Potensiasi Bibit Pisang Kultur Jaringan Dengan Bakteri Endofit Bacillus Spp. Sebagai Agens Pemacu Pertumbuhan Dan Pengimbas Ketahanan Terhadap Penyakit Layu.

Potensiasi Bibit Pisang Kultur Jaringan Dengan Bakteri Endofit Bacillus Spp. Sebagai Agens
Pemacu Pertumbuhan Dan Pengimbas Ketahanan Terhadap Penyakit Layu
Hadiwiyono, Salim Widono
Penyakit layu yang disebabkan oleh Blood Disease Bacterium (BDB) dan Fusarium oxysporum
f.sp. cubense merupakan kendala utama dalam budidaya pisang di Indonesia. Sampai saat ini
penyakit ini sulit dikendalikan. Bibit yang sehat merupakan strategi pengendalian yang penting
penyakit yang penting. Mendapatkan bibit sehat melalui produksi dengan kultur jaringan adalah
direkomendasikan. Namun demikian teknik kultur jaringan menyebabkan bibit menjadi rentan
terhadap serangan patogen sebagai akibat kerja aseptik selama proses produksi in vitro. Kerja
aseptik tersebut menyebabkan bakteri endofit yang menguntungkan tereliminasi. Oleh karena
itu, revitalisasi bakteri endofit pada bibit kultur jaringan menjanjikan mengembalikan ketahanan
pisang terhadap serangan patogen. Sejumlah 10 isolat Bacillus endofit telah dipelajari
antagonisme dan kemampuannya memacu pertumbuhan mikroplannlet pisang in vitro. Hasil
studi menunjukkan bahwa (1) Isolat Bacillus E B04, B05, and B10 antagonistik terhadap BDB dan
FOC, (2) Isolat Bacillus B04, B05, dan B10 dapat membebaskan senyawa ekstraseluler yang
dapat memacu pertumbuhan mikroplantlet. (3) Perlakuan filtrat Bacillus Bacillus pada
mikroplanlet lebih baik dari pada perlakuan infestasi ke dalam medium kultur dalam memacu
pertumbuhan mikroplanlet.
Kata Kunci: pisang, Blood Disease Bacterium, Fusarium oxysporum f.sp. cubense, Bacillus