PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERRTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIC DI BEI.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERRTUMBUHAN
PENJ UALAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP STRUKTUR MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIC DI BEI

SKRIPSI

Diajukan oleh:

Ar landa Lukitasari. W
0912010001/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJ UALAN,
UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP
STRUKTUR MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BEI
Disusun Oleh:

ARLANDA LUKITASARI W.
0912010001 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Dosen Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 31 Mei 2013
Pembibing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001


Dr. Dhani Ichanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Sekretaris

Sugeng Purwanto, SE,MM
NIP. 196801081989031001
Anggota

Dr s. Ec. Her ry A.L.W., MM
NIP. 196405121990031001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP, 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “veteran” Jawa Timur dengan judul
“PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJ UALAN,
UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
STRUKTUR MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG GO
PUBLIC DI BEI”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta
dorongan moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai
terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs . Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Drs . Ec. Saiful Anwar, M. Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Dr. Muhajir Anwar, M.M, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM selaku dosen pembimbing yang
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
kuliah.

8.


Para staf perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
bantuan terhadap fasilitas peminjaman buku sebagai referensi dalam
penyususnan skripsi.

9.

Para staf Bursa Efek Surabaya yang telah memberikan bantuan dalam
perolehan data yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini

10. Kedua orang tua, eyang putri, saudara-saudaraku, dan kekasihku yang selalu
memberikan do’a dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Sahabatku yang selalu ada Rike dan Widya. Terimakasih telah memberikan
dukungan dan kenangan yang indah selama kuliah.
12. Semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, untuk itu
Penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
karena hal itu sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.

Surabaya, 31 Mei 2013

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i


DAFTAR ISI ..............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

ABSTRAKSI ...............................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1


1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

10

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................

11

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................

12

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................

13


2.1. Hasil PenelitianTerdahulu ..........................................................

13

2.2. LandasanTeori ...........................................................................

15

2.2.1. Struktur Aktiva .................................................................

15

2.2.1.1. Pengertian Struktur Aktiva ..................................

15

2.2.2. Pertumbuhan Penjualan ....................................................

16


2.2.1.1. Pengertian Pertumbuhan Penjualan ......................

16

2.2.3. Ukuran Perusahaan ...........................................................

18

Pengertian Ukuran Perusahaan .........................................

18

2.2.4. Profitabilitas .....................................................................

19

2.2.4.1. pengertian Profitabilitas .......................................

19

2.2.4.2. Keunggulan ROA ................................................

20

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.3. Kelemahan ROA .................................................

20

2.2.5. Struktur Modal .................................................................

22

2.2.5.1. Pengertian Struktur Modal ...................................

22

2.2.5.2. Teori Struktur Modal ...........................................

26

2.3. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal ...................

31

2.3.1. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal

32

2.3.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal ...

32

2.3.3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal .............

33

2.4. Kerangka Konseptual..................................................................

34

2.5. Hipotesis ....................................................................................

35

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

36

3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ............

36

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..........................................................

38

3.2.1. Populasi............................................................................

38

3.2.2. Sampel .............................................................................

39

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

39

3.3.1 Jenis Data ..........................................................................

39

3.3.2. Pengumpulan Data ...........................................................

39

3.4. Uji Normalitas ...........................................................................

40

3.5. Uji Asumsi Klasik............................................................................

40

3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ....................................

42

3.6.1. Teknik Analisis ................................................................

42

3.6.2. Uji Hipotesis ....................................................................

43

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

45

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................

45

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................

53

4.2.1. Struktur Aktiva (X1) ........................................................

53

4.2.2. Pertumbuhan Penjualan (X2) ...........................................

54

4.2.3. Ukuran Perusahaan (X3) ..................................................

56

4.2.4. Profitabilitas (X4) ............................................................

57

4.2.5. Struktur Modal (Y) ..........................................................

58

4.3. Uji Normalitas ............................................................................

59

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ............................................................

60

4.4. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis .....................................

62

4.5.1. Hsil Analisis Regresi Berganda ........................................

62

4.5.2. Uji F (Uji Kecocokan Model) ...........................................

64

4.5.3. Uji t ..................................................................................

65

4.5. Pembahasan ...............................................................................

66

4.5.1. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal ........

66

4.5.2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal

67

4.5.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal ..

69

4.5.4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal .............

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

72

5.1. Kesimpulan ................................................................................

72

5.2. Saran ........................................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN
PENJ UALAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR
MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIC DI BEI
Arlanda Lukitasari Wahyudi
Abstraks
Struktur modal merupakan perbandingan antara besaran modal sendiri
dengan modal yang berasal dari pihak ekstern perusahaan atau hutang. Baik atau
tidaknya struktur modal dapat diukur dengan indikator Debt to Equity Ratio
(DER). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh antara
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas
terhadap struktur modal.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 17 perusahaan Teknik sampel yang digunakan adalah
metode sampel sensus. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data
yang berupa dokumentasi perusahaan yang diserahkan ke Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh : dari hasil analisis terbukti
bahwa struktur aktiva mampu memberikan kontribusi terhadap struktur modal,
pertumbuhan penjualan mampu memberikan kontribusi terhadap struktur modal,
ukuran perusahaan mampu memberikan kontribusi terhadap struktur modal, dan
profitabilitas mampu memeberikan kontribusi terhadap struktur modal.

Keywords : Struktur Modal, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran
Perusahaan, dan Profitabilitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik
di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap
perusahaan berupaya untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : menyesuaikan
diri terhadap perubahan – perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar
perusahaan serta mengupayakan agar setiap sumber daya yang dimiliki
perusahaan digunakan secara efektif dan efisien.
Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan
adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah
penting bagi perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai
efek langsung terhadap posisi financial perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai utang yang
sangat besar akan memberikan beban yang berat pada perusahaan yang
beersangkutan (Riyanto, 2010; 296).
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan usahanya. Dana
diperoleh dari pemilik perusahaan maupun utang. Dana yang diterima perusahaan
digunakan untuk membeli aktiva tetap yang nantinya digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa, membeli bahan–bahan untuk kepentingan
produksi dan penjualan, untuk piutang dagang, untuk mengadakan persediaan kas,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

dan membeli surat berharga yang sering disebut efek atau sekuritas untuk
kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Dalam

upaya

memenuhi

kebutuhan

dana,

perusahaan

perlu

mempertimbangkan beberapa hal, antara lain berapa besar kebutuhan dana
tersebut, dalam bentuk apa sumber dana tersebut, dan berapa lama dana itu akan
digunakan. Kebutuhan dana untuk pengeluaran operasional perusahaan dana
jangka pendek.Sumber dana jangka pendek ini digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan sehari-hari, misalnya membayar gaji pegawai, membeli bahan
baku, membayar biaya administrasi dan lain-lain. Dana yang dikeluarkan untuk
keperluan operasional ini diharapkan dapat kembali dalam jangka waktu relatif
pendek (kurang dari satu tahun) melalui hasil penjualan. Sementara itu, kebutuhan
dana untuk pengeluaran kapital (capital expenditure) dibiayai dengan sumber dana
jangka panjang. Sumber dana ini digunakan untuk perluasan perusahaan dan
modernisasi perusahaan. Sumber dana jangka panjang antara lain adalah
penerbitan saham, penerbitan obligasi, dan laba ditahan. Hasil pengembaliannya
dapat diterima kembali dalam jangka waktu yang relatif lama (lebih dari satu
tahun). Penggunaan sumber dana jangka panjang seperti utang jangka panjang,
saham (baik saham biasa maupun saham preferen), dan laba ditahan yang
dilakukan oleh perusahaan akan membentuk struktur modal perusahaan (Prima,
2007).
Menurut Susetyo (2006), struktur modal perusahaan merupakan salah satu
faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal perusahaan
ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan dari manajer keuangan yang senantiasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan
struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006; 7) faktorfaktor: risiko bisnis, posisi perpajakan, fleksibilitas keuangan, dan konservatisme
atau keagresifan manajemen merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan
struktur modal; khususnya pada struktur modal yang ditargetkan (target capital
structure). Secara lebih umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage
operasi,

tingkat

pertumbuhan,

profitabilitas,

pajak,

pengendalian,

sikap

manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan
dan fleksibilitas keuangan (Brigham dan Houston, 2006; 42).
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai
efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Bagi perusahaan yang mencari
keuntungan biasanya mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau pemegang
saham. Pemegang saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return
tertentu dengan risiko minimal.
Dengan tingginya tingkat return yang diperoleh pemegang saham maka
para pemegang saham akan tertarik dan harga saham semakin tinggi, sehingga
kesejahteraan pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan
pengembangan usahanya. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas
penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,
pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas
keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang
akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya
struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan.
Industri property and realestate merupakan industri yang bergerak
dibidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum. Menurut Michael C.
Thomsett dan Jean Freestone Thomsett, pasar properti secara umum dibagi
menjadi tiga yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, falt,
dan bangunan multi unit; commercial property, yaitu property yang dirancang
untuk keperluan bisnis, misalnya gedung penyimpanan barang dan areal parkir;
dan industrial property, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan industri,
misalnya bangunan-bangunan pabrik. (Joehartanto, 2009).
Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang
tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan kedalam kas dalam waktu yang
singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi utangnya
pada waktu yang telah ditentukan. Disamping aktiva tetap, ketidakmampuan
pengembang di dalam melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya
penurunan tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari
adanya spekulasi tanah (mark-up tanah) yang membuat harga tanah menjadi
mahal, sehingga menyebabkan tingginya harga jual rumah dan bangunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Mahalnya harga jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan over
supplied, menyebabkan tingkat penjualan jauh dibawah target yang telah
ditetapkan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya sektor ini cukup diminati
oleh banyak kalangan pengusaha dan mendapat dukungan penuh dari perbankan
yang menyediakan portofolio kreditnya untuk properti.
Berikut adalah fenomena mengenai struktur modal pada perusahaan
properti dan real estate: ”Inflasi jelas akan menggerogoti daya beli di sektor
properti. Namun demikian, Kepala Riset Valbury Asia Securities, Alfiansyah,
berpendapat demand properti akan tetap ada. Sebab, usia produktif lebih dominan
dibandingkan usia tidak produktif. Tapi, demand ini akan berkurang seiring
melambungnya inflasi. Masalahnya, orang yang semula mampu beli real estat,
hanya mampu belanja properti dengan standar yang lebih rendah akibat beban
bunga tinggi. Sementara itu, yang tidak mampu atau pas-pasan, yang semula
berencana beli, akan menangguhkan pembeliannya. Di sisi lain, seiring kenaikan
harga BBM, pembeli juga akan mencari properti yang lokasinya strategis dari sisi
transportasi. Sebab, tingginya harga BBM dan biaya transportasi akan jadi
pertimbangan utama pembeli. Karena itu, kawasan yang strategis akan jadi pilihan
pembeli properti untuk menekan cost transportasi keluarga. Kabar baiknya,
beberapa emiten sektor properti akan kian giat mendorong infrastruktur. Emitenemiten yang masuk dalam kategori itu antara lain, PT Bumi Serpong Damai
(BSDE), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Summarecon Agung (SMRA), dan
PT Bukit Sentul City (BKSL). Hasilnya, lokasi properti mereka menjadi lebih
strategis, seperti akses pintu tol dan jaringan infrastruktur lainnya. "Karena itu,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dari sisi usaha masih potensial berkembang," katanya. Norico Gaman, Kepala
Riset BNI Securities, menyebut hampir semua emiten properti akan terkena
dampak buruk kenaikan harga BBM, terutama emiten kecil. Daya tahan emiten
yang cukup besar seperti PT Ciputra Property Tbk (CTRP) mungkin saja tak
begitu terpengaruh. "Saham CTRP masih cukup bagus," katanya. Keunggulan
CTRP dan perusahaan besar lain, kata dia, adalah kemampuan mereka
menggalang dana untuk ekspansi bisnis. Naiknya suku bunga dapat mereka
siasati. Apalagi mereka memiliki produk beragam. Saham emiten yang sudah
melalui beberapa siklus bisnis seperti krisis financial 2008 atau bahkan krisis
keuangan 1997 ini patut diperhitungkan.KoranSindo.com/2012.
Selain CTRP, ada PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) dan
Summarecon Agung Tbk (SMRA). Untuk PT Bakrieland Development Tbk
(ELTY) perlu dipertimbangkan karena utangnya yang masih besar. "Yang bagus
adalah perusahaan yang memiliki struktur utang rendah. Ukurannya dengan debt
equity ratio di bawah 0,7 kali. Kalau tidak, maka akan rentan," kata Norico.
Sedangkan Analis Mega Capital, Arya Subandrio, merekomendasikan saham PT
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Alasannya, permintaan perkantoran di BSDE
meningkat cukup drastis. Lalu, BSDE kini juga mulai melakukan ekspansi ke
Makassar, kawasan yang sedang tumbuh. "Kalau melihat Indonesia, khususnya
Jakarta, yang memunyai lahan landing itu di sekitar Bumi Serpong," katanya.
KoranSindo.com/2012.
Berdasarkan fenomena diatas adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas
penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,
pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas
keuangan. Disamping aktiva tetap, ketidakmampuan pengembang di dalam
melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya penurunan tingkat penjualan.
Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari adanya spekulasi tanah (mark-up
tanah) yang membuat harga tanah menjadi mahal, sehingga menyebabkan
tingginya harga jual rumah dan bangunan.
Mahalnya harga jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan
over supplied, menyebabkan tingkat penjualan jauh dibawah target yang telah
ditetapkan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya sektor ini cukup diminati
oleh banyak kalangan pengusaha dan mendapat dukungan penuh dari perbankan
yang menyediakan portofolio kreditnya untuk properti.
Berikut akan disajikan struktur modal perusahaan Property dan Real
estate yang listed di BEI selama periode tahun 2009-2011 dapat dilihat pada Tabel
1.1 berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Tabel 1.1. DER Perusahaan Property Dan Real Estate 2009-2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Perusahaan Manufaktur
Bakrieland Development Tbk.
PT Ciputra Property Tbk.
PT Duta Anggada Realty Tbk.
PT Duta Pertiwi Tbk.
PT Gowa Makassar Tourism
Development Tbk.
PT Indonesia Prima Property Tbk.
PT Jaya Real Property Tbk.

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.
PT Lamicitra Nusantara Tbk.
PT Lippo Cikarang Tbk.
PT Lippo Karawaci Tbk.
PT Modernland Realty Tbk.
PT.Alam Sutera Reality,Tbk
Bumi Serpong Damai,Tbk
PT.Cowell Development,Tbk
PT.Ciputra Development,Tbk
PT.Perdana Gapura Prima,Tbk
Rata-Rata
Sumber: PT.BEI,2012

2009

Tahun
2010

2011

1.248
0.066
3.828
0.616

0.821
0.075
2.467
0.552

0.624
0.196
0.829
0.456

1.925
1.472
0.867

1.800
0.884
1.096

1.809
0.470
1.149

0.988
2.199
2.112
1.399
0.697
0.843
0.963
0.581
0.343
1.332
1.263

0.999
1.827
1.962
1.035
0.826
1.074
0.698
1.046
0.433
0.970
1.092

0.598
1.087
1.486
0.941
1.031
1.156
0.549
1.354
0.507
0.932
0.893

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata debt to
equity (DER) pertahun dari tahun 2009-2011 perusahaan Property dan Real estate
yang terdaftar di BEI berada diatas satu, rata-rata DER untuk tahun 2009 adalah
sebesar 1,263; untuk tahun 2010 adalah sebesar 1,092 dan untuk tahun 2011
adalah sebesar 0,893. Sehingga perusahaan lebih banyak menggunakan dana dari
hutang untuk aktivitas investasinya daripada modal sendiri. Rata-rata struktur
modal pada 17 perusahaan Property and Real estate.
Namun jika dilihat dari masing-masing perusahaan ternyata beberapa
perusahaan memiliki DER diatas satu dan DER dibawah satu. Perusahaan PT.
Duta Pertiwi, Tbk, PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk, PT. Ciputra Development
Tbk dan PT.Ciputra Surya,Tbk memiliki DER kurang dari satu. Sedangkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

perusahaan lainnya memiliki DER lebih dari 1. Dengan demikian selama periode
2009 sampai dengan 2011 terdapat 50% lebih perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di BEI yang mempunyai DER lebih dari satu, yang artinya proporsi
hutang lebih besar daripada modal sendirinya. Dengan adanya proporsi hutang
yang lebih besar, maka perusahaan yang mempunyai DER lebih dari satu akan
memiliki resiko bisnis yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang
memiliki DER kurang dari satu.
Dengan nilai DER yang berada diatas satu berarti perusahaan memiliki
jumlah hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri dan hal ini tidak
sesuai dengan teori struktur modal yang optimal dimana seharusnya jumlah
hutang perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal sendiri. Sementara itu
kebanyakan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke dalam bentuk
investasi pada perusahaan yang mempunyai DER tertentu yang besarnya kurang
dari satu. Karena jika DER lebih besar dari satu berarti risiko yang ditanggung
oleh investor menjadi meningkat.
Menurut Brigham dan Houston (2006: 42) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan, antara lain : stabilitas
penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,
pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi
peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.
Ukuran perusahaan (size) merupakan salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam keputusan struktur modal. Perusahaan besar memiliki
kebutuhan dana yang besar untuk membiayai aktivitas perusahaan dan salah satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

alternatif pemenuhan kebutuhan dana tersebut adalah dengan menggunakan
hutang. Dengan kata lain, besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung
berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal perusahaan. Penelitian terdahulu
yang menghubungkan ukuran perusahaan terhadap kebijakan struktur modal yang
dilakukan Hendri dan Sutapa (2006).
Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal. Brigham dan Gapenski (dikutip
oleh Agus, 2001) mengatakan seringkali perusahaan dengan tingkat pengembalian
yang tinggi cenderung menggunakan hutang. Tetapi perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang rendah cenderung menggunakan hutang yang besar untuk
membiayai aktivitas perusahaan. Penelitian terdahulu yang menghubungkan
profitabilitas terhadap kebijakan struktur modal yang dilakukan oleh Hendri dan
Sutapa (2006) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul “
Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan
Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Property Dan Real Estate Yang
Go Public Di BEI”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

a. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada
Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI periode
2009-2011?
b. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal
pada Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI
periode 2009-2011?
c. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada
Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI periode
2009-2011?
d. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada
Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI periode
2009-2011?
1.3. Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Menganalisa pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada
Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI periode
2009-2011.
b. Menganalisa pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal
pada Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI
periode 2009-2011.
c. Menganalisa pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal
pada Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI
periode 2009-2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

d. Menganalisa pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada
Perusahaan property dan real estate yang Go Public di BEI periode
2009-2011.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi Investor
Untuk memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal perusahaan property dan real eatate melalui analisis
laporan keuangan kepada investor perusahaan-perusahaan mana saja yang
memiliki peluang untuk menanamkan modalnya.
2. Informasi ini berguna untuk memperdalam pengetahuan tentang teori
struktur modal dan memberi masukan dan solusi terhadap problematika
yang ada.
3. Sebagai referensi penelitian lebih lanjut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dan diharapkan
dapat menjadi bahan kajian dan masukan untuk mendukung penelitian pernah
dilakukan oleh :
Penelitian ini sebelumnya dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma,(2005).”
Dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini
bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur go public di BEJ.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa keputusan struktur modal
perusahaan manufaktur yang go public ternyata secara simultan dan parsial
dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan
aktiva, profitabilitas, dan struktur kepemilikan perusahaan. Meskipun demikian,
masih terdapat varibel-variabel lain yang mempengaruhi keputusan struktur modal
perusahaan manufaktur go public tetapi variabel-variabel tersebut tidak tercakup
dalam penelitian ini. Hal ini ditunjukkan oleh 85.3% factor-faktor tersebut
mempengaruhi struktur modal perusahaan, sedangkan 14.7% sisanya ditentukan
oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Penelitian ini selanjutnya dilakukan oleh Wardani, (2008). dengan judul
penelitian “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan
Operating Leverage Terhadap Struktur Modal Pada Perusahan Property Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Tujuan dalam penelitian
ini adalah :1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh struktur aktiva
terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate. 2. Untuk mengetahui
dan menganalisa pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan
property dan real estate. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate. 4.
Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh operating leverage terhadap
struktur modal perusahaan property dan real estate.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini bahwa Pertama,Tidak ada pengaruh antara struktur
aktiva terhadap struktur modal, karena pada perusahaan property dan real estate
tidak semua perusahaan property dan real estate menggunakan aktiva sebagai
jaminan untuk hutang yang dimiliki perusahaan. Sebagai penggantinya yaitu
adalah deposito atau surat berharga. Kedua, tidak ada pengaruh antara ukuran
perusahaan terhadap struktur modal karena penjualan produk untuk jenis
perusahaan property dan real estate lebih banyak dipengaruhi oleh faktor – faktor
dari luar faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti : daya beli
masyarakat, tingkat suku bunga pinjaman, dan keadaan perekonomian nasional.
Ketiga, ada pengaruh antara profitabilitas terhadap struktur modal, perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

lebih menyukai menggunakan dana internal yang berasal dari laba daripada
menggunakan dana eksternal yang berasal dari hutang. Keempat, Operating
leverage tidak berpengaruh terhadap struktur modal. karena dalam hal ini
perusahaan property dan real estate tidak terlalu banyak menggunakan biaya tetap
yang akan menyebabkan kenaikan pada operating leverage.

2.2 Landasan Teori
2.2.1. Struktur Aktiva
2.2.2.1. Pengertian Struktur Aktiva
Moh`d Larry dan James (dalam Saidi, 2004) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa struktur aktiva mempengaruhi keputusan struktur modal
yang dilakukan oleh manajer. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bhaduri (dalam Saidi, 2004) yang menunjukkan adanya pengaruh dari
struktur aktiva terhadap keputusan struktur modal. Penelitian lain yang dilakukan
oleh Krishnan (dalam Saidi, 2004) pada perusahaan–perusahaan besar di negara
industri, juga menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur
modal.
Menurut Riyanto (2010: 298), kebanyakan industri dimana sebagian besar
modalnya tertanam di dalam aktiva tetap (fixed assets), akan mengutamakan
pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan
hutang sifatnya sebagi pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya
aturan struktur finansial konservatif horizontal yang menyatakan bahwa besarnya
modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

ditambah aktiva lain yang sifatnya permanen. Perusahaan yang sebagian besar
dari aktivanya sendiri yang terdiri atas aktiva lancar, akan mengutamakan
kebutuhan dananya dengan hutang. Jadi, dapat dikatakan bahwa struktur aktiva
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Menurut Syamsudin (dalam Farida, 2012) struktur aktiva adalah:
Penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing komponen aktiva, baik
dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap. Sedangkan Menurut Husnan
(dalam Kartika, 2009) struktur aktiva adalah: merupakan rasio antara aktiva tetap
dengan aktiva yang dimiliki perusahaan (total aktiva).
SA=

Aktivatetap
Totalaktiva

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva merupakan
perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva yang dapat menentukan besarnya
alokasi dana untuk masing-masing komponen aktiva. Untuk keperluan ini,
struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu aktiva yang harus tersedia
untuk beroperasi perusahaan selama periode akuntansi berlangsung serta aktiva
yang harus disediakan untuk operasional perusahaan secara permanen. Berkaitan
dengan uraian tersebut, yang dimaksud dengan aktiva yang harus disediakan
untuk operasi selama periode akuntansi berlangsung adalah golongan aktiva
lancar.
2.2.2. Pertumbuhan Penjualan
2.2.2.1.. Pengertian Pertumbuhan Penjualan
Perusahaan yang memiliki keuntungan yang meningkat, memiliki jumlah
laba ditahan yang lebih besar. Peningkatan laba perusahaan meningkatkan jumlah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

modal sendiri yang berasal dari laba ditahan. Penjualan yang relatif stabil dan
selalu meningkat pada sebuah perusahaan, memberikan kemudahan dari
perusahaan tersebut untuk memperoleh aliran dana ekstern atau hutang untuk
meningkatkan operasionalnya. Menurut Brigham dan Houston (2006; 42)
perusahaan dengan tingkat penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju
pertumbuhan yang tinggi, harus menyediakan modal yang cukup untuk
membelanjai perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih
banyak menggunakan utang (Weston dan Brigham, 1994; 175). Bagi perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan
perusahaan

membagikan

dividen

lebih

konsisten

dibandingkan

dengan

perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah (Hatta,
2002)
Pertumbuhan penjualan merupakan pertumbuhan penjualan dari tahun ke
tahun. Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun
t setelah dikurangi dengan penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan
pada periode sebelumnya dengan rumus : Kesuma, (2009:41).
Pertumbuhan penjualan =

St − S t −1
x 100%
S t −1

Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah
mean, merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan
ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data (Walpole, 2002). Menurut
Hanke dan Reitsch (1995), metode peramalan dapat dibagi menjadi dua yakni :
a. Metode peramalan kualitatif atau subyektif, yaitu :
“Qualitative forecasting techniques relied on human judgments and intuition
more than manipulation of past historical data” Metode yang hanya
didasarkan kepada penilaian dan intuisi, bukan kepada pengolahan data
historis.
b. Metode peramalan kuantitatif, yaitu :
“Quantitative techniques that need no input of judgments, they are mechanical
procedures that produce quantitative result and some quantitative procedures
require a much more sophisticated manipulation of data than do other”
Teknik kuantitatif tidak memerlukan masukan, teknik kuantitatif adalah suatu
prosedur mekanisme yang menghasilkan suatu kesimpulan kuantitatif dan
beberapa prosedur manipulasi data yang lebih rumit.
2.2.3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
2.2.3.1. Pengertian Ukuran Perusahaan
Suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap
perluasan modal sahamnya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Size yang besar memudahkan perusahaan dalam
masalah pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas
yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini biasa
ditangkap sebagai informasi yang baik. Size yang besar dan tumbuh biasanya
merefleksikan tingkat profit dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya
aktivitas operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu
perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran
perusahaan juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan (Fidyati, 2003). Perusahaan yang besar dan mapan (stabil) akan lebih
mudah untuk ke pasar modal. Kemudahan untuk ke pasar modal maka berarti
fleksibilitas bagi perusahaan besar lebih tinggi serta kemampuan untuk
mendapatkan dana dalam jangka pendek juga lebih besar daripada perusahaan
kecil
Sedangkan untuk dapat bertahan dalam jangka panjang perusahaan kecil
harus benar-benar pengusaha yang baik dengan bantuan analisis rasio keuangan.
Firm Size diketahui dari mengukur variabel logaritma natural dengan
menggunakan rumus (Setiadi : 2011), sebagai berikut :
Firm Size = Ln Total Asset
2.2.4. Profitabilitas
2.2.4.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan (operatimg asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return on Asset) adalah rasio
keuntungan sebelum bunga dan pajak untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif
disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan
belum mampu untuk menghasilkan laba.
2.2.4.2. Keunggulan ROA (Return On Asset)
Keunggulan ROA diantaranya adalah sebagai berikut:
1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya
mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.
2. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai
absolut.
3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit
usaha.
2.2.4.3. Kelemahan ROA (Return On Asset)
Disamping beberapa keunggulan diatas ROA juga memiliki kelemahan
yaitu (Lisa,1999):
1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer
divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang
menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan ecara
keseluruhan.
2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek
dan bukan tujuan jangka panjang.
3. Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek,
tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka
panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan,
pengurangan budget pemasaran, dan pengguaaan bahan baku yang
relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk dalam jangka
panjang.
Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut: Sutrisno, (2003: 254)
ROA =

EBIT
X 100 %
TotalAktiv a

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan (operatimg asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.2.5. Struktur Modal
2.2.5.1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan perbandingan antara besaran modal sendiri
dengan modal yang berasal dari pihak ekstern perusahaan atau hutang. Struktur
modal menunjukkan rasio yang menggambarkan besaran hutang yang dimiliki
oleh sebuah perusahaan.
Struktur modal disini menggunakan pengukuran rasio dengan indikator
Debt to Equity Ratio, karena ini berhubungan antara rasio hutang dengan modal
sendiri (debt to equity ratio) yang merupakan perimbangan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (Sutrisno, 2003:249). Rasio struktur
modal yang lebih dari 1 menunjukkan hutang atau kewajiban perusahaan tersebut
lebih besar daripada total aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan tersebut.
Seorang investor biasanya enggan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki
rasio DER lebih dari satu. Hal tersebut karena rasio DER menunjukkan resiko
yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar DER, maka semakin besar
resiko perusahaan tersebut.
Struktur modal suatu perusahaan memiliki beberapa komponen yang
terdiri dari (Riyanto, 2010; 238) :
1. Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt)
Hutang jangka panjang/ modal asing adalah hutang dengan jangka waktu
relatif panjang umumnya lebih dari 10 tahun dan umumnya digunakan untuk
membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2. Saham Preferen
Saham preferen, yaitu saham yang pemegang sahamnya mempunyai beberapa
preferensi tertentu di atas pemegang saham biasa terutama dalam hal
pembagian dividen dan pembagian kekayaan.
3. Saham Biasa
Saham biasa, yaitu saham yang pemegang sahamnya akan mendapat dividen
pada akhir tahun apabila perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya jika perusahaan mendapat kerugian, maka tidak diperbolehkan
membayar dividen.
4. Laba yang Ditahan
Laba yang ditahan, yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang ditahan
(tidak dibayarkan sebagai dividen), apabila kegunaannya belum ditentukan
oleh perusahaan.
Struktur modal sebuah perusahaan menunjukkan nilai perusahaan itu
sendiri. Suatu struktur modal yang baik dan optimal akan memaksimalkan nilai
perusahaan tersebut dan meningkatkan harga saham dari sebuah perusahaan.
Sehingga struktur modal dapat dikatakan mempengaruhi nilai perusahaan.
Menurut (Houston dan Bringham, 2006: 42) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi penentuan struktur modal yang optimal, yaitu :
1. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang stabil akan mempengaruhi kemudahan
memperoleh hutang dan besaran hutang yang dibutuhkan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2. Struktur Aktiva
Besar dan banyaknya struktur aktiva pada perusahaan mempengaruhi hutang
yang mampu diperoleh perusahaan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut.
3.

Leverage Operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih sedikit memiliki kemampuan
yang lebih baik dalam menerapkan leverage keuangan karena perusahaan
tersebut akan memiliki resiko bisnis yang lebih kecil.

4. Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang tumbuh dengan cepat lebih banyak mengandalkan diri pada
modal ekternal karena membutuhkan lebih banyak dana.
5.

Profitabilitas
Kemampulabaan yang dapat diperoleh perusahaan mempengaruhi besarnya
hutang yang dibutuhkan perusahaan. Semakin besar profitabilitas, semakin
kecil kebutuhan hutang perusahaan tersebut.

6. Pajak
Besaran pajak mempengaruhi penghematan biaya hutang. Sehingga dengan
adanya pajak semakin efisien sebuah hutang yang akan meningkatkan nilai
perusahaan tersebut
7. Pengendalian
Dampak hutang versus saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

1 6 82

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN,STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

0 0 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERRTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIC DI BEI

0 0 21