TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/2016).

(1)

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

ANNISA RAHMAH 1102915

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh

Annisa Rahmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan

Bahasa dan Sastra

© Annisa Rahmah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian.


(3)

(4)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

KARANGAN BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/2016)

Annisa Rahmah 1102915

ABSTRAK

Dalam menulis karangan bahasa Jepang, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah dapat

menyampaikan ide gagasannya dalam tulisannya. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan,

dapat diketahui bahwa bagi mahasiswa mata kuliah sakubun merupakan mata kuliah yang

membosankan. Karena itu, mahasiswa sulit menemukan ide, kurang menguasai kanji, kosakata pun sedikit, tata bahasa juga menjadi masalah. Salah satu cara untuk menemukan ide adalah

teknik brainwriting. Teknik brainwriting membantu mahasiswa untuk memikirkan ide secara

serempak sebelum menulis karangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis mahasiswa sebelum dan setelah

diterapkannya teknik brainwriting dan tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik

brainwriting dalam pembelajaran sakubun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

eksperimen kuasi dengan menggunakan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design.

Sampel penelitian adalah 20 mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang. Berdasarkan hasil analisis data, t hitung yaitu 4,07 dengan db 19. T tabel pada taraf 5% yaitu

2,09. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,07 > 2,09, maka Hk

diterima. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis

karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting.

Berdasarkan hasil angket, dapat diketahui bahwa hampir seluruh mahasiswa memberikan respon

positif terhadap penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.


(5)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

BRAINWRITING TECHNIQUE IN IMPROVING JAPANESE LANGUAGE ESSAY WRITING ABILITY

(Quasi Experimental Study toward Students of Department of Japanese Education Year 3rd

2015/2016)

Annisa Rahmah 1102915

ABSTRACT

In Japanese language essay writing, the most important thing to do is to convey ideas.

Based on the results of the preliminary study, it is known that for students sakubun subject was

a boring subject. Therefore, students are difficult to find ideas, lacking acquisition of kanji,

limited vocabulary, grammar also is a problem. One way to find ideas is by brainwriting

technique. Brainwriting techniques help students to think about the idea simultaneously before

writing the essay. The purpose of this study was to find out whether there are significant differences between the writing skills of students before and after the implementation of brainwriting technique and student responses to the implementation of brainwriting technique in sakubun learning. This study used quasi experimental method and one group pretest-posttest

design. The samples were 20 students of Department of Japanese Education Year 3rd. Based on

the results of data analysis, t0 is 4,07, db is 19. T table at 5% level is 2.09. It can be concluded

that t0 > t table is 4,07 > 2.09, then Hk accepted. This shows there are significant differences between the writing skills of students before and after the implementation of brainwriting technique. Based on the results of the questionnaire, it is known that almost all students give

positive response to the implementation of brainwriting technique in sakubun learning.


(6)

vi Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... 4

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 5

F. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Menulis ... 8

1. Pengertian Menulis ... 8

2. Fungsi Menulis ... 8

3. Tujuan Menulis ... 9

4. Ide atau Gagasan Tulisan ... 11


(7)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

1. Target Pembelajaran Sakubun ... 13

2. Strategi Pembelajaran Sakubun ... 14

3. Proses Pembelajaran Sakubun ... 14

4. Masalah dalam Pembelajaran Sakubun ... 15

C. Teknik Pembelajaran ... 18

D. Teknik Brainwriting ... 18

1. Pengertian Teknik Brainwriting ... 18

2. Petunjuk Dasar Brainwriting ... 20

3. Prinsip-prinsip Brainwriting ... 21

4. Manfaat Brainwriting ... 21

5. Variasi Brainwriting ... 22

6. Kelebihan dan Kelemahan Brainwriting ... 24

7. Langkah-langkah Pembelajaran Sakubun dengan Menggunakan Teknik Brainwriting ... 26

E. Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

B. Partisipan ... 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

1. Populasi Penelitian ... 29


(8)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

D. Instrumen Penelitian ... 30

1. Tes ... 30

2. Angket ... 33

E. Prosedur Penelitian ... 34

1. Tahap Persiapan ... 34

2. Tahap Pelaksanaan ... 36

3. Tahap Pengolahan Data dan Pembahasan ... 38

4. Tahap Simpulan ... 38

F. Analisis Data ... 38

1. Analisis Data Tes ... 38

2. Analisis Data Angket ... 41

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Pelaksanaan Penelitian ... 43

B. Analisis Data Tes ... 50

C. Analisis Data Angket ... 54

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 71

A. Simpulan ... 71

B. Implikasi ... 72

C. Rekomendasi ... 73


(9)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

LAMPIRAN


(10)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam menulis karangan bahasa Jepang, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah dapat menyampaikan ide gagasannya dalam tulisan. Sebelum menulis, mahasiswa perlu menemukan ide dari tulisan yang akan dibuat. Setelah ide telah ditemukan, mahasiswa perlu mengembangkan ide tersebut menjadi beberapa kalimat, kemudian menyusunnya menjadi beberapa paragraf sehingga terbentuklah sebuah tulisan.

Berdasarkan dari hasil penelitian pendahuluan dengan membagikan angket kepada responden mahasiswa tingkat III, dapat diketahui bahwa bagi mahasiswa mata kuliah sakubun merupakan mata kuliah yang membosankan. Karena itu, mahasiswa sulit menemukan ide, kurang menguasai kanji, kosakata pun sedikit, tata bahasa juga menjadi masalah.

Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide dalam waktu singkat sehingga mahasiswa kurang dapat menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan baik. Salah satu pemicu hal itu yaitu keterbatasan kosakata dan tata bahasa yang dimiliki mahasiswa. Kosakata yang terbatas dapat menghambat dalam mengembangkan ide karena kurang memadainya kosakata yang berhubungan dengan ide dalam menulis. Sedangkan tata bahasa yang terbatas dapat menyebabkan ide dan pesan yang ingin disampaikan kurang dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Menurut Bahar (2008, hlm. 49), kesulitan umum yang sering dialami oleh pemula akan menemukan kerangka tulisan, memformasikan ide atau gagasan tulisan, menentukan kalimat pembuka, dan menyusun rangkaian masalah dengan alur logika yang mudah diikuti atau dipahami.


(11)

2

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menemukan ide sebenarnya tidak sesulit yang dipikirkan. Banyak cara dan teknik yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah teknik brainwriting. Teknik brainwriting dilakukan sebelum menulis dilakukan. Teknik brainwriting ini menuntut mahasiswa mengeluarkan banyak ide dan mencurahkan gagasannya dengan tulisan dalam keheningan pada saat yang bersamaan. Keterlibatan kelompok lebih terfokuskan dan bersifat perorangan, tetapi memberikan masukan kolektif sebagai peserta dalam membangun ide setiap orang.

Brainwriting membolehkan orang yang mempunyai ide tetapi ingin menyuarakan ide-ide mereka di dalam kelompok yang lebih luas dan membuat ide-ide tersebut menjadi terlihat tanpa menyebutkan itu ide-ide

mereka. Mereka tidak harus ‘berlomba-lomba’ dengan yang lainnya untuk dapat didengar.

Jay (2000, hlm. 44) menyatakan bahwa brainwriting merupakan versi diam dari brainstorming (curah gagasan dalam kelompok). Namun, hanya dengan mengeluarkan kebisingan dan interaksi verbal dari brainstorming akan mengubah segala hal. Khususnya, brainwriting dapat menghilangkan kemungkinan pemimpin kelompok yang mendukung beberapa peserta tertentu; brainstorming akan sulit untuk menghindari memberikan prioritas kepada orang-orang yang paling memaksakan saran-saran mereka maju dengan lisan. Brainwriting dapat sangat berguna jika dilakukan dalam kelompok campuran di mana ada beberapa orang yang jauh lebih tenang daripada yang lain, dan khawatir ide-ide mereka mungkin tidak terucapkan atau terdengar. Dengan brainwriting, semua orang dapat memunculkan ide secara bersamaan.

Dengan menggunakan teknik brainwriting, mahasiswa mampu menyusun ide-ide mereka dan dapat menyalurkan pendapat mereka dalam membangun ide bersama teman secara kolaborasi. Sehingga dengan teknik brainwriting ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membangun dan mengembangkan ide setiap peserta.


(12)

3

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang menggunakan teknik brainwriting pernah dilakukan oleh Ririn Shinta Handayani (2010) dengan judul “Penerapan Teknik Brainwriting dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran

2010/2011)”. Dari hasil penelitian tersebut, teknik brainwriting terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi yang terlihat dari aspek ketepatan jenis karangan, kejelasan fakta, dan kepaduan antarparagraf yang mengalami perubahan secara signifikan.

Teknik ini pun pernah diteliti oleh Marisha (2013) dengan judul

“Efektivitas Teknik Braniwriting dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis

Karangan Naratif Bahasa Perancis”. Melalui penelitian tersebut, teknik brainwriting terbukti efektif untuk diterapkan sebagai teknik pembelajaran alternatif dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan naratif bahasa Perancis.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis

bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/ 2016)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan menulis mahasiswa sebelum diterapkannya teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun?

2. Bagaimana kemampuan menulis mahasiswa setelah diterapkannya teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun?


(13)

4

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis mahasiswa sebelum dan setelah diterapkannya teknik brainwriting?

4. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis mahasiswa sebelum diterapkannya teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis mahasiswa setelah diterapkannya teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis mahasiswa sebelum dan setelah diterapkannya teknik brainwriting.

4. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Manfaat/ signifikansi yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat/ signifikansi dari segi teori

Penelitian ini dapat menjadi gambaran tentang teknik brainwriting dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang,


(14)

5

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga dapat menjadi gambaran pada penelitian selanjutnya di kemudian hari.

2. Manfaat/ signifikansi dari segi kebijakan

Dalam pembelajaran sakubun, mahasiswa cenderung sulit dalam mengeluarkan dan mengembangkan ide dalam menulis karangan bahasa Jepang. Dengan teknik brainwriting, mahasiswa dapat saling membantu dalam menghasilkan ide sehingga dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan ide dalam menulis karangan bahasa Jepang.

3. Manfaat/ signifikansi dari segi praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif sudut pandang atau solusi dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran sakubun, khususnya dalam mengeluarkan dan mengembangkan ide dalam menulis karangan bahasa Jepang bagi mahasiswa.

4. Manfaat/ signifikansi dari segi isu serta aksi sosial

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pencerahan dan gambaran terkait teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun pada penelitian selanjutnya dalam bidang bahasa Jepang maupun bidang-bidang lainnya sehingga dapat berguna untuk masyarakat dan bangsa.

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar

Surakhmad (dalam Arikunto, 2010, hlm. 104) mengemukakan bahwa anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik.


(15)

6

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai dalam keterampilan berbahasa.

b. Penggunaan teknik mengajar atau cara mengajar yang tepat dapat memaksimalkan hasil belajar dalam menulis.

c. Teknik brainwriting dapat digunakan sebagai teknik yang dapat membantu mahasiswa menggali dan mengembangkan idenya ketika menulis.

2. Hipotesis

Suryabrata (2012, hlm. 21) mengemukakan bahwa hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

Rumusan hipotesis dalam penelitian ini, diantaranya:

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting.

Hk : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penyusunan penelitian ini meliputi lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, serta struktur organisasi penelitian. Bab II Kajian Pustaka. Pada bab ini diuraikan teori-teori mengenai menulis, pembelajaran sakubun, teknik pembelajaran, teknik brainwriting.


(16)

7

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, diuraikan mengenai penelitian terdahulu yang memliki relevansi dengan penelitian ini. Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini penulis menjelaskan desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data. Bab IV Temuan dan Pembahasan. Dalam bab ini penulis menyajikan temuan penelitian dan pembahasan temuan penelitian. Bab V Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi. Pada bab ini penulis membuat simpulan hasil penelitian dan memberikan implikasi serta rekomendasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis untuk penelitian selanjutnya.


(17)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sutedi (2011, hlm. 53), metode penelitian adalah cara atau prosedur yang bersifat sistematis yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan. Fungsi metode menurut Sutedi (2011, hlm. 53) yaitu untuk memperlancar pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien.

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment research). Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang tidak menggunakan kelas kontrol sebagai kelas pembanding. Suryabrata (2010, hlm. 92) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.

Desain penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Posttest Design yang dilakukan dengan cara mengadakan percobaan terhadap satu kelas. Sugiyono (2011, hlm.110) menjelaskan bahwa pada desain One Group Pretest-Posttest Design ini, terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena membandingkan dengan sebelum diberikan perlakuan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(18)

29

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi diklat)

O2 = nilai posttest (setelah diberi diklat)

X = treatment yang diberikan (variabel indenpenden)

B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2015/ 2016. Partisipan dalam penelitian ini yaitu 20 orang mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2015/ 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Sutedi (2011, hlm. 179) menyatakan bahwa populasi penelitian adalah manusia yang dijadikan sebagai sumber data. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2015/ 2016.


(19)

30

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutedi (2011, hlm. 179) menyatakan bahwa sampel penelitian yaitu bagian dari populasi penelitian yang dianggap dapat mewakili untuk dijadikan sumber data.

Sampel dalam penelitian ini adalah 20 mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang. Teknik penyampelan ini merupakan teknik penyampelan random, karena kemampuan setiap mahasiswa dianggap sama (homogen).

D. Instrumen Penelitian

Sutedi (2011, hlm. 155) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrumen-istrumen penelitian yang digunakan, yaitu:

1. Tes

Menurut Sutedi (2011, hlm. 157), tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan pengajaran tertentu.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum perlakuan dilakukan. Posttest dilakukan setelah perlakuan yaitu melakukan pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting sebanyak empat kali.

Tabel 3.1


(20)

31

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria

Skor

5 4 3 2 1

Penggunaan kosakata yang sesuai dengan konteks Mengguna kan kosakata/ istilah yang tepat dan bervariasi Mengguna kan kosakata/ istilah yang kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengubah makna Mengguna kan kosakata/ istilah yang tidak sesuai sehingga kurang dapat dipahami Mengguna kan kosakata/ istilah yang terbatas sehingga sulit dipahami Mengguna kan kosakata/ istilah yang sangat terbatas sehingga sangat tidak dapat dipahami Penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan konteks Pengguna an tata bahasa yang baik Ada beberapa kesalahan tata bahasa namun tidak mengubah makna Cukup banyak kesalahan tata bahasa yang menyebab kan perubahan makna Kesalahan tata bahasa yang banyak sehingga kurang dapat dipahami Kesalahan tata bahasa yang sangat parah sehingga tidak dapat dipahami Konsistensi penggunaan Sangat konsisten Konsisten dalam Cukup konsisten Kurang konsisten Sangat tidak


(21)

32

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru dalam pengguna an gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru pengguna an gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru dalam pengguna an gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru dalam pengguna an gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru konsisten dalam pengguna an gaya bahasa futsuukei ~da, ~de aru Relevansi isi dengan tema karangan Semua bagian isi benar-benar sesuai dengan tema Isi karangan berkaitan dengan tema Isi karangan cukup ada kaitannya dengan tema Isi karangan kurang ada kaitannya dengan tema Isi karangan tidak ada kaitannya ada dengan tema Penyajian data dan fakta yang jelas dan relevan Data dan fakta disajikan dengan sangat relevan dan jelas Cukup menyajika n data dan fakta yang relevan dan jelas

Menyajika n data dan fakta yang kurang relevan dan jelas Kurang menyajika n data dan fakta yang relevan Penulis tidak berusaha menyajika n data dan

fakta

Keterangan skor:  5 : Sangat baik  4 : Baik


(22)

33

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  2 : Kurang

 1 : Sangat kurang

Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala 100, sehingga:

2. Angket

Arikunto (2010, hlm. 151) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Lebih lanjut Arikunto menjelaskan bahwa angket dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi, dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah metode angket atau kuesioner.

Responden angket dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang telah mengikuti pretest, treatment (pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting), dan posttest. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan dan kesan mahasiswa terhadap penggunaan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

No Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1 Mengetahui tanggapan mengenai sakubun.

1, 2 2

2 Mengetahui tanggapan mengenai kesulitan dalam menulis karangan.

3 1


(23)

34

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Mengetahui tanggapan mengenai

teknik pembelajaran dalam pembelajaran sakubun.

4, 5 2

4 Mengetahui pernah tidaknya mengenal teknik brainwriting.

6, 7 2

5 Mengetahui tanggapan mengenai penggunaan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

8

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian disusun agar peneliti dapat lebih mudah dalam melakukan penelitian. Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan permasalahan untuk menjadi objek penelitian

b. Melakukan studi pendahuluan

c. Melakukan kajian pustaka

d. Menentukan variabel-variabel penelitian

e. Melakukan perencanaan penelitian

1. Membuat instrumen penelitian, yaitu tes (soal pretest dan posttest) dan angket


(24)

35

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Membuat SAP (Satuan Acara Perkuliahan) pretest, treatment dan posttest.

3. Membuat jadwal penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No Hari dan

Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin, 7 September 2015

10.20-11.30

Melaksanakan pretest dengan membuat karangan dengan tema ごみ:国との比較

(Gomi: Kuni no to Hikaku)

2 Rabu, 9 September 2015

13.00-14.40

Melaksanakan treatment ke-1 dengan melakukan

pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting dengan tema

ァス フー (Fasutofuudo)

3 Kamis, 10 September 2015

13.00-14.40

Melaksanakan treatment ke-2 dengan melakukan

pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting dengan tema


(25)

36

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ンターネッ の利用

(Intaanetto no Riyou)

4 Senin, 14 September 2015

10.20-12.00

Melaksanakan treatment ke-3 dengan melakukan

pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting dengan tema

近の子供 (Saikin no Kodomo)

5 Selasa, 15 September 2015

08.40-10.20

Melaksanakan treatment ke-4 dengan melakukan

pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting dengan tema

眠 (Suimin)

6 Rabu, 16 September 2015

13.00-14.20

Melaksanakan posttest dengan membuat karangan dengan tema 交通:国との比

較 (Koutsuu: Kuni no to Hikaku)

2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pretest

b. Memberikan treatment yaitu pembelajaran sakubun dengan menggunakan teknik brainwriting sebanyak 4 kali


(26)

37

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Langkah-langkah Pembelajaran Sakubun dengan Menggunakan Teknik Brainwriting

No Langkah-langkah Pembelajaran

1. Membagi menjadi beberapa kelompok, kemudian duduk melingkar.

2. Peneliti menuliskan tema yang akan dikembangkan menjadi karangan.

3. Di dalam satu kelompok, setiap anggota kelompok diberikan kartu ide.

4. Setiap anggota kelompok menuliskan tiga ide gagasan di kartu ide sesuai dengan tema yang telah ditentukan dalam waktu lima menit.

5. Setelah lima menit, kemudian memberikan kartu tersebut ke teman yang ada di sebelah kanan.

6. Proses penukaran ini berlangsung selama beberapa kali putaran sesuai dengan jumlah kelompok. Setiap anggota kelompok dapat menghasilkan ide-ide baru dari kartu yang mereka terima. Bisa menambahkan, mengembangkan ide dan sebagainya. Setiap anggota menuliskan tiga ide di setiap penukaran selama lima menit.

7. Setelah proses penukaran kartu selesai, kartu ide kembali ke pemiliknya masing-masing. Setiap anggota telah mendapatkan banyak sumbangan ide atau gagasan dari teman satu


(27)

38

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelompoknya.

8. Masing-masing mahasiswa dapat menuliskan karangan bahasa Jepang dengan ide-ide pilihannya yang dihasilkan dari kartu ide yang berisi sumbangan ide tersebut.

c. Memberikan posttest

d. Memberikan angket penelitian

3. Tahap Pengolahan Data dan Pembahasan a. Mendeskripsikan hasil temuan

b. Mengolah data hasil pretest dan posttest

c. Mengolah data angket

d. Membahas data tes dan angket

4. Tahap Simpulan

a. Mengambil simpulan

b. Merumuskan implikasi

c. Membuat rekomendasi

F. Analisis Data

1. Analisis Data Tes

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan menulis. Data penelitian yang berupa angka-angka tersebut


(28)

39

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian diolah dengan menggunakan analisis komparasional untuk menemukan persamaan dan perbedaan objek penelitian dengan menggunakan teknik t test.

Langkah-langkah analisis data tes ini, antara lain:

a. Membuat tabel penghitungan untuk menghitung t hitung, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.5 Tabel Penghitungan

Subjek Pretest Posttest Gain (d) (Posttest -

Pretest) d

2

N = ΣX1 = ΣX2 = Σd = Σd2 =

Keterangan :

N = banyaknya sampel


(29)

40

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ΣX2 = jumlah seluruh nilai posttest

d = deviasi (gain)

Σd = jumlah deviasi secara keseluruhan d2 = deviasi kuadrat

Σd2 = jumlah deviasi kuadrat

b. Mencari mean pretest dan posttest dengan rumus berikut:

Keterangan :

X̅ = mean nilai pretest

X̅ = mean nilai posttest

c. Mencari mean dari perbedaan pretest dan posttest dengan rumus berikut:

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest

d. Mencari jumlah kuadrat deviasi dengan rumus berikut:

�̅ =�� �̅ =��

� =��

�� � = �� ��

2 �


(30)

41

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

Σx2d = jumlah kuadrat deviasi

e. Mencari nilai t hitung dengan rumus berikut:

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest

xd = deviasi masing-masing subjek (� − �) Σx2d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

d.b = ditentukan dengan N – 1

(Arikunto, 2010, hlm. 349-351)

f. Memberikan interpretasi dengan terhadap nilai ‘t hitung’ tersebut. Merumuskan hipotesis kerja (Hk) : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting.

Merumuskan hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting.

� = �


(31)

42

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Menguji kebenarannya dengan membandingkan nilai t tabel.

(Sutedi, 2011, hlm. 231-232)

2. Analisis Data Angket

Data angket yang telah diberikan kepada mahasiswa akan diolah dengan perhitungan sebagai berikut:

Keterangan :

P = Persentase

f = frekuensi jawaban

N = jumlah responden penelitian

Sudjiono (2001, hlm. 40-41) dalam Riyani (2012, hlm. 57) menjelaskan tentang klasifikasi perhitungan persentasi tiap kategori berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Perhitungan Persentasi Tiap Kategori

Interval Keterangan

0% Tidak seorang pun

1% - 5% Hampir tidak ada


(32)

43

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir seluruhnya


(33)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 71

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan bab sebelumnya dan hasil dari analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil data pretest sebelum diterapkan teknik brainwriting, didapatkan rata-rata nilai mahasiswa sebesar 67,8.

2. Berdasarkan hasil data posttest setelah diterapkan teknik brainwriting, didapatkan rata-rata nilai mahasiswa yaitu sebesar 70,2. Jika melihat hasil analisis data, maka dapat dikatakan bahwa penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun dapat menaikan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa.

3. Berdasarkan hasil penghitungan data tes, t hitung yang diperoleh sebesar 4,07. Kemudian berdasarkan hasil dari pengujian kebenaran hipotesis penelitian dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, maka didapatkan derajat kebebasan (db) adalah 19 (N-1). Nilai t tabel untuk db 19 adalah 2,09 (5%). Dari sini dapat terlihat bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 4,07 > 2,09. Maka hipotesis kerja yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting dapat diterima.


(34)

72

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan hasil analisis data angket penelitian, dapat diketahui bahwa hampir seluruh mahasiswa memberikan respon positif terhadap penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun. Sebagian besar mahasiswa beranggapan bahwa teknik brainwriting efektif jika digunakan dalam pembelajaran sakubun dan sebagian besar mahasiswa ingin menerapkan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

B. Implikasi

Berdasarkan dari hasil temuan dan analisis data penelitian, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik brainwriting memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa dalam pembelajaran sakubun. Teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun dapat digunakan untuk menggali, menuangkan, dan mengembangkan ide gagasan dengan menjelaskan dan menyajikan data dan fakta yang relevan dan jelas sehingga menjadi suatu karangan yang utuh.

2. Teknik brainwriting untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang, turut memperkaya upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang. Teknik ini memiliki implikasi yang memudahkan pengajar dalam melibatkan mahasiswa untuk saling membangun masing-masing ide gagasan dalam kelompok sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan ide mereka masing-masing.

3. Selain digunakan untuk menggali ide dan gagasan, teknik brainwriting juga dapat digunakan sebagai teknik pemecahan masalah dalam kelompok yang melibatkan banyak orang. Teknik brainwriting ini memberi kesempatan bagi para anggota kelompok untuk memberikan pendapatnya sehingga dapat


(35)

73

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari solusi kreatif dari masalah yang sedang dialami kelompok tersebut. Teknik ini dapat menjadi cara efektif untuk memunculkan berbagai ide tentang suatu masalah dalam jangka waktu yang terbatas melalui kontribusi para partisipan secara spontan.

C. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian yang telah dikemukakan, maka perlu adanya rekomendasi kepada beberapa pihak terkait, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pengajar

Penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun telah terbukti memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa, sehingga dapat dijadikan salah satu teknik alternatif dalam pembelajaran sakubun yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bahawa Jepang agar pembelajaran bahasa Jepang, khususnya mata kuliah sakubun dapat lebih kreatif dan variatif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan antara teknik branwriting dengan teknik brainstorming. Sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih efektif di antara keduanya jika diaplikasikan pada pembelajaran sakubun.

b. Teknik brainwriting ini juga dapat digunakan departemen pendidikan bahasa lain dalam pembelajaran menulis. Ataupun dapat digunakan pula pada departemen lain yang membutuhkan teknik pemecahan masalah dalam kelompok.


(36)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2015). Problema dan Aksioma: Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Sleman: Deepublish.

Aneros, N. (2012). Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dalam Pembelajaran Sakubun, Jurnal Bahasa Asing. 8/8 hlm. 1-97.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahar, A. (2008). Meraih Passive Income dari Menulis. Depok: Pena Multi Media.

Handayani, R. S. (2010). Penerapan Teknik Brainwriting dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Higgins, J. M. (1994). 101 Creative Problem Solving Techniques: The Handbook of New Ideas for Business. Winter Park: New Management Publishing Company.

Iskandarwassid & Sunendar, D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. (edisi ketiga). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jay, R. (2000). The Ultimate Book of Business Creativity: 50 Great Thinking Tools for Transforming Your Business. Oxford: Capstone Publishing Limited.

Kadowaki, K. & Nishiuma, K. (1999). Minna no Nihongo Shokyuu: Yasashii Sakubun. Tokyo: 3A Network.


(37)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marisha. (2013). Efektivitas Teknik Braniwriting dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Naratif Bahasa Perancis. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Michalko, M. (2001). Cracking Creativity: The Secret Of Creative Genius. New York: Ten Speed Press.

Michalko, M. (2006). Thinkertoys: A Handbook Of Creative-Thinking Techniques. (edisi kedua). Berkeley: Ten Speed Press.

Miwa, S. (2004). Chuukyuu e Ikou: Nihongo no Bunkei to Hyogen 59. Tokyo: 3A Network.

Riyani, R. (2012). Pengaruh Penulisan Catatan Harian Mahasiswa pada Pembelajaran Shokyuu Sakubun I (Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tingkat I Tahun Ajaran 2011/2012). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rosidi, I. (2009). Menulis... Siapa Takut?: Panduan bagi Penulis Pemula. Yogyakarta: Kanisius.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Sudjianto, (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sutedi, D. (2008). Upaya untuk Mengatasi Masalah dalam Pembelajaran Sakubun, Model Pembelajaran Bahasa Jepang Berbasis IT. 2(2). hlm 2.

Sutedi, D. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang: Panduan bagi Guru dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan Pengajarannya. (edisi kedua). Bandung: UPI Press & Humaniora Utama Press.


(38)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, H. G. (2013). Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wilson, C. (2013). Brainstorming and Beyond: A User-Centered Design Method. Oxford: Morgan Kaufmann.


(1)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan bab sebelumnya dan hasil dari analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil data pretest sebelum diterapkan teknik brainwriting, didapatkan rata-rata nilai mahasiswa sebesar 67,8.

2. Berdasarkan hasil data posttest setelah diterapkan teknik brainwriting, didapatkan rata-rata nilai mahasiswa yaitu sebesar 70,2. Jika melihat hasil analisis data, maka dapat dikatakan bahwa penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun dapat menaikan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa.

3. Berdasarkan hasil penghitungan data tes, t hitung yang diperoleh sebesar 4,07. Kemudian berdasarkan hasil dari pengujian kebenaran hipotesis penelitian dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, maka didapatkan derajat kebebasan (db) adalah 19 (N-1). Nilai t tabel untuk db 19 adalah 2,09 (5%). Dari sini dapat terlihat bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 4,07 > 2,09. Maka hipotesis kerja yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan teknik brainwriting dapat diterima.


(2)

72

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan hasil analisis data angket penelitian, dapat diketahui bahwa hampir seluruh mahasiswa memberikan respon positif terhadap penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun. Sebagian besar mahasiswa beranggapan bahwa teknik brainwriting efektif jika digunakan dalam pembelajaran sakubun dan sebagian besar mahasiswa ingin menerapkan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun.

B. Implikasi

Berdasarkan dari hasil temuan dan analisis data penelitian, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik brainwriting memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa dalam pembelajaran sakubun. Teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun dapat digunakan untuk menggali, menuangkan, dan mengembangkan ide gagasan dengan menjelaskan dan menyajikan data dan fakta yang relevan dan jelas sehingga menjadi suatu karangan yang utuh.

2. Teknik brainwriting untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang, turut memperkaya upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang. Teknik ini memiliki implikasi yang memudahkan pengajar dalam melibatkan mahasiswa untuk saling membangun masing-masing ide gagasan dalam kelompok sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan ide mereka masing-masing.

3. Selain digunakan untuk menggali ide dan gagasan, teknik brainwriting juga dapat digunakan sebagai teknik pemecahan masalah dalam kelompok yang melibatkan banyak orang. Teknik brainwriting ini memberi kesempatan bagi para anggota kelompok untuk memberikan pendapatnya sehingga dapat


(3)

73

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari solusi kreatif dari masalah yang sedang dialami kelompok tersebut. Teknik ini dapat menjadi cara efektif untuk memunculkan berbagai ide tentang suatu masalah dalam jangka waktu yang terbatas melalui kontribusi para partisipan secara spontan.

C. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian yang telah dikemukakan, maka perlu adanya rekomendasi kepada beberapa pihak terkait, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi pengajar

Penerapan teknik brainwriting dalam pembelajaran sakubun telah terbukti memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan menulis karangan bahasa Jepang mahasiswa, sehingga dapat dijadikan salah satu teknik alternatif dalam pembelajaran sakubun yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bahawa Jepang agar pembelajaran bahasa Jepang, khususnya mata kuliah sakubun dapat lebih kreatif dan variatif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan antara teknik branwriting dengan teknik brainstorming. Sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih efektif di antara keduanya jika diaplikasikan pada pembelajaran sakubun.

b. Teknik brainwriting ini juga dapat digunakan departemen pendidikan bahasa lain dalam pembelajaran menulis. Ataupun dapat digunakan pula pada departemen lain yang membutuhkan teknik pemecahan masalah dalam kelompok.


(4)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2015). Problema dan Aksioma: Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Sleman: Deepublish.

Aneros, N. (2012). Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dalam Pembelajaran Sakubun, Jurnal Bahasa Asing. 8/8 hlm. 1-97.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahar, A. (2008). Meraih Passive Income dari Menulis. Depok: Pena Multi Media.

Handayani, R. S. (2010). Penerapan Teknik Brainwriting dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Higgins, J. M. (1994). 101 Creative Problem Solving Techniques: The Handbook of New Ideas for Business. Winter Park: New Management Publishing Company.

Iskandarwassid & Sunendar, D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. (edisi ketiga). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jay, R. (2000). The Ultimate Book of Business Creativity: 50 Great Thinking Tools for Transforming Your Business. Oxford: Capstone Publishing Limited.

Kadowaki, K. & Nishiuma, K. (1999). Minna no Nihongo Shokyuu: Yasashii Sakubun. Tokyo: 3A Network.


(5)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marisha. (2013). Efektivitas Teknik Braniwriting dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Naratif Bahasa Perancis. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Michalko, M. (2001). Cracking Creativity: The Secret Of Creative Genius. New York: Ten Speed Press.

Michalko, M. (2006). Thinkertoys: A Handbook Of Creative-Thinking Techniques. (edisi kedua). Berkeley: Ten Speed Press.

Miwa, S. (2004). Chuukyuu e Ikou: Nihongo no Bunkei to Hyogen 59. Tokyo: 3A Network.

Riyani, R. (2012). Pengaruh Penulisan Catatan Harian Mahasiswa pada Pembelajaran Shokyuu Sakubun I (Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tingkat I Tahun Ajaran 2011/2012). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rosidi, I. (2009). Menulis... Siapa Takut?: Panduan bagi Penulis Pemula. Yogyakarta: Kanisius.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sudjianto, (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Jepang.

Bekasi: Kesaint Blanc.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sutedi, D. (2008). Upaya untuk Mengatasi Masalah dalam Pembelajaran Sakubun,

Model Pembelajaran Bahasa Jepang Berbasis IT. 2(2). hlm 2.

Sutedi, D. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang: Panduan bagi Guru dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan Pengajarannya. (edisi kedua). Bandung: UPI Press & Humaniora Utama Press.


(6)

Annisa Rahmah, 2015

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, H. G. (2013). Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wilson, C. (2013). Brainstorming and Beyond: A User-Centered Design Method. Oxford: Morgan Kaufmann.


Dokumen yang terkait

Buku Pedoman Departemen Bahasa Jepang D-III

1 21 32

FREKUENSI PENGGUNAAN KANJI DALAM KARANGAN MAHASISWA (Penelitian Deskriptif terhadap Frekuensi Penggunaan Kanji dalam Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2006/2007)

2 28 19

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN TEKS BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Tingkat III Fakultas Sastra Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Angkatan 2003/2004)

0 21 1

Persepsi mahasiswa tentang cara mengajar dosen dan pengaruhnya terhadap kemampuan menguasai Kanji (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat III Program Studi Sastra Jepang UNIKOM)

0 11 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAHOMAN

0 14 20

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SDN GUGUS dr. SUTOMO KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

16 103 216

PENERAPAN TEKNIK BRAINWRITING UNTUK MENINGKATKAN MENULIS WACANA NARASI PADA SISWA KELAS XI TPHP SMK

1 4 15

JENIS KESALAHAN YANG BIASA TERJADI DALAM KARANGAN BERBAHASA BAHASA JEPANG COMMON ERRORS OCCURED IN JAPANESE ESSAYS

0 1 17

POLA AKSEN DAN ALIR NADA BAHASA JEPANG OLEH PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DI KOTA MEDAN Siti Muharami Malayu Fakultas Ilmu Budaya USU honeymalayuyahoo.co.id Abstrak - Pola Aksen dan Alir Nada Bahasa Jepang oleh Pembelajar Bahasa Jepang di Kota Medan

0 10 14

2808162009SKL Bahasa Jepang jenjang III

0 0 55