membatik.
Salem Brebes? Pelaksanaan pembelajaran
yang
dimaksud
pembelajaran,
Rencana
Pembelajaran(RPP),
metode,
media
tujuan
b. Dengan penulisan ini diharapkan dapat
Pelaksanaan
menambah wawasan dan pengetahuan
meliputi:
materi,
yang
di
dalam bidang pendidikan mengenai batik
model,
pakai
khususnya
dan
para
pembaca
pada
umumnya.
evaluasinya.
c. Dapat
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru
dan
dan
siswa
dalam
bermanfaat
bagi
penelitian-
penelitian selanjutnya terutama dalam
pelaksanaan
pendidikan mengenai batik.
pembelajaran batik di kelas X SMA
2. Manfaat Praktis
Negeri 1 Salem Brebes?
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan
3. Bagaimana cara mengatasi kendala yang
dapat bermanfaat untuk:
muncul dalam pelaksanaan pembelajaran
a. Memenuhi
mengenai batik di kelas X SMA Negeri 1
salah
satu
syarat
guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Salem Brebes?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
program
1. Untuk
Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas
mengetahui
pelaksanaan
studi
Rupa
Keguruan
SMA Negeri 1 Salem Brebes.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
Ilmu
Jurusan
pembelajaran batik yang ada di kelas X
3
dan
Seni
Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Sebagai masukan dalam meningkatkan
digunakan adalah analisis kualitatif interaktif.
kualitas pelaksanaan pendidikan mengenai
Analisis kualitaif merupakan analisis data
batik di kelas X SMA Negeri 1 Salem
yang didasarkan pada hubungan antara fakta
Brebes.
satu dengan fakta yang lain secara hubungan
c. Dapat bermanfaat bagi para pengajar,
sebab akibat untuk menerangkan suatu
peserta didik dan sekolah di kelas X SMA
Negeri
1
Salem
serta
peristiwa.
mampu
mengembangkan ilmu pendidikan seni
HASIL
rupa.
PEMBAHASAN
PENELITIAN
DAN
A. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMA
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini
pendekatan deskriptif
Negeri 1 Salem, yang beralamat Jln.
menggunakan
Salem
kualitatif dengan
bentar
kecamatan
Salem
alasan bahwa Penelitian ini mengambil
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa
masalah tentang pelaksanaan pembelajaran
Tengah. SMA ini terletak di tengah
batik di SMA Negeri 1 Salem di mana di
pegunungan yang berjarak sekitar 60
dalamnya suatu deskripsi bukan pernyataan
kilometer
jumlah dan tidak dalam bentuk angka.
Waktu pelaksanaan penelitian selama
Strategi Penelitian yang digunakan dalam
3 bulan yaitu mulai bulan Agustus
penelitian ini adalah studi kasus tunggal
sampai dengan Oktober 2014.
dari
kabupaten
Brebes
B. Pelaksanaan Pembelajaran Batik di
terpancang. Dalam Penelitian ini sumber data
diperoleh melalui informan, tempat dan
SMA Negeri 1 Salem
peristiwa, dan arsip dokumen. Penelitian ini
Pelaksanaan pembelajaran batik di
bentuk sampling yang digunakan adalah
SMA Negeri 1 Salem Brebes pada
purposive sampling dan snowball sampling.
semester
Teknik pengumpulan data yang Peneliti
2014/2015 mengacu pada kurikulum
gunakan
2013. Materi batik yang diajarkan
adalah
wawancara
mendalam,
ganjil
oleh
penelitian ini, penulis menggunakan metode
materi pembelajaran yang bersumber
triangulasi data dan review informan dalam
dari buku “Seni Rupa dan Desain
menguji keabsahan data. Teknik analisis yang
untuk SMA” karangan Agus Sachari.
commit to user
Suswoyo
ajaran
observasi dan analisis dokumen. Dalam
4
Bapak
tahun
merupakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Guru juga menggunakan beberapa
menerangkan
buku
memperaktikkan, kemudian siswa
lain
dalam
menunjang
serta
pembelajaran.
mengikuti
proses
pembuatan
1. Materi Pembelajaran
batik tulis. Proses pembuatan
Kompetensi inti pembelajaran
batik terdapat perbedaan pada
untuk siswa kelas X semester I
bebarapa daerah khususnya di
adalah
SMA N 1 Salem. Menurut guru
mengidentifikasi
desain
produk dan pengemasan karya
prakarya
kerajinan batik tulis berdasarkan
secara umum proses pembuatan
konsep
batik
berkarya
dengan
budaya
setempat,
pendekatan
menjelaskan
meliputi
empat
bahwa
proses
utama yaitu:
a. Pemolaan/penggambaran
sedangkan untuk materi yang
diajarkan adalah pengertian batik,
Pada bagian awal dalam
proses
proses
pembuatan
merancang
membuat
desain
karya
batik,
batik
seni
pembelajaran
membatik guru dan siswa
dan
bersama-sama
batik.
Berdasarkan wawancara dengan
mempersiapkan bahan dan
Bapak
alat
Suswoyo,
proses
untuk
menjalankan
pembelajaran batik belum dapat
proses membatik. Alat dan
dilaksanakan
maksimal
bahan yang harus disiapkan
karena waktu yang terbatas dan
adalah(1) Kain mori (bisa
banyaknya materi yang harus
terbuat dari sutra atau katun);
diselesaikan guru.
(2)
secara
pembentuk
Materi yang diajarkan adalah
pengertian
pembuatan
batik,
batik,
Canting
Gawangan
proses
Lilin
desain batik dan membuat karya
dicairkan;
seni batik. Proses pembelajaran
motif;
(3)
kain);
(5)
kecil
pewarna.
dimana guru sebagai pengajar
5
commit to user
(4)
yang
Panci
memanaskan
dalam kelas dan luar kelas,
untuk
(malam)
kompor
membatik yang dilaksanakan di
alat
(tempat
menyampirkan
merancang
sebagai
dan
untuk
larutan
Maka
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikatakan bahwa pada proses
jenis
pemolaan
tahap-tahap
kegunaannya yaitu canting
dalam pembuatan batik tulis
cecek yaitu canting yang
adalah: (1) Pemotongan kain
cucuknya
kecil,
canting
mori, (2) Mencuci kain mori,
klowong
yaitu
canting
(3) Menganji kain mori, dan
cucuknya
sedang,
canting
(4) Mengemplong kain mori.
tembokan
dan
tutupan
ini
b. Pelekatan lilin batik
Peletakan
dengan
canting
sesuai
cucuknya lebih besar dan
lilin
dimulai
pemanasan
canting nitik yaitu canting
lilin
yang
memiliki
ujung
dengan suhu panas kurang
cucuknya
lebih
segiempat atau gepeng.
60-700C,
hal
ini
dilakukan agar peletakan lilin
berbentuk
c. Pewarnaan batik
batik ini dapat menempel dan
Pada pewarnaan batik ini
membentuk
siswa dan guru SMA N 1
gambar.
Pelekatan lilin pada kain
Salem
pada
dilakukan
pewarna soga melalui tehnik
dengan 3 cara yaitu dengan
celupan Teknik ini dilakukan
canting tulis, dengan canting
karena sudah terbiasa dan
cap
dilukis
dirasa sangat baik. Kemudian
atau
pewarnaan dilakukan secara
jegul. Canting terbuat dari
dingin (tanpa pemanasan).
tembaga, berbentuk seperti
Maka
dapat
kepala burung yang prinsip
dalam
proses
kerjanya
warna terdapat tahapan (1)
umumnya
dan
dengan
menggunakan
kuas
menggunakan
menggunakan
disimpulkan
pembuatan
prinsip bejana berhubungan.
Memberi
Bagian canting terdiri dari
Melepaskan sebagian malam,
badan canting, cucuk berupa
(3) Mbironi, (4) Nyolet, (5)
saluran dan tangkai yang
Menyoga.
terbuat
dari
bambu
atau
warna,
d. Menghilangkan lilin
glagah. Terdapat beberapa
6
commit to user
(2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menghilangkan lilin adalah
menutup bagian dasar kain
melepaskan
yang tidak perlu diwarnai.
melekat
kain
lilin
Nglorod
pada
permukaan
setelah
dilakukan
pertama meluruhkan malam
Menghilangkan
dengan merendam kain di
pewarnaan.
lilin
yang
batik
ini
adalah
proses
dalam air mendidih. Nyoga
berupa
penghilangan sebagian pada
adalah
tempat-tempat
tertentu
dengan warna coklat, atau
dengan cara ngerok atau
sogan. Batik sogan adalah
menghilangkan
secara
mencelupkan
kain
lilin
batik
batik yang berwarna dasar
keseluruhan,
dan
coklat, seperti batik yogya
pengerjaan
ini
disebut
Nglorod
atau batik solo.
“melorod” atau disebut juga
adalah
nglorod. Pembuatan batik di
malam kembali dengan cara
SMA ini pada umumnya
merendam kain di dalam air
dilakukan
dengan
teknik
mendidih.
tradisional
yaitu
melalui
proses kerokan, dan lorodan.
Adapun
nyolet,
nyoga
pengertian
mopok,
dan
adalah
sebagai
Nyolet
adalah
dengan
kuas.
Metode
nglorod,
ini
dalam
perkembangannya sering disebut
ini
dengan istilah tekhnik, strategi
berikut:
atau
mewarnai
bagian-bagian
peluruhan
2. Metode Pengajaran
dari
ngelorod
proses
metode
(Muharam,
tertentu
prakarya
pembelajaran
1992:54).
Guru
(Suswoyo)
Misalnya,
menggunakan
gambar bunga atau burung
pembelajaran
yang muncul di sana-sini.
Learning, Contectual Learning
Mopok
dan Discovery Learning melalui
adalah
menutup
pembelajaran
dengan
malam. Tahap ini diiringi
strategi
dengan
mengamati,
7
commit to user
Based
dengan
pendekatan
atau
Project
Scientific
bagian yang dicolet dengan
nembok,
model
mendengarkan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyimak, mempraktekkan, kerja
Display
kelompok (Group Work), Role
mempresentasikan materi batik,
Play, penugasan individu dan
buku
kelompok.
sebagai sumber materi batik, dan
Keterangan
ini
(LCD)
pegangan
berdasarkan hasil wawancara pada
alat-alat
2 Oktober 2014 di perpustakaan
digunakan
sekolah. Dalam menyampaikan
membatik.
materi
kepada
siswa,
guru
untuk
dan
internet
membatik
yang
untuk
praktek
4. Evaluasi Pembelajaran
prakarya menggunakan metode
Evaluasi pembelajaran batik di
ceramah,
SMA Negeri 1 Salem Brebes yaitu
metode
metode
diskusi,
demontrasi,
dan
metode
meliputi teori dan praktek. Bobot
penugasan.
dari penilaian tersebut adalah 20%
3. Media Pengajaran
Media
untuk
pembelajaran
digunakan
dapat
yang
teori
dan
70%
untuk
praktek. Untuk penilaian teori
dibedakan
bentuk
soalnya
berupa
isian
menjadi soft media dan hard
sedangkan untuk untuk praktek
media. Soft media yang digunakan
yaitu penilaian yang diperoleh
guru dalam pembelajaran seni
dari proses pembuatan dan hasil
budaya yaitu
karya siswa. Evaluasi dilakukan
materi pengantar
seni, unsur dan prinsip seni rupa,
setelah
proses
pameran dan kritik karya seni.
dengan
memberikan
Hard media yang digunakan oleh
langkah
guru
belajar
menyimpulkan
berupa
diajarkan. Evaluasi pembelajaran
whiteboard,
yang dilaksanakan yaitu kinerja
komputer dan LCD Proyektor.
anak, sikap, pengetahuan dan
Guru
prakarya
menggunakan
keterampilan. Bentuk instrumen
media
papan
tulis
untuk
pembelajaran meliputi tes tertulis
menggambar pola dalam bentuk
dan unjuk kerja. Tes tertulis dalam
sketsa dan memperjelas materi
bentuk
yang disampaikan, Liquid Crystal
dilakukan
dalam
proses
mengajar seni budaya
spidol
hitam,
8
commit to user
yang
pembelajaran
benar
yang
soal.
langkahdan
sudah
Penilaiannya
dengan
cara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menghitung jumlah jawaban benar
Siswa belum terbiasa mencanting; 5).
dari jumlah soal yang diberikan.
Kesulitan dalam membuat pola dan
Instrumen
kadang ada anak yang tidak bisa
unjuk
kerja,
yaitu
diajak kerja sama; 6). Pada saat
berupa rubrik penilaian.
dalam
penorehan malam/mencanting dan ada
pelaksanaan pembelajaran batik di
sebagian yang aktif bekerja dan ada
SMA Negeri 1 Salem Brebes
juga
C. Kendala
yang
dihadapi
yang
tidak
Sehingga
yang dilakukan dengan Guru Prakarya
membatik
(Suswoyo), pada tanggal 2 Oktober
terkendala; 7). Waktu pengerokan
2014 di perpustakaan Sekolah) dapat
malam/lilin
disimpulkan kesulitan yang dihadapi
fikirannya tidak sama sehingga sulit
dalam proses pembelajaran prakarya
untuk diatur. Berdasarkan pernyataan
meliputi:(1) Siswa tidak tahu proses
di atas kendala yang paling sering
membatik; (2) Beberapa siswa yang
dihadapi yaitu minat siswa terhadap
tidak suka membatik; (3) Siswa masih
pelajaran materi batik, siswa sulit
kesulitan
bekerja
mencanting;
(4)
membuat
bekerja.
Berdasarkan hasil wawancara
dalam
itu
aktif
pekerjaan
bertambah
dan
lama
tiap
sama
dan
kelompok
dengan
teman
Media dan alat yang sangat terbatas;
kelompoknya, media dan alat yang
dan (5) Biaya yang besar/ bahan baku
terbatas
(tidak
yang relatif mahal dan sumber bacaan
praktek
khusus
yang
hasil
kesulitan dalam proses pembuatan
penelitian, maka dapat disimpulkan
batik (seperti mencanting dan proses
beberapa kendala sebagai berikut: 1).
pelorodan malam).
terbatas.
Berdasarkan
tersedianya
membatik)
ruang
dan
Kesulitan pada saat menggunakan
canting
sangat
susah
D. Solusi
dan
mengatasi
kendala
yang
kelompoknya kadang ada yang kerja,
dihadapi
kadang ada yang tidak yang dirasa
pembelajaran batik di SMA Negeri 1
kurang kompak; 2). Kesulitan pada
Salem Brebes
dalam
pelaksanaan
Solusi yang digunakan oleh
saat pelorodan; 3). Kalau malam
tumpah maka harus dilorod lagi
pendidik
sehingga hal itu sangat lama; 4).
membatik untuk mengatasi berbagai
9
commit to user
sebagai
guru
pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
kendala
digilib.uns.ac.id
yang
dalam
atau kompeten dengan bidangnya
pelaksanaan pembelajaran batik di
dalam membatik dan ahli dalam seni
SMA Negeri 1 Salem. Ada dua hal
lainnya
krusial yang menjadi solusi dalam
kontribusi
pembelajaran
pembelajaran batik ini, baik dari segi
menjadikan
sekolah
guru atau sekolah dan dari segi siswa
terkenal dalam karya seni batik,
itu
menjadikan
sehingga pemanggilan pengajar dari
pembelajaran batik dapat berjalan
pengrajin luar sekolah sebagai guru
dengan maksimal dan efesien dalam
tambahan dapat dinyatakan tidak
pengefektifan belajar mengajar batik.
perlu lagi. Beberapa solusi yang harus
Dua
diterapkan
sendiri
solusi
muncul
yang
tersebut
yaitu,
akan
menjadi
dan
sebuah
unggul
yang
dan
disosialisasikan
penambahan sarana dan prasarana
kepada siswa dalam pembelajaran
yang masih kurang, terkadang guru
seni membatik atau batik tulis yaitu
mengusahakan
pada saat guru mendemonstrasikan
sendiri,
misalkan
penyediaan buku-buku pegangan guru
cara
mata pelajaran lain sebagai penambah
menggunakan canting masing-masing.
wawasan
Solusi
untuk
diusahakan
siswa,
guru
sendiri
dan
mencanting,
siswa
selanjutnya,
guru
harus
selalu
menganjurkan
mengarahkan dan membatu siswa
membeli buku ataupun mencari bahan
pada saat pelorodan, hal ini akan
materi di internet. Sedangkan untuk
membatu mempermudah pekerjaan
hambatan lain seperti sekolah tidak
siswa. Pada saat penglorodan ini guru
memiliki
untuk
senantiasa memberikan arahan agar
membatik, guru memerintahkan siswa
pergantian pekerja secara teratur dan
untuk praktik di halaman kelas. Alat
tidak berebut yang diawasi langsung
dan bahan yang kurang untuk praktik
oleh guru. Guru juga harus selalu
batik, maka guru memerintahkan
mendukung
siswa untuk memakai alat dan bahan
tentang sikap keberhati-hatian dalam
membatik seperti kompor, wajan dan
bekerja terutama sebelum ada malam
malam
tumpah
ruangan
secara
berikutnya
khusus
bergantian.
adalah
Solusi
dan
atau
mensosialisasikan
kegagalan
dalam
adanya
pemopokan malam pada kain batik.
penambahan guru seni baru yang ahli
Selain itu guru mengarahkan seni
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melukis pada kertas biasa terlebih
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dahulu sebagai motif batik yang
tentang pelaksanaan pembelajaran batik di
diinginkan siswa, kemudian dituliskan
kelas X SMA Negeri 1 Salem tahun ajaran
atau digambarkan pada kain mori
2014/2015 dapat disimpulkan bahwa tujuan
yang ada, hal ini akan membantu
pembelajaran yang dirumuskan oleh guru
siswa dalam pembuatan pola gambar
prakarya
yang indah dan menarik serta unik.
pembelajaran yang ada di silabus Kurikulum
Pada saat penorehan malam atau
2013 yaitu siswa mampu memahami proses
mencanting guru mengawasi dan
kerajinan batik tulis dan mampu membuat
selalu aktif memberi contoh bekerja
kerajinan
yang baik, yang dilanjutkan siswa
disampaikan yang ada di silabus dan RPP
secara bergantian dengan teratur dan
adalah proses pembuatan batik tulis. Model
tertib. Sehingga hal itu membuat
pengajaran yang dilakukan guru prakarya
pekerjaan membatik bertambah cepat
yaitu Project Based Learning, Contectual
dan tidak terkendala. Faktor utama
Learning dan Discovery Learning
yang
pendekatan
paling
penting
dalam
telah
sesuai
batik
dengan
tulis.
Materi
Scientific,
dengan
yang
melalui
strategi
pembelajaran batik adalah peserta
pembelajaran
didik yang ulet dan rajin dalam
menyimak, mempraktikkan, kerja kelompok,
membatik, hal ini akan membatu pada
role play, penugasan individu dan kelompok.
peserta didik lainnya dalam kelompok
Hal ini, sudah sesuai dengan pembelajaran
yang tidak tahu, tidak suka menjadi
yang ada dalam silabus yaitu pada kegiatan
tahu dan suka pada pemebelajaran
mengamati dan mengeksplorasi. Metode
membatik. Maka mulai dari siswa ini
pengajaran yang dilaksanakan diantaranya
pembudayaan batik harus tetap saling
metode ceramah, demonstrasi dan penugasan.
Media
mengajarakan dari satu orang ke
mengamati,
tujuan
mendengarkan,
yang
digunakan
untuk
yaitu
media
dalam
orang lain agar dapat di terapkan dan
pengajaran
diberlangsungkan
pembelajarannya, di antaranya; (1) Papan
budaya
pembelajaran batik sebagai wariskan
tulis digunakan untuk
sekolah Kecamatan Salem.
dalam bentuk sketsa dan memperjelas materi
KESIMPULAN
menggambar pola
yang disampaikan, (2) Liquid Crystal Display
(LCD) untuk mempresentasikan materi batik,
11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
(3)
digilib.uns.ac.id
Solusi untuk mengatasi kendala yang
Buku pegangan dan internet sebagai
(4) Alat-alat
muncul untuk Guru atau Sekolah yaitu; (1)
membatik yang digunakan untuk praktek
Guru memberikan motivasi kepada siswa
membatik.
agar siswa lebih bersemangat, (2) Membuat
sumber materi batik, dan
Untuk penilaian atau evaluasinya guru
kelompok untuk pembelian alat dan bahan,
menilai peserta didik dari segi pengetahuan,
(3) Penyediaan buku-buku pegangan guru
sikap dan tugas praktek membatik. Hal ini
lain
dilihat melalui proses pembuatan batik mulai
bahan
dari
memerintahkan siswa untuk praktek di
proses
pemolaan,
mencanting,
pewarnaan dan pelorodan lilin atau malam.
Kendala yang muncul pada proses
dan membeli buku ataupun mencari
materi
diinternet,
(4)
Guru
halaman kelas dikarenakan tidak tersedia
ruangan
khusus
membatik,
(5)
Siswa
pembelajaran batik di SMAN 1 Salem yang
memakai alat dan bahan membatik seperti
paling sering dihadapi yaitu; (1) Minat siswa
kompor, wajan dan malam secara bergantian,
terhadap pelajaran materi batik masih rendah
dan (6) Adanya penambahan guru seni baru
(terbukti masih ada siswa yang tidak suka
yang ahli atau kompeten dalam membatik
membatik), (2) Siswa sulit bekerja sama
dan ahli dalam seni lainnya.
dengan teman kelompoknya ( beberapa siswa
Solusi bagi siswa atau peserta didik dalam
ada
tidak
pembelajaran membatik di SMA N 1 Salem
mengerjakan tugasnya), (3) Media dan alat
diantaranya; (1) Pembejalaran pengulangan
yang
ruang
pada saat menggunakan canting, (2) Guru
praktek khusus membatik dan kurangnya
selalu mengarahkan dan membantu siswa
alat- alat membatik seperti canting, kompor
pada
dan wajan) dan (4) Kesulitan dalam proses
mensuport dan mensosialisasikan tentang
pembuatan batik (siswa kesulitan pada proses
sikap keberhati-hatian dalam bekerja, (4)
mencanting dan proses pelorodan malam).
Guru mengarahkan seni melukis pada kertas
Faktor kendala lainnya adalah lokasi sekolah
biasa terlebih dahulu sebagai motif batik
yang berada di daerah pedesaan sehingga
yang diinginkan siswa, kemudian dituliskan
menyulitkan guru dalam menyediakan media
atau digambarkan pada kain mori, (5) Guru
yang
mengawasi dan selalu aktif memberi contoh
yang
terbatas
akan
membatik.
bermain-main
(tidak
digunakan
dan
tersedianya
dalam
kegiatan
saat
pelorodan,(3)
Guru
selalu
bekerja yang baik, (6) Guru memberikan
beberapa peragaan pada peserta didik, dan (7)
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siswa mencari materi di sumber lain (seperti
internet
dan
perpustakaan),
kelompok untuk tugas membatik.
membagi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Amri,Yahya.1985. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Batik di Indonesia.
Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara/
Javanologi.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Erlangga.
Muharam, E dan Warti, S.1992. Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta:
Depdikbud.
13
commit to user
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK DI KELAS X
SMA NEGERI 1 KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
TAHUN AJARAN 2014/2015
JURNAL
OLEH :
ANISA NURUL AENI
K3210005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK DI KELAS X
SMA NEGERI 1 KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
TAHUN AJARAN 2014/2015
Anisa Nurul Aeni
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: [email protected]
The purpose of this study was to determine (1) Implementation of batik
learning in class X SMA Negeri 1 Salem Brebes, (2) constraints that arise in the
implementation of batik learning in class X SMA Negeri 1 Salem Brebes, (3) How to
overcome the obstacles that arise in the implementation of learning about batik in
class X SMA Negeri 1 Salem Brebes.
This is a form of qualitative descriptive study. Data sources used in the form
of teachers, students, assignments and grades to make. Data collection techniques
used in-depth interviews, observation, and document analysis. Validity of the data is
achieved by using triangulation of data and review the informant. Data analysis
technique used is an interactive model that includes: data reduction, data
presentation, and conclusion.
The results showed that the learning objectives formulated by the teacher
craft that students are able to understand the process of batik craft and was able to
make batik craft. The material presented is the process of making batik. Teaching
model made is Project Based Learning, Learning and Discovery Learning Contectual
through Scientific approach. Teaching methods implemented include lectures,
demonstrations and assignments. Among the media used at the blackboard,
computer, Liquid Crystal Display (LCD), handbooks and Internet, and tools to make.
Evaluation of teachers assess learners in terms of knowledge, attitude and practice
assignments to make. Obstacles that arise in the learning process of batik that
interest students, students difficult to cooperate with the friends group, Media and
tools are limited, difficulties in the process of making batik. Solutions to overcome
obstacles that arise that the teacher gives motivation to the students, Creating a
group for the purchase of tools and materials, provision of textbooks other teachers
and buy books or searching for material diinternet material, the teacher ordered
students to practice in the page class, students use tools and batik material
alternately, and the addition of new teachers, solution for such students, repetition
when using canting, the teacher always direct and assist students during pelorodan,
teachers always support the students to appreciate the work of students, teachers
supervise and always active to give an example of work that well, teachers give some
demonstrations and students looking for material in other sources.
Keywords: learning, batik
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keraton, maka keterampilan membatik ini
PENDAHULUAN
Pelajaran
seni
rupa
merupakan
pelajaran yang sangat penting di sekolah pada
umumnya. Pelajaran seni rupa bertujuan agar
anak didik mampu mengungkapkan perasaan
dan
imajinasinya,
khususnya
pelajaran
tentang batik, membantu anak didik untuk
menumbuhkan rasa cinta pada karya tanah
airnya. Pada saat ini pelajaran tentang batik
sudah mulai digunakan di sekolah-sekolah
umum sebagai suatu pelajaran yang baik
untuk mendidik anak dan mengembangkan
dibawa keluar keraton dan dikerjakan di
tempat
tujuan
pendidikan.
Tujuan
pendidikan terarah kepada manusia dan oleh
karena
itu
masyarakat,
bergantung
bangsa
dan
pada
aspirasi
negara
(Gulo,
2002:40). Pelajaran batik pada saat ini tidak
lagi termasuk dalam pelajaran seni rupa,
melainkan pada mata pelajaran baru yaitu
Batik adalah salah satu kebudayaan
“adiluhung” keluarga raja-raja nusantara. Di
masa awal, batik dikerjakan hanya terbatas
dalam lingkungan keraton dan hasilnya
semata-mata
untuk
pakaian
keluargaserta para pengikutnya.
raja
dan
Karena
banyaknya pengikut raja yang tinggal diluar
(Umam,
merupakan rangkaian kata „mbat‟ dan „tik‟.
„mbat‟ dalam bahasa Jawa diartikan sebagai
ngembat
atau
melempar
berkali-kali,
sedangkan „tik‟ berasal dari kata titik. Jadi
membatik berarti melempar titik-titik yang
banyak dan berkali-kali pada kain.Sehingga
lama-lama
bentuk
titik-titik
tersebut
berhimpitan menjadi bentuk garis.
Batik Salem adalah batik tulis tangan
yang
diproduksi
asli
oleh
masyarakat
kecamatan Salem bagian Utara khususnya
desa Bentar, Bentarsari dan Desa Ciputih
serta sekitarnya. Secara geografis, wilayah ini
terletak disebuah lembah pegunungan, yang
diapit
oleh
dua
buah
pegunungan,
diantaranya di sebelah utara yaitu Gunung
Kumbang,
prakarya.
masing-masing
2007:6). Menurut Yahya (1985:57) batik
potensi yang ada pada anak didik untuk
mencapai
mereka
dan
wilayah
paling
selatan
terdapat lagi sebuah pegunungan kecil.
Wilayah ini juga menjadi perbatasan wilayah
Kabupaten
Cilacap
dengan
Kabupaten
Brebes. Secara ekonomi masyarakat Salem,
khususnya Salem Utara, Desa Bentar dan
Desa
Bentarsari
kehidupannya
untuk
menambah pendapatan keluarga, mereka
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang
2. Untuk mengetahui kendala yang muncul
berupa batik tulis tangan yang merupakan
dalam pelaksanaan pembelajaran batik di
kerajinan asli turun temurun warisan nenek
kelas X SMA Negeri 1 Salem Brebes.
mengembangkan
moyang.
kerajinan
Pada
tangan
akhirnya
sekolah
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala
di
Kecamatan Salem menjadikan batik salem
yang
muncul
dalam
pelaksanaan
sebagai salah satu materi pembelajaran
pembelajaran mengenai batik dikelas X
kepada peserta didik.
SMA Negeri 1 Salem Brebes.
Manfaat penelitian ini adalah:
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
1. Manfaat Teoritis
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini
1. Bagaimana
pelaksanaan
diharapkan dapat bermanfaat untuk:
pembelajaran
a. Dapat memberikan tambahan pengetahuan
batik yang ada di kelas X SMA Negeri 1
mengenai proses membatik.
Salem Brebes? Pelaksanaan pembelajaran
yang
dimaksud
pembelajaran,
Rencana
Pembelajaran(RPP),
metode,
media
tujuan
b. Dengan penulisan ini diharapkan dapat
Pelaksanaan
menambah wawasan dan pengetahuan
meliputi:
materi,
yang
di
dalam bidang pendidikan mengenai batik
model,
pakai
khususnya
dan
para
pembaca
pada
umumnya.
evaluasinya.
c. Dapat
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru
dan
dan
siswa
dalam
bermanfaat
bagi
penelitian-
penelitian selanjutnya terutama dalam
pelaksanaan
pendidikan mengenai batik.
pembelajaran batik di kelas X SMA
2. Manfaat Praktis
Negeri 1 Salem Brebes?
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan
3. Bagaimana cara mengatasi kendala yang
dapat bermanfaat untuk:
muncul dalam pelaksanaan pembelajaran
a. Memenuhi
mengenai batik di kelas X SMA Negeri 1
salah
satu
syarat
guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Salem Brebes?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
program
1. Untuk
Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas
mengetahui
pelaksanaan
studi
Rupa
Keguruan
SMA Negeri 1 Salem Brebes.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
Ilmu
Jurusan
pembelajaran batik yang ada di kelas X
3
dan
Seni
Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Sebagai masukan dalam meningkatkan
digunakan adalah analisis kualitatif interaktif.
kualitas pelaksanaan pendidikan mengenai
Analisis kualitaif merupakan analisis data
batik di kelas X SMA Negeri 1 Salem
yang didasarkan pada hubungan antara fakta
Brebes.
satu dengan fakta yang lain secara hubungan
c. Dapat bermanfaat bagi para pengajar,
sebab akibat untuk menerangkan suatu
peserta didik dan sekolah di kelas X SMA
Negeri
1
Salem
serta
peristiwa.
mampu
mengembangkan ilmu pendidikan seni
HASIL
rupa.
PEMBAHASAN
PENELITIAN
DAN
A. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMA
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini
pendekatan deskriptif
Negeri 1 Salem, yang beralamat Jln.
menggunakan
Salem
kualitatif dengan
bentar
kecamatan
Salem
alasan bahwa Penelitian ini mengambil
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa
masalah tentang pelaksanaan pembelajaran
Tengah. SMA ini terletak di tengah
batik di SMA Negeri 1 Salem di mana di
pegunungan yang berjarak sekitar 60
dalamnya suatu deskripsi bukan pernyataan
kilometer
jumlah dan tidak dalam bentuk angka.
Waktu pelaksanaan penelitian selama
Strategi Penelitian yang digunakan dalam
3 bulan yaitu mulai bulan Agustus
penelitian ini adalah studi kasus tunggal
sampai dengan Oktober 2014.
dari
kabupaten
Brebes
B. Pelaksanaan Pembelajaran Batik di
terpancang. Dalam Penelitian ini sumber data
diperoleh melalui informan, tempat dan
SMA Negeri 1 Salem
peristiwa, dan arsip dokumen. Penelitian ini
Pelaksanaan pembelajaran batik di
bentuk sampling yang digunakan adalah
SMA Negeri 1 Salem Brebes pada
purposive sampling dan snowball sampling.
semester
Teknik pengumpulan data yang Peneliti
2014/2015 mengacu pada kurikulum
gunakan
2013. Materi batik yang diajarkan
adalah
wawancara
mendalam,
ganjil
oleh
penelitian ini, penulis menggunakan metode
materi pembelajaran yang bersumber
triangulasi data dan review informan dalam
dari buku “Seni Rupa dan Desain
menguji keabsahan data. Teknik analisis yang
untuk SMA” karangan Agus Sachari.
commit to user
Suswoyo
ajaran
observasi dan analisis dokumen. Dalam
4
Bapak
tahun
merupakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Guru juga menggunakan beberapa
menerangkan
buku
memperaktikkan, kemudian siswa
lain
dalam
menunjang
serta
pembelajaran.
mengikuti
proses
pembuatan
1. Materi Pembelajaran
batik tulis. Proses pembuatan
Kompetensi inti pembelajaran
batik terdapat perbedaan pada
untuk siswa kelas X semester I
bebarapa daerah khususnya di
adalah
SMA N 1 Salem. Menurut guru
mengidentifikasi
desain
produk dan pengemasan karya
prakarya
kerajinan batik tulis berdasarkan
secara umum proses pembuatan
konsep
batik
berkarya
dengan
budaya
setempat,
pendekatan
menjelaskan
meliputi
empat
bahwa
proses
utama yaitu:
a. Pemolaan/penggambaran
sedangkan untuk materi yang
diajarkan adalah pengertian batik,
Pada bagian awal dalam
proses
proses
pembuatan
merancang
membuat
desain
karya
batik,
batik
seni
pembelajaran
membatik guru dan siswa
dan
bersama-sama
batik.
Berdasarkan wawancara dengan
mempersiapkan bahan dan
Bapak
alat
Suswoyo,
proses
untuk
menjalankan
pembelajaran batik belum dapat
proses membatik. Alat dan
dilaksanakan
maksimal
bahan yang harus disiapkan
karena waktu yang terbatas dan
adalah(1) Kain mori (bisa
banyaknya materi yang harus
terbuat dari sutra atau katun);
diselesaikan guru.
(2)
secara
pembentuk
Materi yang diajarkan adalah
pengertian
pembuatan
batik,
batik,
Canting
Gawangan
proses
Lilin
desain batik dan membuat karya
dicairkan;
seni batik. Proses pembelajaran
motif;
(3)
kain);
(5)
kecil
pewarna.
dimana guru sebagai pengajar
5
commit to user
(4)
yang
Panci
memanaskan
dalam kelas dan luar kelas,
untuk
(malam)
kompor
membatik yang dilaksanakan di
alat
(tempat
menyampirkan
merancang
sebagai
dan
untuk
larutan
Maka
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikatakan bahwa pada proses
jenis
pemolaan
tahap-tahap
kegunaannya yaitu canting
dalam pembuatan batik tulis
cecek yaitu canting yang
adalah: (1) Pemotongan kain
cucuknya
kecil,
canting
mori, (2) Mencuci kain mori,
klowong
yaitu
canting
(3) Menganji kain mori, dan
cucuknya
sedang,
canting
(4) Mengemplong kain mori.
tembokan
dan
tutupan
ini
b. Pelekatan lilin batik
Peletakan
dengan
canting
sesuai
cucuknya lebih besar dan
lilin
dimulai
pemanasan
canting nitik yaitu canting
lilin
yang
memiliki
ujung
dengan suhu panas kurang
cucuknya
lebih
segiempat atau gepeng.
60-700C,
hal
ini
dilakukan agar peletakan lilin
berbentuk
c. Pewarnaan batik
batik ini dapat menempel dan
Pada pewarnaan batik ini
membentuk
siswa dan guru SMA N 1
gambar.
Pelekatan lilin pada kain
Salem
pada
dilakukan
pewarna soga melalui tehnik
dengan 3 cara yaitu dengan
celupan Teknik ini dilakukan
canting tulis, dengan canting
karena sudah terbiasa dan
cap
dilukis
dirasa sangat baik. Kemudian
atau
pewarnaan dilakukan secara
jegul. Canting terbuat dari
dingin (tanpa pemanasan).
tembaga, berbentuk seperti
Maka
dapat
kepala burung yang prinsip
dalam
proses
kerjanya
warna terdapat tahapan (1)
umumnya
dan
dengan
menggunakan
kuas
menggunakan
menggunakan
disimpulkan
pembuatan
prinsip bejana berhubungan.
Memberi
Bagian canting terdiri dari
Melepaskan sebagian malam,
badan canting, cucuk berupa
(3) Mbironi, (4) Nyolet, (5)
saluran dan tangkai yang
Menyoga.
terbuat
dari
bambu
atau
warna,
d. Menghilangkan lilin
glagah. Terdapat beberapa
6
commit to user
(2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menghilangkan lilin adalah
menutup bagian dasar kain
melepaskan
yang tidak perlu diwarnai.
melekat
kain
lilin
Nglorod
pada
permukaan
setelah
dilakukan
pertama meluruhkan malam
Menghilangkan
dengan merendam kain di
pewarnaan.
lilin
yang
batik
ini
adalah
proses
dalam air mendidih. Nyoga
berupa
penghilangan sebagian pada
adalah
tempat-tempat
tertentu
dengan warna coklat, atau
dengan cara ngerok atau
sogan. Batik sogan adalah
menghilangkan
secara
mencelupkan
kain
lilin
batik
batik yang berwarna dasar
keseluruhan,
dan
coklat, seperti batik yogya
pengerjaan
ini
disebut
Nglorod
atau batik solo.
“melorod” atau disebut juga
adalah
nglorod. Pembuatan batik di
malam kembali dengan cara
SMA ini pada umumnya
merendam kain di dalam air
dilakukan
dengan
teknik
mendidih.
tradisional
yaitu
melalui
proses kerokan, dan lorodan.
Adapun
nyolet,
nyoga
pengertian
mopok,
dan
adalah
sebagai
Nyolet
adalah
dengan
kuas.
Metode
nglorod,
ini
dalam
perkembangannya sering disebut
ini
dengan istilah tekhnik, strategi
berikut:
atau
mewarnai
bagian-bagian
peluruhan
2. Metode Pengajaran
dari
ngelorod
proses
metode
(Muharam,
tertentu
prakarya
pembelajaran
1992:54).
Guru
(Suswoyo)
Misalnya,
menggunakan
gambar bunga atau burung
pembelajaran
yang muncul di sana-sini.
Learning, Contectual Learning
Mopok
dan Discovery Learning melalui
adalah
menutup
pembelajaran
dengan
malam. Tahap ini diiringi
strategi
dengan
mengamati,
7
commit to user
Based
dengan
pendekatan
atau
Project
Scientific
bagian yang dicolet dengan
nembok,
model
mendengarkan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyimak, mempraktekkan, kerja
Display
kelompok (Group Work), Role
mempresentasikan materi batik,
Play, penugasan individu dan
buku
kelompok.
sebagai sumber materi batik, dan
Keterangan
ini
(LCD)
pegangan
berdasarkan hasil wawancara pada
alat-alat
2 Oktober 2014 di perpustakaan
digunakan
sekolah. Dalam menyampaikan
membatik.
materi
kepada
siswa,
guru
untuk
dan
internet
membatik
yang
untuk
praktek
4. Evaluasi Pembelajaran
prakarya menggunakan metode
Evaluasi pembelajaran batik di
ceramah,
SMA Negeri 1 Salem Brebes yaitu
metode
metode
diskusi,
demontrasi,
dan
metode
meliputi teori dan praktek. Bobot
penugasan.
dari penilaian tersebut adalah 20%
3. Media Pengajaran
Media
untuk
pembelajaran
digunakan
dapat
yang
teori
dan
70%
untuk
praktek. Untuk penilaian teori
dibedakan
bentuk
soalnya
berupa
isian
menjadi soft media dan hard
sedangkan untuk untuk praktek
media. Soft media yang digunakan
yaitu penilaian yang diperoleh
guru dalam pembelajaran seni
dari proses pembuatan dan hasil
budaya yaitu
karya siswa. Evaluasi dilakukan
materi pengantar
seni, unsur dan prinsip seni rupa,
setelah
proses
pameran dan kritik karya seni.
dengan
memberikan
Hard media yang digunakan oleh
langkah
guru
belajar
menyimpulkan
berupa
diajarkan. Evaluasi pembelajaran
whiteboard,
yang dilaksanakan yaitu kinerja
komputer dan LCD Proyektor.
anak, sikap, pengetahuan dan
Guru
prakarya
menggunakan
keterampilan. Bentuk instrumen
media
papan
tulis
untuk
pembelajaran meliputi tes tertulis
menggambar pola dalam bentuk
dan unjuk kerja. Tes tertulis dalam
sketsa dan memperjelas materi
bentuk
yang disampaikan, Liquid Crystal
dilakukan
dalam
proses
mengajar seni budaya
spidol
hitam,
8
commit to user
yang
pembelajaran
benar
yang
soal.
langkahdan
sudah
Penilaiannya
dengan
cara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menghitung jumlah jawaban benar
Siswa belum terbiasa mencanting; 5).
dari jumlah soal yang diberikan.
Kesulitan dalam membuat pola dan
Instrumen
kadang ada anak yang tidak bisa
unjuk
kerja,
yaitu
diajak kerja sama; 6). Pada saat
berupa rubrik penilaian.
dalam
penorehan malam/mencanting dan ada
pelaksanaan pembelajaran batik di
sebagian yang aktif bekerja dan ada
SMA Negeri 1 Salem Brebes
juga
C. Kendala
yang
dihadapi
yang
tidak
Sehingga
yang dilakukan dengan Guru Prakarya
membatik
(Suswoyo), pada tanggal 2 Oktober
terkendala; 7). Waktu pengerokan
2014 di perpustakaan Sekolah) dapat
malam/lilin
disimpulkan kesulitan yang dihadapi
fikirannya tidak sama sehingga sulit
dalam proses pembelajaran prakarya
untuk diatur. Berdasarkan pernyataan
meliputi:(1) Siswa tidak tahu proses
di atas kendala yang paling sering
membatik; (2) Beberapa siswa yang
dihadapi yaitu minat siswa terhadap
tidak suka membatik; (3) Siswa masih
pelajaran materi batik, siswa sulit
kesulitan
bekerja
mencanting;
(4)
membuat
bekerja.
Berdasarkan hasil wawancara
dalam
itu
aktif
pekerjaan
bertambah
dan
lama
tiap
sama
dan
kelompok
dengan
teman
Media dan alat yang sangat terbatas;
kelompoknya, media dan alat yang
dan (5) Biaya yang besar/ bahan baku
terbatas
(tidak
yang relatif mahal dan sumber bacaan
praktek
khusus
yang
hasil
kesulitan dalam proses pembuatan
penelitian, maka dapat disimpulkan
batik (seperti mencanting dan proses
beberapa kendala sebagai berikut: 1).
pelorodan malam).
terbatas.
Berdasarkan
tersedianya
membatik)
ruang
dan
Kesulitan pada saat menggunakan
canting
sangat
susah
D. Solusi
dan
mengatasi
kendala
yang
kelompoknya kadang ada yang kerja,
dihadapi
kadang ada yang tidak yang dirasa
pembelajaran batik di SMA Negeri 1
kurang kompak; 2). Kesulitan pada
Salem Brebes
dalam
pelaksanaan
Solusi yang digunakan oleh
saat pelorodan; 3). Kalau malam
tumpah maka harus dilorod lagi
pendidik
sehingga hal itu sangat lama; 4).
membatik untuk mengatasi berbagai
9
commit to user
sebagai
guru
pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
kendala
digilib.uns.ac.id
yang
dalam
atau kompeten dengan bidangnya
pelaksanaan pembelajaran batik di
dalam membatik dan ahli dalam seni
SMA Negeri 1 Salem. Ada dua hal
lainnya
krusial yang menjadi solusi dalam
kontribusi
pembelajaran
pembelajaran batik ini, baik dari segi
menjadikan
sekolah
guru atau sekolah dan dari segi siswa
terkenal dalam karya seni batik,
itu
menjadikan
sehingga pemanggilan pengajar dari
pembelajaran batik dapat berjalan
pengrajin luar sekolah sebagai guru
dengan maksimal dan efesien dalam
tambahan dapat dinyatakan tidak
pengefektifan belajar mengajar batik.
perlu lagi. Beberapa solusi yang harus
Dua
diterapkan
sendiri
solusi
muncul
yang
tersebut
yaitu,
akan
menjadi
dan
sebuah
unggul
yang
dan
disosialisasikan
penambahan sarana dan prasarana
kepada siswa dalam pembelajaran
yang masih kurang, terkadang guru
seni membatik atau batik tulis yaitu
mengusahakan
pada saat guru mendemonstrasikan
sendiri,
misalkan
penyediaan buku-buku pegangan guru
cara
mata pelajaran lain sebagai penambah
menggunakan canting masing-masing.
wawasan
Solusi
untuk
diusahakan
siswa,
guru
sendiri
dan
mencanting,
siswa
selanjutnya,
guru
harus
selalu
menganjurkan
mengarahkan dan membatu siswa
membeli buku ataupun mencari bahan
pada saat pelorodan, hal ini akan
materi di internet. Sedangkan untuk
membatu mempermudah pekerjaan
hambatan lain seperti sekolah tidak
siswa. Pada saat penglorodan ini guru
memiliki
untuk
senantiasa memberikan arahan agar
membatik, guru memerintahkan siswa
pergantian pekerja secara teratur dan
untuk praktik di halaman kelas. Alat
tidak berebut yang diawasi langsung
dan bahan yang kurang untuk praktik
oleh guru. Guru juga harus selalu
batik, maka guru memerintahkan
mendukung
siswa untuk memakai alat dan bahan
tentang sikap keberhati-hatian dalam
membatik seperti kompor, wajan dan
bekerja terutama sebelum ada malam
malam
tumpah
ruangan
secara
berikutnya
khusus
bergantian.
adalah
Solusi
dan
atau
mensosialisasikan
kegagalan
dalam
adanya
pemopokan malam pada kain batik.
penambahan guru seni baru yang ahli
Selain itu guru mengarahkan seni
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melukis pada kertas biasa terlebih
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dahulu sebagai motif batik yang
tentang pelaksanaan pembelajaran batik di
diinginkan siswa, kemudian dituliskan
kelas X SMA Negeri 1 Salem tahun ajaran
atau digambarkan pada kain mori
2014/2015 dapat disimpulkan bahwa tujuan
yang ada, hal ini akan membantu
pembelajaran yang dirumuskan oleh guru
siswa dalam pembuatan pola gambar
prakarya
yang indah dan menarik serta unik.
pembelajaran yang ada di silabus Kurikulum
Pada saat penorehan malam atau
2013 yaitu siswa mampu memahami proses
mencanting guru mengawasi dan
kerajinan batik tulis dan mampu membuat
selalu aktif memberi contoh bekerja
kerajinan
yang baik, yang dilanjutkan siswa
disampaikan yang ada di silabus dan RPP
secara bergantian dengan teratur dan
adalah proses pembuatan batik tulis. Model
tertib. Sehingga hal itu membuat
pengajaran yang dilakukan guru prakarya
pekerjaan membatik bertambah cepat
yaitu Project Based Learning, Contectual
dan tidak terkendala. Faktor utama
Learning dan Discovery Learning
yang
pendekatan
paling
penting
dalam
telah
sesuai
batik
dengan
tulis.
Materi
Scientific,
dengan
yang
melalui
strategi
pembelajaran batik adalah peserta
pembelajaran
didik yang ulet dan rajin dalam
menyimak, mempraktikkan, kerja kelompok,
membatik, hal ini akan membatu pada
role play, penugasan individu dan kelompok.
peserta didik lainnya dalam kelompok
Hal ini, sudah sesuai dengan pembelajaran
yang tidak tahu, tidak suka menjadi
yang ada dalam silabus yaitu pada kegiatan
tahu dan suka pada pemebelajaran
mengamati dan mengeksplorasi. Metode
membatik. Maka mulai dari siswa ini
pengajaran yang dilaksanakan diantaranya
pembudayaan batik harus tetap saling
metode ceramah, demonstrasi dan penugasan.
Media
mengajarakan dari satu orang ke
mengamati,
tujuan
mendengarkan,
yang
digunakan
untuk
yaitu
media
dalam
orang lain agar dapat di terapkan dan
pengajaran
diberlangsungkan
pembelajarannya, di antaranya; (1) Papan
budaya
pembelajaran batik sebagai wariskan
tulis digunakan untuk
sekolah Kecamatan Salem.
dalam bentuk sketsa dan memperjelas materi
KESIMPULAN
menggambar pola
yang disampaikan, (2) Liquid Crystal Display
(LCD) untuk mempresentasikan materi batik,
11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
(3)
digilib.uns.ac.id
Solusi untuk mengatasi kendala yang
Buku pegangan dan internet sebagai
(4) Alat-alat
muncul untuk Guru atau Sekolah yaitu; (1)
membatik yang digunakan untuk praktek
Guru memberikan motivasi kepada siswa
membatik.
agar siswa lebih bersemangat, (2) Membuat
sumber materi batik, dan
Untuk penilaian atau evaluasinya guru
kelompok untuk pembelian alat dan bahan,
menilai peserta didik dari segi pengetahuan,
(3) Penyediaan buku-buku pegangan guru
sikap dan tugas praktek membatik. Hal ini
lain
dilihat melalui proses pembuatan batik mulai
bahan
dari
memerintahkan siswa untuk praktek di
proses
pemolaan,
mencanting,
pewarnaan dan pelorodan lilin atau malam.
Kendala yang muncul pada proses
dan membeli buku ataupun mencari
materi
diinternet,
(4)
Guru
halaman kelas dikarenakan tidak tersedia
ruangan
khusus
membatik,
(5)
Siswa
pembelajaran batik di SMAN 1 Salem yang
memakai alat dan bahan membatik seperti
paling sering dihadapi yaitu; (1) Minat siswa
kompor, wajan dan malam secara bergantian,
terhadap pelajaran materi batik masih rendah
dan (6) Adanya penambahan guru seni baru
(terbukti masih ada siswa yang tidak suka
yang ahli atau kompeten dalam membatik
membatik), (2) Siswa sulit bekerja sama
dan ahli dalam seni lainnya.
dengan teman kelompoknya ( beberapa siswa
Solusi bagi siswa atau peserta didik dalam
ada
tidak
pembelajaran membatik di SMA N 1 Salem
mengerjakan tugasnya), (3) Media dan alat
diantaranya; (1) Pembejalaran pengulangan
yang
ruang
pada saat menggunakan canting, (2) Guru
praktek khusus membatik dan kurangnya
selalu mengarahkan dan membantu siswa
alat- alat membatik seperti canting, kompor
pada
dan wajan) dan (4) Kesulitan dalam proses
mensuport dan mensosialisasikan tentang
pembuatan batik (siswa kesulitan pada proses
sikap keberhati-hatian dalam bekerja, (4)
mencanting dan proses pelorodan malam).
Guru mengarahkan seni melukis pada kertas
Faktor kendala lainnya adalah lokasi sekolah
biasa terlebih dahulu sebagai motif batik
yang berada di daerah pedesaan sehingga
yang diinginkan siswa, kemudian dituliskan
menyulitkan guru dalam menyediakan media
atau digambarkan pada kain mori, (5) Guru
yang
mengawasi dan selalu aktif memberi contoh
yang
terbatas
akan
membatik.
bermain-main
(tidak
digunakan
dan
tersedianya
dalam
kegiatan
saat
pelorodan,(3)
Guru
selalu
bekerja yang baik, (6) Guru memberikan
beberapa peragaan pada peserta didik, dan (7)
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siswa mencari materi di sumber lain (seperti
internet
dan
perpustakaan),
kelompok untuk tugas membatik.
membagi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Amri,Yahya.1985. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Batik di Indonesia.
Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara/
Javanologi.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Erlangga.
Muharam, E dan Warti, S.1992. Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta:
Depdikbud.
13
commit to user