Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang.

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

PENGARUH PERSEPSI MENGENAI URAIAN JABATAN TERHADAP KINERJA
PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
KABUPATEN SERANG
Achmad Machron Ch.1, Nanan Sekarwana2, Suryana Sumantri3
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi
Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung.2,3 Guru Besar
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas
Padjadjaran, Bandung
1

Abstrak
Latar belakang : Kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang masih dianggap
kurang diharapkan, sementara itu dilain pihak penyusunan uraian jabatan yang disajikan
tidak sesuai ketentuan penyajian sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah ada
pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD Serang.
Tujuan : Menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi uraian jabatan terhadap kinerja
perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang.

Metode : Survey Analitik dengan metode potong silang (cross sectional) dengan subjek
penelitian adalah perawat pada Ruang Rawat Inap RSUD Serang sebanyak 273 orang
pada bulan April dan Mei 2014 dengan jumlah sampel total sebanyak 152 orang. Analisis
penelitian ini menggunakan SEM-PLS.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran indikator persepsi
mengenai uraian jabatan yaitu persepsi mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam
uraian jabatan pengaruhnya 0,95, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan
pengaruhnya 0,75, dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan
pengaruhnya 0,55 ; begitu juga indikator faktor penentu persepsi yaitu perhatian
pengaruhnya 0,76, minat pengaruhnya 0,71, kebutuhan searah pengaruhnya 0,84,
pengalaman pengaruhnya 0,84, kerangka rujukan pengaruhnya 0,75, dan suasana hati
pengaruhnya 0,59; serta pengukuran indikator kinerja perawat yaitu : kualitas kerja
pengaruhnya 0,74 dan disiplin kerja pengaruhnya 0,78. Pengaruh antara persepsi mengenai
uraian jabatan dengan faktor penentu persepsi adalah pengaruhnya 0,75. Selanjutnya
pengaruh antara persepsi menenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat adalah
pengaruhnya -0,17 dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat adalah
pengaruhnya 0,17.
Simpulan : bahwa Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi
terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil. Faktor-faktor
persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat

di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi mengenai informasi jabatan yang
dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan dan persepsi
mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan. Faktor penyebab persepsi mengenai
uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD Serang adalah perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka
rujukan.
Saran : penelitian mengenai analisis jabatan harus terus dilakukan, terutama dari segi
kebijakan penerapannya sehingga menghasilkan format uraian jabatan yang baik dan persepsi
yang baik para karyawan pemegang jabatannya. Penelitian mengenai analisis faktor yang

1

2

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

mempengaruhi kinerja perawat harus tetap dilakukan sehingga dapat diketahui faktor yang paling
berpengaruh terhadap kinerja perawat.


Kata Kunci : Faktor Penentu Persepsi, Kinerja Perawat, Persepsi MengenaiUraian Jabatan.

Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

3

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Pendahuluan

Tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan
pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat
dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Berhasil tidaknya suatu perusahaan
termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit tergantung pada kemampuan SDM dalam menjalankan aktivitasnya.1,2 SDM sebagai
salah satu subsistem di rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan mempunyai keunikan
tersendiri, karena terjadi hubungan yang sangat erat antara pasien sebagai konsumen
dengan SDM rumah sakit sebagai pemberi pelayanan.1

Peranan perawat pada sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, di samping
dokter, memiliki posisi yang sangat penting. Ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah
sakit, perawat mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan di
rumah sakit, karena pelayanan yang diberikannya dilaksanakan selama 24 jam secara
berkesinambungan.3 Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai peran paling
besar yang jumlahnya hampir mencapai 60% dari jumlah tenaga kesehatan yang ada di
rumah sakit.3,4
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan suatu faktor penentu bagi mutu
pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Melihat begitu luas dan kompleksnya
tugas dan fungsi dari perawat di rumah sakit, maka rumah sakit membutuhkan SDM yang
profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab
perawat dalam melayani pasien.4 Pengelolaan asuhan keperawatan akan berhasil apabila
seorang perawat memiliki tanggung jawab, mempunyai pengetahuan tentang manajemen
keperawatan dan kemampuan memimpin orang lain di

samping pengetahuan dan

keterampilan klinis yang harus dikuasainya pula.5
Mutu pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja tenaga perawat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Kinerja mempengaruhi seberapa banyak mereka

memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun
kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.6,7

Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

4

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Kinerja perawat dapat dilihat dari kualitas kerja dan disiplin kerja6,7. Kualitas kerja
perawat dapat dilihat dari proses perawat itu membuat dokumentasi asuhan keperawatan.
Dokumentasi askep merupakan mafestasi dari pelaksanaan manajemen keperawatan.
Disiplin kerja perawat dapat dilihat dari kerajinan perawat dalam melaksanakan kerja3,4.
Beberapa penelitian di rumah sakit menujukkan bahwa kinerja perawat masih kurang.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kinerja karyawan adalah uraian jabatan
yang menjadi pedoman perawat dalam bekerja, format penyajian dan perumusannya
kurang komprehensif. Uraian jabatan dari jabatan


yang

komprehensif akan banyak

menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkan karyawan, baik dalam konteks
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Uraian jabatan merupakan suatu
pedoman atau pemberi arah tata kerja dan prosedur kerja dari jabatannya dan mendorong
seseorang karyawan untuk

melakukan

serangkaian kegiatan

yang

mengarah

ke

tercapainya suatu tujuan jabatannya.

Hasil wawancara (pra survey) tersebut di atas diketahui bahwa persepsi para
perawat beragam terhadap Uraian Jabatan (Job Description) yang dipergunakan pada
RSUD Serang karena belum sesuai dengan Cara Penyajian uraian jabatan karena tidak
terdapat Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas terlalu bertumpuk tidak berurutan dan setiap
kalimat uraian tugas terlalu umum tidak jelas apa yang dikerjakan (what), tidak jelas
bagaimana mengerjakannya (how), dan tidak jelas tujuan tugasnya (why); dan tidak
terdapat Uraian Kegiatan.
Penelitian tentang pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja karyawan belum
banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Adapun penelitian tentang uraian jabatan dan
kinerja perawat berdasarkan studi literatur yang mengambil tempat penelitian di RSUD
belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja di rumah sakit dengan karakteristik sebagaimana
yang dilakukan dalam penelitian ini.

Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

5

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Metode
Rancangan Penelitian
Penelitian menggunakan Metode Survey Analitik dengan metode potong silang
(cross sectional).13 Desain ini dimulai dengan peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat, saat yang sama & satu kali saja, tidak dilakukan
pemeriksaan/ pengukuran ulangan, kemudian hasil pengukuran ditampilkan dalam suatu
tabel.
Semua variabel penelitian diukur dengan menggunakan kuesioner skala Likert.
Skala Likert ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap
serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek. Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai tingkat
negatif.11,12

Rancangan Analisis
Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti tidak terukur secara langsung
sehingga rancangan analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling
(SEM). Hasil pengumpulan data kuantitatif dianalisis melalui analisis multivariabel dengan
menggunakan alat bantu software Partial Least Square (PLS) karena variabel-variabel

yang diteliti merupakan variabel laten yang diukur melalui sejumlah reflektor (indikator
reflektif).9 PLS merupakan salah satu alternatif SEM berdasarkan pendekatan varians atau
komponen dari model yang diprediksi
Variabel independen yang terdiri dari sub variabel persepsi mengenai uraian jabatan
(ξ 1) merupakan variabel laten yang direfleksikan oleh Persepsi Informasi Jabatan Yang
Dimuat Dalam Uraian Jabatan (X1), Persepsi Kualifikasi Uraian Jabatan (X2), dan Persepsi
Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan (X3).

Motivasi ekstrinsik (ξ 2) yang

direfleksikan meliputi Perhatian (X4), Minat (X5), Kebutuhan (X6), Pengalaman (X7),
Kerangka Rujukan (X8) dan Suasana hati (X9). Kinerja (η ) pada penelitian ini merupakan
variabel dependen yang direfleksikan oleh kualitas kerja (Y1), disiplin kerja (Y2).

Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

6

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Hasil Penelitian
Persepsi mengenai informasi yang dimuat dalam Uraian Jabatan terdiri 14 informasi,
yang terpenting adalah : Identitas Jabatan; Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas; dan Rincian
Kegiatan; Hasil Kerja.;

Bahan kerja; Perangkat kerja; Tanggung jawab; Wewenang;

Kolerasi jabatan; Kondisi lingkungan kerja; Risiko bahaya; dan Fungsi pekerja (worker
function).8 9, 61, dan 12
Keempat belas informasi jabatan dapat dipersepsi dengan baik oleh perawat dari
evaluasi regresi atau nilai R2 dari persepsi uraian jabatan, regresi dari Persepsi Mengenai
Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan atau nilai R2 adalah 0,910 dan nilai
R2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,914. Konstrak tersebut berdasarkan kriteria
Chin (1998)14, nilai R2 > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor
Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan mempunyai
pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan.
Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang mempersepsi
dengan baik terhadap Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan.

Persepsi terhadap kualifikasi uraian jabatan adalah bagaiman para perawat
mempersepsi uraian jabatan tersebut apakah : Sistematik; Jelas; Ringkas; Tepat; Taat Asas;
dan Akurat61. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa regresi dari Persepsi Mengenai
Kualifikasi Jabatan atau nilai R2 adalah 0,746 dan nilai R2 hasil bootrstraping (resampling)
adalah 0,751, kedua konstrak tersebut berdasarkan kriteria Chin (1998)14, nilai R2 > 0,67
dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor Persepsi Mengenai Kualifikasi
Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Uraian
Jabatan. Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang
mempersepsi dengan baik terhadap Kualifikasi Uraian Jabatan.
Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan, meliputi :
1) Volume kalimat ringkas sederhana tetepi tercermin : Apa yang dikerjakan (What);
Bagaimana cara mengerjakan (How); dan Tujuan Pekerjaan (Why)
2) Pola susunan kalimat berwujud tindak kerja, yaitu menonjolkan predikat dan objek
tanpa mengemukakan subyeknya.
3) Gaya penulisan kalimat : Kalimat langsung dan kalimat aktif. 12
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

7

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Pada penelitian tersebut nilai regresi atau R2 konstrak Persepsi Mengenai Norma
Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,548 dan nilai R2 hasil bootrstraping
(resampling) adalah 0,551, kalau berdasarkan kriteria Chin (1998)14, nilai R2 0,551 < 0,67
dikelompokkan sebagai pengaruh moderat, artinya faktor Persepsi Mengenai Norma
Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang kurang substansial
terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan, tetapi walaupun demikian kalau
diukur berdasarkan kriteria Cohen (1998)68 nilai R2 0,551 memiliki pengaruh besar pada
level struktural.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa konstrak Persepsi
Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi
Mengenai Kualifikasi Jabatan memiliki pengaruh yang besar terhadap model dari Persepsi
Mengenai Uraian Jabatan dan mampu menjelaskan variability dari konstrak Persepsi
Mengenai Uraian Jabatan, yaitu untuk Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat
Dalam Uraian Jabatan sebesar 91,4%, untuk Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan
sebesar 75,1% dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian
Jabatan sebesar 55,1%, semuanya memiliki variability terhadap Persepsi Uraian Jabatan.
Selanjutnya sejauh mana para perawat RSUD Serang dalam Persepsi Mengenai
Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan, Persepsi Mengenai Kualifikasi
Jabatan, dan Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan koefisien
jalur (path coefficient) nilai t statistik untuk konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan
Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 38,906, untuk konstrak Persepsi Mengenai
Kualifikasi Jabatan adalah 20,985, dan untuk konstrak Persepsi Norma Penyusunan
Kalimat Uraian Jabatan adalah 13,494 dengan p-value atau Pr > |t| semuanya sama 0,000
< 0,05 dan nilai Critical ratio (CR) untuk konstrak Persepsi Informasi Jabatan Yang
Dimuat Dalam Uraian Jabatan

adalah 61,962, untuk konstrak Persepsi Mengenai

Kualifikasi Jabatan adalah 53,614 dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma
Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 14,966 sehingga dapat dikatakan bahwa semua
konstrak tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara
simultan terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan. Tabel Path Coefficient akan
memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang ada pada variabel Persepsi
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

8

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Mengenai Uraian Jabatan semuanya signifikan karena memempunyai validitas nilai t
statistik > 2,00.
Berdasarkan koefisien jalur (path coefficient) untuk konstrak Persepsi Mengenai
Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 0,954, untuk konstrak
Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 0,864 dan untuk konstrak Persepsi
Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,74 maka model persamaan
antara konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan,
juga konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi
Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan atau Equation of the model` adalah
: Persepsi Uraian Jabatan = 0,953854165168582* Persepsi Mengenai Informasi Jabatan
Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan + 0,863671377836367*Persepsi Mengenai
Kualifikasi Uraian Jabatan + 0,740478466245846*Persepsi Norma Penyusunan Kalimat
Uraian Jabatan
Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R2
ini dari konstak/variabel Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian
Jabatan kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan
Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 91,0%, sedangkan kontribusi terhadap nilai R2
ini dari konstak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 74,6% dan
kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan
Kalimat Uraian Jabatan adalah 54,8%.
Untuk mengetahui sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang
dapat dilihat dari hasil evaluasi nilai R2 untuk Kinerja Perawat. Pada penelitian ini nilai R2
variabel kinerja perawat dari konstrak kualitas kerja adalah 0,735 dan nilai R2 variabel
kinerja perawat dari konstrak disiplin kerja adalah 0,781, berdasarkan kriteria Chin
(1998)68, nilai R2 tersebut > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh substansial atau
pengaruh tinggi. Begitu juga kalau nilai R2 dari konstrak kualitas kerja dan disiplin kerja
tersebut kalau diukur dengan kriteria Cohen (1998)68 termasuk pengaruh yang besar pada
level struktural.
Selanjutnya untuk melihat sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Serang dapat dilihat koefisien jalur (path coefficient) dapat dilihat pada tabel 4.10 di atas.
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

9

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

Pada penelitian ini nilai t statistik untuk konstrak kualitas kerja adalah 13,270, untuk
konstrak disiplin kerja adalah 15,295, dengan p-value atau Pr > |t| semuanya sama 0,000 <
0,05 dan nilai Critical ratio (CR) 2,327 untuk konstrak kualitas kerja, dan 2,404 untuk
disiplin kerja sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstrak tersebut secara signifikan
mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara simultan terhadap variabel Kinerja
Perawat.
Tabel Path Coefficient akan memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang
ada pada variabel Kinerja Perawat semuanya signifikan karena memempunyai validitas
nilai t statistik > 2,00. Berdasarkan koefisien jalur (path coefficient) untuk konstrak
kualitas

kerja adalah 0,735, untuk konstrak disiplin kerja adalah 0,781 maka model

persamaan antara konstrak kualitas kerja dan konstrak disiplin kerja atau Equation of the
model`: Kinerja Perawat = 0,734860744310454* Kualitas Kerja

+

0,780582004343443*

Disiplin Kerja
Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R2
ini dari konstak/variabel kebutuhan. Pada penelitian ini kontribusi terhadap nilai R2 ini dari
konstrak kualitas kerja adalah 54,0%, kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstrak disiplin
kerja adalah 60,9%, dengan demikian kontribusi dari konstrak disiplin inilah yang paling
besar terhadap nilai R2 dari kinerja perawat.
Berdasarkan pengujian evaluasi nilai R2 untuk Kinerja Perawat dan juga dilihat koefisien
jalur (path coefficient) maka dapat dikatakan bahwa kinerja perawat Ruamg Rawat Inap
RSUD Serang memiliki signifikasi tinggi.
Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji kebaikan model
berdasarkan Gof nya. Hasilnya nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer model
adalah sebesar 0,997 dan untuk inner model adalah sebesar 0,752 yang keduanya
mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data. Hal ini kalau dikaitkan dengan
pendapat Yamin dan Kurniawan63 jika nilai Gof > 0,36 termasuk model sangat tinggi
(memiliki kemampuan yang tinggi) menjelaskan data empiris karena nilai Gof ini didapat
dari penghitungan akar dari average communalities dikalikan rata-rata model R2.
Selanjutnya dilakukan pengujian model simultan dan partial sebagai berikut :
Hipotesis Uji Simultan
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

10

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

H0 :11 = 12 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor
penentu persepsi terhadap kinerja perawat.
H1 :11,12  0 Terdapat pengaruh paling tidak dari satu variabel persepsi uraian jabatana
atau faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat.
Hasil uji dengan statistic F disajikan sebagai berikut pada tabel 15 di atas Diperoleh hasil
uji F sebesar 1,085 dengan nilai Pr > F sebesar 0,341 lebih besar dari nilai alpha yang
ditetapkan 1% sehingga disimpulkan terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian
jabatan dan faktor penentu persepsi.
Hasil uji statistik dengan statistik uji t hitung t student diperoleh nilai Pr > |t| masingmasing uji adalah 0,169 dan – 0,170. Semua nilai Pr > |t | lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan ada pengaruh baik dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor
penentu persepsi terhadap kinerja perawat walau pengeruh tersebut masih kecil. Hal ini
menunjukkan model pengaruh terlihat pengaruh dari variabel persepsi uraian mengenai
jabatan terhadap variabel kinerja perawat adalah sebesar -0,17 yang artinya persepsi
mengenai uraian jabatan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perawat. Sementara itu pengaruh dari faktor variabel penentu persepsi terhadap variabel
kinerja adalah sebesar 0,17 yang artinya variabel faktor penentu persepsi belum
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat.
Hasil pengujian Model Gof Index untuk menguji tingkat bagus tidaknya model
pengukuran. Pada tabel tersebut di atas nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer
model adalah sebesar 1,00 dan untuk inner model adalah sebesar 0,75 yang keduanya
mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data kalau menurut kriteria Vinzi
Esposito67 bahwa nilai > 0,36 termasuk Gof yang besar yang bermakna bahwa dalam
penelitian ini tidak terdapat kesalahan penelitian .

Simpulan
1) Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap
kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil.
2) Faktor-faktor persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

11

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai
kualifikasi uraian jabatan dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian
jabatan.
3) Faktor penyebab persepsi mengenai uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap
kinerja

perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah perhatian, minat,

kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka rujukan.

Daftar Pustaka
1.

Yaslis Ilyas. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Universitas Indonesia. Depok; 2000.

2.

Rivai V. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Rajagrafindo
Persada. Jakarta; 2009.

3.

Gillies. Nursing Management : System Approaches. W.B. Saunders Co.
Philadelphia; 1989.

4.

Sitorus. Model Praktik Keperawatan Profesional Rumah sakit. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta; 2006.

5.

Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Salemba Medika. Jakarta; 2007.

6.

RSUD Serang, Profile RSUD Serang 2012, Serang 2012

7.

Yaslis Ilyas. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta; 2002.

8.

Henry Simamora. Manajemen Sumber daya Manusia, Edisi III. STIE YPKN.
Yogyakarta; 2004.

9.

J.W. Creswell. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Terjemah Achmad Fawaid. Pustaka Aksara, Yogyakarta 2009. Hal 313-358

10. Suwito Ardiyanto, Diktat Pedoman Analisis Jabatan, Direktorat Informasi Dan
Perencanaan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja, Tahun 2001
11. Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung –
Tahun 2006
12. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, CV Remadja Karya, Bandung, Tahun 2004.
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.

12

Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang

13. B.A. Fisher, Perspectives on Human Communication, Mac Millian Publishing
Co.Inc., New York – 2004
14. Sofyan Yamin & Heri Kurniawan, Generasi Baru Mengolah Data
Penelitian Dengan PARTIAL LEAST SQUARE PATH MODELING, Salemba
Infotek, Jakarta 2011.

Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (www.achmadmachronl@yahoo.com) Program
PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.