(B. Pertanian) Potensiasi Bibit Pisang Kultur Jaringan dengan Bakteri Endofit Bacillus spp. sebagai Agens Pemacu Pertumbuhan dan Pengimbas Ketahanan terhadap Penyakit Layu.

(B. Pertanian)
Potensiasi Bibit Pisang Kultur Jaringan dengan Bakteri Endofit Bacillus spp. sebagai Agens
Pemacu Pertumbuhan dan Pengimbas Ketahanan terhadap Penyakit Layu
Hadiwiyono; Widono, Salim
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Bersaing Lanjutan, 2012

Penyakit layu pisang yang disebabkan oleh blood disease bacterium (BDB) dan Fusarium oxysporum
f.sp. cubense merupakan kendala penting pada budidaya pisang di Indonesia. Penggunaan bibit
sehat bebas patogen dari kultur jaringan direkomendasikan sebagai komponen pengendalian
terpadu penyakit tersebut, namun bibit dari kultur jaringan menjadi rentan terhadap serangan
patogen sebagai akibat hilangnya bakteri endofit pengimbas katahanan pisang. Salah satu kelompok
bakteri endofit pemacu pertumbuhan dan pengimbas ketahanan tanaman adalah Bacillus spp.
Target penelitian ini adalah teknologi pemanfaatan Bacillus sebagai pemacu pertumbuhan dan
pengimbasan ketahanan bibit kultur jaringan pisang. Untuk mecapai tujuan tersebut akan dilakukan
isolasi bakteri endofit Bacillus spp. pemacu pertumbuhan pisang yang bersifat antagonis dan dapat
sebagai agens pengimbas ketahanan pisang terhadap penyakit layu. Tahun pertama telah dilakukan
kegiatan isolasi, penapisan, dan karakterisasi galur superior in vitro. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa telah berhasil dilakukan koleksi 10 isolat Bacillus. Berdasarkan hasil uji antagosnisme dari
sejumlah isolat tersebut tiga isolat, yaitu isolat B04, B05, dan B15 menunjukkan karakter antagonis
yang paling kuat. Tahun kedua telah dilakukan evaluasi vigoritas plantlet dari mikroplantlet yang
diperlakukan dengan filtrate dan suspense sel Bacillus hasil tahun I dan uji ketahanan plantlet hasil

tahun I dan perlakuan baru pada plantlet terhadap BDB dan FOC di rumah kasa. Hasil tahun II
menunjukkan hasil yang gayut dengan hasil pengujian in vitro bahwa Bacillus isolat B04, B05, dan
B10 berpotensi sebagai agens pemacu pertumbuhan dan ketahanan terimbas terhadap BDB dan
FOC. Perlakuan suspensI sel bakteri Bacillus pada plantlet paling efektif dibandingan perlakuan filtrat
pada ataupun suspensi bakteri pada mikro mikroplanlet serta pada perlakuan filtrate pada plantlet.