PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL : Studi Quasi Experiment pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI Angkatan 2014.

(1)

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

(Studi Quasi Experiment pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI Angkatan 2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Ilmu Keolahragaan

Oleh:

Novi Farida Mahiroh 1106030

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

(Studi Quasi Experiment pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia)

Oleh

Novi Farida Mahiroh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Novi Farida Mahiroh 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

(5)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

(Studi Quasi Experimen pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2014)

Novi Farida Mahiroh 1106030

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Imas Damayanti1 Agus Rusdiana2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan kecerdasan intelektual sebelum dan sesudah diberikan treatmen Brain Gym antara kelompok treatmen dan kelompok kontrol. Metode yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan bentuk nonequivalent control group design atau hampir sama dengan pretest posttest control group design . Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa baru Ilmu Keolahragaan angkatan 2014 Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Teknik pengujian menggunakan Independent Sample T Test. Teknik pengambilan sample adalah random sampling dengan jumlah sampel 20 orang yang terdiri dari sepuluh orang kelompok perlakuan Brain Gym dan sepuluh orang kelompok kontrol Senam Perkasa. Penelitian ini dilakukan selama empat minggu setiap minggu tiga kali pertemuan, penelitian ini dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan. Hail penelitian menunjukkan nilai t= -4,195 nilai sig= 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata tingkat IQ sebelum dan sesudah treatment Brain Gym.


(6)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF BRAIN GYM ON THE IMPROVEMENT OF INTELLIGENCE PROPERTY

(Quasi Experiment Study on Sport Science student class of 2014)

Novi Farida Mahiroh 1106030

Faculty of Physical Education and Health Indonesia University of Education

Imas Damayanti1 Agus Rusdiana2

This study aims to determine the influence of Brain Gym to increase intellectual intelligence before and after treatments Brain Gym between the treatment group and the control group. This research method using Quasi Experiment in te form of nonequivalent control group design, or almost like as the pretest posttest control group design. This research was conducted at the freshman class of 2014 Faculty of Sport Science Education and Health. Testing techniques using the Independent Sample T Test. Sampling technique is random sampling with a sample of 20 people consisting of ten treatment groups and ten Brain Gym Gymnastics control strong group. This research was done for four weeks every Sunday three meetings, the study was done as many as 12 meetings. Based on the results of research shows the value of t = -4.195 , the value sig = 0.002 <0.05, it can be concluded that there are significant differences in average IQ levels before and after treatment Brain Gym.


(7)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian...4

D. Manfaat Penelitian...4

E. Struktur Organisasi Skripsi ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI A. Bagian-bagian Otak dan Fungsinya ...7

B. Teori Tentang Kecerdasan ...13

C. Pengertian Kecerdasan Intelektual ... 16

D. Brain Gym... 18

E. Teori Tentang Brain Gym dan Kecerdasan Intelektual ...33

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 36

B. Partisipan ... 36

C. Populasi dan Sampel ...36

D. Instrumen ...37

E. Prosedur Penellitian ...41


(8)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan

Penelitian...45 B. Pembahasan Temuan ...49 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ...52 B. Rekomendasi ...52 DAFTAR PUSTAKA


(9)

1

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di zaman modern sekarang ini tidak ada satu pun orang tua yang tidak mendambakan anaknya menjadi cerdas. Setiap orang tua pasti selalu menginginkan anaknya tumuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Cerdas bukan sekedar cerdas melainkan multicerdas, dengan kata lain cerdas otak kiri dan kanannya. Kunci keberhasilan hidup tidak hanya diukur dari kecerdasan intelektualnya saja melainkan kecerdasan emosionalnya juga.

Ada beberapa kecerdasan yang ada dalam diri manusia seperti yang diungkapkan oleh Vendy (dalam Mohammad Djasuli hlm.3) bahwa „Kecerdasan intelektual (IQ) adalah sebuah kecerdasan berfikir dan akal cemerlang yang mengelola otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah salah satu potensi terbesar dan terbaik yang dimiliki oleh manusia, yang apabila berhasil dikelola dan dioptimalkan sedemikian rupa, akan menghantar setiap pribadi manusia didalam sebuah kehidupan yang penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang utuh dan sejati. Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang merefleksikan antara unsur jasmani dan rohani.‟

Kecerdasan intelektual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, hlm. 438) merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang secara tepat, baik secara fisik maupun mental. Kecerdasan intelektual hanya menyumbang 20 persen dalam peningkatan kinerja, sedangkan 80 persen dipengaruhi oleh bentuk-bentuk kecerdasan lain seperti kecerdasan emosional Goleman (dalam Yunizar S 2015 hlm.1)

Menurut wikipedia Kecerdasan Intelektual (bahasa inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrakmemahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar.

Kecerdasan intelektual lazim disebut dengan inteligensi. Istilah ini dipopulerkan kembali pertama kali oleh Francis Galton, seorang ilmuwan dan ahli matematika yang terkemuka dari Inggris. Raven memberikan pengertian yang


(10)

2

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain. Ia mendefinisikan inteligensi sebagai kapasitas umum individu yang nampak dalam kemampuan individu untuk menghadapi tuntutan kehidupan secara rasional Suryabrata (dalam Yunizar S. 2015 hlm.8)

Menurut Galton (dalam Joseph, 1978, hlm.20) Inteligensi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor genetik.

Salah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikomoterik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (perpormance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa di pergunakan adalah:

a) Stanford-binnet intelligence scale

b) Wechsler scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti: 1) WB (untuk dewasa)

2) WAIS (untuk dewasa versi lebih baru) 3) WISC (untuk anak usia sekolah) 4) WPPSI (untuk anak pra sekolah) c) IST

d) TIKI (alat uji kecerdasan Khas Indonesia) e) FRT

f) PM-60, PM Advance

Norma kategorisasi tes intelegensi

Menurut Groth – Marnet (dalam Yunizar S, hlm. 37) ada beberapa kategori mengenai tes intelegensi :

NILAI IQ KATEGORI

൒ 130 Sangat Superior

120 – 129 Superior

110 – 119 Diatas rata-rata

90 – 109 Rata-rata

80 – 89 Dibawah rata-rata

70 – 79 Batas lemah


(11)

3

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional mampu untuk mengatur perasaannya dengan baik, memotivasi diri sendiri, berempati ketika menghadapi gejolak emosi diri maupun dari orang lain. Di sisi lain kompetensi yang mempunyai komponen skill, knowledge, trait, motive akan mendukung IQ membawa pada kinerja yang baik dikarenakan adanya salah satu komponen kompetensi yang berupa skill dan knowledge.

Mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2014 adalah mahasiswa yang baru masuk ke Departemen Pendidikan Kesehatan Rekreasi Prodi Ilmu Keolahragaan. Dengan kondisi yang masih baru menduduki bangku kuliah, mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2014 dikatakan remaja tingkat akhir yang masih labil karena transisi dari bangku sekolah ke bangku kuliah. Pada masa ini seharusnya masih dalam keadaan yang siap menerima segala jenis ilmu baru yang belum mereka dapat di sekolah. Namun pada kenyataannya ada saja mahasiswa yang baru masuk sudah sering bermasalah dengan akademik, contohnya banyak nilai yang belum lulus, gagal bahkan harus mengontrak ulang mata kuliah tersebut, sehingga berpengaruh terhadap kecerdasan intelektual dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Mayza dalam Hutapea (dalam Kholif Ardiyanto 2005 hlm.89) mengungkapkan bahwa otak sebagai pusat daya pikir memerlukan perawatan. Brain gym merupakan salah satu metode gerak dan latih otak, yang berguna dalam meningkatkan fungsi kognitif terutama bagi remaja atau generasi muda yang sedang berkembang dalam segala aspek seperti kognitif, fisik, dan psikososial. Brain gym dapat merangsang kembali nya daya ingat atau menambah kecerdasan bagi remaja yang mulai menurun kecerdasannya karena faktor yang mereka sering lakukan sehingga menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

Brain Gym atau Senam Otak dikenal di Amerika, dengan tokoh yang menemukannya yaitu Paul E. Denisson Ph.D (2002) seorang ahli dan pelopor dalam penerapan penelitian otak, bersama istrinya Gail E. Denisson seorang mantan penari.Senam otak merupakan kumpulan gerakan-gerakan sederhana dan bertujuan untuk menghubungkan/menyatukan pikiran dan tubuh. Senam otak merupakan bagian dari proses edukasi kinesiologi.


(12)

4

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Senam otak untuk anak dan dewasa dilakukan untuk memperbaiki kemampuan membaca, mengeja, komprehensi, menulis tangan dan membuat tulisan. Kepercayaan diri, koordinasi dan komunikasi, konsentrasi dan memori, hiperaktifitas, mengatasi stres dan mencapai suatu tujuan, motivasi dan mengembangkan kepribadian, ketrampilan organisasai, penampilan.

Dengan segudang aktifitas mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2014, masih bisakah menerima metode Brain Gym untuk meningkatkan kecerdasannya. Untuk mengetahuinya maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan kecerdasan intelektual”

B. Rumusan Masalah

Di dukung dengan realita di lapangan tentang kecerdasan menjadi dasar kajian penulis dalam merumuskan masalah-masalah sebagaimana tertulis di bawah ini:

Apakah terdapat pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan kecerdasaan intelektual mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2014?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini diarahkan untuk :

Mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan kecerdasan intelektual mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2014.

D. Manfaat/signifikansi a. Manfaat dari segi teori

Penelitian ini sangat penting karena :

1. Sebagai bahan masukan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keolahragaan. Dalam artian tujuan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai karya ilmiah bagi yang ingin mengkaji studi tentang peningkatan kecerdasan remaja melalui Brain Gym sebagai suatu kekuatan.


(13)

5

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan peneliti tentang objek yang sama dan relevan.

3. Salah satu referensi untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang melalui Brain Gym

b. Manfaat dari segi praktis

1. Sebagai masukan bagi para stakeholder untuk mengembang keilmuan bagi tingkat kecerdasan seorang mahasiswa/ remaja

2. Sebagai masukan kepada masyarakat untuk mengetahui salah satu keberagaman tentang senam, terutama senam otak.

E. Struktur Organisasi Bab I: Pendahuluan

A.Latar belakang penelitian

Bagian ini memaparkan konteks penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini juga terdapat topik yang akan diteliti dalam konteks penelitian yang lebih luas dan menyatakan adanya gap (kekosongan) yang perlu diisi dengan melakukan pendalaman terhadap topik yang akan diteliti.

B. Rumusan masalah penelitian

Bagian ini memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang akan diteliti berupa pertanyaan.

C.Tujuan penelitian

Bagian ini tercermin dari perumusan permasalahan yang disampaikan sebelumnya. Namun demikian, penulis juga mengidentifikasi dengan jelas tujuan umum dan khusus dari penelitian yang dilaksanakan sehingga erlihat jelas cakupan yang akan diteliti.

D.Manfaat/signifikansi penelitian

Bagian ini memberikan gambaran mengenai nilai lebih atau kontribusi yang dapat diberikan oleh hasil penelitian yang dilakukan.

E. Struktur organisasi skripsi


(14)

6

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II: Kajian pustaka/ landasan teoretis

Bagian kajian pustaka/ landasan teoretis dalam skripsi memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Bab III: Metode penelitian

Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitiannya dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan yang terdiri dari:

A. Desain penelitian B. Partisipan

C. Populasi dan sampel D. Instrumen penelitian E. Prosedur penelitian F. Analisis data

Bab IV: Temuan dan pembahasan

Bab ini menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data.

Bab V: Simpulan, implikasi dan rekomendasi

Bab ini berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.


(15)

36

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain penelitian

Penggunaan metode penelitian didasari oleh masalah yang akan diteliti dan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Quasi Experiment dengan menggunakan bentuk nonequivalent control group design atau hampir sama dengan pretest posttest control group design. Karena penelitian yang ingin peneliti tulis adalah untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan kecerdasan intelektual.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

O1 : Kecerdasan Intelektual sebelum ada perlakuan Senam Otak (kelompok

perlakuan)

O2 : Kecerdasan Intelektual setelah ada perlakuan Senam Otak (kelompok

perlakuan)

O3 : Kecerdasan Intelektual sebelum ada perlakuan Senam Perkasa (kelompok

kontrol)

O4 : Kecerdasan Intelektual setelah ada perlakuan Senam Perkasa (kelompok

kontrol)

X : Perlakuan Senam Otak B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan tahun 2014, sebanyak 80 orang, , dengan teknik pengambilan sampel random sampling, penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014, hlm. 80).

O1

X

O2


(16)

37

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014, hlm. 81).

1). Populasi: Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Keolahragaan 2014

2). Sampel: mahasiswa sebanyak 20 orang teknik pengambilan sampel nya menggunakan Random sampling. Menurut Roscoe dalam buku Research Methodes For Bussines dalam Sugiyono (2014 hlm.90) untuk sampel penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 20 responden.

D. Instrumen penelitian

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 102) suatu alat yang digunakan mengukur fenosmena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan persyaratan bagi pelaksana pemecahan masalah sehingga data dapat terkumpul dengan baik. Dalam Yunizar Swandana (hlm.24 :2010)

1. Tes Kecerdasan Intelektual (Intelegensi)

Tes inteligensi digunakan untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang dan tes yang digunakan peneliti yaitu tes APM (Advanced Progressive Matrics). Dimana tes APM adalah salah satu tes non verbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam hal sistimatis dan melihat hubungan-hubungan bagian gambar yang tersaji serta menggambarkan pola fikir yang sistematis yang penyajiannya dapat dilakukan secara klasikal dan individu.

Tes ini dilakukan dengan cara sampel diberikan soal-soal untuk diselesaikan dengan batas waku tertentu. Tes terdiri dari 48 soal, yang terdiri dari 2 buah set soal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di table berikut:


(17)

38

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Prosedur Tes Inteligensi APM

Set soal Jumlah soal Waktu pengerjaan

Set I 12 butir 5 menit

Set II 36 butir 40 menit

Sumber: UPT LBK UPI

Set I yang terdiri dari 12 soal digunakan sebagai latihan sebelum mengerjakan set II, tetapi hal tersebut tidak perlu diungkapkan kepada sampel. Set II yang terdiri dari 36 soal memiliki pola soal yang sama persis seperti soal pada set I, hanya jumlah soal lebih banyak dan secara bertahap soal-soalnya menjadi sukar.

Untuk pengambilan skor dilakukan sebagai berikut :

- Pada tes inteligensi APM, yang dikenakan penilaian hanyalah set II sedangkan set I hanya sebagai pengantar.

- Untuk pemberian skor, sampel diberikan nilai 1 pada jawaban yang benar dan 0 pada jawaban yang salah. Sehingga skor mentah atau Raw Scored maksimal yang dapat diperoleh adalah 36.

- Setelah raw scored diperoleh maka skor diubah ke dalam bentuk persentil, sesuai usia kronologis/umur seseorang.

- Setelah itu sampel bisa digolongkan ke dalam kelas (grade) dan kapasitas intelektual sesuai dengan norma tes APM yang telah ditentukan.


(18)

39

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Aspek Pengukuran Tes APM

Variabel Sub Variabel Indikator

Tes Intelegensi (APM)

1. Daya Abstraksi Mampu menangkap, membayangkan dan

menganalisa suatu hal yang ditangkap / dilihat indra secara abstrak.

2. Berfikir Logis/ Menalar

Mampu untuk menarik kesimpulan menurut aturan logika dan membuktikan bahwa kesimpulan itu benar. 3. Berfikir sistematis Mampu untuk mengerjakan/

menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien.

4. Kecepatan dan ketelitian

Mampu untuk menangkap, mengolah informasi dengan cepat dan teliti.

5. Konsentrasi Mampu untuk memberikan atensi/perhatian terhadap suatu hal dalam suatu waktu dengan baik.

Sumber : Nurhasanah A. (dalam Yunizar Swandana 2014)

Tes ini dilakukan di digedung University Center (UC) lantai 2 bekerja sama dengan University Center (UC) Staf Unit Pelaksana Teknik Lembaga Bimbingan dan Konseling UPI.


(19)

40

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Treatment senam otak (kelompok treatment)

Peneliti melakukan treatment terhadap sampel selama 12 kali pertemuan, senam otak dilakukan selama 15 menit setiap pertemuan. Gerakan-gerakan senam otak terdiri dari beberapa gerakan diantaranya

a. Cross Crawl (gerak diagonal) b. Alphabet

c. Double Doodle (menggambar dua tangan) d. Lazy 8 (angka 8 tidur)

e. Belly Breathing (pernapasan perut) f. The Elephant

g. Neck Rolls (putar kepala) h. The Rocker ( pompa bokong)

i. Cross Crawl sit-up (gerak diagonal telentang) j. Energizer (kepala kobra)

k. The Owl (burung hantu)

l. Arm Activation (mengaktifkan tangan) m. The Footlex (melenturkan sendi kaki) n. Calf pump (pompa betis)

o. The Gravity Glider (bandul gravitasi) p. The Grounder (kuda-kuda)

q. Brain buttons (tombol otak) r. Earth buttons (tombol bumi) s. Space buttons (tombol ruang) t. The thinking cap (pijat kuping)

u. Balance Button (tombol Keseimbangan) v. The energy yawn (pijat otot menguap)

w. Cook’s hook up (duduk angkat kaki jari bersentuhan)

x. Positive points (titik positif)

3. Treatment Senam Perkasa (kelompok kontrol)

Peneliti melakukan perlakuan senam perkasa terhadap kelompok kontrol selama 12 kali pertemuan, senam perkasa juga dapat diartikan suatu teknik senam untuk mengembalikan posisi dan kelenturan syaraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasaan, sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Senam perkasa dilakukan selama 15 menit setiap pertemuan. Gerakan-gerakan senam perkasa terdiri dari beberapa gerakan diantaranya:

a. Jurus takbir/lapang dada b. Jurus gempa bumi/hentak bumi


(20)

41

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Jurus pusaran biolistrik/baling-baling d. Jurus tunduk syukur

e. Jurus bentur dengkul

f. Jurus pompa dragon/keperkasaan g. Jurus sujud perkasa

h. Jurus keseimbangan/balancing i. Jurus sujud pembakaran j. Jurus baring pasrah E. Prosedur penelitian

Dengan adanya prosedur penelitian maka akan mempermudah dan membantu peneliti untuk memulai tahapan-tahapan dari sebuah penelitian. Peneliti akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian sekaligus rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Populasi

Sampel

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Kelompok perlakuan Kelompok kontrol

Test IQ (Posttest)

Treatment Senam otak

Test IQ (Pretest)

Treatment Senam Perkasa


(21)

42

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Analisis Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah pengkajian lebih lanjut.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan teknik perhitungan komputasi yaitu SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 19.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya Sugianto dalam Hidayatuloh (2013, hlm. 47).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t-Test menurut J. W. Creswell(2014 hlm.228)

Sifat pertany aan Jumlah variabel bebas Jumlah variabel terikat Jumlah variabel kontrol

Jenis skor variabel bebas/terikat Distribusi skor Tes statistik Perban dingan kelomp ok

1 1 0 Kategorial/berk

elanjutan

normal t-Tes

Adapun langkah pengolahan tersebut yaitu : a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengethui setiap variabel yang akan dianalisis dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik.


(22)

43

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adaalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

c. Analisis Paired Sample T-Test

Analisis Deskriptif Frequencies untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah Brain Gym terhadap kecerdasan, khususnya kecerdasan intelektual.

d. Independent Sample T-Test

Independent Sample T-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.


(23)

51

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab 4, maka peneliti dapat memberikan simpulan sebagai berikut:

Terdapat pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan intelektual antara kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi Brain Gym dilakukan. Brain Gym berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kecerdasan mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2014, artinya dengan melakukan gerakan sederhana dari Brain Gym mahasiswa bisa meningkatkan kecerdasan.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan dan guna penyempurnaan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Para Mahasiswa

 Jika ingin memperdalam lagi tentang Brain Gym diharapkan sampel lebih banyak dari yang peneliti lakukan.

 Berusaha meluangkan waktu untuk melakukan gerakan sederhana dari Brain Gym.

2. Para Pembuat Kebijakan

 Dapat memberikan stimulus misalnya Brain Gym kepada para mahasiswa agar senantiasa terus meningkatkan kecerdasan baik intelektual untuk mencapai prestasi akademik yang maksimal.  Memasukan Brain Gym atau latihan otak dalam program


(24)

52

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menstimulus para mahasiswa untuk makin meningkatkan prestasinya.

3. Peneliti lainnya

 Dapat mengembangkan variabel dan sampel yang lebih luas dengan metode penelitian yang berbeda serta waktu yang relatif lebih lama guna mencapai hasil yang maksimal.

 Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kelanjutan penelitian.

 Dapat meneliti lebih dalam lagi tentang kecerdasan intelektual dan Brain Gym.

4. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi penting untuk para mahasiswa khususnya, umumnya untuk semua orang.

Demikian simpulan dan rekomendasi yang peneliti berikan dalam rangka melaksanakan penelitian, semoga hal ini bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh semua orang atau lembaga pendidikan tinggi.


(25)

53

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Ardiyanto, K. (2013). Pengaruh Senam Otak Terhadap Daya Ingat Pada Lansia Dengan Dimensia di Desa Sidodari Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. (Skripsi). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Budiman, D. (2012). Penerapan Brain Gym pada awal pembelajaran untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak Tunagrahita ringan kelas VII di SLB bagian-C Dharma Asih Kota Depok. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Cahyo, N. Agus. (2011). Game khusus penyeimbang otak kanan dan kiri anak. (cetakan pertama). Flashbooks.

Carter, P. (2011). Panduan lengkap tes kecerdasan. (cetakan ke-1). Indeks. Creswell, J. W. (2014). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. (edisi ketiga). Thousand Oaks: Sage.

Dennison, E. Gail (2004). Brain gym (senam otak)) untuk bisnis. Interaksara Dennision, E. Gail (2002). Brain gym (senam otak) gerakan sederhana untuk

belajar dengan keseluruhan otak. (cetakan ke-2). PT Grasindo.

Djasuli, M. (2011). Pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual terhadap kinerja dengan variabel moderasi kompetensi di kabupaten lamongan. (skripsi). Universitas Trunojoyo Madura.

Festi, P. Pengaruh Brain Gym terharap peningkatan funsi kognitif lansia dikarang werdha peneleh Surabaya. (Skripsi). FIK UM Surabaya.

Hasanah, R. (2012). Pengaruh penerapan metode Brain Gym terhadap peningkatan kemampuan menyimak anak Tunagrahita. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Lee, I. (2002). Pernapasan otak menciptakan otak kreatif, damai, dan produksi. (cetakan ke-2). Gramedia.


(26)

54

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lestari, R. Dkk. (2012). Perilaku Merokok Pada Remaja SMA/SMK di Kota dan Luar Kota. VIII. 1-36-145 [Proceeding].

Nurhasan, H, dkk. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan.

Pasiak, Taufiq. (2006). Manajemen kecerdasan : memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk kesuksesan Hidup.(cetakan kedua). Mizan.

Prasetya, A. S. (2010). Pengaruh terapi kognitif dan senam latih otak terhadap tingkat depresi dengan harga diri rendah pada klien lansia di panti tresna wreda bakti yuswa natar lampung. (Tesis). Universitas Indonesia.

Pratama, A. (2014). Hubungan kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki terhadap cabang olahraga futsal dan taekwondo. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto, S. Dkk. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) Dalam Mengatasi Kecemasan Dan Stress Pada Anak Sekolah. [online] diaskes pada 11 Desember 2014 pukul 21.56 wib diaskes pada alamat web http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2068/9.pdf?s equence=1.Pengaruh senam otak

Putranto, L. Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka Pendek [online] diaskes pada 23 Desember 2014 pukul 11.00 wib diaskes pada

alamat web

http://eprints.undip.ac.id/28908/1/Puji_Leksono_Putranto_Tesis.pdf. senam otak.

Sousa, A. David. (2012). Bagaimana Otak Belajar. (cetakan ke-4). Indeks.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Statistika untuk penelitian. (cetakan ke-25). Alfabeta Bandung. Sularyo, S. T. Dkk. (.2002.). Senam Otak IV (I). Hlm. 37-43. [jurnal]


(27)

55

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumarni, Senam Diabetes. [online] diaskes pada 5 April 2014 pukul 10.00 wib diaskes pada alamat web kliniksehat.com/senamdiabetes

Swandana, Y.(2015) Hubungan Antara Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Akademik. (skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Power Brain Indonesia. (2011). Praktis Brilian, rumus jitu memaksimalkan otak dengan metode latihan sendiri. (cetakan ke-2). Medium.

Uno, B. Hamzah.(2009). Mengelola Kecerdasan dalam pembelajaran. (cetakan pertama). Sinar Grafika Offset.

Zakiah, F. (2009). Pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi. (skripsi). Universitas Jember.


(1)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adaalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

c. Analisis Paired Sample T-Test

Analisis Deskriptif Frequencies untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah Brain Gym terhadap kecerdasan, khususnya kecerdasan intelektual.

d. Independent Sample T-Test

Independent Sample T-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.


(2)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab 4, maka peneliti dapat memberikan simpulan sebagai berikut:

Terdapat pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan intelektual antara kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi Brain Gym dilakukan. Brain Gym berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kecerdasan mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2014, artinya dengan

melakukan gerakan sederhana dari Brain Gym mahasiswa bisa meningkatkan

kecerdasan.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan dan guna penyempurnaan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Para Mahasiswa

 Jika ingin memperdalam lagi tentang Brain Gym diharapkan sampel lebih banyak dari yang peneliti lakukan.

 Berusaha meluangkan waktu untuk melakukan gerakan

sederhana dari Brain Gym.

2. Para Pembuat Kebijakan

 Dapat memberikan stimulus misalnya Brain Gym kepada para mahasiswa agar senantiasa terus meningkatkan kecerdasan baik intelektual untuk mencapai prestasi akademik yang maksimal.

 Memasukan Brain Gym atau latihan otak dalam program


(3)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menstimulus para mahasiswa untuk makin meningkatkan prestasinya.

3. Peneliti lainnya

 Dapat mengembangkan variabel dan sampel yang lebih luas

dengan metode penelitian yang berbeda serta waktu yang relatif lebih lama guna mencapai hasil yang maksimal.

 Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kelanjutan penelitian.

 Dapat meneliti lebih dalam lagi tentang kecerdasan intelektual dan Brain Gym.

4. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi penting untuk para mahasiswa khususnya, umumnya untuk semua orang.

Demikian simpulan dan rekomendasi yang peneliti berikan dalam rangka melaksanakan penelitian, semoga hal ini bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh semua orang atau lembaga pendidikan tinggi.


(4)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Ardiyanto, K. (2013). Pengaruh Senam Otak Terhadap Daya Ingat Pada Lansia

Dengan Dimensia di Desa Sidodari Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. (Skripsi). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Budiman, D. (2012). Penerapan Brain Gym pada awal pembelajaran untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak Tunagrahita ringan kelas VII di SLB bagian-C Dharma Asih Kota Depok. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Cahyo, N. Agus. (2011). Game khusus penyeimbang otak kanan dan kiri anak. (cetakan pertama). Flashbooks.

Carter, P. (2011). Panduan lengkap tes kecerdasan. (cetakan ke-1). Indeks. Creswell, J. W. (2014). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. (edisi ketiga). Thousand Oaks: Sage.

Dennison, E. Gail (2004). Brain gym (senam otak)) untuk bisnis. Interaksara Dennision, E. Gail (2002). Brain gym (senam otak) gerakan sederhana untuk

belajar dengan keseluruhan otak. (cetakan ke-2). PT Grasindo.

Djasuli, M. (2011). Pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual terhadap kinerja dengan variabel moderasi kompetensi di kabupaten lamongan. (skripsi). Universitas Trunojoyo Madura.

Festi, P. Pengaruh Brain Gym terharap peningkatan funsi kognitif lansia dikarang werdha peneleh Surabaya. (Skripsi). FIK UM Surabaya.

Hasanah, R. (2012). Pengaruh penerapan metode Brain Gym terhadap

peningkatan kemampuan menyimak anak Tunagrahita. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Lee, I. (2002). Pernapasan otak menciptakan otak kreatif, damai, dan produksi. (cetakan ke-2). Gramedia.


(5)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lestari, R. Dkk. (2012). Perilaku Merokok Pada Remaja SMA/SMK di Kota dan

Luar Kota. VIII. 1-36-145 [Proceeding].

Nurhasan, H, dkk. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan.

Pasiak, Taufiq. (2006). Manajemen kecerdasan : memberdayakan IQ, EQ, dan SQ

untuk kesuksesan Hidup.(cetakan kedua). Mizan.

Prasetya, A. S. (2010). Pengaruh terapi kognitif dan senam latih otak terhadap tingkat depresi dengan harga diri rendah pada klien lansia di panti tresna wreda bakti yuswa natar lampung. (Tesis). Universitas Indonesia.

Pratama, A. (2014). Hubungan kecerdasan intelektual dengan kecepatan

koordinasi mata, tangan dan kaki terhadap cabang olahraga futsal dan taekwondo. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto, S. Dkk. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) Dalam Mengatasi

Kecemasan Dan Stress Pada Anak Sekolah. [online] diaskes pada 11 Desember 2014 pukul 21.56 wib diaskes pada alamat web http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2068/9.pdf?s equence=1.Pengaruh senam otak

Putranto, L. Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka Pendek [online] diaskes pada 23 Desember 2014 pukul 11.00 wib diaskes pada

alamat web

http://eprints.undip.ac.id/28908/1/Puji_Leksono_Putranto_Tesis.pdf. senam otak.

Sousa, A. David. (2012). Bagaimana Otak Belajar. (cetakan ke-4). Indeks.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Statistika untuk penelitian. (cetakan ke-25). Alfabeta Bandung. Sularyo, S. T. Dkk. (.2002.). Senam Otak IV (I). Hlm. 37-43. [jurnal]


(6)

Novi Farida Mahiroh,2015

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumarni, Senam Diabetes. [online] diaskes pada 5 April 2014 pukul 10.00 wib diaskes pada alamat web kliniksehat.com/senamdiabetes

Swandana, Y.(2015) Hubungan Antara Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Akademik. (skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Power Brain Indonesia. (2011). Praktis Brilian, rumus jitu memaksimalkan otak dengan metode latihan sendiri. (cetakan ke-2). Medium.

Uno, B. Hamzah.(2009). Mengelola Kecerdasan dalam pembelajaran. (cetakan pertama). Sinar Grafika Offset.

Zakiah, F. (2009). Pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi. (skripsi). Universitas Jember.